permen no.19 th 2016

SALINAN

MENTERI DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 19 TAHUN 2016
TENTANG
PEDOMAN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang

: a.

bahwa  sebagai pelaksanaan ketentuan Pasal 59 ayat (3),
Pasal   90   ayat   (3)   dan   Pasal   98   ayat   (5)   Peraturan
Pemerintah  Nomor   27   Tahun  2014  tentang   Pengelolaan
Barang   Milik   Negara/Daerah,  Menteri   Dalam   Negeri
berwenang  menetapkan   kebijakan  pengelolaan   barang
milik daerah;


b.

bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Pemerintah
Nomor   84   Tahun   2014   tentang   Penjualan  Barang   Milik
Negara/Daerah  Berupa   Kendaraan   Perorangan   Dinas
perlu 

pedoman   mengenai

 penjualan   kendaraan

perorangan dinas guna tertib administrasi dan mendapat
kepastian hukum;
c.

bahwa   berdasarkan   pertimbangan   sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan
Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   tentang  Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah;


2

Mengingat

: 1.

Undang­Undang   Nomor   23   Tahun   2014   tentang
Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara   Republik   Indonesia     Nomor   5589)   sebagaimana
telah   diubah   beberapa   kali   terakhir   dengan   Undang­
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas   Undang­Undang   Nomor   23   Tahun   2014   tentang
Pemerintahan   Daerah     (Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

2.


Peraturan   Pemerintah   Nomor  27   Tahun   2014   tentang
Pengelolaan   Barang   Milik   Negara/Daerah   (Lembaran
Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2014   Nomor   92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5533);

4.

Peraturan  Pemerintah   Nomor  84  Tahun   2014   tentang
Penjualan   Barang   Milik   Negara/Daerah   Berupa
Kendaraan Perorangan Dinas (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 305, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5610);   
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI TENTANG PEDOMAN
PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH.
BAB I

KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini, yang dimaksud dengan:
1.

Pemerintah     Pusat   adalah  

 Presiden   Republik

Indonesia   yang   memegang   kekuasaan   pemerintahan
negara   Republik   Indonesia  yang   dibantu   oleh   Wakil
Presiden   dan   menteri   sebagaimana   dimaksud  dalam

3

Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
2.

Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan

pemerintahan   oleh   Pemerintah   Daerah   dan   Dewan
Perwakilan   Rakyat   Daerah   menurut   asas   otonomi   dan
tugas   pembantuan   dengan   prinsip   otonomi   seluas­
luasnya   dalam   sistem   dan   prinsip   Negara   Kesatuan
Republik   Indonesia   sebagaimana   dimaksud   dalam
Undang­Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.

3.

Pemerintah  Daerah   adalah   kepala   daerah   sebagai
unsur   penyelenggara   pemerintahan 

daerah   yang

memimpin  pelaksanaan   urusan   pemerintahan  yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
4.

Kepala Daerah adalah Gubernur bagi Daerah Provinsi

atau Bupati bagi Daerah Kabupaten atau Walikota bagi
Daerah Kota.

5.

Pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah
adalah Kepala Daerah.

6.

Dewan   Perwakilan   Rakyat   Daerah   yang   selanjutnya
disingkat   DPRD   adalah   lembaga   perwakilan   rakyat
daerah yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan daerah.

7.

Sekretaris  Daerah   adalah   pengelola   barang   milik
daerah.


8.

Pengelola   Barang   Milik   Daerah   yang   selanjutnya
disebut Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang
dan   bertanggung   jawab   melakukan   koordinasi
pengelolaan barang  milik daerah.

9.

Perangkat   Daerah   yang   selanjutnya   disebut  SKPD
adalah unsur pembantu Kepala Daerah dan DPRD dalam
penyelenggaraan   urusan   pemerintahan   yang   menjadi
kewenangan daerah.

4

10.

Pejabat   Penatausahaan   Barang   adalah   kepala  SKPD
yang mempunyai fungsi pengelolaan barang milik daerah

selaku pejabat pengelola keuangan daerah.

11.

Pengguna   barang   adalah   pejabat   pemegang
kewenangan penggunaan barang milik daerah.

12.

Unit   kerja   adalah   bagian  SKPD  yang   melaksanakan
satu atau beberapa program.

13.

Peraturan Daerah yang selanjutnya disebut Perda atau
yang   disebut   dengan   nama   lain   adalah   Perda   Provinsi
dan Perda Kabupaten/Kota.

14.


Peraturan   Kepala   Daerah   yang   selanjutnya   disebut
Perkada   adalah   Peraturan   Gubernur   dan   Peraturan
Bupati/Walikota.

15.

Anggaran  Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   yang
selanjutnya   disingkat   APBD   adalah   rencana  keuangan
tahunan daerah yang ditetapkan dengan Perda.

16.

Barang milik daerah adalah semua barang  yang dibeli
atau   diperoleh   atas   beban   APBD   atau   berasal   dari
perolehan lainnya yang sah.

17.

Kuasa   Pengguna   Barang   Milik   Daerah   selanjutnya
disebut   sebagai   Kuasa   Pengguna   Barang   adalah   kepala

unit   kerja   atau   pejabat   yang   ditunjuk   oleh   Pengguna
Barang   untuk   menggunakan   barang   milik   daerah   yang
berada dalam penguasaannya dengan sebaik­baiknya.

18.

Pejabat   Penatausahaan   Pengguna   Barang   adalah
Pejabat   yang   melaksanakan   fungsi  tata   usaha  barang
milik daerah pada Pengguna Barang.

19.

Pengurus   Barang   Milik   Daerah   yang   selanjutnya
disebut   Pengurus   Barang   adalah   Pejabat   dan/atau
Jabatan   Fungsional   Umum   yang   diserahi   tugas
mengurus barang.

20.

Pengurus   Barang     Pengelola   adalah   pejabat   yang

diserahi   tugas  menerima,   menyimpan,   mengeluarkan,
dan menatausahakan barang milik daerah pada  Pejabat
Penatausahaan Barang.

5

21.

Pengurus   Barang  

  Pengguna   adalah   Jabatan

Fungsional   Umum   yang   diserahi  tugas   menerima,
menyimpan,   mengeluarkan,   menatausahakan  barang
milik daerah pada Pengguna Barang.

22.

Pembantu   Pengurus   Barang   Pengelola   adalah
pengurus   barang     yang   membantu   dalam   penyiapan
administrasi maupun teknis penatausahaan barang milik
daerah pada Pengelola Barang.

23.

Pembantu   Pengurus   Barang   Pengguna   adalah
pengurus   barang   yang  membantu   dalam   penyiapan
administrasi maupun teknis penatausahaan barang milik
daerah pada Pengguna Barang.

24.

Pengurus   Barang   Pembantu   adalah   yang   diserahi
tugas

 

menerima,

 

menyimpan,

 

mengeluarkan,

menatausahakan dan mempertanggung jawabkan barang
milik daerah pada Kuasa Pengguna Barang.
25.

Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara
independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya.

26.

Penilaian  adalah   proses   kegiatan   untuk   memberikan
suatu   opini   nilai   atas   suatu   objek   penilaian   berupa
barang  milik daerah pada saat tertentu.

27.

Penilai   Pemerintah   adalah   Penilai   Pemerintah   Pusat
dan Penilai Pemerintah Daerah.

28.

Pengelolaan Barang Milik Daerah adalah keseluruhan
kegiatan  yang   meliputi   perencanaan   kebutuhan   dan
penganggaran,   pengadaan,   penggunaan,   pemanfaatan,
pengamanan

 

dan

pemindahtanganan,

 

 

pemeliharaan,

pemusnahan,

 

 

penilaian,

penghapusan,

penatausahaan   dan   pembinaan,   pengawasan   dan
pengendalian.
29.

Perencanaan   Kebutuhan   adalah  

 kegiatan

merumuskan   rincian   kebutuhan   barang   milik   daerah
untuk   menghubungkan   pengadaan   barang   yang   telah

6

lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar
dalam melakukan tindakan yang akan datang.
30.

Rencana  Kebutuhan   Barang   Milik   Daerah,   yang
selanjutnya   disingkat   RKBMD,   adalah   dokumen
perencanaan   kebutuhan   barang   milik   daerah   untuk
periode 1 (satu) tahun.

31.

Penggunaan   adalah   kegiatan   yang   dilakukan   oleh
Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan
barang milik daerah yang sesuai dengan tugas dan fungsi
SKPD yang bersangkutan.

32.

Pemanfaatan   adalah   pendayagunaan   barang   milik
daerah   yang   tidak   digunakan   untuk   penyelenggaraan
tugas   dan   fungsi   SKPD   dan/atau   optimalisasi   barang
milik daerah dengan tidak mengubah status kepemilikan.

33.

Sewa   adalah   pemanfaatan   barang   milik   daerah   oleh
pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan   menerima
imbalan uang tunai.

34.

Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan Barang
antara   pemerintah   pusat   dan   pemerintah   daerah   atau
antar   pemerintah   daerah   dalam   jangka   waktu   tertentu
tanpa   menerima   imbalan   dan   setelah   jangka   waktu
tersebut   berakhir   diserahkan   kembali   kepada
Gubernur/Bupati/Walikota.

35.

Kerja   Sama   Pemanfaatan  yang   selanjutnya   disingkat
KSP   adalah   pendayagunaan   barang   milik   daerah   oleh
pihak   lain   dalam   jangka   waktu   tertentu   dalam   rangka
peningkatan   pendapatan   daerah   atau   sumber
pembiayaan lainnya.

36.

Bangun  Guna Serah  yang selanjutnya disingkat  BGS
adalah  pemanfaatan  barang   milik   daerah  berupa  tanah
oleh   pihak   lain   dengan   cara   mendirikan   bangunan
dan/atau   sarana   berikut   fasilitasnya,   kemudian
didayagunakan   oleh   pihak   lain   tersebut   dalam   jangka
waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya
diserahkan   kembali   tanah   beserta   bangunan   dan/atau

7

sarana   berikut   fasilitasnya   setelah   berakhirnya   jangka
waktu.

37.

Bangun  Serah Guna  yang selanjutnya disingkat  BSG
adalah  pemanfaatan  barang   milik   daerah  berupa   tanah
oleh   pihak   lain   dengan   cara   mendirikan   bangunan
dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai
pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh
pihak   lain   tersebut   dalam   jangka   waktu   tertentu   yang
disepakati.

38.

Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur yang selanjutnya
disingkat  KSPI adalah kerjasama antara pemerintah dan
badan   usaha   untuk   kegiatan   penyediaan   infrastruktur
sesuai   dengan   ketentuan

 peraturan   perundang­

undangan.
39.

Penanggung   Jawab   Proyek   Kerjasama   yang
selanjutnya   disingkat   PJPK   adalah   Menteri/Kepala
Lembaga/Kepala   Daerah,   atau   badan   usaha   milik
negara/badan usaha milik daerah sebagai penyedia atau
penyelenggara   infrastruktur   berdasarkan   peraturan
perundang­undangan.

40.

Pemindahtanganan  adalah   pengalihan   kepemilikan
barang  milik daerah.

41.

Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik
daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian
dalam bentuk uang.

42.

Tukar Menukar adalah pengalihan kepemilikan barang
milik   daerah   yang   dilakukan   antara   pemerintah   pusat
dengan   pemerintah   daerah,   antar   pemerintah   daerah,
atau   antara   pemerintah   daerah   dengan   pihak   lain,
dengan   menerima   penggantian   utama   dalam   bentuk
barang, paling sedikit dengan nilai seimbang.

8

43.

Hibah  adalah  pengalihan   kepemilikan   barang     dari
pemerintah   pusat   kepada   pemerintah   daerah,   antar
pemerintah daerah, atau dari pemerintah daerah kepada
pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.

44.

Penyertaan 

Modal   Pemerintah   Daerah   adalah

pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang semula
merupakan   kekayaan   yang   tidak   dipisahkan   menjadi
kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai
modal/saham   daerah   pada   badan   usaha   milik   negara,
badan  usaha   milik   daerah,   atau   badan   hukum   lainnya
yang dimiliki negara.
45.

Pemusnahan  adalah   tindakan   memusnahkan   fisik
dan/atau kegunaan barang milik daerah.

46.

Penghapusan   adalah   tindakan   menghapus  barang
milik   daerah   dari   daftar   barang   dengan   menerbitkan
keputusan   dari   pejabat   yang   berwenang   untuk
membebaskan   Pengelola   Barang,   Pengguna   Barang
dan/atau Kuasa Pengguna Barang dari tanggung jawab
administrasi   dan   fisik   atas   barang   yang   berada   dalam
penguasaannya.

47.

Penatausahaan   adalah   rangkaian   kegiatan   yang
meliputi   pembukuan,   inventarisasi,   dan   pelaporan
barang milik daerah sesuai dengan ketentuan  peraturan
perundang­undangan.

48.

Inventarisasi  adalah   kegiatan   untuk   melakukan
pendataan,   pencatatan,   dan   pelaporan   hasil   pendataan
barang  milik daerah.

49.

Dokumen   kepemilikan  adalah   dokumen   sah   yang
merupakan bukti kepemilikan atas barang milik daerah.

50.

Daftar   barang   milik   daerah   adalah   daftar   yang
memuat data seluruh barang milik daerah.

9

51.

Daftar barang   pengguna adalah daftar yang memuat
data barang   milik daerah yang digunakan oleh masing­
masing Pengguna Barang.

52.

Daftar   Barang   Kuasa   Pengguna   adalah   daftar   yang
memuat   data   barang   milik   daerah   yang   dimiliki   oleh
masing­masing Kuasa Pengguna Barang.

53.

Rumah   Negara   adalah   bangunan   yang   dimiliki
Pemerintah Daerah dan berfungsi sebagai tempat tinggal
atau   hunian   dan   sarana   pembinaan   keluarga   serta
menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai
negeri sipil pemerintah daerah yang bersangkutan.

54.

Pihak  lain  adalah   pihak­pihak   selain   Kementerian/
Lembaga dan Pemerintah Daerah.
  BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2

Ruang lingkup Peraturan Menteri adalah:
a.

pejabat pengelola barang milik daerah;

b.

perencanaan kebutuhan dan penganggaran;

c. pengadaan;
d. penggunaan;
e. pemanfaatan;
f.

pengamanan dan pemeliharaan;

g. penilaian;
h. pemindahtanganan;
i.

pemusnahan;

j.

penghapusan;

k.

penatausahaan; 

l.

pembinaan, pengawasan dan pengendalian;

m. pengelolaan   barang   milik   daerah  pada   SKPD   yang
menggunakan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan
Umum Daerah:

10

n.

barang milik daerah berupa rumah negara; dan

o. ganti rugi dan sanksi.
Pasal 3
Barang milik daerah meliputi:
a.

barang milik daerah yang dibeli atau diperoleh atas beban
APBD; atau

b.

barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya
yang sah.

Pasal 4
(1) Barang   milik daerah  sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3   dilarang   digadaikan/dijaminkan   untuk   mendapatkan
pinjaman   atau   diserahkan   kepada   pihak   lain   sebagai
pembayaran atas tagihan kepada pemerintah daerah.
(2) Barang   milik daerah  sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3   tidak   dapat   disita  sesuai   dengan   ketentuan   peraturan
perundang­undangan.
(1)

Pasal 5
Barang   milik   daerah   yang   dibeli   atau   diperoleh   atas
beban APBD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf

(2)

a, dilengkapi dokumen pengadaan.
barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya
yang sah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b,

(3)

dilengkapi dokumen perolehan.
Barang   milik   daerah   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat
(1)   dan   ayat   (2)   bersifat   berwujud   maupun   tidak
berwujud.

Pasal 6
Barang milik daerah yang berasal dari perolehan lainnya yang
sah, meliputi:
a.

barang   yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang
sejenis;

b.

barang   yang   diperoleh   sebagai   pelaksanaan   dari
perjanjian/kontrak;

c.

barang   yang   diperoleh   berdasarkan   ketentuan  peraturan
perundang­undangan;

11

d.

barang    yang   diperoleh  berdasarkan putusan  pengadilan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap; atau

e.

barang    yang   diperoleh   kembali   dari   hasil   divestasi   atas
penyertaan modal pemerintah daerah.

Pasal 7
Barang     yang   diperoleh   dari  hibah/sumbangan  atau   sejenis
sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal  6  huruf   a   meliputi
hibah/sumbangan   atau   yang   sejenis   dari   negara/lembaga
internasional sesuai peraturan perundang­undangan.
Pasal 8
Barang   yang   diperoleh   sebagai   pelaksanaan   dari
perjanjian/kontrak  sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal  6
huruf b antara lain berasal dari:
a. kontrak karya;
b. kontrak bagi hasil;
c. kontrak kerjasama;
d. perjanjian dengan negara lain/lembaga internasional; dan
e. kerja sama pemerintah daerah dengan badan usaha dalam
penyediaan infrastruktur.

BAB III
PEJABAT PENGELOLA BARANG  MILIK DAERAH
   Bagian Kesatu
Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Barang Milik Daerah

(1)

Pasal 9
Gubernur/Bupati/Walikota adalah  pemegang kekuasaan

(2)

pengelolaan barang milik daerah.
Pemegang   kekuasaan   pengelolaan  barang   milik   daerah
sebagaimana  dimaksud   pada   ayat   (1),  berwenang  dan
bertanggung jawab:

12

a.

menetapkan   kebijakan   pengelolaan   barang   milik
daerah;

b.

menetapkan   penggunaan,   pemanfaatan,   atau
pemindahtanganan barang milik daerah;

c.

menetapkan

 

kebijakan

 

pengamanan

 

dan

pemeliharaan barang milik daerah;
d.

menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan
barang milik daerah;

e.

mengajukan   usul   pemindahtanganan   barang   milik
daerah yang memerlukan persetujuan DPRD;

f.

menyetujui   usul   pemindahtanganan,   pemusnahan,
dan  penghapusan  barang   milik  daerah  sesuai batas
kewenangannya;

g.

menyetujui   usul   pemanfaatan   barang   milik   daerah
selain tanah dan/atau bangunan; dan

h.

menyetujui   usul   pemanfaatan   barang   milik   daerah
dalam bentuk kerjasama penyediaan infrastruktur.
Bagian Kedua
Pengelola Barang 
Pasal 10

Sekretaris   daerah  selaku  Pengelola  Barang,  berwenang   dan
bertanggung jawab:
a.

meneliti   dan   menyetujui   rencana   kebutuhan  barang
milik daerah;

b.

meneliti   dan   menyetujui   rencana   kebutuhan
pemeliharaan/perawatan barang milik daerah;

c.

mengajukan   usul   pemanfaatan   dan   pemindahtanganan
barang   milik  daerah  yang   memerlukan   persetujuan
Gubernur/Bupati/Walikota;

d.

mengatur   pelaksanaan   penggunaan,   pemanfaatan,
pemusnahan, dan penghapusan barang milik daerah;

13

e.

mengatur   pelaksanaan  pemindahtanganan  barang  milik
daerah  yang   telah   disetujui   oleh   Gubernur/Bupati/
Walikota atau DPRD;

f.

melakukan   koordinasi   dalam   pelaksanaan   inventarisasi
barang milik daerah; dan

g.

melakukan   pengawasan   dan   pengendalian   atas
pengelolaan barang milik daerah.

Bagian Ketiga
Pejabat Penatausahaan Barang 

(1)

Pasal 11
Kepala SKPD yang mempunyai fungsi pengelolaan barang

(2)

milik daerah selaku Pejabat Penatausahaan Barang.
Pejabat   Penatausahaan  Barang  sebagaimana   dimaksud
pada   ayat   (1)   ditetapkan   dengan   Keputusan

(3)

Gubernur/Bupati/Walikota.
Pejabat   Penatausahaan  Barang   sebagaimana   dimaksud
pada   ayat   (1),  

 mempunyai   wewenang   dan

tanggungjawab:
a.

membantu  meneliti   dan   memberikan   pertimbangan
persetujuan  dalam   penyusunan  rencana   kebutuhan
barang milik daerah kepada Pengelola Barang;

b.

membantu   meneliti   dan   memberikan   pertimbangan
persetujuan   dalam   penyusunan   rencana   kebutuhan
pemeliharaan/perawatan barang milik daerah kepada
Pengelola Barang;

c.

memberikan pertimbangan kepada Pengelola  Barang
atas   pengajuan   usul   pemanfaatan   dan
pemindahtanganan

 barang   milik 

daerah 

yang

memerlukan persetujuan Gubernur/Bupati/Walikota;
d.

memberikan   pertimbangan   kepada   pengelola   barang
untuk

 mengatur   pelaksanaan   penggunaan,

pemanfaatan, pemusnahan, dan penghapusan barang
milik daerah; 

14

e.

memberikan   pertimbangan   kepada   pengelola   barang
atas   pelaksanaan   pemindahtanganan  barang   milik
daerah  yang   telah   disetujui   oleh   Gubernur/Bupati/
Walikota atau DPRD;

f.

membantu  Pengelola  Barang  dalam   pelaksanaan
koordinasi inventarisasi barang milik daerah;

g.

melakukan   pencatatan  barang  milik  daerah  berupa
tanah dan/atau bangunan yang telah diserahkan dari
Pengguna  Barang  yang  tidak  digunakan   untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
dan  sedang   tidak   dimanfaatkan   pihak   lain   kepada
Gubernur/Bupati/Walikota melalui Pengelola Barang,
serta barang milik daerah yang berada pada Pengelola
Barang;

h.

mengamankan dan memelihara  barang milik  daerah
sebagaimana dimaksud pada huruf g;

i.

membantu  Pengelola  Barang  dalam pengawasan dan
pengendalian   atas  pengelolaan  barang  milik  daerah;
dan

j.

menyusun laporan barang milik daerah.
Bagian Keempat
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang 

(1)
(2)

Pasal 12
Kepala SKPD selaku Pengguna Barang.
Pengguna   Barang   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
ditetapkan   dengan   Keputusan   Gubernur/Bupati/

(3)

Walikota.
Pengguna  Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
berwenang dan bertanggung jawab:
a. mengajukan   rencana   kebutuhan  dan  penganggaran
b.

barang  milik daerah bagi SKPD yang dipimpinnya;
mengajukan   permohonan   penetapan   status

15

penggunaan barang  yang diperoleh dari beban APBD
c.

dan perolehan lainnya yang sah;
melakukan   pencatatan   dan   inventarisasi  barang

d.

milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
menggunakan  barang   milik  daerah  yang   berada
dalam   penguasaannya   untuk   kepentingan
penyelenggaraan   tugas   dan   fungsi  SKPD  yang
dipimpinnya;

e.

mengamankan dan memelihara  barang milik  daerah

f.

yang berada dalam penguasaannya;
mengajukan
 
usul
 
pemanfaatan

 

dan

pemindahtanganan  barang   milik   daerah  berupa
tanah   dan/atau   bangunan   yang   tidak   memerlukan
persetujuan     DPRD   dan  barang   milik  daerah  selain
g.

tanah dan/atau  bangunan;
menyerahkan  barang   milik  daerah  berupa   tanah
dan/atau   bangunan  yang   tidak   digunakan   untuk
kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD
yang   dipimpinnya   dan   sedang   tidak   dimanfaatkan
pihak   lain,   kepada   Gubernur/Bupati/Walikota

h.

melalui Pengelola Barang;
mengajukan   usul   pemusnahan   dan   penghapusan

i.

barang milik daerah;
melakukan
 pembinaan, 

pengawasan,

 dan

pengendalian   atas   penggunaan  barang   milik   daerah
j.

yang ada dalam penguasaannya; dan
menyusun   dan   menyampaikan   laporan   barang
pengguna semesteran dan laporan barang  pengguna
tahunan yang berada dalam  penguasaannya  kepada
Pengelola Barang.
Pasal 13

(1)

Pengguna

 Barang 

dapat

 melimpahkan   sebagian

kewenangan   dan   tanggung   jawab   kepada  Kuasa
Pengguna Barang.
(2)

Pelimpahan   sebagian   wewenang   dan   tanggungjawab
kepada Kuasa Pengguna Barang sebagaimana dimaksud

16

pada ayat (1) ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota
atas usul Pengguna Barang.
(3)

Penetapan   kuasa   pengguna   barang   sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1)   berdasarkan   pertimbangan
jumlah   barang     yang   dikelola,   beban   kerja,   lokasi,
kompetensi, dan/atau rentang kendali dan pertimbangan
objektif lainnya.
Bagian Kelima
Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang 

Pasal 14
(1)

Pengguna  Barang  dibantu   oleh  Pejabat  Penatausahaan
Pengguna Barang.

(2)

Pejabat  Penatausahaan Pengguna  Barang   sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1)   ditetapkan   oleh   Gubernur/
Bupati/Walikota atas usul Pengguna Barang.

(3)

Pejabat  Penatausahaan Pengguna  Barang   sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) yaitu pejabat yang membidangi
fungsi  pengelolaan  barang   milik   daerah  pada   Pengguna
Barang.

(4)

Pejabat  Penatausahaan Pengguna Barang   sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (2)   berwenang   dan   bertanggung
jawab:
a.

menyiapkan  rencana   kebutuhan   dan   penganggaran
barang  milik daerah pada Pengguna Barang;

b.

meneliti  usulan  permohonan   penetapan   status
penggunaan barang  yang diperoleh dari beban APBD
dan perolehan lainnya yang sah;

c.

meneliti   pencatatan   dan   inventarisasi  barang   milik
daerah  yang   dilaksanakan   oleh   Pengurus   Barang
dan/atau Pengurus Barang  Pembantu;

d.

menyusun   pengajuan   usulan   pemanfaatan   dan
pemindahtanganan  barang   milik   daerah  berupa
tanah   dan/atau   bangunan   yang   tidak   memerlukan

17

persetujuan   DPRD   dan  barang   milik   daerah  selain
tanah dan/atau  bangunan;
e.

mengusulkan   rencana   penyerahan  barang   milik
daerah  berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
dan   fungsi   Pengguna   Barang   dan   sedang   tidak
dimanfaatkan oleh pihak lain;

f.

menyiapkan  usulan   pemusnahan   dan   penghapusan
barang milik daerah;

g.

meneliti   laporan   barang   semesteran   dan   tahunan
yang   dilaksanakan   oleh   Pengurus   Barang   dan/atau
Pengurus Barang  Pembantu;

h.

memberikan   persetujuan   atas   Surat   Permintaan
Barang   (SPB)   dengan   menerbitkan   Surat   Perintah
Penyaluran   Barang   (SPPB)   untuk   mengeluarkan
barang  milik daerah dari gudang penyimpanan;

i.

meneliti dan memverifikasi Kartu Inventaris Ruangan
(KIR) setiap semester dan setiap tahun;

j.

melakukan   verifikasi   sebagai   dasar   memberikan
persetujuan   atas   perubahan   kondisi   fisik  barang
milik daerah; dan

k.

meneliti  laporan   mutasi   barang   setiap   bulan  yang
disampaikan   oleh 

Pengurus

 Barang   Pengguna

dan/atau Pengurus Barang Pembantu.
Bagian Keenam
Pengurus Barang  Pengelola 
Pasal 15
(1)

Pengurus Barang  Pengelola ditetapkan oleh   Gubernur/
Bupati/Walikota   atas   usul   Pejabat   Penatausahaan
Barang.

(2)

Pengurus Barang Pengelola sebagaimana dimaksud pada
ayat   (1)   adalah   pejabat   yang   membidangi   fungsi

18

pengelolaan   barang   milik 

daerah 

pada   Pejabat

Penatausahaan Barang.
(3)

Pengurus Barang Pengelola sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berwenang dan bertanggungjawab:
a.

membantu 

meneliti   dan   menyiapkan   bahan

pertimbangan   persetujuan   dalam   penyusunan
rencana   kebutuhan   barang   milik   daerah   kepada
Pejabat Penatausahaan Barang;

b.

membantu   meneliti   dan   menyiapkan   bahan
pertimbangan   persetujuan   dalam   penyusunan
rencana  kebutuhan pemeliharaan/perawatan  barang

c.

milik daerah kepada Pejabat Penatausahaan Barang;
menyiapkan
 dokumen
 pengajuan   usulan
pemanfaatan   dan   pemindahtanganan  barang   milik
daerah  yang   memerlukan   persetujuan   Gubernur/

d.

Bupati/Walikota;
meneliti dokumen usulan penggunaan, pemanfaatan,
pemusnahan,   dan   penghapusan  dari   Pengguna
Barang,   sebagai   bahan   pertimbangan   oleh   Pejabat
Penatausahaan   Barang  
pelaksanaan

e.

 

  dalam   pengaturan

penggunaan,

 

pemanfaatan,

pemusnahan, dan penghapusan barang milik daerah;
menyiapkan   bahan   pencatatan  barang   milik  daerah
berupa   tanah   dan/atau   bangunan   yang   telah
diserahkan   dari  Pengguna  Barang  yang   tidak
digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
dan   fungsi   SKPD   dan   sedang   tidak   dimanfaatkan
pihak lain kepada Gubernur/Bupati/Walikota melalui

f.

Pengelola Barang;
menyimpan   dokumen   asli   kepemilikan   barang   milik

g.

daerah;
menyimpan   salinan   dokumen   Laporan   Barang
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang;

19

h.

melakukan   rekonsiliasi  dalam   rangka   penyusunan

i.

laporan barang milik daerah; dan
merekapitulasi   dan   menghimpun   Laporan   Barang
Pengguna   semesteran   dan   tahunan   serta   Laporan
Barang Pengelola sebagai bahan penyusunan Laporan
barang milik daerah.

(4)

Pengurus   Barang   Pengelola  secara   administratif   dan
secara   fungsional   bertanggung   jawab   atas   pelaksanaan
tugasnya   kepada   Pengelola   Barang   melalui   Pejabat
Penatausahaan Barang.

(5)

Dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi administrasi
Pengurus Barang Pengelola dapat dibantu oleh Pembantu
Pengurus  Barang Pengelola yang ditetapkan oleh  Pejabat
Penatausahaan Barang.

(6)

Pengurus Barang Pengelola dilarang melakukan kegiatan
perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa
atau   bertindak   sebagai   penjamin   atas   kegiatan/
pekerjaan/penjualan   tersebut   yang   anggarannya
dibebankan pada APBD.
Bagian Ketujuh
Pengurus Barang  Pengguna
Pasal 16

(1)

Pengurus   Barang   Pengguna   ditetapkan   oleh
Gubernur/Bupati/Walikota atas usul Pengguna Barang.

(2)

Pengurus Barang  Pengguna sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), berwenang dan bertanggungjawab:
a. membantu menyiapkan dokumen rencana kebutuhan
dan penganggaran barang milik daerah;
b. menyiapkan   usulan   permohonan   penetapan   status
penggunaan  barang milik  daerah  yang diperoleh dari
beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;
c. melaksanakan  pencatatan   dan   inventarisasi  barang
milik daerah;
d. membantu  mengamankan  barang milik  daerah  yang
berada pada Pengguna Barang;

20

e. menyiapkan

 dokumen 

pengajuan

 

usulan

pemanfaatan   dan   pemindahtanganan  barang   milik
daerah  berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
memerlukan   persetujuan   DPRD   dan  barang   milik
f.

daerah selain tanah dan/atau  bangunan;
menyiapkan  dokumen  penyerahan  barang   milik
daerah  berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
dan   fungsi   Pengguna   Barang   dan   sedang   tidak

dimanfaatkan pihak lain;
g. menyiapkan
 dokumen 

pengajuan

 

usulan

pemusnahan dan penghapusan barang milik daerah;
h. menyusun laporan barang  semesteran dan tahunan;
i. menyiapkan  Surat   Permintaan   Barang   (SPB)
j.

berdasarkan nota permintaan barang;
mengajukan  Surat Permintaan Barang (SPB)  kepada

Pejabat Penatausahaan Barang  Pengguna;
k. menyerahkan   barang     berdasarkan   Surat  Perintah
Penyaluran  Barang  (SPPB)  yang   dituangkan   dalam
l.

berita acara penyerahan barang;
membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran

dan tahunan;
m. memberi label barang milik daerah;
n. mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat
Penatausahaan   Pengguna   Barang   atas   perubahan
kondisi   fisik   barang   milik  daerah  berdasarkan
pengecekan fisik barang;
o. melakukan stock opname barang  persediaan;
p. menyimpan   dokumen,   antara   lain:   fotokopi/salinan
dokumen   kepemilikan   barang   milik  daerah  dan
menyimpan

 

asli/fotokopi/salinan

 

dokumen

penatausahaan; 
q. melakukan   rekonsiliasi  dalam   rangka   penyusunan
laporan barang Pengguna Barang dan laporan barang
r.

milik daerah; dan
membuat  laporan   mutasi   barang   setiap   bulan   yang
disampaikan   kepada  Pengelola  Barang  melalui
Pengguna  Barang  setelah  diteliti  oleh  Pejabat
Penatausahaan Pengguna Barang.

21

(3)

Pengurus Barang  Pengguna sebagaimana dimaksud pada
ayat   (2)   secara   administratif   bertanggung   jawab   kepada
Pengguna  Barang   dan   secara   fungsional   bertanggung
jawab   atas   pelaksanaan   tugasnya   kepada   Pengelola
Barang melalui Pejabat Penatausahaan Barang.

(4)

Dalam hal melaksanakan tugas dan  fungsi administrasi
Pengurus Barang Pengguna dapat dibantu oleh Pembantu
Pengurus  Barang   Pengguna   yang   ditetapkan   oleh
Pengguna Barang.

(5)

Pengurus Barang  Pengguna dilarang melakukan kegiatan
perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa
atau   bertindak   sebagai   penjamin   atas   kegiatan/
pekerjaan/penjualan   tersebut   yang   anggarannya
dibebankan pada APBD.

Bagian Kedelapan
Pengurus Barang  Pembantu
Pasal 17
(1)

Gubernur/Bupati/Walikota   menetapkan   Pengurus
Barang     Pembantu   atas   usul   Kuasa   Pengguna   Barang
melalui Pengguna Barang.

(2)

Pembentukan Pengurus Barang   Pembantu sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1)   dilakukan   berdasarkan
pertimbangan jumlah barang  yang dikelola, beban kerja,
lokasi,   kompetensi   dan/atau   rentang   kendali   dan
pertimbangan objektif lainnya.

(3)

Pengurus   Barang     Pembantu   sebagaimana   dimaksud
pada ayat (1) berwenang dan bertanggungjawab:
a.

menyiapkan   dokumen  rencana   kebutuhan  dan

b.

penganggaran barang milik daerah;
menyiapkan   usulan   permohonan   penetapan   status
penggunaan  barang milik  daerah  yang diperoleh dari
beban APBD dan perolehan lainnya yang sah;

22

c.

melaksanakan  pencatatan   dan   inventarisasi  barang

d.

milik daerah;
membantu  mengamankan  barang  milik  daerah  yang
berada pada Kuasa Pengguna Barang;

e.

menyiapkan

 dokumen 

pengajuan

 

usulan

pemanfaatan   dan   pemindahtanganan  barang  milik
daerah  berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
memerlukan   persetujuan   DPRD   dan  barang   milik
f.

daerah selain tanah dan/atau  bangunan;
menyiapkan  dokumen  penyerahan  barang   milik
daerah  berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
dan fungsi Kuasa Pengguna Barang  dan sedang tidak

g.

dimanfaatkan pihak lain;
menyiapkan
 dokumen 

h.
i.

pemusnahan dan penghapusan barang milik daerah;
menyusun laporan barang  semesteran dan tahunan;
menyiapkan  Surat   Permintaan   Barang   (SPB)

j.

berdasarkan nota permintaan barang;
mengajukan  Surat Permintaan Barang (SPB)  kepada

k.

Kuasa Pengguna Barang;
menyerahkan   barang   berdasarkan  Surat  Perintah

pengajuan

 

usulan

Penyaluran  Barang  (SPPB)  yang   dituangkan   dalam
l.

berita acara penyerahan barang;
membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran

dan tahunan;
m. memberi label barang  milik daerah;
n. mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat
Penatausahaan   Pengguna   Barang  melalui  Kuasa
Pengguna  Barang    atas   perubahan   kondisi   fisik
o.
p.

barang  milik daerah pengecekan fisik barang;
melakukan stock opname barang  persediaan;
menyimpan   dokumen,   antara   lain:   fotokopi/salinan
dokumen   kepemilikan   barang   milik  daerah  dan
menyimpan

 

penatausahaan;

asli/fotokopi/salinan

 

dokumen

23

q.

melakukan   rekonsiliasi  dalam   rangka   penyusunan
laporan   barang     Kuasa   Pengguna   Barang     dan
laporan barang milik daerah; dan

r.

membuat  laporan mutasi barang   setiap bulan  yang
disampaikan pada  Pengguna  Barang    melalui  Kuasa
Pengguna  Barang  setelah  diteliti   oleh  Pejabat
Penatausahaan  Pengguna  Barang   dan   Pengurus
Barang  Pengguna.

(4)

Pengurus   Barang     Pembantu   baik   secara   langsung
maupun   tidak   langsung   dilarang   melakukan   kegiatan
perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa
atau

 

bertindak

 

sebagai

kegiatan/pekerjaan/penjualan

 
 

penjamin
tersebut

 
 

atas
yang

anggarannya dibebankan pada APBD.

BAB IV
PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH
Bagian Kesatu
Prinsip Umum
Pasal 18
(1)

Perencanaan kebutuhan barang milik  daerah  disusun
dengan   memperhatikan   kebutuhan   pelaksanaan   tugas
dan fungsi SKPD serta ketersediaan barang milik daerah
yang ada.

(2)

Ketersediaan  barang   milik   daerah  sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) merupakan barang milik daerah
yang   ada   pada   Pengelola   Barang   dan/atau   Pengguna
Barang.

(3)

Perencanaan  barang   milik   daerah  sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1)  dan   ayat   (2)  harus   dapat
mencerminkan kebutuhan riil barang  milik daerah  pada
SKPD sehingga dapat dijadikan dasar dalam penyusunan
RKBMD.

24

Pasal 19
(1)

Perencanaan 

kebutuhan   barang   milik   daerah

dilaksanakan setiap tahun setelah rencana kerja (Renja)
SKPD ditetapkan.
(2)

Perencanaan Kebutuhan sebagaimana dimaksud ayat (1)
merupakan   salah   satu   dasar   bagi   SKPD   dalam
pengusulan penyediaan anggaran untuk kebutuhan baru
(new   initiative)   dan   angka   dasar   (baseline)   serta
penyusunan rencana kerja dan anggaran.
Pasal 20

(1)

Perencanaan  kebutuhan   barang   milik   daerah   mengacu
pada Rencana Kerja SKPD.

(2)

Perencanaan   kebutuhan   barang   milik   daerah
sebagaimana dimaksud  dalam Pasal 18  ayat (1), kecuali
untuk penghapusan, berpedoman pada:
a. standar barang;
b. standar kebutuhan; dan/atau
c. standar harga.

(3)

Standar   barang     sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (2)
huruf   a   adalah   spesifikasi   barang     yang   ditetapkan
sebagai   acuan   penghitungan   pengadaan   barang     milik
daerah dalam perencanaan kebutuhan.

(4)

Standar kebutuhan barang  sebagaimana dimaksud pada
ayat   (2)   huruf  b  adalah  satuan   jumlah   barang     yang
dibutuhkan   sebagai   acuan   perhitungan   pengadaan   dan
penggunaan   barang   milik   daerah   dalam   perencanaan
kebutuhan barang milik daerah pada SKPD.

(5)

Standar   harga   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (2)
huruf   c   adalah   besaran   harga   yang   ditetapkan   sebagai
acuan   pengadaan   barang   milik   daerah   dalam
perencanaan kebutuhan.

25

(6)

Standar   barang,   standar   kebutuhan   dan   standar   harga
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat
(5) ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota.
Pasal 21
Penetapan standar kebutuhan sebagaimana dimaksud

(1)

dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b mempedomani peraturan
perundang­undangan.
Penetapan   standar   barang   dan   standar   kebutuhan

(2)

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2)  huruf a
dan   huruf   b   dilakukan   setelah   berkoordinasi   dengan
dinas teknis terkait.
Pasal 22
Pengguna   Barang   dan/atau   Kuasa   Pengguna   Barang
mengusulkan   RKBMD   pengadaan   barang   milik   daerah
mempedomani standar barang  dan standar kebutuhan.
Pasal 23
(1)

Pengguna   Barang   menghimpun   usulan   RKBMD   yang
diajukan   oleh   Kuasa   Pengguna   Barang   yang   berada   di
lingkungan SKPD yang dipimpinnya.

(2)

Pengguna   Barang   menyampaikan   usulan   RKBMD
sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   kepada   Pengelola
Barang.

(3)

Pengelola   Barang   melakukan   penelaahan   atas   usulan
RKBMD   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (2)   bersama
Pengguna   Barang   dengan   memperhatikan   data   barang
pada Pengguna Barang  dan/atau Pengelola Barang.

(4)

Data barang  pada Pengguna Barang  dan/atau Pengelola
Barang, sebagaimana dimaksud pada ayat (3) antara lain:
a.

laporan Daftar Barang Pengguna bulanan;

b.

laporan Daftar Barang Pengguna semesteran;

c.

laporan Daftar Barang Pengguna tahunan;

d.

laporan Daftar Barang Pengelola bulanan;

e. laporan Daftar Barang Pengelola semesteran;

26

(5)

f.

laporan Daftar Barang Pengelola tahunan;

g.

laporan Daftar Barang milik daerah semesteran; dan

h.

laporan Daftar Barang  milik daerah tahunan.

Pengelola   Barang   dalam   melakukan   penelaahan
sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (3)   dibantu   Pejabat
Penatausahaan  Barang dan Pengurus Barang Pengelola.

(6)

Pejabat Penatausahaan   Barang   sebagaimana dimaksud
pada   ayat   (5)   merupakan   anggota   Tim   Anggaran
Pemerintah Daerah.

(7)

Hasil   penelaahan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (3)
merupakan dasar penyusunan RKBMD.
Pasal 24

RKBMD   yang   telah   ditetapkan   oleh   Pengelola   Barang
digunakan oleh Pengguna Barang sebagai dasar penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran SKPD.

(1)

Pasal 25
RKBMD   pemeliharaan   barang   milik   daerah   tidak   dapat
diusulkan   oleh   Pengguna   Barang   dan/atau   Kuasa
Pengguna Barang terhadap:
a. barang milik daerah yang berada dalam kondisi rusak

(2)

b.

berat;
barang   milik   daerah   yang   sedang   dalam   status

c.

penggunaan sementara;
barang milik daerah yang sedang dalam status untuk

d.

dioperasikan oleh pihak lain; dan/atau
barang   milik   daerah   yang   sedang   menjadi   objek

pemanfaatan.
RKBMD pemeliharaan barang milik daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b diusulkan oleh Pengguna
Barang   yang   menggunakan   sementara   barang   milik

(3)

daerah.
RKBMD pemeliharaan barang milik daerah sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1)   huruf   d   tidak   termasuk
pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai dengan jangka
waktu kurang dari 6 (enam) bulan.

27

Bagian Kedua
Lingkup Perencanaan Kebutuhan 
Barang Milik Daerah

(1)

(2)

Pasal 26
Perencanaan kebutuhan barang milik daerah meliputi:
a. perencanaan pengadaan barang milik daerah;
b. perencanaan pemeliharaan barang milik daerah;
c. perencanaan pemanfaatan barang milik daerah;
d. perencanaan   pemindahtanganan   barang     milik
daerah; dan
e. perencanaan penghapusan barang  milik daerah.
Perencanaan   pengadaan   barang   milik   daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dituangkan

(3)

dalam dokumen RKBMD Pengadaan.
Perencanaan   pemeliharaan   barang   milik   daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dituangkan

(4)

dalam dokumen RKBMD Pemeliharaan.
Perencanaan   pemanfaatan   barang 

milik   daerah

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dituangkan
(5)

dalam dokumen RKBMD Pemanfaatan.
Perencanaan   pemindahtanganan   barang   milik   daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dituangkan

(6)

dalam dokumen RKBMD Pemindahtanganan.
Perencanaan   penghapusan   barang  milik   daerah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dituangkan
dalam dokumen RKBMD Penghapusan.
Bagian Ketiga
Tata Cara Penyusunan RKBMD Pengadaan
Barang Milik Daerah Pada Pengguna Barang 

(1)

Pasal 27
Kuasa  Pengguna  Barang   menyusun   usulan   RKBMD
Pengadaan   barang   milik   daerah  di   lingkungan   Kuasa
Pengguna Barang yang dipimpinnya.  

28

(2)

Kuasa Pengguna Barang  menyampaikan usulan RKBMD
Pengadaan  sebagaimana dimaksud pada ayat (1)  kepada
Pengguna   Barang  selambat­lambatnya   minggu   kedua
bulan Mei.

(1)

Pasal 28
Pengguna   Barang   melakukan   penelaahan   atas   usulan
RKBMD  Pengadaan  yang   disampaikan   oleh   Kuasa
Pengguna Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27

(2)

ayat (2) pada minggu ketiga bulan Mei.
Dalam   penelaahan   usulan   RKBMD   pengadaan   yang
disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1),   Pengguna   Barang
mengikutsertakan   Pejabat   Penatausahaan   Pengguna
Barang   dan   Pengurus   Barang   Pengguna   untuk
melakukan  review  terhadap kebenaran dan kelengkapan

(3)

usulan RKBMD Pengadaan.
Penelaahan   atas   usulan   RKBMD  Pengadaan  yang
disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diutamakan untuk memastikan
kebenaran   data   masukan   (input)  penyusunan   usulan
RKBMD   Pengadaan   yang   sekurang­kurangnya
mempertimbangkan:
a. kesesuaian   program   perencanaan   dan   standar
sebagaimana dimaksud dalam Pasal  20  ayat (1) dan
b.

(4)

ayat (2); dan
ketersediaan   barang   milik   daerah  di   lingkungan

Pengguna Barang.
Hasil   penelaahan   atas   usulan   RKBMD  Pengadaan  yang
disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) digunakan oleh Pengguna Barang
dalam   menyusun   RKBMD   Pengadaan   barang   milik
daerah  pada   tingkat   Pengguna   Barang   yang   sekurang­
kurangnya memuat informasi:
a. nama Kuasa Pengguna Barang;
b. nama Pengguna Barang;
c. program;
d. kegiatan;
e. data daftar barang pada Pengguna Barang  dan/atau

29

f.

daftar barang  pada Kuasa Pengguna Barang; dan
rencana   kebutuhan   pengadaan   barang     yang
disetujui.

(1)

Pasal 29
Hasil penelaahan Pengguna Barang  atas  usulan RKBMD
Pengadaan  yang   disampaikan   oleh   Kuasa   Pengguna
Barang sebagaimana dimaksud  dalam Pasal 28  ayat (4)

(2)

ditandatangani Pengguna Barang.
Kuasa   Pengguna  Barang  menyusun  RKBMD  Pengadaan
barang  milik   daerah  berdasarkan   hasil   penelaahan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk disampaikan
kepada Pengguna Barang paling lambat minggu keempat
bulan Mei.
Bagian Keempat
Tata Cara Penyusunan RKBMD Pemeliharaan
Barang Milik Daerah Pada Pengguna Barang 

(1)

Pasal 30
Kuasa  Pengguna  Barang   menyusun   usulan   RKBMD
Pemeliharaan barang milik daerah  di lingkungan Kuasa

(2)

Pengguna Barang yang dipimpinnya.  
Kuasa Pengguna Barang  menyampaikan usulan RKBMD
Pemeliharaan  sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
kepada   Pengguna   Barang  selambat­lambatnya   minggu
kedua bulan Mei.

(1)

Pasal 31
Pengguna   Barang   melakukan   penelaahan   atas   usulan
RKBMD   Pemeliharaan   yang   disampaikan   oleh   Kuasa
Pengguna Barang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30

(2)

ayat (2) pada minggu ketiga bulan Mei.
Dalam penelaahan usulan RKBMD pemeliharaan usulan
RKBMD   Pemeliharaan   yang   disampaikan   oleh   Kuasa
Pengguna Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Pengguna

 

Barang 

mengikutsertakan

 

Pejabat

Penatausahaan   Pengguna  Barang   dan  Pengurus  Barang
Pengguna   untuk   melakukan   penelitian   terhadap

30

kebenaran   dan   kelengkapan   usulan   RKBMD
(3)

pemeliharaan.
Penelaahan  atas  usulan   RKBMD   Pemeliharaan   yang
disampaikan oleh Kuasa Pengguna Barang sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diutamakan untuk memastikan
kebenaran   data   masukan   (input)   penyusunan   RKBMD
pemeliharaan   yang   sekurang­kurangnya   mengacu   pada
daftar   barang   Kuasa   Pengguna   Barang   yang   memuat

(4)

informasi mengenai barang  yang dipelihara.
Hasil   penelaahan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (3)
digunakan   oleh   Pengguna   Barang   dalam   menyusun
RKBMD   Pemeliharaan   barang   milik   daerah  tingkat
Pengguna   Barang   yang   sekurang­kurangnya   memuat
informasi:
a. nama Kuasa Pengguna Barang;
b. nama Pengguna Barang;
c. nama barang  yang dipelihara;
d. usulan kebutuhan pemeliharaan; dan
e. rencana   kebutuhan   barang   milik   daerah  yang
disetujui.

(1)

Pasal 32
Hasil penelaahan Pengguna Barang  atas  usulan RKBMD
Pemeliharaan  yang   disampaikan   oleh   Kuasa   Pengguna
Barang sebagaimana dimaksud  dalam Pasal 31  ayat (4)

(2)

ditandatangani Pengguna Barang.
Kuasa   Pengguna   Barang
 menyusun

 RKBMD

Pemeliharaan  barang   milik   daerah  berdasarkan   hasil
penelaahan  sebagaimana dimaksud  pada  ayat (1)  untuk
disampaikan   kepada  Pengguna   Barang  paling   lambat
minggu keempat bulan Mei.
Pasal 33
(1)

Pengguna Barang  menghimpun RKBMD Pengadaan dan
RKBMD   Pemeliharaan  dari  Kuasa   Pengguna   Barang
sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal  29    ayat   (2)  dan
Pasal  32   ayat   (2)  untuk   disampaikan   kepada   Pengelola
Barang.

(2)

Penyampaian   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
dilengkapi surat pengantar RKBMD yang ditandatangani

31

oleh   Pengguna   Barang   dan   data   barang   sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 23 ayat (4).
(3)

Penyampaian   RKBMD   Pengadaan   dan   RKBMD
Pemeliharaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) oleh
Pengguna   Barang   kepada   Pengelola   Barang   dilakukan
selambat­lambatnya minggu kesatu bulan Juni.
Bagian Kelima
Tata Cara PenelaahanÂ