SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING.
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI
PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN
METODE FORWARD CHAINING
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
M. ALI CINDRA BUMI
NPM : 0634010207
PROGDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - FTI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN “
JAWA TIMUR
2010
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT
DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING
Penyusun
: M. Ali Cindra Bumi
Pembimbing I : Moh. Irwan Afandi, ST. MSc
Pembimbing II: Doddy Ridwandono, S.Kom
ABSTRAK
Kulit adalah salah satu organ terpenting pada manusia, karena melalui kulit
kita dapat merasakan rasa dan permukaan sebuah benda. Apabila kulit terserang
penyakit maka akan banyak akibat yang akan ditimbulkannya, mulai dari yang ringan
yaitu terasa gatal atau sampai yang berat yakni kulit tidak dapat merasakan apapun.
Oleh karena hal tersebut kita harus rajin menjaga kebersihan kulit. Tetapi walaupun
begitu, terkadang kita dapat terkena penyakit kulit yang dapat diakibatkan berbagai
sebab. Untuk itu kita perlu datang ke dokter yang ahli dibidangnya untuk memeriksa
kondisi dan keadaan kulit. Akan tetapi terkadang masyarakat lebih bersifat pasif
dalam menangani masalah penyakit kulit atau kelamin yang diderita, hal tersebut bisa
disebabkan karena rasa malu untuk berterus terang dan himpitan ekonomi untuk
merujuk ke dokter.
Berdasarkan permasalahan yang ada didalam lingkungan masyarakat
diciptakan suatu aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk dapat mengenali
penyakit kulit dan kelamin yang diderita, sehingga tingkat kesadaran akan menjaga
kebersihan makin tinggi, yakni aplikasi sistem pakar penyakit kulit dan kelamin.
Perancangan sistem pakar ini menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan
database My SQL sebagai penyimpanan data. Sistem pakar ini menggunakan metode
penalaran forward chaining. Sistem pakar ini nantinya dapat menghasilkan diagnosa
penyakit kulit dan kelamin serta pengobatan dan solusi pencegahan yang perlu
dilakukan.
Dengan adanya aplikasi ini tentunya sangat membantu masyarakat mengenali
penyakit yang dideritanya sehingga tersadar untuk merujuknya ke dokter ahli. Selain
aplikasi ini dapat menyimpan banyak data, sistem pakar ini dapat melakukan
diagnosa pada penyakit yang nantinya akan dapat diketahui panyakit apakah yang
diderita oleh pasien serta bagaimana pengobatannya. Dengan adanya sistem pakar ini
seorang pakar (dokter) akan terbantu sebagian tugasnya karena tidak perlu lagi
mengira-ngira penyakit yang diderita pasien sehingga pada nantinya akan terjadi
kesalahan perkiraan karena daya ingat.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Penyakit kulit dan kelamin, Forward Chaining
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika pada Progdi
Sistem Informasi (S1), Fakultas Tegnologi Industri, Universitas Pembangunan
Nasional ”VETERAN” Jawa Timur.
Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Ir Teguh soedarto,MP. selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono,MT. selaku Dekan Fakultas Tegnologi Industri, Universitas
Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Basuki Rahmat, SSi, MT selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika,
Universitas Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Moh. Irwan Afandi, ST, MSc selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang berguna dalam
membimbing penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Doddy Ridwandono, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang berguna dalam
membimbing penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Ibu Dosen Fakultas Tegnologi Industri Jurusan Teknik Informatika yang
telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Kedua Orang Tua saya tercinta yang telah membiayai dan memberi semangat
kepada saya dalam menempuh dan menyelesaikan studi S1 di Universitas
Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, Jurusan Teknik Informatika.
8. Kedua adik saya Mega dan ’Alam yang terus memberi semangat terimakasih dan
sukses untuk kalian.
9. Untuk Ervin Desi Ariani terimakasih banyak atas dukunganmu selama ini, dan
semoga kuliahnya lancar & sukses.
10. Terimakasih buat temanku yang ada di Bandung Sandi Anjar Maulana, Gigih
Prasetiawan, Erika Susilo, dan Fauzi.
11. Semua teman-teman mahasiswa ’06 khususnya dan teman-teman yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan kalian semua.
12. Semua teman – teman kos jl.medokan sawah 135 yang selalu memberi masukan,
semangat, dan mengingatkan disaat malas menghampiri.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Hal ini tidak lain karena keterbatasan materi dan pengetahuan
yang dimiliki penyusun Tugas Akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, penyusun mengharapkan semoga apa yang tertuang dalam laporan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa khususnya dan bagi seluruh
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surabaya, ……………. 2010
M. Ali Cindra Bumi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR REVISI
ABSTRAK ………………………………………………...........................
i
KATA PENGANTAR …………………………………………………....
ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………...........
iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….........
v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
viii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………
1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………............
3
1.3 Tujuan …………………………………………………….........
3
1.4 Manfaat ………………………………………………………...
3
1.5 Batasan Masalah ………………………………………….........
4
1.6 Metodologi Penulisan …………………………………….........
4
1.7 Sistematika Penulisan ………………………………………….
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan ………………………………………………..........
8
2.2 Artificial Intelligence ……………………………………..........
9
2.3 Sistem pakar atau expert system …………………………........
10
2.3.1 Ciri dan karakteristik sistem pakar ………………........
11
2.3.2 Keuntungan penerapan sistem pakar …………….........
12
2.3.3 Bidang-bidang pengembangan sistem pakar …….........
13
2.3.4 Komponen sistem pakar …………………………........
15
2.4 PHP …………………………………………………………...
18
2.5 Wamp Server
.………………………………………………...
18
2.6 MySQL ………….....…………………………………….........
19
2.7 Penyakit Kulit pada Manusia ……..…………………………..
20
2.7.1 Penyakit kulit pada manusia bagian tubuh …………...
20
2.7.2 Penyakit kulit pada manusia bagian kelamin ………....
24
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem ………………………………………………..
30
3.1.1 Analisa informasi ……………………………………..
31
3.1.2 Analisa permasalahan ………………………………...
31
3.1.3 Analisa solusi …………………………………………
32
3.2 Perancangan Program ………………………………………...
32
3.3 Perancangan aturan penyakit kulit pada tubuh manusia ……...
33
3.3.1 Perancangan Block Diagram ………………………….
33
3.3.2 Perancangan Dependency Diagram …………………...
35
3.4 Perancangan basis aturan (rule base) …………………………
37
3.5 Perancangan mesin inferensi ………………………………….
38
3.6 Perancangan database ………………………………………...
39
3.6.1 DFD Level Context Diagram …..……………………
40
3.6.2 DFD Level 1 ………………………………………….
41
3.6.3 DFD Level 2 ………………………………………….
42
3.6.4 CDM & PDM ………………………………………...
43
3.6.5 Struktur tabel …………………………………………
45
3.7 Desain interface ………………………………………………
48
3.7.1 Desain untuk pakar …………………………………...
48
3.7.2 Desain untuk user …………………………………….
49
3.7.3 Desain untuk output ………………………………….
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kebutuhan sistem ……………………………………………..
51
4.1.1 Perangkat sistem ……………………………………....
51
4.2 Implementasi ………………………………………………….
52
4.2.1 Menu Home …………………………………………...
52
4.2.2 Menu Pakar ……………………………………………
53
4.2.3 Menu Pengguna ……………………………………….
59
4.2.4 Menu Informasi ……………………………………….
63
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI SISTEM
5.1 Ujicoba ………………………………………………………..
64
5.1.1 Ujicoba pada Menu Pakar …………………………….
64
5.1.2 Ujicoba pada Menu Pengguna ………………………..
79
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan …………………………………………………...
84
6.2 Saran ………………………………………………………….
84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Hubungan komponen sistem pakar…………………………
Gambar 3.1
Perancangan Block Diagram penyakit kulit pada
16
tubuh manusia………………………………………………
34
Gambar 3.2
Dependency Diagram penyakit kulit pada tubuh manusia…
36
Gambar 3.3
Aliran data mesin inferensi…………………………………
39
Gambar 3.4
DFD level context diagram sistem pakar penyakit
kulit dan kelamin……………………………………………
40
Gambar 3.5
DFD level 1 sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……...
41
Gambar 3.6
DFD level 2 sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……...
42
Gambar 3.7
CDM sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……………..
43
Gambar 3.8
PDM sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……………..
44
Gambar 3.9
Form desain tree view………………………………………
48
Gambar 3.10 Form register user…………………………………………..
49
Gambar 3.11 Form diagnosa………………………………………………
49
Gambar 3.12 Form hasil diagnosa………………………………………...
50
Gambar 4.1
Menu Home………………………………………………...
52
Gambar 4.2
Menu Pakar…………………………………………………
53
Gambar 4.3
Submenu home didalam menu pakar……………………….
53
Gambar 4.4
Submenu penyakit didalam menu pakar……………………
54
Gambar 4.5
Submenu gejala didalam menu pakar………………………
55
Gambar 4.6
Submenu relasi didalam menu pakar……………………….
56
Gambar 4.7
Lanjutan submenu relasi didalam menu pakar……………...
57
Gambar 4.8
Submenu tips didalam menu pakar…………………………
57
Gambar 4.9
Submenu istilah didalam menu pakar………………………
58
Gambar 4.10 Submenu hasil diagnosa didalam menu pakar……………...
58
Gambar 4.11 Submenu logout didalam menu pakar………………………
59
Gambar 4.12 Submenu diagnosa didalam menu pengguna……………….
59
Gambar 4.13 Submenu diagnosa didalam menu pengguna……………….
60
Gambar 4.14 Submenu penyakit didalam menu pengguna……………….
60
Gambar 4.15 Submenu tips didalam menu pengguna…………………….
61
Gambar 4.16 Submenu istilah didalam menu pengguna………………….
62
Gambar 4.17 Submenu hasil diagnosa didalam menu pengguna…………
62
Gambar 4.18 Submenu software didalam menu informasi……………….
63
Gambar 4.19 Submenu bantuan didalam menu informasi………………..
63
Gambar 5.1
Halaman login seorang pakar………………………………
65
Gambar 5.2
Halaman login pakar jika salah password atau username…..
65
Gambar 5.3
Tambah penyakit didalam submenu penyakit………………
66
Gambar 5.4
Daftar penyakit didalam submenu penyakit………………..
66
Gambar 5.5
Detail penyakit didalam submenu penyakit………………..
67
Gambar 5.6
Ubah data penyakit didalam submenu penyakit……………
67
Gambar 5.7
Detail penyakit setelah diupdate pada submenu penyakit….
68
Gambar 5.8
Tambah data gejala didalam submenu gejala………………
68
Gambar 5.9
Submenu gejala (daftar gejala)…………………………….
69
Gambar 5.10 Submenu gejala (ubah data gejala)…………………………
69
Gambar 5.11 Submenu gejala (daftar gejala yang sudah di update)……...
70
Gambar 5.12 Message box pada submenu gejala…………………………
70
Gambar 5.13 Submenu gejala (daftar gejala setelah uji coba hapus)……..
71
Gambar 5.14 Submenu relasi……………………………………………...
72
Gambar 5.15 Submenu tips (tambah data tips)……………………………
73
Gambar 5.16 Submenu tips (ubah data tips)………………………………
73
Gambar 5.17 Submenu tips (daftar tips kesehatan)……………………….
74
Gambar 5.18 Message box pada submenu tips……………………………
74
Gambar 5.19 Submenu tips (daftar tips setelah dihapus)…………………
75
Gambar 5.20 Submenu istilah (tambah data istilah)………………………
76
Gambar 5.21 Submenu istilah (ubah data istilah)…………………………
76
Gambar 5.22 Submenu istilah (daftar istilah)……………………………..
77
Gambar 5.23 Message box pada submenu istilah…………………………
77
Gambar 5.24 Submenu istilah (daftar istilah setelah dihapus)……………
78
Gambar 5.25 Pendaftaran pasien………………………………………….
79
Gambar 5.26 Login pasien………………………………………………...
79
Gambar 5.27 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-1)………………………
80
Gambar 5.28 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-2)………………………
80
Gambar 5.29 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-3)………………………
81
Gambar 5.30 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-4)………………………
81
Gambar 5.31 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-5)………………………
81
Gambar 5.32 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-6)………………………
82
Gambar 5.33 Hasil diagnosa penyakit kulit dan kelamin…………………
83
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Pakar pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin…….
45
Tabel 3.2 Tabel Pasien pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……
45
Tabel 3.3 Tabel Diagnosa pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin...
46
Tabel 3.4 Tabel Gejala pada sistem pakar penykit kulit dan kelamin…….
46
Tabel 3.5 Tabel Penyakit pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin…
46
Tabel 3.6 Tabel tmp_gejala pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin
47
Tabel 3.7 Tabel Memiliki pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin...
47
Tabel 3.8 Tabel Hasil Diagnosa pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel parameter variable rule penyakit kulit dan kelamin
Lampiran 2
Rule penyakit kulit dan kelamin
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kulit adalah salah satu penunjang hidup manusia yang merupakan indra
peraba dan sebagai penunjang penampilan pada manusia. Oleh karena itu
sangatlah penting untuk dijaga keadaan ataupun keberadaannya. Pada manusia
kulit dapat terjangkit berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan yang
berakibat gatal-gatal ataupun yang lebih berat yang dapat berakibat kematian.
Terkadang kulit juga digunakan sebagai salah satu bentuk interaksi antar manusia
(salaman, bersetuhan, berciuman, dan sebagainya) sedangkan beberapa penyakit
dapat tertular hanya dengan melalui sentuhan, atau interaksi kulit dengan kulit,
atau penggunaan media (handuk, baju, jaket, sapu tangan, dsb) bekas digunakan
oleh orang yang mempunyai penyakit kulit menular.
Bagi mereka yang peduli dengan kondisi kesehatan kulit, keberadaan
seorang pakar / ahli di bidang ini sangatlah diperlukan. Sudah barang tentu
seorang dokter spesialis kulit adalah orangnya. Orang yang ingin mengetahui
kondisi kesehatan kulitnya akan memeriksakan diri atau berkonsultasi dengannya.
Pertama-tama seorang dokter akan mengidentifikasi permasalahan kulit yang
diderita oleh pasien. Kemudian dari identifikasi ini dokter dapat menentukan hasil
diagnosanya yaitu penyakit apa yang diderita oleh si pasien. Selanjutnya dokter
akan memberikan obat atau cara pengobatanya yang bisa berupa terapi obat atau
tindakan seperti operasi, seperti itulah cara kerja dari seorang pakar / ahli. Akan
2
tetapi terkadang masyarakat lebih cenderung bersifat pasif dalam menangani
penyakit kulit dan kelamin yang diderita, hal itu dikarenakan rasa malu untuk
berterus terang dan keterbatasan biaya untuk konsultasi ke dokter.
Meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya, namun
dalam kenyataannya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat dan
stamina kerja yang salah satu faktornya mungkin disebabkan karena usia dari
seorang pakar. Sehingga seorang pakar dalam hal ini seorang dokter spesialis kulit
pada suatu ketika bisa saja melakukan kesalahan yang mungkin salah satunya
melakukan kesalahan pada hasil diagnosa yang bisa berlanjut pada kesalahan
solusi yang diambil.
Untuk mengatasi pemecahan masalah tersebut ditawarkan pemanfaatan
tegnologi canggih. Seperti diketahui, saat ini telah berkembang bidang studi
Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempelajari serta mampu
meniru kecerdasan manusia. Salah satu cakupan AI adalah sistem pakar (Expert
System) yang diperuntukkan seorang pakar guna membantu masyarakat awam.
Sistem pakar akan bertindak layaknya seperti seorang pakar. Ia akan
memberikan daftar gejala-gejala sampai bisa mengidentifikasi suatu objek
berdasarkan jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah
menganalisis suatu masalah. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nantinya
bisa membantu masyarakat dalam menginformasikan jenis penyakit kulit seperti
apakah yang belum diketahui manusia dan bagaimana cara penanggulangannya.
3
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi Tugas Akhir
disini dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi berbasis web
yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat awam untuk
mengenali penyakit kulit apa yang sedang di deritanya.
b. Bagaimana sistem dan mekanisme aplikasi agar dapat melakukan
diagnosa penyakit kulit dengan cepat dan tepat.
1.3
Tujuan
Ditinjau dari latar belakang tersebut diatas maka, tujuan penulisan
skripsi ini adalah mengimplementasikan sistem pakar untuk membantu seorang
masyarakat awam dalam mengenali penyakit kulit yang dideritanya dengan cepat
dan tepat. Serta kemudian di tindak lanjuti untuk berobat ke seorang dokter.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya skripsi ini adalah :
a. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini maka diharapkan dapat
membantu dalam mengenali jenis-jenis penyakit kulit yang ada,
mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan, solusi untuk pengobatan
penyakit kulit serta bagaimanakah tindakan pencegahan agar tidak
terkena penyakit kulit.
b. Aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan oleh semua orang sebagai
kamus tentang penyakit kulit dan pencegahannya.
c. Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat tentang
pentingnya kesehatan kulit.
4
1.5
Batasan Masalah
a. Aplikasi sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan pemrograman
PHP dan dapat bekerja pada platform Windows serta mendukung sistem
operasi lain seperti linux, macintosh, solaris, dan sebagainya.
b. Untuk dapat menambah data atau mengubah data hanya bisa dilakukan
oleh admin atau pakar.
c. Aplikasi sistem pakar ini hanya sebatas mengidentifikasi gejala dan
diagnosa penyakit.
d. Metode penalaran yang digunakan adalah metode Forward Chaining.
1.6
Metodologi Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam penyusunan Tugas
Akhir disini menggunakan metode penelitian berikut :
a. Studi Literatur
Pada tahap ini dipelajari literature dan perencanaan serta konsep awal
untuk membentuk program yang akan dibuat yaitu didapat dari referensi
buku, internet, maupun sumber-sumber yang lain.
b. Pengumpulan data dan analisis
Pada tahap ini adalah proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
pembuatan program, serta melakukan analisa atau pengamatan pada data
yang sudah terkumpul untuk selanjutnya diolah lebih lanjut.
c. Analisa dan perancangan sistem
Setelah selesai pada tahap pengumpulan data dan analisis maka tahap
selanjutnya adalah melakukan analisa dan perancangan sistem. Pada
5
tahap ini adalah proses perancangan dari sistem yang akan dibuat untuk
selanjutnya akan diproses lebih lanjut.
d. Pembuatan program
Setelah tahap perancangan sistem maka tahap selanjutnya adalah
pembuatan program. Pada tahap ini sistem yang sebelumnya telah dibuat
akan diterapkan pada program yang akan dibuat. Pembuatan program ini
menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan metode forward
chaining sebagai metode penalaran pada program ini.
e. Uji Coba Program
Setelah program selesai dibuat maka dilakukan pengujian program untuk
mengetahui apakah program tersebut telah bekerja dengan benar dan
sesuai dengan sistem yang dibuat.
f. Pembuatan Kesimpulan
Pada tahap akhir ini adalah pembuatan kesimpulan atau ringkasan dari
makalah skripsi ini dan kesimpulan tentang program yang telah dibuat.
1.7
Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab dengan sistematika pembahasan
sebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, permasalahan,
tujuan, manfaat, batasan masalah, metodologi penulisan, dan
sistematika penulisan.
6
BAB II :
LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang didapat dari studi literatur dan konsepkonsep yang terkait dengan judul Tugas Akhir ini, beserta dengan
penyelesaian masalah yang diambil dalam penyusunan Tugas
Akhir.
BAB III :
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang analisa dan perancangan dari sistem yang akan
dibangun
meliputi
analisa
data,
analisa
masalah,
analisa
pemecahan masalah dan perancangan sistem yang meliputi
penyusunan desain antarmuka (interface) yang nantinya akan
dipakai pada sistem.
BAB IV :
IMPLEMENTASI PROGRAM
Berisi tentang implementasi sistem secara keseluruhan mulai dari
implementasi data yang diperlukan oleh sistem hingga coding
(tidak mutlak) program untuk implementasi aplikasi.
BAB V :
UJI COBA DAN EVALUASI
Bab ini membahas tentang cara menjalankan aplikasi serta uji coba
dari program yang telah dibuat tersebut.
BAB VI :
PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
keuntungan sistem serta berisi tentang saran-saran yang diambil
dari kelemahan sistem untuk perbaikan guna pengembangan lebih
lanjut bagi sistem yang telah dibuat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengenalan
Teknik kecerdasan buatan merupakan sebuah keajaiban dari dunia
komputer, bisa kita bayangkan sebuah komputer
dapat menggantikan tugas
manusia, walaupun sampai saat ini hal itu masih merupakan perdebatan sengit dan
terus dikembangkan keberadaanya.
Teknik kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah teknik untuk
membuat komputer mampu mengola pengetahuan tertentu. Bagaimana membuat
komputer bias cerdas seperti manusia. Sehingga manusia mencoba membuat
komputer dapat berpikir seperti cara yang dilakukan oleh manusia ketika
menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Bidang teknik kecerdasan
buatan yang paling popular saat ini adalah sistem pakar, disamping juga bidangbidang lain di ala intelegensi buatan yaitu: pengolahan bahasa alami (natural
language) dan robotika (robotics). Sistem pakar biasanya diterapkan di dalam
bidang seperti kedokteran, perekonomian, dan masih banyak bidang lainnya
termasuk dalam bidang bisnis yang sering kali digunakan untuk pengambilan
keputusan atau prediksi bursa saham.
Tujuan intelegensi buatan :
a)
Simulator untuk mengerti mekanisme intelegensi manusia.
b)
Sebagai satu cara untuk menambah kemampuan komputer untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang perlu keahlian khusus.
8
2.2
Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasaan buatan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu
komputer, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan teknik.
Artificial Intelligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan
komputer-komputer yang dapat berfikir (dan juga) dapat melihat, mendengar,
berjalan, berbicara, dan merasakan. Dorongan utama dari artificial intelligence
(AI) adalah pengembangan fungsi normal komputer yang digabungkan dengan
kecerdasan manusia, seperti memberi alasan, menarik kesimpulan, belajar dan
memecahkan masalah. (http://www.informatika.org/~renaldi/makalahstmik2006)
Artificial intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian
utama yaitu ilmu falsafat, ilmu komputer, aplikasi robotic, dan bahasa alami yang
di jelaskan sebagai berikut :
1.
Aplikasi Ilmu Filsafat
Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) berbasis pada penelitian di
bidang biologi, neurologi, psikologi, matematika, dan berbagai disiplin ilmu
terkait lainnya. Fokus penelitian dari aplikasi ini adalah meneliti bagaimana
otak manusia dapat bekerja, dan bagaimana manusia dapat berfikir dan
belajar.
2.
Aplikasi Ilmu Komputer
Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) memfokuskan diri pada
perangkat keras komputer dan sistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
menghasilkan superkomputer yang kuat seperti yang dibutuhkan oleh berbagai
aplikasi Artificial Intelligence (AI). Aplikasi komputer ini mencakup
9
pengembangan generasi kelima komputer, pemrosesan parallel, pemrosesan
simbolik, dan jaringan neural.
3.
Aplikasi Robotic
Robotic berbasis pada bidang Artificial Intelligence (AI), teknik, dan
psikologi. Teknologi inlah yang menghasilkan robot. Robot diartikan sebagai
mesin dengan kecerdasan komputer, dikontrol oleh komputer, dan memiliki
kemampuan fisik seperti manusia. Aplikasi dari robotic ini mencakup
pemberian kemampuan untuk melihat atau persepsi visual, menyentuh atau
kemampuan meraba, decterity atau kemampuan untuk memegang dan
memanipulasi, pengangkutan atau kemampuan fisik untuk bergerak, dan
navigasi atau kecerdasan untuk menemukan atau mencapai jalan keluar.
4.
Aplikasi Bahasa Alami
Pengembangn aplikasi ini berhubungan dengan lingkungan atau bagian
utama dari Artificial Inteliigence (AI) dan merupakan inti dari ilmu falsafat
serta robotic. Dapat berkomunikasi atau berbicara kepada komputer dan robot
dalam bahasa percakapan manusia dan dapat membuat komputer “mengerti”
kita, seperti kita saling mengerti satu sama lain yang merupakan tujuan dari
Artificial Intelligence (AI). (Gunawan,2005)
2.3
Sistem Pakar atau Expert System
Sistem pakar atau expert system adalah suatu program berbasis
pengetahuan yang menyediakan “penyelesaian berkualitas pakar” untuk masalahmasalah dalam sebuah bidang yang khusus. Sistem pakar adalah salah satu sub
bidang artificial intelligence dan merupakan sebuah perkembangan teknik baru
10
dalam menangkap dan memadukan pengetahuan pada suatu perangkat komputer.
Kekuatannya terletak pada kemampuan dalam memecahkan sebuah persoalanpersoalan taktis dan praktis pada saat seorang pakar berhalangan ataupun tidak
bisa menemui sang pakar secara langsung. Pengetahuan yang terdapat dari sistem
pakar diperoleh dari seorang pakar yang ahli dibidangnya dari pengalamannya
bekerja selama bertahun-tahun pada suatu bidang keahlian tertentu yang telah
ditekuni.
2.3.1
Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar
Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan pada sistem pakar
dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam
pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a.
Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan
data secara numerik sedangkan keahlian seorang pakar adalah fakta dan
aturan-aturan, bukan numerik.
b.
Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, tidak subyektif, tidak
konsisten subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan
sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak
“ya” atau “tidak” menurut ukuran kebenaran tertentu.
c.
Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima
semua factor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak
11
pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani
kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.
d.
Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat
terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan
kemudahan dalam modifikasi sistem
untuk menampung jumlah
pengetahuan yang semakin besar dan semakin berfariasi.
e.
Pandangan dan pendapat sistem pakar tidak selalu sama oleh karena itu
tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang
pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan
berdasarkan factor subyektif.
f.
Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar
harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan
meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu
diperlukan. (Gunawan,2005)
2.3.2
Keuntungan Penerapan Sistem Pakar
Sistem
pakar
juga
mempunyai
beberapa
keuntungan
dalam
penerapannya, yakni sebagai berikut :
a.
Pekerjaan menjadi lebih mudah karena dengan hanya menginputkan
permasalahan pada komputer
maka solusi akan ditemukan (selama
permasalahan ada dalam daftar yang ada di dalam basis data).
b.
Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan.
c.
Menjadikan seseorang yang masih awam bekerja layaknya seorang
pakar.
12
d.
Bahan atau data yang didapat memang merupakan dari seorang pakar
sehingga tidak perlu diragukan “informasi” nya.
e.
Keputusan yang didapat menjadi lebih konsisten karena keputusan yang
didapat memang berasal dari olahan data yang ada di dalam komputer.
f.
Bisa dipakai dimana saja, karena asal ada sarana (komputer) untuk
penggunaannya maka sistem pakar dapat dipakai (asal diawasi oleh
seorang pakar).
2.3.3
Bidang –bidang Pengembang Sistem Pakar
Ada beberapa kategori pengembangan sistem pakar, antara lain :
a.
Kontrol
Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien dirumah
sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol
terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode
alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien.
b.
Desain
Contoh sistem pakar dibidang ini adalah peace yang dibuat oleh Dincbas
pada tahun 1980 untuk membantu desain pengembangan sirkuit
elektronik. Contoh lain adalah sistem pakar untuk membantu desain
komputer dengan komponen-komponennya.
c.
Diagnosis
Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis, seperti
diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan pada kendaraan bermotor, dan
lain-lain.
13
d.
Instruksi
Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna
dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar
dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentu terhadap topic suatu
permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah
sistem pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar untuk
pengajaran astronomi dan lain-lain.
e.
Interprestasi
Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interprestasi melakukan
proses pemahaman akan situasi dari beberapa informasi yang direkam.
Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk
melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisisnya dan
kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.
f.
Monitor
Sistem pakar di bidang ini banyak digunakan dimiliter, yaitu
menggunakan sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan
posisi obyek berdasar posisi radar tersebut.
g.
Perencanaan
Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu
proyek, dimana sistem pakar dalam membuat suatu perencanaan suatu
pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga
pekerjaan lebih efisien dan lebih optimal.
14
h.
Prediksi
Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang
berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya
sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut,
misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang
hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983
oleh Boulanger dengan nama PLANT.
i.
Seleksi
Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan terbaik dari
beberapa
daftar
pilihan
kemungkinan
solusi.
Biasanya
sistem
mengidentifikasi permasalahan secara spesifik, kemudian mencoba
untuk menemukan solusi yang mendekati kebenaran.
j.
Simulasi
Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan
menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program
PLANT yang
sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi,
dimana program tersebut mampu menganalisis hama dengan kondisi
suhu dan cuaca. (Gunawan,2005)
2.3.4
Komponen Sistem Pakar
Sebuah program sistem pakar terdiri atas komponen sebagai berikut :
Basis pengetahuan (Knowledge Base), Basis data (Data Base), Mesin inferensi
(Inference Engine), Antar muka (User Interface).
15
a.
Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti dari program sistem pakar dimana
basis pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang
pakar
yang
telah
ahli
dibidangnya.
Basis
aturan
sering
diimplementasikan dalam IF THEN. Basis pengetahuan tersusun atas
fakta-fakta berupa objek. Dan kaidah yang merupakan informasi tentang
cara menemukan fakta baru atas fakta yang telah ditemukan sebalumnya.
b.
Basis Data
Merupakan bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada
saat sistem mulai dijalankan maupun fakta yang diperoleh saat
pengambilan keputusan sedang dilakukan. Biasanya basis data berada di
dalam memori komputer.
16
c.
Mesin Inferensi
Merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
pola penerapan sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme
akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari
jawaban, kesimpulan atau keputusan yang terbaik.
Tekni Inferensi ada dua macam yaitu :
1. Pelacakan ke belakang (Backward Chaining) adalah pendekatan
yang dimotori oleh tujuan (goaldriven), memulai penalarannya dari
keputusan menuju pada sekumpulan hipotesa yang mendukungnya.
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya
dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya.
Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan
tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan
baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua
kemungkinan
ditemukan
(Kusumadewi,
2003).
Gambar
4
menunjukan proses backward chaining.
Gambar 2.2 Proses Backward Chaining
2. Pelacakan ke depan (Forward Chaining) adalah pendekatan yang
dimotori data (data-driven), yang merupakan kebalikan dari
pelacakan ke belakang, memulai dari sekumpulan data menuju
keputusan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi
masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.
17
Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari
aturan IF-THEN. Gambar 5 menunjukkan proses forward chaining.
Gambar 2.3 Proses Forward Chainig
Sebenarnya metode tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik
penelusuran yaitu :
a. Depth-first search (melakukan penelusuran kaidah secara mendalam
dari simpul akar bergerak menuju ke tingkat dalam yang berurutan).
b. Breadth-first search (bergerak dari simpul akar, simpul yang ada
pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya).
c. Best-first search (bekerja berdasarkan kombinasi dari kedua teknik
tersebut).
d.
Antarmuka Pemakai
Merupakan bagian penghubung antara program aplikasi sistem pakar
dengan pemakai. Biasanya pada bagian ini akan terjadi dialog atau
menu-menu pilihan yang nantinya harus dijawab oleh pemakai agar
sistem pakar dapat mengambil keputusan berdasarkan jawaban dari
pemakai tersebut. Agar sistem pakar lebih baik dalam mengambil
keputusan diperlukan komponen-komponen tambahan lain yaitu :
a. Kemampuan belajar
b. Kompatibilitas
c. Fasilitas penjelasan
d. Kemudahan memodifikasi
18
2.4
PHP
Situs web pada dasarnya dibangun menggunakan script HTML ( Hiper
Text Markup Language ), yakni sebuah intruksi pemrograman yang dituliskan
dalam bentuk baris-baris kode, yang dikenal dengan istilah tag [1].
PHP merupakan singkatan dari Hipertext Processor, yaitu intruksi atau
perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen
HTML, sebagai script pendukung yang ada dilingkungan server (server side
HTML embedded scripting). Dengan PHP, anda dapat membuat berbagai macam
aplikasi web yang sederhana sampai dengan aplikasi kompleks yang
membutuhkan koneksi ke database.
Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan
oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang
diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang
dinamis, serta menerima cookies. Selain itu, kemampuan PHP yang menonjol
adalah dukungan ke banyak database. Adapun daftar database yang dapat diakses
melalui script PHP, antara lain :
-
dBase
-
ODBC
-
Oracle
-
DBM
-
Postgree
-
FilePro
-
Sybase
-
mSQL
-
Velocis
-
MySQL
Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi anda, terlebih dahulu
harus menyiapkan sebuah web server.
19
2.5
Wamp Server
Webserver merupakan inti dari sebuah website. Setiap website yang kita
lihat di internet, pastilah berjalan di atas sebuah webserver. Webserver ini
bermacam-macam diantaranya adalah Xampp, Apache, IIS, Tomcat, dll. Pada
Windows, default dari webserver adalah IIS sedangkan Wamp biasanya sudah
terintegrasi dengan Windows dan di install pada Windows. Saat ini, webserver
Wamp merupakan webserver yang paling banyak digunakan.
Pada awalnya, sebuah webserver hanya bisa menjalankan file HTML
namun karena perkembangan jaman dan kebutuhan akan informasi yang dinamis,
web server ditambahkan komponen agar bisa menjalankan format-format lainnya
seperti asp, aspx, pop, js, dll.
Webserver IIS misalnya, secara default tidak mengerti bagaimana
menjalankan file dengan extension *.php. Agar IIS mengerti bagaimana
menjalankan file PHP maka dibutuhkan instalasi komponen di dalamnya.
Untuk webserver apache sendiri adalah merupakan webserver yang paling
kompatibel dengan PHP dan MySQL.
2.6
My SQL
MySQL adalah sebuah database yang cukup banyak digunakan untuk
aplikasi web karena kehandalannya. SQL Server 2000 tidak membutuhkan ruang
Hardisk yang besar untuk aplikasinya, dan mudah digunakan untuk database
server, sangat ideal untuk aplikasi yang kecil dan menengah.
20
2.7
Penyakit Kulit pada Manusia
Pada tugas akhir ini penyakit kulit manusia dibagi menjadi 2 (dua)
bagian, yakni badan dan kelamin.
2.7.1
Penyakit Kulit pada Manusia Bagian Tubuh
Penyakit pada bagian badan ini meliputi tangan, badan, dan kaki.
Beberapa penyakit tersebut antara lain :
1.
Patek
Pada saat sekarang ini penyakit kulit patek sudah sangat jarang
ditemukan. Meski demikian penyakit ini sangat berbahaya.
Gejala :
a. Tumbuh bintil-bintil bergerombol dan berkerak
b. Ukurannya sebesar uang logam dan menarik kulit sekitarnya
Pengobatan :
a. Kuman disuntik dengan antikuman sebelum penyakit menyebar
2.
Cacar air
Penyakit cacar air bukan cacar, penyakit cacar air lebih ringan dari pada
cacar. Penyebab penyakit ini adalah virus
Gejala :
a. Terdapat benjolan-benjolan pada kulit
b. Benjolan muncul di seluruh tubuh
c. Benjolan berisi air
d. Terasa gatal
Pengobatan :
a. Biarkan cacar ini pecah sendiri
21
b. Berikan bedak untuk mengurangi rasa gatal
3.
Cacar
Penyakit cacar juga disebabkan oleh virus namun virus pada penyakit ini
lebih berbahaya daripada cacar air. Virus cacar lebih ganas dan
kebanyakan apabila terkena penyakit ini bisa meninggal, dan apabila
sembuh akan meninggalkan bekas-bekas bopeng luka.
4.
Harpes Simplek (harpes kulit)
Harpes masih sekerabat dengan cacar air. Seorang yang pernah terkena
cacar air waktu kecil, setelah besar atau dewasa kemungkinan akan
terkena harpes kulit.
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Muncul lepuhan seperti gelembung-gelembung bergerombol dan
berwarna kemerahan
c. Gelembung berisi cairan
d. Luka terasa panas dan nyeri
e. Terasa gatal
Pengobatan :
a. Diberikan suntikan anti virus dan kuman.
5.
Kusta atau lepra
Penyakit ini disebabkan oleh kuman, dan dan kuman ini masih sekerabat
dengan TBC.
Gejala :
a. Terdapat benjolan pada kulit
22
b. Kulit didaerah sekitar benjolan tidak ditumbuhi rambut dan tak
berkeringat
Pengobatan :
a. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan memberikan obat pembasmi
kuman lepra.
6.
Nevus
Nevus atau tahi lalat adalah poliferasi jinak unsur kulit normal.
Umumnya setiap orang mempunyai nobus sedikitnya sebuah nevus.
Namun terkadang tahi lalat ini akan menjadi ganas dan diperlukan
pengobatan. Penyakit ini dapat menyerang tubuh bagian mana saja.
Gejala :
a. Terdapat bercak noda berwarna hitam, kecoklatan, atau kemerahan.
b. Bentuknya oval, lingkaran, tak teratur
Pengobatan :
a. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis. Displasia akan
dipastikan pada pemeriksaan histopalogis.
b. Bila ditemukan pada anak-anak, nevus ini tidak memerlukan
pengobatan
c. Bila ditemukan pada orang dewasa diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut
7.
Campak
Campak atau rubeola, adalah infeksi virus menular yang disebabkan oleh
para myxovirus.
23
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Kemudian demam kembali disertai dengan timbulnya eksantem
c. 2 minggu setelah demam masih berlangsung timbul macula
eritematosa
Pengobatan :
a. Obati dengan antibiotik yang sesuai
b. Immunoglobulin dalam 5 hari setelah terpapar untuk individu yang
beresiko tinggi dapat memperlemah infeksi, terutama pada anakanak berusia kurang dari 1 tahun.
c. Epidemi : vaksinasi dalam 72 jam
8.
Acne (jerawat)
Jerawat tergolong penyakit kulit usia remaja. Hal ini disebabkan karena
produksi minyak pada kulit bertambah ditambah dengan kuman kulit
yang kotor dan menyebabkan saluran minyak kulit tersumbat sehingga
terbentuk jerawat.
Gejala :
a. Terbentuk bisul pada wajah
b. Terdapat nanah pada yang terinfeksi
Pengobatan :
a. Teratur buang air besar
b. Memakan sayuran dan mengurangi makanan yang mengandung
lemak dan gula.
c. Minum banyak air putih
24
d. Basuh wajah setelah melakukan aktivitas
2.7.2
Penyakit Kulit pada Manusia Bagian Kelamin
Penyakit pada bagian ini hanya meliputi daerah kelamin saja. Beberapa
penyakit tersebut antara lain :
1.
Gonorrhea & Chlamydia
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa
minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit.
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Keluar cairan kotor dari kemaluan berupa nanah
c. Terasa desakan untuk berkemih
d. Terasa nyeri ketika berkemih
Pengobatan :
a. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani
secara dini
b. diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui
otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut)
selama satu minggu
2.
Harpes genitalis
Harpes adalah suatu penyakit infeksi menular seksual (sexual
transmitted infection/STI) yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus herpes simplex (herpes simplex virus/HSV). dapat diobati tetapi
tidak dapat disembuhkan, Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
25
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Muncul lepuhan seperti gelembung-gelembung bergerombol dan
berwarna kemerahan di derah sekitar kemaluan
c. Gelembung berisi cairan
d. Luka terasa panas dan nyeri
e. Terasa gatal
Pengobatan :
a. Tidak ada obat untuk penyakit herpes genital
b. Akan tetapi dokter dapat memberikan kepada penderita pengobatan
untuk mencegah timbulnya outbreaks
3.
Syphilis
Syphilis merupakan infeksi bakteri yang dapat menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Tidak hanya menginfeksi sekitar alat kelamin, penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini sangat mudah
menular melalui kontak seksual langsung vaginal, oral maupun anal.
Bahkan syphilis juga dapat menular dari berciuman mulut ke mulut
dengan penderita sebelumnya.
Gejala :
a. Muncul benjolan di sekitar alat kelamin
b. Disertai luka yang terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang
lebih tinggi
Pengobatan :
26
a. Syphilis dapat diterapi dengan pemberian injkesi antibiotika
Penicilin sebagai antibiotic of choice
b. Bila ia alergi terhadap Penicilin dapat diberikan antibiotika jenis lain
seperti Kapsul Erythromycin, Spectinomycin injeksi atau kanamycin
injeksi 2 gram satu kali suntikan
4.
Vaginitis
Merupakan salah satu penyakit kelamin yang disebabkan infeksi Bakteri
(misalnya klamidia, gonokokus), Jamur (misalnya kandida), Protozoa
(misalnya Trichomonas vaginalis)yang menyebabkan keluarnya cairan
abnormal dari vagina
Gejala :
a. Keluarnya cairan abnormal (jumlahnya sangat banyak dan tampak
lebih kental) dari vagina dan berbau tidak sedap (amis).
b. Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi
c. Akibat bakteri (cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh
kekuningan)
d. Akibat infeksi jamur (Dari vagina keluar cairan kental berwarna
seperti keju)
e. Akibat infeksi protozoa (Cairan berwarna putih, hijau keabuan atau
kekuningan)
Pengobatan :
a. Akibat infeksi jamur Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau
terconazole (krim , tablet vagina atau supositoria)
27
b. Akibat infeksi bakteri Biasanya metronidazole atau clindamycin
(tablet vagina), jika penyebabnya gonokokus diberikan suntikan
ceftriaxon & tablet doxicyclin
c. Akibat infeksi protozoa Metronidazole (tablet)
5.
Bisul pada alat kelamin
Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV) Muncul
berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai
setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut.
Pada umumnya tidak dapat terlihat dan dapat diuji dengan lapisan cuka.
Gejala :
a. Terdapat bisul pada kulit
b. Muncul didaerah kelamin dan berukuran kecil-kecil
Pengobatan :
a. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, pada wanita harus
menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim
6.
Kutu kelamin
Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu
kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan.
Gejala :
a. Terasa getal didaerah rambut kemaluan
Pengobatan :
a. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut
kelamin
28
7.
Kutu dibawah kulit
Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di
bawah kulit
Gejala :
a. Menyebabkan luka-luka kecil dan terasa panas
b. Terasa gatal diseluruh tubuh
Pengobatan :
a. Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh
8.
AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV
DISEASE
Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak
bekerjanya sistim kekebalan tubuh Tidak ada gejala yang nyata tanpa
penelitian darah. Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh tahun
setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan telah ditemukan
Disebarkan melalui hubungan intim dan pemakaian jarum suntik secara
bersamaan.
29
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem dari aplikasi
sistem pakar yang akan dibuat. Desain aplikasi itu sendiri digunakan untuk
penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan dibuat sehingga kebutuhan
akan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi. Dengan desain
aplikasi juga akan mempermudah untuk pembangunan lebih lanjut terhadap
aplikasi yang akan dibuat.
3.1
Analisa Sistem
Sebelum kita menentukan apakah permasalahan yang ada bagaimana
kita menentukan bagaimana permasalahan itu ada, maka kita perlu melakukan
adanya analisa atau pengamatan dengan prioritas permasalahan yang ada untuk
menentukan bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada. Pada analisa sistem, kita akan mempelajari bagaimana suatu sistem
bekerja dan bagaimana proses yang terjadi pada saat system tersebut bekerja.
Disini kita dapat menentukan permasalahan yang ada dengan melakukan
pengamatan terlebih dahulu pada sistem, dan pengamatan atau analisa pada datadata yang terdapat pada sistem. Setelah kita menentukan permasalahan tersebut
kita juga dapat memikirkan solusi untuk pemacahan masalah yang ada.
Analisa sistem meliputi 3 bagian yaitu : analisa informasi, analisa
permasalahan dan analisa solusi.
30
3.1.1
Analisa Informasi
Sebelum kita menentukan permasalahan yang ada maka perlu dilakukan
analisa informasi. Analisa informasi ini dilakukan dengan berbagai car
PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN DENGAN
METODE FORWARD CHAINING
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
M. ALI CINDRA BUMI
NPM : 0634010207
PROGDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - FTI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN “
JAWA TIMUR
2010
SISTEM PAKAR UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT KULIT
DAN KELAMIN DENGAN METODE FORWARD CHAINING
Penyusun
: M. Ali Cindra Bumi
Pembimbing I : Moh. Irwan Afandi, ST. MSc
Pembimbing II: Doddy Ridwandono, S.Kom
ABSTRAK
Kulit adalah salah satu organ terpenting pada manusia, karena melalui kulit
kita dapat merasakan rasa dan permukaan sebuah benda. Apabila kulit terserang
penyakit maka akan banyak akibat yang akan ditimbulkannya, mulai dari yang ringan
yaitu terasa gatal atau sampai yang berat yakni kulit tidak dapat merasakan apapun.
Oleh karena hal tersebut kita harus rajin menjaga kebersihan kulit. Tetapi walaupun
begitu, terkadang kita dapat terkena penyakit kulit yang dapat diakibatkan berbagai
sebab. Untuk itu kita perlu datang ke dokter yang ahli dibidangnya untuk memeriksa
kondisi dan keadaan kulit. Akan tetapi terkadang masyarakat lebih bersifat pasif
dalam menangani masalah penyakit kulit atau kelamin yang diderita, hal tersebut bisa
disebabkan karena rasa malu untuk berterus terang dan himpitan ekonomi untuk
merujuk ke dokter.
Berdasarkan permasalahan yang ada didalam lingkungan masyarakat
diciptakan suatu aplikasi yang dapat membantu masyarakat untuk dapat mengenali
penyakit kulit dan kelamin yang diderita, sehingga tingkat kesadaran akan menjaga
kebersihan makin tinggi, yakni aplikasi sistem pakar penyakit kulit dan kelamin.
Perancangan sistem pakar ini menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan
database My SQL sebagai penyimpanan data. Sistem pakar ini menggunakan metode
penalaran forward chaining. Sistem pakar ini nantinya dapat menghasilkan diagnosa
penyakit kulit dan kelamin serta pengobatan dan solusi pencegahan yang perlu
dilakukan.
Dengan adanya aplikasi ini tentunya sangat membantu masyarakat mengenali
penyakit yang dideritanya sehingga tersadar untuk merujuknya ke dokter ahli. Selain
aplikasi ini dapat menyimpan banyak data, sistem pakar ini dapat melakukan
diagnosa pada penyakit yang nantinya akan dapat diketahui panyakit apakah yang
diderita oleh pasien serta bagaimana pengobatannya. Dengan adanya sistem pakar ini
seorang pakar (dokter) akan terbantu sebagian tugasnya karena tidak perlu lagi
mengira-ngira penyakit yang diderita pasien sehingga pada nantinya akan terjadi
kesalahan perkiraan karena daya ingat.
Kata Kunci : Sistem Pakar, Penyakit kulit dan kelamin, Forward Chaining
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
sebagai prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika pada Progdi
Sistem Informasi (S1), Fakultas Tegnologi Industri, Universitas Pembangunan
Nasional ”VETERAN” Jawa Timur.
Dalam menyusun skripsi ini penulis banyak menerima bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan
hati penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr.Ir Teguh soedarto,MP. selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Ir. Sutiyono,MT. selaku Dekan Fakultas Tegnologi Industri, Universitas
Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Basuki Rahmat, SSi, MT selaku Kepala Jurusan Teknik Informatika,
Universitas Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Moh. Irwan Afandi, ST, MSc selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang berguna dalam
membimbing penyelesaian skripsi ini.
5. Bapak Doddy Ridwandono, S.Kom selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan kontribusi berupa masukan dan koreksi yang berguna dalam
membimbing penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak Ibu Dosen Fakultas Tegnologi Industri Jurusan Teknik Informatika yang
telah memberi bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
7. Kedua Orang Tua saya tercinta yang telah membiayai dan memberi semangat
kepada saya dalam menempuh dan menyelesaikan studi S1 di Universitas
Pembagunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur, Jurusan Teknik Informatika.
8. Kedua adik saya Mega dan ’Alam yang terus memberi semangat terimakasih dan
sukses untuk kalian.
9. Untuk Ervin Desi Ariani terimakasih banyak atas dukunganmu selama ini, dan
semoga kuliahnya lancar & sukses.
10. Terimakasih buat temanku yang ada di Bandung Sandi Anjar Maulana, Gigih
Prasetiawan, Erika Susilo, dan Fauzi.
11. Semua teman-teman mahasiswa ’06 khususnya dan teman-teman yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas bantuan kalian semua.
12. Semua teman – teman kos jl.medokan sawah 135 yang selalu memberi masukan,
semangat, dan mengingatkan disaat malas menghampiri.
Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari sempurna. Hal ini tidak lain karena keterbatasan materi dan pengetahuan
yang dimiliki penyusun Tugas Akhir ini. Oleh karena itu segala kritik dan saran dari
semua pihak sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Akhir kata, penyusun mengharapkan semoga apa yang tertuang dalam laporan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa khususnya dan bagi seluruh
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Surabaya, ……………. 2010
M. Ali Cindra Bumi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR REVISI
ABSTRAK ………………………………………………...........................
i
KATA PENGANTAR …………………………………………………....
ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………...........
iii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….........
v
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
viii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….
x
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………
1
1.2 Perumusan Masalah ……………………………………............
3
1.3 Tujuan …………………………………………………….........
3
1.4 Manfaat ………………………………………………………...
3
1.5 Batasan Masalah ………………………………………….........
4
1.6 Metodologi Penulisan …………………………………….........
4
1.7 Sistematika Penulisan ………………………………………….
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengenalan ………………………………………………..........
8
2.2 Artificial Intelligence ……………………………………..........
9
2.3 Sistem pakar atau expert system …………………………........
10
2.3.1 Ciri dan karakteristik sistem pakar ………………........
11
2.3.2 Keuntungan penerapan sistem pakar …………….........
12
2.3.3 Bidang-bidang pengembangan sistem pakar …….........
13
2.3.4 Komponen sistem pakar …………………………........
15
2.4 PHP …………………………………………………………...
18
2.5 Wamp Server
.………………………………………………...
18
2.6 MySQL ………….....…………………………………….........
19
2.7 Penyakit Kulit pada Manusia ……..…………………………..
20
2.7.1 Penyakit kulit pada manusia bagian tubuh …………...
20
2.7.2 Penyakit kulit pada manusia bagian kelamin ………....
24
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Sistem ………………………………………………..
30
3.1.1 Analisa informasi ……………………………………..
31
3.1.2 Analisa permasalahan ………………………………...
31
3.1.3 Analisa solusi …………………………………………
32
3.2 Perancangan Program ………………………………………...
32
3.3 Perancangan aturan penyakit kulit pada tubuh manusia ……...
33
3.3.1 Perancangan Block Diagram ………………………….
33
3.3.2 Perancangan Dependency Diagram …………………...
35
3.4 Perancangan basis aturan (rule base) …………………………
37
3.5 Perancangan mesin inferensi ………………………………….
38
3.6 Perancangan database ………………………………………...
39
3.6.1 DFD Level Context Diagram …..……………………
40
3.6.2 DFD Level 1 ………………………………………….
41
3.6.3 DFD Level 2 ………………………………………….
42
3.6.4 CDM & PDM ………………………………………...
43
3.6.5 Struktur tabel …………………………………………
45
3.7 Desain interface ………………………………………………
48
3.7.1 Desain untuk pakar …………………………………...
48
3.7.2 Desain untuk user …………………………………….
49
3.7.3 Desain untuk output ………………………………….
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Kebutuhan sistem ……………………………………………..
51
4.1.1 Perangkat sistem ……………………………………....
51
4.2 Implementasi ………………………………………………….
52
4.2.1 Menu Home …………………………………………...
52
4.2.2 Menu Pakar ……………………………………………
53
4.2.3 Menu Pengguna ……………………………………….
59
4.2.4 Menu Informasi ……………………………………….
63
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI SISTEM
5.1 Ujicoba ………………………………………………………..
64
5.1.1 Ujicoba pada Menu Pakar …………………………….
64
5.1.2 Ujicoba pada Menu Pengguna ………………………..
79
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan …………………………………………………...
84
6.2 Saran ………………………………………………………….
84
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Hubungan komponen sistem pakar…………………………
Gambar 3.1
Perancangan Block Diagram penyakit kulit pada
16
tubuh manusia………………………………………………
34
Gambar 3.2
Dependency Diagram penyakit kulit pada tubuh manusia…
36
Gambar 3.3
Aliran data mesin inferensi…………………………………
39
Gambar 3.4
DFD level context diagram sistem pakar penyakit
kulit dan kelamin……………………………………………
40
Gambar 3.5
DFD level 1 sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……...
41
Gambar 3.6
DFD level 2 sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……...
42
Gambar 3.7
CDM sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……………..
43
Gambar 3.8
PDM sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……………..
44
Gambar 3.9
Form desain tree view………………………………………
48
Gambar 3.10 Form register user…………………………………………..
49
Gambar 3.11 Form diagnosa………………………………………………
49
Gambar 3.12 Form hasil diagnosa………………………………………...
50
Gambar 4.1
Menu Home………………………………………………...
52
Gambar 4.2
Menu Pakar…………………………………………………
53
Gambar 4.3
Submenu home didalam menu pakar……………………….
53
Gambar 4.4
Submenu penyakit didalam menu pakar……………………
54
Gambar 4.5
Submenu gejala didalam menu pakar………………………
55
Gambar 4.6
Submenu relasi didalam menu pakar……………………….
56
Gambar 4.7
Lanjutan submenu relasi didalam menu pakar……………...
57
Gambar 4.8
Submenu tips didalam menu pakar…………………………
57
Gambar 4.9
Submenu istilah didalam menu pakar………………………
58
Gambar 4.10 Submenu hasil diagnosa didalam menu pakar……………...
58
Gambar 4.11 Submenu logout didalam menu pakar………………………
59
Gambar 4.12 Submenu diagnosa didalam menu pengguna……………….
59
Gambar 4.13 Submenu diagnosa didalam menu pengguna……………….
60
Gambar 4.14 Submenu penyakit didalam menu pengguna……………….
60
Gambar 4.15 Submenu tips didalam menu pengguna…………………….
61
Gambar 4.16 Submenu istilah didalam menu pengguna………………….
62
Gambar 4.17 Submenu hasil diagnosa didalam menu pengguna…………
62
Gambar 4.18 Submenu software didalam menu informasi……………….
63
Gambar 4.19 Submenu bantuan didalam menu informasi………………..
63
Gambar 5.1
Halaman login seorang pakar………………………………
65
Gambar 5.2
Halaman login pakar jika salah password atau username…..
65
Gambar 5.3
Tambah penyakit didalam submenu penyakit………………
66
Gambar 5.4
Daftar penyakit didalam submenu penyakit………………..
66
Gambar 5.5
Detail penyakit didalam submenu penyakit………………..
67
Gambar 5.6
Ubah data penyakit didalam submenu penyakit……………
67
Gambar 5.7
Detail penyakit setelah diupdate pada submenu penyakit….
68
Gambar 5.8
Tambah data gejala didalam submenu gejala………………
68
Gambar 5.9
Submenu gejala (daftar gejala)…………………………….
69
Gambar 5.10 Submenu gejala (ubah data gejala)…………………………
69
Gambar 5.11 Submenu gejala (daftar gejala yang sudah di update)……...
70
Gambar 5.12 Message box pada submenu gejala…………………………
70
Gambar 5.13 Submenu gejala (daftar gejala setelah uji coba hapus)……..
71
Gambar 5.14 Submenu relasi……………………………………………...
72
Gambar 5.15 Submenu tips (tambah data tips)……………………………
73
Gambar 5.16 Submenu tips (ubah data tips)………………………………
73
Gambar 5.17 Submenu tips (daftar tips kesehatan)……………………….
74
Gambar 5.18 Message box pada submenu tips……………………………
74
Gambar 5.19 Submenu tips (daftar tips setelah dihapus)…………………
75
Gambar 5.20 Submenu istilah (tambah data istilah)………………………
76
Gambar 5.21 Submenu istilah (ubah data istilah)…………………………
76
Gambar 5.22 Submenu istilah (daftar istilah)……………………………..
77
Gambar 5.23 Message box pada submenu istilah…………………………
77
Gambar 5.24 Submenu istilah (daftar istilah setelah dihapus)……………
78
Gambar 5.25 Pendaftaran pasien………………………………………….
79
Gambar 5.26 Login pasien………………………………………………...
79
Gambar 5.27 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-1)………………………
80
Gambar 5.28 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-2)………………………
80
Gambar 5.29 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-3)………………………
81
Gambar 5.30 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-4)………………………
81
Gambar 5.31 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-5)………………………
81
Gambar 5.32 Submenu diagnosa (pertanyaan ke-6)………………………
82
Gambar 5.33 Hasil diagnosa penyakit kulit dan kelamin…………………
83
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tabel Pakar pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin…….
45
Tabel 3.2 Tabel Pasien pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin……
45
Tabel 3.3 Tabel Diagnosa pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin...
46
Tabel 3.4 Tabel Gejala pada sistem pakar penykit kulit dan kelamin…….
46
Tabel 3.5 Tabel Penyakit pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin…
46
Tabel 3.6 Tabel tmp_gejala pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin
47
Tabel 3.7 Tabel Memiliki pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin...
47
Tabel 3.8 Tabel Hasil Diagnosa pada sistem pakar penyakit kulit dan kelamin 47
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Tabel parameter variable rule penyakit kulit dan kelamin
Lampiran 2
Rule penyakit kulit dan kelamin
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kulit adalah salah satu penunjang hidup manusia yang merupakan indra
peraba dan sebagai penunjang penampilan pada manusia. Oleh karena itu
sangatlah penting untuk dijaga keadaan ataupun keberadaannya. Pada manusia
kulit dapat terjangkit berbagai macam penyakit, mulai dari penyakit ringan yang
berakibat gatal-gatal ataupun yang lebih berat yang dapat berakibat kematian.
Terkadang kulit juga digunakan sebagai salah satu bentuk interaksi antar manusia
(salaman, bersetuhan, berciuman, dan sebagainya) sedangkan beberapa penyakit
dapat tertular hanya dengan melalui sentuhan, atau interaksi kulit dengan kulit,
atau penggunaan media (handuk, baju, jaket, sapu tangan, dsb) bekas digunakan
oleh orang yang mempunyai penyakit kulit menular.
Bagi mereka yang peduli dengan kondisi kesehatan kulit, keberadaan
seorang pakar / ahli di bidang ini sangatlah diperlukan. Sudah barang tentu
seorang dokter spesialis kulit adalah orangnya. Orang yang ingin mengetahui
kondisi kesehatan kulitnya akan memeriksakan diri atau berkonsultasi dengannya.
Pertama-tama seorang dokter akan mengidentifikasi permasalahan kulit yang
diderita oleh pasien. Kemudian dari identifikasi ini dokter dapat menentukan hasil
diagnosanya yaitu penyakit apa yang diderita oleh si pasien. Selanjutnya dokter
akan memberikan obat atau cara pengobatanya yang bisa berupa terapi obat atau
tindakan seperti operasi, seperti itulah cara kerja dari seorang pakar / ahli. Akan
2
tetapi terkadang masyarakat lebih cenderung bersifat pasif dalam menangani
penyakit kulit dan kelamin yang diderita, hal itu dikarenakan rasa malu untuk
berterus terang dan keterbatasan biaya untuk konsultasi ke dokter.
Meskipun seorang pakar adalah orang yang ahli dibidangnya, namun
dalam kenyataannya seorang pakar mempunyai keterbatasan daya ingat dan
stamina kerja yang salah satu faktornya mungkin disebabkan karena usia dari
seorang pakar. Sehingga seorang pakar dalam hal ini seorang dokter spesialis kulit
pada suatu ketika bisa saja melakukan kesalahan yang mungkin salah satunya
melakukan kesalahan pada hasil diagnosa yang bisa berlanjut pada kesalahan
solusi yang diambil.
Untuk mengatasi pemecahan masalah tersebut ditawarkan pemanfaatan
tegnologi canggih. Seperti diketahui, saat ini telah berkembang bidang studi
Artificial Intelegence (AI) atau kecerdasan buatan yang mempelajari serta mampu
meniru kecerdasan manusia. Salah satu cakupan AI adalah sistem pakar (Expert
System) yang diperuntukkan seorang pakar guna membantu masyarakat awam.
Sistem pakar akan bertindak layaknya seperti seorang pakar. Ia akan
memberikan daftar gejala-gejala sampai bisa mengidentifikasi suatu objek
berdasarkan jawaban yang diterimanya. Jadi kerja sistem pakar adalah
menganalisis suatu masalah. Dengan adanya sistem pakar ini diharapkan nantinya
bisa membantu masyarakat dalam menginformasikan jenis penyakit kulit seperti
apakah yang belum diketahui manusia dan bagaimana cara penanggulangannya.
3
1.2
Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Skripsi Tugas Akhir
disini dapat didefinisikan sebagai berikut :
a. Bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi berbasis web
yang dapat digunakan untuk membantu masyarakat awam untuk
mengenali penyakit kulit apa yang sedang di deritanya.
b. Bagaimana sistem dan mekanisme aplikasi agar dapat melakukan
diagnosa penyakit kulit dengan cepat dan tepat.
1.3
Tujuan
Ditinjau dari latar belakang tersebut diatas maka, tujuan penulisan
skripsi ini adalah mengimplementasikan sistem pakar untuk membantu seorang
masyarakat awam dalam mengenali penyakit kulit yang dideritanya dengan cepat
dan tepat. Serta kemudian di tindak lanjuti untuk berobat ke seorang dokter.
1.4
Manfaat
Adapun manfaat dari dibuatnya skripsi ini adalah :
a. Dengan dibuatnya aplikasi sistem pakar ini maka diharapkan dapat
membantu dalam mengenali jenis-jenis penyakit kulit yang ada,
mengetahui gejala-gejala yang ditimbulkan, solusi untuk pengobatan
penyakit kulit serta bagaimanakah tindakan pencegahan agar tidak
terkena penyakit kulit.
b. Aplikasi sistem pakar ini dapat digunakan oleh semua orang sebagai
kamus tentang penyakit kulit dan pencegahannya.
c. Memberikan pemahaman dan kesadaran kepada masyarakat tentang
pentingnya kesehatan kulit.
4
1.5
Batasan Masalah
a. Aplikasi sistem pakar ini dirancang dengan menggunakan pemrograman
PHP dan dapat bekerja pada platform Windows serta mendukung sistem
operasi lain seperti linux, macintosh, solaris, dan sebagainya.
b. Untuk dapat menambah data atau mengubah data hanya bisa dilakukan
oleh admin atau pakar.
c. Aplikasi sistem pakar ini hanya sebatas mengidentifikasi gejala dan
diagnosa penyakit.
d. Metode penalaran yang digunakan adalah metode Forward Chaining.
1.6
Metodologi Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan dalam penyusunan Tugas
Akhir disini menggunakan metode penelitian berikut :
a. Studi Literatur
Pada tahap ini dipelajari literature dan perencanaan serta konsep awal
untuk membentuk program yang akan dibuat yaitu didapat dari referensi
buku, internet, maupun sumber-sumber yang lain.
b. Pengumpulan data dan analisis
Pada tahap ini adalah proses pengumpulan data yang dibutuhkan untuk
pembuatan program, serta melakukan analisa atau pengamatan pada data
yang sudah terkumpul untuk selanjutnya diolah lebih lanjut.
c. Analisa dan perancangan sistem
Setelah selesai pada tahap pengumpulan data dan analisis maka tahap
selanjutnya adalah melakukan analisa dan perancangan sistem. Pada
5
tahap ini adalah proses perancangan dari sistem yang akan dibuat untuk
selanjutnya akan diproses lebih lanjut.
d. Pembuatan program
Setelah tahap perancangan sistem maka tahap selanjutnya adalah
pembuatan program. Pada tahap ini sistem yang sebelumnya telah dibuat
akan diterapkan pada program yang akan dibuat. Pembuatan program ini
menggunakan pemrograman PHP dan menggunakan metode forward
chaining sebagai metode penalaran pada program ini.
e. Uji Coba Program
Setelah program selesai dibuat maka dilakukan pengujian program untuk
mengetahui apakah program tersebut telah bekerja dengan benar dan
sesuai dengan sistem yang dibuat.
f. Pembuatan Kesimpulan
Pada tahap akhir ini adalah pembuatan kesimpulan atau ringkasan dari
makalah skripsi ini dan kesimpulan tentang program yang telah dibuat.
1.7
Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari 6 bab dengan sistematika pembahasan
sebagai berikut :
BAB I
:
PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas mengenai latar belakang, permasalahan,
tujuan, manfaat, batasan masalah, metodologi penulisan, dan
sistematika penulisan.
6
BAB II :
LANDASAN TEORI
Berisi teori-teori yang didapat dari studi literatur dan konsepkonsep yang terkait dengan judul Tugas Akhir ini, beserta dengan
penyelesaian masalah yang diambil dalam penyusunan Tugas
Akhir.
BAB III :
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang analisa dan perancangan dari sistem yang akan
dibangun
meliputi
analisa
data,
analisa
masalah,
analisa
pemecahan masalah dan perancangan sistem yang meliputi
penyusunan desain antarmuka (interface) yang nantinya akan
dipakai pada sistem.
BAB IV :
IMPLEMENTASI PROGRAM
Berisi tentang implementasi sistem secara keseluruhan mulai dari
implementasi data yang diperlukan oleh sistem hingga coding
(tidak mutlak) program untuk implementasi aplikasi.
BAB V :
UJI COBA DAN EVALUASI
Bab ini membahas tentang cara menjalankan aplikasi serta uji coba
dari program yang telah dibuat tersebut.
BAB VI :
PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari
keuntungan sistem serta berisi tentang saran-saran yang diambil
dari kelemahan sistem untuk perbaikan guna pengembangan lebih
lanjut bagi sistem yang telah dibuat.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pengenalan
Teknik kecerdasan buatan merupakan sebuah keajaiban dari dunia
komputer, bisa kita bayangkan sebuah komputer
dapat menggantikan tugas
manusia, walaupun sampai saat ini hal itu masih merupakan perdebatan sengit dan
terus dikembangkan keberadaanya.
Teknik kecerdasan buatan (artificial intelligence) adalah teknik untuk
membuat komputer mampu mengola pengetahuan tertentu. Bagaimana membuat
komputer bias cerdas seperti manusia. Sehingga manusia mencoba membuat
komputer dapat berpikir seperti cara yang dilakukan oleh manusia ketika
menyelesaikan suatu masalah yang sedang dihadapi. Bidang teknik kecerdasan
buatan yang paling popular saat ini adalah sistem pakar, disamping juga bidangbidang lain di ala intelegensi buatan yaitu: pengolahan bahasa alami (natural
language) dan robotika (robotics). Sistem pakar biasanya diterapkan di dalam
bidang seperti kedokteran, perekonomian, dan masih banyak bidang lainnya
termasuk dalam bidang bisnis yang sering kali digunakan untuk pengambilan
keputusan atau prediksi bursa saham.
Tujuan intelegensi buatan :
a)
Simulator untuk mengerti mekanisme intelegensi manusia.
b)
Sebagai satu cara untuk menambah kemampuan komputer untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang perlu keahlian khusus.
8
2.2
Artificial Intelligence
Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasaan buatan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berdasarkan pada disiplin ilmu seperti ilmu
komputer, biologi, psikologi, ilmu bahasa, matematika dan teknik.
Artificial Intelligence (AI) memiliki tujuan untuk menciptakan
komputer-komputer yang dapat berfikir (dan juga) dapat melihat, mendengar,
berjalan, berbicara, dan merasakan. Dorongan utama dari artificial intelligence
(AI) adalah pengembangan fungsi normal komputer yang digabungkan dengan
kecerdasan manusia, seperti memberi alasan, menarik kesimpulan, belajar dan
memecahkan masalah. (http://www.informatika.org/~renaldi/makalahstmik2006)
Artificial intelligence (AI) dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian
utama yaitu ilmu falsafat, ilmu komputer, aplikasi robotic, dan bahasa alami yang
di jelaskan sebagai berikut :
1.
Aplikasi Ilmu Filsafat
Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) berbasis pada penelitian di
bidang biologi, neurologi, psikologi, matematika, dan berbagai disiplin ilmu
terkait lainnya. Fokus penelitian dari aplikasi ini adalah meneliti bagaimana
otak manusia dapat bekerja, dan bagaimana manusia dapat berfikir dan
belajar.
2.
Aplikasi Ilmu Komputer
Untuk aplikasi ini, Artificial Intelligence (AI) memfokuskan diri pada
perangkat keras komputer dan sistem perangkat lunak yang dibutuhkan untuk
menghasilkan superkomputer yang kuat seperti yang dibutuhkan oleh berbagai
aplikasi Artificial Intelligence (AI). Aplikasi komputer ini mencakup
9
pengembangan generasi kelima komputer, pemrosesan parallel, pemrosesan
simbolik, dan jaringan neural.
3.
Aplikasi Robotic
Robotic berbasis pada bidang Artificial Intelligence (AI), teknik, dan
psikologi. Teknologi inlah yang menghasilkan robot. Robot diartikan sebagai
mesin dengan kecerdasan komputer, dikontrol oleh komputer, dan memiliki
kemampuan fisik seperti manusia. Aplikasi dari robotic ini mencakup
pemberian kemampuan untuk melihat atau persepsi visual, menyentuh atau
kemampuan meraba, decterity atau kemampuan untuk memegang dan
memanipulasi, pengangkutan atau kemampuan fisik untuk bergerak, dan
navigasi atau kecerdasan untuk menemukan atau mencapai jalan keluar.
4.
Aplikasi Bahasa Alami
Pengembangn aplikasi ini berhubungan dengan lingkungan atau bagian
utama dari Artificial Inteliigence (AI) dan merupakan inti dari ilmu falsafat
serta robotic. Dapat berkomunikasi atau berbicara kepada komputer dan robot
dalam bahasa percakapan manusia dan dapat membuat komputer “mengerti”
kita, seperti kita saling mengerti satu sama lain yang merupakan tujuan dari
Artificial Intelligence (AI). (Gunawan,2005)
2.3
Sistem Pakar atau Expert System
Sistem pakar atau expert system adalah suatu program berbasis
pengetahuan yang menyediakan “penyelesaian berkualitas pakar” untuk masalahmasalah dalam sebuah bidang yang khusus. Sistem pakar adalah salah satu sub
bidang artificial intelligence dan merupakan sebuah perkembangan teknik baru
10
dalam menangkap dan memadukan pengetahuan pada suatu perangkat komputer.
Kekuatannya terletak pada kemampuan dalam memecahkan sebuah persoalanpersoalan taktis dan praktis pada saat seorang pakar berhalangan ataupun tidak
bisa menemui sang pakar secara langsung. Pengetahuan yang terdapat dari sistem
pakar diperoleh dari seorang pakar yang ahli dibidangnya dari pengalamannya
bekerja selama bertahun-tahun pada suatu bidang keahlian tertentu yang telah
ditekuni.
2.3.1
Ciri dan Karakteristik Sistem Pakar
Ada beberapa ciri dan karakteristik yang membedakan pada sistem pakar
dengan sistem yang lain. Ciri dan karakteristik ini menjadi pedoman utama dalam
pengembangan sistem pakar. Ciri dan karakteristik yang dimaksud adalah sebagai
berikut :
a.
Pengetahuan sistem pakar merupakan suatu konsep, bukan berbentuk
numeris. Hal ini dikarenakan komputer melakukan proses pengolahan
data secara numerik sedangkan keahlian seorang pakar adalah fakta dan
aturan-aturan, bukan numerik.
b.
Informasi dalam sistem pakar tidak selalu lengkap, tidak subyektif, tidak
konsisten subyek terus berubah dan tergantung pada kondisi lingkungan
sehingga keputusan yang diambil bersifat tidak pasti dan tidak mutlak
“ya” atau “tidak” menurut ukuran kebenaran tertentu.
c.
Kemungkinan solusi sistem pakar terhadap suatu permasalahan adalah
bervariasi dan mempunyai banyak pilihan jawaban yang dapat diterima
semua factor yang ditelusuri memiliki ruang masalah yang luas dan tidak
11
pasti. Oleh karena itu diperlukan fleksibilitas sistem dalam menangani
kemungkinan solusi dari berbagai permasalahan.
d.
Perubahan atau pengembangan pengetahuan dalam sistem pakar dapat
terjadi setiap saat bahkan sepanjang waktu sehingga diperlukan
kemudahan dalam modifikasi sistem
untuk menampung jumlah
pengetahuan yang semakin besar dan semakin berfariasi.
e.
Pandangan dan pendapat sistem pakar tidak selalu sama oleh karena itu
tidak ada jaminan bahwa solusi sistem pakar merupakan jawaban yang
pasti benar. Setiap pakar akan memberikan pertimbangan-pertimbangan
berdasarkan factor subyektif.
f.
Keputusan merupakan bagian terpenting dari sistem pakar. Sistem pakar
harus memberikan solusi yang akurat berdasarkan masukan pengetahuan
meskipun solusinya sulit sehingga fasilitas informasi sistem harus selalu
diperlukan. (Gunawan,2005)
2.3.2
Keuntungan Penerapan Sistem Pakar
Sistem
pakar
juga
mempunyai
beberapa
keuntungan
dalam
penerapannya, yakni sebagai berikut :
a.
Pekerjaan menjadi lebih mudah karena dengan hanya menginputkan
permasalahan pada komputer
maka solusi akan ditemukan (selama
permasalahan ada dalam daftar yang ada di dalam basis data).
b.
Menyediakan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi hasil keputusan.
c.
Menjadikan seseorang yang masih awam bekerja layaknya seorang
pakar.
12
d.
Bahan atau data yang didapat memang merupakan dari seorang pakar
sehingga tidak perlu diragukan “informasi” nya.
e.
Keputusan yang didapat menjadi lebih konsisten karena keputusan yang
didapat memang berasal dari olahan data yang ada di dalam komputer.
f.
Bisa dipakai dimana saja, karena asal ada sarana (komputer) untuk
penggunaannya maka sistem pakar dapat dipakai (asal diawasi oleh
seorang pakar).
2.3.3
Bidang –bidang Pengembang Sistem Pakar
Ada beberapa kategori pengembangan sistem pakar, antara lain :
a.
Kontrol
Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien dirumah
sakit, dimana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontrol
terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode
alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi pasien.
b.
Desain
Contoh sistem pakar dibidang ini adalah peace yang dibuat oleh Dincbas
pada tahun 1980 untuk membantu desain pengembangan sirkuit
elektronik. Contoh lain adalah sistem pakar untuk membantu desain
komputer dengan komponen-komponennya.
c.
Diagnosis
Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis, seperti
diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan pada kendaraan bermotor, dan
lain-lain.
13
d.
Instruksi
Instruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna
dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, dimana sistem pakar
dapat memberikan instruksi dan pengajaran tertentu terhadap topic suatu
permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah
sistem pakar untuk pengajaran bahasa inggris, sistem pakar untuk
pengajaran astronomi dan lain-lain.
e.
Interprestasi
Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interprestasi melakukan
proses pemahaman akan situasi dari beberapa informasi yang direkam.
Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk
melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisisnya dan
kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.
f.
Monitor
Sistem pakar di bidang ini banyak digunakan dimiliter, yaitu
menggunakan sensor radar kemudian menganalisisnya dan menentukan
posisi obyek berdasar posisi radar tersebut.
g.
Perencanaan
Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu
proyek, dimana sistem pakar dalam membuat suatu perencanaan suatu
pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga
pekerjaan lebih efisien dan lebih optimal.
14
h.
Prediksi
Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang
berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya
sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut,
misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang
hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983
oleh Boulanger dengan nama PLANT.
i.
Seleksi
Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan terbaik dari
beberapa
daftar
pilihan
kemungkinan
solusi.
Biasanya
sistem
mengidentifikasi permasalahan secara spesifik, kemudian mencoba
untuk menemukan solusi yang mendekati kebenaran.
j.
Simulasi
Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan
menampilkannya dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program
PLANT yang
sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi,
dimana program tersebut mampu menganalisis hama dengan kondisi
suhu dan cuaca. (Gunawan,2005)
2.3.4
Komponen Sistem Pakar
Sebuah program sistem pakar terdiri atas komponen sebagai berikut :
Basis pengetahuan (Knowledge Base), Basis data (Data Base), Mesin inferensi
(Inference Engine), Antar muka (User Interface).
15
a.
Basis Pengetahuan
Basis pengetahuan merupakan inti dari program sistem pakar dimana
basis pengetahuan merupakan representasi pengetahuan dari seorang
pakar
yang
telah
ahli
dibidangnya.
Basis
aturan
sering
diimplementasikan dalam IF THEN. Basis pengetahuan tersusun atas
fakta-fakta berupa objek. Dan kaidah yang merupakan informasi tentang
cara menemukan fakta baru atas fakta yang telah ditemukan sebalumnya.
b.
Basis Data
Merupakan bagian yang mengandung semua fakta, baik fakta awal pada
saat sistem mulai dijalankan maupun fakta yang diperoleh saat
pengambilan keputusan sedang dilakukan. Biasanya basis data berada di
dalam memori komputer.
16
c.
Mesin Inferensi
Merupakan bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan
pola penerapan sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme
akan menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari
jawaban, kesimpulan atau keputusan yang terbaik.
Tekni Inferensi ada dua macam yaitu :
1. Pelacakan ke belakang (Backward Chaining) adalah pendekatan
yang dimotori oleh tujuan (goaldriven), memulai penalarannya dari
keputusan menuju pada sekumpulan hipotesa yang mendukungnya.
Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari tujuan, selanjutnya
dicari aturan yang memiliki tujuan tersebut untuk kesimpulannya.
Selanjutnya proses pelacakan menggunakan premis untuk aturan
tersebut sebagai tujuan baru dan mencari aturan lain dengan tujuan
baru sebagai kesimpulannya. Proses berlanjut sampai semua
kemungkinan
ditemukan
(Kusumadewi,
2003).
Gambar
4
menunjukan proses backward chaining.
Gambar 2.2 Proses Backward Chaining
2. Pelacakan ke depan (Forward Chaining) adalah pendekatan yang
dimotori data (data-driven), yang merupakan kebalikan dari
pelacakan ke belakang, memulai dari sekumpulan data menuju
keputusan. Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari informasi
masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.
17
Pelacakan ke depan, mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari
aturan IF-THEN. Gambar 5 menunjukkan proses forward chaining.
Gambar 2.3 Proses Forward Chainig
Sebenarnya metode tersebut dipengaruhi oleh tiga macam teknik
penelusuran yaitu :
a. Depth-first search (melakukan penelusuran kaidah secara mendalam
dari simpul akar bergerak menuju ke tingkat dalam yang berurutan).
b. Breadth-first search (bergerak dari simpul akar, simpul yang ada
pada setiap tingkat diuji sebelum pindah ke tingkat selanjutnya).
c. Best-first search (bekerja berdasarkan kombinasi dari kedua teknik
tersebut).
d.
Antarmuka Pemakai
Merupakan bagian penghubung antara program aplikasi sistem pakar
dengan pemakai. Biasanya pada bagian ini akan terjadi dialog atau
menu-menu pilihan yang nantinya harus dijawab oleh pemakai agar
sistem pakar dapat mengambil keputusan berdasarkan jawaban dari
pemakai tersebut. Agar sistem pakar lebih baik dalam mengambil
keputusan diperlukan komponen-komponen tambahan lain yaitu :
a. Kemampuan belajar
b. Kompatibilitas
c. Fasilitas penjelasan
d. Kemudahan memodifikasi
18
2.4
PHP
Situs web pada dasarnya dibangun menggunakan script HTML ( Hiper
Text Markup Language ), yakni sebuah intruksi pemrograman yang dituliskan
dalam bentuk baris-baris kode, yang dikenal dengan istilah tag [1].
PHP merupakan singkatan dari Hipertext Processor, yaitu intruksi atau
perintah pemrograman berbasis web yang biasa disisipkan dalam dokumen
HTML, sebagai script pendukung yang ada dilingkungan server (server side
HTML embedded scripting). Dengan PHP, anda dapat membuat berbagai macam
aplikasi web yang sederhana sampai dengan aplikasi kompleks yang
membutuhkan koneksi ke database.
Pada dasarnya PHP dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan
oleh program CGI (Common Gateway Interface), seperti menyimpan data yang
diinputkan melalui sebuah form dalam website, menampilkan isi website yang
dinamis, serta menerima cookies. Selain itu, kemampuan PHP yang menonjol
adalah dukungan ke banyak database. Adapun daftar database yang dapat diakses
melalui script PHP, antara lain :
-
dBase
-
ODBC
-
Oracle
-
DBM
-
Postgree
-
FilePro
-
Sybase
-
mSQL
-
Velocis
-
MySQL
Sebelum menyisipkan script PHP dalam aplikasi anda, terlebih dahulu
harus menyiapkan sebuah web server.
19
2.5
Wamp Server
Webserver merupakan inti dari sebuah website. Setiap website yang kita
lihat di internet, pastilah berjalan di atas sebuah webserver. Webserver ini
bermacam-macam diantaranya adalah Xampp, Apache, IIS, Tomcat, dll. Pada
Windows, default dari webserver adalah IIS sedangkan Wamp biasanya sudah
terintegrasi dengan Windows dan di install pada Windows. Saat ini, webserver
Wamp merupakan webserver yang paling banyak digunakan.
Pada awalnya, sebuah webserver hanya bisa menjalankan file HTML
namun karena perkembangan jaman dan kebutuhan akan informasi yang dinamis,
web server ditambahkan komponen agar bisa menjalankan format-format lainnya
seperti asp, aspx, pop, js, dll.
Webserver IIS misalnya, secara default tidak mengerti bagaimana
menjalankan file dengan extension *.php. Agar IIS mengerti bagaimana
menjalankan file PHP maka dibutuhkan instalasi komponen di dalamnya.
Untuk webserver apache sendiri adalah merupakan webserver yang paling
kompatibel dengan PHP dan MySQL.
2.6
My SQL
MySQL adalah sebuah database yang cukup banyak digunakan untuk
aplikasi web karena kehandalannya. SQL Server 2000 tidak membutuhkan ruang
Hardisk yang besar untuk aplikasinya, dan mudah digunakan untuk database
server, sangat ideal untuk aplikasi yang kecil dan menengah.
20
2.7
Penyakit Kulit pada Manusia
Pada tugas akhir ini penyakit kulit manusia dibagi menjadi 2 (dua)
bagian, yakni badan dan kelamin.
2.7.1
Penyakit Kulit pada Manusia Bagian Tubuh
Penyakit pada bagian badan ini meliputi tangan, badan, dan kaki.
Beberapa penyakit tersebut antara lain :
1.
Patek
Pada saat sekarang ini penyakit kulit patek sudah sangat jarang
ditemukan. Meski demikian penyakit ini sangat berbahaya.
Gejala :
a. Tumbuh bintil-bintil bergerombol dan berkerak
b. Ukurannya sebesar uang logam dan menarik kulit sekitarnya
Pengobatan :
a. Kuman disuntik dengan antikuman sebelum penyakit menyebar
2.
Cacar air
Penyakit cacar air bukan cacar, penyakit cacar air lebih ringan dari pada
cacar. Penyebab penyakit ini adalah virus
Gejala :
a. Terdapat benjolan-benjolan pada kulit
b. Benjolan muncul di seluruh tubuh
c. Benjolan berisi air
d. Terasa gatal
Pengobatan :
a. Biarkan cacar ini pecah sendiri
21
b. Berikan bedak untuk mengurangi rasa gatal
3.
Cacar
Penyakit cacar juga disebabkan oleh virus namun virus pada penyakit ini
lebih berbahaya daripada cacar air. Virus cacar lebih ganas dan
kebanyakan apabila terkena penyakit ini bisa meninggal, dan apabila
sembuh akan meninggalkan bekas-bekas bopeng luka.
4.
Harpes Simplek (harpes kulit)
Harpes masih sekerabat dengan cacar air. Seorang yang pernah terkena
cacar air waktu kecil, setelah besar atau dewasa kemungkinan akan
terkena harpes kulit.
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Muncul lepuhan seperti gelembung-gelembung bergerombol dan
berwarna kemerahan
c. Gelembung berisi cairan
d. Luka terasa panas dan nyeri
e. Terasa gatal
Pengobatan :
a. Diberikan suntikan anti virus dan kuman.
5.
Kusta atau lepra
Penyakit ini disebabkan oleh kuman, dan dan kuman ini masih sekerabat
dengan TBC.
Gejala :
a. Terdapat benjolan pada kulit
22
b. Kulit didaerah sekitar benjolan tidak ditumbuhi rambut dan tak
berkeringat
Pengobatan :
a. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan memberikan obat pembasmi
kuman lepra.
6.
Nevus
Nevus atau tahi lalat adalah poliferasi jinak unsur kulit normal.
Umumnya setiap orang mempunyai nobus sedikitnya sebuah nevus.
Namun terkadang tahi lalat ini akan menjadi ganas dan diperlukan
pengobatan. Penyakit ini dapat menyerang tubuh bagian mana saja.
Gejala :
a. Terdapat bercak noda berwarna hitam, kecoklatan, atau kemerahan.
b. Bentuknya oval, lingkaran, tak teratur
Pengobatan :
a. Diagnosis dibuat berdasarkan gambaran klinis. Displasia akan
dipastikan pada pemeriksaan histopalogis.
b. Bila ditemukan pada anak-anak, nevus ini tidak memerlukan
pengobatan
c. Bila ditemukan pada orang dewasa diperlukan pemeriksaan lebih
lanjut
7.
Campak
Campak atau rubeola, adalah infeksi virus menular yang disebabkan oleh
para myxovirus.
23
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Kemudian demam kembali disertai dengan timbulnya eksantem
c. 2 minggu setelah demam masih berlangsung timbul macula
eritematosa
Pengobatan :
a. Obati dengan antibiotik yang sesuai
b. Immunoglobulin dalam 5 hari setelah terpapar untuk individu yang
beresiko tinggi dapat memperlemah infeksi, terutama pada anakanak berusia kurang dari 1 tahun.
c. Epidemi : vaksinasi dalam 72 jam
8.
Acne (jerawat)
Jerawat tergolong penyakit kulit usia remaja. Hal ini disebabkan karena
produksi minyak pada kulit bertambah ditambah dengan kuman kulit
yang kotor dan menyebabkan saluran minyak kulit tersumbat sehingga
terbentuk jerawat.
Gejala :
a. Terbentuk bisul pada wajah
b. Terdapat nanah pada yang terinfeksi
Pengobatan :
a. Teratur buang air besar
b. Memakan sayuran dan mengurangi makanan yang mengandung
lemak dan gula.
c. Minum banyak air putih
24
d. Basuh wajah setelah melakukan aktivitas
2.7.2
Penyakit Kulit pada Manusia Bagian Kelamin
Penyakit pada bagian ini hanya meliputi daerah kelamin saja. Beberapa
penyakit tersebut antara lain :
1.
Gonorrhea & Chlamydia
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa
minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit.
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Keluar cairan kotor dari kemaluan berupa nanah
c. Terasa desakan untuk berkemih
d. Terasa nyeri ketika berkemih
Pengobatan :
a. Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani
secara dini
b. diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui
otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut)
selama satu minggu
2.
Harpes genitalis
Harpes adalah suatu penyakit infeksi menular seksual (sexual
transmitted infection/STI) yang sangat menular yang disebabkan oleh
virus herpes simplex (herpes simplex virus/HSV). dapat diobati tetapi
tidak dapat disembuhkan, Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini.
25
Gejala :
a. Badan terasa demam
b. Muncul lepuhan seperti gelembung-gelembung bergerombol dan
berwarna kemerahan di derah sekitar kemaluan
c. Gelembung berisi cairan
d. Luka terasa panas dan nyeri
e. Terasa gatal
Pengobatan :
a. Tidak ada obat untuk penyakit herpes genital
b. Akan tetapi dokter dapat memberikan kepada penderita pengobatan
untuk mencegah timbulnya outbreaks
3.
Syphilis
Syphilis merupakan infeksi bakteri yang dapat menjalar ke seluruh
bagian tubuh. Tidak hanya menginfeksi sekitar alat kelamin, penyakit
yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum ini sangat mudah
menular melalui kontak seksual langsung vaginal, oral maupun anal.
Bahkan syphilis juga dapat menular dari berciuman mulut ke mulut
dengan penderita sebelumnya.
Gejala :
a. Muncul benjolan di sekitar alat kelamin
b. Disertai luka yang terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang
lebih tinggi
Pengobatan :
26
a. Syphilis dapat diterapi dengan pemberian injkesi antibiotika
Penicilin sebagai antibiotic of choice
b. Bila ia alergi terhadap Penicilin dapat diberikan antibiotika jenis lain
seperti Kapsul Erythromycin, Spectinomycin injeksi atau kanamycin
injeksi 2 gram satu kali suntikan
4.
Vaginitis
Merupakan salah satu penyakit kelamin yang disebabkan infeksi Bakteri
(misalnya klamidia, gonokokus), Jamur (misalnya kandida), Protozoa
(misalnya Trichomonas vaginalis)yang menyebabkan keluarnya cairan
abnormal dari vagina
Gejala :
a. Keluarnya cairan abnormal (jumlahnya sangat banyak dan tampak
lebih kental) dari vagina dan berbau tidak sedap (amis).
b. Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi
c. Akibat bakteri (cairan berwarna putih, abu-abu atau keruh
kekuningan)
d. Akibat infeksi jamur (Dari vagina keluar cairan kental berwarna
seperti keju)
e. Akibat infeksi protozoa (Cairan berwarna putih, hijau keabuan atau
kekuningan)
Pengobatan :
a. Akibat infeksi jamur Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau
terconazole (krim , tablet vagina atau supositoria)
27
b. Akibat infeksi bakteri Biasanya metronidazole atau clindamycin
(tablet vagina), jika penyebabnya gonokokus diberikan suntikan
ceftriaxon & tablet doxicyclin
c. Akibat infeksi protozoa Metronidazole (tablet)
5.
Bisul pada alat kelamin
Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV) Muncul
berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara sebulan sampai
setahun setelah berhubungan intim dengan penderita penyakit tersebut.
Pada umumnya tidak dapat terlihat dan dapat diuji dengan lapisan cuka.
Gejala :
a. Terdapat bisul pada kulit
b. Muncul didaerah kelamin dan berukuran kecil-kecil
Pengobatan :
a. Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, pada wanita harus
menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim
6.
Kutu kelamin
Sangat kecil (lebih kecil atau sama dengan 1/8 inch), berwana kelabu
kecoklatan, menetap pada rambut kemaluan.
Gejala :
a. Terasa getal didaerah rambut kemaluan
Pengobatan :
a. Dapat disembuhkan dengan obat cair yang digosokkan pada rambut
kelamin
28
7.
Kutu dibawah kulit
Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya lebih kecil dan menetap di
bawah kulit
Gejala :
a. Menyebabkan luka-luka kecil dan terasa panas
b. Terasa gatal diseluruh tubuh
Pengobatan :
a. Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke seluruh tubuh
8.
AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME)/HIV
DISEASE
Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius, menyebabkan tidak
bekerjanya sistim kekebalan tubuh Tidak ada gejala yang nyata tanpa
penelitian darah. Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh tahun
setelah terinfeksi virus HIV, tetapi pengobatan telah ditemukan
Disebarkan melalui hubungan intim dan pemakaian jarum suntik secara
bersamaan.
29
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini akan dibahas tentang perancangan sistem dari aplikasi
sistem pakar yang akan dibuat. Desain aplikasi itu sendiri digunakan untuk
penggambaran umum terhadap aplikasi yang akan dibuat sehingga kebutuhan
akan konsep aplikasi dapat diketahui sebelum pembuatan aplikasi. Dengan desain
aplikasi juga akan mempermudah untuk pembangunan lebih lanjut terhadap
aplikasi yang akan dibuat.
3.1
Analisa Sistem
Sebelum kita menentukan apakah permasalahan yang ada bagaimana
kita menentukan bagaimana permasalahan itu ada, maka kita perlu melakukan
adanya analisa atau pengamatan dengan prioritas permasalahan yang ada untuk
menentukan bagaimana solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada. Pada analisa sistem, kita akan mempelajari bagaimana suatu sistem
bekerja dan bagaimana proses yang terjadi pada saat system tersebut bekerja.
Disini kita dapat menentukan permasalahan yang ada dengan melakukan
pengamatan terlebih dahulu pada sistem, dan pengamatan atau analisa pada datadata yang terdapat pada sistem. Setelah kita menentukan permasalahan tersebut
kita juga dapat memikirkan solusi untuk pemacahan masalah yang ada.
Analisa sistem meliputi 3 bagian yaitu : analisa informasi, analisa
permasalahan dan analisa solusi.
30
3.1.1
Analisa Informasi
Sebelum kita menentukan permasalahan yang ada maka perlu dilakukan
analisa informasi. Analisa informasi ini dilakukan dengan berbagai car