Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model Problem Based Learning Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

BIOEDUKASI
BIOEDUKASI
Vol.2 4, No.2, hal. 40-56
Volume 4, Nomor
Halaman 40-56

ISSN: 1693-2654
40
Agustus 2011

Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model
Problem Based Learning Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan
Kompetensi Mahasiswa Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran
Biologi Tahun Akademik 2009/2010

a

Bowo Sugihartoa, Baskoro Adi Prayitnob, Suciatic
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS, email: bowo@fkip.uns.ac.id
b
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS

c
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNS
Diterima 12 Agustus 2011, disetujui 15 Agustus 2011

ABSTRACT- This research aims to raise student competence trough the application of
constructivism approach. A cooperative Problem Based Learning is used to achieve the
aforesaid goal. This is a classroom action research that performed towards 48 university
student at the fourth semester in Faculty of Teacher Training and Education. The
dependent variable in this research was student’s competence whereas the independent
variable is the application of the aforementioned approach and model. By the application
of Cooperative Problem Based Learning, the cognitive score has been raised and hence,
its application towards is considered as effective.
Keywords: Cooperative Problem Based Learning, Learning achievement

melakukan inovasi pembelajaran menjadi

Pendahuluan

tuntutan
Mata


kuliah

Strategi

Pembelajaran Biologi (SPB) merupakan
salah

satu

matakuliah

yang

sangat

strategis di Pendidikan Biologi. Mata
kuliah ini diberikan kepada mahasiswa
Pendidikan Biologi pada semester IV.
Mata


kuliah

SPB

ini

membekali

mahasiswa terutama untuk meningkatkan
kompetensi

paedagogi.

Kompetensi

paedagogi merupakan salah satu dari
empat kompetensi yang harus dimiliki
oleh guru dan calon guru yaitu meliputi
kompetensi


profesional,

kompetensi

kepribadian, dan kompetensi sosial.
Oleh karena pentingnya mata
kuliah ini maka upaya untuk terus

yang

tidak

terelakkan.

Pembelajaran SPB selama ini dirasa
kurang inovatif dan kurang mendorong
mahasiswa

untuk


membangun

kompetensi

yang

diinginkan.

Pembelajaran dijalankan dengan ceramah
oleh dosen. Inovasi yang dilakukan
hanya sebatas penggunaan media yaitu
kadang-kadang penggunaan LCD dengan
menggunakan power point. Pembelajaran
seperti

ini

masih


bersifat

teacher

centered. Strategi yang digunakan oleh
dosen

dirasa

tidak

sesuai

dengan

karakteristik dan tuntutan kompetensi
yang diinginkan oleh mata kuliah SPB.
Kompetensi yang sesungguhnya
diinginkan dalam mata kuliah SPB ini


Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

41

adalah mahasiswa terampil memilih dan

secara tepat tentang stategi, metode,

menerapkan strategi, metode, atau model

model pembelajaran tertentu. Selanjutnya

pembelajaran dalam proses pembelajaran

sebagai bagian dari masalah berikutnya

biologi. Dengan demikian kondisi awal

adalah mahasiswa mempresentasikannya


sebelum dilakukan tindakan yang hanya

dalam bentuk simulasi pembelajaran.

menggunakan metode ceramah dirasa

Mahasiswa

kurang tepat. Di sisi lain, mahasiswa

mensimulasikan strategi, metode, atau

dirasa kurang kreatif dan produktif dalam

model pembelajaran. Rangkaian dari

mengkonstruksi

proyek berikutnya adalah mahasiswa


membangun

pengetahuan

kompetensi.

dan

Mahasiswa

diminta

diminta

untuk

untuk

mendokumentasikan


seolah-olah hanya menanti “suapan” dari

dalam bentuk video sebagai salah satu

dosen. Secara filosofis perkuliahan ini

artifak dalam proyeknya.

cenderung

menggunakan

paradigma

Integrasi yang diyakini sangat

behavioristik. Interaksi dengan sumber

tepat adalah semua pekerjaan yang


belajar hanya terjadi saat ada perkuliahan

dilakukan mahasiswa dikerjakan atas

dengan dosen.

dasar

Permasalahan-permasahalan

di

kelompok.

Dengan

demikian

proyek ini berbasis kooperatif. Setiap

atas kemudian melahirkan otokritik bagi

anggota

peneliti yang juga sekaligus anggota tim

homogen

pengampu

untuk

akademik. Kelompok diberikan otonomi

mengubah strategi perkuliahan yang

dalam menentukan bagian pekerjaan apa

tepat.

yang harus diselesaikan dalam rangka

Sebagai

paradigma
diubah

mata

kuliah

bentuk

behavioristik
menjadi

SPB

pergeseran
maka

perlu

konstruktivistik.

kelompok
atas

dibentuk

dasar

secara

kemampuan

menyelesaikan masalah atau tugasnya.
Semua

kegiatan

yang

dilakukan

Mahasiswa mempunyai potensi yang

mahasiswa

dapat diberdayakan untuk membangun

kemudian dikumpulkan untuk kemudian

sendiri pengetahuan dan kompetensinya

dilakukan refleksi.

dalam

kelompoknya

tanpa harus “disuapi” oleh dosen. Lebih

Berdasarkan uraian di atas maka

jauh sebagai bagian dari tindakan yang

telah dilakukan penelitian dengan judul

diperlukan dalam penelitian ini adalah

“Integrasi Pendekatan Konstruktivisme

mahasiswa diberikan sebuah tantangan

dalam Model Problem Based Learning

yaitu berupa permasalahan untuk mampu

Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan

mencari

Kompetensi

informasi

yang

dibutuhkan

Mahasiswa

dalam

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
Matakuliah

Strategi

Pembelajaran

Biologi Tahun Akademik 2009/2010”

42
lain yang hadir dan menyaksikan situasi
yang sama. Menurut Moleong (2005:
330), teknik triangulasi data adalah
teknik pemeriksaan keabsahan data yang

Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
Program

Studi

Biologi

data itu untuk keperluan mengecek atau

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

sebagai pembanding data. Sedangkan

Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan

menurut

Arikunto,

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Supardi

(2008:

Maret. Waktu pelakasanaan penelitian

merupakan proses memastikan sesuatu

adalah semester genap (Februari-Juli)

(getting a fix) dari berbagai sudut

tahun akademik 2009/2010.

pandang”.

Subjek

Pendidikan

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

penelitian

adalah

Suhardjono,
129)

dan

”Triangulasi

Triangulasi

yang

digunakan

penelitian

adalah

triangulasi

mahasiswa Program Studi Pendidikan

dalam

Biologi Semester IV kelas A yang

metode dan sumber. Triangulasi metode

menempuh

Strategi

dilakukan dengan cara mengumpulkan

Pembelajaran Biologi. Variabel masalah

data sejenis tetapi dengan menggunakan

dalam penelitian ini adalah Kompetensi

teknik atau metode pengumpulan data

mahasiswa dalam mata kuliah Strategi

yang berbeda, dan bahkan lebih jelas

Pembelajaran

untuk diusahakan mengarah pada sumber

mata

kuliah

Biologi.

Variabel

tindakannya adalah Integrasi pendekatan

data

konstruktivisme dalam model problem

kemantapan informasinya (Sutopo, 2002:

based learning berbasis kooperatif

79-81).

yang

sama

untuk

Pelaksanaan

menguji

penelitian

ini

Teknik pengumpulan data yang

menggunakan metode pengumpulan data

digunakan dalam penelitian ini adalah

yang berupa observasi selama KBM

dengan menggunkan instrumen Lembar

berlangsung, wawancara, angket dan

Observasi, Tes, serta penilaian dokumen

dokumentasi. Metode pengumpulan data

portofolio.

minat dilakukan melalui angket dan

teknik

Validitas

triangulasi

Wiriaatmadja

(2006:

data

digunakan

data.

Menurut

168),

teknik

wawancara.
data

Sedangkan

keaktifan

triangulasi adalah memeriksa kebenaran

dilakukan

suatu hipotesis, konstruk atau analisis

wawancara.

pengumpulan

berkomunikasi

melalui

observasi

siswa
dan

yang dilakukan diri sendiri dengan

Triangulasi sumber adalah teknik

membandingkannya dengan hasil orang

pengumpulan data dengan mengunakan

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

43

beragam sumber data yang tersedia. Data

terkumpul disajikan secara sistematis dan

yang sama atau sejenis, akan lebih

bermakna. Penelitian ini mentargetkan

mantap kebenarannya bila digali dari

rata-rata hasil uji kompetensi untuk

beberapa sumber data yang berbeda

mahasiswa dalam mata kuliah ini sebesar

(Sutopo, 2002: 79-81).

85 sebagai indikator keberhasilannya.

minat

dan

Data tentang

keaktifan

berkomunikasi

Penelitian

ini

merupakan

dalam pembelajaran biologi dikumpulkan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

dari informasi dari guru dan siswa.

bersiklus yang masing-masing siklus

Analisis data dilakukan sejak

terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,

sampai

pengamatan, dan refleksi.

awal

berakhirnya

kegiatan

pengumpulan data. Data-data dari hasil
penelitian

di

dianalisis

secara kualitatif.

analisis

lapangan

data

diolah

menurut

dan

Proses

Suhardjono

(2006)

tahapan planning berupa penyusunan
rencana

tindakan

yang

menjelaskan

dan

tentang apa, mengapa, kapan, di mana,

Huberman dalam Sutopo (2002: 91-92)

oleh siapa dan, bagaimana tindakan

mencakup tiga komponen utama, yaitu:

tersebut

reduksi,

perencanaan ini meliputi perencanaan

penyajian

Miles

Menurut

dan

penarikan

kesimpulan.

yang

Reduksi

Kegiatan

dituangkan dalam bentuk silabus

dan RPP yang langkah-langkah pembela-

penyeleksian dan melalui seleksi yang

jarannya mengintegrasikan pendekatan

ketat, melalui ringkasan atau uraian

konstruktivisme dalam model problem

singkat, menggolongkannya dalam satu

based

pola yang lebih luas. Penyajian data

Selain itu juga disusun lembar observasi

dilakukan

yang akan digunakan oleh observer

dalam
data

yaitu

dilakukan.

meliputi

ganisasikan

data

akan

rangka
yang

mengormerupakan

dalam

learning

berbasis

mengamati

kooperatif.

jalannya

proses

penyusunan informasi secara sistematik

pembelajaran. Pada tahap perencanaan

dari hasil reduksi data dimulai dari

ini juga disusun instrumen-instrumen lain

perencanaan,

tindakan

yang akan digunakan selama penelitian,

observasi dan refleksi pada masing-

misalnya angket dan petunjuk penyusu-

masing siklus. Penarikan kesimpulan

nan portofolio atau laporan yang juga

atau

merupakan bagian dari proyek yang

pelaksanaan

verifikasi

pencarian

makna

merupakan
data,

upaya
mencatat

keteraturan dan penggolongan data yang

harus diselesaikan oleh mahasiswa.

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56

44

Tindakan merupakan penerapan

keabsahannya. Untuk tujuan ini dapat

dari perencanaan yang telah dibuat yaitu

dilakukan beberapa teknik seperti teknik

penerapan mengintegrasikan pendekatan

triangulasi, membandingkan data yang

konstruktivisme dalam model problem

diperoleh dengan data lain, atau kriteria

based

tertentu yang telah baku.

learning

berbasis

kooperatif.

Tindakan ini dilakukan oleh dosen se-

Refleksi meliputi kegiatan:

bagai peneliti yang berkomitmen untuk

alisis, sintesis, penafsiran (interpretasi),

meningkatkan kualitas proses dan hasil

menjelaskan, dan menyimpulkan. Hasil

pebelajaran. Langkah-langkah pembela-

dari refleksi adalah diadakannya revisi

jaran harus memperhatikan sintaks dari

terhadap perencanaan yang akan dil-

model pembelajaran yang sudah di-

aksanakan untuk memperbaiki kinerja

rencanakan.

dosen pada siklus selanjutnya. Refleksi

an-

Tahap observasi berjalan bersa-

ini dimaksudkan untuk mengkaji secara

maan dengan pelaksanaan. Pengamatan

menyeluruh pelaksanaan pembelajaran

dilakukan pada waktu tindakan sedang

yang

berjalan, jadi keduanya berjalan pada

konstruktivisme dalam model problem

waktu yang bersamaan. Pada tahap ini

based learning berbasis kooperatif yang

peneliti

dan

telah dilakukan, berdasarkan perolehan

mencatat semua hal yang diperlukan dan

data yang telah terkumpul, kemudian

terjadi

dilakukan evaluasi guna menyempur-

melakukan

selama

berlangsung.

pengamatan

pelaksanaan

Pengumpulan

tindakan
data

ini

dilakukan dengan menggunakan format

mengintegrasikan

pendekatan

nakan tindakan yang akan dilakukan
berikutnya.

observasi penilaian yang telah disusun,

Analisis data dalam rangka

termasuk juga pengamatan secara cermat

fleksi dilakukan melalui tiga tahap, yaitu

pelaksanaan skenario tindakan dari waktu

reduksi data, paparan data, dan penyim-

ke waktu serta dampaknya terhadap

pulan.

proses dan hasil belajar mahasiswa. Data

penyederhanaan yang dilakukan melalui

yang diperoleh dapat berupa data kuanti-

seleksi,

tatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai

pengabstraksian data mentah menjadi in-

tugas, dan lain-lain) maupun data kuali-

formasi yang bermakna. Paparan data

tatif yang menggambarkan keaktifan

adalah proses penampilan data secara

siswa, antusias siswa, mutu diskusi yang

lebih sederhana dalam bentuk paparan

dilakukan, dan lain-lain. Data yang

naratif, representasi grafis, dan se-

dikumpulkan dicek untuk mengetahui

bagainya. Sedangkan

Reduksi

data

adalah

pemfokusan,

re-

proses

dan

menyimpulkan

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

45

adalah proses pengambilan intisari dari

pertimbangan Indeks Prestasi mahasiswa.

sajian data yang telah

Dengan

terorganisasikan

demikian

heterogentitas

tersebut dalam bentuk pernyataan kalimat

berdasarkan

dan/atau formula yang singkat dan padat

Rancangan pembentukan kelompok ini

tetapi mengandung pengertian luas.

dilakukan oleh dosen sebelum pertemuan

pertimbangan

akademis.

dimulai. Pada saat perkuliahan dimulai

Pembahasan

tinggal disampaikan kepada mahasiswa
Perencanaan Siklus I

tentang

susunan

kelompok

dan

Siklus I terdiri dari 2 pertemuan.

anggotanya. Pemberitahuan pembagian

Perencanaan tindakan untuk siklus I

kelompok dilakukan pada pertemuan

terdiri dai hal-hal sebagai berikut: 1)

awal, 2) Orientasi Masalah. Dosen

Penyusunan silabus untuk materi Model

memberikan tugas kepada kelompok I

Pembelajaran Kooperatif tipe STAD dan

dan Kelompok II untuk bertanggung

Jigsaw,

jawab mencari referensi sampai dengan

2)Penyusunan

Pelaksanaan

Rencana

Pengajaran

(RPP)

mensimulasikan

model

pembelajaran

pertemuan pertama dengan materi Model

STAD (untuk kelompok I) dan Jigsaw

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD,

(untuk kelompok II). Semua aktivitas

serta RPP pertemuan kedua dengan

didokumentesikan sebagai bagian dari

materi Model Pembelajaran Kooperatif

komponen

tipe Jigsaw, 3) Penyusunan lembar

dikumpulkan pada akhir perkuliahan.

observasi proses belajar mahasiswa, 4)

Mekanisme pembagian tugas dan kerja

Penyusunan

lembar

observasi

masing-masing

keterlaksanaan

sintaks

pembelajaran

sepenuhnya kepada kelompok, 3) Kerja

pendekatan

Kelompok. Kelompok diberikan otonomi

yang

mengintegrasikan

pembelajaran
model

konstruktivisme

pembelajaran

kooperatif,

dan

5)

PBL

dalam
berbasis

Penyusunan

tes

untuk

portofolio

yang

kelompok

diserahkan

mengkoordinasi

kelompoknya

dalam

akan

berbagi

anggota
tugas.

Kelompok bertanggung jawab dalam

kognitif untuk siklus pertama.

memilih materi biologi yang sesuai

Tindakan Siklus I

dengan model pembelajaran kooperatif

Pelaksanaan tindakan pada siklus

STAD (untuk kelomok I) dan Jigsaw

I terdiri dari beberapa aktivitas sebagai

(untuk kelompok II)

berikut:

1)

kooperatif.
dibentuk

yang menjadi

Pembentukan

kelompok

tugasnya. Kelompok membuat perangkat

Kelompok

kooperatif

yang dibutuhkan dalam simulasi yang

secara

heterogen

atas

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56

46

meliputi: makalah, lembar observasi,

semua

LKS, RPP, dan slide power point.

terkumpul

Kelompok I melakukan simulasi model

pemahaman mahasiswa dalam strategi,

pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

metode, atau model yang menjadi tugas

pertemuan I, sedangkan kelompok II

kelompoknya.

mensimulasikan

Pengamatan siklus I

model

pembelajaran

aktivitas

dan

untuk

artifak

lebih

yang

memperkuat

kooperatif tipe Jigsaw pada pertemuan II.

Pengamatan dilakukan pada pada

Masing-masing kelompok bertanggung

saat tindakan berlangsung. Pengamatan

jawab

untuk

mendokumentasikan

dilakukan oleh observer, dalam hal ini

simulasi

dalam

bentuk

4)

observer untuk penelitian ini adalah

Mahasiswa

dosen tim dalam mata kuliah Strategi

yang tidak bertugas melakukan simulasi

Pembelajaran Biologi. Fokus pengamatan

maupun berperan sebagai siswa bertugas

adalah pada proses belajar mahasiswa

untuk

Konstruksi

video,

pengetahuan.

menjadi

memperhatikan

observer.

Observer

dan terhadap pemahaman konsep yang

kemudian

mencatat

sedang

dipelajari.

Pada

proses

jalannya simulasi sebagai bagain dari

pembelajaran,

upaya

mengkonstruksi

yang berperan sebagai siswa pada saat

pengetahuan tentang model pembelajaran

simulasi diserahkan kepada kelompok

kooperatif yang sedang disimulasikan, 5)

yang melakukan simulasi. Kelompok

Diskusi kelas. Diskusi kelas diawali dari

simulasi diberikan otoritas untuk memilih

refleksi

kelompok

teman-temannya untuk berperan sebagai

sedang

bertugas

untuk

mahasiswa
simulasi.

yang

Refleksi

berperan

sebagai

simulasi

berlangsung.

dilanjutkan

dengan

observer

mengenai

siswa

mahasiswa

siswa.

berikutnya dilakukan oleh mahasiswa
yang

pembagian

Mahasiswa

lain

yang

tidak

saat

bertugas untuk simulasi maupun untuk

Diskusi

berperan sebagai siswa bertugas sebagai

tanggapan

dari

simulasi

yang

observer terhadap jalannya simulasi.
Dalam

proses

observasi,

kelompok

diamati, lalu dilanjutkan diskusi seluruh

observer mengamati proses simulasi dari

mahasiswa di kelas dengan dosen sebagai

awal sampai selasai simulasi. Kelompok

fasilitator, 6) Finalisasi proyek. Finalisasi

observer mengkonstruksi pengetahuan

proyek diawali dari pengumpulan seluruh

tentang model pembelajaran berdasarkan

artifak

hasil

yang

dibutuhkan.

Finalisasi

pengamatan

terhadap

jalannya

proyek diselesaikan setelah perkuliahan

simulasi. Adapun hasil uji kompetensi

selesai.

pada siklus I mempunyai rerata 82,92.

Refleksi

dilakukan

terhadap

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

47

Perencanaan tindakan untuk siklus II

Refleksi I
Dari
dilakukan

hasil
pada

ditemukan

pengamatan
tindakan

yang

siklus

terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1)

I

Penyusunan silabus untuk materi Model

kekurangan-kekurangan

Pembelajaran Kooperatif tipe TGT dan

sebagai berikut: 1) Target untuk

rata-

Script,

2)

Penyusunan

Rencana

rata hasil uji kompetensi belum tercapai,

Pelaksanaan

Pengajaran

(RPP)

karena rata-ratanya baru sebesar 82,92

pertemuan pertama dengan materi Model

sedangkan

targetnya

adalah

2)

Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT, serta

Kelompok

observer

dinilai

kurang

RPP pertemuan kedua dengan materi

optimal

dalam

mengkonstruksi

Model Pembelajaran Kooperatif tipe

pengetahuan tentang model pembelajaran

Script, 3) Penyusunan lembar observasi

yang disimulasikan. Hal ini terjadi karena

proses belajar mahasiswa. Penyusunan

konstruksi

lembar observasi keterlaksanaan sintaks

pengetahuan

85,

hanya

berdasarkan simulasi semata, 3) Tidak

pembelajaran

yang

ada

pendekatan

pembelajaran

tagihan

yang

jelas

terhadap

mengintegrasikan
kons-

kelompok observer, dengan demikian

truktivisme dalam model pembelajaran

rasa tanggung jawab yang dimiliki untuk

PBL

mengkonstruksi pengetahuan juga dirasa

berbasis

kooperatif,

4)

4.

Penyusunan tes kognitif untuk

kurang optimal. Tidak semua mahasiswa

siklus

yang

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

bertugas

melakukan

observasi

II

yiatu

melakukan observasi secara maksimal, 4)

kooperatif Script.

Perlu adanya perbaikan langkah-langkah

Tindakan Siklus II

tentang

model

pembelajaran pada siklus berikutnya,

Pelaksanaan tindakan pada siklus

terutama pada saat tahap konstruksi

I terdiri dari beberapa aktivitas sebagai

pengetahuan dan diskusi kelas.

berikut:

Perencanaan siklus II

kooperatif. Pembentukan kelompok ini

1)

Pembentukan

kelompok

Materi pada Siklus II ini masih

sudah dilakukan pada awal pertemuan

tentang pembelajaran kooperatif tetapi

sebelum simulasi siklus I dilaksanakan.

berbeda tipe. Pembelajaran kooperatif

Sekali

untuk siklus II adalah tipe Team Games

lagi

ditegaskan

bahwa

heterogenitas

didasarkan

pada

Tournament (TGT) dan tipe Cooperative

pertimbangan

akademik

Script. Oleh karena itu direncanakan

menggunakan indeks prestasi mahasiswa,

siklus II terdiri dari 2 pertemuan.

2) Orientasi Masalah. Orientasi masalah

dengan

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56

48

juga dilakukan pada awal saat pembagian

Script pada pertemuan II siklus II.

kelompok, semua kelompok diberikan

Masing-masing kelompok bertanggung

masalah sesuai dengan tugas masing-

jawab

untuk

mendokumentasikan

masing. Dosen memberikan tugas kepada

simulasi

dalam

bentuk

kelompok III dan Kelompok IV untuk

Konstruksi

bertanggung jawab mencari referensi

yang tidak bertugas melakukan simulasi

sampai dengan mensimulasikan model

maupun berperan sebagai siswa bertugas

pembelajaran TGT (untuk kelompok III)

untuk

dan Cooperative Script (untuk kelompok

memperhatikan

IV).

jalannya simulasi sebagai bagian dari

Kelompok

bertanggung

jawab

video,

pengetahuan.

menjadi

4)

Mahasiswa

observer.

Observer

kemudian

mencatat

mendokumentesikan semua aktivitas dan

upaya

artifak yang dihasilkan sebagai bagian

pengetahuan tentang model pembelajaran

dari komponen portofolio yang akan

kooperatif tipe TGT dan tipe Script yang

dikumpulkan pada akhir perkuliahan.

sedang disimulasikan. Perbaikan pada

Mekanisme pembagian tugas dan kerja

tahap ini yang tidak dilakukan pada

masing-masing

siklus

kelompok

diserahkan

untuk

I

mengkonstruksi

adalah

setiap

observer

sepenuhnya kepada kelompok, 3) Kerja

diwajibkan

Kelompok. Kelompok diberikan otonomi

observasinya. Di samping itu, observer

untuk

anggota

juga mengkritisi terhadap penampilan

tugas.

kelompok simulasi tentang kelebihan dan

mengkoordinasi

kelompoknya

dalam

berbagi

mengumpulkan

hasil

Kelompok bertanggung jawab dalam

kekurangannya

memilih materi biologi yang sesuai

simulasi

dengan model pembelajaran kooperatif

menjadi tugasnya, 5) Diskusi kelas.

TGT

Diskusi kelas diawali dari refleksi oleh

(untuk

kelomok

III)

dan

model

dalam

menajalankan

pembelajaran

yang

Cooperative Script (untuk kelompok IV)

kelompok

yang

bertugas simulasi TGT untuk pertemuan

menjadi

tugasnya.

Kelompok

mahasiswa

yang

sedang

membuat perangkat yang dibutuhkan

III

dalam simulasi yang meliputi: makalah,

mensimulasikan kooperatif Script untuk

lembar observasi, LKS, RPP, dan slide

pertemuan

power point. Kelompok III melakukan

dilakukan oleh mahasiswa yang berperan

simulasi model pembelajaran kooperatif

sebagai siswa saat simulasi berlangsung.

tipe TGT pada pertemuan I siklus II,

Diskusi dilanjutkan dengan tanggapan

sedangkan kelompok IV mensimulasikan

dari

model

simulasi yang diamati, lalu dilanjutkan

pembelajaran

kooperatif

tipe

dan

mahasiswa

IV.

kelompok

yang

Refleksi

observer

bertugas

berikutnya

mengenai

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

49

diskusi seluruh mahasiswa di kelas

observer terhadap jalannya simulasi.

dengan dosen sebagai fasilitator, 6)

Dalam

Finalisasi

proyek

observer mengamati proses simulasi dari

diawali dari pengumpulan seluruh artifak

awal sampai selasai simulasi. Kelompok

yang

proyek

observer mengkonstruksi pengetahuan

diselesaikan setelah perkuliahan selesai.

tentang model pembelajaran berdasarkan

Salah satu komponen portofolio adalah

hasil

refleksi. Refleksi dilakukan terhadap

simulasi.

semua

kompetensi siklus II adalah 84,44.

proyek.

Finalisasi

dibutuhkan.

aktivitas

terkumpul

Finalisasi

dan

untuk

artifak

lebih

yang

memperkuat

proses

observasi,

pengamatan

kelompok

terhadap

Adapun

rerata

jalannya
hasil

uji

Refleksi Siklus II

pemahaman mahasiswa dalam model

Dari

hasil

pengamatan

yang

pembelajaran kooperatif tipe TGT dan

dilakukan

Kooperatif Script yang menjadi tugas

ditemukan

kelompoknya.

sebagai berikut: 1) Target untuk nilai

Pengamatan Siklus II

rata-rata uji kompetensi belum tercapai.

pada

tindakan

siklus

I

kekurangan-kekurangan

Pengamatan dilakukan pada pada

Hasil capaian pada siklus II adalah

saat tindakan berlangsung. Pengamatan

sebesar 84,44 sedangkan besarnya target

dilakukan oleh observer. Observer untuk

adalah 85, 2) Adanya kencenderungan

penelitian ini adalah dosen tim dalam

kelompok

mata

Pembelajaran

mahasiswa yang sama yang berperan

Biologi. Fokus pengamatan adalah pada

sebagai siswa. Akibatnya mahasiswa

proses belajar mahasiswa dan terhadap

yang menjalankan peran sebagai siswa

pemahaman

sedikit

kuliah

Strategi

konsep

yang

sedang

simulasi

mengalami

untuk

memilih

perubahan

atau

dipelajari. Pada proses pembelajaran,

bahkan cenderung tetap. Di samping itu

pembagian mahasiswa yang berperan

juga tidak meratanya kesempatan untuk

sebagai

menjadi observer. Oleh karena itu, pada

siswa

diserahkan

pada

kepada

saat

simulasi
yang

pelaksanaan siklus yang akan datang

melakukan simulasi. Kelompok simulasi

perlu diperbaiki dengan mengatur peran

diberikan otoritas untuk memilih teman-

mahasiswa baik sebagai siswa maupun

temannya untuk berperan sebagai siswa.

sebagai

Mahasiswa

kelompok

lain

yang

tidak

observer.

dimaksudkan

Hal

untuk

bertugas untuk simulasi maupun untuk

pengalaman

yang

berperan sebagai siswa bertugas sebagai

mahasiswa

dalam

ini

juga

memberikan
merata

kepada

menggunakan

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56

50
Aktif

Card

Sort

keterampilan untuk melakukan observasi,

Pembelajaran

3) Sekalipun sudah dilakukan perbaikan

Question Student Have, 2) Penyusunan

dari siklus I, kelompok observer dinilai

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP)

kurang optimal dalam mengkonstruksi

pertemuan

pengetahuan tentang model pembelajaran

Pembelajaran Aktif Tipe Card Sort, serta

yang disimulasikan. Hal ini terjadi karena

RPP pertemuan kedua dengan materi

konstruksi

hanya

Pembelajaran Aktif Question Student

berdasarkan simulasi semata. Namun

Have, 3) Penyusunan lembar observasi

demikian

observer

proses belajar mahasiswa. Penyusunan

sudah melakukan observasi karena setiap

lembar observasi keterlaksanaan sintaks

mahasiswa

pembelajaran

yang mengintegrasikan

diberikan tagihan berupa hasil observasi

pendekatan

pembelajaran

yang harus dikumpulkan pada hari itu

truktivisme dalam model pembelajaran

juga saat kuliah sudah selesai, 4) Perlu

PBL berbasis kooperatif, 4) Penyusunan

adanya

tes kognitif untuk siklus III.

pengetahuan

semua

dari

kelompok

kelompok

perbaikan

observasi

langkah-langkah

pembelajaran pada siklus berikutnya,

pertama

dengan

dan

materi

kons-

Tindakan Siklus III

terutama pada saat tahap konstruksi

Pelaksanaan tindakan pada siklus

pengetahuan dan diskusi kelas. Perbaikan

III terdiri dari beberapa aktivitas sebagai

untuk siklus yang akan datang adalah

berikut:

mewajibkan kepada seluruh mahasiswa

kooperatif. Pembentukan kelompok ini

baik yang bertugas simulasi, berperan

sudah dilakukan pada awal pertemuan

sebagai siswa, maupun observer untuk

sebelum simulasi siklus I dilaksanakan.

membaca tentang materi yang akan

Sekali

dipelajari.

heterogenitas

Perencanaan Siklus III

pertimbangan akademik dengan meng-

1)

Pembentukan

lagi

kelompok

ditegaskan

bahwa

didasarkan

pada

Materi pada Siklus III ini adalah

gunakan indeks prestasi mahasiswa, 2)

pembelajaran aktif (active learning).

Orientasi Masalah. Orientasi masalah

Pembelajaran aktif untuk siklus III

juga dilakukan pada awal saat pembagian

adalah tipe Card Sort dan tipe Question

kelompok, semua kelompok diberikan

Student Have. Oleh karena itu, siklus III

masalah sesuai dengan tugas masing-

direncanakan terdiri dari 2 pertemuan.

masing. Dosen memberikan tugas kepada

Perencanaan tindakan untuk siklus III

kelompok V dan Kelompok VI untuk

terdiri dari hal-hal sebagai berikut: 1)

bertanggung jawab mencari referensi

Penyusunan

sampai

silabus

untuk

materi

dengan

mensimulasikan

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

51

pembelajaran aktif Card Sort (untuk

maupun berperan sebagai siswa bertugas

kelompok V) dan Question Student Have

untuk

(untuk

memperhatikan

kelompok

VI).

Kelompok

menjadi

observer.

Observer

kemudian

mencatat

bertanggung jawab mendokumentesikan

jalannya simulasi sebagai bagian dari

semua

upaya

aktivitas

dan

artifak

yang

untuk

mengkonstruksi

dihasilkan sebagai bagian dari komponen

pengetahuan tentang model pembelajaran

portofolio yang akan dikumpulkan pada

kooperatif yang sedang disimulasikan.

akhir

Mekanisme

Tagihan untuk kelompok observer adalah

pembagian tugas dan kerja masing-

hasil observasi yang dituangkan dalam

masing kelompok diserahkan sepenuhnya

lembar tugas yang harus dikumpulkan

kepada kelompok, 3) Kerja Kelompok.

pada hari itu juga setelah jam kuliah

Kelompok

selesai, 5) Diskusi kelas. Diskusi kelas

perkuliahan.

diberikan

otonomi

untuk

mengkoordinasi anggota kelompoknya

diawali

dalam

mahasiswa

berbagi

tugas.

Kelompok

dari

refleksi

yang

kelompok

sedang

bertugas

bertanggung jawab dalam memilih materi

simulasi. Refleksi berikutnya dilakukan

biologi yang sesuai dengan pembelajaran

oleh mahasiswa yang berperan sebagai

aktif Card Sort (untuk kelomok V) dan

siswa saat simulasi berlangsung. Diskusi

Question Student Have (untuk kelompok

dilanjutkan

VI) yang menjadi tugasnya. Kelompok

observer

membuat perangkat yang dibutuhkan

diamati, lalu dilanjutkan diskusi seluruh

dalam simulasi yang meliputi: makalah,

mahasiswa di kelas dengan dosen sebagai

lembar observasi, LKS, RPP, dan slide

fasilitator, 6) Finalisasi proyek. Finalisasi

power point. Kelompok V melakukan

proyek diawali dari pengumpulan seluruh

simulasi pembelajaran aktif tipe
Sort

pada

pertemuan

I siklus

Card
III,

artifak

dengan
mengenai

yang

tanggapan

dari

simulasi

yang

dibutuhkan.

Finalisasi

proyek diselesaikan setelah perkuliahan

sedangkan kelompok VI mensimulasikan

selesai.

Refleksi

dilakukan

pembelajaran aktif tipe Question Student

semua

aktivitas

dan

have pada pertemuan II siklus III.

terkumpul

Masing-masing kelompok bertanggung

pemahaman mahasiswa dalam strategi,

jawab

untuk

mendokumentasikan

metode, atau model yang menjadi tugas

simulasi

dalam

bentuk

kelompoknya.

Konstruksi

pengetahuan.

video,

4)

Mahasiswa

yang tidak bertugas melakukan simulasi

untuk

lebih

Pengamatan siklus III

terhadap

artifak

yang

memperkuat

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56

52

Pengamatan dilakukan pada pada

kuliah ini mulai dari siklus I, siklus II,

saat tindakan berlangsung. Pengamatan

dan siklus III dapat dilihat pada grafik

dilakukan oleh observer, dalam hal ini

Gambar 1.

observer untuk penelitian ini adalah

Refleksi siklus III

dosen tim dalam mata kuliah Strategi

Dari

hasil

Pembelajaran Biologi. Fokus pengamatan

dilakukan

adalah pada proses belajar mahasiswa

ditemukan

dan terhadap pemahaman konsep yang

sebagai berikut:

sedang

dipelajari.

tindakan

yang

siklus

I

kekurangan-kekurangan

proses

1. Kelompok observer dinilai

mahasiswa

sudah optimal dalam mengkonstruksi

yang berperan sebagai siswa pada saat

pengetahuan tentang model pembelajaran

simulasi diserahkan kepada kelompok

yang disimulasikan. Hal ini terjadi karena

yang melakukan simulasi. Kelompok

konstruksi

simulasi diberikan otoritas untuk memilih

berdasarkan simulasi juga dikarenakan

teman-temannya untuk berperan sebagai

mahasiswa sudah mempunyai bekal dari

siswa.

hasil belajar yang dilakukan sebelum

pembelajaran,

Pada

pada

pengamatan

pembagian

Mahasiswa

lain

yang

tidak

pengetahuan

selain

proses simulasi dimulai.

bertugas untuk simulasi maupun untuk

2.

Kelompok

observer

sudah

berperan sebagai siswa bertugas sebagai

mempunyai rasa tanggung jawab untuk

observer terhadap jalannya simulasi.

mengkonstruksi pengetahuan karena ada

Dalam

kelompok

tagihan yang harus dikumpulkan kepada

observer mengamati proses simulasi dari

dosen yaitu dalam bentuk lembar hasil

awal sampai selasai simulasi. Kelompok

observasi.

proses

observasi,

observer mengkonstruksi pengetahuan
tentang model pembelajaran berdasarkan
hasil

pengamatan

terhadap

jalannya

simulasi.
Berdasarkan hasil uji kompetensi
yang dilakukan pada siklus III ini target
dari penelitian sudah dapat dicapai.

86,00
85,00
84,00
83,00
82,00
81,00

84,44

85,15

82,92

Series1
Siklus I Siklus II
Siklus III

Adapun rerata hasil uji kompetensi pada
siklus III adalah 85,15.
Secara keseluruhan peningkatan
kompetensi

mahasiswa

dalam

mata

Gambar 1. Grafik Rerata
Kompetensi Siklus I, II, dan III

Nilai

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

53

Adanya peningkatan kompetensi
yang terjadi pada siklus I sudah diduga
sebelumnya.

Menurut

konstruktivisme

terhadap suksesnya siswa mengorganisasi
pengalaman mereka.

pandangan

keberhasilan

belajar

Hasil penelitian ini tentu saja
sesuai dengan harapan, bahwa PBL

bukan hanya bergantung lingkungan atau

merupakan

kondisi belajar melainkan juga pada

pembelajaran tradisional. Lebih tegas

pengetahuan awal siswa. Pengetahuan

dikatakan oleh Gardner (2002) bahwa

itu

PBL

tidak

dapat

dipindahkan

secara

alternatif

merupakan

solusi

lompatan

dari

alternatif

utuh dari pikiran guru ke siswa, namun

pembelajaran kelas tradisional. Hal ini

secara aktif dibangun oleh siswa sendiri

sesuai dengan penggunaan PBL pada

melalui pengalaman nyata, hal ini sesuai

umumnya bahwa PBL bertujuan adalah

dengan apa yang dilakukan oleh Piaget

untuk menghasilkan peserta didik yang

yaitu

akan:

belajar

adaptasi

merupakan

terhadap

melibatkan

lingkungan

asimilasi,

bergabungnya

proses

yaitu

stimulus

ke

yang

1) melibatkan permasalahan yang mereka

proses

hadapi dalam hidup dan karir dengan

dalam

inisiatif dan antusiasme, 2) memecahkan

struktur kognitif. Bila stimulus baru

masalah

tersebut

menggunakan paduan pengetahuan dasar

kognitif

masuk

ke dalam struktur

diasimilasikan,

maka

akan

yang

secara

efektif

fleksibel

dengan

bermanfaat,

3)

terjadi proses adaptasi yang disebut

memberdayakan

kesinambungan dan struktur kognitif

mandiri secara efektif untuk terus belajar

menjadi bertambah.

sebagai kebiasaan seumur hidup, 4) Terus

Berdasarkan pandangan tersebut,
dapat

disimpulkan

konstruktivisme

bahwa

pengetahuan,

dan

menilai

belajar

kecukupan

keterampilan

belajar

pembelajaran

pemecahan masalah dan keterampilan

adalah suatu proses belajar mengajar

belajar mandiri, dan 5) berkolaborasi

dimana siswa sendiri aktif secara mental,

secara efektif sebagai anggota kelompok.

membangun

dalam

model

memantau

keterampilan

pengetahuannya,

yang

dilandasi oleh struktur kognitif
dimilikinya.
sebagai

Guru
fasilitator

lebih

PBL,

yang

diterapkan

pada

yang

penelitian ini sesuai dengan teori yang

berperan

menyatakan bahwa: 1) merupakan bentuk

dan mediator

pembelajaran

open-ended

contextual

tentang

activity-based learning, 2) menekankan

belajar dan mengajar lebih berfokus

belajar kontekstual melalui kegiatan-

pembelajaran.

Penekanan

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56

54

kegiatan yang kompleks, 3) melibatkan

yang berlangsung sebagaimana hasil

pembelajaran

investigasi

pengembangan yang didasarkan pada

pemecahan masalah, 4) dilakukan di

teori belajar kognitif konstruktivis dan

dalam periode tertentu, 5) memberikan

teori belajar sosial Vygotsky. Adapun ciri

penekanan

pemecahan

yang tampak adalah seperti berikut: 1)

masalah sebagai usaha kolaboratif, dan 6)

Pembelajaran yang menekankan pada

memberi kesempatan peserta didik belajar

saling

secara otonom untuk mengkonstruksi

mahasiswa, 2) Keberhasilan saya karena

pengetahuan

keberhasilan anda, 3) Berbeda dengan

di

kuat

dalam

pada

mereka,

selanjutnya

ketergantungan

positif

antara

diwujudkan dalam produk nyata. Produk

pembelajaran

nyata

memiliki salingketergantungan negatif, 3)

yang

harus

dihasilkan dalam

yang

kompetitif

yang

penelitian ini adalah portofolio yang salah

Keberhasilan

satu komponennya adalah video karya

anda, 4) Model ini dapat digunakan untuk

mahasiswa
simulasi

yang
model

saya

karena

kegagalan

merupakan

hasil

mengajar materi yang agak kompleks

pembelajaran

yang

(Dimensi akademik), 5) Membantu guru

menjadi tugas kelompoknya.
Ciri PBL secara teoretis juga

untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang berdimensi sosial dan hubungan

dijumpai pada hasil penelitian ini yaitu

antar manusia.

antara lain: 1) pada pembelajaran berbasis

Kesimpulan

projek, projek adalah pusat atau inti

Penelitian

ini

menyimpulkan

kurikulum, bukan sebagai pelengkap. Jadi

bahwa

peserta didik menggunakan projek untuk

konstruktivis dalam problem based learn-

mempelajari materi pelajaran. Kegiatan

ing berbasis kooperatif dapat meningkat-

projek yang merupakan tugas pengayaan,

kan kompetensi mahasiswa pada mata

bukan termasuk pembelajaran projek, 2)

kuliah strategi pembelajaran biologi ta-

Pembelajaran berbasis projek terfokus

hun akademik 2009/2010 di Program

pada pertanyaan dan masalah yang

Studi Pendidikan

mendorong pebelajar bekerja keras untuk

Daftar Pustaka

mempelajari konsep-konsep dan prinsip,

Anderson, L.W. & Krathwohl, D.R.
2001. Learning, Teaching, and
Assesing. A Revision of Bloom’s
Taxonomy of Educational Objectives. Abridged Edition. New
York:
Addisson
Wesley
Longman, Inc.

3) Projek melibatkan pebelajar dan
kegiatan investigasi konstruktif.
Integrasi Konstruktivisme dalam
PBL berbasis kooperatif dalam penelitian
ini dapat dilihat dari ciri pembelajaran

pengintegrasian

pembelajaran

55

Bowo Sugiharto, dkk – Integrasi Pendekatan Konstruktivisme dalam Model PBI
Berbasis Kooperatif untuk Meningkatkan Kompetensi Mahasiswa

Anhern, R. 1999. Appliying InquiryBased and Cooperative Group
Learning Strategies to Promote.
Journal College Science Teacher.
XVIII (3): 207
Arends, R.I. 2004. Learning To Teach.
New York: McGraw Hill. Inc.
Arikunto, Suharsimi, 2001. Dasar-Dasar
Evaluasi
Pendidikan.
Bumi
Aksara: Jakarta
Astiti, F.Y. 2007. Model Pembelajaran
Berbasis
Masalah
(Problem
Based
Learning)
Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII Semester II
SMPN 5 Semarang Pokok
Bahasan Bangun Ruang Sisi
Datar
Tahun
Pelajaran
2006/2007. Skripsi. Semarang:
FMIPA UNES
Bordner, George. 1986. Constructivism:
A Theory of Knowledge. Journal
of Chemical Education, Vol 63
Dumas.A. 2003. Cooperative Learning
Response to Diversity. California
Departemen
of
Education.
http://www.cde.ca.gov/iasa/coopl
rng2.html. Diakses 26 April 2003.
Fadlilah, E.N. 2007. Pengaruh Penerapan
Pembelajaran PBL (Problem
Based Learning) Terhadap Proses
Sains Dan Prestasi Belajar Siswa
SMPN 13 Malang. Malang:
Universitas
Muhammadiyah
Malang.
Fosnote, C. 1989. Equiring Teachers
Equiring Learners. A Constructivism Approach for Teaching.
New York; Teacher College
Press.
Gardner, J.W. 2002. Problem Based
Learning. Study Guides and
Strategies.
http://www.studygs.net/pbl.ht
m diakses 9 Nopember 2010.

Ibrahim, M., et al. 2000. Pembelajaran
Kooperatif. Surabaya: Penerbit
Unesa – University Press.
Jhonson DW.dan Jhonson RT. 1984.
Learning Together and Alone,

Cooperative, Competitive, And
Individualistic Learning. Third
Edition: Massachusetts: Allyn
and Bacon.
Joyce, B. and Weil, M. 1996. Models of
Teaching. 5th Ed. Boston: Allyn
and Bacon.
Lawrence, L. and Harvey, F.C. 1998.
Cooperative Learning Strategies
and Children. ERIC Digest. ERIC
Document Reproduction Service.
http://ericase.net/edo/ED306003.h
tm. Diakses 26 April 2003.
Lie, A. 2002. Cooperative Learning.
Jakarta: Penerbit PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Lord, T. R. 2001. 101 Reasons for Using
Cooperative Learning in Biology
Teaching. The American Biology
Teacher. 63(1) January: 30-37.
Slavin, R. E. 1995. Cooperative Learning
Theory, Research, and Practice.
2nd Ed. London: Allyn and Bacon.
Suci, N.M. 2008. Penerapan Model Problem Based Learning Untuk
Meningkatkan Partisipasi Belajar Dan Hasil Belajar Teori
Akuntansi Mahasiswa Jurusan
Ekonomi UNDIKSHA. Jurnal
Penelitian dan Pengembangan
Pendidikan, 2(1), 74-86
Sugiyanto. 2008. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia
Sertifikasi Guru Rayon 13.
Suwandi, S. 2008. Model Asesmen dalam
Pembelajaran (Modul Pendidikan
dan Pelatihan Guru). Surakarta:
Panitia Sertifikasi Guru Rayon
13.
Tejada, C. 2002. Define and Describe
Cooperative
Learning.
http://condor.admin.ccny.cuny.ed
u
/eg9306candy%20research.htm.
Diakses 26 April 2003.
Witriana, N.F. 2010. Penerapan Problem
Based Learning (PBL) dalam
Pembelajaran
Biologi
untuk
Meningkatkan Keterampilan Ber-

BIOEDUKASI Vol. 4, No.2, hal. 40-56
pikir Kreatif Siswa Kelas X SMA
Negeri 2 Batu pada Pokok Bahasan
Ekosistem.
Universitas
Negeri Malang.

56
Zainul, A. 2005. Alternative Assesment.
Jakarta: Dirjend Dikti Depdiknas.