DECISION SUPPORT SYSTEMS COMPONENTS

DECISION SUPPORT SYSTEMS
COMPONENTS

Pe nge rtian
 Suatu sistem yang ditujukan untuk mendukung manajemen dalam
pengambilan keputusan.
 Sistem berbasis model yang terdir i dar i prosedur-prosedur dalam
pemrosesan data dan per timbangannya untuk membantu manajer dalam
mengambil keputusan. Sistem ter sebut har us ber sifat :
 Sederhana, Robust, Mudah dikontrol, Mudah beradaptasi, Lengkap
mengenai hal-hal penting, Mudah berkomunikasi dengannya.

Perbedaan EDP dengan DSS

• DSS adalah (1) sistem tambahan, (2) mampu untuk mendukung
analisis data secara ad hoc dan pemodelan keputusan, (3) berorientasi
pada perencanaan masa depan, dan (4) digunakan pada inter val yang
tak teratur atau tak terencanakan.

• DSS adalah sistem berbasis komputer yang terdiri 3 komponen
interaktif : (1) sistem bahasa – mekanisme yang menyediakan

komunikasi di antara user dan pelbagai komponen dalam DSS, (2)
knowledge system – penyimpanan knowledge domain
per masalahan yang ditanamkan dalam DSS, baik sebagai data ataupun
prosedur (3) sistem pemrosesan permasalahan - link diantara
dua komponen, mengandung satu atau lebih kemampuan
memanipulasi masalah yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.

• DSSmengacu pada situasi dimana sistem ‘ final’ dapat dikembangkan
hanya melalui adaptive process pembelajaran dan evolusi.

 DSS sebagai hasil dar i pengembangan proses dimana user DSS, DSS builder,
dan DSS itu sendir i, semuanya bisa saling mempengar uhi, yang tercer min
pada evolusi sistem itu dan pola-pola yang digunakan.

Istilah-istilah ter sebut dapat dirangkum sebagai ber ikut :

Karakte ristik dan Ke mampuan DSS

Kom pone n DSS
Data management , ter masuk database, yang mengandung data

yang relevan untuk pelbagai situasi dan diatur oleh software DBMS

M odel management, melibatkan model finansial, statistikal,
management science, atau pelbagai model kuantitaif lainnya,
sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis,
dan manajemen software yang diperlukan

Communication (dialog subsystem) , user dapat berkomunikasi
dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini
(interface).

Knowledge M anagement , subsistem optional ini mendukung
subsistem lain atau ber tindak sebagai komponen yang berdiri
sendiri.

Mode l Kons e ptual DSS

The Data Manage m e nt Subs ys te m
 Terdiri dari :
 DSS database

 Database management system
 Data directory
 Query facility

Keuntungan database DSS yang terpisah-pisah :
1. Kontrol yang lebih besar terhadap data
2. Lebih baik dalam memanajemen data
3. Kebanyakan database ditujukan dalam memproses data,

sehingga database yang terpisah lebih efisien untuk DSS.
4. DSS bisa melibatkan pelbagai fungsi, membutuhkan input dari

beberapa database. Satu kali saja diekstrak ke dalam suatu
database, maka penggunaan data selanjutnya akan lebih efisien
dan mudah.
5. Per ubahan dan update lebih cepat, mudah, dan murah.
6. Akses yang mudah dan manipulasi data bisa dilakukan
7. Dapat mengadopsi str uktur database yang optimal untuk

penggunaan DSS yang spesifik (seper ti relasional dan object

oriented)

Kerugian database DSS yang terpisah-pisah :
1. Penambahan database khusus lebih mahal dalam hal
pembangunannya, keamanan, dan perawatannya dibandingkan
dengan satu database.
2. Database yang terpisah dapat dimodifikasi oleh user yang
berbeda-beda menur ut cara mereka masing-masing. Jika data
yang redundant disimpan dalam tempat yang berbeda, dan jika
data dimodifikasi dengan cara berbeda-beda, maka bisa
menyebabkan data yang tak konsistem dalam organisasi itu.

Kemampuan DBM S dalam DSS :
1. Mendapatkan/ mengekstrak data agar bisa masuk ke dalam database

DSS.
2. Secara cepat mengupdate (menambah, menghapus, mengdit,

mengubah) record data dan file.
3. Menghubungkan data dari pelbagai source.

4. Secara cepat menampilkan data dari database dalam queries dan

repor ts.
5. Menyediakan keamanan data menyelur uh (proteksi dari akses yang

tidak berhak, kemampuan recover dan lain-lain).
6. Menangani data personal dan tidak resmi sehingga user dapat

mencoba dengan pelbagai solusi alter natif berdasarkan per timbangan
mereka sendiri.
7. Menyuguhkan penampilan data secara lebih kompleks dan proses

manipulasinya berdasarkann queries yang diberikan.
8. Melacak penggunaan data.

The Mode l Manage m e nt Subs ys te m
Terdiri dari elemen-elemen :

 Model base
 Model base management system

 Modelling language
 Model directory
 Model execution, integration, and command

Hubungan Ele me n-e le me n dan Antarmukanya

Fungs i-fungs i Utam a Mode l Bas e
Manage m e nt Sys te m (MBMS)
M BM S adalah sistem software dengan fungsi-fungsi berikut ini :
(1)

Pembuatan model, (2) Penggunaan subroutin dan building block lainnya, (3)
Pembangkit r utin dan repor t bar u, (4) Updating dan per ubahan model, (5)
Manipulasi data.

MBMS dapat menghubungkan pelbagai model dengan jalur yang diinginkan melalui
suatu database, dengan uraian sebagai ber ikut :
 Membuat model lebih mudah dan cepay baik dar i sketsa atau dar i model yang
sudah ada atau dar i building block
 Membolehkan user untuk memanipulasi model sehingga mereka dapat menyusun

percobaan dan analisissensitivitasdar i “what-if ” ke pencar ian goal.
 Menyimpan dan mengatur pelbagai jenis model dalam bentuk lojik dan
ter integrasi

• Mengakses dan mengintegrasikan model building block.
• Mengkatalogkan dan menampilkan direktor i model untuk digunakan oleh
beberapa individu dalam organisasi itu,
• Melacak model, data dan penggunaan aplikasi.
• Menghubungkan model dengan jalur nya yang sesuai melalui database.
• Mengatur dan merawat model base dengan management function yang
mempunyai analogi dengan database management : menyimpan,
mengakses, menjalankan, update, link, catalog, dan query.

Aktivitasberikut ini biasanya dikontrol oleh model management
:
M odel execution – mengontrol jalannya model yang sesungguhnya
M odel integration – mengkombinasikan operasi dar i pelbagai model jika
diperlukan (contoh, mengatur output dar i satu model yang nantinya
diproses oleh model yang lain.


The Knowle dge Subs ys te m
 pelbagai masalah yang tidak ter str uktur dan semi ter str uktur begitu
kompleksnya sehingga membutuhkan kepakaran, sehingga DSS yang biasa
pun jadi bisa menyelesaikannya. Kepakaran ini bisa saja disediakan oleh suatu
ES. Lebih jauh, DSS yang lebih canggih dilengkapi dengan komponen yang
disebut dengan knowledge management.
 Komponen ini menyediakan kepakaran yang diperlukan untuk menyelesaikan
pelbagai aspek dar i suatu masalah dan atau menyediakan knowledge yang
dapat meningkatkan operasi dar i komponen DSS lainnya.
 Komponen KM terdir i dar i satu atau lebih ES. Seper ti halnya data dan model
management, pada software KM terdapat eksekusi dan integrasi yang
diperlukan dar i ES.
 DSS yang mengikutser takan komponen ini disebut sebagai suatu DSS yang
cerdas (intelligent DSS), DSS/ ES atau knowledge-based DSS.

The Us e r Inte rface (dialog) Subs ys te m
Dialog subsystem diatur oleh software yang disebut Dialog Generation and
Management System (DGMS). DGMS terdir i dar i pelbagai program yang
mampu melakukan hal-hal ber ikut :
 Ber interaksi dengan pelbagai dialog style yang berbeda

 Mendapatkan, menyimpan dan menganalisispenggunaan dialog (tracking),
yang dapat digunakan untuk meningkatkan dialog system.
 Mengakomodasi user dengan pelbagai peralatan input yang berbeda
 Mengahdirkan data dalam pelbagai for mat dan peralatan output
 Member ikan ke user kemampuan “help”, prompting, r utin diagnosis dan
saran atau dukungan fleksibel lainnya.
 Menyediakan antar muka user ke database dan model base









Membuat str uktur data untuk menjelaskan output (output for matter)
Menyimpan data input dan output
Menyediakan grafis berwar na, grafis tiga dimensi dan data plotting
Memiliki windows yang memungkinkan pelbagai fungsi ditampilkan

ber samaan
Dapat mendukung komunikasi diantara user dengan pembuat DSS
Menyediakan training dengan cotoh-contoh (memandu user melalui input
dan proses pemodelan)
Menyediakan fleksibilitasdan dapat beradaptasi sehingga DSS mampu
untuk mengakomodasi pelbagai masalah dan teknologi yang berbeda.

Us e r
Orang yang berhadapan dengan masalah atau keputusan dimana DSS didesain
untuk mendukungnya, disebut user, manajer atau pengambil keputusan.
DSS memiliki 2 klas user : manajer dan staf spesialis. Staf spesialis misalnya,
analisisfinansial, perencana produksi, per iset pasar, dan sejumlah manajer
lainnya. Dalam beberapa kasus, staf spesialis juga berbperan sebagai perantara
antaramanajer / manajemen dengan DSS.

Pola penggunaan DSS pada usernya :
1.

Subscription mode; pengambil keputusan mener ima repor t yang
dihasilkan secara teratur.


2.

Terminal mode; pengambil keputusan adalah user langsung dar i sistem
melalui akses online.

3.

I ntermediary mode; pengambil keputusan menggunakan sistem melalui
perantara, yang melakukan analisis, menerjemahkan dan melaporkan
hasilnya. Pengambil keputusan tak perlu tahu bagaimana perantara ini bekerja
dalam sistem untuk mendapatkan infor masi yang dibutuhkan.

Mode perantara masih sering ditemui dalam penggunaan DSS, maka dari itu
terdapat beberapa tipe perantara yang merefleksikan pelbagai dukungan yang
berbeda terhadap manajer :
1.

Staff assistant ; orang yang memiliki knowledge mengenai memanajemen
masalah dan berpengalaman dengan teknologi pendukung keputusan.

2.

Expert tool user ; orang yang memiliki keterampilan dalam aplikasi yang
melibatkan satu atau lebih jenis tool penyelesaian masalah spesifik. Juga
menampilkan untuk kerja dimana pengambilan keputusan tak memiliki
keterampilan tersebut atau memang dia tak dilatih untuk melakukan hal
itu.

3.

Business (system) analyst ; orang yang memiliki knowledge umum dari
wilayah aplikasi, pendidikan administrasi bisnis for mal (bukan CS) dan
memiliki keterampilan dalam membangun tool DSS

4.

Facilitator in Group DSS. Ini menjadi perantara untuk mengontrol dan
mengordinasi software dan group DSS.

Hardware dan Software DSS

Klas ifikas i dan Dukungan DSS

Leve l Te knologi

Ke s im pulan

Daftar Re fe re ns i
 Sistem Pendukung Keputusan (Decision Supor t System),
Irfan Subakti, FakultasTeknologi Infor masi, ITS.