Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam obat kumur
Busri dkk.: Rancang bangun mikrokontroler AT89S51 sebagai alat ukur kekuatan gigi Jurnal PDGI 59 (2) Hal. 75-79 © 2010
Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid
setelah direndam obat kumur
(Evaluation color change of hybrid resin composite after immersion
mouthrinses)
Shinta Kristi Dewi 1 , Anita Yuliati 2 , Elly Munadziroh 2 1 Mahasiswa Pendidikan Dokter Gigi 2 Departemen Material Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga ABSTRACT
Background: Hybrid resin composite is one of tooth-colored restorative materials that recently very popular. But it can changes
by environmental solutions, one of them is mouthrinses. Purpose: This study is purposed to evaluate the changes of hybrid resin
composit color after contact immersion in mouthrinses. Methods: Each composite was measured the color intensity after it was
immersed in artificial saliva that was used as pre-test. Then composites were divided into four groups (six each). First group was
immersed in non alcohol’s mouthrinses for 34 minutes, second group was immersed in non alcohol’s mouthrinses for 44 minutes,
third group was immersed in alcohol’s mouthrinses for 34 minutes and the last group was immersed in alcohol’s mouthrinses for
44 minutes. Measurement color intensity after immersion in mouthrinses was used post-test. Color measurement using optical
spectrometer (OPT 101 type of photo detector), He-Ne light supply and digital microvolt. Results: The statistical test used
repeated measures ANOVA and LSD with 0,05 significance degree level. All specimens displayed color change after immersion,
and there was no statistically significant difference among groups (p>.0, 05). Conclusion: It was concluded that hybrid resin
composite after immersion for 34 and 44 minutes in non alcohol’s mouthrinses and alcohol’s mouthrinses, the color didn’t
change.Key words: Composite resin, color change, mouthrinses, optical spectometer PENDAHULUAN
Bahan resin komposit jenis hybrid saat ini sering digunakan karena kehalusan permukaannya yang lebih baik dari jenis resin komposit partikel kecil, estetik setara dengan komposit berbahan mikro untuk penggunaan restorasi anterior, dan compressive strength yang tinggi hampir sama dengan sifat wear resistance amalgam. Karena itu resin komposit jenis hybrid dapat digunakan sebagai bahan tumpatan gigi posterior dan sering digunakan sebagai restorasi anterior termasuk tumpatan klas IV. 1,2 Keunggulan lainnya adalah warna yang mirip dengan struktur gigi, shrinkage rendah, absorpsi cairan rendah, dapat dipoles tekstur permukaannya, serta abrasi dan ketahanan pemakaian sama dengan struktur gigi. 3 Namun selama pemakaian dapat mengalami perubahan warna. 4 Perubahan warna resin komposit terjadi karena faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik dapat disebabkan oleh bahan resin komposit itu sendiri yaitu: jenis filler, perubahan resin matrik, kurang kuatnya penyinaran menyebabkan perubahan dari resin matrik itu sendiri dan perubahan antar muka (interface) antara matrik dan filler, monomer sisa yang tidak terpolimerisasi pada waktu polimerisasi. Stabilitas warna resin matrik juga rendah, karena sifat 5-7
Correspondence: Anita Yuliati, Departemen Material Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga, Jalan Mayjend Prof. Dr. Moestopo No.47,
Surabaya 60132 Indonesia. Email: [email protected]Vol. 61, No. 1, Januari-April 2012, Hal. 5-9 |
ISSN 0024-9548
Perubahan warna bahan restorasi resin komposit merupakan faktor ekstrinsik yang dipengaruhi oleh cairan atau zat pembawa warna di sekitar lingkungan restorasi resin komposit tersebut berada, misalnya: kopi, teh, wine, minuman ringan, nikotin, obat kumur serta dipengaruhi oleh pellicle dan plak atau oral hygiene yang rendah. 6-8
Dewi dkk. : Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam obat kumur Jurnal PDGI 61 (1) Hal. 5-9 © 2012
BAHAN DAN METODE
Hasil penelitian sebelumnya menyimpulkan resin komposit mulai terjadi perubahan warna secara signifikan setelah direndam dalam obat kumur klorheksidin glukonat 0,2 % tidak berwarna dan dalam kemasan tidak ada keterangan mengandung alkohol atau tidak mengandung alkohol selama 34 dan 44 menit. 9 Dengan demikian perlu dilakukan penelitian lebih lanjut karena masyarakat ada kalanya tidak memperhatikan komposisi dan warna dalam obat kumur yang digunakan.
Komposisi kandungan obat kumur yang kemungkinan dapat mempengaruhi perubahan warna resin komposit adalah konsentarasi alkohol, sodium fluoride dan pH. 10 Hasil pengukuran pH obat kumur yang akan digunakan dalam penelitian yaitu 6,43 pada obat kumur yang tidak mengandung alkohol dan 6,57 obat kumur yang mengandung alkohol. Sedang konsentrasi alkohol adalah 8,86% dalam obat kumur yang mengandung alkohol dan 0% dalam obat kumur yang tidak mengandung alkohol. Kandungan sodium fluoride sebesar 0,13% dalam obat kumur yang mengandung alkohol dan 0,28% dalam obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam selama 34 dan 44 menit dalam obat kumur mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol.
Jenis penelitian adalah experimental laboratories dengan rancangan pre and post test only group design. Bahan yang digunakan resin komposit hybrid warna A2 (Z-100 no bacth 8004 3M ESPE Dental
Product St Paul, MN 55144-1000 USA), saliva buatan,
Salah satu penyebab perubahan warna dari beberapa jenis resin komposit adalah pemakaian obat kumur. 5 Penggunaan obat kumur oleh masyarakat semakin meningkat karena kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut, selain dengan teratur datang ke dokter gigi. Pemakaian obat kumur bertujuan untuk mencegah bau mulut dan gigi lubang. Hasil survei pendahuluan oleh peneliti di beberapa supermarket di Surabaya terdapat beberapa merek dan warna obat kumur yang berbeda, dengan kandungan hampir sama dan hanya kandungan, alkohol dan
filling instrument , glass lab, timbangan digital, celluloid strip , anak timbangan seberat 1 Kg, Visible light curing unit (Dentsply, German), sensor
fotodetektor tipe OPT 101 dengan laser He-Ne dan microvolt digital .
Cara membuat saliva adalah memasukkan NaCl 6,70 gram, NaHCO 3 1,50 gram, KCl 1,20 gram,
Na 2 HPO 4 0,26 gram, KH 2 PO 4 0,20 gram, KSCN 0,33 gram ke dalam gelas ukur, lalu ditambahkan aquades steril hingga 1000 ml. 11 Cetakan sampel dari bahan teflon diletakan di atas glass lab yang telah diberi celluloid strip. Resin komposit seberat 0,28 gram dimasukan ke dalam cetakan sampel sampai penuh dengan plastic filling dan ditutup dengan celluloid strip dan glass lab yang diberi beban anak timbangan 1 kg selama 5 menit.
Pada tepi sampel dibuat lubang kecil menggunakan sonde sebagai penggantung benang yang digunakan untuk perendaman, kemudian kelebihan dibersihkan. Resin komposit dipapar dengan visible light curing unit selama 40 detik (sesuai aturan pabrik) dengan ujung tip visible light curing unit menempel dan membentuk bidang tegak lurus pada permukaan sampel. Resin komposit yang telah mengeras dibiarkan dalam suhu ruangan selama 24 jam. 11 Pengujian sampel dilakukan dengan cara mengaitkan sampel dengan benang dan digantung pada wadah gelas secara vertikal dengan tinggi yang berbeda. Sampel dibagi menjadi empat kelompok dengan jumlah setiap kelompok 6 buah, sehingga jumlah seluruh sampel 24 buah. Selanjutnya dua kelompok sampel direndam selama 34 menit dalam saliva buatan dan dua kelompok lainnya direndam selama 44 menit, dikeringkan dan dilakukan pengukuran perubahan warna dengan menggunakan sensor fotodetektor tipe OPT 101 (pre test).
Selanjutnya kelompok pre test direndam dalam obat kumur yang tidak mengandung alkohol selama 34 menit dan 44 menit. Kelompok pre test lain
sodium fluoride yang berbeda.
pepsodent fresh mint mengandung alkohol warna biru (PT Unilever Indonesia no bacth 265077) dan pepsodent herbal breeze tidak mengandung alkohol warna hijau (PT Unilever Indonesia no bacth 265077). Sedang alat yang digunakan adalah cetakan teflon berbentuk tablet 10 x 1 mm, plastic
direndam dalam obat kumur yang mengandung alkohol selama 34 menit dan 44 menit. Semua sampel dikeringkan dan dilakukan pengukuran perubahan warna dengan sensor fotodetektor.
K K K K Kelompok elompok elompok elompok elompok n nn nn Direndam dalam obat Direndam dalam obat Direndam dalam obat Direndam dalam obat Direndam dalam obat kum kum kum kum kumur ur ur ur ur ( x ( x
Perubahan material kedokteran gigi dievaluasi menggunakan alat fotodetektor tipe BPY 47 yang didesain oleh oleh Laboratorium Fisika Optik Sains dan
PEMBAHASAN
Hasil uji LSD menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna pada intensitas perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam dalam obat kumur yang tidak mengandung alkohol atau mengandung alkohol dengan nilai p > 0,005.
MA 34 menit TMA 34 menit 0,475 TMA 44 menit 0,616 MA 44 menit 0,349 MA 44 menit TMA 34 menit 0,107 TMA 44 menit 0,158 MA 34 menit 0,349 Keterangan: TMA : Obat kumur tidak mengandung alkohol MA : Obat kumur mengandung alkohol
MA 44 menit 0,107 TMA 44 menit TMA 34 menit 0,830 MA 34 menit 0,616 MA 44 menit 0,158
P P P P Per er er er erlakuan lakuan lakuan lakuan lakuan Sig. Sig. Sig. Sig. Sig. TMA 34 menit TMA 44 menit 0,830 MA 34 menit 0,475
Tabel 2. Hasil uji LSD intensitas perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam dalam saliva buatan dan obat kumur
Tampak bahwa resin komposit hybrid setelah direndam dalam obat kumur yang mengandung alkohol maupun tidak mengandung alkohol mengalami peningkatan rerata perubahan intensitas warna.
TMA 34 menit 6 3,4 ±0,198 4,06±0,251 TMA 44 menit 6 3.39±0.187 4,2±0,171 MA 34 menit 6 3,48±0,281 4,23±0,234 MA 44 menit Keterangan: 6 3,59±0,167 4,35±0,206 TMA : Obat kumur tidak mengandung alkohol MA : Obat kumur mengandung alkohol
( x ( x ( x ± SB) SB) SB) SB) SB)
Direndam dalam saliv Direndam dalam saliv Direndam dalam saliv Direndam dalam saliv Direndam dalam saliva aa aa b bb bbuatan uatan uatan uatan uatan ( x ( x
( x ( x ( x ± SB) SB) SB) SB) SB)
Tabel 1. Rerata dan simpang baku intensitas perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam dalam saliva buatan dan obat kumur
Pengujian perubahan warna dilakukan dengan cara meletakkan sumber cahaya laser He-Ne, fotodetektor tipe OPT 101, sampel dan microvolt
menunjukkan 0,0001 yang berarti terjadi perbedaan (p < 0,05). Setelah diketahui ada perbedaan dilakukan uji homogenitas menggunakan Levene’s test dan diperoleh nilai 0,345 (p > 0,05) yang berarti seluruh sampel homogen. Selanjutnya dilakukan uji LSD untuk mengetahui perbedaan tiap kelompok perlakuan.
of Within-Subject Effects , ternyata nilai signifikansi
menunjukan covariance antar variabel bebas adalah sama karena p > 0,05. Selanjutnya untuk mengetahui nilai perbedaan pengukuran antara sebelum dan setelah direndam dalam obat kumur digunakan Test
measures dengan signifikansi sebesar 0,317, hal ini
nilai p > 0,05 yang berarti sampel berdistribusi normal. Selanjutnya digunakan ANOVA repeated
One-sample Kolmogorov-Smirnov test, dan didapatkan
Data yang diperoleh dilakukan uji normalitas
Hasil rerata dan simpang baku dari intensitas perubahan warna resin komposit hybrid pada kelompok pre test dan post test tampak pada tabel 1.
HASIL
Sampel diletakkan pada tempat sampel yang akan di uji dan disinari dengan cahaya laser He-Ne sampai nilai interval pada microvolt digital muncul dan tidak berubah. Cara pengujian sampel ini dilakukan untuk semua sampel yang telah direndam dalam saliva, obat kumur mengandung alkohol dan obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
Jarak antara sampel dan fotodetektor 13 cm sedangkan antar sampel dan laser He-Ne 16 cm. 11 Fotodetektor dihubungkan dengan microvolt digital yang berfungsi untuk membaca nilai tegangan yang berasal dari fotodetektor. Fotodetektor akan mengubah nilai intensitas menjadi tegangan.
digital pada meja penelitian. Posisi laser He-Ne dan fotodetektor tipe OPT 101 diatur dalam garis lurus.
Dewi dkk. : Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam obat kumur Jurnal PDGI 61 (1) Hal. 5-9 © 2012 mempunyai kelemahan yaitu tidak memiliki sensitivitas yang peka. Karena itu dikembangkan fotodetektor tipe OPT 101 yang menggunakan sumber sinar laser He-Ne dan sensor optik fotodioda. Sensor optik fotodioda merupakan diode monolit dengan penguat transimpedansi on-chip yang tegangan outputnya meningkat secara linier dengan intensitas cahaya. Kombinasi terpadu fotodioda dan penguat transimpedansi pada satu chip menghilangkan masalah umum yang dihadapi dalam desain diskrit seperti pencapaian angka maksimal yang salah. 12 Resin komposit jenis hybrid merupakan salah satu bahan restorasi estetik yang penggunaannya saat ini semakin luas, walaupun selama pemakaiannya dapat mengalami perubahan warna. Perubahan warna resin komposit jenis hybrid dapat disebabkan oleh makanan, minuman dan obat kumur. 4 Pernyataan tersebut telah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya yang menyimpulkan bahwa pada resin komposit jenis hybrid terjadi perubahan warna yang signifikan setelah direndam dalam khlorheksidin glukonat 0,2 % selama 34 menit dan 44 menit dengan interval perendaman 2 menit. 9 Pada penelitian tersebut tidak diuji terlebih dahulu konsentrasi dari setiap komponen obat kumur yang dapat mempengaruhi perubahan warna. Berdasarkan kekurangan tersebut dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengukur terlebih dahulu komponen yang dapat mempengaruhi perubahan warna resin komposit.
Penelitian ini juga menggunakan saliva buatan sebagai kelompok pre test. Saliva buatan ini dikondisikan sedemikian rupa sehingga menyerupai komposisi dari saliva manusia, namun saliva buatan ini juga mempunyai kekurangan karena hanya tersusun dari bahan anorganik. 4 Resin komposit hybrid yang direndam dalam saliva buatan (pre test) kemudian direndam dalam obat kumur yang mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol (post test) menunjukkan bahwa semakin lama direndam dalam obat kumur semakin meningkat perubahan warnanya. Mekanisme perubahan warna dapat dijelaskan oleh sifat resin komposit yang dapat mengabsorpsi dan mengadsorpsi cairan, dan cairan yang terabsorpsi menjadi pembawa faktor perubahan warna. 13 Perubahan warna juga dapat dipengaruhi oleh komposisi matrik resin komposit. 14 Komponen matrik resin komposit memiliki sifat hidrofilik yang berbeda, yaitu: TEGDMA>Bis-GMA>UDMA>HEMA. 15 Penelitian ini menggunakan resin komposit jenis
hybrid dengan komposisi utama Bis-GMA dan
TEGDMA dengan prosentase 66% dari volume (keterangan pabrik). Berdasarkan penjelasan di atas, kedua matrik tersebut memiliki sifat hidrofilik yang lebih tinggi daripada matrik monomer lainnya. Adanya komponen matrik yang bersifat hidrofilik ini menyebabkan resin komposit ini akan lebih bersifat absorpsi dan adsorpsi.
Penyebab lain perubahan warna resin komposit hybrid adalah adanya zat pewarna dalam obat kumur. Perubahan warna dari tiga merk resin komposit dalam perendaman obat kumur dapat dipengaruhi oleh zat pewarna yang terkandung dalam obat kumur. 16 Obat kumur yang digunakan dalam penelitian ini berwarna biru untuk obat kumur yang tidak mengandung alkohol dan berwarna hijau untuk obat kumur yang mengandung alkohol. Keduanya mengandung zat warna yaitu PEG-40 hydrogenated castor oil. Zat warna tersebut yang menyebabkan dapat menempel pada permukaan resin komposit hybrid.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan warna yaitu prosentase sodium fluoride. Sodium fluoride dalam obat kumur dapat menyebabkan resin komposit menjadi lebih translucent. 3 Prosentase sodium fluoride pada penelitian ini sebesar 0,28% untuk obat kumur yang tidak mengandung alkohol dan 0,13% untuk obat kumur yang mengandung alkohol, keduanya mempunyai prosentase yang tinggi sehingga kemungkinan dapat menyebabkan perubahan warna resin komposit hybrid. Hal ini sesuai dengan hasil peneliti lain yang menyatakan bahwa prosentase
sodium fluoride yang dapat mempengaruhi perubahan
warna resin komposit sebesar 0,2% sedangkan pada prosentase 0,05% tidak mempengaruhi perubahan warna. 17 pH kedua macam obat kumur yang digunakan pada penelitian ini bersifat asam. pH rendah dapat mempengaruhi integritas permukaan resin komposit dan menyebabkan perubahan warna. Beberapa monomer dari resin akan melepaskan diri disertai pelepasan bahan pengisi yang ada. Bahan pengisi resin terdiri dari unsur litium, barium, atau strontium serta pigmen yang merupakann logam anorganik yang cenderung larut bila bereaksi dengan asam. Kelarutan ini akan menyebabkan banyak ruang kosong di antara matrik polimer, sehingga memudahkan terjadinya ikatan antara unsur yang ada pada cairan dengan matriks polimer. 10 Tabel 2 menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dari resin komposit hybrid pada perendaman antara waktu 34 menit dan 44 menit dalam obat kumur yang mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol. Karena variabel lama
Dewi dkk. : Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam obat kumur Jurnal PDGI 61 (1) Hal. 5-9 © 2012 perendaman yang digunakan pendek sehingga faktor alkohol, pH dan sodium floride tidak berpengaruh secara langsung terhadap perubahan warna. 17 Alkohol lebih berpengaruh pada kekasaran permukaan resin komposit. Semakin lama durasi perendaman dalam obat kumur yang mengandung alkohol maka resin komposit akan mengalami peningkatan kekasaran permukaan. 15 Pendapat tersebut sesuai dengan hasil penelitian pendukung yang dilakukan peneliti bahwa resin komposit jenis
hybrid direndam dalam obat kumur yang
10. Villalta P, Huan L, Franklin G, Power JM. Effect of staining ang bleaching on color change of dental composite resins. The Journal of Prosthetic Dentistry 2006; .95. (Issue 2); 137-42.
Dewi dkk. : Evaluasi perubahan warna resin komposit hybrid setelah direndam obat kumur Jurnal PDGI 61 (1) Hal. 5-9 © 2012
17. Diab M, Zaazou MH, Mubarak EH, Olaa MIF. Effect of five commercial mouth rinses on the michrohardness and color stability of two resin composite restorative material. Aust J Basic & Appl Sci 2007; 1(4): 671-4.
16. Elhejazi AA, Ateyah NZ. The effect of different mouthwashes on color stability of tooth-colored restorative material. EDJ 2005; 51(4): 1946-7.
15. Rocha ACDC, Santiago C, Moreira MDC, Montes MAJR. Evaluation of surface roughness of nanofill resin composite after simulated brushing and immersion in mouthrinses, alcohol, and water. Material Research 2010; 13(1): 77-80.
Effect of various finishing system on the surface roughness and staining susceptibility of packable composite resin. J Prosthet Dent 2003; 1(96): 33-40.
14. Reis AF, Giannin M, Lovadino JR, Ambrosano GM.
13. Topcu FT, Sahinkesen G, Yamanel K, Erdemir U, Oktay EA, Erhasan S. Influence of different drink on the color stability of dental resin composite. European Journal of Dentistry 2009; 3: 50-4.
12. Puspita MR, Yuliati A, Munadziroh E. Deteksi perubahan warna resin komposit menggunakan sensor optik fotodioda. Material Dental Journal 2009; 1(2): 16-20.
11. Giacomelli FC, Cristiano G, Spinelli A. Behavior of a Co-Cr-Mo biomaterial in simulated body fluid solution studied by electrochemical and surface analysis technique. I Braz Chem Soc 2004; 15(4): 541-7.
9. Lolita P. Deteksi perubahan warna resin komposit hybrid setelah di rendam dalam klohesidin glukonat 0,2% dengan sensor fotodioda. Skripsi. Surabaya: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga; 2011. h. 29, 33.
mengandung alkohol memiliki rerata kekasaran permukaan lebih tinggi daripada direndam dalam obat kumur yang tidak mengandung alkohol.
8. Megumi F, Kawakami S, Noda M, Hidehiko. Color stability of newly developed esthetic restorative material immersed in food simulating solution. Dent Mater J 2006; 25(2): 352-3.
7. Rutkuntas V, Sabaliauskas V, Mizutani H. Effect of different food colorants and polishing techniques on color stability of provisional prosthetic materials. Dent Mater J 2010; 29(2): 167-76.
6. Imamura S, Takahashi H, Hayakawa I, Loyaga- Rendon PG, Minakuchi S. Effect of filler type and polishing on the discoloration of composite resin artificial teeth. Dent Mater J 2008; 27(6): 802-8.
5. Celik C, Yuzugulla B, Erkut S, Yamanel K. Effect of moutthrinses on color stability of resin composite. Eur J Dent 2008; 2: 247-52.
4. Omata Y, Uno S, Nakaoki Y, Tanaka T, Sano H, Yoshida S, Sidhu SK. Staining of hybrid composite with coffe, oolong tea, or red wine. Dent Mater J 2006; 25(1); .125-31.
3. Garcia AH, Lozana MAM, Vila JC, Escribano AB, Galve PF. Composite resin. A review of material and clinical indication. Med Oral Patol Cir Bucal 2006; 11: 215-20.
Available at http://www.nicb.com. Accessed on 5 November 2010.
11 th ed. St. Louis: Saunders : 2003; p.31-6,227,240-408.
DAFTAR PUSTAKA 1. Anusavice KJ. Phillips’ Science of dental material.
Penelitian ini dilakukan secara in vitro sehingga tidak dapat menggambarkan keadaan in vivo meskipun telah menggunakan saliva buatan. Efek dari saliva, salivary pellicle, makanan dan minuman yang dikonsumsi secara terus menerus kemungkinan dapat memberi pengaruh tambahan pada perubahan warna dan sifat fisik sehingga mengganggu estetika material restorasi. 17 Peran saliva dalam perubahan warna resin komposit disebabkan oleh komponen warna dalam plak yang diproduksi oleh bakteri chromogenic . 8 Kesimpulan penelitian ini adalah resin komposit hybrid setelah direndam selama 34 menit dan 44 menit dalam obat kumur yang mengandung alkohol dan tidak mengandung alkohol ternyata tidak menunjukkan perubahan warna.