Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada Peserta Didik Kelas IX

  2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6740 - 2337-6880 2337-6880 2337-6880

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  ISSN Cetak:

  

ISSN Online:

http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com http://jurnal.konselingindonesia.com Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 75-81 Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 75-81 Volume 4 Nomor 3, November 2016, Hlm 75-81

  

ISSN Online:

  

ISSN Online:

  Info Artikel: Diterima 07/11/2016 Direvisi 10/11/2016 Dipublikasikan 18/11/2016 Upaya Meningkatkan kan Aktivitas dan Hasil Belajar Matem tematika Melalui Model Pembelajaran ran Pencocokan Kartu Indeks pada Pes Peserta Didik Kelas IX

1 SMP

  Ismet Guru SMP Negeri 3 Pasaman n Abstrak

  Pembelajaran matematika cen cenderung di laksanakan guru dengan pola memberi eri latihan setelah di jelaskan. Hal ini membuat pe pesertadidik kurang termotivasi untuk belajar. Hal in l ini terlihat dari nilai peserta didik berada di bawah ah KKM. Selainitu peserta didik cenderung tidak mau u bertanya, terkadang setelah pahampun malas meng ngerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Pada p a proses pembelajaran terlihat peserta didik jenuh dan an bosan belajar matematika. Salah satu cara yang dapa apat dilakukan dengan menggunakan model pembela elajaran Pencocokan Kartu Indeks. Tujuan penelitia litian ini mendapatkan gambaran tentang model pemb mbelajaran pencocokkan kartu indeks pada peserta di d i dikkelas IX1 SMPN. Metode penelitian yang digu igunakan adalah tindakan kelas. Hasil dari penelitian litian ini adalah sebagai berikut: adanya peningkatan k ketuntasan hasil belajar peserta didik dari siklus I ke ke siklus II yaitu 69% menjadi 77%. Sedangkan jika ika ditinjau dari aktivitas peserta didik pada item peser serta didik yang dapat menemukan pasangan dari 63 63% meningkat menjadi 69%. Peserta didik yang mau au memberikan kuis 77% menurun menjadi 71%. . Peserta didik yang mau menjawab pertanyaan dari ari peserta didik lain meningkat dari 74 menjadi 77% 77%. Sedangkan peserta didik dapat menjawab kuis den engan benar dari 77% meningkat menjadi 83%. Hasil sil belajar peserta didik juga meningkat dari rata-rata 65 65 meningkat menjadi

  75. Berdasarkan hasil penelitia litian dapat disimpulkan bahwa penerapan model penco ncocokan kartu indeks dapat meningkatkan beberapa a a aktivitas dan dapat meningkatkan hasil belajar matema matika peserta didik.

  Kata kunci: aktivitas belajar, h r, hasil belajar dan model pembelajaran pencocokan kart artu indeks

  Copyright © 2016 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved Copyright © 2016 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved Copyright © 2016 IICET (Indonesia) - All Rights Reserved Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET) Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET) Indonesian Institute for Counseling, Education and Theraphy (IICET)

  PENDAHULUAN

  Pendidikan merupakan h hal penting yang harus dinikmati setiap warga negar gara Indonesia seperti yang tertuang dalam Undang- undan dang Dasar 1945. Menurut Tangkudung, G. F. C. (201 016) pendidikan merupakan suatu hal yang fundamental da l dan mutlak harus dinikmati setiap insan, pendidikan m n membantu pengembangan potensi serta kemampuan ag agar bermanfaat dan kompeten sebagai individu d dan masyarakat lainnya. Selanjutnya Ali, M. (2009) se ) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan das dasar dan pemerintah wajib membiayainya. Sependapat d t dengan Giyanto, B. (2008) pendidikan harus terjang angkau oleh seluruh rakyat Indonesia. Kemudian Saefull ulloh, A. (2009) juga mengemukakan pendidikan da dalam pandangan individu merupakan pengembangan pote potensi dan kreativitas, yang menggarap kekayaan yang ng ada dalam individu agar dapat dinikmati oelh dirinya. A

  a. Apalagi pemerintah telah melaksanakan wajib belajar jar 12 tahun bagi anak-anak usia sekolah Bastian, I., & Had Hadiwidjaja, R. D. (2014). Melalui pendidikan diha iharapkan setiap warga negara berfikiran maju sehing ingga bisa bersaing di era globalisasi ini. Menurut Riza, S a, S. (2008) pendidikan dapat emngarah pada pencapaian ian tingkat hidup yang lebih baik. Setiap wagra negara ditu dituntut untuk bisa berkompetensi memacu diri agar tid tidak tergilas dan tertindas. Lembaga formal yang me melaksanakan pendidikan adalah sekolah. Setiap tiap warga negara berhak menyelenggarakan pendidikan an berbasis masyarakat baik pendidikan formal maupun un nonformal Nasional, S. P.

  (2003).

  Sekolah bertanggung jaw awab terhadap perkembangan dan kemajuan anak didik idiknya. Menurut Sani, R. A. (2013) mengungkapkan guru m u meupakan tombak pendidikan seharusnya selalu beru erupaya melaksanakan yang terbaik dalam mendidik anak nak bangsa. Guru sebagai ujung tombak pendidikan kan berperan aktif dalam memajukan dan memacu kreatif eatifitas anak didiknya. Selanjutnya menurut Murwani, E i, E. D. (2006) guru dituntut untuk kreatif dan inovatif. Gu Guru sebagai pendidik dituntut untuk mau dan mampu pu melaksanakan tugas dan perannya dalam mengelola, m , merencanakan dan melaksanakan pendidikan pada um umumnya dan matematika khususnya. Kemudian Kepend ndidikan, D. T., Jenderal, D., Kependidikan, P. M. P. P. D. T., & Nasional, D. P.

  (2008) guru juga berperan seb ebagai pemberi informasi. Sependapat dengan Mahmud udi, A. (2009), Subandowo, S. (2009) guru merupakan pend endidik profesional dengan tugas utamanya mendidik. .

  Selain guru pembelajar jaran menjadi ujung tombak bagi tercapainya pend endidikan yang berkualitas pendidik bukan hanya mamp mpu mentransfer pengetahuan, karna guru yang pr profesional dituntut untuk senantiasa meningkatkan kem mampuan, wawasan dan keterampilan berfikir kritis, k is, kreatif dan inovatif untuk menghasilkan keputusan.

  Pemerintah tentu tidak k tinggal diam, banyak hal yang dilakukan pemerin rintah dalam meningkatkan sumber daya manusia yang d g ditujukan langsung pada guru sebagai pendidik. Upa Upaya nyata yang dilakukan pemerintah antara lain deng engan adanya regulasi tentang kenaikan pangkat at yang berkaitan dengan pengembangan diri, adanya wa wadah untuk pengembangan diri dalam forum MGMP ( P ( Musyawarah Guru Mata Pelajaran), adanya tunjangan an sertifikasi guru yang dikenal dengan tunjangan p profesional , memberikan pelatihan- pelatihan, seminar d r dan lain-lain.

  Namun kenyataanya masih asih jauh dari harapan khususnya pada mata pelajaran M Matematika. Masih banyak nilai peserta didik berada diba ibawah KKM. KKM ini sudah disepakati dalam lokak akarya di sekolah SMPN 3 Pasaman.Selainitu peserta did didik cenderung tidak mau bertanya, terkadang s setelah pahampun malas mengerjakan soal-soal latihan an yang diberikan guru. Pada proses pembelajaranterliha lihat peserta didik jenuh dan bosan belajar matematika.

  Permasalahan yang terja erjadidalampembelajaranmatematikadikelas IX SMPN PN 3 Pasaman disebabkan

  1

  beberapa faktor, diantaranya:

  a: peserta didik kurang aktif dalam belajar matemati atika sehingga materi yang dipelajarikurang dipahami. Ha Hal ini terlihat sewaktu proses pembelajaran, g guru belummenggunakan modelpembelajaran yang co cocokuntukmaterimateri yang dipelajari. Hasiltes form ormatif peserta didik pada pelajaran matematika, seperti t ti tertera pada tabel dibawah ini:

  Tabel 1. Rata-Rata Tes Formatif Peserta Didik

  No Kelas Jumlah Peserta didik Tes Formatif Rata-rata 1.

  IX

  27 1.

  68

  1 2.

  65 2. Sumber : Arsip guru mata pela elajaran matematika SMPN 3 Pasaman.

  Masalah di atasperludiata iatasi agar tidak terjadi terus-menerus.Hal yang perludila dilakukanoleh guru memilih model pembelajarandenganme memperhatikan karakteristik materi matematika yang d diajarkan dan karakteristik peserta didik. Guru perlu mem emilih dan menggunakan model, strategi atau motode de yang bervariasi sehingga memudahkan peserta didik d dalam mempelajari suatu topik dan mengerjakan n soal-soal latihan sebagai pemantapan materi bagi pes peserta didik. Pandanganbelajaraktifmenurutsalahsatua tuahliMelvin L Silbermen terjemahan Raisul Muttaqien n (2006:23)menyatakanbahwa “saya dengar, saya lup lupa.Saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.Saya denga ngar, lihat dan pertanyakan atau diskusikan dengan gan orang lain, saya mulai paham.Saya dengar, lihat, bah ahas dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan dan kete keterampilan. Saya ajarkan kepada orang lain saya kuasai” ai”.

  Berdasarkan pendapat te t tersebut dapat diketahui bahwa penguasaan peserta erta didik terhadap materi pembelajaran tergantung sebe eberapa jauh keterlibatan langsung dalam pembelajar jaran tersebut. Guru hanya bersifat memfasilitasi peserta d ta didik untuk menguasai materi pembelajaran tersebut. t.

  Berdasarkan pendapat dia t diatas guru sebagai ujung tombak pendidikan bagi pes peserta didik dituntut untuk dapat memilih dan menggunak nakan variasi terkait penggunaan model, strategi atau m u metode pembelajaran agar tujuan proses pembelajaran d dapat tercapai secara optimal. Salah satu model yan yang dapat digunakan guru dalampembelajaranmatematika ikaadalah model pembelajaran pencocokan kartu indeks. ks.

  Model pembelajaran penc encocokan kartu indeks merupakan cara-cara untuk me mengakhiri sebuah pelajaran agar peserta didik mengingat gat apa yang telah dia pelajari dan memahami cara ra menerapkannya di masa mendatang.Dengan adanya mo model pembelajaran pencocokan kartu indeks diharapka kan materimatematika yang dipelajaripeserta didik tidakmu mudah dilupakan.

  Berdasarkan uraian di a i atas maka penelitian ini berjudul “Upaya Meningka katkan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika melalui M i Model Pembelajaran Pencocokan Kartu Indeks pada P a Peserta Didik Kelas IX 1 SMPN 3 Pasaman. Rumusan san masalah dalam penelitian ini adaah “bagaimanak nakah model pembelajaran penelitian ini untuk mendapatk patkan gambaran tenatng model pembelajaran pencoc cocockan kartu indeks pada peserta didik kelas IX1 SMPN N 3 Pasaman.

METODE PENELITIAN

  Penelitian ini mengg ggunakan Penelitian Tindakan Kelas(Classroom Action tion Research) dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. art. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Ne P Negeri 3 Pasaman. Jumlah

  1

  siswasebagaisubjekpenelitianse nsebanyak26 orang yang terdiri dari

  14 14 laki-laki dan

  12 perempuan.Penelitianinidilaksa ksanakanpada tahun ajaran 2016-2017 semester I pada m a materi Peluang. Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 2 siklus. Setiap siklus terdiridari 3 kali pertemuan. n. Untuk setiap pertemuan diadakan kuis. Kuis ini dilaku kukan untuk mendapatkan gambaran tentang pemaham aman peserta didik terhadap materi yang dipelajari. Jika has hasilnya belum memuaskan maka berlanjut pada siklus b s berikutnya.

  SIKLUS 1

  1. Persiapan Beberapa hal yang perlu dip ipersiapkan adalah:

  a. Guru menyiapkan R RPP dan buku sumber b. Guru menyiapkan ba bahan ajar.

  c. Guru menyiapkan ka kartu indeks berisi soal dan jawaban

  d. Menyiapkan soalkui lkuisuntukmengetahui penguasaan pesertadidik terhadap ap materi matematika yang dipelajari.

  2. Tindakan.

  Tindakan yang dilakukan an pada penelitian ini adalah: a. Guru menjelaskan m n materi Peluang.

  b. uru menyiapkan kar artu indeks (sebagian kartu berisi soal dan sebagiannya la a lagi berisi jawaban).

  c. Guru mengocok sem emua kartu agar tercampur aduk.

  d. Setiap peserta didik ik diberikan sebuah kartu indeks secara acak.

  e. Guru mengintruksik sikan kepada peserta didik untuk mencari kartu pasanga ngan mereka dan bila sudah terbentuk pasangan an kartu peserta didik mencari tempat duduk bersama.

  f. Bila semua pasang angan yang cocok telah duduk bersama, perintahka hkan tiap pasangan untuk memberikan kuis k kepada peserta didik yang lain dengan membacaka kan keras-keras pertanyaan mereka dan menanta ntang peserta didik lain untuk memberikan jawaban.

  g. Guru membimbing s g siswa mengambil kesimpulan.

  h. Guru memberikan tu n tugas sebagai pekerjaan rumah. i. Setelah selesai satu satu pertemuan, pada pertemuan berikutnya dibagika ikan buku PR yang telah diperiksa. j. Pada pertemuan berik erikutnya diawal pertemuan membahas PR.

  3. Pengamatan Pengamatandilakukanoleh leh observer.Observer mencatat aktivitas belajar yang ang terjadi selama tindakan diberikan.

  4. Refleksi Pada tahap ini, peneliti liti mendiskusikan hasil observasi dengan teman sejaw awat tentang aktivitas yang dilakukan peserta didik pada s a setiap pertemuan. Data yang digunakan adalah hasil le l lembaran observasi dan tes hasil belajar peserta didik ya yang terjadi pada siklus I. Jika hasilnya belum sesuai ai dengan yang diharapkan maka diadakan revisi tindakan an pada siklus ke II.

  Hasil Penelitian dan Pembah ahasan Hasil penelitian siklus I

  Siklus I dilaksanakan sela selama 3 kali pertemuan dengan satu kali tes. Materi yan yang diberikan pada siklus I sebagai berikut: Tabel 2. Materi Siklus I

  Pertemuan Pokok Ba Bahasan Sub Pokok Bahasan Waktu ke

  

1. Statistika dan dan Peluang Populasi dan Sampel 2 x 40

  

3. Statistika dan dan Peluang Penyajian data dalam bentuk diagram 2 x 40

  Sub pokokbahasaninim imenjadimateri yang dipelajarisiswa. Berdasarkan anhasilpembelajaran yang dilaksanakan, Aktivitas siswa d a dalam pembelajaran dapat dilihat pada table berikut in ini. Hasil yang diperoleh dar ari hasil observasi berupa aktivitas yang dilakukan pes eserta didik. Aktivitas yang menjadi fokus penelitian seban anyak empat jenis. Sajian data aktivitas ini dapat dilihat at pada tabel berikut ini.

  Tabel 3. Ha Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Peserta Didik PadaS aSiklus I.

  No Aktivitas peserta y a yang diamati Hasil Pengamatan Pe Pertemuan ke

  I II

  III N P N P N P

  1. Peserta didik yang da dapat

  16

  62

  18

  69

  16

  62 menemukan pasangan an kartu dan duduk bersama

  2. Peserta didik yang ma mau memberikan

  20

  77

  17

  65

  23

  88 kuis kepada peserta did didiklainnya

  3. Peserta didik yang ma mau menjawab

  19

  73

  20

  77

  19

  73 pertanyaan dari peserta erta didik lain

  4. Peserta didik yang dap dapat menjawab

  20

  77

  18

  69

  22

  85 kuis dengan benar

  26

  26

  25 Jumlah peserta didik idik hadir N = banyak siswa yang akti ktif P = % peserta didik yang ak aktif

  Tabel 3 diatas menunju njukkan adanya aktivitas peserta didik yang meningk ngkat tetapi ada pula yang turun.Aktivitaspeserta didik pa pada item 1“peserta didik yang dapat menemukan p pasangan kartu dan duduk bersama”dan “peserta didik ya yang mau menjawab pertanyaan dari peserta didik lain” in” terjadi peningkatan pada pertemuan ke 2 tetapi menuru urun lagi pada pertemuan 3. Padaaktivitas “peserta didik idik yang mau memberikan kuis kepada peserta didiklain lainnya” dan “peserta didik yang dapat menjawab k kuis dengan benar”terjadi penurunanaktivitaspadapertem temuan ke-2.Padapertemuan ke-3 terjadilagipeningkatan. n.

  Hasil belajar pada siklus lus Idiperoleh setelah selesai proses pembelajaran kem emudian dilanjutkan dengan kuis dan 1 kali tes.Sajian data h ta hasilbelajarpesertadidikpadasiklus I dapatdilihatpadata atabelberikutini.

  Tab abel 4. Data nilai kuiz dan nilai tes matematika siklus I

  I No Banyak Nilai terendah Nilai Nilai Ben Benyak Persentase

  peserta tertinggi rata- rata peserta pes Ketuntasan tun tuntas Kuiz I

  26

  40

  70

  55

  15

  1

  58 Tes 1

  26

  40

  80

  65

  1

  18

  69 Nilai rata- rata yang dip diperoleh siswa saatdiadakan kuiz pada siklus I sebesa esar 55, peserta didik yang tuntas sebanyak 15 orang den dengan persentase ketuntasan 58%. Saat dilaksanakan n tes, nilai rata-rata siswa terjadi peningkatan. Nialai rata ata-rata siswa saat dilaksanakan tes sebesar 65 dan pers ersentase ketuntasan sebesar 69%. Hasil observasi dan ref refleksi perlu diadakan perbaikan dalam pembelajaran an agar tujuan pelaksanaan pembelajaran tercapai. Langka kah perbaikan yang harus dilakukan pada diskusi kedua ua sebagai berikut.

  a. Pasangan kartu dibuatber berdasarkan kemampuan dan keaktifan peserta didik se sehingga diharapkan semua kelompok aktif.

  b. Sistempengambilankartud tudibalik. Jika pada siklus I peserta didik mendapat kar kartu pertanyaan maka pada siklus II mendapat kartu j u jawaban.

  c. Bagi pasangan yang kuran rang aktif guru membimbing langsung pasangan tersebu but.

  Siklus II

  Proses pembelajaran pad pada siklus kedua ini menggunakan materi ukuran pe pemusatan data. Materi ini merupakan lanjutan dari mate ateri padasiklus I. Aktivitas siswayang diamati pada s a siklus II ini sama dengan aktivitas yang diamati pada sik siklus I. Data aktivitas peserta didik yang diamati di setia setiap pertemuan pada siklus II ini tergambar dari tabel diba ibawah ini.

  T Tabel 5. Aktivitas Belajar Peserta Didik Pada Siklus II

  II Pertemuan ke ke

  I II Komponen yang dia diamati N P N P Peserta didik yang dapat m t menemukan

  18

  69

  20

  77

  pasangan kartu dan duduk uk bersama Peserta didik yang mau mem emberikan kuis

  17

  65

  20

  77

  kepada peserta didik

  20

  77

  20

  77 Peserta didik yang mau men enjawab

  pertanyaan dari peserta did didik lain Peserta didik yang dapat m menjawab kuis

  21

  81

  22

  85

  dengan benar Jumlah peserta didik y k yang hadir

  26

  26 Catatan : N = Banyaknya peserta did idik yang aktif P = Persentase peserta didik idik yang aktif.

  Pada tabel 5 terlihat perte rtemuam pertama padasiklus II ini, aktivitas “pesertadidi idik yang dapat menemukan pasangan kartu dan duduk be bersama” sebesar 69%. Aktivitas ini meningkat pada da pertemuan ke-2 sebesar 77%.Walaupun belum semua ua siswa dapat menemukan pasangan, paling tidak sud sudah ada peningkatan dari pertemuan sebelumnya. Untuk tuk aktivitas lain sudah terlihat ada peningkatan. Aktivita itas“peserta didik yang mau menjawab pertanyaan dari pes peserta didik lain” tidak terjadi peningkatan. Sedangka gkan aktivitas “pesertadidik yang dapat menjawab kuis den engan benar” cenderung menurun.

  Hasil belajar pada siklus I us II terlihat pada table 6 berikut ini Tabel 6. Nilai tes Matematika siklus II

  No Banyak Nilai Nilai Nilai Nilai rata- Banyak pe peserta Persentase peserta teren rendah tertinggi rata tuntas ketuntasan Tes

  25

  50

  85

  75

  20

  77 Pada tabel 6 initerlihatbah bahwa nilai terendah diperoleh pesertadidiksebesar50 sed sedangkan nilai tertinggi 85. Tingkat ketuntasan sebesar 77% 77%, hal ini berarti ada 5 lima orang peserta didik yang b g belum tuntas. Bagi peserta didik yang nilainya sudah diba ibatas KKM atau diatas KKM artinya mereka sudah m menguasai materi dan bisa dilanjutkan ke materi berikutn tnya sementara untuk nilai peserta didik yang masih dib dibawah KKM masih harus diberikan perbaikan.

  Pembahasan

  Hasil analisis terhadap a aktivitas belajar peserta didik bahwa masih terjadi ak aktivitas pesertadidik yang naik turun. Hal ini maksudny dnya adalah jumlah siswa melakukan aktivitas terseb sebut tidak konsisten. Pada pertemuan tertentu siswa sang angat bersemangat, sedangkan pertemuan berikutnya b a belum tentu bersemangat. Sementara dalam proses pem embelajaran diharapkan semua peserta didik terlibat at secara aktif. Dari hasil pengamatan penelitian dan ob observasi di lapangan masih ada peserta didik yang ng duduk diam tanpa mau mencari pasangan sesuai kartu rtu yang dimiliki, hal ini dikarenakan peserta didik belu belum terbiasa belajar aktif. Mereka biasanya hanya duduk uk diam mendengarkan keterangan dari guru. Pada ak aktivitas berikutnya terlihat peserta didik masihadayang belum terbiasa dan mereka masih kebingungan men encari pasangan saat kelas terlihat riuh dan ribut, tapi ke kebahagian tergambar dari raut wajahmereka. Padasik siklus I, terdapatsatu orang peserta didik terlihat hanya dud duduk diam, hal ini disebabkan karena peserta didik terse rsebut sedang sakit.

  Kuiz yang diberikan kepa epada peserta didik sebagai gambaran pemahaman mere ereka terhadap materi yang diberikan. Gambaran hasil be belajar yang dilakukan melalu ites, terlihat adanya p peningkatan rata-rata nilai siswa. Hal ini membutikan ba bahwa siswa sudah dapat memahami materi pembela belajaran dengan baik. Ada sekitar 5 orang pesertadidik ya yang belum tuntas dalam mempelajari materi pembelaj elajaran matematika. Setelah dianalisis diketahui bahwa ada da peserta didik yang sedang sakit sehingga kurang kon onsentrasi dalam belajar dan mengikuti tes. Ada juga peserta erta didik yang kehadirannya tidak lengkap saat pembe belajaran baik pada siklus I maupun pada siklus II. Hal in l ini menyebabkan materi yang di milikinya tidak utuh uh dan proses pembelajaran tidak lengkap diikutinya.

  Hasil tes yang diperoleh p h pada siklus I dan siklus II perbandingannyadapatdiliha ilihatpada tabel berikut ini: Tabel 7. Perbandin ndingan HasilBelajarMatematika Peserta Didik Siklus I d I dan Siklus II

  Nilai Siklus I Siklus II Keterangan

  Nilai terendah

  40 50 meningkat

  Nilai tertinggi i

  80 85 meningkat

  65 75 meningkat

  Nilai rata- rata a Persentase ketuntasa asan

  69 77 meningkat Pada tabel 7 terlihathasil sil belajar peserta didik. Adanyapeningkatanketuntasanb anbelajarpesertadidiksebesar

  8%.Hal inimemperlihatkanba bahwapenggunaankartuindeksadalampembelajaranmatem tematikacukupberhasil.Nilai rata-rata pesertajugameningka gkatsebesar 10 poin.Begitujuganilaitertinggidanterend endahterjadijugapeningkatan yang cukuptinggi. Hasil penga gamatan dari observer terhadap proses pembelajaranpad ada penelitian ini tergambar perbandingan aktivitas belajar ar peserta didik seperti yang terdapat pada tabel dibawah ah ini.

  Tabel 8. Perband ndingan aktivitas belajar peserta didik antar siklus I deng engan siklus II

  No Aktivitas yang diamat ati Siklus I Siklus II

  II Keterangan (dalam %) (dalam % %)

  Peserta didik yang dap apat menemukan

  62

  78 8 meningkat 1. pasangan kartu dan dud uduk bersama

  2. Peserta didik yang mau au memberikan kuis

  77

  71

  1 Menurun kepada peserta didik

  3. Peserta didik yang mau au menjawab

  74

  77 7 meningkat pertanyaan dari peserta rta didik lain

  4 Peserta didik yang dapa apat menjawab kuis

  77

  83 3 meningkat dengan benar Dari tabel 8 dapat terliha lihat perbandingan rata-rata setiap komponen aktivitas itas pesertadidikyang diamati. Untuk setiap komponen menga ngalami peningkatan walau hanya sedikit.Sedangkanak aktivitas “pesertadidik yang maumemberikankuiskepadapes pesertadidiklainnya” mengalamipenurunan.Tabel 8 dia diatas dapat digambarkan dengan diagram batang seperti rti berikut:

  100 100 Peserta didik Peserta didik

  80 yang dapat yang dapat 60 menemukan menemukan 40 pasangan pasangan

  20 Paserta didik Paserta didik yang mau yang mau memberi kuis memberi kuis

  Siklus I Siklus 2 pada klp pada klp Gambar 1. PerbandinganAktivitasBelajarPesertaDidik Ga

  SIMPULAN

  1. Penerapan model pembela elajaran Pencocokan kartu indeks dapat meningkatkan tkan aktivitas belajar peserta didik

  2. Dengan adanya model pem embelajaran Pencocokan kartu indeks dapat meningkatk atkan persentase ketuntasan

  1 SARAN

  1. Untuk meningkatkan aktiv tivitas dan hasil belajar peserta didik maka peneliti liti menyarankan agar guru matematika dapatmengguna unakanmodel pembelajaranmenggunakankartuindeksinip nipadamateri yang lain.

  2. Membuatpasanganpesertadid tadidiksebaiknyadiperhatikantingkatkemampuanmasing-m g-masing.

  Referensi

  Ali, M. (2009). Pendidikan u n untuk pembangunan nasional: menuju bangsa Indo ndonesia yang mandiri dan berdaya saing tinggi gi . . Grasindo. Arikunto, Suharsimi. 2003. Da Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Universitas. s. Almash, Lutfian. 1998. Pedom oman Penelitian Tindakan Kelas. Padang: IKIP Padang.

  g. Bastian, I., & Hadiwidjaja, R. D. . D. (2014). Laboraturium Akuntansi Pendidikan. Fauzan, Ahmad. 2008. Modul ul Proses Pembelajaran Matematika. UNP Padang. Giyanto, B. (2008). STATEGI GI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (STUDI KA KASUS DKI JAKARTA).

  Jurnal Borneo Adminis ministrator , 4(2).

  Kependidikan, D. T., JENDE NDERAL, D., KEPENDIDIKAN, P. M. P. D. T., & NA NASIONAL, D. P. (2008).

  Strategi Pembelaja lajaran MIPA. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasiona nal . Mahmudi, A. (2009). Meng ngembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson S Study. In Jurnal Forum Kependidikan FKI KIP UNSRI (Vol. 28).

  Murwani, E. D. (2006). Peran an guru dalam membangun kesadaran kritis siswa. Jurna rnal Pendidikan Penabur , 6, 59-68. Nasional, S. P. (2003). Unda dang-undang republik Indonesia nomor 20 tahun 20 2003. Jakarta, Depertemen Pendidikan Nasional R al Republik Indonesia . Ningrum, E. (2009). Kompete etensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembe belajaran. Bandung: Buana Nusantara . Riza, S. (2008). Konsep Pendi ndidikan Islam Menurut Pemikiran Ibn Khaldun: Suatu K tu Kajian Terhadap Elemen-

  Elemen Kemasyar yarakatan Islam [BP174. S984 2008 f rb] (Doctoral diss dissertation, Universiti Sains Malaysia).

  Saefulloh, A. (2009). Membac baca “Paradigma” Pendidikan dalam Bingkai Multikult ulturalisme. Insania, 14(3), 547-559. Sanaky, H. A. (2005). Sertifik tifikasi dan profesionalisme guru Di era reformasi pendid ndidikan. Jurnal Pendidikan Islam , 1, 1-13. Sani, R. A. (2013). Inovasi pem embelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Silbermen, Melvin L. 2006. Ac Active Learning. Bandung: Nuansa. Slameto. 1995. Belajar Dan Fa Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:Rineka ka Cipta Subandowo, S. (2009). Pening ingkatan Produktivitas Guru dan Lembaga Pendidikan T Tenaga Kependidikan pada Era Global. KHAS HASANAH PENDIDIKAN , 1(2). Tangkudung, G. F. C. (20 (2016). AKTUALISASI NILAI BUDAYA SEI R REEN DALAM ASPEK

  PENDIDIKAN PA N PADA MASYARAKAT TONDANO. JURNAL HOLIS ISTIK . Werdayanti, A. (2008). Penga garuh Kompetensi Guru Dalam Proses Belajar Mengaj gajar Di Kelas dan Fasilitas Guru Terhadap Mo Motivasi Belajar Siswa. Dinamika Pendidikan, 3(1).

Dokumen yang terkait

Peningkatan Hasil dan Kemampuan Membaca Intensif Siswa Kelas IV pada Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Model Pembelajaran Word Square di SD Negeri 27 Batang Anai

0 0 5

Upaya Peningkatan Hasil Belajar Soal Cerita Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri 07 Batang Anai

0 0 7

Peningkatan Kemampuan Menulis Melalui Metode Bermain Jawaban Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kelas III SDN 06 Kampung Baru Pariaman

0 0 9

Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) Pada Peserta Didik Kelas VI SDN 04 Nan Sabaris Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 6

Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa Kelas IV Dalam Pembelajaran PAI Dengan Strategi True or False Di SDN 38 Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman

0 0 9

Peningkatan Partisipasi Belajar Siswa Kelas VI Pada Pembelajaran PKn Dengan Menggunakan Model Guided Teaching Di SDN 17 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

0 0 9

Metode Learning Tournament Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas III Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN 17 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

0 0 9

Peningkatan Pembelajaran Keterampilan Berbicara Melalui Media Gambar Seri di Kelas III SDN 17 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman

0 0 7

Metode Bermain Jawaban Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa Kelas II SDN 06 Kampung Baru Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman

0 0 5

Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendekatan Matematika Realistik Pada Operasi Hitung Di Kelas II SDN 16 Sungai Sirah Kecamatan Pariaman Timur Kota Pariaman

0 0 7