SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADATANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Pada Tanaman Jamur Dengan Menggunakan Metode Backward Chaining.
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA
TANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BACKWARD CHAINING
Makalah
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Diajukan Oleh :
Muhamad Sya rudin
Hernawan Sulistyanto, S.T., M.T.
Hasyim Asyari, S.T., M.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2013
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
PADA TANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BACKWARD CHAINING
Muhamad Sya rudin, Hernawan Sulistyanto, Hasyim Asyari
Department of Informatics, Faculty of Communications and Informatics,
Muhammadiyah university of Surakarta
Email: achmad.ardin118@gmail.com
ABSTRACT
Understanding of mushroom farmers about disease of mushroom plant is
categorized as low. Many mushroom cultivators rely on knowledge of an expert in
order to diagnose a plant disease. The expert system can be information and
guidelines to detect disease attacking mushroom plant and ways of overcome it.
The method is called backward chaining, and netbeans application and MySQL
database. The application is implemented in dekstop program and it is operated by
people, especially mushroom farmers. The method uses a chain crossing from a
hypothesis to the facts supporting the hypothesis. The expert system is an
application using facts and reasoning techniques used by an expert. Use of the
application system can provide information and reference from users, namely,
diseases that are likely attacking mushroom plant based on symptoms entered by
users. The application can provide assistance for mushroom farmers or cultivator
in diagnosing disease of mushroom plant early.
Keyword : Backward Chaining, Expert system, Muncor, Mushrooms,
Neurospora, Penicillium, Trichoderma
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
PADA TANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BACKWARD CHAINING
Muhamad Sya rudin, Hernawan Sulistyanto, Hasyim Asyari
Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: achmad.ardin118@gmail.com
ABSTRAKSI
Pemahaman para petani jamur akan penyakit jamur tergolong masih
rendah. Banyak pembudidaya masih mengandalkan pengetahuan seorang pakar
untuk dapat mendiagnosa suatu penyakit, sehingga membutuhkan waktu yang
lama dan biaya yang mahal. Sistem pakar ini dapat dijadikan informasi dan
pedoman untuk mendeteksi penyakit yang muncul pada tanaman jamur serta cara
menanggulanginya. Metode yang digunakan adalah backward chaining, serta
aplikasi netbeans dan database MySQL, aplikasi ini diimplementasikan ke sebuah
program dekstop yang dapat dioperasikan oleh masyarakat, khususnya petani
jamur. Metode ini menggunakan suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa
kembali ke fakta yang mendukung hipotesa. Sistem pakar ini merupakan aplikasi
yang menggunakan fakta dan teknik penalaran yang digunakan oleh seorang
pakar. Penggunaan sistem aplikasi ini dapat memberikan informasi dan acuan bagi
pengguna berupa kemungkinan jenis penyakit yang menyerang pada tanaman
jamur berdasarkan gejala yang dimasukan oleh user. Aplikasi ini dapat
memberikan bantuan berupa layanan bagi para petani atau pembudidaya tanaman
jamur untuk mendiagnosa penyakit jamur secara lebih dini.
Kata Kunci : Backward Chaining, Jamur, Muncor, Neurospora, Penicillium,
Sistem Pakar, Trichoderma.
pakar untuk mendiagnosa penyakit
A. PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi
informasi telah membawa dampak
yang
bidang.
signifikan
Hal
ini
dalam
berbagai
mengakibatkan
kemajuan pada perangkat lunak yang
diimbangi dengan kecanggihannya.
Secara
langsung
ataupun
tidak,
teknologi informasi telah menjadi
bagian penting untuk masyarakat
dalam berbagai bidang kehidupan.
Teknologi informasi hampir tidak
dapat dilepaskan dari berbagai aspek
kehidupan manusia. Oleh karena itu
kecanggihan
teknologi
juga
dimanfaatkan oleh para pembudidaya
jamur untuk mendapatkan informasi
mengenai bisnisnya itu.
Munculnya hama dan penyakit
pada jamur umumnya dipengaruhi
oleh lima faktor utama, yaitu kondisi
udara, air, tanah, SDM (sumber daya
manusia), serta bibit jamur. Apabila
kebersihan dan sanitasi dalam proses
budidaya jamur kurang bagus, bisa
dipastikan hama serta penyakit akan
muncul
dan
mengganggu
pertumbuhan jamur. Melalui media
internet seseorang dapat mencari
informasi yang dibutuhkan. Sistem
pada
tanaman
menggunakan
jamur
dengan
metode
backward
untuk
mendeteksi
chaining ini dapat dijadikan informasi
dan
pedoman
penyakit yang muncul pada tanaman
jamur serta cara menanggulanginya.
salah
Sistem
pakar
satu
cabang
merupakan
kecerdasan
buatan yang mempelajari bagaimana
mengadopsi
berpikir
cara
dan
menyelesaikan
dan
membuat
seorang
bernalar
pakar
dalam
suatu permasalahan,
suatu
keputusan
maupun mengambil kesimpulan dari
sejumlah fakta yang
ada. Pada
penelitian ini akan dirancang suatu
aplikasi
sistem
pakar
untuk
mendiagnosa penyakit pada tanaman
jamur dengan menggunakan metode
backward chaining. Pengembangan
aplikasi sistem pakar untuk diagnosa
penyakit pada tanaman jamur ini
merupakan salah satu pengaplikasian
sistem yang terkomputerisasi dalam
bidang pertanian.
Penalaran
aplikasi
sistem
pakar ini menggunakan suatu rantai
yang dilintasi dari suatu hipotesa
kembali ke fakta yang mendukung
hipotesa (backward chaining). Pada
backward chaining ini digambarkan
Metode pendekatan waterfall yaitu
dengan
pendekatan secara sistematis dan urut
dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi
pemenuhan
Menggunakan
sub
pendekatan
tujuan.
goal-
driven dimulai dari harapan apa yang
akan terjadi (hipotesis) dan kemudian
mencari bukti yang mendukung (atau
berlawanan) dengan harapan kita.
Pada
metode
aturan
atau
inferensi
dengan
backward chaining akan mencari
rule
yang
memiliki
metode
mulai
dalam
mendefinisikan
sistem
sampai
Metode waterfall memiliki beberapa
tahapan yaitu :
1.
Mendefinisikan
kebutuhan,
maksudnya
adalah
mengumpulkan kebutuhan dan
entitas yang diperlukan untuk
menyusun sejumlah kecil analisa
diinginkan.
digunakan
menggunakan
level
maintenance.
tujuan yang telah diskenariokan atau
Metodologi penelitian yang akan
dari
kebutuhan
konsekuen yang mengarah kepada
B. METODE PENELITIAN
yang
informasi, baik strategi maupun
2.
membangun
area bisnis.
Menganalisis kebutuhan, berarti
terjemahan dari tahap pertama,
yang menguraikan definisi dari
aplikasi sistem pakar adalah metode
perangkat
waterfall (Pressman, 2005) seperti
lunak
diantaranya
kebutuhan sistem, aplikasi yang
yang diilustrasikan pada Gambar 1.
digunakan,
interface,
performasi
yang
proses
pengolahan
bentuk
informasi,
diharapkan,
pendokumentasian dan lain-lain
yang terkait dengan definisi dan
pemfokusan persoalan rekayasa
3.
perangkat lunak.
Mendesain sistem dan software,
merupakan
multifungsi
tahap
dari
penjabaran
analisa
kebutuhan,
prosesnya
melalui
tahapan struktur data, arsitektur
perangkat
lunak,
representasi
interface, algoritma, dan lain4.
lain.
Coding,
yaitu
program
atau
pembuatan
menerjemahkan
hasil rancangan ke dalam bahasa
pemrograman tertentu. Penulisan
pakar
penyakit jamur ini.
diagnosis
form login ini
terdiri dari 2 pilihan status yaitu login
sebagai pasien (user), dan Admin.
Aplikasi
sistem
mendiagnosis
dapat
pakar
untuk
setelah
admin
penyakit
berjalan
jamur
mengisikan username dan password
yang sesuai. Untuk (user) dapat
menghasilkan
dan password yang sesuai.
aplikasi
bermanfaat bagi pengguna.
yang
Pengujian sistem dan integrasi,
yaitu
melakukan
dibuat
dengan
aplikasi
kebutuhan,
mengintegrasikan
pengujian
yang
telah
menyesuaikan
sekaligus
dalam sistem tersebut.
komponen
setelah user mengisikan username
Setelah memasukan username dan
password,
maka
sedangkan
tombol
tombol
yaitu
mengaplikasikan
sudah
melakukan
terintegrasi
perawatan
Batal
login dapat dilihat pada Gambar 2.
dan
atau
perbaikan bila ada kekeliruan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Form Login adalah form awal
yang ditampilkan saat admin atau
pakar
akan
mulai
menjalankan
untuk
mengosongkan form login. Form
sistem
Form Login
Login
digunakan untuk melakukan eksekusi,
Implementasi dan maintenance,
yang
a.
ini
melakukan proses diagnosis penyakit
terhadap
6.
sistem
kode program sesuai dengan
desain yang dibuat, sehingga bisa
5.
aplikasi
Gambar 2. Form login
b. Halaman index admin
Halaman
merupakan
tombol
utama
halaman
admin
admin
jika
proses login berhasil. Halaman utama
admin ini terdiri dari menu-menu
yang dapat dimanfaatkan oleh admin.
Simpan
menyimpan data
yang sudah diinput dalam kolom form
data penyakit dan untuk tombol ubah
digunakan untuk menggubah data
yang sudah diinputkan. Form data
penyakit dapat dilihat pada Gambar 4
Beberapa menu yang ditampilkan
dalam halaman admin ini bisa dilihat
pada gambar 3.
Gambar 3. Halaman index admin
c.
Gambar 4. Form data penyakit
d. Form data gejala
Form data penyakit
Form data penyakit digunakan
Form data gejala digunakan oleh
oleh admin untuk menambah data
Admin untuk menambahkan data
dalam sistem. Setelah mengisi form
jamur.
penyakit baru yang belum masuk ke
data penyakit secara lengkap maka
tekan
tombol
tombol
Batal
Baru ,
sedangkan
dgunakan
admin
untuk membatalkan data yang sudah
diinputkan,
tombol
Hapus
digunakan untuk menghapus data
penyakit
yang
sudah
diinputkan,
gejala-gejala
baru
Admin
pada
dapat
penyakit
melakukan
perubahan, penghapusan, pembatalan
dan penyimpanan dalam form data
gejala. Adapun form data gejala
seperti gambar 5.
f. Form diagnosa 1
Pada
beberapa
diagnosis
masukan
1,
diberikan
gejala
yang
dirasakan antara lain muncul warna
hijau baglog, tudung akar berair,
terdapat nematoda, panen hanya bisa
2 kali, Daun (buah) jamur mudah
kering, terdapat ulat saat musim
hujan,
baglog
menyusut,
tudung
tergeogoti, dan daun jamur berlendir,
Gambar 5. Form data gejala
e. Form data persentase
Form
digunakan
menambah
data
oleh
nilai
seperti dapat dilihat pada Gambar 7.
persentase
admin
persentasi
untuk
pada
sebuah gejala. Tampilan form data
persentase seperti gambar 6.
Gambar 7. Diagnosa penyakit 1
g. Hasil diagnosa 1
Setelah
proses
diagnosis
tersebut berhasil dilakukan, hasil
perhitungan dari sistem menampilkan
kemungkinan
penyakitnya
Trichoderma maka ditampilkan hasil
diagnosis kemungkinan penyakitnya
Gambar 6. Form data persentase
adalah Trichoderma dengan nilai
kepercayaan 90 % dapat dilihat pada
gambar 8.
i. Hasil diagnosa 2
Setelah proses diagnosis tersebut
berhasil dilakukan, hasil perhitungan
dari
sistem
kemungkinan
menampilkan
penyakitnya
Penicillium, maka ditampilkan hasil
diagnosis kemungkinan penyakitnya
adalah
Gambar 8. Hasil diagnosa 1
h. Form diagnosa 2
Pada
beberapa
diagnosis
masukan
2,
Penicillium
dengan
nilai
kepercayaan 63 % seperti dapat
dilihat pada gambar 10.
diberikan
gejala
yang
dirasakan antara lain muncul warna
hitam pada baglog, muncul warna
coklat pada baglog, panen jamur
terlambat,
terdapat
larva
dalam
serangga dalam lumbung, daun jamur
berlendir,
maksimal
tudung
panen
4x,
tergeogoti,
terdapat
Gambar 10. Hasil diagnosa 2
mematoda, miselium sulit tumbuh
dan tamanan jamur mati, seperti dapat
dilihat pada gambar 9.
j. Form diagnosa 3
Setelah proses diagnosis tersebut
berhasil dilakukan, hasil perhitungan
dari
sistem
menampilkan
kemungkinan penyakitnya muncor,
maka ditampilkan hasil diagnosis
kemungkinan
penyakitnya
adalah
muncor dengan nilai kepercayaan 90
% seperti dapat dilihat pada gambar
Gambar 9. Form diagnosa 2
11.
D. PENGUJIAN
Pengujian
eksternal
yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi
praktek
secara
langsung
dengan
dipresentasikan aplikasi sistem pakar
Gambar 11. Form diagnosa 3
Setelah proses diagnosis tersebut
berhasil dilakukan, hasil perhitungan
sistem
menampilkan
kemungkinan penyakitnya muncor,
maka ditampilkan hasil diagnosis
kemungkinan
desa
Klero
Kecamatan
Tengaran
Kabupaten Semarang, serta pengisian
k. Hasil diagnosa 3
dari
di pembudidayaan tanaman jamur
penyakitnya
adalah
muncor dengan nilai kepercayaan 90
% seperti dapat dilihat pada gambar
12.
kuisioner mengenai program yang
telah dibuat.
Pengisian kuisoner dilakukan
dengan membagikan kuisoner kepada
10 orang yang menghadiri seminar
yaitu
terdiri
atas
3
orang
pembudidaya jamur dan 7 orang
mahasiswa. Penilaian aplikasi sistem
pakar
yang
membagikan
dihasilkan
kuisoner
dengan
tersebut,
ditunjukkan pada grafik di Gambar 13
Gambar 12. Hasil diagnosa 3
Presentase
Penilaian Investor
Terhadap Sistem
90%
80%
70%
ditarik kesimpulan bahwa tingkat
8
2
%
8
8
%
7
8
%
82% 88% 78% 80% 84%
akurasi
persentase
kebenaran
kuisioner
terhadap
program adalah 100%.
2. Hasil
responden, untuk aplikasi sistem
pakar
penyakit
dalam
mendiagnosis
jamur
menghasilkan
diagnosis yang hampir sesuai
dengan apa yang diharapkan
karena untuk basis pengetahuan
dapat
disesuaikan
dengan
pengetahuan penelitian yang ada.
Output yang dihasilkan sudah
sesuai dengan yang diharapkan
Gambar 13. Grafik hasil kuisioner
E. KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
perancangan,
pembuatan dan implementasi sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit
pada
tanaman
menggunakan
chaining
ini
jamur
metode
dapat
dengan
backward
kesimpulkan sebagai berikut :
ditarik
1. Aplikasi sistem pakar ini telah
diuji secara langsung bersama
pembudidaya jamur sebanyak 10
kali percobaan, dengan hasil
kebenaran 10 kali. Maka dapat
yaitu nilai kepercayaan untuk
penyakit yang dihasilkan dari
sistem ini sama dengan hasil
perhitungan secara manual.
3. Aplikasi sistem pakar ini telah
memberikan
pembudidaya
kemudahan
jamur
bagi
untuk
mendeteksi penentuan penyakit
tanaman
jamur
menanggulanginya.
dan
cara
Saran
Dari kelemahan di BAB 4,
penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kendala yang terjadi
pada perancangan aplikasi sistem
pakar ini. Penulis menyarankan untuk
pengembangan penelitian di masa
yang akan datang sebagai berikut :
1. Perlunya kerjasama lebih lanjut
dengan para pakar di bidang
pertanian
pembudidaya
khususnya
para
jamur
untuk
mengembangkan aplikasi sistem
pakar
untuk
mendiagnosa
penyakit pada tanaman jamur ini
agar basis pengetahuan tentang
gejala dan penyakit lebih akurat
dan hasilnya diagnosisnya lebih
akurat lagi.
2. Pada saat tahap penentuan nilai
persentase pada gejala
gejala
kesulitan,
untuk
yang ada penulis mengalami
menentukan
yang
sama
penyakit,
khususnya
persentase
gejala
sehingga
untuk
pada
beberapa
penelitian selanjutnya diharapkan
dipersiapkan
terlebih
dahulu
analisis yang tepat agar dalam
tahap perancangan selanjutnya
berjalan dengan lancar.
3. Meningkatkan keamanan sistem
agar
dapat
melindungi
dari
penyalahgunaan oleh orang yang
tidak bertanggung jawab.
4. Menambah fasilitas yang berguna
untuk
menunjang
secara
maksimal
kegunaan
sistem agar dapat digunakan
dengan tujuan.
dan
sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic.
Yogyakarta: Andi Offset.
Broto, Adhi Sadewo. (2010). Perancangan Dan Implementasi Sistem
Pakar Untuk Analisa Penyakit Dalam. Skripsi. Semarang :
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Semarang.
Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal.
Isnaeni Wardani, 2010. Budidaya Jamur Konsumsi. Yogyakarta: Andi
Offset,
Muchroji Cahyana, 2008. Budidaya Jamur Kuping. Jakarta: Penebar
Swadaya,
Muhamat Arhami, Konsep dasar Sistem Pakar. (Edisi pertama,
Yogyakarta, Andi Offset, 2005).
Nugroho, Bonafit. 2008. Membuat plikasi Sistem Pakar PHP dan Editor
Dreamweaver, Yogyakarta: Gava Media
Nunung Marlina. 2001. Budi Daya Jamur Kuping. Yogyakarta.
Kanisius.Media Komputindo, Jakarta.
Netbeans 5.0 IDE Field Guide, Patrick Keegan, et al., Prentice Hall, 2
edition, 2006. ISBN 0132395525
Suriawiria, U. 2002. Budi Daya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisius.
Pasaribu, D. R. Permana, E. R, Alda. Aneka Jamur Unggulan yang
Menembus Pasar. Jakarta:PT. Grasindo.2002
Turban, Efrain dan Aronson, Jay , 2001,Decision Suport System and
Intelligent System, Prentice Hall, New Jersey.
Wahyu, Johan. 2011. Pembuatan Web Sistem Pakar Untuk Identifikasi dan
Penanganan Anak Autis. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Waljiyanto, 2000, Sistem Basis data,
data,J&J Learning, Jogjakarta.
Analisis dan
permodelan
TANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BACKWARD CHAINING
Makalah
Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika
Diajukan Oleh :
Muhamad Sya rudin
Hernawan Sulistyanto, S.T., M.T.
Hasyim Asyari, S.T., M.T.
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
OKTOBER 2013
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
PADA TANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BACKWARD CHAINING
Muhamad Sya rudin, Hernawan Sulistyanto, Hasyim Asyari
Department of Informatics, Faculty of Communications and Informatics,
Muhammadiyah university of Surakarta
Email: achmad.ardin118@gmail.com
ABSTRACT
Understanding of mushroom farmers about disease of mushroom plant is
categorized as low. Many mushroom cultivators rely on knowledge of an expert in
order to diagnose a plant disease. The expert system can be information and
guidelines to detect disease attacking mushroom plant and ways of overcome it.
The method is called backward chaining, and netbeans application and MySQL
database. The application is implemented in dekstop program and it is operated by
people, especially mushroom farmers. The method uses a chain crossing from a
hypothesis to the facts supporting the hypothesis. The expert system is an
application using facts and reasoning techniques used by an expert. Use of the
application system can provide information and reference from users, namely,
diseases that are likely attacking mushroom plant based on symptoms entered by
users. The application can provide assistance for mushroom farmers or cultivator
in diagnosing disease of mushroom plant early.
Keyword : Backward Chaining, Expert system, Muncor, Mushrooms,
Neurospora, Penicillium, Trichoderma
SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT
PADA TANAMAN JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BACKWARD CHAINING
Muhamad Sya rudin, Hernawan Sulistyanto, Hasyim Asyari
Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Email: achmad.ardin118@gmail.com
ABSTRAKSI
Pemahaman para petani jamur akan penyakit jamur tergolong masih
rendah. Banyak pembudidaya masih mengandalkan pengetahuan seorang pakar
untuk dapat mendiagnosa suatu penyakit, sehingga membutuhkan waktu yang
lama dan biaya yang mahal. Sistem pakar ini dapat dijadikan informasi dan
pedoman untuk mendeteksi penyakit yang muncul pada tanaman jamur serta cara
menanggulanginya. Metode yang digunakan adalah backward chaining, serta
aplikasi netbeans dan database MySQL, aplikasi ini diimplementasikan ke sebuah
program dekstop yang dapat dioperasikan oleh masyarakat, khususnya petani
jamur. Metode ini menggunakan suatu rantai yang dilintasi dari suatu hipotesa
kembali ke fakta yang mendukung hipotesa. Sistem pakar ini merupakan aplikasi
yang menggunakan fakta dan teknik penalaran yang digunakan oleh seorang
pakar. Penggunaan sistem aplikasi ini dapat memberikan informasi dan acuan bagi
pengguna berupa kemungkinan jenis penyakit yang menyerang pada tanaman
jamur berdasarkan gejala yang dimasukan oleh user. Aplikasi ini dapat
memberikan bantuan berupa layanan bagi para petani atau pembudidaya tanaman
jamur untuk mendiagnosa penyakit jamur secara lebih dini.
Kata Kunci : Backward Chaining, Jamur, Muncor, Neurospora, Penicillium,
Sistem Pakar, Trichoderma.
pakar untuk mendiagnosa penyakit
A. PENDAHULUAN
Perkembangan
teknologi
informasi telah membawa dampak
yang
bidang.
signifikan
Hal
ini
dalam
berbagai
mengakibatkan
kemajuan pada perangkat lunak yang
diimbangi dengan kecanggihannya.
Secara
langsung
ataupun
tidak,
teknologi informasi telah menjadi
bagian penting untuk masyarakat
dalam berbagai bidang kehidupan.
Teknologi informasi hampir tidak
dapat dilepaskan dari berbagai aspek
kehidupan manusia. Oleh karena itu
kecanggihan
teknologi
juga
dimanfaatkan oleh para pembudidaya
jamur untuk mendapatkan informasi
mengenai bisnisnya itu.
Munculnya hama dan penyakit
pada jamur umumnya dipengaruhi
oleh lima faktor utama, yaitu kondisi
udara, air, tanah, SDM (sumber daya
manusia), serta bibit jamur. Apabila
kebersihan dan sanitasi dalam proses
budidaya jamur kurang bagus, bisa
dipastikan hama serta penyakit akan
muncul
dan
mengganggu
pertumbuhan jamur. Melalui media
internet seseorang dapat mencari
informasi yang dibutuhkan. Sistem
pada
tanaman
menggunakan
jamur
dengan
metode
backward
untuk
mendeteksi
chaining ini dapat dijadikan informasi
dan
pedoman
penyakit yang muncul pada tanaman
jamur serta cara menanggulanginya.
salah
Sistem
pakar
satu
cabang
merupakan
kecerdasan
buatan yang mempelajari bagaimana
mengadopsi
berpikir
cara
dan
menyelesaikan
dan
membuat
seorang
bernalar
pakar
dalam
suatu permasalahan,
suatu
keputusan
maupun mengambil kesimpulan dari
sejumlah fakta yang
ada. Pada
penelitian ini akan dirancang suatu
aplikasi
sistem
pakar
untuk
mendiagnosa penyakit pada tanaman
jamur dengan menggunakan metode
backward chaining. Pengembangan
aplikasi sistem pakar untuk diagnosa
penyakit pada tanaman jamur ini
merupakan salah satu pengaplikasian
sistem yang terkomputerisasi dalam
bidang pertanian.
Penalaran
aplikasi
sistem
pakar ini menggunakan suatu rantai
yang dilintasi dari suatu hipotesa
kembali ke fakta yang mendukung
hipotesa (backward chaining). Pada
backward chaining ini digambarkan
Metode pendekatan waterfall yaitu
dengan
pendekatan secara sistematis dan urut
dalam hal tujuan yang dapat dipenuhi
pemenuhan
Menggunakan
sub
pendekatan
tujuan.
goal-
driven dimulai dari harapan apa yang
akan terjadi (hipotesis) dan kemudian
mencari bukti yang mendukung (atau
berlawanan) dengan harapan kita.
Pada
metode
aturan
atau
inferensi
dengan
backward chaining akan mencari
rule
yang
memiliki
metode
mulai
dalam
mendefinisikan
sistem
sampai
Metode waterfall memiliki beberapa
tahapan yaitu :
1.
Mendefinisikan
kebutuhan,
maksudnya
adalah
mengumpulkan kebutuhan dan
entitas yang diperlukan untuk
menyusun sejumlah kecil analisa
diinginkan.
digunakan
menggunakan
level
maintenance.
tujuan yang telah diskenariokan atau
Metodologi penelitian yang akan
dari
kebutuhan
konsekuen yang mengarah kepada
B. METODE PENELITIAN
yang
informasi, baik strategi maupun
2.
membangun
area bisnis.
Menganalisis kebutuhan, berarti
terjemahan dari tahap pertama,
yang menguraikan definisi dari
aplikasi sistem pakar adalah metode
perangkat
waterfall (Pressman, 2005) seperti
lunak
diantaranya
kebutuhan sistem, aplikasi yang
yang diilustrasikan pada Gambar 1.
digunakan,
interface,
performasi
yang
proses
pengolahan
bentuk
informasi,
diharapkan,
pendokumentasian dan lain-lain
yang terkait dengan definisi dan
pemfokusan persoalan rekayasa
3.
perangkat lunak.
Mendesain sistem dan software,
merupakan
multifungsi
tahap
dari
penjabaran
analisa
kebutuhan,
prosesnya
melalui
tahapan struktur data, arsitektur
perangkat
lunak,
representasi
interface, algoritma, dan lain4.
lain.
Coding,
yaitu
program
atau
pembuatan
menerjemahkan
hasil rancangan ke dalam bahasa
pemrograman tertentu. Penulisan
pakar
penyakit jamur ini.
diagnosis
form login ini
terdiri dari 2 pilihan status yaitu login
sebagai pasien (user), dan Admin.
Aplikasi
sistem
mendiagnosis
dapat
pakar
untuk
setelah
admin
penyakit
berjalan
jamur
mengisikan username dan password
yang sesuai. Untuk (user) dapat
menghasilkan
dan password yang sesuai.
aplikasi
bermanfaat bagi pengguna.
yang
Pengujian sistem dan integrasi,
yaitu
melakukan
dibuat
dengan
aplikasi
kebutuhan,
mengintegrasikan
pengujian
yang
telah
menyesuaikan
sekaligus
dalam sistem tersebut.
komponen
setelah user mengisikan username
Setelah memasukan username dan
password,
maka
sedangkan
tombol
tombol
yaitu
mengaplikasikan
sudah
melakukan
terintegrasi
perawatan
Batal
login dapat dilihat pada Gambar 2.
dan
atau
perbaikan bila ada kekeliruan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Form Login adalah form awal
yang ditampilkan saat admin atau
pakar
akan
mulai
menjalankan
untuk
mengosongkan form login. Form
sistem
Form Login
Login
digunakan untuk melakukan eksekusi,
Implementasi dan maintenance,
yang
a.
ini
melakukan proses diagnosis penyakit
terhadap
6.
sistem
kode program sesuai dengan
desain yang dibuat, sehingga bisa
5.
aplikasi
Gambar 2. Form login
b. Halaman index admin
Halaman
merupakan
tombol
utama
halaman
admin
admin
jika
proses login berhasil. Halaman utama
admin ini terdiri dari menu-menu
yang dapat dimanfaatkan oleh admin.
Simpan
menyimpan data
yang sudah diinput dalam kolom form
data penyakit dan untuk tombol ubah
digunakan untuk menggubah data
yang sudah diinputkan. Form data
penyakit dapat dilihat pada Gambar 4
Beberapa menu yang ditampilkan
dalam halaman admin ini bisa dilihat
pada gambar 3.
Gambar 3. Halaman index admin
c.
Gambar 4. Form data penyakit
d. Form data gejala
Form data penyakit
Form data penyakit digunakan
Form data gejala digunakan oleh
oleh admin untuk menambah data
Admin untuk menambahkan data
dalam sistem. Setelah mengisi form
jamur.
penyakit baru yang belum masuk ke
data penyakit secara lengkap maka
tekan
tombol
tombol
Batal
Baru ,
sedangkan
dgunakan
admin
untuk membatalkan data yang sudah
diinputkan,
tombol
Hapus
digunakan untuk menghapus data
penyakit
yang
sudah
diinputkan,
gejala-gejala
baru
Admin
pada
dapat
penyakit
melakukan
perubahan, penghapusan, pembatalan
dan penyimpanan dalam form data
gejala. Adapun form data gejala
seperti gambar 5.
f. Form diagnosa 1
Pada
beberapa
diagnosis
masukan
1,
diberikan
gejala
yang
dirasakan antara lain muncul warna
hijau baglog, tudung akar berair,
terdapat nematoda, panen hanya bisa
2 kali, Daun (buah) jamur mudah
kering, terdapat ulat saat musim
hujan,
baglog
menyusut,
tudung
tergeogoti, dan daun jamur berlendir,
Gambar 5. Form data gejala
e. Form data persentase
Form
digunakan
menambah
data
oleh
nilai
seperti dapat dilihat pada Gambar 7.
persentase
admin
persentasi
untuk
pada
sebuah gejala. Tampilan form data
persentase seperti gambar 6.
Gambar 7. Diagnosa penyakit 1
g. Hasil diagnosa 1
Setelah
proses
diagnosis
tersebut berhasil dilakukan, hasil
perhitungan dari sistem menampilkan
kemungkinan
penyakitnya
Trichoderma maka ditampilkan hasil
diagnosis kemungkinan penyakitnya
Gambar 6. Form data persentase
adalah Trichoderma dengan nilai
kepercayaan 90 % dapat dilihat pada
gambar 8.
i. Hasil diagnosa 2
Setelah proses diagnosis tersebut
berhasil dilakukan, hasil perhitungan
dari
sistem
kemungkinan
menampilkan
penyakitnya
Penicillium, maka ditampilkan hasil
diagnosis kemungkinan penyakitnya
adalah
Gambar 8. Hasil diagnosa 1
h. Form diagnosa 2
Pada
beberapa
diagnosis
masukan
2,
Penicillium
dengan
nilai
kepercayaan 63 % seperti dapat
dilihat pada gambar 10.
diberikan
gejala
yang
dirasakan antara lain muncul warna
hitam pada baglog, muncul warna
coklat pada baglog, panen jamur
terlambat,
terdapat
larva
dalam
serangga dalam lumbung, daun jamur
berlendir,
maksimal
tudung
panen
4x,
tergeogoti,
terdapat
Gambar 10. Hasil diagnosa 2
mematoda, miselium sulit tumbuh
dan tamanan jamur mati, seperti dapat
dilihat pada gambar 9.
j. Form diagnosa 3
Setelah proses diagnosis tersebut
berhasil dilakukan, hasil perhitungan
dari
sistem
menampilkan
kemungkinan penyakitnya muncor,
maka ditampilkan hasil diagnosis
kemungkinan
penyakitnya
adalah
muncor dengan nilai kepercayaan 90
% seperti dapat dilihat pada gambar
Gambar 9. Form diagnosa 2
11.
D. PENGUJIAN
Pengujian
eksternal
yang
dilakukan pada penelitian ini meliputi
praktek
secara
langsung
dengan
dipresentasikan aplikasi sistem pakar
Gambar 11. Form diagnosa 3
Setelah proses diagnosis tersebut
berhasil dilakukan, hasil perhitungan
sistem
menampilkan
kemungkinan penyakitnya muncor,
maka ditampilkan hasil diagnosis
kemungkinan
desa
Klero
Kecamatan
Tengaran
Kabupaten Semarang, serta pengisian
k. Hasil diagnosa 3
dari
di pembudidayaan tanaman jamur
penyakitnya
adalah
muncor dengan nilai kepercayaan 90
% seperti dapat dilihat pada gambar
12.
kuisioner mengenai program yang
telah dibuat.
Pengisian kuisoner dilakukan
dengan membagikan kuisoner kepada
10 orang yang menghadiri seminar
yaitu
terdiri
atas
3
orang
pembudidaya jamur dan 7 orang
mahasiswa. Penilaian aplikasi sistem
pakar
yang
membagikan
dihasilkan
kuisoner
dengan
tersebut,
ditunjukkan pada grafik di Gambar 13
Gambar 12. Hasil diagnosa 3
Presentase
Penilaian Investor
Terhadap Sistem
90%
80%
70%
ditarik kesimpulan bahwa tingkat
8
2
%
8
8
%
7
8
%
82% 88% 78% 80% 84%
akurasi
persentase
kebenaran
kuisioner
terhadap
program adalah 100%.
2. Hasil
responden, untuk aplikasi sistem
pakar
penyakit
dalam
mendiagnosis
jamur
menghasilkan
diagnosis yang hampir sesuai
dengan apa yang diharapkan
karena untuk basis pengetahuan
dapat
disesuaikan
dengan
pengetahuan penelitian yang ada.
Output yang dihasilkan sudah
sesuai dengan yang diharapkan
Gambar 13. Grafik hasil kuisioner
E. KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
perancangan,
pembuatan dan implementasi sistem
pakar untuk mendiagnosa penyakit
pada
tanaman
menggunakan
chaining
ini
jamur
metode
dapat
dengan
backward
kesimpulkan sebagai berikut :
ditarik
1. Aplikasi sistem pakar ini telah
diuji secara langsung bersama
pembudidaya jamur sebanyak 10
kali percobaan, dengan hasil
kebenaran 10 kali. Maka dapat
yaitu nilai kepercayaan untuk
penyakit yang dihasilkan dari
sistem ini sama dengan hasil
perhitungan secara manual.
3. Aplikasi sistem pakar ini telah
memberikan
pembudidaya
kemudahan
jamur
bagi
untuk
mendeteksi penentuan penyakit
tanaman
jamur
menanggulanginya.
dan
cara
Saran
Dari kelemahan di BAB 4,
penulis menyadari masih banyak
kelemahan dan kendala yang terjadi
pada perancangan aplikasi sistem
pakar ini. Penulis menyarankan untuk
pengembangan penelitian di masa
yang akan datang sebagai berikut :
1. Perlunya kerjasama lebih lanjut
dengan para pakar di bidang
pertanian
pembudidaya
khususnya
para
jamur
untuk
mengembangkan aplikasi sistem
pakar
untuk
mendiagnosa
penyakit pada tanaman jamur ini
agar basis pengetahuan tentang
gejala dan penyakit lebih akurat
dan hasilnya diagnosisnya lebih
akurat lagi.
2. Pada saat tahap penentuan nilai
persentase pada gejala
gejala
kesulitan,
untuk
yang ada penulis mengalami
menentukan
yang
sama
penyakit,
khususnya
persentase
gejala
sehingga
untuk
pada
beberapa
penelitian selanjutnya diharapkan
dipersiapkan
terlebih
dahulu
analisis yang tepat agar dalam
tahap perancangan selanjutnya
berjalan dengan lancar.
3. Meningkatkan keamanan sistem
agar
dapat
melindungi
dari
penyalahgunaan oleh orang yang
tidak bertanggung jawab.
4. Menambah fasilitas yang berguna
untuk
menunjang
secara
maksimal
kegunaan
sistem agar dapat digunakan
dengan tujuan.
dan
sesuai
DAFTAR PUSTAKA
Andi. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic.
Yogyakarta: Andi Offset.
Broto, Adhi Sadewo. (2010). Perancangan Dan Implementasi Sistem
Pakar Untuk Analisa Penyakit Dalam. Skripsi. Semarang :
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro
Semarang.
Gunawan, A.W. 2000. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar
Swadaya. Hal.
Isnaeni Wardani, 2010. Budidaya Jamur Konsumsi. Yogyakarta: Andi
Offset,
Muchroji Cahyana, 2008. Budidaya Jamur Kuping. Jakarta: Penebar
Swadaya,
Muhamat Arhami, Konsep dasar Sistem Pakar. (Edisi pertama,
Yogyakarta, Andi Offset, 2005).
Nugroho, Bonafit. 2008. Membuat plikasi Sistem Pakar PHP dan Editor
Dreamweaver, Yogyakarta: Gava Media
Nunung Marlina. 2001. Budi Daya Jamur Kuping. Yogyakarta.
Kanisius.Media Komputindo, Jakarta.
Netbeans 5.0 IDE Field Guide, Patrick Keegan, et al., Prentice Hall, 2
edition, 2006. ISBN 0132395525
Suriawiria, U. 2002. Budi Daya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisius.
Pasaribu, D. R. Permana, E. R, Alda. Aneka Jamur Unggulan yang
Menembus Pasar. Jakarta:PT. Grasindo.2002
Turban, Efrain dan Aronson, Jay , 2001,Decision Suport System and
Intelligent System, Prentice Hall, New Jersey.
Wahyu, Johan. 2011. Pembuatan Web Sistem Pakar Untuk Identifikasi dan
Penanganan Anak Autis. Skripsi. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta.
Waljiyanto, 2000, Sistem Basis data,
data,J&J Learning, Jogjakarta.
Analisis dan
permodelan