MAKALAH SEJARAH PERUMUSAN MACAM MACAM ID (1)

MAKALAH
SEJARAH PERUMISAN MACAM-MACAM
IDEOLOGI DUNIA

Disusun oleh :
SITI CHAWA ELZAHRA

JURUSAN AHLI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................


BAB II PEMBAHASAN
1.2.1 Definisi ideologi………………….......................................................
1.2.2 konsep ideologi………………………………………........................
1.2.3 Macam-macam ideologi………..........................................................
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Allah SWT, karena
hanya dengan berkat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa
shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam gelap ke alam yang terang
benderang, dari alam jahiliyah ke alamyang penuh berkah ini. Dan kami juga
mengucapkan

terima

kasih


kepada

seluruh

pihak

yang

telah

memberikan bantuannya berupa materiil maupun non materiil, karena tanpa
bantuan pihak-pihak tersebut kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah
ini. Selain itu, kami pun mengucapkan terima kasih kepada para penulis yang
kami kutip tulisannya sebagai bahan rujukan.
kami menyusun makalah ini dengan sungguh-sungguh dan semampu
kami. kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan pengalaman
maupun pelajaran yang berarti bagi siapa saja yang membacanya.
Makalah ini dibuat sebagai salah satu.
Dalam tiap sub bab yang dibahas merupakan informasi yang sesuai dengan

materi yang sedang dibahas. Akhir kata, manusia tidak ada yang sempurna, begitu
pula dengan makalah ini. Jauh dari sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Berbicara tentang ideologi berarti berbicara tentang pola hidup manusia di segala
bidang yang bersumber dari satu pokok pemikiran. Satu pemikiran yang dijadikan
pedoman dalam bersikap secara pribadi maupun bersosialisasi dalam masyarakat.
Sejatinya manusia adalah mahluk yang dianugerahi banyak kecerdasan yang dapat
dipergunakannya dalam memajukan kehidupannya. Untuk itu ideologi hadir
dalam bentuk pola hidup untuk mengarahkan kecerdasan-kecerdasan manusia
menjadi suatu sinergi kehidupan. Hal ini tentu saja tidak lepas dari bahwa ideologi
itu sendiri adalah suatu produk dari kecerdasan manusia tadi, namun ideologi
adalah produk kecerdasan manusia yang bersifat mendominasi dan mengarahkan
kecerdasan-kecerdasan lain.
Ada beberapa ideologi yang digunakan negara-negara di dunia. Dalam
kesempatan ini akan saya suguhkan ideologi-ideologi tersebut secara singkat dan

tentang penerapan dan perkembangannya di negara tercinta kita Indonesia.
Saya harapkan materi yang saya suguhkan dapat membuka wawasan kita sekalian
tentang ideologi secara umum dan dapat menjadikan kita manusia cerdas yang
berideologi secara khusus.
1.2 Rumusan Masalah
A. Definisi ideologi
B. Konsep ideologi
C. Macam-macam ideologi
1.3 Tujuan
Untuk mengetetahui definisi, konsep dan macam-macam ideologi

A. DEFINISI IDEOLOGI
Berikut adaalah definisi ideologi menurut para ahli :
 Menurut Karl Marx “Ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan
dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
 Menurut Machiavelli “Ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan
yang dimiliki oleh penguasa.”
 Menurut Descartes “Ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.”
 Menurut Francis Bacon “Ideologi adalah sintesa (paduan berbagai
pengertian agar semuanya menjadi selaras, cara mencari hukum yang

umum dari hukum-hukum yang khusus) pemikiran mendasar dari suatu
konsep hidup.”
 Menurut Dr. Hafidh Shaleh “Ideologi adalah sebuah pemikiran yang
mempunyai ide berupa konsepsi rasional, yang meliputi akidah dan solusi
atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran tersebut harus
mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan ide
dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode
menyebarkannya ke seluruh dunia.”
Masih banyak pendapat para ahli tentang definisi ideologi namun kelima pendapat
diatas cukup mewakili secara global dari kebanyakan definisi-definisi yang lain.

B. KONSEP IDEOLOGI
Ideologi memiliki 5 konsep, diantaranya :
1. Ideologi mengacu kepada kelembagaan gagasan secara sistematis yang
diartikulasikan oleh kelompok tertentu.
2. Sebagai penopengan dan penyembunyian realitas tertentu ideologi
digunakan sebagai alat untuk mengungkap bagaimana teks-teks dan
praktik-praktik gaya tertentu digunakan untuk menghadirkan citra-citra
tertentu yang telah diseleksi, direduksi dan didistorsi.
3. Ideologi yang mengejawantahkan dalam bentuk-bentuk ideologi , dalam

hal ini ideologi untuk menarik perhatian publik terhadap teks-teks yang
ditampilkan dalam bentuk film, program televise, musik dan lain-lain.
4. Ideologi bukan hanya sebagai pelembagaan ide tapi sekaligus juga praktek
material.

5. Ideologi yang difungsikan sebagai level konotasi atau yang tersirat makna
sekunder, makna yang tidak terdapat dalam teks dan tidak disadari dalam
kehidupan sehari-hari.
Dengan mengetahui 5 konsep dasar ideologi maka diharapkan kita dapat lebih
peka dengan kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi disekeliling
kita, apakah mengandung salah satu dari kelima konsep dasar diatas yang
membawa alur kehidupan sekeliling kita lebih condong terhadap suatu ideologi
tertentu ditengah pedoman kita yang diluar ideologi tersebut.

C. Macam-macam ideologi dunia yang terkenal
1. Ideologi Fasisme
Istilah Fasisme berasal dari bahasa Italia, fascio dan bahasa Latin, kata
fascis. Artinyaseikat tangkai-tangkai kayu, dengan kapak di tengahnya. Pada
zaman kekaisaran Romawi, ikatan kayu ini dipersembahkan di depan pejabat
tinggi. Dengan kata lain, fascis menjadi simbol kekuasaan pejabat pemerintah.

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan
secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini menomorsatukan bangsa
sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme
merupakan suatu sikap nasionalisme yang berlebihan.
Fasisme muncul pertama kali di Italia, dalam wujud Benito Mussolini.
Pada abad ke-20, tepatnya setelah Perang Dunia I, keadaan Italia mulai mengeruh.
Pada saat itu banyak orang-orang Italia yang menjadi pengangguran. Kondisi ini
ditindaklanjuti raja dengan memilih Benito Mussolini sebagai Perdana Menteri.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Mussolini dengan mengubah Republik Italia
menuju kediktatoran dengan memonopoli kekuasaan. Sementara itu, fasisme juga
muncul di Jerman setelah Perang Dunia I, sebagai negara yang kalah. Pada
mulanya muncul kelompok partai National Socialist German Workers (Partai
Buruh Nasional Jerman). Partai ini lebih terkenal dengan NAZI, berasal dari dua
suku kata pertama kata Nasional. Saat itu angka pengangguran melonjak naik di
Jerman. Anggota partai NAZI yang pada tahun 1928 berjumlah 100.000 orang,
dengan segera bertambah menjadi 1,4 juta orang pada tahun 1932. Kondisi ini
menjadikan pemerintahan berpaling pada Hitler. Ia pun ditunjuk menjadi Kanselir
(perdana menteri) pada Januari 1933. Seperti halnya
Mussolini,
Hitler

mengubah parlemen menjadi diktator. Namun demikian, terdapat perbedaan
antara fasisme di Italia dengan Nazisme. Jika di Italia fasisme hanya berkisar pada
nasionalisme, Nazisme bahkan menjalar pada rasialisme yang sangat kuat. Begitu
kuatnya nasionalisme, hingga memusnahkan bangsa-bangsa lain yang dianggap
lebih rendah.

Fasisme juga pernah diterapkan di Jepang, Mesir, Finlandia,
Yunani, Austria, dan Bulgaria. Pada tahun 1936, Spanyol diwarnai fasisme di
bawah pimpinan Jenderal Fransisco Franco, dengan revolusi militernya. Sekarang,
fasisme cenderung tampil sebagai kekuatan reaksioner di negara-negara maju,
misalnya Kluk Kluk klan di Amerika Serikat. Mereka berusaha mempertahankan
keberadaan kulit putih yang mereka anggap ras paling tinggi.
2. Ideologi Komunis
Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai reaksi
dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan Leninisme.
Dengan begitu, Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl Marx, pencetus
Marxisme menganggap negara sebagai susunan golongan masyarakat yang
dibentuk untuk menindas golongan lain. Pemilik modal menindas kaum buruh.
Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat revolusi (perubahan secara
mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kapitalis dan borjuis

(orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan menjadi penguasa dan
dapat mengatur negara.
Paham yang dicetuskan oleh Karl Marx ini berhubungan dengan aliran
materialisme yang menonjolkan penggolongan, pertentangan antar golongan,
konflik kekerasan atau revolusi, serta perebutan kekuasaan negara. Ajaran Karl
Marx dipopulerkan oleh Frederick Engels dan dipadu dengan pemikiran Lenin,
menjadi landasan komunisme. Marx berpendapat bahwa mata pencaharian
manusia menentukan cara berpikirnya. Menurutnya, ekonomi masyarakat ditandai
adanya pertentangan antara kelas atas (kaum kapitalis, pemilik modal) dan kelas
bawah (kaum protelar) yang hanya memiliki tenaga. Kaum kapitalis ingin
meningkatkan keuntungan dengan menekan biaya produksi, adapun kaum protelar
berusaha meningkatkan pendapatannya.
Dalam usaha merebut dan mempertahankan kekuasaannya, komunisme
melakukan tindakan-tindakan berikut :
 Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan.
 Menciptakan konflik untuk mengadu golongan-golongan tertentu.
 Komunisme tidak mengakui adanya Tuhan (atheisme), tapi lebih
mengutamakan materi.
 Masyarakat komunis bercorak internasional. Artinya, masyarakat yang
dicita-citakan komunisme adalah masyarakat dunia, tanpa nasionalisme.

 Komunisme bercita-cita menciptakan masyarakat tanpa kelas.
Pertentangan kelas, hak milik pribadi, dan pembagian kerja dianggap akan
menjauhkan dari suasana hidup yang aman dan tenteram.
Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik
diRusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak itu, komunisme diterapkan sebagai

sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain, seperti Tiongkok, Vietnam,
Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di
Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme diterapkan
sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok,
Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.
3. Ideologi Liberalis
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad
pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan dua karakteristik berikut.
Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks
dan kukuh, dan pola hubungan dalam system ini bersifat statis dan sukar berubah.
Pemikiran liberal (liberalisme) berkembang sejak masa Reformasi Gereja

dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-XV).
Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint),
karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan
gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan
ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme
menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang
mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem
pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap
pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar
bagi tumbuhnya kapitalisme.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem
demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan
mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak
dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi
sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan
yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari
kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan
rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum
minoritas.
Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme
adalah yang memungkinkan individu mengembangkan kemampuan-kemampuan
individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat

mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu
untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang
melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus
dilakukan.
4. Ideologi Agama
Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama yang
termuat dalam kitab suci suatu agama . Ciri – cirri ideology ini , antara lain :
a) Urusan Negara dan pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.
b) Negara berlandaskan agama.
c) Hanya ada satu agama resmi dalam suatu negara.
Negara yang menganut ideologi Agama/Religion :
Saudi Arabia & iran berdasarkan Islam dan Vatikan Roma berdasarkan Kristen.
5.Ideologi Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri
dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan ś?la berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun
1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat
usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :Lima Dasar oleh Muhammad Yamin,
yang berpidato pada tanggal 29 Mei 1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai
berikut :
 Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan,
dan Kesejahteraan Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang
dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup
ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Mohammad
Hatta dalam memoarnya meragukan pidato Yamin tersebut.
 Panca Sila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945
dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya
Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan. Nama Pancasila itu

diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya
“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca
Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas
kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”
Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi beberapa
dokumen penetapannya ialah:
 Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni
1945
 Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18 Agustus
1945
 Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat tanggal 27 Desember 1949.
 Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara tanggal 15 Agustus 1950
 Rumusan Kelima: Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan Pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

BAB PENUTUP
Kesimpulan
Ideologi didunia ada banyak dengan berbagai sejarah perumusan dan
pengaplikasiannya dinegaranya yang menggunakan dengan prinsipnya tersendiri.

DAFTAR PUSTAKA
 http://andinwahyuni.blogspot.com/2014/01/macam-macam-ideologidunia.html
 https://farhinindri.wordpress.com/2012/04/14/ideologi-dunia/
 Frans Magnis Suseno : Pemikiran Karl Marx : Dari Sosialisme Utopis ke
Perselisihan Revisionisme : Jakarta : 1999
 The Holy Family : Karl Marx : Friedrich Engels : University Press of the
Pacific : 2002-06