Rakernas BKSIKMIKPIKKFKI 18 September 2012 Hotel Oval Surabaya

(1)

0

LAPORAN

Rapat Kerja Nasional

Badan Kerja Sama bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat - Ilmu Kedokteran Pencegahan - Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran se

Indonesia (BKSIKMIKPIKKFKI)

Tema

"Pengembangan Kurikulum Core-Competencies dalam Perencanaan dan Kebijakan Kesehatan untuk Dokter sebagai Pelayanan Kesehatan Primer di

Masyarakat/Komunitas dalam menyongsong SJSN dan BPJS"

18 September 2012

Hotel Oval, Surabaya

Jalan Diponegoro 23, Surabaya Center, Surabaya

bekerja sama dengan


(2)

1 PENDAHULUAN

Dalam Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia III , perlu dipersiapkan Perencanaan dan Kebijakan Kesehatan untuk Dokter sebagai Pelayanan Kesehatan Primer di Masyarakat/Komunitas dalam menyongsong SJSN dan BPJS.

Badan Kerja Sama bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat - Ilmu Kedokteran Pencegahan - Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran se Indonesia (BKSIKMIKPIKKFKI) mempunyai tujuan melakukan kerja sama untuk menyusun referensi perkuliahan bagi calon dokter dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat - Ilmu Kedokteran Pencegahan - Ilmu Kedokteran Komunitas.

Terpanggil sebagai salah satu komponen bangsa yang memberi kontribusi dalam Pembangunan Kesehatan di Indonesia, maka BKSIKMIKPIKKFKI mengadakan Rapat Kerja Nasional pada tanggal 18 September 2012 di Hotel Oval Surabaya.

TUJUAN

1. Membahas perluasan pemahaman terhadap kompetensi pokok dokter ahli kesehatan masyarakat di setiap FK

2. Pembahasan modalitas pemasukan materi IKM ke dalam sistem pembelajaran S1 dan kepaniteraan Dokter

3. Usulan modul-modul pembelajaran IKM S1 dan kepaniteraan dokter generic module 4. Lain-lain

TEMPAT

Hotel Oval Surabaya di Ruang Komodo , Jl. Diponegoro 23 , Surabaya Center, Surabaya.

ACARA

18-September-2012 Rapat Kerja Nasional BKSIKMIKPIKKFKI

Hari/Tanggal/Jam Topik / Acara Penanggung Jawab/

Pembicara

Moderator

12.00-13.00 WIB Pendaftaran Peserta Sekretariat/Panitia 13.00-14.00 WIB Pokok-pokok pikiran

pengembangan kebijakan

pembiayaan kesehatan masyarakat era SJSN dan BPPS di Indonesia

Pembicara: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, Ph.D. Pembahas : Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., M.Sc., Sc.D. Jam: 13.00-13.10 WIB Pembukaan: Sambutan Ketua

BKSIKMIKPIKKFKI

Ketua

BKSIKMIKPIKKFKI 14.00-14.30 WIB Kompetensi Inti untuk Dokter

sebagai Ahli Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas dalam hal Kebijakan dan Perencanaan Kesehatan

Pembicara: Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo, S.U., M.Sc., Sc.D.

dr. Subur Prajitno , MS., AKK

14.30-15.45 WIB Diskusi Curah Pendapat 15.45-16.00 WIB Rehat kopi


(3)

2

16.00-17.00 WIB Presentasi dan Diskusi Curah Pendapat Pengembangan Modul-modul S1 dalam hal perencanaan dan kebijakan kesehatan

masyarakat menyongsong SKDI baru

Pembicara:

dr. Siti Pariani , MS., MSc., PhD.

dr. Harun Al Rasyid, MPH.

Jam: 17.00-19.00 WIB Istirahat dan Makan Malam

Jam: 19.00-21.00 WIB Diskusi Lanjutan dr. Harun Al Rasyid, MPH. Jam: 21.00-21.30 WIB Rangkuman dan Kesimpulan Prof. dr. Siswanto

Agus Wilopo, S.U., M.Sc., Sc.D.

19-September-2012 Mengikuti Acara Forum Kebijakan Kesehatan Indonesia III


(4)

3 HASIL

Kesepakatan Rapat Kerja Nasional BKSIKMIKPIKKFKI adalah sebagai berikut : 1. Memberi masukan kepada AIPKI untuk mengoreksi dan melengkapi Draft Standar

Kompetensi Dokter Indonesia sebagai berikut :

a. Terdapat istilah yang tidak konsisten pada Draft Daftar Masalah dan Draft Keterampilan Klinis. Pada Draft Daftar Masalah tertulis Daftar Masalah Kesehatan Masyarakat, akan tetapi di Draft Keterampilan Klinis tertulis Keterampilan Kedokteran Komunitas. Istilah yang digunakan semestinya ialah Keterampilan Kesehatan Masyarakat. Hal ini juga konsisten pada penggunaan istilah Kesehatan Masyarakat pada Sistem Kesehatan Nasional (SKN).

b. Kompetensi dokter layanan primer dalam Kesehatan Masyarakat (menggantikan kata Kedokteran Komunitas) meliputi 8 hal pokok, yaitu :

1) Keterampilan analitik dan penilaian

2) Keterampilan pengembangan kebijakan dan dan perencanaan program

3) Keterampilan komunikasi (tidak hanya komunikasi dokter-pasien tetapi juga komunikasi dokter-masyarakat)

4) Keterampilan kompetensi kultural dan keanekaragaman budaya 5) Dimensi komunitas dari keterampilan praktek klinis

6) Keterampilan penguasaan ilmu-ilmu pengetahuan dasar tentang kesehatan masyarakat

7) Ketrampilan manajemen dan perencanaan keuangan

8) Keterampilan berfikir berbasis sistem dan ketrampilan dalam kepemimpinan 2. Dalam hal pembelajaran keterampilan pengembangan kebijakan dan perencanaan

program serta menyongsong implementasi BPJS, BKSIKMIKPIKKFKI akan mengembangkan dua modul (generic module) yaitu Modul Managed Care dan Modul Pengelolaan Kesehatan Masyarakat Esensial. Prinsip dari pengembangan modul ini untuk memahami keterkaitan antara UKP dan UKM karena ada bagian yang saling beririsan (overlapped).

a. Modul Managed Care

Untuk mengembangkan modul Managed Care perlu dilakukan telaah substansi tentang managed care agar konsep yang akan digunakan tentang managed care

adalah konsep yang tepat, khususnya mencakup managed care yang tidak hanya berkaitan dengan UKP tetapi juga memasukkan unsur UKM.


(5)

4 Materi dalam modul Managed Care meliputi :

1) Identifikasi essential basic services

Dalam Managed Care harus sudah dapat teridentifikasi pelayanan-pelayanan dasar yang harus ditanggung pemerintah. Pelayanan-pelayanan ini meliputi pokok-pokok berikut :

- Pelayanan promotif / peningkatan - Pelayanan preventif / pencegahan - Pelayanan kuratif / pengobatan - Pelayanan rehabilitatif / pemulihan

- Obat-obatan dasar sebagai bagian dari pengobatan rasional

Essential basic services perlu dijabarkan lebih mendetil. 2) Sistem Pembiayaan

3) Penanganan kegawatdaruratan di layanan primer (termasuk akibat bencana) 4) Sistem Rujukan

5) Multiple insurance

6) Prosedur klaim

7) Surveillance, screening, monitoring & evaluation

8) Rekam medis

b. Modul Pengelolaan Masalah Kesehatan Esensial

Selain pengelolaan masalah kesehatan yang berasal dari individu, seorang dokter diharapkan mampu mengidentifikasi masalah kesehatan, menilai kebutuhan masyarakat, serta mengelola permasalahan kesehatan di masyarakat. Proses pengelolaan masalah kesehatan masyarakat ini berdasarkan pada 10 prinsip berikut: 1) Memantau status kesehatan masyarakat untuk mengidentifikasi masalah-masalah

kesehatan masyarakat

2) Mendiagnosis dan menginvestigasi masalah kesehatan dan hal-hal berbahaya (hazards) bagi kesehatan di masyarakat

3) Memberi informasi, mendidik, dan memberdayakan masyarakat mengenai isu-isu kesehatan

4) Mendorong kerjasama masyarakat untuk mengidentifikasi dan menangani masalah kesehatan yang ada

5) Mengembangkan kebijakan dan program yang mendukung perwujudan upaya-upaya kesehatan individu dan masyarakat


(6)

5 6) Mengajukan peraturan hukum atau tata perudangan-undangan dan peraturan untuk menjaga kesehatan dan memastikan keamanan masyarakat dari masalah kesehatan

7) Menghubungkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan individu yang dibutuhkan dan menjamin penyediaan pelayanan kesehatan ketika kebutuhan lain tidak tersedia.

8) Menjamin agar praktisi IKM-IKP-IKK dan pekerja kesehatan memiliki kompeten tinggi

9) Mengevaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan individu dan masyarakat

10) Meneliti gagasan baru dan solusi yang inovatif dalam menangani masalah kesehatan masyarakat

Mengevaluasi

Menjamin Tenaga Kesehatan Kompeten

Menyalurkan/ menyediakan

pelayanan

Menegakkan Hukum

Mengembang-kan kebijaMengembang-kan

Memantau kesehatan

Mendiagnosis & menginvestigasi

Informasi, mendidik, memperkuat

Mendorong kerjasama masyarakat Research


(7)

6 3. Mengusulkan kepada IDI untuk menerbitkan conceptpaper (white paper) tentang

managed care yang akan menjadi acuan dasar organisasi dan anggotanya dalam mensikapi kebijakan terkait undang-undang SJSSN dan BPJS

4. Kesepakatan pengelolaan organisasi BKSIKMIKPIKKFKI dan PDK3MI : a. Iuran keanggotaan organisasi perlu diaktifkan

1) Iuran keanggotaan BKSIKMIKPIKKFKI: Rp 750.000,-/FK/tahun  Akan ada edaran/pemberitahuan kepada Dekan

 Akan ada edaran kepada masing-masing Regional 2) Iuran keanggotaan PDK3MI: Rp 120.000,-/tahun

Benefit anggota ?

 Langganan Jurnal Ilmiah Online (Berita Kedokteran Masyarakat)  Diskon acara ilmiah

b. Penyusunan buku teks bersama

c. Penerbitan jurnal secara tercetak dan elektronik dengan nama : Berita Kedokteran Masyarakat

d. Income generating dari berbagai kegiatan ilmiah dan pelatihan, misalnya bisa diperoleh dari penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan

e. Penyempurnaan AD/ART

f. Melakukan Pertemuan Ilmiah tahun 2013 dengan tema “Universal Coverage of

Public Health

g. Akan dibuat edaran yang dikirim kepada Medical Education Unit masing-masing Fakultas Kedokteran berkaitan tentang penyusunan generic module IKM (pokok-pokok pembelajaran wajib)  menentukan lama/waktu pengajaran IKM.

PESERTA

No Nama Fakultas Kedokteran Jabatan

1 Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo , SU, MSc., ScD.

Universitas Gajah Mada Pengurus Pusat 2 dr. Siti Pariani , MS., MSc., PhD. Universitas Airlangga Pengurus Pusat 3 Prof. dr. Bhisma Murti , MPH.,

MSc., PhD.

Universitas Negeri Sebelas Maret

Pengurus Pusat 4 dr. Subur Prajitno , MS., AKK. Universitas Airlangga Pengurus Pusat 5 dr. Harun Al Rasyid, MPH. Universitas Brawijaya Pengurus Pusat 6 Dr. dr. Sri Andarini, MKes. Universitas Brawijaya Pengurus Pusat 7 Dr. dr. Grace Debbie Kandou

,MKes.


(8)

7

8 Dr. dr. M. Zulkarnain, MMedSc, PKK.

Universitas Sriwijaya Pengurus Pusat 9 dr. Hari Peni Julianti , MKes.,

SpKFR.

Universitas Diponegoro Pengurus Pusat

10 drg. Tuti Restuastuti, MKes. Universitas Riau Pengurus Cabang Regional I 11 Fifia Chandra, SKM, MKM Universitas Riau Pengurus Cabang Regional I 12 Prof. Dr. dr. RM. Suryadi Tjekyan,

DTM&H, MPH

Universitas Sriwijaya Pengurus Cabang Regional II 13 dr. Mariatul Fadillah, MARS Universitas Sriwijaya Pengurus Cabang Regional II 14 dr. Trevino A. Pakasi, MS., PhD. Universitas Indonesia Pengurus Cabang Regional III 15 Dr. dr. Artha Budi Susila Duarsa,

MKes.

Universitas YARSI Pengurus Cabang Regional III 16 dr. Nita Arisanti, MSc., FM Universitas Padjadjaran Pengurus Cabang Regional III 17 dr. Insi Farisa Desy Arya, Msi. Universitas Padjadjaran Pengurus Cabang Regional III 18 dr. Budi Palarto S, SpOG Universitas Diponegoro Pengurus Cabang Regional IV 19 dr. Dodik Pramono, MSi.Med Universitas Diponegoro Pengurus Cabang Regional IV

20 dr. M. Khairul Nuryanto, MKes Universitas Lambung Mangkurat

Pengurus Cabang Regional IV

21 dr. Ronny Isnuwardana, MIH. Universitas Lambung Mangkurat

Pengurus Cabang Regional IV

22 Dr. dr. Puji Lestari, MKes. Universitas Airlangga Pengurus Cabang Regional V

23 Dr. dr. Lilik Djuari, MKes., AKK. Universitas Airlangga Pengurus Cabang Regional V

24 dr. Hj. Farida Rusnianah, MKes., MARS.

Universitas Islam Malang Pengurus Cabang Regional V

25 dr. I Komang Gerudug, MPH. Universitas Mataram Pengurus Cabang Regional V

26 dr. Mayuarsih Kartika Universitas Mataram Anggota Cabang Regional V

27 Prof. Dr. dr.H. Rika Subarniati, SKM. Universitas Wijaya Kusuma Surabaya

Anggota Cabang Regional V

Surabaya, 18 September 2012

Pengurus Pusat BKSIKMIKPIKKFKI

Sekretaris Umum, Ketua Umum,


(9)

8 LAMPIRAN :

Penjelasan Kompetensi dokter layanan primer dalam Kesehatan Masyarakat (halaman 3) :

8) Keterampilan berfikir berbasis sistem dan ketrampilan dalam kepemimpinan Penjelasan tambahan :

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Kepala Puskesmas : Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat :

BAB III KEDUDUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA B. Organisasi

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan :

BAB VI

KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL PUSKESMAS Pasal 22

(1) Kepala Puskesmas berlatar belakang pendidikan paling sedikit tenaga medis atau sarjana kesehatan lainnya.

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Pemimpin Klinik :

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik : BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar danlatau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.

2. Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis.

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Kepala / Direktur Rumah Sakit : Dalam Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit :

Pasal 34

(1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.


(10)

9 Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan :

Bagian Kedua Kompetensi Direktur Pasal 10

(1) Direktur Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Pejabat Struktural Kesehatan :

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan :

Bagian Kedua

Kompetensi Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Pasal 19

(1) Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan berlatar belakang pendidikan Sarjana Kesehatan dengan pendidikan Sarjana Strata 2 di bidang Kesehatan Masyarakat.

BAB VII

KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL UPT/UPTD Pasal 23

(1) Kepala UPT/UPTD berlatar belakang pendidikan tenaga medis atau Sarjana Kesehatan dengan pendidikan Sarjana Strata 2 di bidang kesehatan.

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Manager , Decision Maker dan Peneliti atau Ilmuwan :

World Health Organization Regional Office for South-East Asia , The Role of Medical Schools in Tuberculosis Control , New Delhi , November 2002 :

Doctors for Health. A WHO Global Strategy for changing medical education and medical practice for health for all, the five star Doctor :

1. Care Provider

who considers the patient holistically as an individual and as integral part of family and the community and provides high quality, comprehensive, continuous and personalized care within a long term relationship based on trust;

2. Decision maker

who chooses which technologies to apply ethically and cost effectively, while enhancing the care he or she provides,

3. Communicator

who is able to promote healthy lifestyle by effective explanation and advocacy, thereby empowering individuals and groups to enhance and protect their health,

4. Community leader

who, having won the trust of the people among whom he or she works, can reconcile individual and community health requirements and initiate action on behalf of the community,


(11)

10 5. Manager

who can work harmoniously with individuals and organizations inside and outside the health care system to meet the needs of patients and communities, making appropriate use of available health data,

Musyawarah Nasional BKSIKMIKPIKKFKI , 21 - 22 September 2002 di hotel Sahid Surabaya, menambahkan :

6. Scientist

who can develop his or her professional competence to the advancement of the medical and health science and technology.


(1)

5 6) Mengajukan peraturan hukum atau tata perudangan-undangan dan peraturan untuk menjaga kesehatan dan memastikan keamanan masyarakat dari masalah kesehatan

7) Menghubungkan masyarakat dengan pelayanan kesehatan individu yang dibutuhkan dan menjamin penyediaan pelayanan kesehatan ketika kebutuhan lain tidak tersedia.

8) Menjamin agar praktisi IKM-IKP-IKK dan pekerja kesehatan memiliki kompeten tinggi

9) Mengevaluasi efektivitas, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan individu dan masyarakat

10) Meneliti gagasan baru dan solusi yang inovatif dalam menangani masalah kesehatan masyarakat

Mengevaluasi

Menjamin Tenaga Kesehatan Kompeten

Menyalurkan/ menyediakan

pelayanan

Menegakkan Hukum

Mengembang-kan kebijaMengembang-kan

Memantau kesehatan

Mendiagnosis & menginvestigasi

Informasi, mendidik, memperkuat

Mendorong kerjasama masyarakat Research


(2)

6 3. Mengusulkan kepada IDI untuk menerbitkan concept paper (white paper) tentang

managed care yang akan menjadi acuan dasar organisasi dan anggotanya dalam mensikapi kebijakan terkait undang-undang SJSSN dan BPJS

4. Kesepakatan pengelolaan organisasi BKSIKMIKPIKKFKI dan PDK3MI : a. Iuran keanggotaan organisasi perlu diaktifkan

1) Iuran keanggotaan BKSIKMIKPIKKFKI: Rp 750.000,-/FK/tahun  Akan ada edaran/pemberitahuan kepada Dekan

 Akan ada edaran kepada masing-masing Regional 2) Iuran keanggotaan PDK3MI: Rp 120.000,-/tahun

Benefit anggota ?

 Langganan Jurnal Ilmiah Online (Berita Kedokteran Masyarakat)  Diskon acara ilmiah

b. Penyusunan buku teks bersama

c. Penerbitan jurnal secara tercetak dan elektronik dengan nama : Berita Kedokteran Masyarakat

d. Income generating dari berbagai kegiatan ilmiah dan pelatihan, misalnya bisa diperoleh dari penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan

e. Penyempurnaan AD/ART

f. Melakukan Pertemuan Ilmiah tahun 2013 dengan tema “Universal Coverage of Public Health

g. Akan dibuat edaran yang dikirim kepada Medical Education Unit masing-masing Fakultas Kedokteran berkaitan tentang penyusunan generic module IKM (pokok-pokok pembelajaran wajib)  menentukan lama/waktu pengajaran IKM.

PESERTA

No Nama Fakultas Kedokteran Jabatan

1 Prof. dr. Siswanto Agus Wilopo ,

SU, MSc., ScD.

Universitas Gajah Mada Pengurus Pusat

2 dr. Siti Pariani , MS., MSc., PhD. Universitas Airlangga Pengurus Pusat

3 Prof. dr. Bhisma Murti , MPH.,

MSc., PhD.

Universitas Negeri Sebelas Maret

Pengurus Pusat

4 dr. Subur Prajitno , MS., AKK. Universitas Airlangga Pengurus Pusat

5 dr. Harun Al Rasyid, MPH. Universitas Brawijaya Pengurus Pusat

6 Dr. dr. Sri Andarini, MKes. Universitas Brawijaya Pengurus Pusat

7 Dr. dr. Grace Debbie Kandou

,MKes.


(3)

7

8 Dr. dr. M. Zulkarnain, MMedSc,

PKK.

Universitas Sriwijaya Pengurus Pusat

9 dr. Hari Peni Julianti , MKes.,

SpKFR.

Universitas Diponegoro Pengurus Pusat

10 drg. Tuti Restuastuti, MKes. Universitas Riau Pengurus Cabang Regional I 11 Fifia Chandra, SKM, MKM Universitas Riau Pengurus Cabang Regional I 12 Prof. Dr. dr. RM. Suryadi Tjekyan,

DTM&H, MPH

Universitas Sriwijaya Pengurus Cabang Regional II

13 dr. Mariatul Fadillah, MARS Universitas Sriwijaya Pengurus Cabang Regional II

14 dr. Trevino A. Pakasi, MS., PhD. Universitas Indonesia Pengurus Cabang Regional III

15 Dr. dr. Artha Budi Susila Duarsa,

MKes.

Universitas YARSI Pengurus Cabang Regional III

16 dr. Nita Arisanti, MSc., FM Universitas Padjadjaran Pengurus Cabang Regional III 17 dr. Insi Farisa Desy Arya, Msi. Universitas Padjadjaran Pengurus Cabang Regional III 18 dr. Budi Palarto S, SpOG Universitas Diponegoro Pengurus Cabang Regional IV 19 dr. Dodik Pramono, MSi.Med Universitas Diponegoro Pengurus Cabang Regional IV 20 dr. M. Khairul Nuryanto, MKes Universitas Lambung

Mangkurat

Pengurus Cabang Regional IV 21 dr. Ronny Isnuwardana, MIH. Universitas Lambung

Mangkurat

Pengurus Cabang Regional IV 22 Dr. dr. Puji Lestari, MKes. Universitas Airlangga Pengurus Cabang Regional V 23 Dr. dr. Lilik Djuari, MKes., AKK. Universitas Airlangga Pengurus Cabang Regional V

24 dr. Hj. Farida Rusnianah, MKes.,

MARS.

Universitas Islam Malang Pengurus Cabang Regional V

25 dr. I Komang Gerudug, MPH. Universitas Mataram Pengurus Cabang Regional V 26 dr. Mayuarsih Kartika Universitas Mataram Anggota Cabang Regional V 27 Prof. Dr. dr.H. Rika Subarniati, SKM. Universitas Wijaya

Kusuma Surabaya

Anggota Cabang Regional V

Surabaya, 18 September 2012

Pengurus Pusat BKSIKMIKPIKKFKI

Sekretaris Umum, Ketua Umum,


(4)

8

LAMPIRAN :

Penjelasan Kompetensi dokter layanan primer dalam Kesehatan Masyarakat

(halaman 3) :

8) Keterampilan berfikir berbasis sistem dan ketrampilan dalam kepemimpinan

Penjelasan tambahan :

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Kepala Puskesmas :

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat :

BAB III KEDUDUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA B. Organisasi

2. Kriteria Personalia

Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab masing-masing unit puskesmas. Khusus untuk Kepala Puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup kesehatan masyarakat.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan :

BAB VI

KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL PUSKESMAS Pasal 22

(1) Kepala Puskesmas berlatar belakang pendidikan paling sedikit tenaga medis atau sarjana kesehatan lainnya.

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Pemimpin Klinik :

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 028/Menkes/Per/I/2011 tentang Klinik : BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar danlatau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.

2. Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis.

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Kepala / Direktur Rumah Sakit :

Dalam Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit : Pasal 34

(1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.


(5)

9 Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan :

Bagian Kedua Kompetensi Direktur Pasal 10

(1) Direktur Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Pejabat Struktural Kesehatan :

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 971/MENKES/PER/XI/2009 tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural Kesehatan :

Bagian Kedua

Kompetensi Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan Pasal 19

(1) Kepala dan Sekretaris Dinas Kesehatan berlatar belakang pendidikan Sarjana Kesehatan dengan pendidikan Sarjana Strata 2 di bidang Kesehatan Masyarakat.

BAB VII

KOMPETENSI PEJABAT STRUKTURAL UPT/UPTD Pasal 23

(1) Kepala UPT/UPTD berlatar belakang pendidikan tenaga medis atau Sarjana Kesehatan dengan pendidikan Sarjana Strata 2 di bidang kesehatan.

Dokter mempunyai Kompetensi sebagai Manager , Decision Maker dan Peneliti atau

Ilmuwan :

World Health Organization Regional Office for South-East Asia , The Role of Medical Schools in Tuberculosis Control , New Delhi , November 2002 :

Doctors for Health. A WHO Global Strategy for changing medical education and medical practice for health for all, the five star Doctor :

1. Care Provider

who considers the patient holistically as an individual and as integral part of family and the community and provides high quality, comprehensive, continuous and personalized care within a long term relationship based on trust;

2. Decision maker

who chooses which technologies to apply ethically and cost effectively, while enhancing the care he or she provides,

3. Communicator

who is able to promote healthy lifestyle by effective explanation and advocacy, thereby empowering individuals and groups to enhance and protect their health,

4. Community leader

who, having won the trust of the people among whom he or she works, can reconcile individual and community health requirements and initiate action on behalf of the community,


(6)

10 5. Manager

who can work harmoniously with individuals and organizations inside and outside the health care system to meet the needs of patients and communities, making appropriate use of available health data,

Musyawarah Nasional BKSIKMIKPIKKFKI , 21 - 22 September 2002 di hotel Sahid Surabaya, menambahkan :

6. Scientist

who can develop his or her professional competence to the advancement of the medical and health science and technology.