Peranan LPTK Dalam Menyiapkan Calon Guru Yang Berkepribadian.

Kajian Keterlaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Bidang Bahasa dan Sastra lndonesia di Program Studi PGSD
Universitas Sebelas Maret
St. Y. Slarnet
l'.lll

Pengembangan Model lnstrumen Sistem Pembinaan Profesionalisme
Dosen FKIP Universitas Sebelas Maret
Andayani dan Sarwanto
Model Pembelajaran Debating Groups and Facts Finding
pada Pembelajaran Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi
Triyanto
Peningkatan Penguasaan Keterampilan Ragam Hias
Melalui Metode Pemberian Tugas dan Metode Drill
Endang Widiyastuti, Lili Hartono, dan Adam Wahida
Penyuntingan Gaya dan Format Buku llmiah Perguruan Ttnggt

Mien Achmad Rifai
Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Upaya
Peningkatan Mutu Proses dan Hasil Belajar di Perguruan Tinggl
Sarwiji Suwandi

Tugas dan Fungsi Pembimbing Akademik di Perguruan Tinggi

Hendrosaputro
Pragmatik sebagai Sarana Mengembangkan Kemampuan
Multiintelegensia Bagi Mahasiswa Seni Rupa FKIP UNS
dalam Memahami Maksud Sebuah Karya Seni
Slamet Supriyadi
Peran Penting Perpustakaan di Perguruan Tinggi:

Potret UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret
Tri Hardiningtyas
Peranan LPTK dalam Menyiapkan Calon Guru yang Berkepribadian
Suharno

{

..,:

r


r-'*r
\*'1.jr,r

,/

Pennunu LPTK DALAM MeruvlnPKAN
Cnloru Gunu YANc BenxepRtBADtAN
Suharno
Pusat Pengembangan Sistem Pembelajaran
Lembaga Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Email: suharno@lpp.uns.ac.id

ABSTRACT: One of

the professional teacher's role is as 'initiator', the ability to know

and understand the condition of students, socio-cultural environment, talent, tendency,
parents and community conditions, the subjects, as well as successes and failures of
students. Technically, the teacher was said as initiator if he has several features such
as developing or improving the existing teaching model that is more perfect and finding

new things in the teaching learning process. lnitiator teachers is constantly applying
new ideas in the classroom. He is able to combine theory and practice, and describe

instructional textbooks with learners real life. He is always motivating his students to
criticize what is and has been learned, adjusted tothe situation of the global community.
Government's efforts in developing the professionalism of teachers has not ended.
One of the obstacles that has not been realized is the absence of inner organizational

shifts (human and psychological environment) that supports the professional
development of teachers, and the difficulty of changing the mindset of teachers.
Keyword: professional teacher, teacher's mindset, LPTK, initiator teachers

PENDAHULUAN

Setelah Hiroshima dan Nagasaki
hancur ketika dikirimi paket bom atom
oleh Amerika Serikat pada tahun t942,
pertanyaan pertama yang mengusik
kegundahan Kaisar Hirohito (Kaisar
)epang pada waktu itu) adalah masih

berapa banyak guru dan tenaga kesehatan
yang masih sehmat dari pemboman tersebut?
Peristiwa tersebut pada dasarnYa
membawa pesan universal betapa pentingnya guru dan tenaga para medis bagi suatu
bangsa, sehingga ketika berada dalam
keadaan katastropis, perhatian pertama
dari seorang pemimpin bangsa adalah
nasib para guru dari bangsa tersebut.

Guru bertugas mendidik dan membelajarkan peserta didiknya agar dapat
menguasai sejumlah kompetensi. Oleh
karena itu, seorang guru harus memiliki
sejumlah kompetensi. Antara lain kompetensi pedagogik (mengajar), kompetensi

kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional (UU RI No. 14/

2005 tenang Guru dan Dosen, Bab IV10).
Kompetensi kepribadian (pers onality)
inihh yang akan kita lihat lebih jauh dalam

konteks ini. Karena kompetensi ini hingga

saat sekarang masih banyak dipertanyakan stakeholders, apalagi di zaman
carut-marut seperti sekarang ini.

APAKAH GURU SAUTH MENGAJAR?

Dilihat dari banyak sisi, pentingnya
mengaja4, dan bagaimana guru mengajar

di kelas, ditengarai sebagai hal yang
sangat penting. Begitu pentingnya
mengajar hingga disebutkan secara
khusus di dalam kebijakan-kebijakan
pendidikan kontemporer di negara
Indonesia yang terkait dengan "beban
kerja guru" yang selama ini kita kenal
Banyak hasil penelitian menunjukkan
bahwa para guru sekolah dasar yang
"progresif" atau "tradisional" hanya

membawa sedikit keberhasilan "prestasi
belajar" (Bennet dalam Muijs, D &
ReynoHs, D.,2008: 2). SelanjuErya, dalam
105