ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS) DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING Analisa Perbandingan Network File System (Nfs) Dan Samba Sebagai File Sharing Menggunakan Linux Ubuntu.

ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS)
DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING
MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU

Makalah
Program Studi Informatika
Fakultas Komunikasi dan Informatika

Diajukan oleh :

Muhammad Dian Pradana
Dr. Ir. Bana Handaga, M.T.

PROGRAM STUDI INFORMATIKA
FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JUNI, 2015

ANALISA PERBANDINGAN NETWORK FILE SYSTEM (NFS)
DAN SAMBA SEBAGAI FILE SHARING
MENGGUNAKAN LINUX UBUNTU

Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika
Universitas Muhammdiyah Surakarta
Email : [email protected]
ABSTRAKSI
Penelitian ini menjelaskan tentang perbandingan sistem file sharing antara
Network File System (NFS) dan Samba. Untuk mencapai tujuan, kedua sistem tersebut
digunakan pada sistem operasi Linux Ubuntu dengan spesifikasi komputer yang berbeda.
Penempatan kedua sistem tersebut diletakkan di komputer berbeda. Jadi, membutuhkan 2
komputer server sebagai tempat instalasi kedua sistem tersebut.
Sistem yang telah menjalani proses instalasi, kemudian dilakukan proses sharing
file dari folder yang telah di siapkan. Perbedaan dari kedua sistem tersebut dilihat dari segi
kecepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Dari segi kecepatan, Network File System (NFS)
lebih unggul daripada Samba. Sedangkan kemudahan dalam penggunaan, Samba memiliki nilai
plus karena sistem tersebut memiliki Graphic User Interface (GUI) yang memudahkan
administrator jaringan untuk mengatur/mengkonfigurasi.
Pada file berukuran 679.5 MB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS
adalah komputer client-1 57.807 dan komputer client-2 57.794 detik sedangkan pada sistem
Samba adalah komputer client-3 76.173 detik dan komputer client-4 75.378 detik. Pada file
berukuran 2.9 GB, kecepatan rata-rata menggunakan sistem NFS adalah komputer client-1
244.587 detik dan komputer client-2 244.22 detik sedangkan sistem Samba komputer client-3

316.115 detik dan komputer client-4 320.199 detik.

This study describes the comparison of file sharing system between the
Network File System (NFS) and Samba. To achieve the goal, the two systems are used in
the Linux operating system Ubuntu with a different computer specifications. The
positioning of the system is placed in a different computer. So, requires two computer
servers as a second installation of the system.
Systems that have undergone the installation process, then performed the
process of sharing files from a folder that has been prepared. The difference of the two
systems in terms of speed and ease of use. In terms of speed, the Network File System
(NFS) is superior to Samba. While ease of use, Samba has a plus because the system has
a Graphic User Interface (GUI) that allows the network administrator to set / configure.
In the file size of 679.5 MB, the average speed of a computer system using
NFS is client-1 57.807seconds and client-2 57.794 seconds while the system is Samba
there is client-3 76.173 seconds and client-4 75.378 seconds. At 2.9 GB sized files, the
average speed of a computer system using NFS is a client-1 244 587 and the second
client-2 244.22 seconds while the system Samba client-3 316.115 seconds and client-4
320.199 seconds.
Kata kunci : File Sharing, Network File System, Samba


Central Processing Unit (CPU) biasa

PENDAHULUAN
Zaman dahulu, saat komputer
masih

langka

atau

penyimpanan yang portable biasa disebut

menggunakan

memory external. Memory eksternal yang

dokumen dengan mesin ketik tradisional.

biasanya digunakan seperti flashdisk,


Setelah

floppy disk(diskette), hard disk external,

perusahaan,

pada

instansi

disebut memory internal sampai tempat

mereka

dokumen

selesai,

mereka


diharuskan untuk melaporkan dokumen
kepada

orang

lain

dengan

compact disk (CD).

cara

Tempat penyimpanan yang biasa

menyerahkan secara langsung apabila

kita

dokumen tersebut penting.


Kelemahan dari tempat penyimpanan bisa

temukan

memiliki

kelemahan.

Pada tahun 2000 keatas, dimana

karena tempat penyimpanan rusak, hilang,

komputer sudah mulai merambah pada

atau karena penggunanya sendiri. Sebuah

instansi atau perusahaan, mereka mulai

dokumen dalam tempat penyimpanan


meninggalkan cara tradisional yang biasa

dapat rusak biasanya disebabkan oleh

mereka pakai dengan perangkat yang

serangan virus. Virus menyerang sistem

lebih nyaman dan dapat digunakan tanpa

penyimpanan sehingga dokumen yang

cemas

dokumen.

disimpan di tempat tersebut ikut terkena

Perangkat komputer memiliki tempat


dampaknya. Tempat penyimpanan bisa

penyimpanan yaitu harddisk. Sehingga

hilang

dokumen yang tidak langsung dicetak

penyimpanannya atau isi dari perangkat

dalam disimpan di harddisk.

penyimpanan tersebut. Dan, manusia juga

dalam

pembuatan

karena


dicuri

perangkat

Tempat penyimpanan dewasa ini

dapat menghilangkan dokumen secara

sudah mulai bermunculan jenis-jenisnya.

tidak sengaja karena melakukan hal

Dari hard disk yang terdapat di dalam

ceroboh yang dapat merusak perangkat
penyimpanan.

Salah


satu

fungsi

jaringan

komputer adalah kemampuannya untuk

Dewasa ini, kemampuan komputer

file sharing dengan komputer lain yang

hanya

sendiri

tergabung dalam jaringan. Dengan file

(standalone) tapi dapat saling berinteraksi


sharing, kemampuan komputer untuk

dengan komputer yang lain. Kemampuan

meng-host file dapat meningkat karena

ini

jaringan

secara praktis setiap komputer di jaringan

komputer. Menurut Wikipedia, jaringan

dapat dimanfaatkan bersama-sama. File

komputer adalah sebuah sistem yang

sharing merupakan sebuah sistem yang

terdiri dari atas komputer-komputer yang

dapat berbagi berkas dan sumber daya

didesain untuk dapat berbagi sumber daya

penyimpanan dengan konsep client-server

(printer, CPU), berkomunikasi (surel,

melalui jaringan.

tidak

muncul

untuk

sejak

bekerja

adanya

pesan instan), dan dapat mengakses
informasi

(peramban

Tujuan

yang sering digunakan adalah Network

jaringan komputer adalah agar dapat

File System dan Samba. Kedua sistem

mencapai tujuannya, setiap bagian dari

tersebut sering dipakai dalam Local Area

jaringan komputer dapat meminta dan

Network (LAN) karena ketangguhan

memberikan layanan (service). Pihak

masing-masing sistem. Sehingga penulis

yang meminta/menerima layanan disebut

tergerak untuk menganalisa kedua sistem

klien

tersebut dengan melakukan percobaan-

(client)

web).

Sistem file sharing dewasa ini

dan

yang

memberikan/mengirim layanan disebut
server. Desain ini disebut dengan sistem
client-server, dan digunakan pada hampir
seluruh aplikasi jaringan komputer.

percobaan.

karena setiap siswa memiliki account

TELAAH PENELITIAN
Wibowo dan Sulistyanto (2009)

sendiri sehingga setiap siswa hanya bisa

berjudul

login pada account-nya sendiri dan bisa

“Membangun Samba File Server Beserta

dibuka di komputer client manapun

Jaringannya Menggunakan Ubuntu 8.10

asalkan terhubung dengan LAN file

Server di SMP Negeri 2 Bojonegoro”

server. Sistem operasi yang digunakan

menyatakan bahwa mereka membangun

adalah Linux Ubuntu 8.10 Server. Lalu,

jaringan komputer yang menggunakan

melakukan

instalasi

topologi star. Karena menurut mereka dan

libcupsys2

Samba

berdasarkan

lapangan, jaringan

diharapkan agar bisa berfungsi sebagai

dibentuk

dengan

file server yang nantinya digunakan untuk

menggunakan topologi star, apabila salah

pusat penyimpanan data semua siswa.

satu komputer client tidak berfungsi,

Menurut mereka, dengan menggunakan

maka tidak berdampak pada komputer

Samba, data yang disimpan didalam file

client yang lain. Kemudian, setelah

server akan aman, karena menggunakan

mereka membentuk jaringan komputer

sistem login.

dalam

penelitiannya

komputer

fakta
yang

yang

dan

konfigurasi

Samba-common,

Aprilianto, Eko Wahyu (2010)

yang diterapkan di SMP Negeri 2
Bojonegoro, mereka membentuk sistem

dalam

jaringan komputer yang memiliki account

“Membangun

login dan penyimpanan data terpusat.

Penyimpanan File Online” mengatakan

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka

dalam penelitiannya bahwa manusia di

dibuat file server menggunakan aplikasi

zaman

Samba, diharapkan agar

segala sesuatunya efisien dan efektif.

penyimpanan

data terpusat dan data siswa lebih aman

penelitiannya

era

Sehingga

yang

Layanan

globalisasi

manusia

berjudul
Penyedia

menginginkan

berinovasi

dalam

penyimpanan file yang kemudian tercipta

mengolah dan menyimpan data sudah

penyimpanan file online, sehingga dapat

menggunakan komputer, hamper semua

mengakses data dimanapun dan kapanpun

ruangan sekolah sudah dilengkapi dengan

selama terhubung dengan internet. Dalam

komputer, namun belum menerapkan

penelitiannya, analisa dan perancangan

system jairngan komputer sehingga dalam

sistem layanan file sharing secara online

keadaan tertentu menimbulkan masalah.

dibangun

Terjadinya

berbasis

website.

menggunakan

PHP

Preprocessor)

sebagai

Dengan

antri

dalam

penggunaan

(Hypertext

komputer merupakan maslaah yang sering

bahasa

terjadi karena data tersimpan di komputer

pemrogramannya, Apache sebagai web

tertentu. Penggunaan alat penyimpan

server, dan MySQL sebagai database

eksternal

server

sistem

mengambil data dari komputer satu

penyimpanan file secara online. Tujuan

dengan komputer yang lainnya serta

penelitian ini menurut Eko, dengan

sulitnya mendapatkan informasi

adanya layanan penyedia penyimpanan

referensi yang dibutuhkan.

dapat

membentuk

file secara online, pendistribusian file dari

penelitian

secara aman serta manageable.

membangun

penelitiannya
“Pembangunan

yang
Jaringan

berjudul
Local

Area

digunakan

untuk

atau

Santoso dan Sumirat mengadakan

pengguna ke mesin server dan sebaliknya

Santoso dan Sumirat (2012) dalam

masih

dengan

tujuan

jaringan

dapat

komputer

di

Sekolah Menengah Pertama Negeri 2
Sumberlawang
penelitian

sehingga

ini

diadakan

diperoleh

manfaat

Network SMP Negeri 2 Sumberlawang”

diantaranya, tidak terjadi antrian dalam

bahwa pada Sekolah Menengah Pertama

penggunaan

Negeri 2 Sumberlawang, Sragen dalam

menggunakan

komputer,
alat

tidak

lagi

penyimpan

data

eksternal

dan

memudahkan

mencari

pada client NFS. Sedangkan pada Samba,

informasi atau referensi untuk keperluan

penilti menggunakan tiga buah PC, satu

pendidikan.

unit HUB dan kabel UTP. Software yang

Metode yang digunakan dalam

diperlukan

seperti

sistem

operasi

penelitiannya adalah : pustaka, observasi,

menggunakan Linux Ubuntu 10.04 untuk

wawancara

Setelah

PC Samba server dan client 1 Samba,

diperoleh

sistem operasi Windows XP untuk client

kesimpulan dengan dibangun jaringan

2 Samba. Analisa perbandingan kecepatan

Local Area Network di SMP Negeri 2

akses menggukana software Wireshark

Sumberlawang membantu memudahkan

yang di-install pada komputer server.

pekerjaan guru maupun siswa baik dalam

Hasil perbandingan tersebut didapat yaitu

hal

kinerja dari file sharing Network File

dan

dilaksanakan

analisis.

penelitian

proses

mengajar

ataupun

System (NFS) lebih baik dibandingkan

adminisitrasinya.
Gede Wahyudi dan Trisna

dengan kinerja file sharing Samba.

Hanggara (2013) dalam penelitian yang
berjudul “Analisa Perbandingan Kinerja
Antara Network File System (NFS) dan
Primary

Domain

Controller

(PDC)

METODE PENELITIAN
Dalam

menyusun

skripsi

ini

penulis menggunakan beberapa metode

Samba” mengatakan bahwa penelitian

penelitian yaitu :

menggunakan tiga unit PC dengan sistem

1. Studi Pustaka : Mengumpulkan data-

Linux Ubuntu 10.04, satu unit HUB, dan

data penelitian dengan membaca dan

kabel UTP. Untuk software yang peneliti

mempelajari

gunakan adalah NFS server-kernel pada

berkaitan dengan pembahasan dan

NFS server dan NFS common-portmap

buku-buku

yang

permasalahan untuk tercapai tujuan

langkah-langkah tersebut sudah dijelaskan

penelitian.

secara gamblang pada BAB 3.

2. Metode Eksperimental : Melakukan
penelitian

dengan

melakukan

Pada
akses

tahap

terhadap

analisa

waktu,

kecepatan

menggunakan

percobaan secara langsung dengan

stopwatch dan dilakukan sampai 10 kali

melakukan pengujian pada sistem

berturut-turut

operasi Linux Ubuntu terhadap sistem

probabilitas

file sharing, yaitu Network File

Komputer client mengakses file yang

System (NFS) dan Samba.

telah disiapkan oleh komputer server

untuk
mendekati

mendapatkan
100

persen.

dengan beberapa file yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada tahap analisa kemudahan

Hasil

dalam
Hasil dari penelitian ini adalah

perbandingan sistem file sharing yaitu
Network File System (NFS) dan Samba
yang dilakukan melalui pengujian secara
langsung. Penelitian terhadap masingmasing sistem file sharing dilakukan

pengguaan,

melihat

cara

konfigurasi antara NFS dan Samba, lalu
membandingkannya.
Pada

tahap

sistem

kemanan

dengan cara melihat dan menganalisa
konfigurasi masing-masing sistem file
sharing. Dengan melihat hal apa saja

mencakup beberapa tahap yang sesuai
yang terdapat pada konfigurasi masingdengan

tujuan

penulisan

ini,

yaitu
masing sistem.

menganalisa perbedaan kecepatan akses
terhadap

waktu,

kemudahan

dalam

Pembahasan

penggunaan, dan sedikit menyinggung

Dari hasil analisa yang telah dilakukan,

tentang

terdapat hasil yang tertuang pada tabel 1

keamanan

sistem,

dimana

dan tabel 2.

Tabel 1 Hasil percobaan menggunakan file berukuran 679.5 MB
Percobaan ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Rata - rata

Client 1
Client 2
Client 3
57.84 detik 57.81 detik 76.16 detik
57.78 detik 57.76 detik 76.18 detik
57.80 detik 57.78 detik 76.19 detik
57.76 detik 57.80 detik 76.18 detik
57.83 detik 57.79 detik 76.17 detik
57.80 detik 57.81 detik 76.17 detik
57.82 detik 57.79 detik 76.17 detik
57.81 detik 57.80 detik 76.16 detik
57.80 detik 57.79 detik 76.18 detik
57.83 detik 57.81 detik 76.17 detik
57.807 detik 57.794 detik 76.173 detik

Client 4
75.37 detik
75.39 detik
75.36 detik
75.39 detik
75.38 detik
75.37 detik
75.36 detik
75.38 detik
75.39 detik
75.39 detik
75.378 detik

Tabel 2 Hasil percobaan menggunakan file berukuran 2.9 GB
Percobaan ke Client 1
244.58 detik
1
244.60 detik
2
244.57 detik
3
244.59 detik
4
244.60 detik
5
244.58 detik
6
244.61 detik
7
244.59 detik
8
244.57 detik
9
244.58 detik
10
244.587 detik
Rata - rata

Client 2
244.22 detik
244.20 detik
244.23 detik
244.24 detik
244.22 detik
244.21 detik
244.24 detik
244.20 detik
244.23 detik
244.21 detik
244.22 detik

Client 3
316.11 detik
316.12 detik
316.10 detik
316.12 detik
316.12 detik
316.10 detik
316.11 detik
316.12 detik
316.13 detik
316.12 detik
316.115 detik

Client 4
320.23 detik
320.20 detik
320.19 detik
320.20 detik
320.18 detik
320.20 detik
320.19 detik
320.20 detik
320.21 detik
320.19 detik
320.199 detik

Percobaan yang telah dilakukan

data/file dengan menggunakan pengukur

dan tertuang pada BAB 3, menuntut untuk

waktu yaitu stopwatch. Metode yang

melakukan

digunakan

pembahasan

terhadap

dengan

cara

mengambil

pada

data/file yang terdapat pada folder yang

pembahasan ini mengenai kecepatan yang

disiapkan untuk mounting (mengikatkan)

diukur

antara komputer server dengan komputer

percobaan

tersebut.

melalui

Analisa

serangkaian

transfer

client, cara tersebut untuk sistem file

Pada

analisa

hasil

percobaan

sharing Network File Sharing (NFS).

bagian kedua ini, menggunakan folder

Sedangkan pada sistem Samba, dapat

berukuran 2.9 GB yang didalam terdapat 3

langsung

file

menuju

atau

masuk

pada

direktori server yang digunakan untuk file
sharing.

berekstensi

“rar”.

Hasil

dari

percobaan tersebut tertuang pada tabel 2.
Dari gambar 2, terlihat bahwa

percobaan

client 3 dan client 4 memiliki waktu rata-

bagian pertama yaitu menggunakan file

rata lebih banyak daripada client 1 dan

berukuran 679.5 MB. File tersebut adalah

client 2. Pada client 1 dan client 2

file yang digunakan untuk menginstall

menggunakan sistem file sharing NFS

sistem operasi Ubuntu. Pada komputer

sedangkan

client 1 dan client 2 menggunakan sistem

menggunakan sistem file sharing Samba.

Pada

analisa

hasil

client

3

dan

client

4

NFS sedangkan komputer client 3 dan

Analisa berdasarkan kemudahan

client 4 menggunakan sistem Samba

dari instalasi sampai perawatan pada

Berikut data hasil percobaan tertuang pada

kedua sistem, sehingga didapat suatu

tabel 1.

kesimpulan mana yang lebih baik.
Dari gambar 1, terlihat bahwa

1. Network File System (NFS)

client 3 dan client 4 memiliki waktu rata-

Berdasarkan percobaan sistem

rata lebih banyak daripada client 1 dan

NFS, penulis harus instalasi di kedua

client 2. Pada client 1 dan client 2

komputer. Pertama komputer server

menggunakan sistem file sharing NFS

yaitu menggunakan nfs-kernel server.

sedangkan

client

3

dan

client

menggunakan sistem file sharing Samba.

4

Lalu,

melakukan

instalasi

pada

komputer client yaitu menggukana
nfs-common. Setelah instalasi telah

selesai, harus melakukan konfigurasi
baik pada komputer server maupun
komputer

client.

Sampai

dengan

laporan ini selesai, belum ada layanan
konfigurasi yang telah dikemas dalam
bentu GUI (Graphical User Interface).
2. Samba

Berikut
Berdasarkan percobaan sistem

Samba, penulis hanya melakukan
instalasi
Setelah

Gambar 1 GUI Samba

pada

komputer

instalasi,

mengkonfigurasi

hanya

server.
penulis

client, hanya menggunakan perintah
smb://ip-server pada kotak pencarian

adalah

penjelasan

mengenai pengamanan pada sistem file
sharing yaitu Network File System (NFS)
dan Samba.
1. Network File System

pada

komputer server. Sedangkan komputer

ini

Berikut ini adalah gambar
konfigurasi NFS pada komputer server
dan menggunakan 1 buah komputer
client.

pada Linux Ubuntu. Lain halnya
dengan NFS, Samba memiliki GUI
untuk konfigurasi sistem file sharing.
Berikut ini adalah tampilan GUI
Samba pada gambar 1.
Gambar 2 Konfigurasi NFS
Dari sebelah kiri merupakan
folder dari komputer server dimana
folder itu sebagai tempat menampung

file yang akan di sharing ke komputer

sistem file sharing. Berikut adalah

client.

GUI dari konfigurasi Samba.

Lalu,

sebelah

kanannya

terdapat IP address, merupakan IP
address dari komputer client. IP
address tersebut diberi permission
oleh server yang terlihat pada tulisan
didalam kurung.
Setelah melakukan percobaan
Gambar 3 Konfigurasi Samba
dengan cara mengganti IP address
Percobaan

tersebut dengan IP address yang lain,
namun IP address tersebut tidak ada di
dalam suatu jaringan, maka pada
komputer client yang IP address-nya

tersebut

menggunakan 1 PC namun terdapat 2
sistem operasi sistem Linux Ubuntu.
Menurut gambar 4.3, terlihat pada

tidak tertulis pada konfigurasi di

bagian “Only allow access to specific

komputer

users” dipilih user “budi”. Namun,

server,

tidak

dapat

menerima file dari komputer server.

setelah melakukan percobaan pada
komputer client “budi”, tidak dapat

2. Samba
Pada

sistem

file

sharing

Samba, terdapat konfigurasi yang
menunjukkan komputer yang dapat
mengakses ke komputer server dengan
cara memenentukan komputer client
mana saja yang dapat bergabung pada

mengakses
komputer
analisa

folder/direktori

pada

server.

Sehingga,

pada

konfigurasi

Samba

untuk

menentukan user mana saja yang
dapat

mengakses

dilakukan.

tidak

dapat

Menurut

Interpretasi Hasil Penelitian

penulis,

sistem

file

Dari hasil penelitian maka penulis

sharing yang cocok pada lingkungan LAN

memberikan beberapa intepretasi hasil

(Local Area Network) yaitu sistem NFS,

dari penelitian yang dilakukan melalui

karena

pengujian langsung. Pada sistem file

manual, namun dalam hal konfigurasi

sharing Network File system (NFS),

keamanan mudah dilakukan disamping

kecepatan akses untuk komputer client

kecepatan akses lebih baik daripada

lebih

Samba.

cepat

dibandingkan

Samba.

meskipun

konfigurasi

masih

Dikarenakan pada NFS memiliki sistem
UDP (User Datagram Protocol) yang

KESIMPULAN

dimodifikasi

Kesimpulan

menyerupai

TCP

(Transmission Control Protocol).

Berdasarkan

Lalu, pada konfigurasi sistem file

percobaan

pada

hasil
BAB

4,

analisa
dimana

sharing, sistem Samba lebih mudah

percobaan tersebut menggunakan sistem

dikarenakan

GUI

file sharing yaitu Network File System

menggunakan

(NFS) dan Samba. Hasil dari perhitungan

sedangkan

terdapat
NFS

masih

fasilitas

konfigurasi manual.
Sedangkan pada sistem keamanan,

rata-rata terhadap waktu ditampilkan pada
gambar 1 dan gambar 2.

penulis hanya bisa mengkonfigurasi NFS

Perbedaan antara NFS dan Samba

dengan cara menambahkan IP address

kemungkinan dikarenakan oleh sistem

komputer client pada komputer server,

yang berbeda dari kedua aplikasi tersebut.

sehingga komputer yang akan mengakses

Saat melakukan percobaan, NFS harus

pada komputer server sudah ditentukan

membuat folder yang digunakan untuk

pada sisi server.

tempat sharing antara server dan client.

Sedangkan

Samba,

penyiapan

folder

hanya berada pada komputer server, client
bisa

langsung

mengakses

melalui

“network”. Namun, pada sistem Samba,
file yang di letakkan pada folder yang
telah disiapkan, harus memberikan hak
akses yaitu dengan perintah “chmod 777”
pada “terminal” ubuntu.

DAFTAR PUSTAKA

Aprilianto, Eko Wahyu. 2010. Membangun Layanan Penyedia Penyimpanan File
Online. http:eprints.upnjatim.ac.id/945/1/file_1.pdf. 4 November 2014.
Santoso, Debyo Hendry. Sumirat, Estiarto Wahyu. 2012. Pembangunan Jaringan Local
Area
Network
SMP
Negeri
2
Sumberlawang.
http://www.ijns.org/journal/index.php/ijns/article/view/85/82. 24 Juli 2015
Sahala, Aldo. 2014. Konsep & Implementasi Jaringan dengan Linux Ubuntu. Semarang
: Penerbit Andi.
Wahyudi, Gede. Trisna Hanggara. 2013. Analisa Perbandingan Kinerja Antara Network
File System (NFS) dan Primary Domain Controller (PDC) Samba.
http:ojs.unud.ac.id/index.php/jik/article/view/6483. 4 November 2014.
Wibowo, Agung Dwi; Sulistyanto, Dody. 2009. Membangun Samba File Server Beserta
Jaringannya Menggunakan Ubuntu 8.10 Server Di SMP Negeri 2 Bojonegoro.
http:karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/TE/article/view/6663.html. 4 November
2014.

\

BIODATA PENULIS

Nama

: Muhammad Dian Pradana

Tempat dan Tanggal Lahir

: Tulang Bawang, 04 Agustus 1992

Jenis Kelamin

: Pria

Agama

: Islam

Perguruan Tinggi

: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Alamat

: Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Surakarta

Telp / Fax

: (0271) 717417

Alamat Rumah

: Desa Kelurahan Bener RT 002 RW 001, Wonosari,
Klaten, Jawa Tengah

No. HP

: 085728844465

Alamat E-mail

: [email protected]