Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Peninjoan - Kecamatan Tembuku - Kabupaten Beninjoan.

(1)

UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : PENINJOAN

KECAMATAN : TEMBUKU

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

Disusun Oleh:

MIRULALINI THINAGAR 1102005220

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA 2016


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya penulis dapat menyelesaikan laporan KKN ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan laporan ini, banyak pihak yang telah membantu dari awal hingga akhir, baik moral maupun material. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu penyelesaian tugas ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik membangun, sangat penulis harapkan demi perbaikan tugas serupa di waktu berikutnya. Semoga laporan ini juga dapat memberi manfaat bagi pihak yang berkepentingan.

Denpasar, 28 Agustus 2016


(3)

Halaman Judul ………...…... i

Daftar Isi ………... ii

I. Gambaran Umum Keluarga Dampingan……… 1

II. Identifikasi dan Prioritas Masalah……… 4

III. Usulan Pensolusian Masalah ... 6

IV. Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga ... 9

V. Penutup... 16


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Dengan selesainya kegiatan KKN-PPM yang saya kerjakan, maka saya:

Nama Mahasiswa : Mirulalini Thinagar No Mahasiswa : 1102005220

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN-PPM.

Menyetujui,


(5)

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1Profil Keluarga Dampingan

Berikut ini disajikan profil keluarga dampingan dalam bentuk table. Tabel 1. Data Demografi Keluarga Dampingan

No Nama Status Umur Pendidikan Perkerjaan

1 I Nyoman Depande

Kepala Keluarga

45 Tahun Tamat SD Pandai Besi

2 Ni Wayan Mariani

Istri KK 36 Tahun Tamat SD Suri Rumah Tangga 3 Ni Putu Pande

Mariasih

Anak KK 19 Tahun SMA Kasir

4 Ni Komang Ari Kristiani

Anak KK 11 tahun Masih SD Pelajar

5 Wayan Pande Agus Purwata

Anak KK 4 bulan Belum Sekolah

-

Keluarga bapak I Nyoman Depande terdiri dari dirinya sendiri sebagai KK dan seorang ayah, seorang Ibu yang bernama Ni Wayan Mariani, dan 3 orang anaknya yang meliputi Ni Putu Pande Mariasih, Ni Komang Ari Kristiani dan Wayan Pande Agus Purwata.

Pekerjaan KK adalah sebagai pandai besi dan anaknya bekerja sebagai kasir. Istrinya, ibu Ni Wayan Mariani juga bekerja menternak 2 babi dan ayam karena pendapatan KK yaitu sekitar Rp 500,000.00 – Rp 800,000.00 saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga menjadi penyebab untuk anak pertama KK untuk bekerja. Selain itu, pengeluaran untuk keluarga bapak I Nyoman Depande juga telah meningkat setelah lahirnya anak ketiga mereka 4 bulan yang lalu. Permasalahan lain yang ditemukan dalam keluarga ini adalah kondisi kesehatan ibu Ni Wayan Mariani yang menderita dengan Bell’s Palsy.


(6)

Keluarga bapak I Nyoman Depande tinggal dalam satu pekarangan bersamaan dengan keluarga yang lain namun dalam bangunan yang terpisah. Tempat tinggal keluarga dampingan ini terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur. Perkarangan rumah beralaskan tanah. Lantai kamar tidur dan lantai dapur keluarga dampingan terbuat dari semen dan atap rumah mereka terbuat dari genteng. Kamar tidur terlihat tidak memiliki ventilasi yang bagus kerana tidak memiliki jendela sehingga tidak memungkinkan masuknya sinar matahari ke dalam kamar. Lantai kamar mandi keluarga dampingan menggunakan semen dan untuk penampungan air hanya digunakan ember. Kamar mandi terlihat kotor dan kurang terawat. Keluarga dampingan sudah menggunakan kompor untuk memasak.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Bapak I Nyoman Depande memiliki penghasilan yang tidak menentu. Hal ini dikarenakan mereka tidak mendapatkan penghasilan yang dihitung dalam kurun waktu sebulan. Penghasilan yang didapatkan adalah penghasilan per hari, dimana penghasilan tersebut dapat berbeda setiap harinya. Beliau mengatakan bahwa penghasilan dalam sebulan adalah sekitar Rp 500,000.00 – Rp 800,000.00. Pendapatan keluarga dampingan ini juga diperoleh dari anak pertama KK yaitu Ni Putu Pande Mariasih yang berkisar sekitar Rp 300,000.00 dan juga dari hasil penternakan babi yaitu sekitar Rp 5,000,000.00 jika dijual.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pendapatan keluarga bapak I Nyoman Depande digunakan untuk biaya makan, biaya sekolah, biaya listrik, upacara agama dan biaya air. Pengeluaran untuk keluarga dampingan sekarang dikatakan sudah meningkat sejak kelahiran anak ketiga mereka. Pendapatan yang diperoleh oleh mereka sekarang dikatakan terkadang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biaya listrik yang dikeluarkan adalah sekitar Rp 20,000.00 perbulan. Sedangkan untuk membeli kebutuhan masak memerlukan uang sebanyak Rp 25,000.00. Pengeluaran keluarga dampingan rata-rata Rp 800.000,00 – Rp 1,000.000,00 per bulan. Biaya sekolah untuk keluarga dampingan saat ini adalah hanya untuk anak kedua KK..Keluarga dampingan ini mempunyai jaminan kesehatan JKBM. Jaminan kesehatan ini telah memungkinkan mereka untuk berobat ke puskesmas atau rumah sakit apabila sakit.


(7)

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Keluarga bapak I Nyoman Depande mempunyai beberapa permasalahan. Permasalahan di keluarga dampingan dapat dilihat dari segi ekonomi.yaitu penghasilan yang terkadang tidak mencukupi untuk pengeluaran. Selain itu, mereka juga mempunyai permasalahan lingkungan rumah yang kurang bersih dan tanpa ventilasi serta pencahayaan yang baik. Dapat dilihat juga keluarga bapak I Nyoman Depande tidak mempunyai perilaku hidup bersih dan sehat yang baik dimana mereka jarang mencuci tangan dengan sabun sebelum dan selepas makan serta kebiasaan mereka untuk menggosok gigi cuma sekali dalam sehari. Masalah kesehatan di keluarga dampingan ini adalah istri KK yang menderita dengan Bell’s Palsy.

2.2 Masalah Prioritas

Terdapat tiga masalah prioritas untuk keluarga dampingan ini hasil dari kunjungan yang dilaksanakan, antara lain:

2.2.1 Permasalahan Kesehatan

Jika dilihat dari sisi masalah kesehatan, dapat ditemukan bahawa pada keluarga dampingan, istri kepada kepala keluarga yang menderita Bell’s Palsy. Ibu Ni Wayan Mariani, perempuan, usia 36 tahun mengalami Bell’s Palsy sejak 5 bulan yang lalu. Keluhan yang pertama kali dirasakan oleh beliau adalah bibirnya yang mencong ke sebelah kanan dan mata kanannya yang selalu berair. Selain itu ibunya juga mengeluhkan kelopak matanya yang tidak dapat menutup dengan sempurna dan pipinya yang tersa tebal. Keluhan ini dirasakan secara menetap oleh ibu Ni Wayan Mariani.

Sebelum timbulnya keluhan, beliau sudah mempunyai keluhan pilek. Namun setelah beberapa hari pilek, timbul pula keluhan seperti bibir mencong dan mata berair. Ibu Wayan Mariani tidak sempat ke puskesmas untuk keluhan pileknya, namun setelah timbul keluhan seperti bibir mencong, beliau langsung ke puskesmas dan kemudiannya dirujuk ke RSUD Bangli. Disana, beliau dikatakan menderita Bell’s Palsy dan diberikan obat-obatan. Ibunya


(8)

disuruh untuk kontrol kembali sebulan lagi, namun kerana ibunya lagi dalam kondisi hamil dan sudah mendekat waktu untuk melahirkan, ibunya tidak ke rumah sakit lagi untuk kontrol.

Setelah lahirnya anak bongsu ibu Ni Wayan Mariani, ibunya sudah kesibukkan dan tidak lagi kontrol ke rumah sakit. Namun keluhan bibirnya mencong ke sebelah kanan dan matanya yang tidak bisa menutup dengan sempurna masih menetap sehingga sekarang.

2.2.2 Permasalahan Ekonomi

Status ekonomi keluarga bapak I Nyoman Depande masih belum tergolong dalam golongan yang mencukupi. Hal ini kerana pendapatan mereka masih agak kurang dibandingkan dengan pengeluaran mereka. Kondisi rumah mereka juga dapat digolongkan dalam kondisi yang layak dihuni, namun bangunan rumah mereka terlihat kurang terawat serta tidak mempunyai ventilasi serta pencahayaan yang baik.

Penghasilan yang diperoleh oleh kepala keluarga, istrinya dan anak pertamanya tidak menentu dan terkadang tidak mencukupi untuk biaya hidup mereka. Selain itu, keluarga dampingan ini masih mempunyai seorang anak yang bersekolah dan anak bongsu yang baru berumur 4 bulan yang menambah biaya pengeluaran keluarga.

2.2.3 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku hidup bersih dan sehat pada keluarga ini dapat dikatakan masih kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari kebiasaan mereka yang tidak mencuci tangan sebelum makan serta tidak mencuci tangan menggunakan sabun. Keluarga ini sudah mempunyai jamban pribadi. Selain itu, kebiasaan gosok gigi cuma dilakukan sekali dalam sehari. Frekuensi mandi pada keluarga ini cuma sekali dalam sehari.


(9)

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program

Setelah mencari pemasalahan yang ada pada keluarga dampingan, pendamping membantu keluarga yang didampingi dengan mencarikan pemecahan bagi semua permasalahan mereka. Masalah yang dihadapi oleh keluarga dampingan adalah permasalahan kesehatan, permasalahan dalam perilaku hidup bersih dan sehat serta permasalahan ekonomi.

Pertama sekali dilakukan pembagian keluarga dampingan, setelah itu dilakukan survei lapangan ke keluarga dampingan. Untuk lebih mengakrabkan pendamping kepada keluarga dampingan, kegiatan perkenalkan diri dan ramah tamah diperlukan sewaktu pertama kali kunjungan. Semua kegiatan yang dilakukan dengan keluarga dampingan dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan budaya keluarga dampingan dan masyarakat sekitar. Setelah meminta ijin ke keluarga dampingan, pendamping melakukan survei dan observasi pada keadaan rumah dan lingkungan rumah.

Setelah mengetahui masalah kesehatan yang ada pada keluarga dampingan dilakukan pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada penderita dan anggota keluarganya agar nereka lebih mengerti.

3.2 Jadwal Kegiatan

Tabel 2. Jadwal Kunjungan Keluarga Dampingan

No. Tanggal Kegiatan Jam

1. Rabu, 27 Juli 2016

Pembagian, survey alamat keluarga dampingan dan perkenalan dengan keluarga dampingan.

5

2. Kamis, 28 Juli 2016

Melihat lingkungan sekitar rumah keluarga dampingan dan melakukan pengecekan tensi kepada kepala keluarga dan istrinya.

6

3. Minggu, 31 Juli 2016

Melakukan survei tentang status kesehatan dalam keluarga.


(10)

4. Senin, 1 Agustus 2016

Melakukan wawancara mendalam mengenai perjalanan penyakit ibu Ni Wayan Mariani.

7

5. Rabu, 3 Agustus 2016

Melakukan pemeriksaan fisik umum kepada anggota keluarga dampingan.

5

6. Kamis, 4 Agustus

2016

Melakukan survei mengenai status ekonomi keluarga dampingan.

6

7. Minggu, 7 Agustus

2016

Melakukan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

7

8 Senin, 8 Agustus 2016

Mempraktekan cara cuci tangan dengan benar untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

5

9. Kamis, 11 Agustus

2016

Mempraktekkan cara gosok gigi yang benar untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

6

10. Sabtu, 13 Agustus

2016

Memberikan pelajaran tambahan. 6

11. Selasa, 16 Agustus

2016

KIE mengenai penyakit Bell’s Palsy 5

12. Jumat, 19 Agustus

2016

Membantu membersihkan lingkungan di sekitar rumah keluarga dampingan.

7

13. Minggu, 21 Agustus

2016

Melakukan penyuluhan mengenai penyakit kronis seperti hipertensi.

6


(11)

2016 15. Kamis,25

Agustus 2016

Penyerahan obat-obatan dan sembako kepada keluarga dampingan.

6


(12)

BAB 4

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelakasanaan Pendampingan Keluarga

4.1.1 Kunjungan 1

Hari/Tanggal : Rabu, 27 Juli 2016

Jenis Kegiatan : Pembagian, survey alamat keluarga dampingan dan perkenalan dengan keluarga dampingan.

Pertama sekali dilakukan pembagian keluarga dampingan, kemudian dilakukan survey alamat dan setelah ketemu rumah keluarga dampingan, pendamping melakukan perkenalan diri dengan mereka. Mereka sangat menerima kehadiran pendamping. Keluarga bapak I Nyoman Depande terdiri dari 5 orang, yaitu kepala keluarga, istri kepala keluarga dan tiga orang anak. Saat ini anak pertama sudah mulai bekerja, anak kedua masih bersekolah dan anak ketiga baru berumur 4 bulan.

4.1.2 Kunjungan 2

Hari/Tanggal : Kamis, 28 Juli 2016

Jenis Kegiatan : Melihat lingkungan sekitar rumah keluarga dampingan dan melakukan pengecekan tensi kepada kepala keluarga dan istrinya.

Meminta ijin dari keluarga untuk melihat kondisi rumah. Keluarga dampingan tinggal di satu perkarangan dengan keluarga lain, namun di bangunan terpisah. Tempat tinggal keluarga dampingan ini terdiri dari 1 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan 1 dapur. Pendamping melakukan survei terhadap kondisi rumah. Selain itu melakukan pengecekan tensi kepada bapak I Nyoman Depande dan Ni Wayan Mariani.

4.1.3 Kunjungan 3

Hari/Tanggal : Minggu, 31 Juli 2016


(13)

kanan dan matanya tidak dapat tutup secara sempurna. Setelah melakukan survei, didapati bahawa beliau menderita penyakit Bell’s Palsy sejak 5 bulan yang lalu. Anggota keluarga lain dikatakan tidak pernah mempunyai sakit kronis.

4.1.4 Kunjungan 4

Hari/Tanggal : Senin, 1 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melakukan wawancara mendalam mengenai perjalanan penyakit ibu Ni Wayan Mariani.

Keluhan yang pertama kali dirasakan oleh beliau adalah bibirnya yang mencong ke sebelah kanan dan mata kanannya yang selalu berair. Selain itu ibunya juga mengeluhkan kelopak matanya yang tidak dapat menutup dengan sempurna dan pipinya yang tersa tebal. Keluhan ini dirasakan secara menetap oleh ibu Ni Wayan Mariani.Sebelum timbulnya keluhan, beliau sudah mempunyai keluhan pilek. Namun setelah beberapa hari pilek, timbul pula keluhan seperti bibir mencong dan mata berair. Ibu Wayan Mariani tidak sempat ke puskesmas untuk keluhan pileknya, namun setelah timbul keluhan seperti bibir mencong, beliau langsung ke puskesmas dan kemudiannya dirujuk ke RSUD Bangli. Disana, beliau dikatakan menderita Bell’s Palsy dan diberikan obat-obatan. Ibunya disuruh untuk kontrol kembali sebulan lagi, namun kerana ibunya lagi dalam kondisi hamil dan sudah mendekat waktu untuk melahirkan, ibunya tidak ke rumah sakit lagi untuk kontrol. Setelah lahirnya anak bongsu ibu Ni Wayan Mariani, ibunya sudah kesibukkan dan tidak lagi kontrol ke rumah sakit. Namun keluhan bibirnya mencong ke sebelah kanan dan matanya yang tidak bisa menutup dengan sempurna masih menetap sehingga sekarang.

4.1.5 Kunjungan 5

Hari/Tanggal : Rabu, 3 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melakukan pemeriksaan fisik umum kepada anggota keluarga dampingan. Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, pendamping telah meminta ijin kepada anggota keluarga. Pendamping memberi edukasi mengenai tindakan yang akan dilakukan yaitu pengecekan tanda vital yang meliputi tekanan darah, pernafasan, denyut nadi, suhu tubuh dan status nyeri dan juga pemeriksaan fisik umum. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik umum dan


(14)

tanda-tanda vital, didapati bahwa, semuanya berada dalam batas normal kecuali untuk ibu Ni Wayan Mariani yang matanya yang tidak bisa tutup dengan sempurna dan bibirnya yang mencong.

4.1.6 Kunjungan 6

Hari/Tanggal : Kamis, 4 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melakukan survei mengenai status ekonomi keluarga dampingan.

Melakukan wawancara dengan bapak I Nyoman Depande dan ibu Ni Wayan Mariani mengenai pedapatan anggota keluarga serta pengeluaran mereka. Melalui wawancara, dapat diketahui bahwa, di keluarga dampingan ini tiga orang bekerja dan setiap bulan pendapatan tidak menetap. Kepala keluarga sendiri bekerja sebagai pandai besi, istrinya pulak berternak dan anak pertama mereka berkerja sebagai kasir. Anak kedua mereka masih memerlukan biaya sekolah. Pengeluaran mereka dikatakan sudah meningkat sejak kelahiran anak bongsu mereka. Menyarankan kepada mereka untuk menabung uang jika ada pendapatan lebih untuk kegunaan masa depan.

4.1.7 Kunjungan 7

Hari/Tanggal : Minggu, 7 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melakukan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Setelah melakukan observasi dan wawancara, dapat diketahui bahwa Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada keluarga ini masih kurang. Hal ini dilihat dari kebiasaan mereka yang tidak mencuci tangan dengan sabun dan juga kebiasaan mereka yang hanya gosok gigi dan mandi sekali dalam sehari. Penyuluhan dilakukan dengan cara menyebarkan brosur dan edukasi kepada anggota keluarga dampingan. .

4.1.8 Kunjungan 8

Hari/Tanggal : Senin, 8 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Mempraktekan cara cuci tangan dengan benar untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Mempraktekan kepada keluarga dampingan cara cuci tangan dengan benar dan juga pentingnya penggunaan sabun. Selain itu memberi edukasi mengenai waktu dimana cuci tangan dengan sabun diharuskan, seperti sebelum dan selepas makan dan selepas BAK atau BAB.


(15)

yang benar dengan sabun.

4.1.9 Kunjungan 9

Hari/Tanggal : Kamis, 11 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Mempraktekkan cara gosok gigi yang benar untuk Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Mempraktekkan cara gosok gigi yang benar kepada keluarga dampingan. Di samping itu, memberikan edukasi mengenai pentingnya gosok gigi sekurang-kurangnya 2 kali dalam sehari. Keluarga dampingan tampak cukup antusias untuk belajar cara gosok gigi yang benar.

4.1.10 Kunjungan 10

Hari/Tanggal : Sabtu, 13 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Memberikan pelajaran tambahan.

Memberikan pelajaran tambahan berupa Bahasa Inggris kepada anak kedua keluarga dampingan yaitu Ni Komang Ari Kristiani. Anak kedua keluarga dampingan ini terlihat sangat antusias mempelajari Bahasa Inggris. Ni Komang Kristiani banyak bertanya sewaktu pemberian pelajaran tambahan.

4.1.11 Kunjungan 11

Hari/Tanggal : Selasa, 16 Agustus 2014

Jenis Kegiatan : KIE mengenai penyakit Bell’s Palsy

Memberikan pengetahuan tambahan kepada keluarga dampingan mengenai penyakit Bell’s Palsy yang diderita oleh ibu Ni Wayan Mariani. Memberikan edukasi seperti definisi, penyebab, dan cara pencegahan penyakit ini. Penyuluhan diberikan dengan cara presentasi video dan pemberian brosur. Keluarga bapak I Nyoman Depande banyak bertanya mengenai penyakit Bell’s Palsy. Selain itu, memberi edukasi kepada mereka pentingnya kontrol ke rumah sakit serta pentingnya untuk minum obat. Pendamping memberikan cadangan bagi anggota keluarga lain untuk mengingatkan ibu Ni Wayan Mariani untuk rajin kontrol ke rumah sakit.


(16)

Hari/Tanggal : Jumat, 19 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Membantu membersihkan lingkungan di sekitar rumah keluarga dampingan. Membersihkan lingkungan di sekitar rumah keluarga dampingan bersama ibu Ni Wayan Mariani dan anak kedua keluarga dampingan, Ni Komang Ari Kristiani. Memberi edukasi kepada keluarga dampingan mengenai kamar tidur mereka yang tidak mendapat pencahayaan dan ventilasi yang bagus. Kurangnya pencahayaan dan ventilasi yang bagus membolehkan kuman untuk terus membiak dan memungkinkan untuk mereka mendapat penyakit. Mereka sudah tampak menerima edukasi ini dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan inisiatif mereka untuk memastikan ventilasi dan pencahayaan kamar tidur mereka lebih baik dengan sentiasa membuka pintu kamar mereka di siang hari. Selain itu, pendamping turut memberikan edukasi mengenai demam berdarah denggi dan cara pencegahannya yaitu salah satunya adalah memastikan tidak ada air yang bertakung.

4.1.13 Kunjungan 13

Hari/Tanggal : Minggu, 21 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melakukan penyuluhan mengenai penyakit kronis seperti hipertensi.

Memberi edukasi kepada keluarga dampingan mengenai penyakit kronis seperti hipertensi. Menjelaskan dengan lebih lanjut mengenai bahayanya hipertensi dan komplikasi yang mungkin akan timbul akibat tekanan darah tinggi. Penyuluhan dilakukan dengan pemberian brosur. Selama penyuluhan mereka tampak mengerti dan menanyakan pertanyaan.

4.1.14 Kunjungan 14

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Evaluasi pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Keluarga dampingan sudah mulai mengalami perubahan mengenai kebersihan personal dan lingkungan rumah mereka. Hal ini dapat dilihat dari inisiatif mereka untuk gosok gigi sebanyak dua kali sehari dan mencuci tangan menggunakan sabun.

.

4.1.15 Kunjungan 15

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2016.


(17)

kepada keluarga dampingan dengan harapan bahwa dapat meringankan beban keluarga dampingan.

4.2 Hasil

Setelah melakukan kunjungan ke keluarga dampingan sebanyak 15 kali, didapatkan:

1. Dari wawancara yang dilakukan selama kunjungan, didapati bahwa ada tiga permasalahan utama pada keluarga dampingan ini yaitu, permasalan kesehatan, permasalahan ekonomi dan permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

2. Permasalahan kesehatan pada keluarga dampingan adalah Ibu Ni Wayan Mariani yang menderita dengan Bell’s Palsy sejak 5 bulan yang lalu. Beliau sudah tidak kontrol lagi dan gejala bibir mencong ke kanan dan mata kanan yang tidak dapat tutup dengan sempurna yang menetap. Pendamping memberikan informasi mengenai penyakit ini kepada penderita dan anggota keluarganya. Telah terjadi peningkatan pemahaman penderita dan anggota keluarganya terkait dengan Bell’s Palsy.

3. Pemasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di keluarga dampingan di mana mereka tidak menggunakan sabun untuk mencuci tangan dan menggosok gigi cuma sekali dalam sehari. Setelah mempraktekkan dan edukasi PHBS, sudah tampak perubahan dalam perilaku mereka dimana mereka sudah mencuci tangan menggunakan sabun dan sudah mulai menggosok gigi dua kali dalam sehari.

4. Permasalah ekonomi dimana terkadang pendapatan tidak mencukupi untuk pengeluaran. Menyarankan kepada keluarga dampingan untuk menabung jika ada pendapatan lebih agar dapat digunakan jika ada keperluan yang mendadak.

4.3 Kendala

Kendala yang ditemukan saat melakukan kegiatan keluarga dampingan adalah:

1. Kesulitan untuk menemui anak kedua keluarga dampingan sehingga sulit untuk menemui keluarga dalam jumlah yang lengkap.


(18)

1

BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan

1. Keluarga dampingan di dusun Payuk, desa Peninjoan memiliki beberapa permasalahan. Tiga masalah utama yang ditemukan adalah permasalahan kesehatan, permasalahan ekonomi, dan permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tempat tinggal keluarga dampingan layak dihuni namun tampak tidak terawat dan ventilasi kamar tidur yang tidak mencukupi.

2. Selama kunjungan ke keluarga dampingan telah dilakukan beberapa konsep kedokteran keluarga yang mefokuskan ke promosi kesehatan dengan memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta motivasi baik kepada pihak penderita dan juga keluarganya tentang penyakit yang sedang diderita. Selain itu, memberikan cadangan kepada keluarga dampingan untuk rajin menabung jika ada pendapatan lebih agar dapat digunakan kelak hari.

5.2 Rekomendasi

1. Menyarankan agar seluruh anggota keluarga turut mendukung proses pengobatan penderita dengan ikut mengingatkan untuk rajin kontrol dan rajin minum obat.

2. Keluarga dampingan disarankan agar menabung jika ada pendapatan lebih agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan masa depan.

3. Petugas kesehatan agar berperan aktif untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang tepat bukan hanya pada penderita tapi juga ke keluarganya.

4. Untuk kesehatan anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari memastikan lingkungan rumah yang sentiasa bersih.


(19)

2

LAMPIRAN

Keterangan:

1. Kamar Tidur 2. Kamar Mandi 3. Dapur

4. Kandang Babi

Gambar 1 : Gambar pendamping bersama ibu Ni Wayan Mariani

4

1

2


(20)

3

Gambar 2 : Dapur

Gambar 3: Kamar tidur


(21)

4


(1)

Hari/Tanggal : Jumat, 19 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Membantu membersihkan lingkungan di sekitar rumah keluarga dampingan. Membersihkan lingkungan di sekitar rumah keluarga dampingan bersama ibu Ni Wayan Mariani dan anak kedua keluarga dampingan, Ni Komang Ari Kristiani. Memberi edukasi kepada keluarga dampingan mengenai kamar tidur mereka yang tidak mendapat pencahayaan dan ventilasi yang bagus. Kurangnya pencahayaan dan ventilasi yang bagus membolehkan kuman untuk terus membiak dan memungkinkan untuk mereka mendapat penyakit. Mereka sudah tampak menerima edukasi ini dengan baik. Hal ini dapat dilihat dengan inisiatif mereka untuk memastikan ventilasi dan pencahayaan kamar tidur mereka lebih baik dengan sentiasa membuka pintu kamar mereka di siang hari. Selain itu, pendamping turut memberikan edukasi mengenai demam berdarah denggi dan cara pencegahannya yaitu salah satunya adalah memastikan tidak ada air yang bertakung.

4.1.13 Kunjungan 13

Hari/Tanggal : Minggu, 21 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Melakukan penyuluhan mengenai penyakit kronis seperti hipertensi.

Memberi edukasi kepada keluarga dampingan mengenai penyakit kronis seperti hipertensi. Menjelaskan dengan lebih lanjut mengenai bahayanya hipertensi dan komplikasi yang mungkin akan timbul akibat tekanan darah tinggi. Penyuluhan dilakukan dengan pemberian brosur. Selama penyuluhan mereka tampak mengerti dan menanyakan pertanyaan.

4.1.14 Kunjungan 14

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Agustus 2016

Jenis Kegiatan : Evaluasi pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Keluarga dampingan sudah mulai mengalami perubahan mengenai kebersihan personal dan lingkungan rumah mereka. Hal ini dapat dilihat dari inisiatif mereka untuk gosok gigi sebanyak dua kali sehari dan mencuci tangan menggunakan sabun.

.

4.1.15 Kunjungan 15

Hari/Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2016.


(2)

Kegiatan keluarga dampingan ini diakhiri dengan pemberian obat-obatan dan sembako kepada keluarga dampingan dengan harapan bahwa dapat meringankan beban keluarga dampingan.

4.2 Hasil

Setelah melakukan kunjungan ke keluarga dampingan sebanyak 15 kali, didapatkan:

1. Dari wawancara yang dilakukan selama kunjungan, didapati bahwa ada tiga permasalahan utama pada keluarga dampingan ini yaitu, permasalan kesehatan, permasalahan ekonomi dan permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

2. Permasalahan kesehatan pada keluarga dampingan adalah Ibu Ni Wayan Mariani yang menderita dengan Bell’s Palsy sejak 5 bulan yang lalu. Beliau sudah tidak kontrol lagi dan gejala bibir mencong ke kanan dan mata kanan yang tidak dapat tutup dengan sempurna yang menetap. Pendamping memberikan informasi mengenai penyakit ini kepada penderita dan anggota keluarganya. Telah terjadi peningkatan pemahaman penderita dan anggota keluarganya terkait dengan Bell’s Palsy.

3. Pemasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di keluarga dampingan di mana mereka tidak menggunakan sabun untuk mencuci tangan dan menggosok gigi cuma sekali dalam sehari. Setelah mempraktekkan dan edukasi PHBS, sudah tampak perubahan dalam perilaku mereka dimana mereka sudah mencuci tangan menggunakan sabun dan sudah mulai menggosok gigi dua kali dalam sehari.

4. Permasalah ekonomi dimana terkadang pendapatan tidak mencukupi untuk pengeluaran. Menyarankan kepada keluarga dampingan untuk menabung jika ada pendapatan lebih agar dapat digunakan jika ada keperluan yang mendadak.

4.3 Kendala

Kendala yang ditemukan saat melakukan kegiatan keluarga dampingan adalah:

1. Kesulitan untuk menemui anak kedua keluarga dampingan sehingga sulit untuk menemui keluarga dalam jumlah yang lengkap.


(3)

1 BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Keluarga dampingan di dusun Payuk, desa Peninjoan memiliki beberapa permasalahan. Tiga masalah utama yang ditemukan adalah permasalahan kesehatan, permasalahan ekonomi, dan permasalahan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Tempat tinggal keluarga dampingan layak dihuni namun tampak tidak terawat dan ventilasi kamar tidur yang tidak mencukupi.

2. Selama kunjungan ke keluarga dampingan telah dilakukan beberapa konsep kedokteran keluarga yang mefokuskan ke promosi kesehatan dengan memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi serta motivasi baik kepada pihak penderita dan juga keluarganya tentang penyakit yang sedang diderita. Selain itu, memberikan cadangan kepada keluarga dampingan untuk rajin menabung jika ada pendapatan lebih agar dapat digunakan kelak hari.

5.2 Rekomendasi

1. Menyarankan agar seluruh anggota keluarga turut mendukung proses pengobatan penderita dengan ikut mengingatkan untuk rajin kontrol dan rajin minum obat.

2. Keluarga dampingan disarankan agar menabung jika ada pendapatan lebih agar terdapat uang yang disisihkan untuk tabungan masa depan.

3. Petugas kesehatan agar berperan aktif untuk memberikan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) yang tepat bukan hanya pada penderita tapi juga ke keluarganya.

4. Untuk kesehatan anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari memastikan lingkungan rumah yang sentiasa bersih.


(4)

LAMPIRAN

Keterangan:

1. Kamar Tidur 2. Kamar Mandi 3. Dapur

4. Kandang Babi

Gambar 1 : Gambar pendamping bersama ibu Ni Wayan Mariani 4

1

2


(5)

3

Gambar 2 : Dapur

Gambar 3: Kamar tidur


(6)