T1 192007013 Full text

diketahui. Jika hasil belajar siswa jelek maka guru memberikan umpan balik yang sesuai
dengan masalah yang ditemukan pada siswa.
Berdasarkan pengalaman peneliti pada Program Pengalaman Lapangan (PPL)
pada tahun ajaran 2010/2011, evaluasi pembelajaran diberikan dalam bentuk tes dan
tugas (PR). Dengan kapasitas kelas yang besar (>30 siswa) maka diperlukan waktu
koreksi yang lama. Sementara menunggu hasil koreksi, guru melanjutkan pembelajaran
ke materi berikutnya tanpa memperhatikan berapa banyak siswa yang masih mengalami
kesalahan. Dengan demikian umpan balik yang diberikan terlambat dan tidak dapat
memperbaiki kesalahan yang terjadi pada siswa. Akibatnya siswa tetap mengalami
kesalahan dan akan terus menggunakan konsep yang salah pada pembelajaran
selanjutnya. Padahal peran guru sebagai pembelajar memiliki kewajiban mencari,
menemukan dan bisa memecahkan masalah-masalah belajar siswa [6,10].
Untuk mengatasi masalah tersebut maka digunakan metode Fast Feedback
(umpan balik cepat) dalam pembelajaran. Metode ini dapat digunakan oleh guru setiap
saat dalam proses pembelajaran dengan waktu koreksi yang cepat sehingga kesulitan
siswa dapat direspon oleh guru dengan segera meskipun guru mengajar dalam kelas
besar [4].
Penelitian mengenai fast feedback sudah dilakukan oleh Debora N. Sudjito
dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback Secara Klasikal
dalam Pembelajaran Fisika Tentang Cermin Datar, Singgih A.S. Utami dalam skripsinya
yang berjudul Penggunaan Metode Fast Feedback dengan Peer to Peer Support In Group

dalam Pembelajaran Fisika Tentang Gaya-Gaya yang Bekerja pada Benda Jatuh Bebas
dan Benda Diam, dan juga Pratiwi Oktaviani dalam skripsinya yang berjudul Penggunaan
Metode Fast Feedback Stick Card dalam Pembelajaran Fisika tentang Kinematika Gerak
Lurus. Untuk melengkapi model fast feedback yang telah ada, pada penelitian ini
digunakan model fast feedback yang baru yakni Metode Fast Feedback model
“grouping answer” pada Pembelajaran Fisika tentang Posisi, Kecepatan dan Percepatan.
Permasalahan yang diteliti pada penelitian ini adalah apakah metode fast
feedback dengan model “grouping answer” dapat digunakan sebagai umpan balik cepat
dalam kelas besar untuk mengetahui kesalahan siswa dengan segera dan memberikan
pembelajaran untuk mengatasi kesalahan tersebut.
Tujuan penelitian ini adalah membuat umpan balik pada kelas besar untuk
merespon kesulitan siswa dengan cepat, mengembangkan model Fast Feedback yang
baru yakni Metode Fast Feedback model “grouping answer”, serta memberikan contoh
metode tersebut dalam rencana pelaksanaan pembelajaran pada Pembelajaran Fisika
tentang posisi, kecepatan dan Percepatan.
Manfaat dari penelitian ini adalah (i) melatih siswa untuk mengungkapkan
pemikirannya pada saat pembelajaran, (ii) memudahkan guru untuk mengetahui
pemikiran siswa dan dapat memperbaiki kesalahan siswa dalam waktu cepat, (iii)
membantu sekolah untuk menyadari pentingya umpan balik yang dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan kualitas sekolah.


2

2. Dasar Teori
2.1.Umpan Balik Cepat (Fast Feedback)
Umpan balik (feedback) adalah segala informasi yang diperoleh selama proses
pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tindakan perbaikan [6]. Guru
membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar dengan cara menanggapi hasil kerja
siswa sehingga siswa lebih menguasai materi dan hasil belajarnya meningkat [8].
Dalam suatu proses pembelajaran fisika, seringkali terjadi salah pengertian
terhadap konsep yang diajarkan oleh guru, bahkan kadang-kadang pengertiannya
menjadi tidak terduga sehingga siswa mengalami miskonsepsi [1]. Untuk mengenali
dan mengatasi miskonsepsi tersebut perlu dilakukan interaksi terus menerus antara
guru dengan siswa[4]. Interaksi tersebut berupa umpan balik cepat (fast feedback).
Fast feedback bertujuan untuk mengetahui kesulitan siswa pada materi yang
diajarkan dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi pembelajaran selanjutnya
sehingga mengefektifkan pembelajaran [2]. Metode fast feedback dilakukan dilakukan
di kelas selama pembelajaran berlangsung sehingga pekerjaaan siswa dapat dikoreksi
dengan cepat [4].
Pada umumnya fast feedback dilakukan dengan memberikan tugas tentang soal

konsep dalam bentuk gambar, simulasi atau kata-kata singkat tergantung pada materi
yang dibahas [3]. Pelaksanaannya adalah guru memberikan soal kemudian siswa
mengerjakan soal, guru berkeliling melihat jawaban siswa sambil melakukan wawancara
singkat dengan siswa, guru memberikan feedback kemudian memberikan soal
berikutnya untuk dikerjakan siswa.
Dengan menggunakan metode fast feedback, guru dapat meninjau gagasan
siswa dengan cepat dan memberikan umpan balik meskipun guru mengajar di kelas
besar(20-60 siswa) [1,4]. Metode fast feedback digunakan untuk membantu dan
mendukung pembelajaran yakni memperbaiki konsep siswa yang salah bagian demi
bagian bukan untuk menilai pekerjaan siswa sehingga pembelajaran selanjutnya menjadi
lebih efektif [1].
2.2.Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research) merupakan kegiatan
yang dilakukan guru untuk memecahkan masalah di kelas dan memperbaiki kualitas
pembelajaran yang dilakukan di kelas [5]. PTK berfokus pada proses belajar mengajar di
kelas yang bertujuan untuk memecahkan permasalahan dengan tindakan langsung di
kelas [12]. Prosedur PTK meliputi Perencanaan (planning), tindakan (action),
Pengamatan (observation) dan Refleksi (Reflection) [9].
2.3.Posisi, Kecepatan dan Percepatan
Suatu benda dikatakan bergerak bila posisinya setiap saat berubah terhadap

suatu acuan tertentu. Posisi ( ) adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu
terhadap suatu acuan tertentu. Perubahan posisi disebut juga dengan perpindahan.
Kecepatan ( ) merupakan besaran vektor yaitu besaran yang memiliki besar
(nilai) dan arah. Besarnya kecepatan dapat dicari dengan menghitung perubahan posisi

3

dibagi waktu yang diperlukan. Sedangkan arah kecepatan searah dengan arah gerak
benda.
Percepatan ( ) juga merupakan besaran vektor. Besarnya percepatan dapat
dicari dengan menghitung perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan.
Sedangkan arahnya searah dengan arah gaya total yang bekerja pada benda. Hal ini
sesuai dengan Hukum II Newton yakni ∑ = . , di mana gaya total yang bekerja
pada sebuah benda menyebabkan benda mengalami percepatan [13]. Kecepatan
menunjukkan tentang seberapa cepat posisi berubah sedangkan percepatan
menunjukkan seberapa cepat kecepatan berubah [7].
Pada gerak parabola (peluru) , geraknya merupakan kombinasi dari gerak
horizontal (sumbu x) dengan kecepatan konstan dan gerak vertikal (sumbu y) dengan
percepatan konstan [13]. Untuk memudahkan, posisi awal (pada waktu t0) dijadikan
sebagai koordinat pusat.

y(m)

vy
vy

vt

vt

vx=vt
vx

vx
vy

vt
vx

X (m)


vx
0

vy

vt

Gambar 1. Vektor kecepatan pada gerak parabola

Percepatan pada gerak parabola disebabkan oleh gaya gravitasi yang arahnya selalu
menuju pusat bumi sehingga percepatannya sama dengan percepatan gravitasi ( ).
Sedangkan percepatan pada sumbu x sama dengan nol karena vx konstan.
y(m)

a
a

a
X (m)


0
a

a

Gambar 2. Vektor percepatan pada gerak parabola

3. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian tindakan kelas dengan model guru sebagai peneliti. Peneliti yang berperan
sebagai guru menentukan masalah yang akan diselesaikan, merancang tindakan untuk
mengatasi masalah tersebut, melaksanakan rancangan tindakan dalam pembelajaran,
dan merefleksi tindakan yang telah dilakukan dalam pembelajaran.

4

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Preliminary-test yang
digunakan untuk mengetahui pengetahuan awal siswa, (2) RPP yang digunakan sebagai
panduan untuk melaksanakan tindakan pembelajaran, (3) Kartu tugas yang berisi tugas
untuk mengetahui respon siswa terhadap tugas yang diberikan dan (4) Lembar observasi

KBM yang digunakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran.
Sampel yang digunakan adalah mahasiswa Pendidikan fisika angkatan 2009 dan
2010 Fakultas Sains dan Matematika Universitas Kristen Satya Wacana sebanyak 30
mahasiswa yang dipilih secara acak. Sampel merupakan mahasiswa yang telah
mendapatkan materi Fisika dasar.
Prosedur penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
(1) persiapan : pembuatan soal preliminary-test, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang berisi kartu tugas dan Lembar Obsservasi KBM. (2) Pelaksanaan :
preliminary-test diberikan kepada mahasiswa yang bukan sampel untuk mengetahui
pengetahuan awal mahasiswa sebagai dasar pembuatan RPP. Sebelum pembelajaran
dimulai, mahasiswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Salah satu mahasiswa pada
setiap kelompok menjadi ketua kelompok dan bertugas mengkoordinir anggotanya
untuk mencocokkan dan mengelompokkan jawaban yang sama. Setiap mahasiswa diberi
kartu tugas dan mengerjakannya pada kartu tersebut secara mandiri. Setelah selesai
mengerjakan tugas, ketua kelompok mengkoordinir anggotanya untuk mencocokkan
dan mengelompokkan jawaban yang sama. Setiap kelompok jawaban dicek oleh
pengajar dan jika prosentase mahasiswa yang menjawab benar ≥70%, mahasiswa diberi
tugas baru. Jika belum, maka dilakukan pembelajaran sesuai dengan RPP. Lembar
observasi KBM diisi oleh pengamat lain pada saat pembelajaran.
≥ 70 %


Respon
siswa

Tugas dari
guru

cek

Tugas
baru

< 70 %
Feedback oleh guru
Gambar 3. Bagan siklus metode fast feedback

Tugas

Jalannya
pembelajaran


Respon

Feedback
Cek

Tugas
Respon

Tahap Pembelajaran 3
Feedback

Cek

Tingkat
kesulitan

Tugas
Tahap Pembelajaran 2


Respon

Feedback
Cek

Tahap Pembelajaran 1

waktu

Gambar 4. Bagan langkah pembelajaran menggunakan Metode Fast Feedback

5

Data yang diperoleh berupa hasil dari preliminary tes, kartu jawaban siswa dan
lembar observasi KBM dianalisa secara deskriptif kualitatif. Efektivitas pembelajaran
dengan menggunakan metode Fast Feedback dengan “grouping answer” dapat dilihat
dari jumlah siswa yang menjawab benar, jumlah siklus feedback dan waktu yang
dibutuhkan pada setiap siklusnya.
Prosentase jawaban siswa yang benar dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai
berikut:

(%) =
× 100%


Penelitian dikatakan berhasil jika memenuhi indikator berikut:
1. Minimal 70% siswa aktif merespon tugas dari guru
2. Minimal 70% siswa dapat menjawab tugas dengan benar
3. Waktu untuk melakukan satu kali siklus feedback maksimal 10 menit

4. Hasil dan Analisa
Kegiatan Pembelajaran
Pada penelitian ini, kegiatan pembelajarannya dibagi menjadi 3 tahap pembelajaran:
1. Tahap pembelajaran 1
Indikator yang ingin dicapai pada tahap 1 ini adalah siswa dapat menentukan
perubahan posisi, besar dan arah dari kecepatan serta percepatan pada berbagai
macam gerak lurus berdasarkan rekaman gerak benda. Tahap 1 ini dibagi menjadi tiga
bagian dan di setiap bagian ada tiga tugas.
Bagian 1
Pada bagian 1 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan perubahan posisi pada
berbagai macam gerak lurus berdasarkan rekaman gerak benda.
Pada tugas 1, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak
86,7% mahasiswa (26 orang) menjawab dengan benar tugas 1 yakni perubahan
posisinya tetap. Sedangkan 13,3% (4 orang) mahasiswa lainya menjawab salah yaitu
perubahan posisinya membesar.

Gambar 5. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian1 tugas 1

Kesalahan tersebut disebabkan karena salah pengertian dalam menghitung
perubahan posisi pada setiap detiknya. Perubahan posisi pada setiap detiknya dihitung
selalu dari posisi awal ke setiap t sehingga pada setiap detik perubahan posisinya
membesar. Padahal perubahan posisi pada setiap detiknya ditentukan dengan

6

menghitung perubahan posisi pada setiap selang t (∆x dari t0-t1, t1-t2, t2-t3 dan t3- t4).
Bukan dengan menghitungnya dari posisi awal ke setiap t (∆x dari t0-t1, t0-t2, t0-t3 dan t0t4). Siklus feedback 1 berlangsung selama 4 menit 57 detik. Jumlah mahasiswa yang
menjawab benar telah mencapai indikator, sehingga siklus feedback 2 tidak perlu
dilaksanakan. Pengajar melanjutkan pembelajaran dengan memberikan tugas 2.
Pada tugas 2 dan tugas 3, seluruh mahasiswa (100%) menjawab tugas dengan
benar. Mahasiswa yang pada tugas 1 mengalami kesalahan dalam menghitung
perubahan posisi yakni selalu dari titik awal, pada tugas ini mereka menghitung
perubahan posisi dengan benar yaitu menghitung perubahan posisi pada setiap selang t
(∆x dari t0-t1, t1-t2, t2-t3, t3-t4). Siklus feedback pada tugas 1 berlangsung selama 5 menit
dan tugas 2 berlangsung selama 4 menit. Karena seluruh siswa dapat menjawab tugas
dengan benar maka tugas 2 dan tugas 3 cukup 1 kali siklus feedback.
Bagian 2
Pada bagian 2 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan besar dan arah
kecepatan pada berbagai macam gerak lurus berdasarkan rekaman gerak benda.
Pada tugas 1, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak
66,67% (20 orang) mahasiswa menjawab benar. Mereka menggambarkan vektor
kecepatan dengan benar yaitu kecepatannya digambarkan dengan panah yang sama
panjang (kecepatannya konstan) pada setiap posisinya dengan arah kecepatan ke kanan
searah dengan arah gerak. Sedangkan sebanyak 33,33% (10 orang) mahasiswa
menjawab salah yakni tidak menggambarkan kecepatan pada saat t0 atau t4.

Gambar 6. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 2 tugas 1

Kesalahan tersebut disebabkan karena tidak memahami soal dengan baik.
Cuplikan gambar pada soal 1 dianggap dari keadaan diam karena posisi awalnya 0 meter
dan berakhir dalam keadaan diam juga karena setelah t4 sudah tidak ada gambar lagi.
Padahal cuplikan tersebut merupakan cuplikan gambar yang tengah berjalan sehingga
pada saat t0 dan t4 mobil memiliki kecepatan.
Untuk mengatasi kesalahan tersebut, pengajar memberitahukan kembali
bahwa rekaman gambar tersebut tidak dari keadaan diam dan berakhir dengan
berhenti. Tetapi merupakan cuplikan dari mobil yang tengah berjalan. Siklus feedback 1
berjalan selama 4 menit 38 detik.
Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang
sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus feedback 2 berlangsung
selama 3 menit. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 100%
mahasiswa menjawab benar.

7

Pada tugas 2 dan tugas 3, seluruh mahasiswa (100%) dapat menjawab soal
dengan benar. Seluruh mahasiswa sudah dapat menentukan besar dan arah kecepatan
pada berbagai macam gerak lurus. Siklus feedback 1 tugas 2 berlangsung selama 4
menit 27 detik sedangkan pada tugas 3 berlangsung selama 3 menit 54 detik. Karena
indikator telah dipenuhi maka pada tugas 2 dan 3 cukup satu kali siklus feedback.
Bagian 3
Pada bagian 3 mahasiswa ditugaskan untuk menentukan besar dan arah
percepatan pada berbagai macam gerak lurus.
Pada tugas 1, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak
96,67% mahasiswa (29 orang) menjawab dengan benar yakni percepatannya nol
sehingga panahnya tidak dapat digambar. Sedangkan 3,33% mahasiswa (1 orang)
menjawab salah yakni menggambarkan percepatan mobil dengan panah yang sama
panjang.

Gambar 7. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 3 tugas 1

Kesalahan tersebut disebabkan karena perubahan posisi mobil pada setiap
detiknya dianggap sebagai percepatan. Padahal perubahan posisi pada setiap satuan
waktu merupakan kecepatan sedangkan percepatan adalah perubahan kecepatan pada
setiap satuan waktu. Jadi mahasiswa ini menyamakan percepatan dengan kecepatan.
Siklus feedback hanya dilakukan 1 kali karena jumlah mahasiswa yang menjawab benar
telah mencapai indikator. Siklus ini berlangsung selama 4 menit 23 detik.
Pada tugas 2, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, 90%
mahasiswa menjawab dengan benar yakni menggambarkan percepatan dengan panah
yang sama panjang. Sedangkan sebanyak 10% mahasiswa (3 orang) menjawab
percepatannya konstan namun tidak menggambarkan percepatan dengan
menggunakan panah.

Gambar 8. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 3 tugas 2

8

Meskipun telah dapat menggambarkan percepatan dengan benar tetapi hanya
sebagian kecil saja yang dapat menentukan arah percepatan dengan benar. Kebanyakan
dari mereka masih mengalami kesalahan dalam menentukan arah percepatan benda.
Percepatan dianggap searah dengan arah gerak benda. Sedangkan berdasarkan Hukum
II Newton yakni ∑ = . , arah percepatan searah dengan arah gaya bukan searah
dengan arah gerak.
Untuk mengatasi kesalahan tersebut, pengajar memberikan pembelajaran
dengan mengingatkan kembali hukum II Newton yakni ∑ = . . Dari hukum tersebut
terlihat bahwa percepatan sebanding dengan gaya sehingga arah percepatan searah
dengan arah gaya. Pengajar mendemonstrasikan sebuah benda yang bergerak
dipercepat dan diperlambat kemudian menanyakan kemana arah gaya yang
mempercepat dan memperlambat kecepatan benda tersebut dan juga kemana arah
percepatannya. Siklus feedback pada tugas 2 hanya terjadi 1 kali dan berlangsung
selama 7 menit 22 detik.
Pada tugas 3, berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak
30% mahasiswa (9 orang) menjawab benar yakni menggambarkan percepatan konstan
dengan panah yang sama panjang dan arahnya ke bawah. Sedangkan 70% mahasiswa
(21 orang) lainnya menjawab salah yakni menggambarkan percepatan benda tersebut
dengan panah yang sama panjang namun arahnya ke atas.

Gambar 9. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada bagian 3 tugas 3

Kesalahan tersebut disebabkan karena berfikir bahwa pada saat melempar bola,
tangan memberikan gaya dorong ke atas pada bola dan gaya tersebut akan terus ada
pada bola sehingga bola dapat bergerak naik. Dengan demikian percepatan
digambarkan dengan arah panah menuju ke atas searah dengan gaya. Padahal gaya
dorong tangan akan hilang setelah bola lepas dari tangan. Bola bergerak ke atas dengan
kecepatan awal yang diperolehnya bukan karena selalu didorong oleh gaya tangan.
Sedangkan gaya yang selalu bekerja pada bola tersebut adalah gaya gravitasi yang
arahnya ke bawah. Gaya gravitasi inilah yang memperlambat kecepatan bola hingga
kecepatannya menjadi nol di posisi puncak. Dengan demikian percepatan bola sama
dengan percepatan gravitasi dan arahnya ke bawah menuju pusat bumi. Mahasiswa
juga menganggap bahwa di posisi puncak percepatannya nol karena di posisi tersebut
bola berhenti. Padahal pada saat berhenti, bola tetap dipengaruhi gaya gravitasi
sehingga bola memiliki percepatan.

9

Konsep yang salah diperbaiki dengan peragaan melempar benda oleh guru.
Pada saat melempar, tangan memberikan gaya dorong yang menyebabkan benda
memiliki kecepatan awal sehingga benda dapat bergerak naik. Gaya dorong tangan
akan hilang setelah benda lepas dari tangan. Benda tidak terus naik dengan kecepatan
yang sama melainkan kecepatannya terus berkurang hingga akhirnya berhenti kemudian
bergerak turun. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi untuk menemukan gaya
penyebabnya yakni gaya gravitasi dan juga untuk menentukan arah percepatan benda.
Siklus feedback 1 berlangsung selama 9 menit 40 detik.
Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang
sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Pada siklus feedback 2,
sebanyak 86,67% mahasiswa (26 orang) menjawab benar yakni menggambarkan
percepatan dengan panah yang sama panjang dan arahnya menuju ke bawah pada
setiap posisi benda. Siklus ini berlangsung selama 5 menit 5 detik. Dengan demikian
pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan siswa.
Berdasarkan observasi dari pengamat lain, sebanyak 0-20% mahasiswa
bertanya, 60-80% mahasiswa berdiskusi, 80-100% mahasiswa memperhatikan
penjelasan guru, waktu untuk melakukan satu siklus feedback rata-rata 5 menit dan
langkah pembelajaran yang diberikan pengajar mudah diikuti oleh mahasiswa.

2.

Tahap pembelajaran 2

Indikator yang ingin dicapai pada tahap pembelajaran 2 adalah siswa dapat
menentukan besarnya perubahan posisi, besar dan arah dari kecepatan dan percepatan
pada benda yang bergerak dengan lintasan parabola berdasarkan rekaman gerak benda.
Tugas 1
Mahasiswa ditugaskan untuk menentukan perubahan posisi dari sebuah
rekaman gambar gerak benda dengan lintasan parabola.
Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 70% mahasiswa
(21 orang) menjawab benar sedangkan 30% mahasiswa (9 orang) menjawab salah.
Sebagian besar mahasiswa sudah benar dalam menentukan perubahan posisi dari benda
yang bergerak dengan lintasan parabola baik itu perubahan posisi pada sumbu x
maupun pada sumbu y. Sedangkan sebagian kecil lainnya salah dalam menentukan
perubahan posisi pada sumbu y, meskipun pada sumbu x mereka menjawab benar yakni
perubahan posisinya tetap. Mereka menjawab perubahan posisi pada sumbu y adalah
tetap padahal pada saat naik perubahan posisinya mengecil sedangkan pada saat turun
perubahan posisinya membesar.
Pengajar memberikan pembelajaran dengan menampilkan animasi gerak
parabola naik dan turun yang dilengkapi dengan gerak ke arah sumbu x (horizontal) dan
sumbu y (vertikal) kemudian mendiskusikannya bersama mahasiswa. Siklus feedback 1
berjalan selama 9 menit 11 detik. Karena siswa yang menjawab benar telah mencapai
indikator, siklus feedback 2 tidak perlu dilaksanakan sehingga pengajar melanjutkan
pembelajaran dengan memberikan tugas 2.

10

Tugas 2
Pada tugas 2, mahasiswa ditugaskan untuk menggambarkan vx, vy dan vtotal di
setiap posisi pada rekaman gambar gerak benda dengan lintasan parabola.
Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 20% (6 orang)
mahasiswa menjawab benar. Sedangkan 80% mahasiswa (24 orang) lainnya menjawab
salah. Berikut jenis-jenis kesalahan mahasiswa berdasarkan koreksi setelah
pembelajaran:
 6,67% mahasiswa tidak menggambarkan kecepatan pada saat t0 dan t6

Gambar 10. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2:
tidak menggambarkan kecepatan pada saat t0 dan t6

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa pada saat t0
(posisi awal) dan t6 (posisi akhir) benda dalam keadaan diam sehingga tidak memiliki
kecepatan. Sesungguhnya pada saat t0 bola memiliki kecepatan awal karena tanpa
kecepatan awal bola tidak akan bergerak naik. Kecepatan awal ini didapat dari
tendangan kaki anak, sehingga pada saat t0 bola memiliki vx, vy dan v total. Sedangkan
pada saat t6 bola belum dalam keadaan berhenti sehingga bola tetap memiliki v x, vy dan
vtotal. Kecepatan pada saat t6 sama besar dengan kecepatan pada saat t0 dan merupakan
kecepatan terbesar dibandingkan pada saat t yang lain.
 26,67% mahasiswa tidak menggambarkan kecepatan pada t3 (posisi puncak)

Gambar 11. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2:
tidak menggambarkan kecepatan pada t3 (posisi puncak)

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa di posisi puncak
benda berhenti sesaat dan kecepatannya nol baik itu vx, vy dan vtotal. Padahal pada saat
di puncak hanya vy yang nol karena pada arah sumbu y (vertikal), geraknya merupakan
GLBB. Pada saat naik vy berkurang hingga mencapai kecepatan nol di puncak kemudian
turun lagi dengan vy yang semakin membesar hingga kecepatannya sama dengan
kecepatan awal benda. Sedangkan ke arah sumbu x, geraknya merupakan GLB yang
kecepatannya selalu tetap.

11

 23,3% mahasiswa menggambarkan vx dan vy dan vtotal pada t3 (puncak)

Gambar 12. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2:
menggambarkan vx dan vy dan vtotal pada t3 (puncak)

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa bola memiliki
kecepatan baik itu vx dan vy pada t3 karena bola dalam keadaan bergerak. Padahal untuk
gerak vertikalnya, bola berhenti sesaat pada posisi puncak (pada saat t3) sehingga
vy=nol. Sesaat kemudian bola akan bergerak turun karena adanya gaya gravitasi yang
menariknya dan komponen vy akan ada lagi. Sedangkan vx selalu tetap di setiap
posisinya.
 20% mahasiswa menggambarkan vx dan vy dengan panah yang sama panjang

Gambar 13. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2:
menggambarkan vx dan vy dengan panah yang sama panjang

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa tidak membedakan antara GLB dan
GLBB. Padahal pada arah sumbu x geraknya merupakan GLB yang kecepatannya selalu
sama dan digambarkan dengan panah yang sama panjang. Sedangkan pada arah sumbu
y geraknya merupakan GLBB yang kecepatannya berubah. Pada arah sumbu y,
kecepatannya semakin kecil pada saat naik hingga menjadi nol di posisi puncak
kemudian kecepatannya membesar setelah turun dari posisi puncak.
 3,33% mahasiswa salah dalam menggambar arah vx dan vy dan vtotal

Gambar 14. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2:
salah dalam menggambar arah vx dan vy dan vtotal

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa hanya menguraikan kecepatan ke
arah sumbu x dan y tanpa memperhatikan arah gerak bola. Mahasiswa ini menguraikan

12

vy selalu ke atas meskipun bola telah bergerak turun padahal saat turun vy menuju ke
bawah mengikuti arah gerak bola dengan vy pada posisi puncak adalah nol.
Pengajar mengatasi kesalahan tersebut dengan menampilkan animasi gerak
parabola yang dilengkapi dengan gerak ke arah sumbu x (horizontal) dan sumbu y
(vertical) kemudian mendiskusikan besar dan arah kecepatan pada arah sumbu x dan
sumbu y. siklus feedback 1 berjalan selama 9 menit 55 detik.
Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang
sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus feedback 2 berlangsung
selama 7 menit 40 detik. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban,
sebanyak 76,67% mahasiswa menjawab benar. Karena sudah lebih dari 70% siswa yang
menjawab benar, pengajar melanjutkan pembelajaran dengan memberikan tugas 3.
Tugas 3
Pada tugas 3 ini, mahasiswa ditugaskan untuk menggambarkan ax, ay dan atotal di
setiap posisi pada rekaman gambar gerak benda dengan lintasan parabola.
Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 66,67%
mahasiswa (20 orang) menjawab benar yakni menggambarkan besar percepatan dengan
panah yang sama panjang dan arahnya ke bawah pada setiap posisinya. Sedangkan
33,33% mahasiswa (10 orang) lainya menjawab salah.
Kesalahan umum mahasiswa terletak pada penentuan percepatan pada arah
sumbu y saja, sedangkan pada arah sumbu x seluruh mahasiswa telah memahami
bahwa percepatannya nol sehingga mereka tidak menggambarkan percepatan pada
arah sumbu x. Berikut jenis kesalahan mahasiswa pada tugas 3:
 Sebanyak 6,67% mahasiswa (2 orang) tidak menggambarkan percepatan pada saat t0

Gambar 15. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah
pada tugas 3: tidak menggambarkan percepatan pada saat t0

Kesalahan tersebut disebabkan karena beranggapan bahwa pada saat t0 (posisi
awal), kecepatan benda sama dengan nol sehingga percepatannya juga nol. Padahal
pada saat t0, kecepatan benda tidak sama dengan nol dan percepatannya juga tidak nol.
 Sebanyak 20% mahasiswa (6 orang) tidak menggambarkan percepatan pada saat t3

Gambar 16. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah
pada tugas 3: tidak menggambarkan percepatan pada saat t3

13

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa beranggapan bahwa pada saat t3
(puncak), percepatannya nol karena benda berhenti sesaat padahal pada saat berhenti,
kecepatan benda yang nol sedangkan percepatannya tetap ada akibat adanya gaya
gravitasi yang menarik benda menuju pusat bumi. Percepatan benda tersebut besarnya
sama dengan percepatan gravitasi.
 Sebanyak 6,67% (2 orang) mahasiswa menggambarkan percepatan ke arah atas dan
bawah pada saat t1-t3

Gambar 17. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 3:
menggambarkan percepatan ke arah atas dan bawah pada saat t1-t3

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa masih berfikir bahwa arah
percepatan pada gerak vertikal ke atas adalah ke atas tapi juga sudah memahami
adanya pengaruh gaya gravitasi pada benda yang arahnya menuju pusat bumi sehingga
ay digambarkan ke dua arah yakni ke atas dan ke bawah. Padahal untuk gerak vertikal
atas, percepatannya sama dengan percepatan gravitasi bumi yang besarnya selalu sama
disetiap posisi dan arahnya selalu menuju pusat bumi.
Untuk mengatasi kesalahan tersebut dilakukan diskusi untuk menentukan besar
dan arah percepatan pada gerak parabola terutama pada saat t0 dan t3. Siklus feedback
1 berlangsung selama 8 menit 19 detik.
Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan tugas yang
sama untuk mengetahui pemahaman seluruh mahasiswa. Siklus feedback 2 berlangsung
selama 5 menit 3 detik. Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak
100% mahasiswa menjawab benar. Seluruh mahasiswa sudah dapat menentukan besar
dan arah percepatan pada gerak parabola. Dengan demikian pembelajaran yang telah
dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan siswa.
Berdasarkan observasi dari pengamat lain pada tahap pembelajaran 2 sebanyak
20-40% mahasiswa bertanya, 60-80% mahasiswa berdiskusi, 80-100% mahasiswa
memperhatikan penjelasan guru, waktu untuk melakukan satu siklus feedback kurang
dari 10 menit, langkah pembelajaran yang diberikan pengajar cukup mudah diikuti oleh
mahasiswa.

3. Tahap Pembelajaran 3
Indikator yang ingin dicapai pada tahap pembelajaran ini adalah siswa dapat
memahami konsep posisi, kecepatan dan percepatan dari dua buah benda yang
bergerak secara bersamaan berdasarkan rekaman gerak benda. Pada tugas 1,2 dan 3
rekaman gerak benda yang digunakan adalah seperti gambar berikut:

14

gambar a
gambar b
Gambar 18: a. rekaman gerak benda untuk tugas siklus 1,
b. Rekaman gerak benda untuk tugas siklus 2

Tugas 1
Pada tugas 1 ini mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pada saat t
berapakah, posisi kedua benda adalah sama berdasarkan rekaman gerak benda seperti
gambar a.
Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 93,33%
mahasiswa (28 orang) menjawab benar yakni benda berada pada posisi yang sama pada
saat t3. Sedangkan 6,67% mahasiswa (2 orang) lainnya menjawab salah yakni pada saat
t yang sama, posisi kedua benda selalu berbeda.

Gambar 19. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 1

Kesalahan tersebut dikarenakan mahasiswa kurang teliti dalam melihat setiap
posisi dari gambar rekaman gerak sehingga mahasiswa menjawab posisi kedua benda
selalu berbeda padahal pada saat t3 posisi kedua benda adalah sama. Siklus feedback 1
berjalan selama 5 menit 12 detik. Karena siswa yang menjawab benar telah mencapai
indikator, siklus feedback 2 tidak perlu dilaksanakan sehingga pengajar melanjutkan
pembelajaran dengan memberikan tugas 2.
Tugas 2
Pada tugas 2 ini mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pada saat t
berapakah, kecepatan kedua benda adalah sama berdasarkan rekaman gerak benda
seperti gambar a.
Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 56,67%
mahasiswa (17 orang) menjawab benar yakni kecepatan kedua benda selalu berbeda
(tidak pernah sama). Sedangkan 33,33% mahasiswa (13 orang) lainnya menjawab salah
yakni kecepatan kedua bola sama pada saat t3.

Gambar 20. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 2

Kesalahan tersebut dikarenakan mahasiswa menyamakan kecepatan dengan
posisi. Pada saat t3, posisi bendanya yang sama sedangkan kecepatan kedua benda

15

selalu berbeda. Bola 1 dan bola 2 sama-sama memiliki kecepatan yang konstan tetapi
kecepatan pada bola 1 lebih kecil dari pada bola 2. Hal ini terlihat dari perubahan posisi
bola 1 yang lebih kecil daripada bola 2. Untuk mengatasi kesalahan tersebut, pengajar
memberikan pembelajaran dengan diskusi mengenai pengertian posisi dan kecepatan.
Siklus feedback 1 berjalan selama 7 menit 41 detik.
Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan soal yang sama
tetapi rekaman gambarnya seperti gambar b, untuk mengetahui pemahaman seluruh
mahasiswa. Siklus ini berlangsung selama 3 menit 37 detik. Berdasarkan cek cepat dari
setiap kelompok jawaban, sebanyak 90% mahasiswa menjawab benar. Dengan demikian
pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan mahasiswa.
Tugas 3
Pada tugas 3, mahasiswa ditugaskan untuk menentukan pada saat t berapakah,
percepatan kedua benda adalah sama berdasarkan rekaman gerak benda seperti
gambar a.
Berdasarkan cek cepat dari setiap kelompok jawaban, sebanyak 66,67%
mahasiswa (20 orang) menjawab benar yakni percepatan kedua benda adalah nol.
Sedangkan 33,33% mahasiswa (10 orang) lainnya menjawab salah yakni percepatan
kedua bola sama pada saat t3.

Gambar 21. Kartu jawaban mahasiswa yang menjawab salah pada tugas 3

Kesalahan tersebut disebabkan mahasiswa menyamakan percepatan dengan
posisi. Menurut mahasiswa benda memiliki percepatan yang sama pada saat t3 karena
letak kedua benda adalah sama. Padahal pada saat t3 posisinya yang sama sedangkan
percepatan kedua benda selalu nol karena kedua benda bergerak dengan kecepatan
yang konstan. Untuk mengatasi kesalahan siswa, Pengajar memberikan pembelajaran
dengan diskusi mengenai pengertian posisi dan percepatan. Siklus 1 berjalan selama 5
menit 54 detik.
Selanjutnya dilaksanakan siklus feedback 2 dengan memberikan soal yang sama
tetapi rekaman gambarnya seperti gambar b, untuk mengetahui pemahaman seluruh
mahasiswa. Siklus ini berlangsung selama 3 menit 45 detik. Berdasarkan cek cepat dari
setiap kelompok jawaban, sebanyak 93,33% mahasiswa menjawab benar. Dengan
demikian pembelajaran yang telah dilakukan berhasil memperbaiki kesalahan siswa.
Berdasarkan observasi dari pengamat lain pada tahap pembelajaran 3 ini
sebanyak 0-20% mahasiswa bertanya, 20-40% mahasiswa berdiskusi, 60-80% mahasiswa
memperhatikan penjelasan guru, waktu untuk melakukan satu siklus feedback kurang
dari 10 menit dan langkah pembelajaran yang diberikan pengajar cukup mudah untuk
diikuti oleh mahasiswa.

16

4. Kesimpulan dan Saran
Metode fast feedback dengan model “grouping answer” efektif digunakan
sebagai umpan balik pada kelas besar untuk mengetahui kesalahan mahasiswa tanpa
waktu koreksi yang lama. Pengajar dapat segera melakukan tindakan perbaikan untuk
mengatasi masalah-masalah yang ditemukan berdasarkan jawaban dari mahasiswa.
Selain itu mahasiswa juga dapat mengetahui kesalahannya sendiri dan memperbaiki
kesalahannya.
Saran bagi peneliti lain yang akan menggunakan metode fast feedback dalam
penelitiannya antara lain : (i) Sebelum pembelajaran dimulai, beritahukan tentang
kesepakatan dan ketentuan dalam mengerjakan soal sehingga pada saat diberi tugas
siswa dapat langsung mengerjakan tugas tanpa harus bertanya, (ii) perhatikan ketelitian
dalam mengoreksi karena hasilnya digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan
selanjutnya, (iii) kelas harus dikendalikan dengan sebaik-baiknya agar tidak terjadi
keributan yang menyebabkan pembelajaran tidak efektif dan efisien, (iv) Penelitian
dengan metode Fast Feedback dapat digunakan pada materi fisika yang lain, dan (v)
Metode Fast Feedback dapat dikembangkan dengan model selain “klasikal”, “peer to
peer support”, “stick card”, “papan angkat” dan “grouping answer”.

Referensi
[1] Berg, Ed van den dan Dick Hoekzema. Teaching, Learning, and Quick Feedback
Methods in Classical and Modern Physics. Amsterdam : 2006. p 3-9.
[2] Berg, Ed Van Den, Hoekzema, Dik.2006. Three Lesson on Conservation Law,
Symmetries, and Elementary Particles in Grade 12.
http://staff.science.uva.nl/~eberg/GIREP%20workshop%20fast%20feedback.pdf.
P.30-34
[3] Berg, Ed van den, Ron Volk, Willem Bustraan. Fast Feedback. 2008.
[4] Berg, Ed van den. Assessment in Science Version 3.0. Amsterdam : 2002. p 30.
[5] Dasna, I wayan.2008.Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
http://Fpkn.stkippgritulungagung.ac.id/wp-content/Fuploads/2011/03/Penelitiantindakan-kelas.pdf.P 1
[6] Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Depdikbud dan PT.
Rineka Cipta. P 189-194.
[7] Giancoli, Douglas C.2001.Fisika Jilid 1.Jakarta Erlangga. P 22-43
[8] Harefa Gelisa.2007.Pengaruh Umpan Balik Guru Terhadap Siswa dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar di SLTP di Gunung Sitoli.
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/Ed4Jul-Ags075358.pdf . P 53-56
[9] Santyasa, I wayan. 2007. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas.
http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/PENELITIAN_TINDAKAN_KELAS.pdf. P 5-9
[10]Santyasa,I Wayan.2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif. P 1-6
[11]Soedijarto.2004.Kurikulum, Sistem Evaluasi dan Tenaga Pendidikan sebagai Unsur
Strategis dalam Penyelenggaraan Sistem Pengajaran Nasional. P 104-106

17

[12]Widoyoko, Eko.2008.Penelitian Tindakan Kelas dan Pengembangan Profesi Guru.
http://www.umpwr.ac.id/web/download/publikasiilmiah/Penelitian%20Tindakan%20Kelas%20dan%20Pengembangan%20Profesi%20
Guru.pdf .P. 4
[13]Young H,D. Freedman,R.2002.Fisika Universitas jilid . Jakarta:Erlangga. P 31-70

18