Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Ayunan - Kecamatan Abian semal - Kabupaten Byunan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : AYUNAN / BANJAR GERIA

KECAMATAN : ABIANSEMAL

KABUPATEN : BADUNG

NAMA MAHASISWA : NI MADE NOVITA AYURINI

FAKULTAS/PS : KEDOKTERAN/IKM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN PPM XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Ayunan serta pendampingan keluarga.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis mengucapkan terimakasih atas bantuan dari berbagai pihak yaitu:

1. Dr. Ir. Lie Jasa, MT selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Made Sugatra selaku Kepala Desa Ayunan yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Ketut Subagia, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik serta terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN PPM Periode XIII di Desa Ayunan yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Ayunan, 29 Agustus 2016


(4)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Permasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

2.2.1 Masalah Ekonomi ... 6

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan ... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 8

3.1. Program ... 8

3.1.1. Masalah Ekonomi ... 8

3.1.2. Masalah Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan ... 9

3.2. Jadwal Kegiatan ... 9

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 13

4.1 Jenis Kegiatan ... 13

4.1.1 Waktu ... 13

4.1.2 Lokasi ... 13

4.2 Hasil ... 13


(5)

iv

BAB V PENUTUP ... 15

5.1 Simpulan ... 15

5.2 Rekomendasi ... 15


(6)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai profil keluarga dampingan seperti perekonomian keluarga dampingan. Perekonomian yang dimaksud berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa yang telah dilimpahkan kepada Kelian Dinas di masing-masing banjar kemudian diberikan rekomendasi keluarga kurang mampu yang bisa didampingi khususnya untuk Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan Tabel 1.1 Identitas Keluarga

No. Nama Status Umur

(Th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Ketut Subagia

Kawin 36 Tamat SD Petani/Peke bun

Kepala Keluarga 2. Gusti Ayu

Indrawati

Kawin 42 Tamat SD Petani/Peke bun

Istri 3. Ni Made

Mesir

Cerai/ Mati 66 Tamat SD Petani/Peke bun

Orangtua 4 I Nyoman

Sukarta

Belum Kawin

40 Tamat SD Tidak Bekerja

Famili Lain 5 I Wayan

Wiradana

Belum Kawin

30 Tamat SMP Tukang kayu


(7)

2

Dalam kehidupan sehari-hari Bapak I Ketut Subagia tinggal dalam satu pekarangan rumah dengan seorang istri, seorang ibu, 2 orang kakak yang sudah berkeluarga, dan 2 orang adik yang belum berkeluarga. Rumah itu terdiri dari 5 kamar tidur dan 2 dapur yang salah satunya digunakan oleh KK lain yang tinggal di pekarangan rumah tersebut. Rumah yang ditempati oleh Bapak I Ketut Subagia tersebut masih belum rampung, dimana temboknya belum dilapisi cat tembok dan kamar yag terlihat berdebu. Selain itu keluarga Bapak I Ketut Subagia juga memelihara ayam yang kandangnya berdekatan dengan kamar tidurnya. Hal ini memungkinkan debu bertebaran yang dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan bagian atas, kandang ayam yang berada di dekat pekarangan rumah juga dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, kamar mandi yang dimiliki oleh Bapal I Ketut Subagia juga tergolong belum layak. Kamar mandinya tergolong kamar mandi darurat yang belum memenuhi standar.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Ketut Subagia.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Ketut Subagia merupakan salah satu keluarga kurang mampu yang bertempat tinggal di Banjar Geria, Desa Ayunan. Bapak I Ketut Subagia hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar. Istri dari bapak I Ketut Subagia juga hanya lulusan SD sehingga sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu,


(8)

3

Bapak I ketut Subagia juga memiliki 1 orang adik yang mengalami penyakit gangguan jiwa yang juga harus ditanggung.

Sekarang Bapak I Ketut Subagia tinggal bersama dengan seorang istri, seorang Ibu dan 2 orang adik. Bapak I Ketut Subagia dan istri bekerja sebagai pemetik bunga pacar di sawah dan juga menjadi pemangku jika ada upacara-upacara adat di lingkungan sekitar rumah. Ibu dari bapak I Ketut Subagia juga bekerja sebagai penggarap sawah milik orang lain. Adik pertama dari Bapak I Ketut Subagia mengalami gangguan jiwa yang tidak mampu bekerja. Adik keduanya masih belum berkeluarga dan bekerja sebagai tukang kayu.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Subagia bekerja sebagai petani pemetik bunga pacar dan mengerjakan sawah milik orang lain sehingga pendapatan dari sawah tersebut bisa dibagi rata dengan pemilik sawah. Terkadang beliau mendapat penghasilan Rp. 50.000,00 hingga Rp. 100.000,00 per hari tergantung jumlah bunga yang dipetik dan harga bunga di pasaran.dan juga pada saat musim bung datang. Waktu kerja yang dibutuhkan pun tidak menentu sesuai dengan pekerjaan yang diambil. Selain itu, beliau juga memelihara sapi dan ayam kampung yang sewaktu-waktu dapat dijual jika memerlukan uang.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Subagia harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Subagia dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 40.000 x 30 hari = Rp 1.200.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak I Ketut Subagia. Dilihat dari segi kesehatan, tergolong keluarga sehat. Namun


(9)

4

Adik pertama dari Bapak I Ketut Subagia mengalami gangguan jiwa yang disebabkan karena terlalu depresi dan mengalami penyakit niskala. Pada hari – hari biasa adik dari Bapak I Ketut Subagia ini bertingkah laku yang baik seperti orang normal seperti orang lain namun pada saat rahinan dan hari raya, adik dari Bapak I Ketut Subagia ini akan mengamuk. Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Selain itu, keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan kemudahan didalam biaya kesehatan karena semua anggota keluarga sudah memiliki JAMKESMAS yang secara otomatis masuk ke dalam peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

c. Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Subagia. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Subagia seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya.Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang diisaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Subagia terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu.

d. Lain – lain

Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Subagia selama sebulan seperti biaya untuk listrik. Listrik yang menerangi rumah Bapak I Ketut Subagia memiliki daya 450 Watt. Adapun dana untuk lisrik per bulan yang harus dikeluarkan oleh beliau per bulan adalah sebesar Rp. 25.000,00 per bulan.


(10)

5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami BapakI ketut subagia:

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Ketut Subagia, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan maupun permasalahan keluarga.

Bapak I Ketut Subagia yang hanya menamatkan diri dari pendidikan SD saja sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak. Hal ini membuat beliau bekerja menggarap sawah milik orang lain dengan pendapatan minim bahkan tidak menentu. Hal ini bertambah berat semenjak adik pertamanya mengalami gangguan kejiwaan dan harus menanggung biaya pengobatan saat penyakitnya kumat.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak I Ketut Subagia terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah ekonomi dan kesehatan. Adapun beberapa permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


(11)

6

2.2.1 Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi/keuangan merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang. Hal ini pun juga dihadapi oleh Bapak I Ketut Subagia. Perekonomian keluarga Bapak I Ketut Subagia cenderung stagnan. Pendapatan yang beliau hasilkan dari bekerja dapat dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diperberat apabila terdapat hal-hal mendesak yang harus segera dilunasi. Hal mendesak biasanya terjadi apabila ada masalah kesehatan maupun masalah sosial di masyarakat. Seperti saat adiknya mengalami kambuh penyakit sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis dan pengobatan. Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring peningakatan harga barang-barang konsumsi.


(12)

7

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan

Dari segi kesehatan keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah cukup baik namun salah satu dari keluarganya mengalami gangguan kejiwaan karena depresi dan terkena penyakit yang secara medis tidak dapat terdeteksi. Beliau akan bersikap dan perilaku seperti masyarakat lumrah saat hari-hari biasa, namun pada hari-hari raya tertentu beliau akan mengamuk dan keluarga sulit untuk menangulanginya. Sebelumnya adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan perawatan di RSJ Bangli namun pada saat itu keadaan Adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah membaik sehingga diijinkan kembali ke rumah.

Selain itu masalah selanjutnya daro segi kesehatan lingkungan. Kebersihan dan kerapian, rumah keluarga Bapak I Ketut Subagia tergolong kurang terjaga kebersihannya. Banyak debu dirumah beliau karena cat yang belum menyeluruh dan tanah yang bertebaran dan lantai yang belum merata. Beliau juga memelihara ayam dan kandangnya berada pada pekarangan rumahnya. Selain itu barang-barang dalam ruangan rumah Bapak I Ketut Subagia diletakan dengan sembarangan sehingga penataan rumah tersebut tidak rapi.


(13)

8

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Ekonomi

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah ekonomi/keuangan adalah keluarga Bapak I Ketut Subagia ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan mencoba menjual alat-alat banten seperti canang dan porosan yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang didapat dari kebun belakang rumah. Selain itu, perbaikan ekonomi juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan uang lebih dari hasil pekerjaan Bapak I Ketut Subagia sebagai petani pemetik bunga pacar dan juga hasil dari penjualan bunga bersama. Penghasilan Bapak I Ketut Subagia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli sembako. Untuk menunjang perekonomian keluarga yang minim, keluarga Bapak I Ketut Subagia memelihara ternak milik saudaranya berupa satu ekor sapi dan beberapa ekor ayam sehingga beliau memiliki uang untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga.


(14)

9

3.1.2. Masalah Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan

Untuk masalah kesehatan adik dari Bapak I Ketut Subagia, disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin atau check up ke rumah sakit untuk menghindari kejadian yang semakin buruk pada adik beliau. Untuk biaya kesehatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan biaya pengobatan tersebut dapat ditanggung menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional.

Untuk kesehatan lingkungannya diawali dengan melakukan kegiatan diskusi, memberikan juga pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membantu melakukan pembersihan rumah secara teratur dan menata barang-barang rumah dengan rapi. Selain itu perlu juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan kamar mandi dan penggunaan air bersih agar kesehatan tetap terjaga.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Ketut Subagia. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah jam

1. Sabtu, 23 juli 2016 Koordinasi dan meminta rekomendasi untuk KK dampingan

2 jam

2. Senin, 25 Juli 2016 Survey lokasi KK dampingan sekaligus melakukan perkenalan

1 jam

3. Selasa, 26 Juli 2016 Diskusi dengan KK dampingan 4 jam 4. Rabu, 27 Juli 2016 Diskusi dengan KK dampingan

dan membantu mejejaitan

3 jam

5. Kamis, 28 Juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan bertanya tentang keadaan


(15)

10

keseluruhan keluarganya

6. Jumat, 29 Juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan serta membantu menyapu dan bersih-bersih

2 jam

7. Sabtu, 30 juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan ,membantu membuat canang dan metanding segehan

2 jam

8. Minggu, 31 Juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan 1 jam 9. Senin, 1 Agustus 2016 Membantu mejejaitan dan

menyiapkan canang untuk digunakan sehari-hari

4jam

10. Selasa, 2 Agustus 2016

Membantu membersihkan halaman rumah

2 jam

11. Rabu, 3 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membawakan snack

3 jam

12. Kamis, 4 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan 2 jam

13.

Jumat , 5 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu kegiatan keluarga

3jam

14. Minggu, 7 Agustus 2016

Membantu menyapu pekarangan 3 jam

15.

Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

3 jam

16.

Selasa, 9 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

3jam


(16)

11

17. 2016 dan membantu menyiapkan

canang dan segehan 18. Kamis, 11 Agustus

2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

19. Jumat, 12 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2jam

20. Sabtu, 13 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

21. Senin, 15 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

22. Selasa, 16 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan 1 jam

23. Kamis, 18 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

24. Jumat, 19 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

2jam

25. Sabtu, 20 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

26. Minggu, 21 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

27. Senin, 22 agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan


(17)

12

canang dan segehan 28. Selasa, 23 Agustus

2016

Membantu memetik bunga Pacar ke sawah

4 jam

29. Rabu, 25 Agustus 2016

Membantu berkebun dan menanam tanaman TOGA

3 jam

30. Sabtu, 27 Agustus 2016

Perpisahan dengan KK dampingan dengan menyerahkan tanaman, sembako dan beberapa bingkisan

2 jam


(18)

13

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Ayunan dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia adalah di Tempekan Bucu, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

4.2 Hasil

Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah agar keluarga Bapak I Ketut Subagia dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai kesejahteraan hidup khususnya mengenai cara menjaga kesehatan yang baik dan benar sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit serta bagaimana cara mengelola pendapatan & pentingnya menabung sehingga nantinya diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup serta memperbaiki kesejahteraan hidup keluarga.


(19)

14

4.3 Kendala

Adapun kendala – kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di keluarga Bapak I Ketut Subagia, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung adalah awalnya keluarga Bapak I Ketut Subagia masih merasa segan untuk membiarkan saya membantu menyelesaikan pekerjaan, beliau merasa saya tidak mampu membantu membersihkan rumah, membantu mejejaitan canang dan porosan serta mengasihani saya saat akan memetik bunga pacar ke sawah karena pada saat itu cuaca sedang panas dan beliau takut saya akan sakit. Namun seiring berjalannya waktu beliau akhirnya memberikan saya kesempatan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut.


(20)

15

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Masalah utama yang dihadapi keluarga bapak I Ketut Subagia yaitu masalah ekonomi dimana beliau mempunyai penghasilan yang tidak menentu. Hal dapat disarankan adalah memberikan pemahaman bagaimana cara mengelola uang yang baik dan meningkatkan produksi melalui pemeliharaan ternak berupa ayam dan sapi yang nantinya dapat menambah pendapatan.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan, terdapat masalah dimana ruangan memiliki lantai yang kotor dan barang-barang yang tidak tertata dengan rapi. Selain itu terdapat kandang ayam yang berada di dekat ruang tidur sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Disini telah dilakukan pembersihan ruangan yaitu menata barang-barang agar terlihat lebih bersih dan rapi.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar lebih mengatur keuangan agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap hari dan nantinya bisa digunakan untuk memperbaiki rumah.

2. Untuk kesehatan keluarga disarankan untuk melakukan pengecekan rutin ke fasilitas pelayanan terdekat dan untuk biaya pengobatannya nanti telah tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional.

3. Untuk kebersihan dan kerapian anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari meletakan barang-barang pada tempatnya, membersihkan ruangan secara teratur, menata kandang ayam dan kebersihannya serta menjaga kebersihan lingkungan rumah


(21)

16


(22)

17


(23)

18

Gambar 3. Saat membantu mejejaitan alat banten berupa canang dan porosan


(24)

19

Gambar 5. Membantu memetik bunga pacar di sawah


(25)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Dalam bab ini akan dijabarkan mengenai profil keluarga dampingan seperti perekonomian keluarga dampingan. Perekonomian yang dimaksud berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh Kepala Desa yang telah dilimpahkan kepada Kelian Dinas di masing-masing banjar kemudian diberikan rekomendasi keluarga kurang mampu yang bisa didampingi khususnya untuk Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung sebagai tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan Tabel 1.1 Identitas Keluarga

No. Nama Status Umur

(Th)

Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1. I Ketut Subagia

Kawin 36 Tamat SD Petani/Peke bun

Kepala Keluarga 2. Gusti Ayu

Indrawati

Kawin 42 Tamat SD Petani/Peke bun

Istri 3. Ni Made

Mesir

Cerai/ Mati 66 Tamat SD Petani/Peke bun

Orangtua 4 I Nyoman

Sukarta

Belum Kawin

40 Tamat SD Tidak Bekerja

Famili Lain 5 I Wayan

Wiradana

Belum Kawin

30 Tamat SMP Tukang kayu


(26)

2

Dalam kehidupan sehari-hari Bapak I Ketut Subagia tinggal dalam satu pekarangan rumah dengan seorang istri, seorang ibu, 2 orang kakak yang sudah berkeluarga, dan 2 orang adik yang belum berkeluarga. Rumah itu terdiri dari 5 kamar tidur dan 2 dapur yang salah satunya digunakan oleh KK lain yang tinggal di pekarangan rumah tersebut. Rumah yang ditempati oleh Bapak I Ketut Subagia tersebut masih belum rampung, dimana temboknya belum dilapisi cat tembok dan kamar yag terlihat berdebu. Selain itu keluarga Bapak I Ketut Subagia juga memelihara ayam yang kandangnya berdekatan dengan kamar tidurnya. Hal ini memungkinkan debu bertebaran yang dapat menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan bagian atas, kandang ayam yang berada di dekat pekarangan rumah juga dapat menyebabkan penyakit. Selain itu, kamar mandi yang dimiliki oleh Bapal I Ketut Subagia juga tergolong belum layak. Kamar mandinya tergolong kamar mandi darurat yang belum memenuhi standar.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga Bapak I Ketut Subagia.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Bapak I Ketut Subagia merupakan salah satu keluarga kurang mampu yang bertempat tinggal di Banjar Geria, Desa Ayunan. Bapak I Ketut Subagia hanya dapat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar. Istri dari bapak I Ketut Subagia juga hanya lulusan SD sehingga sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain itu,


(27)

3

Bapak I ketut Subagia juga memiliki 1 orang adik yang mengalami penyakit gangguan jiwa yang juga harus ditanggung.

Sekarang Bapak I Ketut Subagia tinggal bersama dengan seorang istri, seorang Ibu dan 2 orang adik. Bapak I Ketut Subagia dan istri bekerja sebagai pemetik bunga pacar di sawah dan juga menjadi pemangku jika ada upacara-upacara adat di lingkungan sekitar rumah. Ibu dari bapak I Ketut Subagia juga bekerja sebagai penggarap sawah milik orang lain. Adik pertama dari Bapak I Ketut Subagia mengalami gangguan jiwa yang tidak mampu bekerja. Adik keduanya masih belum berkeluarga dan bekerja sebagai tukang kayu.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Bapak I Ketut Subagia bekerja sebagai petani pemetik bunga pacar dan mengerjakan sawah milik orang lain sehingga pendapatan dari sawah tersebut bisa dibagi rata dengan pemilik sawah. Terkadang beliau mendapat penghasilan Rp. 50.000,00 hingga Rp. 100.000,00 per hari tergantung jumlah bunga yang dipetik dan harga bunga di pasaran.dan juga pada saat musim bung datang. Waktu kerja yang dibutuhkan pun tidak menentu sesuai dengan pekerjaan yang diambil. Selain itu, beliau juga memelihara sapi dan ayam kampung yang sewaktu-waktu dapat dijual jika memerlukan uang.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari sudah tentu Bapak I Ketut Subagia harus mengatur pengeluaran rumah tangga seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain. Adapun rincian dari berbagai keperluan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Ketut Subagia dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 40.000 x 30 hari = Rp 1.200.000 Untuk biaya MCK tidak dianggarkan tergantung keperluan.

b. Kesehatan

Kesehatan merupakan hal yang sangat diperhatikan oleh keluarga Bapak I Ketut Subagia. Dilihat dari segi kesehatan, tergolong keluarga sehat. Namun


(28)

4

Adik pertama dari Bapak I Ketut Subagia mengalami gangguan jiwa yang disebabkan karena terlalu depresi dan mengalami penyakit niskala. Pada hari – hari biasa adik dari Bapak I Ketut Subagia ini bertingkah laku yang baik seperti orang normal seperti orang lain namun pada saat rahinan dan hari raya, adik dari Bapak I Ketut Subagia ini akan mengamuk. Namun, untuk biaya kesehatan Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan biaya tertentu karena disesuaikan dengan kondisi kesehatan. Selain itu, keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan kemudahan didalam biaya kesehatan karena semua anggota keluarga sudah memiliki JAMKESMAS yang secara otomatis masuk ke dalam peserta Jaminan Kesehatan Nasional.

c. Sosial

Dalam kehidupan bermasyarakat tentu banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh Bapak I Ketut Subagia. Hal ini ditambah lagi dengan adat-istiadat yang ada di Banjar yang menuntut pengeluaran tambahan selain kebutuhan pokok. Keperluan sosial yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Subagia seperti iuran banjar, uang suka duka (ngaben, pawiwahan), upacara yadnya, dan berbagai kegiatan adat-istiadat lainnya.Untuk berbagai pengeluaran sosial seperti itu, Bapak I Ketut Subagia tidak menganggarkan secara khusus. Hal ini disesuaikan dengan kondisi keuangan saat itu. Namun, apabila beliau tidak memiliki uang diisaat yang mendesak, maka Bapak I Ketut Subagia terpaksa untuk berhutang terlebih dahulu.

d. Lain – lain

Selain biaya untuk kebutuhan sehari-hari, ada berbagai kebutuhan yang harus dikeluarkan oleh Bapak I Ketut Subagia selama sebulan seperti biaya untuk listrik. Listrik yang menerangi rumah Bapak I Ketut Subagia memiliki daya 450 Watt. Adapun dana untuk lisrik per bulan yang harus dikeluarkan oleh beliau per bulan adalah sebesar Rp. 25.000,00 per bulan.


(29)

5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan utama sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat menentukan solusi yang sekiranya tepat. Permasalahan tersebut bisa meliputi masalah keuangan, pendidikan, hingga masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa prioritas permasalahan yang dialami BapakI ketut subagia:

2.1 Permasalahan Keluarga

Untuk mengidentifikasi suatu permasalahan, maka dibutuhkan suatu pendekatan secara langsung terhadap keluarga dampingan. Pendekatan tersebut dapat dilakukan melalui wawancara secara langsung dan observasi tempat (lingkungan rumah) dengan mengunjungi keluarga dampingan. Setelah mengunjungi rumah keluarga dampingan yang dalam hal ini rumah Bapak I Ketut Subagia, didapatkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh beliau. Adapun permasalahn tersebut meliputi masalah keuangan maupun permasalahan keluarga.

Bapak I Ketut Subagia yang hanya menamatkan diri dari pendidikan SD saja sudah tentu sangat susah untuk mencari pekerjaan yang layak. Hal ini membuat beliau bekerja menggarap sawah milik orang lain dengan pendapatan minim bahkan tidak menentu. Hal ini bertambah berat semenjak adik pertamanya mengalami gangguan kejiwaan dan harus menanggung biaya pengobatan saat penyakitnya kumat.

2.2 Masalah Prioritas

Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan di rumah Bapak I Ketut Subagia terdapat beberapa masalah yang menjadi prioritas. Beberapa masalah tersebut meliputi masalah ekonomi dan kesehatan. Adapun beberapa permasalahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:


(30)

6

2.2.1 Masalah Ekonomi

Masalah ekonomi/keuangan merupakan masalah pokok yang dihadapi oleh setiap orang. Hal ini pun juga dihadapi oleh Bapak I Ketut Subagia. Perekonomian keluarga Bapak I Ketut Subagia cenderung stagnan. Pendapatan yang beliau hasilkan dari bekerja dapat dikatakan tidak cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Hal ini juga diperberat apabila terdapat hal-hal mendesak yang harus segera dilunasi. Hal mendesak biasanya terjadi apabila ada masalah kesehatan maupun masalah sosial di masyarakat. Seperti saat adiknya mengalami kambuh penyakit sehingga harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan tindakan medis dan pengobatan. Masalah keuangan ini tentu menjadi prioritas karena akan mempengaruhi aspek lainnya. Selain itu, semakin hari kebutuhan akan dana akan semakin meningkat seiring peningakatan harga barang-barang konsumsi.


(31)

7

2.2.2 Permasalahan Kesehatan Keluarga dan Lingkungan

Dari segi kesehatan keluarga Bapak I Ketut Subagia sudah cukup baik namun salah satu dari keluarganya mengalami gangguan kejiwaan karena depresi dan terkena penyakit yang secara medis tidak dapat terdeteksi. Beliau akan bersikap dan perilaku seperti masyarakat lumrah saat hari-hari biasa, namun pada hari-hari raya tertentu beliau akan mengamuk dan keluarga sulit untuk menangulanginya. Sebelumnya adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah mendapatkan perawatan di RSJ Bangli namun pada saat itu keadaan Adik dari Bapak I Ketut Subagia sudah membaik sehingga diijinkan kembali ke rumah.

Selain itu masalah selanjutnya daro segi kesehatan lingkungan. Kebersihan dan kerapian, rumah keluarga Bapak I Ketut Subagia tergolong kurang terjaga kebersihannya. Banyak debu dirumah beliau karena cat yang belum menyeluruh dan tanah yang bertebaran dan lantai yang belum merata. Beliau juga memelihara ayam dan kandangnya berada pada pekarangan rumahnya. Selain itu barang-barang dalam ruangan rumah Bapak I Ketut Subagia diletakan dengan sembarangan sehingga penataan rumah tersebut tidak rapi.


(32)

8

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1. Masalah Ekonomi

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah ekonomi/keuangan adalah keluarga Bapak I Ketut Subagia ada baiknya mendapatkan penghasilan tambahan dengan mencoba menjual alat-alat banten seperti canang dan porosan yang dibuat menggunakan bahan-bahan yang didapat dari kebun belakang rumah. Selain itu, perbaikan ekonomi juga dapat dilakukan dengan cara menyisihkan uang lebih dari hasil pekerjaan Bapak I Ketut Subagia sebagai petani pemetik bunga pacar dan juga hasil dari penjualan bunga bersama. Penghasilan Bapak I Ketut Subagia hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti membeli sembako. Untuk menunjang perekonomian keluarga yang minim, keluarga Bapak I Ketut Subagia memelihara ternak milik saudaranya berupa satu ekor sapi dan beberapa ekor ayam sehingga beliau memiliki uang untuk ditabung dan digunakan sewaktu-waktu apabila terjadi hal-hal yang tak terduga.


(33)

9

3.1.2. Masalah Kesehatan Keluarga dan Kesehatan Lingkungan

Untuk masalah kesehatan adik dari Bapak I Ketut Subagia, disarankan untuk selalu melakukan pemeriksaan rutin atau check up ke rumah sakit untuk menghindari kejadian yang semakin buruk pada adik beliau. Untuk biaya kesehatan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan biaya pengobatan tersebut dapat ditanggung menggunakan Jaminan Kesehatan Nasional.

Untuk kesehatan lingkungannya diawali dengan melakukan kegiatan diskusi, memberikan juga pemahaman mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan membantu melakukan pembersihan rumah secara teratur dan menata barang-barang rumah dengan rapi. Selain itu perlu juga diberikan pemahaman mengenai pentingnya kebersihan kamar mandi dan penggunaan air bersih agar kesehatan tetap terjaga.

3.2. Jadwal Kegiatan

Dalam sub bab ini mahasiswa membahas mengenai jadwal (waktu dan kegiatan) yang dari awal kunjungan hingga hari terakhir kunjungan yang dilakukan oleh mahasiswa yang bersangkutan di keluarga Bapak I Ketut Subagia. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah seperti tabel 3.1..

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah jam

1. Sabtu, 23 juli 2016 Koordinasi dan meminta rekomendasi untuk KK dampingan

2 jam

2. Senin, 25 Juli 2016 Survey lokasi KK dampingan sekaligus melakukan perkenalan

1 jam

3. Selasa, 26 Juli 2016 Diskusi dengan KK dampingan 4 jam 4. Rabu, 27 Juli 2016 Diskusi dengan KK dampingan

dan membantu mejejaitan

3 jam

5. Kamis, 28 Juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan bertanya tentang keadaan


(34)

10

keseluruhan keluarganya

6. Jumat, 29 Juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan serta membantu menyapu dan bersih-bersih

2 jam

7. Sabtu, 30 juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan ,membantu membuat canang dan metanding segehan

2 jam

8. Minggu, 31 Juli 2016 Diskusi dengan KK Dampingan 1 jam 9. Senin, 1 Agustus 2016 Membantu mejejaitan dan

menyiapkan canang untuk digunakan sehari-hari

4jam

10. Selasa, 2 Agustus 2016

Membantu membersihkan halaman rumah

2 jam

11. Rabu, 3 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membawakan snack

3 jam

12. Kamis, 4 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan 2 jam

13.

Jumat , 5 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu kegiatan keluarga

3jam

14. Minggu, 7 Agustus 2016

Membantu menyapu pekarangan 3 jam

15.

Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

3 jam

16.

Selasa, 9 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

3jam


(35)

11

17. 2016 dan membantu menyiapkan

canang dan segehan 18. Kamis, 11 Agustus

2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

19. Jumat, 12 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2jam

20. Sabtu, 13 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

21. Senin, 15 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

22. Selasa, 16 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan 1 jam

23. Kamis, 18 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan canang dan segehan

2 jam

24. Jumat, 19 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

2jam

25. Sabtu, 20 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membersihkan lingkungan rumahnya

2 jam

26. Minggu, 21 Agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu membuat porosan

3 jam

27. Senin, 22 agustus 2016

Diskusi dengan KK Dampingan dan membantu menyiapkan


(36)

12

canang dan segehan 28. Selasa, 23 Agustus

2016

Membantu memetik bunga Pacar ke sawah

4 jam

29. Rabu, 25 Agustus 2016

Membantu berkebun dan menanam tanaman TOGA

3 jam

30. Sabtu, 27 Agustus 2016

Perpisahan dengan KK dampingan dengan menyerahkan tanaman, sembako dan beberapa bingkisan

2 jam


(37)

13

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Jenis Kegiatan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XI di Desa Ayunan dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.1 Waktu

Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam kegiatan.

4.1.2 Lokasi

Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari keluarga Bapak I Ketut Subagia adalah di Tempekan Bucu, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

4.2 Hasil

Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah agar keluarga Bapak I Ketut Subagia dapat meningkatkan kesadaran mereka mengenai kesejahteraan hidup khususnya mengenai cara menjaga kesehatan yang baik dan benar sehingga dapat terhindar dari berbagai macam penyakit serta bagaimana cara mengelola pendapatan & pentingnya menabung sehingga nantinya diharapkan mampu meningkatkan taraf hidup serta memperbaiki kesejahteraan hidup keluarga.


(38)

14

4.3 Kendala

Adapun kendala – kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di keluarga Bapak I Ketut Subagia, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung adalah awalnya keluarga Bapak I Ketut Subagia masih merasa segan untuk membiarkan saya membantu menyelesaikan pekerjaan, beliau merasa saya tidak mampu membantu membersihkan rumah, membantu mejejaitan canang dan porosan serta mengasihani saya saat akan memetik bunga pacar ke sawah karena pada saat itu cuaca sedang panas dan beliau takut saya akan sakit. Namun seiring berjalannya waktu beliau akhirnya memberikan saya kesempatan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut.


(39)

15

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Masalah utama yang dihadapi keluarga bapak I Ketut Subagia yaitu masalah ekonomi dimana beliau mempunyai penghasilan yang tidak menentu. Hal dapat disarankan adalah memberikan pemahaman bagaimana cara mengelola uang yang baik dan meningkatkan produksi melalui pemeliharaan ternak berupa ayam dan sapi yang nantinya dapat menambah pendapatan.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan, terdapat masalah dimana ruangan memiliki lantai yang kotor dan barang-barang yang tidak tertata dengan rapi. Selain itu terdapat kandang ayam yang berada di dekat ruang tidur sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Disini telah dilakukan pembersihan ruangan yaitu menata barang-barang agar terlihat lebih bersih dan rapi.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar lebih mengatur keuangan agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap hari dan nantinya bisa digunakan untuk memperbaiki rumah.

2. Untuk kesehatan keluarga disarankan untuk melakukan pengecekan rutin ke fasilitas pelayanan terdekat dan untuk biaya pengobatannya nanti telah tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional.

3. Untuk kebersihan dan kerapian anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari meletakan barang-barang pada tempatnya, membersihkan ruangan secara teratur, menata kandang ayam dan kebersihannya serta menjaga kebersihan lingkungan rumah


(40)

16


(41)

17


(42)

18

Gambar 3. Saat membantu mejejaitan alat banten berupa canang dan porosan


(43)

19

Gambar 5. Membantu memetik bunga pacar di sawah


(1)

14 4.3 Kendala

Adapun kendala – kendala yang dialami saat melaksanakan program KK dampingan di keluarga Bapak I Ketut Subagia, Banjar Geria, Desa Ayunan, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung adalah awalnya keluarga Bapak I Ketut Subagia masih merasa segan untuk membiarkan saya membantu menyelesaikan pekerjaan, beliau merasa saya tidak mampu membantu membersihkan rumah, membantu mejejaitan canang dan porosan serta mengasihani saya saat akan memetik bunga pacar ke sawah karena pada saat itu cuaca sedang panas dan beliau takut saya akan sakit. Namun seiring berjalannya waktu beliau akhirnya memberikan saya kesempatan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan tersebut.


(2)

15 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari pembahasan diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :

1. Masalah utama yang dihadapi keluarga bapak I Ketut Subagia yaitu masalah ekonomi dimana beliau mempunyai penghasilan yang tidak menentu. Hal dapat disarankan adalah memberikan pemahaman bagaimana cara mengelola uang yang baik dan meningkatkan produksi melalui pemeliharaan ternak berupa ayam dan sapi yang nantinya dapat menambah pendapatan.

2. Untuk masalah yang lainnya, seperti kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan, terdapat masalah dimana ruangan memiliki lantai yang kotor dan barang-barang yang tidak tertata dengan rapi. Selain itu terdapat kandang ayam yang berada di dekat ruang tidur sehingga dapat menjadi sumber penularan penyakit. Disini telah dilakukan pembersihan ruangan yaitu menata barang-barang agar terlihat lebih bersih dan rapi.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar lebih mengatur keuangan agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan sehingga dapat memenuhi kebutuhan setiap hari dan nantinya bisa digunakan untuk memperbaiki rumah.

2. Untuk kesehatan keluarga disarankan untuk melakukan pengecekan rutin ke fasilitas pelayanan terdekat dan untuk biaya pengobatannya nanti telah tercover oleh Jaminan Kesehatan Nasional.

3. Untuk kebersihan dan kerapian anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari meletakan barang-barang pada tempatnya, membersihkan ruangan secara teratur, menata kandang ayam dan kebersihannya serta menjaga kebersihan lingkungan rumah


(3)

16


(4)

17


(5)

18

Gambar 3. Saat membantu mejejaitan alat banten berupa canang dan porosan


(6)

19

Gambar 5. Membantu memetik bunga pacar di sawah