SKEMA SERTIFIKASI WELLSITE GEOLOGIST

  O LSP-PPT MIGAS SKEMA SERTIFIKASI KOMPETENSI

WELLSITE GEOLOGIST

  

Skema Sertifikasi Kompetensi Bidang Wellsite Geologist merupakan skema

sertifikasi Okupasi Nasional yang dikembangkan oleh Komite Skema Sertifikasi LSP

PPT Migas. Kemasan kompetensi yang digunakan mengacu pada Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang ditetapkan berdasarkan Keputusan

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2013

tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori

Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Jasa Pertambangan Golongan

Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Kelompok Jasa Pertambangan Minyak

dan Gas Bumi. Skema sertifikasi ini digunakan untuk memastikan kompetensi

tenaga kerja pada jabatan Skema Sertifikasi Kompetensi Wellsite Geologist dan

sebagai acuan dalam asesmen oleh LSP PPT Migas dan asesor kompetensi.

  Ditetapkan tanggal: Disahkan tanggal: Oleh:

_________________ _________________

Ketua Komite Skema Ketua LSP Nomor Dokumen : SS-WG-WG-303-2017 Kode KBJI : Nomor Salinan : 01-SS-WG-WG-303-2017 Status Distribusi : Terkendali

  Tak terkendali

  1. Latar Belakang

  Dengan telah diterbitkannya Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor : 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi dan Nomor : 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi, maka LSP PPT Migas perlu segera melakukan penyesuaian tentang Skema Sertifikasi. Dengan demikian skema sertifikasi yang disusun oleh Komite Skema LSP PPT Migas setelah mendapatkan lisensi dari BNSP dapat diterapkan oleh LSP yang memiliki ruang lingkup yang sama. Diharapkan proses sertifikasi dapat menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten.

  2. Ruang lingkup

  2.1. Bidang Wellsite Geologist

  2.2. Lingkup penggunaan Persyaratan dasar bagi tenaga teknik khusus di lingkungan Bidang Wellsite

  Geologist yang mempunyai tugas utama mengevaluasi data geologi bawah

  permukaan pada proses pengeboran serta menjamin keselamatan dan kelancaran pada kegiatan operasi pengeboran minyak dan gas bumi serta panas bumi.

  3. Tujuan

  3.1. Memastikan dan memelihara kompetensi para Wellsite Geologist pada lingkup kegiatan operasi pengeboran minyak dan gas bumi serta panas bumi.

  3.2. Memastikan dan memelihara kompetensi para Wellsite Geologist di bisnis pada kegiatan operasi pengeboran minyak dan gas bumi serta panas bumi.

  3.3. Memastikan dan memelihara kompetensi para Wellsite Geologist pada lembaga penilaian kesesuaian.

  3.4. Memastikan dan memelihara kompetensi para Wellsite Geologist secara mandiri.

  4. Acuan Normatif

  Persyaratan ini disusun berdasarkan perundangan yang berlaku di Indonesia dengan mengacu kepada:

  4.1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja

  4.2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi

  4.3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

  4.4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan

  4.5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)

  4.6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

  4.7. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional

  4.8. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

  4.9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 09 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiataan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi

  4.10. Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 03.P/123/M.PE/1986 dan/atau Nomor 07.P/075/M.PE/1991 tentang Sertifikasi Tenaga Teknik Khusus Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumber Daya Panas Bumi beserta aturan pelaksanaannya

  4.11. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Sistem Standardisasi Kompetensi Kerja Nasional

  4.12. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata Cara Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

  4.13. Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum

  4.14. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 111.K/70/MEM/2003 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 20 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008 dan telah diperbaharui dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 05 Tahun 2015 tanggal 20 Januari 2015 tentang Pemberlakuan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di Bidang Kegiatan Usaha Minyak dan Gas Bumi secara Wajib

  4.15. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 211/MEN/2004 tentang Pedoman Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  4.16. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 231A/MEN/X/2005 tentang Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi dan Pembinaan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

  4.17. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 160 Tahun 2013 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan dan Penggalian Golongan Pokok Jasa Pertambangan Golongan Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Kelompok Jasa Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Bidang Wellsite Geology

  4.18. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 1/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Penilaian Kesesuaian

  • – Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Profesi

  4.19. Peraturan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor 2/BNSP/III/2014 tentang Pedoman Pembentukan Lembaga Sertifikasi Profesi 4.20. Keputusan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Nomor Kep.

  01.K/60.05/DJM/2003, tentang Lembaga Sertifikasi Personil Tenaga Teknik Khusus Minyak dan Gas Bumi

5. Kemasan / Paket Kompetensi

  5.1. Level : VI

5.2. Jenis kemasan : Okupasi Nasional Wellsite Geologist

  5.3. Rincian Unit Kompetensi : TINGKAT REVISI-0 LSP- TINGKAT REVISI-0 LSP- KODE UNIT JUDUL UNIT B.091001.001.01

  Melakukan koordinasi pekerjaan geologi crew service

  report) dan laporan akhir (final report)

  8.1. Surat Keterangan Sehat yang menyatakan : kemampuan fisik penglihatan (tidak buta warna), pendengaran baik, mobilitas/tidak cacat fisik)

  8. Persyaratan Kompetensi

  Engineer

  a. Ijasah minimal Strata-1 atau Diploma IV Teknik Geologi, pengalaman kerja minimal 2 tahun dibidang mud logging, termasuk 1 tahun sebagai Pressure

  7.2. Memiliki Pengalaman Kerja:

  b. Sertifikat pelatihan berbasis kompetensi (PBK) pada Lembaga Diklat Profesi (LDP) dengan waktu 250 Jam Pelatihan (JP).

  a. Ijasah minimal Strata-1 atau Diploma IV Jurusan Teknik Geologi

  7.1. Belum memiliki pengalaman kerja:

  7. Persyaratan Dasar

  6.10. Membuat laporan harian (daily report) dan laporan akhir (final report)

  6.9. Memonitor peralatan ukur dan gas sensor Menyiapkan laporan harian (daily

  Company

  6.8. Melakukan korelasi dengan data acuan

  6.7. Menyiapkan data acuan sumur terdekat dan atau data seismik dan atau data analisa cutting dan atau data analisa wireline logging

  6.6. Melakukan analisa data selama proses pemboran

  6.5. Melakukan analisa data sebelum pemboran

  6.4. Melakukan analisa contoh (sample) batuan dan gas

  6.3. Mempersiapkan contoh (sample) batuan dan gas

  6.2. Melakukan koordinasi pekerjaan geologi di Mud logging unit, wireline logging unit dan atau Logging While Drilling/ Measurement While Drilling (LWD/MWD)

  6.1. Menetapkan pekerjaan geologi

  6. Pekerjaan dan Uraian Tugas :

  Memberi informasi kemungkinan adanya bahaya selama proses pemboran B.091001.004.01 Melakukan korelasi B.091001.005.01 Membuat laporan

  B.091001.002.01 Melakukan analisa contoh (sample) batuan dan gas B.091001.003.01

  8.2. Untuk menjamin persyaratan telah dipenuhi pemohon diwajibkan mengumpulkan fotocopy ijazah terakhir yang dimiliki, surat keterangan dokter pemerintah/ puskesmas, dan surat keterangan pengalaman kerja/ magang dari perusahaan

8.3. Pemohon yang memiliki sertifikat kompetensi sebelumnya diluar LSP “PPT Migas” maka untuk sertifikasi ulang harus mengikuti uji kompetensi dari awal.

  9. Hak Pemohon Sertifikasi

  9.1. Asesi yang lulus dalam asesmen kompetensi akan diberikan sertifikat dan kartu tanda asesi.

  9.2. Asesi dapat menggunakan sertifikat kompetensi untuk promosi diri sebagai profesi asesi.

  9.3. Asesi yang tidak lulus sertifikasi bisa mengulang dengan mengumpulkan persyaratan seperti permohonan baru.

  10. Kewajiban Pemegang Sertifikat Kompetensi Wellsite Geologist

  10.1. Melaksanakan keprofesian sebagai Wellsite Geologist dengan tetap menjaga kode etik profesi.

  10.2. Bersedia dilakukan survailen sebagai pemegang sertifikat kompetensi yang ditetapkan LSP minimal pada saat re-sertifikasi.

  10.3. Melakukan re-sertifikasi setiap 4 tahun sekali.

  11. Biaya

  11.1. Biaya Uji Kompetensi sertifikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah yang berlaku tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

  11.2. Biaya sertifikasi Wellsite Geologist sebesar Rp 1.900.000,-.

  11.3. Biaya pelaksanaan sertifikasi di luar TUK Cepu sebesar Rp 1.900.000,- belum termasuk biaya akomodasi, konsumsi dan transportasi tim asesor.

  11.4. Asesmen dapat dilaksanakan apabila jumlah peserta minimal 6 orang.

  12. Proses sertifikasi

  12.1. Persyaratan Pendaftaran Secara umum proses sertifikasi mencakup : peserta yang telah memastikan diri kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi untuk paket/okupasi Wellsite

  Geologist dapat segera mengajukan permohonan kepada LSP dengan memilih

  TUK/Assessment centre yang diinginkan, dan mengisi Form Persyaratan Peserta Uji Kompetensi (Form No. F.9.01.A), Form Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) dan untuk yang sertifikasi ulang ditambah dengan Form Pemutakhiran Pemegang Sertifikat (Form No. F.9.05.B) beserta lampirannya.

  Dari data calon tersebut dilakukan Evaluasi/ Pra Uji Kompetensi Calon dan ditetapkan dalam Sidang Pleno Sertifikasi dengan standar SKKNI.

  12.2. Proses Asesmen

  12.2.1. Peserta berhak mendapatkan informasi yang diperlukan terkait dengan unit-unit kompetensi yang diujikan; TINGKAT REVISI-0 LSP-

  12.2.2. Peserta mengisi form penilaian mandiri yang dapat di download di website LSP PPT MIGAS dan dikirim ke LSP PPT MIGAS selambat- lambatnya 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan uji kompetensi;

  12.2.3. Form (FR-APL-01) dan (FR-APL-02) yang telah diisi oleh calon asesi, dikaji dan diverifikasi dalam sidang pleno (Pra uji kompetensi);

  12.2.4. Hasil pra uji kompetensi pada sidang pleno digunakan sebagai dasar perencanaan Asesmen yang dituangkan pada FR-POA-01 Perencanaan Asesmen dan setelah itu dilakukan uji pengumpulan bukti FR-DAT-01;

  12.2.5. Pelaksanaan Asesmen (FR-ASC-01)yang disusun berdasarkan Prosedur dan Instruksi Kerja untuk menjamin bahwa semua persyaratan skema diverifikasi secara objektif dan sistematis dengan bukti terdokumentasi sehingga memadai untuk menegaskan kompetensi calon dengan metode uji kompetensi unit kompetensi sesuai dengan level jabatan pada SKKNI, lisan/ wawancara.

  12.3. Proses Uji Kompetensi

  12.3.1. LSP menugaskan tim asesor untuk mengases kompetensi pada asesi berdasarkan persyaratan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.2. Metode dan mekanisme asesmen kompetensi terdiri dari uji tertulis, lisan/wawancara dan praktek/simulasi sesuai dengan skema sertifikasi LSP PPT Migas;

  12.3.3. Hasil Pelaksanaan Asesmen dituangkan pada Rekomendasi Keputusan Asesmen (FR-ASC-01);

  12.3.4. LSP harus dapat menerima Umpan Balik (FR-ASC-02) dari peserta uji kompetensi/asesi;

  12.3.5. LSP mengakomodasi kemungkinan adanya kekhususan kondisi pemohon seperti bahasa;

  12.3.6. Apabila Umpan Balik (FR-ASC-02) tersebut terbukti, maka tim asesor dapat merekomendasikan dilaksanakan kaji ulang penilaian (FR-ASC-03) dan jika tidak dapat dibuktikan maka asesi mengikuti proses ulang uji kompetensi dari awal.

  12.4. Keputusan Sertifikasi

  12.4.1. Keputusan sertifikasi yang ditetapkan untuk asesi oleh LSP harus berdasarkan skema sertifikasi terdiri dari metode uji tertulis yang diperiksa dengan sistem komputer (LJK), hasil ujian Lisan dan praktek dan diketahui oleh asesor yang melakukan asesmen, personel LSP dan Tim Asesor dalam sidang yudisium;

  12.4.2. Kriteria keberhasilan peserta yang dinyatakan kompeten/lulus jika nilai hasil evaluasi yang diperoleh minimal 70 untuk setiap materi yang diujikan;

  12.4.3. Hasil keputusan sertifikasi diumumkan melalui web site; 12.4.4. LSP memberikan sertifikat kompetensi kepada peserta yang kompeten.

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

  TINGKAT REVISI-0 LSP-

  14.2. Evaluasi peserta (sampling)

  17. Banding

  16.1 Pemegang sertifikat kompetensi harus menandatangani pernyataan penggunaan sertifikat (Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A)).

  16. Penggunaan Sertifikat

  15.2. Sertifikasi ulang ditetapkan 4 tahun sekali dan ketentuannya diatur dalam prosedur.

  15.1. Persyaratan sertifikasi ulang sama dengan persyaratan awal untuk menjamin bahwa pemegang sertifikat kompetensi selalu memenuhi sertifikasi kompetensi terkini;

  15. Sertifikasi Ulang

  14.5. Survailen dilaksanakan 1 kali

  14.4. Witness (bila diperlukan)

  14.3. Monitoring, pelaporan dan sanksi

  14.1. Evaluasi rekaman kegiatan ujian

  13. Pembekuan dan Pencabutan Sertifikat

  Untuk memelihara kompetensi pemegang sertifikat kompetensi, LSP melakukan survailen yang mencakup:

  14. Survailen

  13.6. Bila terjadi acuan sertifikasi tidak sesuai atau penyalahgunaan Sertifikat dalam publikasi, katalog, dan seterusnya harus ditangani oleh LS P “PPT MIGAS” untuk dilakukan penanganan tindakan perbaikan penundaan dan pencabutan setifikat yang dituangkan dalam format Pencabutan dan Pembatalan Sertifikat (Form No.: F. 9. 05. C).

  13.5. Melakukan pemalsuan sertifikasi kompetensi kerja LSP ”PPT MIGAS”;

  13.4. Masa berlaku sertifikat telah habis;

  13.3. Mendapat pernyataan tidak puas dari pemakai jasa paling sedikit 3 kali dan dapat dibuktikan bahwa pernyataan tidak puas tersebut, timbul karena ketidak sesuaian pemegang sertifikat dalam melakukan pekerjaannya dalam lingkup sertifikat kompetensinya;

  13.2. Kesehatan dari pemegang sertifikat tidak memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan dalam ruang lingkup sertifikat kompetensinya;

  13.1. Pemegang sertifikat tidak mengisi dan mengirim kembali kepada LSP PPT Migas Formulir Unjuk Kerja Pemegang Sertifikat (F.9.05.A) dan Formulir Pemutakhiran Pemegang Sertifikat Kompetensi (Form No.: F. 9. 05. B);

  Sertifikat yang telah diperoleh dapat di cabut atau dibekukan dengan mempertimbangkan hal berikut:

  17.1 Asesi/pemohon dapat mengajukan banding dan/atau keluhan, apabila terbukti adanya keputusan LSP yang merugikan dan/atau ketidaksesuaian dengan skema sertifikasi.

18. Diagram Alir

  

DIAGRAM ALIR

PROSES SERTIFIKASI

Permohonan :

  (Mengisi Form F.9.01.A / Pemohon F.9.05.A / F.9.05.B / FR - APL-01

  (Calon Asesi) dan FR - APL- 02 ) dilengkapi dokumen Portofolio terdiri dari :

  • Copy ijasah (dilegalisir) Pengalaman Kerja - Keterangan Sehat (dokter)
  • Sertifikasi Ulang

  Copy sertifikat pelatihan - Pas photo terbaru 3x4; 2 lbr

  • Copy sertifikat kompetensi - yang terakreditasi Membayar biaya sertifikasi - Survailen Penerbitan Sertifikat Kompetensi

  Pra Uji Kompetensi Kajian dan Verifikasi (FR - APL-01 dan

  Tidak Kompeten FR - APL- 02)

  Belum Kompeten Keputusan

Umpan Balik

Sertifikasi

  

(FR-ASC-02)

Rencana Asesmen

  FR-POA-01 Ya

Kaji Ulang Asesmen

  

(FR-ASC-03)

Pelaksanaan Uji Kompetensi (FR-DAT.01 Perangkat Asesemen) :

  Asesmen &Rekomendasi - Uji Tulis

  • (FR-ASC-01 Pelaksanaan Uji Lisan/Wawancara
  • Asesmen & Rekomendasi) Uji Praktek/Simulasi

  TINGKAT REVISI-0 LSP-