HUBUNGAN MANAJEMEN KELAS DENGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKHLAK Hubungan Manajemen Kelas Dengan Tingkat Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akhlak Kelas Vii Di Smp Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/ 2012.
HUBUNGAN MANAJEMEN KELAS DENGAN TINGKAT PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKHLAK
KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 4
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2011/ 2012
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
EKA MARTA LENA
G 000 080 016
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
ABSTRAK
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam situasi yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi
seorang guru harus mampu mengatur kelas dengan sebaik mungkin untuk
mendapatkan hasil prestasi belajar dengan baik pula. Maka dalam hal ini, penulis
meneliti hubungan manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akhlak kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Dalam penelitihan ini diambil tentang pelajaran akhlak karena
akhlak adalah pendidikan sangat penting diberikan kepada siswa sebagai pondasi
awal untuk menghadapi realita perkembangan jaman dari tahun ke tahun yang
semakin berkembang. Maka adanya pelajaran akhlak dalam sekolah, siswa tidak
akan cepat terpengaruh dan bisa mempertimbangkan perilaku yang baik dan buruk.
Berdasar latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut, adakah hubungan manajemen kelas dengan tingkat presrasi belajar
siswa pada mata pelajaran akhlak kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012. Penelitihan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan manajemen kelas dengan tingkat prestasi siswa pada mata pelajaran akhlak
kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Temuan
hasil penelitihan ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang
pentingnya manajemen kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitihan, maka penelitihan ini
menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Metode penentuan subjek
menggunakan populasi dan sampel, populasi dalam penelitihan ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
sebanyak 166 siswa. Sampel yang digunakan 62 siswa. Teknik sampling yang
digunakan adalah teknik random sampling. Metode pengumpulan data yang dipakai
menggunakan metode angket, observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis
data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik korelasi product
moment.
Dari hasil penelitihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
adanya hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akhlak kelas VII di SMP Muhammadiyah 4
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dari perhitungan korelasi
product moment (rxy) yang selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r pada tabel
product moment (rtabel) dengan N = 62 pada tarf signifikan 1% = 0,317 maupun 5%
= 0,244. Maka rxy : rtabel (1%) = 0,638 : 0,317 maupun rxy : rtabel (5%) = 0,638 : 0,244
sehingga rxy > rtabel (0,638 > 0,317) maupun (0,638 > 0,244). Dengan demikian maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Pembuktian dengan koefisien korelasi product moment
sebesar 0,638 > 0,317 (1%) maupun 0,638 > 0,244 (5%). Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akhlak bermakna positif. Artinya jika manajemen kelas semakin
meningkat, maka tingkat prestasi belajar siswa semakin meningkat pula.
Kata kunci: Manajemen Kelas dan Tigkat Prestasi Belajar, Pada mata pelajaran
Akhlak
2
Keberhasilan
PENDAHULUAN
belajar
Sekolah adalah tempat belajar
sangat
siswa
ditentukan
dalam
oleh
bagi siswa, dan tugas guru sebagian
strategi pembelajaran yang dilakukan
besar terjadi dalam kelas adalah
oleh guru. Guru dituntut untuk
membelajarkan
memahami
siswa
dengan
komponen-komponen
menyediakan kondisi belajar yang
dasar dalam melaksanakan kegiatan
optimal. Yang berhubungan dengan
pembelajaran di dalam kelas. Oleh
minat,
percakapan,
karena itu guru dituntut untuk paham
kegiatan-kegiatan mereka sekaligus
tentang filosofis dari mengajar dan
berhubungan dengan sarana dan
belajar itu sendiri. Mengajar tidak
prasarana
hanya
kehendak,
pengajaran
yang
mentransfer
ilmu
akan
juga
pengetahuan,
digunakan dalam PBM.
tetapi
Kondisi belajar yang optimal
sejumlah perilaku yang akan menjadi
dicapai jika guru mampu mengatur
kepemilikan siswa (Rukmana dan
siswa dan sarana pengajaran serta
Suryana, 2010: 103).
Dalam prespektif pendidikan
mengendalikanya dalam situasi yang
menyenangkan
untuk
agama islam, pendidikan akhlak
mencapai
tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila
adalah
pendidikan
yang
sangat
terdapat kekurang serasian antara
penting
diberikan
kepada
siswa
tugas, dan sarana atau alat atau
sebagai
fondasi
awal
dalam
terputusnya
dengan
menghadapi realita perkembangan
antara
jaman dari tahun ke tahun yang
kebutuhan dan pemenuhanya maka
semakin berkembang. Maka danaya
akan
terhadap
pelajaran akhlak dalam sekolah,
PBM. Baik gangguan sifat sementara
siswa tidak akan cepat terpengaruh
maupun sifat yang serius atau terus
dan
menerus (http://edukasi. kompasiana.
perilaku
com/2010/02/01/mengelolakelas/
Dengan
diakses/Rabu/02/12/11).
dipungkiri lagi, bahwa pendidikan
keinginan
terjadi
keinginan
yang
lain,
gangguan
bisa
yang
mempertimbangkan
baik
demikian
dan
tidak
buruk.
bisa
akhlak mutlak diberikan, terutama di
3
lembaga pendidikan islam. Untuk itu
tidak
di lembaga pendidikan menengah,
kemampuan
dalam hal ini SMP Muhammadiyah,
bosan
dalam
belajar,
guru
dalam
menggunakan
metode
pengajaran
telah disajikan satu mata pelajaran
juga
perpengaruh
dengan
berisi
prestasi belajar siswa di kelas karena
pembahasan tentang akhlak dengan
dengan menggunakan metode belajar
mata pelajaran yang disebut akhlak.
mengajar
materi
SMP
Surakarta
yang
Muhammadiyah
merupakan
salah
4
sangat
yang
lebih
pada
bervariasi
memungkinkan siswa lebih aktif
satu
dalam
kegiatan
belajar.
Dengan
lembaga pendidikan yang bernuansa
manajemen kelas yang baik akan
islami yang cukup baik dan terbukti
meningkatkan prestasi belajar siswa
mendapat
akreditasi
yang
menjaga
kepercayaan
A.
dalam
masyarakat
baik
pula
apalagi
dalam
pendidikan akhlak karena akhlak
atas peringkat tersebut maka sekolah
bukan
ini
kualitas
pengendali diri secara pribadi, tetapi
dalam hubungan manajemen kelas
juga sebagai standar untuk tinggi
dengan tingkat prestasi belajar siswa
rendahnya suatu peradapan siswa di
terutama dalam pelajaran akhlak.
sekolah.
terus
meningkatkan
Mengingat
pentingnya
saja
berfungsi
sebagai
prestasi
Adapun objek yang diambil
belajar siswa dalam pelajaran akhlak
dalam penelitian ini adalah siswa
maka
dapat
kelas VII SMP Muhammadiyah 4
kemampuan
Surakarta, karena pada dasarnya
mengelola kelas untuk mencapai
siswa kelas VII SMP masih berada
prestasi
bidang
pada masa transisi dari kondisi
pendidikan akhlak. Dalam usaha ini
kanak-kanak menjadi remaja, apalagi
banyaklah
dalam
guru
diharapkan
meningkatkan
belajar
cara
dalam
yang
dapat
pembentukan
kepribadian
dilakukan, seperti penantaan ruang
akhlak siswa kelas VII SMP sangat
kelas agar tercipta suasana belajar
berpengaruh
yang
juga
individu setiap siswa. Jadi sikap dan
dalam
perilaku mereka masih terpengaruh
proses belajar mengajar supaya siswa
kebiasaan ketika masih di bangku
menyenangkan,
memberikan
guru
kelonggaran
4
pada
kepribadian
SD. Sehingga mereka cenderung
2006:
kurang disiplin dalam prestasi belajar
pengelolaan kelas dapat diartikan
dan susah diatur.
sebagai kemampuan guru dalam
Melihat
fenomena
177)
“Manajemen
mendayagunakan
tersebut
potensi
atau
kelas
yang
berupa pemberian kesempatan yang
hasilnya akan dituangkan dalam
seluas-luasnya pada setiap personal
skripsi yang berjudul: “Hubungan
untuk melakuakan kegiatan-kegiatan
Manajemen Kelas Dengan Tingkat
yang kreatif dan terarah.”
maka,
diadakan
penelitian
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Kemampuan intelektual siswa
Pelajaran Akhlak Kelas VII Di SMP
sangat
Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun
Untuk mengetahui berhasil tidaknya
LANDASAN TEORI
seseorang dalam belajar maka perlu
Manajemen kelas terdiri dari
dilakuakan suatu evaluasi, tujuannya
dua kata yaitu manajemen dan kelas.
untuk
Manajemen adalah kata yang aslinya
bahasa
inggris,
“Management”,
yang
ketatalaksanaan,
pengelolaan
belajar
artinya
tata,
pimpinan,
(Djamrah,
2006:175)
175)
kelas
adalah
belajar
setelah
mengajar
yang
proses
berlangsung.
Prestasi adalah penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk symbol, angka, huruf
suatu
bersama
siswa
prestasi
Menurut Tirtonegoro (2001: 43)
maupaun
kelompok orang yang melakukan
kegiatan
mengetahui
diperoleh
yaitu
sedangkan Hamalik (dalam Djamrah,
2006:
keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi.
ajaran 2011/2012”.
dari
menentukan
kalimat
yang
dapat
mencerminkan hasil yang sudah
yang
dicapai setiap anak dalam periode
mendapat pengajaran dari guru.
tertentu.
Sedangkan
Menurut
(dalam
Sardiman (2001: 21) “belajar adalah
Djamarah, 2006: 177) “Pengelolaan
berubah” maksudnya adalah belajar
kelas adalah upaya mendayagunakan
merupakan usaha merubah tingkah
potensi kelas.” Ditambahkan lagi
laku jadi proses belajar nantinya
oleh
akan dapat membawa perubahan-
Menurut
Nawawi
Sudirman
(dalam
Djamarah,
5
perubahan pada individu-individu
Dalam penelitian ini pendekatan
belajar.
yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif, karena gejala-gejala dari
maka dapat dijelaskan bahwa
hasil pengamatan yang berwujud
prestasi belajar merupakan tingkat
data diukur terlebih dahulu ke dalam
kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam
menerima,
menilai
menolak
informasi-informasi
diperoleh
dalam
proses
bentuk
dan
mengolahnya
yang
yang
siswa.
prestasi
sampel
sampling
yang
secara
acak
sederhana
dimana setiap anggota /unit dari
belajar
populasi
siswa.
mempunyai
kesempatan
yang sama untuk sebagai sampel,
METODE PENELITIAN
yaitu dengan cara teknik undian /
dengan menggunakan table bilangan
Ditinjau dari segi penelitian,
maka
Teknik
sampling yaitu teknik pengambilan
dapat memperlihatkan tentang tinggi
rendahnya
siswa.
digunakan adalah simple random
setelah
diadakan evaluasi. Hasil dari evalusi
atau
166
dalam penelitihan ini ber jumlah 62
proses
belajar mengajar. Prestasi belajar
diketahui
berjumlah
Sedangakan sampel yang digunakan
bentuk nilai atau raport setiap bidang
dapat
analisis
Surakarta tahun ajaran 2011/2012
pelajaran yang dinyatakan dalam
siswa
digunakan
kelas VII di SMP Muhammadiyah 4
sesuatu dalam mempelajari materi
mengalami
untuk
dalam penelitian ini adalah siswa
sesuai dengan tingkat keberhasilan
setelah
dan
statistik. Yang menjadi populasi
belajar
mengajar. Prestasi belajar seseorang
studi
angka,
penelitian
ini
(Notoatmojo,
termasuk
2005).
Metode
pengumpulan data yang digunakan
penelitian lapangan (Field research)
dalam penelitihan ini adalah: Metode
karena didasarkan atas data-data
angket
yang dikumpulkan dari lapangan
dalam
penelitian
ini
digunakan angket tertutup secara
secara langsung ke tempat yang
dijadikan objek penelitian yakni
SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.
langsung
yaitu
responden
memilih
jawaban
yang
harus
telah
disediakan dalam angket, mengenai
6
bentuk
angket
yang
lapangan adalah melakukan try
digunakan
(√). Metode
adalah Check List
out, yang meliputi dua tahap:
1. Uji Validitas
observasi dilakukan pada saat proses
belajar
mengajar
berlangsung.
Metode
wawancara,
metode
Uji validitas dilakukan secara
ini
internal
digunakan untuk pemantapan dari
untuk
prestasi
mengetahui
belajar
Dokumentasi
siswa.
ialah
oleh beberapa item komponen.
tingkat
Item
Metode
setiap
tidak
dipersiapkan
2006:
216).
daftar
nilai
nilai-nilai
dilakukan
Penelitian
dihitung
ini
korelasi
yang
valid
digunakan
rxy =
jumlah
− Σ (Σ )
angka
Product
apabila
memiliki
tabel.
responden
nilai
Dengan
20,
maka
ditemukan nilai Rxy sebesar 0,487
{�Σ 2 − (Σ )2 }{�Σ 2 − (Σ )2
dan rtabel sebesar 0,444.
2. Uji Reliabilitas
HASIL PENELITIAN
Uji reliabilitas juga dilakukan
A. Analisis Data
secara
Langkah pertama sebelum
melakukan
Pearson’s
korelasi (rxy) > r
adalah:
�Σ
berasarkan
Moment. Suatu item dikatakan
teknik korelasi product moment.
rumus
menghitung
Dalam penelitihan ini uji validitas
menggunakan analisis data dengan
Adapun
dengan
skor total pada tiap-tiap variabel.
VII beserta semua profil sekolah
ada.
komponennya.
korelasi antara skor item dengan
SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta kelas
yang
item
Dengan demikian uji validitas
Sumber
siswa
apabila
dinyatakan dengan skor total dari
karena
dokumentasi dalam penelitian ini
adalah
valid
yang disusunnya. Nilai variabel
adanya permintaan seorang penyidik
(Moleong,
dikatakan
korelasi positif dengan variabel
bahan
tertulis atau film lain dari record
yang
konsep
konstruk, artinya variabel disusun
metode angket yang telah diberikan,
yaitu
berdasarkan
penelitihan
internal.
menyatakan
di
konsistensi
7
Reliabilitas
kehandalan
atau
pengukuran
yang
dilakukan instrumen (kuesioner).
mendasarkan angka aslinya atau
Dalam
angka
penelitihan
ini,
uji
reliabilitas dihitung berdasarkan
Cronbach’s
Alpha.
Suatu
rxy =
reliable jika memberikan nilai
− Σ (Σ )
langkah-
langkah
datanya
sebagai
berikut:
1. Membuat tabel kerja koefisien
B. Analisis Lanjut
korelasi antara X dan Y
Setelah analisis di uji cobakan,
berikutnya
rumus
{�Σ 2 − (Σ )2 }{�Σ 2 − (Σ )2
pengolahan
Cronbach’s
Alpha (r11) sebesar 70,476
langkah
�Σ
Adapun
Cronbach’s Alpha > rtabel. Maka
nilai
Dengan
sebagai berikut:
konstruk atau variabel dikatakan
ditemukan
kasarnya.
2. Mencari rxy
yaitu
3. Mengadakan tes signifikan
membuktikan teori hipotesis yang
Selanjutnya
telah dipaparkan dalam BAB I.
akan
dipaparkan
dalam menganalisis data tersebut,
satu persatu langkah-langkah yang
teknik yang digunakan adalah teknik
telah sebutkan di atas:
teknik korelasi product moment yang
1. Tabel kerja koefisien korelasi antara X dan Y
Tabel 1
Koefisisen Korelasi antara X dan Y
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
X
80
80
79
75
76
77
78
76
80
75
78
X2
6400
6400
6241
5625
5776
5929
6084
5776
6400
5625
6084
Y
82
86
80
78
85
78
79
79
81
78
82
8
Y2
6724
7396
6400
6084
7225
6084
6241
6241
6561
6084
6724
XY
6560
6880
6320
5850
6460
6006
6162
6004
6480
5850
6396
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
80
75
79
79
78
79
76
81
80
78
77
78
74
74
77
78
78
79
74
74
81
80
77
73
78
74
75
78
80
75
78
79
80
75
77
77
80
76
76
84
77
82
84
80
83
78
84
85
78
80
81
77
76
76
82
80
81
77
76
85
87
86
86
78
76
78
80
80
77
79
83
82
79
79
79
85
78
78
6400
5625
6241
6241
6084
6241
5776
6561
6400
6084
5929
6084
5476
5476
5929
6084
6084
6241
5476
5476
6561
6400
5929
5329
6084
5476
5625
6084
6400
5625
6084
6241
6400
5625
5929
5929
6400
5776
5776
9
7056
5929
6724
7056
6400
6889
6084
7056
7225
6084
6400
6561
5929
5776
5776
6724
6400
6561
5929
5776
7225
7569
7396
7396
6084
5776
6084
6400
6400
5929
6241
6889
6724
6241
6241
6241
7225
6084
6084
6720
5775
6478
6636
6240
6557
5928
6804
6800
6084
6160
6318
5698
5624
5852
6396
6240
6399
5698
5624
6885
6960
6622
6278
6084
5624
5850
6240
6400
5775
6162
6557
6560
5925
6083
6083
6800
5928
5928
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Jumlah
79
78
75
78
75
78
77
76
77
79
75
75
4793
81
79
77
81
77
80
79
78
79
79
78
77
6241
6084
5625
6084
5625
6084
5929
5776
5929
6241
5625
5625
370789
4969
Rumus:r xy=
−Σ
3. Tes Signifikan
(Σ )
Setelah data dianalisis dengan
{�Σ 2 − (Σ )2 }{�Σ 2 − (Σ )2
menggunakan
Diketahui :
N
tersebut
= 4969
(X)2 = 318384
XY = 354800
a. Taraf signifikan 1% didapat
nilai 0,317
Maka:
62
b. Taraf signifikan 5% didapat
384372 − (4793)(4969)
370789 − (4793)2
62
nilai 0,244
398769 − (4969)2
23831064 − 23816417
=
=
=
dengan
(62)
2
62
dibandingkan
rtabel product moment dengan N =
(Y) = 398769
=
korelasi
sebesar 0,638 kemudian angket
= 4426
Y
teknik
product moment diperoleh rxy
= 62
X
6399
6162
5775
6318
5775
6240
6083
5928
6083
6241
5850
5775
384372
= 0,638
2. Mencari rxy
�Σ
6561
6241
5929
6561
5929
6400
6241
6084
6241
6241
6084
5929
398769
c. Syarat analisis
22988918 − 22972849 (24723678 − 24690961)
Ha diterima apabila rhitung > rtabel
14647
16069 (32717)
Ho diterima apabila rhitung > rtabel
14647
525729473
14647
2292879136
10
d. Hasil Penelitihan
Interpretasi
Koefisien
0,00-0,199
0,20-0,399
0.40-0.599
Setelah data dianalisis dengan
uji
korelasi
product
moment
diperoleh rhitung sebesar 0,638
Tingkat
Hubungan
sangat rendah
Rendah
Sedang
tabel
0.60-0.799
Kuat
0.80-1.000
sangat kuat
Berdasarkan intrepretasi nilai
product moment dengan N = 62
diatas, Maka hasil analisis dari rxy
pada taraf signifikan 1% dan 5%.
secara kasar atau sederhana yaitu
Apabila hasil rxy dikonsultasikan
apabila besar r,xy antara 0.60-0.799,
baik dengan taraf signifikan 1%
maka
dan 5% ternyata rhitung lebih besar
adalah terdapat korelasi antara dua
dari pada rtabel yaitu 0,638 > 0,317
variabel x dan y dengan korelasi
atau 0,638 > 0,244, maka Ho
yang
ditolak. Hal ini berarti bahwa, ada
interpretasi sederhana yang dapat
hubungan positif yang signifikan
penulis tarik untuk hasil rxy sebesar
antara
dan
0.638 adalah terdapat korelasi yang
tingkat prestasi belajar siswa di
positif antara variabel x dan y dari
SMP
penelitihan, dengan korelasi tersebut
Kemudian
angket
dibandingkan
tersebut
dengan
manajemen
kelas
Muhammadiyah
4
kuat.
hasil
Dengan
analisis
demikian
adalah korelasi yang kuat.
Surakarta.
SIMPULAN
Dengan hasil yang diperoleh
dari pengolahan data tersebut, maka
Berdasarkan dari hasil analisis
ditemukan bahwa rxy sebesar 0,638.
Interpretasi
interpretasi
hasil
nilai
Sugiono
(2005:216)
tingkat
keeratan
data
menurut
terdapat
hasil
dilakukan
5
peneletihan
tentang
yang
hubungan
manajemen kelas dengan tingkat
hubungan
prestasi belajar siswa pada mata
berdasarkan nilai (rxy), yaitu sbb:
pelajaran
akhlak
di
SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
11
Setelah
dilakukan
analisis
Berdasarkan data interprestasi
terhadap data yang diperoleh dalam
koefisien korelasi, hasil analisis dari
penelitihan ini dapat diketemukan
rxy secara kasar atau sederhana ialah
adanya hubungan positif Manajemen
rxy (0,638) terletak antara 0,60 –
kelas dengan tingkat prestasi belajar
0,799,
maka
siswa pada mata pelajaran akhlak
analisis
adalah
kelas VII di SMP Muhammadiyah 4
antara dua variabel X dan Y dengan
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
korelasi yang kuat.
Hal ini terbukti dengan perhitungan
interpretasi
terdapat
hasil
korelasi
SARAN
koefisien korelasi product moment
selanjutnya
Dari kesimpulan penelitihan
dikonsultasikan dengan nilai r pada
tentang manajemen kelas dengan
tabel product moment (rtabel) dengan
tingkat prestasi belajar siswa pada
N = 62 pada taraf signifikasi 1% =
pelajaran akhlak, maka pada akhir
0,317 maupun 5% = 0,244. Maka rxy
penulisan ini peneliti menyampaikan
: rtabel (1%) = 0,638 : 0,317 maupun
saran-saran sebagai erikut:
(rxy)
yang
rxy : rtabel (5%) = 0,638 : 0,244
1.
sehingga rxy > rtabel (0,638 > 0,317)
Diharapkan
maupun (0,638 > 0,244). Dengan
demikian
diterima.
Ho
ditolak
Pembuktian
dan
Kepada Kepala Sekolah
memberikan
pelatihan-pelatihan kepada guru-
Ha
guru
dengan
prestasi
koefisien korelasi product moment
untuk
meningkatkan
belajar
yang
baik
terutama pada pelajaran akhlak.
sebesar 0,638 > 0,317 (1%) maupun
2.
0,638 > 0,244 (5%) berarti ini
Kepada Guru Kelas
Diharapkan
terbukti bahwa ada hubungan positif
mengontrol
setiap kegiatan siswa di dalam
antara Manajemen kelas dengan
kelas
tingkat prestasi belajar siswa pada
untuk
meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata
mata pelajaran akhlak kelas VII di
pelajaran akhlak.
SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012.
12
3.
Rukmana, Adi dan Asep Suryana.
2006. Pengelolaan Kelas.
Bandung: UPI PRESS.
Kepada Orang Tua
Diharapkan
memperhatikan
dan mengontrol putra-putrinya,
dan
memberi
Sardiman, AM. 2001. Interaksi dan
motivasi belajar mengajar .
Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
dorongan,
dukungan dan motivasi dari
orang tua sangat perpenagruh
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
pada semangat belajar anak.
4.
Kepada Siswa
Diharapkan
siswa
belajar
dengan sungguh-sungguh untuk
Tirtonegoro.
2001.
Anak
Supernormal dan Program
Pendidikannya .
Jakarta:
Bumi Aksara
mendapatkan hasil belajar yang
maksimal
terutama
pada
pelajaran akhlak.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan
Zain. 2006. Strategi Belajar
Mengajar . Jakarta: Rineka
Cipta.
Mahanai, Fauzan. A. Mengelola
(Manajemen)Kelas.http://ed
u kasi. Kompasiana .com
/2010/02/01/mengelolakelas/. Diakses hari Rabu, 2
November 2011. Pukul
08.39
Moleong, Lexy. J. 2006. Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Notoadjmojo. 2005. Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
13
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKHLAK
KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 4
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2011/ 2012
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Program Studi Agama Islam (Tarbiyah)
Disusun Oleh:
EKA MARTA LENA
G 000 080 016
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
1
ABSTRAK
Kondisi belajar yang optimal dicapai jika guru mampu mengatur siswa dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam situasi yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Jadi
seorang guru harus mampu mengatur kelas dengan sebaik mungkin untuk
mendapatkan hasil prestasi belajar dengan baik pula. Maka dalam hal ini, penulis
meneliti hubungan manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akhlak kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012. Dalam penelitihan ini diambil tentang pelajaran akhlak karena
akhlak adalah pendidikan sangat penting diberikan kepada siswa sebagai pondasi
awal untuk menghadapi realita perkembangan jaman dari tahun ke tahun yang
semakin berkembang. Maka adanya pelajaran akhlak dalam sekolah, siswa tidak
akan cepat terpengaruh dan bisa mempertimbangkan perilaku yang baik dan buruk.
Berdasar latar belakang tersebut, penulis dapat merumuskan masalah
sebagai berikut, adakah hubungan manajemen kelas dengan tingkat presrasi belajar
siswa pada mata pelajaran akhlak kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012. Penelitihan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana
hubungan manajemen kelas dengan tingkat prestasi siswa pada mata pelajaran akhlak
kelas VII di SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Temuan
hasil penelitihan ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang
pentingnya manajemen kelas dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
Sesuai dengan masalah dan tujuan penelitihan, maka penelitihan ini
menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Metode penentuan subjek
menggunakan populasi dan sampel, populasi dalam penelitihan ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMP Muhammadiyah 4 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
sebanyak 166 siswa. Sampel yang digunakan 62 siswa. Teknik sampling yang
digunakan adalah teknik random sampling. Metode pengumpulan data yang dipakai
menggunakan metode angket, observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis
data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik korelasi product
moment.
Dari hasil penelitihan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa,
adanya hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akhlak kelas VII di SMP Muhammadiyah 4
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012. Hal ini dibuktikan dari perhitungan korelasi
product moment (rxy) yang selanjutnya dikonsultasikan dengan nilai r pada tabel
product moment (rtabel) dengan N = 62 pada tarf signifikan 1% = 0,317 maupun 5%
= 0,244. Maka rxy : rtabel (1%) = 0,638 : 0,317 maupun rxy : rtabel (5%) = 0,638 : 0,244
sehingga rxy > rtabel (0,638 > 0,317) maupun (0,638 > 0,244). Dengan demikian maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Pembuktian dengan koefisien korelasi product moment
sebesar 0,638 > 0,317 (1%) maupun 0,638 > 0,244 (5%). Hal ini menunjukkan
bahwa hubungan antara manajemen kelas dengan tingkat prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akhlak bermakna positif. Artinya jika manajemen kelas semakin
meningkat, maka tingkat prestasi belajar siswa semakin meningkat pula.
Kata kunci: Manajemen Kelas dan Tigkat Prestasi Belajar, Pada mata pelajaran
Akhlak
2
Keberhasilan
PENDAHULUAN
belajar
Sekolah adalah tempat belajar
sangat
siswa
ditentukan
dalam
oleh
bagi siswa, dan tugas guru sebagian
strategi pembelajaran yang dilakukan
besar terjadi dalam kelas adalah
oleh guru. Guru dituntut untuk
membelajarkan
memahami
siswa
dengan
komponen-komponen
menyediakan kondisi belajar yang
dasar dalam melaksanakan kegiatan
optimal. Yang berhubungan dengan
pembelajaran di dalam kelas. Oleh
minat,
percakapan,
karena itu guru dituntut untuk paham
kegiatan-kegiatan mereka sekaligus
tentang filosofis dari mengajar dan
berhubungan dengan sarana dan
belajar itu sendiri. Mengajar tidak
prasarana
hanya
kehendak,
pengajaran
yang
mentransfer
ilmu
akan
juga
pengetahuan,
digunakan dalam PBM.
tetapi
Kondisi belajar yang optimal
sejumlah perilaku yang akan menjadi
dicapai jika guru mampu mengatur
kepemilikan siswa (Rukmana dan
siswa dan sarana pengajaran serta
Suryana, 2010: 103).
Dalam prespektif pendidikan
mengendalikanya dalam situasi yang
menyenangkan
untuk
agama islam, pendidikan akhlak
mencapai
tujuan pelajaran. Akan tetapi apabila
adalah
pendidikan
yang
sangat
terdapat kekurang serasian antara
penting
diberikan
kepada
siswa
tugas, dan sarana atau alat atau
sebagai
fondasi
awal
dalam
terputusnya
dengan
menghadapi realita perkembangan
antara
jaman dari tahun ke tahun yang
kebutuhan dan pemenuhanya maka
semakin berkembang. Maka danaya
akan
terhadap
pelajaran akhlak dalam sekolah,
PBM. Baik gangguan sifat sementara
siswa tidak akan cepat terpengaruh
maupun sifat yang serius atau terus
dan
menerus (http://edukasi. kompasiana.
perilaku
com/2010/02/01/mengelolakelas/
Dengan
diakses/Rabu/02/12/11).
dipungkiri lagi, bahwa pendidikan
keinginan
terjadi
keinginan
yang
lain,
gangguan
bisa
yang
mempertimbangkan
baik
demikian
dan
tidak
buruk.
bisa
akhlak mutlak diberikan, terutama di
3
lembaga pendidikan islam. Untuk itu
tidak
di lembaga pendidikan menengah,
kemampuan
dalam hal ini SMP Muhammadiyah,
bosan
dalam
belajar,
guru
dalam
menggunakan
metode
pengajaran
telah disajikan satu mata pelajaran
juga
perpengaruh
dengan
berisi
prestasi belajar siswa di kelas karena
pembahasan tentang akhlak dengan
dengan menggunakan metode belajar
mata pelajaran yang disebut akhlak.
mengajar
materi
SMP
Surakarta
yang
Muhammadiyah
merupakan
salah
4
sangat
yang
lebih
pada
bervariasi
memungkinkan siswa lebih aktif
satu
dalam
kegiatan
belajar.
Dengan
lembaga pendidikan yang bernuansa
manajemen kelas yang baik akan
islami yang cukup baik dan terbukti
meningkatkan prestasi belajar siswa
mendapat
akreditasi
yang
menjaga
kepercayaan
A.
dalam
masyarakat
baik
pula
apalagi
dalam
pendidikan akhlak karena akhlak
atas peringkat tersebut maka sekolah
bukan
ini
kualitas
pengendali diri secara pribadi, tetapi
dalam hubungan manajemen kelas
juga sebagai standar untuk tinggi
dengan tingkat prestasi belajar siswa
rendahnya suatu peradapan siswa di
terutama dalam pelajaran akhlak.
sekolah.
terus
meningkatkan
Mengingat
pentingnya
saja
berfungsi
sebagai
prestasi
Adapun objek yang diambil
belajar siswa dalam pelajaran akhlak
dalam penelitian ini adalah siswa
maka
dapat
kelas VII SMP Muhammadiyah 4
kemampuan
Surakarta, karena pada dasarnya
mengelola kelas untuk mencapai
siswa kelas VII SMP masih berada
prestasi
bidang
pada masa transisi dari kondisi
pendidikan akhlak. Dalam usaha ini
kanak-kanak menjadi remaja, apalagi
banyaklah
dalam
guru
diharapkan
meningkatkan
belajar
cara
dalam
yang
dapat
pembentukan
kepribadian
dilakukan, seperti penantaan ruang
akhlak siswa kelas VII SMP sangat
kelas agar tercipta suasana belajar
berpengaruh
yang
juga
individu setiap siswa. Jadi sikap dan
dalam
perilaku mereka masih terpengaruh
proses belajar mengajar supaya siswa
kebiasaan ketika masih di bangku
menyenangkan,
memberikan
guru
kelonggaran
4
pada
kepribadian
SD. Sehingga mereka cenderung
2006:
kurang disiplin dalam prestasi belajar
pengelolaan kelas dapat diartikan
dan susah diatur.
sebagai kemampuan guru dalam
Melihat
fenomena
177)
“Manajemen
mendayagunakan
tersebut
potensi
atau
kelas
yang
berupa pemberian kesempatan yang
hasilnya akan dituangkan dalam
seluas-luasnya pada setiap personal
skripsi yang berjudul: “Hubungan
untuk melakuakan kegiatan-kegiatan
Manajemen Kelas Dengan Tingkat
yang kreatif dan terarah.”
maka,
diadakan
penelitian
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata
Kemampuan intelektual siswa
Pelajaran Akhlak Kelas VII Di SMP
sangat
Muhammadiyah 4 Surakarta Tahun
Untuk mengetahui berhasil tidaknya
LANDASAN TEORI
seseorang dalam belajar maka perlu
Manajemen kelas terdiri dari
dilakuakan suatu evaluasi, tujuannya
dua kata yaitu manajemen dan kelas.
untuk
Manajemen adalah kata yang aslinya
bahasa
inggris,
“Management”,
yang
ketatalaksanaan,
pengelolaan
belajar
artinya
tata,
pimpinan,
(Djamrah,
2006:175)
175)
kelas
adalah
belajar
setelah
mengajar
yang
proses
berlangsung.
Prestasi adalah penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk symbol, angka, huruf
suatu
bersama
siswa
prestasi
Menurut Tirtonegoro (2001: 43)
maupaun
kelompok orang yang melakukan
kegiatan
mengetahui
diperoleh
yaitu
sedangkan Hamalik (dalam Djamrah,
2006:
keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi.
ajaran 2011/2012”.
dari
menentukan
kalimat
yang
dapat
mencerminkan hasil yang sudah
yang
dicapai setiap anak dalam periode
mendapat pengajaran dari guru.
tertentu.
Sedangkan
Menurut
(dalam
Sardiman (2001: 21) “belajar adalah
Djamarah, 2006: 177) “Pengelolaan
berubah” maksudnya adalah belajar
kelas adalah upaya mendayagunakan
merupakan usaha merubah tingkah
potensi kelas.” Ditambahkan lagi
laku jadi proses belajar nantinya
oleh
akan dapat membawa perubahan-
Menurut
Nawawi
Sudirman
(dalam
Djamarah,
5
perubahan pada individu-individu
Dalam penelitian ini pendekatan
belajar.
yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif, karena gejala-gejala dari
maka dapat dijelaskan bahwa
hasil pengamatan yang berwujud
prestasi belajar merupakan tingkat
data diukur terlebih dahulu ke dalam
kemanusiaan yang dimiliki siswa
dalam
menerima,
menilai
menolak
informasi-informasi
diperoleh
dalam
proses
bentuk
dan
mengolahnya
yang
yang
siswa.
prestasi
sampel
sampling
yang
secara
acak
sederhana
dimana setiap anggota /unit dari
belajar
populasi
siswa.
mempunyai
kesempatan
yang sama untuk sebagai sampel,
METODE PENELITIAN
yaitu dengan cara teknik undian /
dengan menggunakan table bilangan
Ditinjau dari segi penelitian,
maka
Teknik
sampling yaitu teknik pengambilan
dapat memperlihatkan tentang tinggi
rendahnya
siswa.
digunakan adalah simple random
setelah
diadakan evaluasi. Hasil dari evalusi
atau
166
dalam penelitihan ini ber jumlah 62
proses
belajar mengajar. Prestasi belajar
diketahui
berjumlah
Sedangakan sampel yang digunakan
bentuk nilai atau raport setiap bidang
dapat
analisis
Surakarta tahun ajaran 2011/2012
pelajaran yang dinyatakan dalam
siswa
digunakan
kelas VII di SMP Muhammadiyah 4
sesuatu dalam mempelajari materi
mengalami
untuk
dalam penelitian ini adalah siswa
sesuai dengan tingkat keberhasilan
setelah
dan
statistik. Yang menjadi populasi
belajar
mengajar. Prestasi belajar seseorang
studi
angka,
penelitian
ini
(Notoatmojo,
termasuk
2005).
Metode
pengumpulan data yang digunakan
penelitian lapangan (Field research)
dalam penelitihan ini adalah: Metode
karena didasarkan atas data-data
angket
yang dikumpulkan dari lapangan
dalam
penelitian
ini
digunakan angket tertutup secara
secara langsung ke tempat yang
dijadikan objek penelitian yakni
SMP Muhammadiyah 4 Surakarta.
langsung
yaitu
responden
memilih
jawaban
yang
harus
telah
disediakan dalam angket, mengenai
6
bentuk
angket
yang
lapangan adalah melakukan try
digunakan
(√). Metode
adalah Check List
out, yang meliputi dua tahap:
1. Uji Validitas
observasi dilakukan pada saat proses
belajar
mengajar
berlangsung.
Metode
wawancara,
metode
Uji validitas dilakukan secara
ini
internal
digunakan untuk pemantapan dari
untuk
prestasi
mengetahui
belajar
Dokumentasi
siswa.
ialah
oleh beberapa item komponen.
tingkat
Item
Metode
setiap
tidak
dipersiapkan
2006:
216).
daftar
nilai
nilai-nilai
dilakukan
Penelitian
dihitung
ini
korelasi
yang
valid
digunakan
rxy =
jumlah
− Σ (Σ )
angka
Product
apabila
memiliki
tabel.
responden
nilai
Dengan
20,
maka
ditemukan nilai Rxy sebesar 0,487
{�Σ 2 − (Σ )2 }{�Σ 2 − (Σ )2
dan rtabel sebesar 0,444.
2. Uji Reliabilitas
HASIL PENELITIAN
Uji reliabilitas juga dilakukan
A. Analisis Data
secara
Langkah pertama sebelum
melakukan
Pearson’s
korelasi (rxy) > r
adalah:
�Σ
berasarkan
Moment. Suatu item dikatakan
teknik korelasi product moment.
rumus
menghitung
Dalam penelitihan ini uji validitas
menggunakan analisis data dengan
Adapun
dengan
skor total pada tiap-tiap variabel.
VII beserta semua profil sekolah
ada.
komponennya.
korelasi antara skor item dengan
SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta kelas
yang
item
Dengan demikian uji validitas
Sumber
siswa
apabila
dinyatakan dengan skor total dari
karena
dokumentasi dalam penelitian ini
adalah
valid
yang disusunnya. Nilai variabel
adanya permintaan seorang penyidik
(Moleong,
dikatakan
korelasi positif dengan variabel
bahan
tertulis atau film lain dari record
yang
konsep
konstruk, artinya variabel disusun
metode angket yang telah diberikan,
yaitu
berdasarkan
penelitihan
internal.
menyatakan
di
konsistensi
7
Reliabilitas
kehandalan
atau
pengukuran
yang
dilakukan instrumen (kuesioner).
mendasarkan angka aslinya atau
Dalam
angka
penelitihan
ini,
uji
reliabilitas dihitung berdasarkan
Cronbach’s
Alpha.
Suatu
rxy =
reliable jika memberikan nilai
− Σ (Σ )
langkah-
langkah
datanya
sebagai
berikut:
1. Membuat tabel kerja koefisien
B. Analisis Lanjut
korelasi antara X dan Y
Setelah analisis di uji cobakan,
berikutnya
rumus
{�Σ 2 − (Σ )2 }{�Σ 2 − (Σ )2
pengolahan
Cronbach’s
Alpha (r11) sebesar 70,476
langkah
�Σ
Adapun
Cronbach’s Alpha > rtabel. Maka
nilai
Dengan
sebagai berikut:
konstruk atau variabel dikatakan
ditemukan
kasarnya.
2. Mencari rxy
yaitu
3. Mengadakan tes signifikan
membuktikan teori hipotesis yang
Selanjutnya
telah dipaparkan dalam BAB I.
akan
dipaparkan
dalam menganalisis data tersebut,
satu persatu langkah-langkah yang
teknik yang digunakan adalah teknik
telah sebutkan di atas:
teknik korelasi product moment yang
1. Tabel kerja koefisien korelasi antara X dan Y
Tabel 1
Koefisisen Korelasi antara X dan Y
NO.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
X
80
80
79
75
76
77
78
76
80
75
78
X2
6400
6400
6241
5625
5776
5929
6084
5776
6400
5625
6084
Y
82
86
80
78
85
78
79
79
81
78
82
8
Y2
6724
7396
6400
6084
7225
6084
6241
6241
6561
6084
6724
XY
6560
6880
6320
5850
6460
6006
6162
6004
6480
5850
6396
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
80
75
79
79
78
79
76
81
80
78
77
78
74
74
77
78
78
79
74
74
81
80
77
73
78
74
75
78
80
75
78
79
80
75
77
77
80
76
76
84
77
82
84
80
83
78
84
85
78
80
81
77
76
76
82
80
81
77
76
85
87
86
86
78
76
78
80
80
77
79
83
82
79
79
79
85
78
78
6400
5625
6241
6241
6084
6241
5776
6561
6400
6084
5929
6084
5476
5476
5929
6084
6084
6241
5476
5476
6561
6400
5929
5329
6084
5476
5625
6084
6400
5625
6084
6241
6400
5625
5929
5929
6400
5776
5776
9
7056
5929
6724
7056
6400
6889
6084
7056
7225
6084
6400
6561
5929
5776
5776
6724
6400
6561
5929
5776
7225
7569
7396
7396
6084
5776
6084
6400
6400
5929
6241
6889
6724
6241
6241
6241
7225
6084
6084
6720
5775
6478
6636
6240
6557
5928
6804
6800
6084
6160
6318
5698
5624
5852
6396
6240
6399
5698
5624
6885
6960
6622
6278
6084
5624
5850
6240
6400
5775
6162
6557
6560
5925
6083
6083
6800
5928
5928
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
Jumlah
79
78
75
78
75
78
77
76
77
79
75
75
4793
81
79
77
81
77
80
79
78
79
79
78
77
6241
6084
5625
6084
5625
6084
5929
5776
5929
6241
5625
5625
370789
4969
Rumus:r xy=
−Σ
3. Tes Signifikan
(Σ )
Setelah data dianalisis dengan
{�Σ 2 − (Σ )2 }{�Σ 2 − (Σ )2
menggunakan
Diketahui :
N
tersebut
= 4969
(X)2 = 318384
XY = 354800
a. Taraf signifikan 1% didapat
nilai 0,317
Maka:
62
b. Taraf signifikan 5% didapat
384372 − (4793)(4969)
370789 − (4793)2
62
nilai 0,244
398769 − (4969)2
23831064 − 23816417
=
=
=
dengan
(62)
2
62
dibandingkan
rtabel product moment dengan N =
(Y) = 398769
=
korelasi
sebesar 0,638 kemudian angket
= 4426
Y
teknik
product moment diperoleh rxy
= 62
X
6399
6162
5775
6318
5775
6240
6083
5928
6083
6241
5850
5775
384372
= 0,638
2. Mencari rxy
�Σ
6561
6241
5929
6561
5929
6400
6241
6084
6241
6241
6084
5929
398769
c. Syarat analisis
22988918 − 22972849 (24723678 − 24690961)
Ha diterima apabila rhitung > rtabel
14647
16069 (32717)
Ho diterima apabila rhitung > rtabel
14647
525729473
14647
2292879136
10
d. Hasil Penelitihan
Interpretasi
Koefisien
0,00-0,199
0,20-0,399
0.40-0.599
Setelah data dianalisis dengan
uji
korelasi
product
moment
diperoleh rhitung sebesar 0,638
Tingkat
Hubungan
sangat rendah
Rendah
Sedang
tabel
0.60-0.799
Kuat
0.80-1.000
sangat kuat
Berdasarkan intrepretasi nilai
product moment dengan N = 62
diatas, Maka hasil analisis dari rxy
pada taraf signifikan 1% dan 5%.
secara kasar atau sederhana yaitu
Apabila hasil rxy dikonsultasikan
apabila besar r,xy antara 0.60-0.799,
baik dengan taraf signifikan 1%
maka
dan 5% ternyata rhitung lebih besar
adalah terdapat korelasi antara dua
dari pada rtabel yaitu 0,638 > 0,317
variabel x dan y dengan korelasi
atau 0,638 > 0,244, maka Ho
yang
ditolak. Hal ini berarti bahwa, ada
interpretasi sederhana yang dapat
hubungan positif yang signifikan
penulis tarik untuk hasil rxy sebesar
antara
dan
0.638 adalah terdapat korelasi yang
tingkat prestasi belajar siswa di
positif antara variabel x dan y dari
SMP
penelitihan, dengan korelasi tersebut
Kemudian
angket
dibandingkan
tersebut
dengan
manajemen
kelas
Muhammadiyah
4
kuat.
hasil
Dengan
analisis
demikian
adalah korelasi yang kuat.
Surakarta.
SIMPULAN
Dengan hasil yang diperoleh
dari pengolahan data tersebut, maka
Berdasarkan dari hasil analisis
ditemukan bahwa rxy sebesar 0,638.
Interpretasi
interpretasi
hasil
nilai
Sugiono
(2005:216)
tingkat
keeratan
data
menurut
terdapat
hasil
dilakukan
5
peneletihan
tentang
yang
hubungan
manajemen kelas dengan tingkat
hubungan
prestasi belajar siswa pada mata
berdasarkan nilai (rxy), yaitu sbb:
pelajaran
akhlak
di
SMP
Muhammadiyah 4 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
11
Setelah
dilakukan
analisis
Berdasarkan data interprestasi
terhadap data yang diperoleh dalam
koefisien korelasi, hasil analisis dari
penelitihan ini dapat diketemukan
rxy secara kasar atau sederhana ialah
adanya hubungan positif Manajemen
rxy (0,638) terletak antara 0,60 –
kelas dengan tingkat prestasi belajar
0,799,
maka
siswa pada mata pelajaran akhlak
analisis
adalah
kelas VII di SMP Muhammadiyah 4
antara dua variabel X dan Y dengan
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
korelasi yang kuat.
Hal ini terbukti dengan perhitungan
interpretasi
terdapat
hasil
korelasi
SARAN
koefisien korelasi product moment
selanjutnya
Dari kesimpulan penelitihan
dikonsultasikan dengan nilai r pada
tentang manajemen kelas dengan
tabel product moment (rtabel) dengan
tingkat prestasi belajar siswa pada
N = 62 pada taraf signifikasi 1% =
pelajaran akhlak, maka pada akhir
0,317 maupun 5% = 0,244. Maka rxy
penulisan ini peneliti menyampaikan
: rtabel (1%) = 0,638 : 0,317 maupun
saran-saran sebagai erikut:
(rxy)
yang
rxy : rtabel (5%) = 0,638 : 0,244
1.
sehingga rxy > rtabel (0,638 > 0,317)
Diharapkan
maupun (0,638 > 0,244). Dengan
demikian
diterima.
Ho
ditolak
Pembuktian
dan
Kepada Kepala Sekolah
memberikan
pelatihan-pelatihan kepada guru-
Ha
guru
dengan
prestasi
koefisien korelasi product moment
untuk
meningkatkan
belajar
yang
baik
terutama pada pelajaran akhlak.
sebesar 0,638 > 0,317 (1%) maupun
2.
0,638 > 0,244 (5%) berarti ini
Kepada Guru Kelas
Diharapkan
terbukti bahwa ada hubungan positif
mengontrol
setiap kegiatan siswa di dalam
antara Manajemen kelas dengan
kelas
tingkat prestasi belajar siswa pada
untuk
meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata
mata pelajaran akhlak kelas VII di
pelajaran akhlak.
SMP Muhammadiyah 4 Surakarta
tahun pelajaran 2011/2012.
12
3.
Rukmana, Adi dan Asep Suryana.
2006. Pengelolaan Kelas.
Bandung: UPI PRESS.
Kepada Orang Tua
Diharapkan
memperhatikan
dan mengontrol putra-putrinya,
dan
memberi
Sardiman, AM. 2001. Interaksi dan
motivasi belajar mengajar .
Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
dorongan,
dukungan dan motivasi dari
orang tua sangat perpenagruh
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif
dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
pada semangat belajar anak.
4.
Kepada Siswa
Diharapkan
siswa
belajar
dengan sungguh-sungguh untuk
Tirtonegoro.
2001.
Anak
Supernormal dan Program
Pendidikannya .
Jakarta:
Bumi Aksara
mendapatkan hasil belajar yang
maksimal
terutama
pada
pelajaran akhlak.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan
Zain. 2006. Strategi Belajar
Mengajar . Jakarta: Rineka
Cipta.
Mahanai, Fauzan. A. Mengelola
(Manajemen)Kelas.http://ed
u kasi. Kompasiana .com
/2010/02/01/mengelolakelas/. Diakses hari Rabu, 2
November 2011. Pukul
08.39
Moleong, Lexy. J. 2006. Metode
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Notoadjmojo. 2005. Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Jakarta: Rineka Cipta
13