sejarah kelahiran Rasulullah hingga menj (1)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah adalah suatu peristiwa masa lampau dapat dijadikan
pelajaran untuk melakukan perubahan dimasa mendatang. Dengan
demikian, sejarah itu tidak boleh sampai dilupakan. Jika kita berbicara
mengenai agama islam, maka tidak akan lepas dari pembahasan mengenai
nabi pembawa ajaran tersebut, yakni Nabi Muhammad. Dalam
penunjukkannya menjadi seorang manusia pilihan sekaligus utusan Allah
pasti dilatar belakangi oleh beberapa sebab, dapat kita lihat dari sisi
sejarah Beliau. Peristiwa-peristiwa yang terjadi menjelang masa kelahiran
Beliau hingga turunnya wahyu kenabian yang pertama hingga menjelang
wafatnya patut kita ketahui dan pahami. Mengingat pentingnya sejarah itu
untuk terus dikaji, maka sangat perlu bagi kita para kaum akademisi
khususnya umat islam untuk mengetahui mengenai sejarah hidup beliau
guna untuk mengambil ibrah dan menambah keimanan kita melalui
pemahaman akan sejarah perjalanan hidup beliau pra kenabian hingga
kenabian beliau.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan mengenai pengertian sejarah?
2. Bagaimana penjelasan mengenai sejarah Rasulullah saw?

3. Bagaimana penjelasan mengenai misi kenabian Rasuullah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penjelasan mengenai pengertian Sejarah.
2. Untuk mengetahui penjelasan mengenai sejarah Rasulullah saw.
3. Untuk mengetahui mengenai misi kenabian Rasulullah.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sejarah
Pengertian sejarah secara etimologi berasal dari bahasa Arab, yakni
dari kata “syajaratun” (dibaca” syajarah), yang memiliki arti “pohon
kayu”. Pengertian “pohon kayu” yang dimaksud adalah adanya suatu
kejadian, perkembangan/pertumbuhan tentang sesuatu hal (peristiwa)
dalam suatu kesinambungan (kontinuitas).1 Selain itu ada pula peneliti
yang menganggap bahwa arti kata “syajarah” tidak sama dengan kata
“sejarah”, sebab sejarah bukan hanya bermakna sebagai “pohon keluarga”
atau asal-usul atau silsilah. Walaupun demikian diakui bahwa ada
hubungan antara kata “syajarah” dengan kata “sejarah”, seseorang yang

mempelajari sejarah tertentu berkaitan dengan cerita, silsilah, riwayat dan
asal-usul tentang seseorang atau kejadian (Sjamsuddin, 1996: 2). Dengan
demikian pengertian “sejarah” yang dipahami sekarang ini dari alih bahasa
Inggeris yakni “history”, yang bersumber dari bahasa Yunani Kuno
“historia” (dibaca “istoria”) yang berarti “belajar dengan cara bertanyatanya”. Kata “historia” ini diartikan sebagai pertelaan mengenai gejalagejala (terutama hal ikhwal manusia) dalam urutan kronologis
(Sjamsuddin dan Ismaun, 1996: 4).
Sedangkan pengertian sejarah secara terminologis menurut Daniel
adalah kenangan pengalaman Umat manusia. Sedangkan menurut Sartono
Kartidirdjo,

sejarawan

Universitas

Gajah

Mada

mengungkapkan


pengertian sejarah dapat dilihat dari 2 aspek, yakni secara objektif dan
sukjektif. Sejarah secara subjektif ialah sebuah konstruk. Cerita masa lalu
yang diuraikan oleh subjek yang alurnya bersifat rasional dan sesuai
kepentingan subjek. Sedangkan sejarah secara objektif ialah suatu cerita
masa lalu yang berdasarkan suatu kejadian atau peristiwa yang sebenarnya
dialam semesta.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud sejarah ialah suatu cerita megenai kejadian atau
1 https://baehaqiarief.files.wordpress.com/2009/12/sejarah.pdf

2

diakses pada 26/02/2018 10.00.

peristiwa yang telah lalu yang dapat dijadikan sebuah pelajaran sekaligus
pijakan dalam perbaikan dimasa depan.
B. Sejarah Rasululah SAW
1. Kondisi Arab Menjelang Kelahiran Nabi (Pra Islam)
Kondisi Arab sebelum kelahiran Nabi Muhammad sangatlah kacau.
Awalnya, Mayarakat sekitar masih memegang teguh ajaran Hanif yang

dibawa oleh Nabi Ibrahim, Namun jauhnya jarak masyarakat arab saat
itu dengan pada masa Nabi Ibrahim, sehingga ajaran Hanif

yang

dibawa Nabi Ibrahim telah lama dilupakan. Namun ada beberapa
kalangan minoritas yang masih berpegang teguh pada ajaran Hanif
tersebut. Menurut keterangan didalam terjemahan kitab Ar Rahiqul
Makhtum karya

Syekh Syafiyyur Rahman Mubarakfurry yang

diterjemahkan oleh Abdullah Haidir, salah satu latar belakang
hilangnya ajaran Hanif dari masyarakat Arab ialah semenjak
kedatangan Amr bin Luhay dari Suku Khuza’ah yang sangat dihormati
dan disegani oleh masyarakat Jazirah Arab. Singkat cerita,
sepulangnya dari Negeri Syam, ia melihat budaya menyembah berhala
yang baginya termasuk perbuatan baik, sehingga budaya tersebut
dibawanya ke Arab dengan membawa patung Hubal yang diletakkan di
Kakbah untuk kemudian mengajak masyarakat sekitar untuk

menyembahnya. Adanya perubahan kebiasaan tersebut menimbulkan
Kekacauan pada akidah dan akhlak masyarakat Arab. Pada saat itu,
kehidupan masyarakat Arab terkenal bersuku-suku. Dengan adanya
semangat solidaritas antar suku sekaligus fanatisme antar suku, maka
menimbulkan adanya semangat persatuan antar suku sekaligus
pertikaian antar suku. Perjudian, dan pertikaian sudah menjadi hal
yang biasa. Praktek poligami sudah menjadi adat istiadat, bahkan
suami rela menyewakan istrinya untuk tidur dengan lelaki lain yang
lebih tinggi kastanya hanya sekedar untuk medapatkan keturunan yang
lebih baik. Mengundi Nasib sudah menjadi adat kebiasaan masyarakat
sekitar.

3

Dalam situasi tersebut, lahirlah seorang anak dari Suku Quraisy
yang diberi nama Muhhammad oleh Abdul Mutholib. Abdul Mutholib
adalah pemuka Arab dari bangsawan Quraisy yang sagat terkenal
bijaksana dan sangat berpengeruh dijazirah Arab. Ayah Nabi
Muhammad ialah Abdullah bin Abdul Mutholib bin Hasyim bin Abdul
Manaf bin Qushay bin kilab bin Murrah dari golongan bani ismail.

Sedangkan ibunya bernama Siti Aminah binti Wahab bin Abdul Manaf
bin kilab bin murrab.2
Nabi Muhammad lahir dalam keadaan yatim, ayahnya (Abdullah)
meninggal ketika perang saat nabi berusia 7 bulan dalam kandungan.
Nabi Muhammad lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal Tahun gajah atau
tanggal 20 April 571 M.
Disebut Tahun gajah karena saat itu sedang terjadi penyerangan
tetara Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah dengan membawa
pasukan bergajah. Ada pula yang meyakini, Rasulullah lahir setelah 15
Tahun peristiwa pasukan bergajah tersebut, namun dilema akan
peristiwa masih membekas direlung masyarakat Arab sehingga disebut
tahun gajah. Namun penulis sendiri meyakini akan peristiwa lahirnya
Nabi Muhammad itu pada tahun-tahun pasca peristiwa tersebut.
Adapun latar Belakang dari peristiwa Abrahah tersebut ialah mengenai
Kedudukan Rumah suci. Menurut keterangan didalam buku Sejarah
Muhammad karya Muhammad Husain Haekal, Dahulu Ka’bah
dianggap sebagai Rumah suci bagi masyarakat Jazirah Arab dan kabar
tersebutsudah tersebar diberbagai penjuru dunia, sehingga menarik
para manusia untuk senantiasa mendatanginya, lalu di wilayah
Hira(Mesir) dari Pihak Suku Gassan merasa iri dan mencoba membuat

rumah sucinya sendiri, sedangkan diwilayah Yaman ada Abraha Al
Asyram yang mendirikan rumah sucinya sendiri. Namun, pada
kenyataannya rumah tersebut tidak sama sekali menarik minat para
peziarah kakbah hingga akhirnya membuat geram Abrahah sehingga
2 Tim Guru Dedikasi, Ayo Belajar Agama Islam SMP Kelas VII (Jakarta:Erlangga, 2006),
111.

4

berniat untuk menghancurkan kakbah. Abdul Mutholib selaku Pemuka
Quraysi yang mengetahui kabar tersebut, mencoba bernego dengan
raja Abraha, namun hasilnya nihil. Mengetahui Niat Abraha yang akan
menghancurkan Kakbah saja tanpa melakukan perang, akhirnya Abdu
Mutholib menghimbau masyarakat Arab untuk sementara waktu
bersembunyi di lereng-lereng bukit untuk menghindari serangan
kakbah. Hingga menjelang kedatangan Abrahah, Abdul mutholib dan
sebagian masyarakat yang masih bertahan memohon Doa kepada
Tuhan agar menghalangi pasukan Abrahah untuk menghancurkan
kakbah. Alhasil, setika Abraha memasuki kota mekah, maka Allah
menurunkan burung ababil yang membawa batu dari neraka untuk

membakar hangus tentara bergajah itu hingga akhirnya mereka semua
mati. Ada yang mengatakan bahwa Azab yang diturunkan Allah berupa
penyakit kulit yang mematikan. Namun, disini penulis meyakini
mengenai turunnya burung ababil itu terdasarkan Firman Allah dalam
Q.S Al Fill:1-5.
Lahirnya Nabi Muhammad tersebut membuat gembira hati Abdul
Mutholib, saking gembiranya, menurut beberapa cerita, Abdul
Mutholib membawa bayi Nabi Muhammad itu thawaf mengelilingi
kakbah dan

memberinya nama Muhammad. Nama Muhammad

memang terlihat asing dimata masyarakat Arab sehingga menimbulkan
pertanyaan. Lalu dengan singkat, Abdul Mutholib menjawab “agar
kelak ia menjadi orag yang terpuji”.3
2. Masa Pengasuhan Halimah Sa’diyah
Dalam Tradisi Arab, bayi yang baru lahir hendaknya disusukan
kepada wanita-wanita yang bersedia menyusui bayi yang dititipkan
sekaligus mengasuhnya yang lamanya berdasarkan kesepakatan. Pada
hari kedelapan pasca kelahiran Nabi, Aminah mendatangi Bani

Sa’adguna menitipkan Putranya(Nabi Muhammad) kepada wanita
Bani Sa’ad. Untuk sementara waktu, Nabi Muhammad disusukan
3 Haekal, Muhammad Husain, Ebook Sejarah Hidup Muhammad (Jakarta: Pustaka Jaya,
1980), 150.

5

kepada Tsuwaibah, Budak perempuan Abu Lahab yang merupakan
pamannya Nabi sampai Aminah mendapatkan wanita yang tepat
sebagai ibu yang akan merawat Nabi Muhammad.
Pada saat tiba waktunya wanita-wanita bani Sa’ad datang mencari
anak untuk disusui. Tidak ada satupun yang mau mendatangi Nabi
Muhmmad untuk disusui. Hingga akhirnyadatanglah Halimah As
Sya’diyah untuk memilih Nabi Muhammad untuk disusuinya. Awalnya
Halimah menolak karena Nabi Muhammad adalah anak yatim dan
miskin pula, Namun karena tidak ada pilihan akhirya ia bersedia.
Ketika Halimah mengasuh Nabi Muhammad, maka semua binatang
ternak Halimah menjadi gemuk-gemuk dan subur, rejeki halimah tidak
pernah surut dan halimah semakin menyayangi Nabi Muhammad.
Pertumbuhan Nabi sangatlah cepat. Memasuki umur 2 tahun, ia

sudah mulai ikut menggembala kambing. Ketika Nabi Berumur 5
tahun, terjadilah peristiwa Syauqqus Shadr (pembelahan dada) pada
diri Nabi Muhammad yang dilakukan oleh dua malaikat guna
membersihkan hati Nabi Muhammad. Teman Nabi Muhammad yang
saat itu sedang bersama beliau langsung berlari ketautan dan
melaporkan peristiwa itu kepada Halimah as Sa’diyah. Mengetahui hal
tersebut, seketika halimah langsung menemui nabi Muhammad dan
menemukan Muhammad kecil dalam keadaan pucat pasi. Merasa
khawatir, akhirnya halimah berniat mengembalikan Nabi Muhammad
kepada ibunya guna menghindari bahaya lain yang menimpanya.
3. Masa Pengasuhan Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib
Setelah Nabi Muhammad dikembalikan kepada ibunya, Aminah,
maka beliaulah yang merawat putranya. Memasuki usia 6 tahun,
Karena dirasa Muhammad sudah waktunya untuk mengetahui makam
ayahnya, aminah berniat untuk mengajak Muhammad mengunjungi
makan ayahnya di Yatsrib.4 Menempuh perjalanan sejauh 500 km,
Amiah membawa Muhammad kecil ditemani Ummu Aiman, budak
4 Haidir, Abdullah, Terjemah Ar Rahiqul-Makhtum, Bahtsun fi as Sirah an- Nabawiyah
‘ala Shahibiha Afdholushshalati wa as-Salami (Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan
bagi Pendatang al Sulay, 2005), 15.


6

Abdul Mutholib. Sesampainya di tujuan, mereka singgah selama 1
bulan.
Sebulan kemudian, mereka bergegas pulang meninggalkan kota
Yatsrib. Ditengah perjalanan pulang, tepatnya di desa Abwa’, Aminah
menderita sakit parah dan akhirnya meninggal dunia. Jenazah beliau
dimakamkan di desa Abwa’ (perbatasan antara kota Mekah dengan
Madinah). Nabi sekarang menjadi seorang yatim piatu. Akhirnya
dengan bersedih hati, Umm Aiman mengantarkan Nabi Pulang
kerumah Kakek Nabi Muhammad (Abdul Mutholib). Setelah
mengetahui ibu Nabi telah meninggal, pengasuhan Nabi dilanjutkan
oleh kakek nabi Muhammad. Abdul Mutholib mengasuh Nabi
Muhammad dengan kasih sayang kurang lebih selama 2 tahun. Saat
berusia tepat 8 tahun, kakek Nabi Muhammad meninggal dunia, dan
pengasuhan Nabi dilanjutkasuhnya dengan baik oleh pamannya, Abu
Thalib.
Abu

Thalib

sangat

menyayangi

Nabi

Muhammad

dan

mengasuhnya dengan kasih sayang. Sedangkan Nabi Muhammad juga
sangat patuh dan taat kepada pamannya dan rajin. Pengasuhan nabi
oleh pamannya berlangsung selama 40 tahun.
Saat berusia 8 tahun, Nabi Muhammad

sangat

pandai

menggembala kambing milik pamannya. Measuki usia 12 tahun,
pamannya mengajarkan Nabi Muhammad berdagang. Paman Nabi
mengajak Nabi Muhammad pergi ke negeri Syam untuk berdagang.
Sesampainya disana, paman Nabi disambut baik oleh pendeta Nasrani
yang bernama Buhaira yang meramalkan kenabian Nabi Muhammad
berdasarkan

ciri-ciri

dari

kitab-kitab

terdahulu

dan

memberitahukannya kepada Abu Thalib serta berpesan agar merawat
kemenakannya dengan baik.
Saat memasuki usia15 Tahun, Nabi Muhammad sudah mulai ikut
perang. Nabi Muhammad membantu Pamannya mempersiapkan
peralatan perang. Perang yang terjadi saat itu ialah perang Fijar yakni
perang antara Suku Quraisy yang bersekutu dengan Bani Kinanah

7

Melawan SukuQais Ailan dan akhirnya dimenangkan oleh suku
Quraisy.
4. Pernikahan Dengan Siti Khadijah
Saat usia 25 tahun, Nabi Muhammad mulai berdagang secara
mandiri dengan modal dari Khadijah. Mengetahui akan kejujuran dan
keuletan kerja Nabi Muhammad, akhirnya membuat khadijah jatuh
hati kepada Nabi Muhammad. Khadijah adalah seorang janda yang
kaya raya yang berusia 40 tahun. Mengetahui hal tersebut, maka
khadijah mengirimkan mata-mata bernama Mairasoh untuk menemani
Nabi kenegeri Syam Sekaligus mencari tahu mengenai pribadi Nabi
Muhammad yang sangat dkagumi majikannya tersebut.
Sekembalinya dari negeri syam dengan membawa kauntungan
yang berlimpah ruah, maka semakin kagum saja Khadijah dengan
pribadi Rasulullah. Tanpa menunggu lama, akhirnya Khadijah
meminta Nafisha untuk mendatangi Rasulullah untuk meminta Beliau
melamar Khadijah dan Rasulullah pun setuju. Akhirnya mereka berdua
menikah, Rasuullah dalam usia 25 tahun sedangkan khadijah beruia 40
tahun.
5. Nabi Muhammad menjadi Rasul
Saat memasuki usia 40 tahun, Nabi sering berkhalwat di Gua Hira’
guna bermuhasabah diri sembari mengagungi ciptaan Allah yang Maha
Besar sekaligus menghindari perbuatan syirik dan nista di sekitarnya.
Kegiatan ini berlangsung selama 3 tahun.
Setelah sekian lama Nabi berkhalwat guna membersihkan diri,
lantas Allah menurunkan wahyu pertamanya melalui malaikan Jibril
dan secara tidak langsung menandai bahwa Allah telah mengangkat
Rasulullah menjadi Rasul yang terakhir yang penutup para Nabi dan
Rasul. Waktu itu tepat tanggal 17 Ramadhan (ada yang menyebutkan
tanggal 21 Ramadhan) Nabi Mulai diangkat menjadi Rasul yang
ditandai dengan datangnya Malaikat Jibril menemui Nabi untuk
menyampaikan wahyu yang pertama. Malaikat Jibril memeluknya
sebanyak 3 kali. Disetiap pelukan Malaikat Jibril mengucapkan

8

“Bacalah” dan Nabi menjawab tidak bisa akhirnya Malaikat Jibril
mengulanginya sampai 3 kali dan jawaban Nabi tetapsama. Hingga
akhirnya di dalam perintah yang ketiga, Rasulullah yang dengan
keadaan panik dan takut akhirnya bersedia dan mengikuti bacaan yang
diucapkan Malaikat Jibril. Maka turunlah wahyu pertama, yakni surat
Al Alaq: 1-5. Setelah selesai menyampaikan wahyu, malaikat jibril
meninggalkan tempat, begitu juga Rasul yang bergegas kembali
pulang.

Sesampainya

dirumah

Rasulullah

merasa

menggigil

kedinginan dan meminta Khadijah untuk menyelimutinya. Setelah
demam Rasulullah reda, beliau menceritakan peristiwa di gua hira’ tadi
kepada

Khadijah

hingga

akhirnya

khadijah

membawa

Nabi

Muhammad kepada Waraqah bin Naufal, pendeta tua yang buta yang
merupakan paman Khadijah. Waraqah meyakini akan peristiwa
tersebut

sebagai

tanda

kenabian

sekaligus

diangkatnya

Nabi

Muhammad sebagai Nabi berdsarkan penjelasan didalam kitab-kitab
terdahulu. Akhirnya Rasulullah dan khadijah merasa sedikit tenang
bahwa peristiwa tersebut bukanlah hal yang membahayakan.
Saat setelah Rasul dan khadijah kembali dari Rumah Waroqoh,
maka wahyu sempat terputus, dan saat itu pula waraqah meninggal
dunia, maka semakin berduka dan gelisah hati Nabi Muhammad.
Selang beberapa tahun, Allah mulai menurunkan wahyu berikutnya,
dan seterusnya secara berangsur-angsur. Dakwah Rasulullah dilakukan
secara sembunyi-sembunyi diawal turuya islam. Sasaran beliau ialah
keluarga dan kerabat dekat beliau. Dakwah secara sembunyi-sembunyi
ini berlangsung selama kurang lebih 3 tahun. Dari dakwahnya secara
sembuyi-sembunyi beliau berhasil mengajak keluarga dekatnya masuk
Islam yang disebut Assabiqunal Awwalun. Pemeluk islam di wilayah
mekkah semakin bertambah tatkala Abu Bakar juga ikut memeluk
agama islam.
Sedangkan dakwah terang-terangan Rasulullah diawali degan
turunnya Firman Allah yakni, QS. As Syu’ara: 214, maka Rasulullah
bergegas mengumpulkan kerabat dekatnya guna menyampaikan misi
9

dakwah beliau yang merupakan perintah dari Allah. Mengetahui akan
dakwah Nabi, maka Abu Lahab merasa geram dan berusaha menghasut
suku Quraisy untuk menolak bahkan memusuhi Nabi beserta
pengikutnya, sehingga turunlah firman Allah dalam QS. Al Lahab: 1.
Mengetahui hal tersebut, bukannya malah ketakutan, Abu Lahab
semakin gencar menghalang-halangi dakwah Nabi. Sehingga Allah
dengan Tegas menurunkan Firman-Nyayakni QS. Al Hijr: 94 untuk
memerintahkan Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan.
Setelah Dakwah dilakukan secara terang-terangan,
semangat suku Quraisy untuk menghalang-halangi dakwah Rasulullah
pun semakin gencar, mulai dari menghasut masyarakat sekitar mekkah,
menghentikan para pengunjung kakbah untuk menerima seruan nabi,
hingga ejekan, olok-olokan penyiksaan dan penindasan kepada orangorang yang mengikuti ajaran Nabipun telah dilakukan mereka.
Melihat kebencian kaum kafir Quraisy dan bentuk penyiksaannya
kepada umat Islam, maka Nabi merasa iba dan memutuskan untuk
hijrah ke Ethiopia(Habasyah) ketika berkumpul dengan sahabat beliau
dirumah Arqam bil Arqam.
6. Peristiwa Amul Husni
Dinamakan peristiwa Amul husni karena pada tahun tersebut,
secara berurutan, Orang-orang terdekat Rasulullah meninggal dan
hal tersebut membuat Rasulullah berduka berkepanjangan. Diawali
dengan meninggalnya Abu Thalib, lalu 2 bulan kemudian
Khadijah. Binti Khuwailid.Setelah larut dalam kesedihan yang
mendalam, Rasulullah mencoba hijrah ke Thaif guna mengurangi
kedukaannya, namun ketika sampai, beliau mendapatkan sambutan
yang tidak mengenakkan dari masyarakat thaif sehingga beliau
kembali ke mekkah.
Saat memasuki tahun ke 11 musim haji, Rasulullah ersama
sahabat dan kerabat hijrah ke habasyah(madinah) dan disambut
baik oleh kaum disana. Beliau berukin selama 10 tahun disana dan
menyebarkan agama islam serta membimbing umatnya di
Madinah.
10

Pada tahun 8 Hijriyah tepatnya hari selasa tanggal 17 Ramadhan,
Rasulullah

beserta

rombongan

kembali

ke

Mekkah

guna

mensyiarkan kembali agama islam disana. Namun usaha beliau
kali ini berbuah manis. Perlahan namun pasti, beliau mampu
mengislamkan penduduk mekah dengan jalan damai sampai akhir
hayat beliau.
C. Misi Kenabian dan Hikmah dari Sejarah Rasulullah SAW.
Sebagai utusan Allah, tentunya Nabi Muhammad memiliki sebuah
misi besar untuk kebaikan umat manusia dialam semesta ini. dalam
menjalankan misinya, Allah SWT membekali abi Muhammad 4 sifat
terpuji, yakni:
a. Shidiq, yang artinya benar. Dalam hal melakukan segala
sesuatu, rasul senantiasa benar baik dalam perkataan maupun
perbuatannya. Dalam hal ini, Rasul melakukan egala sesuatu
yang diperintahkan oleh Allah, maka mustahil jika Rasul
melkukan perbuatan maupun perkataan yang menyimpang.
b. Amanah, artiya dapat dipercaya. dalam menjalankan segala
sesuatu, Nabi harus senantiasa menjaga dan melaksanakan apa
yang diperintahkan sehingga mustahil jika Seorang Nabi
berkhianat.
c. Tabligh, artinya Yang menyampaikan. Maksudnya, dalam
menyampaikan pesan dari Allah, Maka haram bagi Nabi
Muhammad menyembunyikan kebenaran yang datang dari
wahyu Allah swt.
d. Fathanah, artinya cerdas. Sebagai utusan Allah dalam
menyampaikan

Amanah,

Seorag

Nabi

harus

memiliki

kecerdasan yang luar biasa dalam menghadapi permasalahan
yang datang dalam perjalanannya membimbing Umat manusian
serta menyelesaikannya dengan baik.
Dalam catatan sejarah, dapat kita ketahui bahwasanya setiap nabi
pilihan diutus untuk menyampaikan Perintah Allah untuk kaum pilihan
yang telah Allah perintahkan. Hingga sampai pada masa kenabian Nabi
Muhammad, maka Allah memerintahkan Nabi Muhammad menyeru

11

kepada umat manusia. Karena Nabi Muhammad adalah penutup para Nabi,
maka singkat kata, Nabi Muhammad diutus oleh Allah untuk
menyempurnakan Akhlak seluruh umat manusia dialam semesta ini.
dengan demikian, beban dan tanggung jawab yang dipikul beliau juga
sangat berat, maka Allah membekali beliau denga beberapa sifat terpuji
sebagaimana diatas agar meringankan beban Nabi dalam menjalankan
perintah-Nya.
Sedangkan misi Nabi Muhammad dalam menyampaikan Perintah Allah
ialah sebagai berikut:
a. Membawa Ajaran Islam
Nabi Muhammad menjalankan tugas kenabiannya selama kurang
lebih 23 tahun. Allah mewahyukan kepada Beliau sebuah ajaran
Agama yang bernama Islam. Dengan demikian, Tugas Nabi yang
pertama sebagai Rasulullah ialah membawa ajaran islam sepanjang
masa kenabian beliau secara utuh dan sempurna tanpa mengurangi
sedikitpun isi dari Wahyu dari Allah itu. Misi tersebut diperjelas
melalui Firman Allah dalam Q.S Al Maidah/5: 3.
b. Menyampaikan Ajaran dari Allah SWT kepada Umat manusia
Adapun Tugas Nabi Muhamad setelah membawa ajaran islam,
ialah menyampaikannya. Sebagaimana sifat yang dimiliki Nabi, yakni
Tabligh, maka Nabi senantiasa menyampaikan Ajaran Allah yang
isinya mengajak umat manusia kepada kebaikan dan kebahagiaan di
dunia dan dan

di akhirat. Didalam ajaran islam itu sendiri berisi

mengenai akidah, syari’ah dan mu’amalah yang kesemuannya
mengatur kehidupan umat manusia dengan baik.
c. Memberi kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia
dalam menyampaikan Ajaran Allah, Nabi juga diutus untuk
memberika kabar gembira bagi umat manusia yang rajin beribadah
menjalankan perintah Allah dan juga balasan bagi mereka yang
menolak dan tidak mengindahkan ajaran yang dibawa Rasulullah.
Kesemuanya itu telah dijeaskan dengan gamblang oleh Alah didalam
Kitab Al Qur’an lebih tepatnya dalam QS. Al An’am/6: 48.
d. Menyempurnakan akhlak manusia

12

Manusia pada dasarnya berakhlak baik, namun karena suatu sebab,
maka sifat manusia menjadi berubah. Maka dari itu, misi Nabi
Muhammad terhadap peritah Allah ialah menyepurnakan akhlak umat
manusia, yakni berusaha mengajak umat manusia kembali kepada
fitrahnya sebagai manusi yang berakhlak baik. Hal tersebutdijelankan
didalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari, yakni:

‫م ل‬
‫ت ِ ق ل‬
‫ق ِ)متهق‬
‫م ِاخل ل خ‬
‫ماَ ِب ل ق‬
‫ر ل‬
‫عث خ ل‬
‫م ِ ل‬
‫م ل‬
‫ل ِت ل م‬
‫ا قن ن ل‬
‫خلل ق‬
‫كاَ ق‬
‫)عليه‬

Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
Akhlak ” (H.R. Bukhari Muslim)5
Tentunya dalam menyempurnakan akhlak umat manusia,
Allah telah membekali Nabi Muhammad dengan perilaku terpuji
yang patut dijasikan suri tauladan bagi sesamanya, sebagaimana
Firman Allah dalam QS. Al Ahzab/33: 21.
e.

5 Tim Guru Dedikasi, Ayo Belajar Agama Islam SMP Kelas VII .., 117

13

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Sejarah adalah suatu cerita megenai kejadian atau peristiwa yang
telah lalu yang dapat dijadikan sebuah pelajaran sekaligus pijakan
dalam perbaikan dimasa depan.
2. Sejarah Nabi Muhammad merupakan nabi yang terakhir yang lahir
secara yatim piatu. Beliau terkenal jujur dan memiliki akhlak yang
baik. Pada usia 40 Allah mengangkat Nabi Muhammada menjadi
seorang Rasul dan memerintahkannya untuk menyebarkan agama
islam kepada Umat manusia
3. Misi Nabi Muhammad ialah:
a. Membawa ajaran Islam
b. Menyampaikan ajaran islam kepada Umat manusia
c. Memberikabar gembira dan peringatan kepada umat manusia
d. Meyempurnakan akhlak, dan dalam pelaksanaan misinya, Nabi
Muhammad dibekali 4 sifat terpuji oleh Allah, yakni shidiq,
Amanah, Tabligh dan fathanah.

14

DAFTAR PUSTAKA
Dedikasi, Tim Guru. Ayo Belajar Agama Islam SMP Kelas VII. Jakarta:
Erlangga, 2006.
Haekal, Muhammad Husain. Ebook Sejarah Hidup Muhammad. Jakarta:
Pustaka Jaya. 1980.
Haidir, Abdullah. Terjemah Ar Rahiqul-Makhtum, Bahtsun fi as Sirah
an-Nabawiyah ‘ala Shahibiha Afdholushshalati wa as-Salami.
Riyadh: Kantor Dakwah dan Bimbingan bagi Pendatang al Sulay.
2005.
https://baehaqiarief.files.wordpress.com/2009/12/sejarah.pdf
pada 26/02/2018 10.00.

15

diakses