B1J010238 13.

DAFTAR REFERENSI
Abdiyani, S. 2008. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan Bawah Berkhasiat Obat di
Dataran Tinggi Dieng. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. 5 pp.7992.
Adi, K. & Azwar, F. 2013. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Berbagai
Tegakan Hutan Tanaman Di Benakat, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian
Hutan Tanaman. 10 (2). pp. 85-98.
Arief, A. 1994. Hutan Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Jakarta.
Yayasan Obor Indonesia.
Asmayannur, I., Chairil. & Syam, Z. 2012. Analisis Vegetasi Dasar Dibawah
Tegakan Jati Emas (Tectona grandis. L) dan Jati Putih (Gmelian arborea.
Roxb) di Kampus Universitas Andalas. Padang: Jurusan Biologi FMIPA
Universitas Andalas.
Aththorick, T.A. 2005. Kemiripan Komunitas Tumbuhan Bawah pada Beberapa Tipe
Ekosistem Perkebunan di Kabupaten Labuhan Ratu. Jurnal Komunikasi
Penelitian, 17 pp. 42–48.
Backer, C.A, & Brink, B.R.C. 1963. Flora of Java (Spermatophytes Only), Vol. I.
Netherland: Wolter-Noordhoff, NVP Groningen.
Backer, C.A. & Brink, B.R.C. 1965. Flora of Java, Vol. II. Netherland: NVP
Groningen.
Backer, C.A. & Brink, B.R.C. 1968. Flora of Java Vol III. Netherland: Noordhoff
Press. pp. 166-167.

Banuwati, S. 1997. Analisis Vegetasi pada Berbagai Umur Naungan Jati (Tectona
grandis L.f.) di KPH Mantingan Rembang. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas
Biologi Universitas Gadjah Mada.
Dahlan, M.M. 2011. Komposisi Jenis Tumbuhan Bawah pada Tegakan Sengon
(Paraserianthes falcataria, L. nielsen). Skripsi. Bogor: Fakultas Kehutanan
Bogor.

bio.unsoed.ac.id

Daniel, T.W., Helms, J.A. & Baker, F.S. 1995. Prinsip-Prinsip Silvikultur
(Terjemahan). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Darussalam, D. 2011. Pendugaan Potensi Serapan Karbon pada Tegakan Pinus di
KPH Cianjur Prum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Baten. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.
Desmukh, I. 1992. Ekologi dan Biologi Tropika Edisi 1. Penerjemah: Kuswan, K.
Sarkat, D. Jakarata: Yayasan Obor Indonesia.
23

Diajeng A.S. 2010. Studi Keanekaragaman Jenis dan Kandungan Karbon Tumbuhan
Bawah pada Tegakan Tusam (Pinus meskusii jungh. et De Vriese)

dan
Jati (Tectona grandis L.f) Di KPH Malang Perum Perhutani Unit II Jawa
Timur. Skripsi. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
Ewusie, J.Y. 1990. Ekologi Tropika. Bandung: Institut Tekhnologi Bandung.
Fachrul, M.F. 2008. Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Gembong, T. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press.
Google earth. 2015. Google Earth. [Online] Available at: http:www.google
earth.com [Accessed 16 Februari 2015].
Hanum, C. 2009. Ekologi Tanaman. Medan: Universitas Sumatra Utara Press.
Hartono EE. 2002. Tingkat Keanekaragaman Tumbuhan Bawah pada Tegakan Pinus
merkusii Jungh. et De Vriese di Berbagai Ketinggian Tempat (Studi Kasus di
BKPH Gombong Utara, KPH Kedu Selatan, PT. Perhutani unit I Jawa
Tengah). Skripsi. Bogor: Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan
Institur Pertanian Bogor.
Indriyanto. 2008. Ekologi Hutan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
. 2009. Komposisi Jenis dan Pola Penyebaran Tumbuhan Bawah pada
Komunitas Hutan yang Dikelola Petani di Register 19 Provinsi Lampung.
Seminar Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat. Lampung:
Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. hal. 41.

Juhaeti, T., F. Syarif, & Hidayati, N. 2005. Inventarisasi Tumbuhan Potensial untuk
Fitoremediasi Lahan dan Air Terdegradasi Penambangan Emas. Biodiversitas,
6. pp. 31–33.
Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Kunarso, A. & Azwar, F. 2013. Keragaman Jenis Tumbuhan Bawah pada Berbagai
Tegakan Hutan Tanaman di Benakat, Sumatera Selatan. Jurnal Penelitian
Hutan Tanaman, 10. pp.85-98.
Kusmana, C. 1997. Metode Survei Vegetasi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

bio.unsoed.ac.id

Lemmens, R.H.M.J. & Soerianegara, I. 2002. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara
No.5(1) Pohon Penghasil Kayu Perdagangan Utama. Bogor: PT Balai Pustaka
Prosesa Indonesia.
Loveless, A.R. 1999. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan untuk Tropika 2. Jakarta:
PT Gramedia.
Lubis, S.R. 2009. Keanekaragaman dan Pola Distribusi Tumbuhan Paku di Hutan
Wisata Alam Taman Eden Kabupaten Toba Samosir Provinsi Sumatra Utara.
Medan: Program Pascasarjana Universitas Sumatra Utara.

24

Martawijaya, A., Kartasujana, I., Kadir, K., & Perwira, S.A. 1981. Atlas Kayu
Indonesia. Jilid I. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Martodigdo, S., Widyastuti, A. & Lestari, W. 1993. Diversitas Tumbuhan Bawah di
Hutan Wisata Baturaden. Laporan Penelitian. Purwokerto: Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman.
Marsono, D. 1987. Vegetasi Tumbuhan Bawah Tanaman Jati di KPH Kendal.
Laporan Penelitian. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
McNoughton SJ & Wolf LL. 1990. Ekologi Umum. Edisi Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Molles, M.C. 2008, Ecologycal Concepts and Aplication 4 Edition. Mc Graw Hill
Companies, New York.

Mueller, D, D. & Ellenberg, H. 1974, Aims and Methods of Vegetation Ecology. New
York: Jhon Willey and Sons Inc.
Odum, E.P. 1998. Dasar-Dasar Ekologi Edisi 3. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Oktaria, R. 2005. Intersepsi Curah Hujan pada Tanaman Jati Emas (Tectona
grandis), Jati putih (Gmelina arborea) dan Batang Laban di Lahan

Penghijauan Universitas Andalas. Skripsi. Padang: Fakultas MIPA Universitas
Andalas.
Onrizal. 2005. Adaptasi Tumbuhan Mangrove pada Lingkungan Salin dan Jenuh Air.
Jurusan Kehutanan. Fakultas Pertanian. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Polunin, N. 1990. Teori Ekosistem dan Penerapannya. Penerjemah: Puji Astuti,
Amelia Hana, Harsoyo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Pudjiharta, Ag. 2005. Permasalahan Aspek Hidrologis Hutan Tusam dan Upaya
Mengatasinya. Jurnal Analisis Kehutanan. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan.
2 (2). pp. 129-144.
Rahardjo, S. 2003. Komposisi Jenis dan Adaptasi Tumbuhan Bawah pada Areal
Bekas Kebakaran di Bawah Tegakan Pinus merkusii Jungh. Et De Vriese (Studi
Kasus Hutan Pendidikan Gunung Walat Kabupaten Sukabumi). Tesis. Bogor:
Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.

bio.unsoed.ac.id

Rahma, A. 2008. Estimasi Potensi Simpanan Karbon pada Tegakan Puspa (Schima
Wallichii Korth.) di Hutan Sekunder Yang Terganggu Akibat Dua Kali
Pembakaran di Jasinga, Bogor. Skripsi. Bogor : Fakultas Kehutanan Institut
Pertanian Bogor.

Samingan T. 1976. Pemantaran Metode Pendugaan Hasil Potensi Hutan Dalam
Rangka Kelestarian Pemungutan Hasil Hutan. PERSAKI XIII (I) pp :3-9.
Sastrapradja, S. 1980. Jenis-Jenis Paku Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
25

Schmidt, F.H., & J.H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Type Based On Wet and Dry
Period Ratio for Indonesia with Western New Gurinea. Jakarta: Departemen
Perhubungan.
Setyawan, A.D, S Setyaningsih, & Sugiyarto. 2006. Pengaruh Jenis dan Kombinasi
Tanaman Sela terhadap Diversitas dan Biomassa Gulma di Bawah Tegakan
Sengon (Paraserienthes falcataria L. Nielsen) di Resort Pemangkuan Hutan
Jatirejo Kediri. Jurnal Penelitian. 8 (1). pp. 27-32.
Siregar, I.Z. 2000. Genetic Aspects of The Reproductive System of Pinus Merkusii
Jungh et de Vriese in Indonesia. Cuvillier Verlag Gottingen. 147 halaman.
Soerianegara, I., & Indrawan, A. 1988. Ekosistem Hutan Indonesia. Bogor:
Laboratorium Ekologi Hutan, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
. 2005. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.
. 2008. Ekologi Hutan Indonesia. Bogor: Fakultas
Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Sutton, R.F. 1969. Form and Development of Conifer Root Systems. England:
Common wealth Agricultural Bureaux Tech 7 : 130p.
Tjitrosoepomo, G. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Velásquez, L. R. S. 2009. Opportunity for The Study of Critical Successional
Processes for The Restoration and Conservation of Mountain Forest: The Case
of Mexican Pine Plantations. Interciencia. 34 (7). pp. 518-522.
Whitten, T. 1999. Ekologi Jawa dan Bali. Jakarta: Prenhallindo.
Wirakusumah, S. 2003. Dasar-Dasar Ekologi Bagi Populasi d an Komunitas.
Jakarta: Universitas Indonesia Press.

bio.unsoed.ac.id

26