SINTESIS DAN KARAKTERISASI KONYUGAT DENDRIMER PAMAM G4-NIMOTUZUMAB

Jurnal Radioisotop
dal1Radiofarmaka
JOttmalof RAdloisot~
M\d ~rmMPUttt~t5

SINTESIS DAN KARAKTERISASI KONYUGAT
PAMAM G4-NIMOTUZUMAB
Adang H. Gunawan.\
'Pusat Teknologi
'Fakultas

Farmasi

Radioisotop
Universitas

Widyastuti

dan Radiofarmaka

Widjaksana.\

-

DENDRIMER

Lucky A. Paune

2

BAT AN Serpong

Indonesia

Abstrak
Key words:
konjugosi,
nimotuzumob,
dendrimer,
PAMAM G4,

NolO.


SINTESIS DAN KARAKTERISASI KONYUGAT DENDRIMER PAMAM G4-NIMOTUZUMAB.

Dendrimer

Poliamidoamin (PAMAM) merupakan suatu senyawa polimer globular yang dapat digunakan untuk
membawa obat/senyawa ke organ, jaringan, tumor atau kanker. Nimotuzumab merupakan antibodi
monoklonal yang sangat spesifik dapat mengenali domain eksternal epidermal growth factor
receptor (EGFR). Pengkonyugasian dendrimer PAMAM dengan antibodi monoklonal Nimotuzumab
sebagai homing device akan menghasilkan suatu sistem pembawa obat yang tertarget pada EGFR
sehingga dapat mengurangi efek samping yang tidak diinginkan. Pada penelitian ini, Nimotuzumab
diaktivasi dengan NaIO. dengan rasio 1:1, lalu dimurnikan dengan menggunakan ultrafiltrasi
sentrifugasi dan dikarakterisasi dengan spektrofotometer
UV (Ultra Violet) dan Fourier Transform
Infra Red (FTIR). Hasil aktivasi Nimotuzumab (CHO-Nimotuzumab) dikonjugasikan dengan dendrimer
PAMAM G4 dengan rasio mol 1:4, kemudian dimurnikan menggunakan ultrafiltrasi sentrifugasi.
Konyugat
dendrimer
PAMAM
G4-Nimotuzumab

dikarakterisasi
dengan
menggunakan
spektrofotometer
UV, Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT), Particle Size Analyzer (PSA) dan
elektroforesis gel Sodium· Dodecyl SulphatePolyacrilamide
Gel Electrophoresis (SDS) page. Hasil
karakterisasi CHO-Nimotuzumab menunjukkan bahwa gugus diol pad a Nimotuzumab telah berhasil
dioksidasi menjadi gugus aldehid. Dan hasil karakterisasi konjugat dendrimer
PAMAM G4Nimotuzumab menunjukkan bahwa konyugat dendrimer PAMAM G4-Nimotuzumab telah berhasil
dibuat dan dimurnikan dengan ukuran partikel rata-rata 12,29 nm.
SYNTHESIS

AND

CHARACTERIZATION

OF

PAMAM


G4-NIMOTUZUMAB

CONJUGATE.

Polyamidoamine dendrimer( PAMAM ) is a globular polymer compound that can be used to carry
drugs / compounds to organ, tissue, tumor or cancer. Nimotuzumab is a specific monoclonal
antibody which can recognize the external domain of epidermal growth factor receptor ( EGFR).
Conjugation of PAMAM dendrimer with Nimotuzumab monoclonal antibody as a homing device will
produce a drugs targeted carrier system on EGFR in order to reduce unwanted side effects. In this
study, Nimotuzumab was activated with NaIO. with ratio mole of 1:1, which then purified using
ultrafiltration centrifugation and characterized by UV (Ultra violet) and Fourier Transform Infra Red
(FTIR) spectrophotometer.
CHO-Nimotuzumab as a results an activation of Nimotuzumab, was then
conjugated to G4 PAMAM dendrimer with mole ratio of 1:4 , and then purified using ultrafiltration
centrifugation.
G4 PAMAM dendrimer
- Nimotuzumab
conjugates characterized
using UV

spectrophotometer,
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) , Particle Size Analyzer (PSA)
and Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrilamide Gel Electrophoresis (SDS) page gel electrophoresis.
Characterization results of CHO-Nimotuzumab indicated that diol groups on Nimotuzumab has been
successfully oxidized to aldehyde. Characterization
results of the PAMAM dendrimer
G4Nimotuzumab
conjugate indicated that PAMAM G4 - Nimotuzumab
has been successfully
synthesized and purified with an average particle size of 12.29 nm.

Penulis Korespondensi
e-mail: adang~§.@yahoo.com

1

diagnosa, terapi, atau molekul biologi aktif

PENDAHULUAN


lainnya pada molekul
Kanker

merupakan

abnormal yang terbentuk

kumpulan

sel

dendrimer

Dendrimer poliamidoamin

oleh sel-sel yang

tersebut.

(PAMAM) adalah


salah satu dendrimer dengan inti etilendiamin

tumbuh secara terus-menerus, tidak terbatas,

yang aman,

tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya

minimum, berukuran 1-100 nm, monodispers,

dan tidak berfungsi fisiologis. Kanker terjadi

dan memiliki rongga internal yang

karena

menjerap obat ke dalamnya. Sifat unik yang
dimiliki
oleh

dendrimer
PAMAM
ini

timbul

jaringan

dan

berkembang

biaknya

{infi/troti!}

sambil

sekitarnya


merusaknya

dapat

(dekstrutij),

menyebar

mendorong

kebagian lain tubuh, dan umumnya fatal jika

dalam

dibiarkan.

Saat ini telah

non-imunogenik,


sitotoksisitas

penggunaannya

biomedikasi,

mampu

secara

terutama

luas

dalam

hal

dicapai kemajuan


penghantaran obat, terapi gen, terapi tumor,

yang pesat dalam bidang biologi molekuler,

kemoterapi, dan diagnostik. Pengkonjugasian

radioterapi,

dan

dendrimer

dapat dilakukan dengan molekul

kemoterapi, namun semua itu sampai saat ini

pembawa

yang spesifik ke target

masih belum mampu memperbaiki

peptida, asam folat, dan antibodi monoklonal

biomarker

rate penderita

kanker

survival

kanker secara keseluruhan.

seperti

[3-6].

Sebagian besar senyawa antikanker yang ada
saat ini, tidak dapat membedakan secara jelas

Nimotuzumab

merupakan

obat

antara sel kanker dan sel normal, sehingga

kanker yang masuk golongan "terapi target".

dapat

Berbeda dengan obat kanker konvensional

menimbulkan

toksisitas

yang

disekitarnya.
diperlukan

efek

samping

dan

bagi

sel

yang dikenal

ini

target"

berbahaya

Oleh
suatu

karena

itu,

rancangan

saat

obat

dengan

sebagai kemoterapi,

zat- zat spesifik dalam tubuh yang berperan

sistem penghantaran yang spesifik ke target

dalam proses pertumbuhan

dan

"target"

seminimal

mungkin

masuk

"terapi

bekerja selektif dengan menjadikan

ke

organ/jaringan yang bukan target [1-2].

kanker sebagai

pengobatan. Dengan demikian, efek

samping yang muncul dari pemberian

obat

"terapi target" jauh lebih ringan dibandingkan
Untuk

memperoleh

sistem

obat

penghantaran obat yang dapat bekerja secara
tertarget

dapat

dendrimer

digunakan

dengan

sebagai

homing

merupakan

polimer

konjugat

antibodi

monoklonal

device.

Dendrimer

bercabang

kanker

"target"

Yang menjadi
suatu antibodi

monoklonal,
growth

adalah

factor

reseptor

(Epidermal

epidermal

Growth

Factor

Receptor, EGFR).Adanya EFGRdalam jumlah

yang

berlebih pada jaringan kanker seorang pasien

berstruktur unik tiga dimensi, memiliki gugus-

menjadi

gugus fungsi yang dapat dimodifikasi

tersebut

permukaannya

konvensional.

dari Nimotuzumab,

pada

dan dapat membawa bahan

lebih

indikasi

bahwa

kanker

pasien

adalah jenis kanker yang menjadi

cepat

memburuk,

pemberian

obat

aktif secara selektif langsung ke sasaran dan

kemoterapi

tidak menyebar ke organ/ jaringan lain yang

tidak

tidak

pasien menjadi lebih pendek. Ditemukannya

sebagai
delivery

diinginkan.
sistem
system)

molekulnya

Keunggulan
penghantaran
terdapat

dendrimer
obat

pada

efektif

terapi

(drug

yang bercabang-cabang dengan

disertai

sering menjadi

sehingga usia harapan

target terhadap

peluang

struktur

dan radioterapi

lebih

EGFR ini membuka

berhasilnya

peningkatan

hidup

terapi

kanker

harapan dan kualitas

permukaannya yang sangat banyak, sehingga

hidup

memungkinkan

satunya terapi target yang bekerja terhadap

penyisipan

zat

untuk

2

pasien.

Nimotuzumab

bukan

satu

EGFR, tetapi yang membedakannya dengan

dari

hasil

obat-obat serupa pendahulunya adalah aspek

dengan

keamanannya.
Dari berbagai
penelitian
diketahui bahwa EGFR ini banyak dijumpai

merupakan
obat

konyugasi

antara

Nimotuzumab.

PAMAM

Senyawa ini

G4
akan

prekursor sistem penghantaran

tertarget

baik

sebagai

sediaan

radiofarmaka (diagnosis dan terapi) ataupun

pada penderita kanker kepala dan leher,
kanker usus, kanker paru, glioma (salah satu

sebagai media kontras untuk MRI dan CT
Scan.

jenis kanker otak), kanker esophagus, kanker
pankreas, kanker prostat, kanker leher rahim,

TATA KERJA

kanker payudara dan beberapa jenis kanker
padat yang lain [7-10].

Bahan
Pada
PAMAM

penelitian

Generasi

dengan antibodi

4

ini,

digunakan

adalah

Nimotuzumab
(TheraCIM, Kalbe Farma),
larutan dendrimer PAMAM G4 10% dalam

dendrimer

(G4) dikonjugasikan

monoklonal

yang

metanol (Sigma-Aldrich), NaI04, etilen glikol,

Nimotuzumab

sebagai homing device. Nimotuzumab bekerja

ammonium asetat, asam asetat glasial, asam

sebagai inhibitor

factor

asetat, NaH2P04, CUS04, NaOH, ammonium

protein

bikarbonat (E.Merck}, bovine serum albumin

receptor

epidermal

growth

(EGFR) yaitu menghambat

reseptor epidermal

growth factor

(Sigma Aldrich), aqua bidestilata steril (PT.

(EGF) yang

Ikapharmindo

banyak terdapat pada permukaan sel kanker,
sehingga konjugat
Nimotuzumab

dendrimer

dapat

Indonesia),

dan

NaBH4 (Fluka). Alat yang digunakan adalah

PAMAM G4-

digunakan

Putramas,

Spektrofotometer

sebagai

Jasco

UV-550,

KCKT

sistem pembawa obat yang tertarget pada
EGFR [8-9]. Sebelum tahap pengkonjugasian,
Nimotuzumab
diaktivasi terlebih
dahulu

(Shimadzu SCL-10A) yang dilengkapi dengan
kolom SEC 250, Particle Size Analyzer (PSA),
protein

filter

dengan

Weight

Cut Off

menggunakan

natriumperiodat

Vivaspin

dengan

Molecular

(MWCO) 30 dan 10 KD,

(NaI04)
sehingga
gugus
diol
pada
Nimotuzumab akan teroksidasi menjadi gugus

kromatografi filtrasi gel kolom PD-10 dengan

aldehid yang dapat digunakan untuk konjugasi

(Hettich EBA 8S), Vortex/

dengan gugus amin pada dendrimer PAMAM

(Seveneasy

G4 [11-12].

analitik

yang

Beberapa teknik

dilakukan

terbentuknya

untuk

matriks Sephadex G-25 medium, Centrifuge

karakterisasi

(Thermo

memverifikasi

dalam

menggunakan

beberapa

mencakup

analisis

penentuan

ukuran

penelitian
teknik

spektrum
dan

distribusi

timbangan
mikropipet

Corporation,

Biohit

dan

dan alat-alat gelas yang umum digunakan
dalam labotatorium.

ini
analisis

UV,

Electron

Toledo),

Instrument),

Proline), aluminium foil, syringe, syringe filter,

komplek senyawa PAMAM G4-

Nimotuzumab

Mettler

(Denver

mixer, pH meter

FTIR,
Pemurnian dendrimer PAMAM G4.

ukuran

partikel konjugat serta pemeriksaan dengan
teknik

gel

elektroforesis

Dendrimer

menggunakan

dihilangkan
melakukan
karakterisasi

G4

10

%

disimpan dalam methanol. Pelarut methanol

akrilamida [12].
Tujuan

PAMAM

dari

sintesis

penelitian
yang

dan pemastian

ini

diikuti

dari

dendrimer

PAMAM

G4

adalah

dengan cara penguapan dengan mengalirkan

dengan

gas nitrogen.
Residu hasil penguapan
kemudian dilarutkan dalam air bebas mineral.

terbentuknya

senyawa konyugat PAMAM G4-nimotuzumab

3

Aktivasi Antibodi Monoklonal

Nimotuzumab

Konjugat
Nimotuzumab

(pembuatan CHO Nimotuzumab)

dendrimer

dibuat

PAMAM

dengan

rasio

G4molar

nimotuzumab pada dendrimer 1 : 4. Sebanyak
Aktivasi

Nimotuzumab

dilakukan

20lll

larutan

dendrimer

PAMAM

G4 10%

hingga kering.

dengan mol rasio Nimotuzumab : Nal04 yaitu

dalam metanol dialiri gas

1:230 (1,6 mg : 1,6 mg). Sejumlah dapar

PAMAM G4 kemudian direkonsitusi

asetat pH 5,5 (0,4 ml) ditambahkan kedalam

dengan 20lll dapar bikarbonat 50 mM pH 9.
Ke dalam larutan ini kemudian ditambahkan

320

III

larutan

nimotuzumab

5

mg/mL.

N2

Campuran kemudian diaduk dengan vortex

larutan

dan didinginkan pada suhu 2-g°C. Sejumlah

kemudian diinkubasi

Nal04 (1,6 mg) yang dilarutkan dalam 0,4 ml

suhu 2-g0C dalam keadaan terlindung

dapar

eahaya.

asetat

pH 5,5 di vortex

kemudian

CHO-Nimotuzumab.

dengan

Kedalam

Campuran

selama 20 jam

konjugat

ini

pada
dari

kemudian

didiamkan pada suhu 2-g0C serta dilindungi

ditambahkan sejumlah NaBH4 (42 Ill) dalam

dari eahaya. Kedua larutan diatas kemudian

air dengan konsentrasi 4 mg/mL. Campuran

dieampurkan dan iinkubasi selama 2 jam pada

diinkubasi kembali selama 3 jam pada suhu 2-

suhu 2-g0C dalam keadaan gelap. Sejumlah

gOCdan terlindung dari eahaya.

etilen

glikol

eampuran,

(g Ill)
yang

ditambahkan

diikuti

selama 30 menit

dengan

kedalam
Pemurnian Konjugat Dendrimer PAMAM G4 Nimotuzumab

inkubasi

pada suhu 2-g0C dalam

keadaan gelap. Pada proses ini akan diperoleh
larutan

Nimotuzumab

Nimotuzumab).
dimurnikan
Vivaspin

larutan

teroksidasi

KD

Pemurnian

CHO-Nimotuzumab

menggunakan
30

(CHO-

filter

MWCO

protein

dengan

eara

konjugat

dengan

menggunakan

dengan

metode

2

dilakukan

metode,

ultrafiltrasi

yaitu

sentrifugasi

menggunakan filter protein Vivaspin 10 KD

disentrifugasi beberapa kali pada keeepatan

MWCO

dan

4000 rpm. Hasil pemurnian dilarutkan dalam

kromatografi filtrasi gel kolom PD-10 dengan

larutan dapar fosfat 0,1 M pH 6,5 dengan

matriks

volume akhir 500 ilL.

ultrafiltrasi

menggunakan

Sephadex G-25 medium.

200 III
Analisis CHO-Nimotuzumab dengan FTIR

dengan

Metode

dilakukan dengan eara memipet
larutan

konjugat

ke dalam

filter

protein Vivaspin 10 KD MWCO dan volume
nya dieukupkan hingga 2 ml dengan dapar

Untuk
aktivasi

memastikan

Nimotuzumab

bahwa tahapan
telah

fosfat

berhasil,

pH

6,5.

disentrifugasi

Filter

selama

protein
15

kemudian

menit

dengan

dilakukan analisa dengan menggunakan FTIR.

keeepatan 4000 rpm. Sentrifugasi dilakukan 4

Sebanyak 150 III larutan CHO-Nimotuzumab

kali sehingga diperoleh volume akhir 150 ilL.

dan dimasukkan kedalam vial. lalu dialiri gas

Tabung dibalik dan disentrifugasi

selama 5

hingga kering dan serbuk di dalam vial

menit dengan keeepatan 4000 rpm. Kemudian

diambil untuk analisis. Kemudian sebanyak ~

tabung dibilas dengan menambahkan 50 III

50 mg sampel kering diukur dengan alat FTIR.

dapar fosfat pH 6,5 yang diikuti sentrifugasi

Pemeriksaan

selama 5 menit dengan keeepatan 4000 rpm.

N2

spektrum

IR dilakukan

pada

bilangan gelombang 400 sampai 4000 em,l.

Konjugat

Konjugasi Nimotuzumab
PAMAM G4

dianalisis menggunakan spektrofotometer

Nimotuzumab
dengan Dendrimer

4

dendrimer
yang

PAMAM

diperoleh

G4-

selanjutnya
UV.

Analisis Konyugat

Dendrimer

(Shimadzu SCl-10A) yang dilengkapi dengan

PAMAM G4-

Nimotuzumab dengan Spektrofotometer

kolom SEC250 (7,5 x 300 mm), detektor UV-

UV

VIS (280 nm) dengan fase gerak dapar fosfat
Hasil
ultrafiltrasi

pemurnian

dan kolom

menggunakan

dari

O,OlN pH 7,5, volume injeksi contoh 50 ~l,

metode

dan kecepatan alir 1 mljmenit.

PD-10 diuji dengan

Spektrofotometer

Jasco UV-

550, dengan cara membuat baseline terlebih

Analisis Konjugat

dahulu dengan dapar fosfat 0,1 M pH 6,5. lalu

Nimotuzumab dengan Particle Size Analyzer

masing-masing fraksi dianalisis.

(PSA)

Analisis
Fraksi
Pemurnian
Konjugat
Dendrimer
PAMAM
G4-Nimotuzumab

konjugat

dengan Pereaksi Biuret

Nimotuzumab

Dendrimer

PAMAM

G4-

Ukuran dan distribusi ukuran partikel
dendrimer

PAMAM

G4

ditentukan

dengan

menggunakan alat PSA Delsa Nano C dengan
Fraksi-fraksi

konjugat

PAMAM G4-Nimotuzumab

dendrimer

metode photon correlation spectroscopy (PCS)

hasil pemurnian

Malvern dengan scattering angle 15°, 30°, dan

dengan menggunakan kromatografi filtrasi gel

60°. Sejumlah

kolom PD-10 matriks Sephadex G-25 medium
diuji secara kualitatif dengan pereaksi Biuret

PAMAM G4 - Nimotuzumab didispersikan
dalam metanol dan kemudian dimasukkan ke

untuk

dalam kuvet analisis. Analisis ukuran partikel

mengetahui

terdapat

pada fraksi

kandungan protein.

mana saja

(2ml)

konjugat

dendrimer

dilakukan pada suhu 25°(,

Uji dilakukan

dengan menggunakan NaOH 40% yang dibuat
dengan

cara melarutkan

dalam 10 ml

H20

4000 mg NaOH

Analisis Konjugat

dan CuS04 0,5% yang dibuat

Dendrimer

PAMAM

G4-

Nimotuzumab dengan Elektroforesis Gel

dengan cara melarutkan 50 mg CuS04 dalam
10 ml H20. Kemudian sebanyak 150 ~llarutan

Pemastian

sampel ditambah dengan 40 ~l NaOH 40%

dendimer

dan

menggunakan

40

~l

CUS04 0,5%.

Contoh

yang

PAMAM

terbentuknya

konjugat

G4-Nimotuzumab

metode

elektroforesis

mengandung protein akan memberikan warna

dengan

biru ungu.

PAMAM G4-nimotuzumab,

akrilamida.

diuji

Konyugat

gel

dendimer

standar

protein

(10 - 250 KD), PAMAM G4, nimotuzumab dan
Analisis Konyugat
Nimotuzumab

Dendrimer

dengan

PAMAM

Kromatografi

G4Cair

Kinerja Tinggi (KCKT)

CHO-nimotuzumab

didestruksi

pemanasan

10

selama

dilakukan elektroforesis

menit,

dengan
kemudian

gel pada tegangan

250 volt selama 30 menit. Pelat gel akrilamida
Standar Nimotuzumab murni, standar
dendrimer

PAMAM

G4,

PAMAM G4-Nimotuzumab
dengan filter

protein

dan

kemudian dicuci dengan larutan Coomassie

dendrimer

blue sampai noda dari tiap sampel terlihat.

hasil pemurnian

Noda pada sampel dan standar dibandingkan,
kemudian diidentifikasi berdasarkan berat

Vivaspin

dan PD-10

(Fraksi 4) diuji dengan menggunakan KCKT

molekul yang terdapat pada standar.

5

HASIL DAN PEMBAHASAN

IOpLS •••••
~+O.1

••••.
1bpa_pB
s,s

Gambar 1. Aktivasi Nimotuzumab dengan Nal04

Aktivasi

Nimotuzumab

dilakukan

etilenglikol. Penghentian reaksi ini dilakukan

dengan

untuk mencegah terjadinya oksidasi lanjutan

dengan mereaksikan Nimotuzumab

larutan Nal04 dalam keadaan segar di dalam

pada

vial dengan rasio Nimotuzumab : Nal04 (1:1)

diinginkan dari Nimotuzumab.

(Gambar 1). Nal04 akan mengoksidasi gugus

Nimotuzumab dengan Nal04 berupa larutan

diol

gugus

jernih dan tidak memiliki perbedaan warna

yang

larutan
dengan
larutan
standar
Nimotuzumab. Pemurnian CHO-Nimotuzumab

pada

aldehid

Nimotuzumab

menjadi

(CHO), gugus aldehid

digunakan

untuk

Nimotuzumab

dengan

inilah

mengkonjugasikan
gugus

amin

bagian

dilakukan

pada

dendrimer PAMAM G4 [12].

asam

secara

amino

ultrafiltrasi

yang

tidak

Hasil aktivasi

sentrifugasi

dengan menggunakan tabung vivaspin 30.000
harus disimpan

MWCO
(Molecular
Weight
Cut
Off).
Nimotuzumab
memiliki
bobot
molekul

pada suhu 2-8°C dan terlindung dari cahaya

-160.000 g/mol sehingga akan tertahan dan

Larutan

campuran

karena sifat antibodi Nimotuzumab yang tidak

tidak dapat melewati filter vivaspin sedangkan

stabil. Selama proses pengoksidasian, dapar

molekul lainnya seperti Nal04 dengan bobot

yang digunakan yaitu dapar asetat pH 5,5

molekul 213,89 g/mol dan etilenglikol dengan

karena oksidasi dengan menggunakan Nal04

bobot molekul 62,07 g/mol akan melewati

dalam dapar asetat memiliki efisiensi yang

filter vivaspin 30KD, dengan demikian dapat

lebih baik dibandingkan dengan dapar fosfat.

diperoleh larutan yang mengandung
Nimotuzumab murni.

Pengoksidasian Nimotuzumab dengan
Nal04

dihentikan

dengan

menggunakan

6

CHO-

Nimoluzt.n1ab

CHO-Nimoluzt.n1ab

Gambar 2. Spektrogram

dari Spektrofotometer

UV/Vis Nimotuzumab

dan CHO - nimotuzumab

C-H aldehid

III \ I II II\~
25DO

1\

200D

W~CJD...1

Gambar 3. Spektrum

Spektrogram

dari

hasil analisa dengan FTIR CHO-Nimotuzumab

hasil analisis

dengan

UV/Vis (Gambar

2) tidak dapat membedakan

antara

Nimotuzumab

Nimotuzumab,
dapat

digunakan

sehingga
untuk

senyawa

CHO-

Nimotuzumab

dengan
metode

ini

karakterisasi

terse but.

dilakukan

Spektrofotometer

fungsi

untuk

spesifik

CHO-

Nimotuzumab

tidak

Aldehid
terdapat

ke 2

7

Analisis
melihat

yang

dengan
keberadaan

terdapat

pada

FTIR ini
gugus
CHO-

khususnya gugus OH dan gugus

(CHO). Hasil spektrum
pad a Gambar 3 .

yang diperoleh

~"'--

Dendrimer pamam64

pH 9

~

~

---U'C~

...,

J;,
{.

r
1/

Jj••••paa•••••••

HaJIn.~..-,.un.o
-(22.SJ.'.)

fIfiiJ'

dmabayo

~

_



•••
10\

i-

I

nimotnzmnal:HJcodrimerpamamG4
Kon~

Gambar 4. Konjugasi Nimotuzumab dengan PAMAM G4

Dari hasil spektrum

yang diperoleh

dilakukan dengan rasio moll:

4 dalam dapar

dapat diketahui

bahwa pada sampel CHO-

bikarbonat

Nimotuzumab,

terdapat

untuk mengoptimalkan reaksi konyugasi yang

frekuensi

1820-1600

spektrum
cm-1

pada

menunjukkan

terjadi.

50 mM pH 9, hal ini bertujuan

Konyugasi Dendrimer

adanya ikatan C=O aldehid, sedangkan apada

Nimotuzumab

berlangsung

2850 dan 2750 cm-1 menunjukkan

basa (pH 9-

10) sehingga

adanya

dalam

ikatan CH aldehid, hal ini menunjukkan bahwa

nimotuzumab

terdapat

amin sekunder pada dendrimer

gugus aldehid pada sampel CHO-

Nimotuzumab.

Oleh

karena

itu,

dapat

tidak

(OH) menjadi Aldehid (CHO) telah berhasil
dilakukan.

yaitu Natrium

Pengkonyugasian
dengan dendrimer

stabil,

PAMAM G4 (Gambar 4)

8

pada

basa Schiff

PAMAM G4
yang bersifat

sehingga diperlukan
Borohidrida

(NaBH4)

reaksi yang terjadi sebagai berikut:

Nimotuzumab

suasana

aldehid

akan bereaksi dengan gugus

dan membentuk

disimpulkan bahwa reaksi oksidasi gugus Diol

PAMAM G4-

penstabil
dengan

04

Dcndrim~r PAMAM

+

-

Bas,1 S"hiff

1

CHO-Nimotuzunmb

NaHlfa

Gambar 5. Reaksi Konyugasi Nimotuzumab

dengan Oendrimer

PAMAM G4 (Hermanson,

G. T., telah diolah kembali).

4.~H'a1:~.R__",5"J-" ~

""'~~_*":t,':U::~

~"':~!lI:'q_t:J>:I'\,*~,,t

~,'1_.

A

_u_.\.

"'~""',"P"5-::Sa~'" ~~
~"'''";':::f4..,
J!:w,",'

•.• t~%~"'cQ.C~",~,f

_.,,,,-

B

"""



(Malvern)

lVIarkelr/standalr
N irnot:uzurnab
CHO-nirnot:uzurnab
PA.IVIAIVIG4-nirnot:uzurnab
PAIVIAIVIG4

SOKD

20KD
10KD

2

3

Gambar 9. Hasil analisis Nimotuzumab,
PAMAM G4-nimotuzumab

5

4

CHO-nimotuzumab,

DTPA-nimotuzumab,

dan PAMAM G4 dengan SDS page elektroforesis.

11

G4-

Visualisasi

keberadaan

unsur-unsur

177lu-dota-nimotuzumab

yang terdapat dalam reaksi pembentukan
senyawa PAMAM G4-Nimotuzumab dilakukan

sebagai

radiofarmaka terapi kanker, (November),
2010, pp. 663-670.

dengan menggunakan metode elektroforesis
gel (SDSpage), diperlihatkan pada Gambar 9.
Dari

hasil

analisis

dengan

3.

metode

Ciolkowski, M., Petersen, J. F., Ficker, M.,
Janaszewska, A.,

elektroforesis gel (SDS page), dimana sampel

Christensen,

J.

B.,

terlebih dahulu didestruksi yaitu dipanaskan

Klajnert, B., & Bryszewska, M., Surface
modification
of PAMAM dendrimer

pada air mendidih selama 10 menit, terlihat

improves

bahwa pada senyawa nomor 4 (PAMAM G4-

Nanomedicine:

nimotuzumab) masih terlihat adanya fraksi
dari nimotuzumab dan PAMAM dari hasil

815-817.

destruksi

tersebut.

elektroforesis

Dari

data

Biology,

its

4.

Tomalia

D.A., Reyna L.A, Svenson 5.,

Dendrimers

puncak pada waktu

oncology

dapat disimpulkan
sintesis tersebut

bahwa
adalah

8(6), 2012, pp.

and Medicine,

dengan hasil KCKT dimana hanya terdapat 1
6,967

Nanotechnology,

hasil

gel (SDS page) dan diperkuat
retensi

biocompatibility.

menit,

senyawa
PAMAM

hasil
G4-

as multi-purpose
drug

delivery

and

devices for
diagnostic

Biochemical

imaging,

Transactions 35, part

Society

I, 2007, pp.61-67.

nimotuzumab.
5.
KESIMPULAN

Svenson 5., Tomalia D.A., Dendrimers in
biomedical applications -reflections

on

the field. Advanced Drug Delvery Reviews
Berdasarkan
analisa

hasil

dengan

Spektrofotometer

Nal04

PAMAM
berhasil
Dendrimer
terbentuk

57., 2215-1137,
03-2007

KCKT,

PSA

dan

dan

konyugasi

6.

Drabu 5., Khatri 5., Babu 5., Dendrimers:

Dendrimer

Nanopharmaceuticals

Nimotuzumab telah
Hasil
karakterisasi

Research Journal

bahwa

larutan

for

of

Drug Delivery,

Pharmaceutical,

Biological and Chemical Sciences, Vol. 1

konyugat

PAMAM G4-Nimotuzumab

2005, Diunduh tgl 18dari

http://www.sciencedirect.com.

(SDS page)
dapat
aktivasi Nimotuzumab

G4 dengan
dilakukan.

menunjukkan

dan

menggunakan

UV,

elektroforesis
gel
disimpulkan bahwa
dengan

identifikasi

Issue 2, 2010.

yang

berupa larutan jernih, murni dan

7.

memiliki ukuran partikel rata-rata 12,29 nm.

Press,

D.,

Nimotuzumab,

a

novel

monoclonal antibody to the epidermal
growth factor receptor, in the treatment

DAFTAR PUSTAKA

1.

of non-small cell lung cancer, 2011, pp.
59-67.

Lucky A. Paune, Pembuatan
Dendrimer

PAMAM

Skripsi Sarjana Farmasi,

Program
51
Indonesia, 2013.
2.

Konjugat

G4-Nimotuzumab,

8.

Fakultas Farmasi

Reguler

Takeda M., Isamu Okamoto I., Vasumasa
Nishima

Universitas

V., Kazuhiko

Nimotuzumab,

a

Nakagawa

N..

novelmonoclonal

antibody to the epidermal growth factor
receptor, in the treatment of non-small

Humani, T. 5., Ramli, M., Rustendi, C. T.,

cell lung cancer, Lung cancer : Targets

& Subur, M., Preparasi dan uji stabilitas

and Therapy, 2,2011, pp. 59-67.

12

9.

Fischer-durand, N., Salmain M., Rudolf
B.,

Dai

L., Juge

Laprevote

0.,

L., Guerineau

et

aI.,

11. Hens M., Vaidyanathan G., Zhao X.G.,.

V.,

Bigner D.O., Zalutsky M.R., Anti EGFRvl1i

Site-specific

monoclonal antibody armed with

177Lu

:

conjugation of metal carbonyl dendrimer

in vivo comparison of macrocyclic and

to antibody

acyclic ligands, Nuclear

reagent

in

Biochemistry,

and its use as detection
immunoassay.
407

Medicine

and

Biology, 37, 2010, pp. 741-750.

Analytical

(2), 2010, pp. 211-

219.

12.

Hermanson

G.T.,

"Bioconjugate

Technique", second ed., Elsivier, 2008,
10. Vin Z., Liu N., Ma M., Wang L., Hao V.,

pp.130.

Zang X, A novel EGFR-targeted gene
delivery system based on complexes selfassembled by EGF, DNA and activated
PAMAM
Journal

dendrimer,
of Nanomedicine,

International

7, 2012,

pp.

4625-4635.

13