Mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu mahasiswa mengenal prinsip dasar kontrol dan kontrol otomatik serta membantu mengoperasikan perangkat kontrol otomatik atau lebih lanjut membangun suatu kontrol secara elektronik khususnya dibidang teknik pertania
Kontrol Otomatik PNG 415 / ( 2 + 1 )SKS Dr. Andasuryani, STP,MSi.
Dr. Eng. M. Makky, STP,MSi
KONTRAK PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah : Kontrol Otomatik Kode Mata Kuliah : PNG 415 Pengajar
: Dr. Andasuryani, STP,MSi : Dr. Eng. M. Makky, STP,MSi Semester : VII
Manfaat Mata Kuliah:
Mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu mahasiswa mengenal prinsip dasar kontrol dan kontrol otomatik serta membantu mengoperasikan perangkat kontrol otomatik atau lebih lanjut
membangun suatu kontrol secara elektronik khususnya dibidang
teknik pertanianDeskripsi Mata Kuliah:
Nama Mata Kuliah : Kontrol Otomatik Kode Mata Kuliah/ SKS : PNG 415/3 (2+1) Pelaksanaan : Semester VII (Ganjil) Prasyarat : Elektronika Status Mata Kuliah : Pilihan No.
Pokok Bahasan Pendahuluan
1 Fungsi alih dan diagram kotak
2 Grafik aliran sinyal
3 Gerbang Logika dan Aljabar Boolean
4 Programmable Logic Control (PLC)
5
6 Fuzzy Logic Control (FLC) Pengenalan kontrol mekanik dua posisi on-off
7
8 Pengenalan Kontrol PID Komunikasi dengan interface PPI 8255
9
Tujuan/ Pembelajaran Outcomes
Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa mampu
menguasai prinsip dasar sistem kontrol dan membangun
suatu sistem kontrol secara elektronik.Metode Pembelajaran:
Self-Directed Learning (SDL) : untuk merumuskan sistem
perkuliahan dan silabus MK
: dengan memberikan
Contextual Teaching and Learning (CTL)
contoh kasus dalam kehidupan sehari
- – hari
Small Grup Discussion dan Cooperative Learning (CL) : membagi
mahasiswa menjadi kelompok
- – kelompok untuk berdiskusi tentang pokok bahasan
Student Centered Learning (SCL).
Referensi
Bolton,W. 1995.Mechatronics: Electronic control systems in mechanical engineering. Longman Group Limited.
Departemen Fisika. 2006. Bahan Pelatihan
Programmable Logic Control dan Microcontroler . Cisarua. Bogor.
Kuo, Benjamin C. 1997. Automatic Control Systems.
Prentice Hall of India Private Limited.
Kusumadewi, Sri. 2002. Analisis dan desain sistem fuzzy
menggunakan Toolbox Matlab. Graha Ilmu. YogyakartaReferensi
Mismail, Budiono.1998. Dasar-dasar rangkaian logika digital. ITB Bandung.
Malik,Moh. Ibnu dan Anistardi. 1997. Bereksperimen dengan
Mikrokontroler 8031. PT. Elex Media Komputindo.Jakarta.
National instruments. 1997. Fuzzy Logic for G Toolkit Reference Manual. National Instruments Corporation.
Ogata,Katsuhiko. 1995. Teknik Kontrol Automatik (Sistem
Pengaturan). Erlangga. JakartaReferensi
Putra, Agfianto Eka. 2004. PLC: Konsep, Pemprograman
dan Aplikasi. Gava Media. Yogyakarta. Romanuudin,M. 1997. Fuzzy Logic Control. Laboratoria Instrumentasi dan Kontrol.Jurusan Teknik Fisika. ITB.
Bandung.
Setiawan, Iwan. 2006. Programmable Logic Controller (PLC) dan Teknik Perancangan Sistem Kontrol. Andi Offset.Yogyakarta.
Subrata, Dewa Made dan Sarwono Susilo. 1991. Kontrol
Tugas
Setiap mahasiswa diwajibkan mengikuti latihan dan penyelesaian tugas yang diberikan oleh dosen.
Setiap mahasiswa diwajibkan menyerahkan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan
Setiap mahasiswa diwajibkan membahas dua buah jurnal ilmiah
yang terkait dengan pokok bahasan. Jurnal yang pertama terkait dengan pokok bahasan sebelum Ujian Tengah Semester (UTS) dan dikumpulkan pada saat ujian MID. Jurnal yang kedua terkait dengan pokok bahasan sebelum Ujian Akhir (UAS) dan dikumpulkan pada tanggal pada saat UASPenilaian ) % i ( ila N se ta en rs Pe
Tugas dan Keaktifan di Ujian MID Ujian UAS Kuis Kehadiran Etika PR kelas Persentase (%)
25
25
15
10
10
10
5
Pelaksanaan Mata Kuliah: No. Pokok Bahasan
1 Pendahuluan
2 Fungsi alih dan diagram kotak
3 Grafik aliran sinyal
4 Gerbang Logika dan Aljabar Boolean
Programmable Logic Control (PLC)
5 Fuzzy Logic Control (FLC)
6
Dosen Pengampu:
Dr. Andasuryani, S.TP, M.Si
Dr. Eng. Muh. Makky, S.TP, M.Si
Kontrol Otomatik ( PNG 415 / (2+1) SKS)
PendahuluanKuliah ke : 1 Dr. Andasuryani, STP, MSi OUTLINE
PENDAHULUAN BEBERAPA ILUSTRASI SISTEM KONTROL DEFINISI SISTEM KONTROL KOMPONEN DASAR SISTEM KONTROL TUJUAN SISTEM KONTROL
ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM KONTROL JENIS SISTEM KONTROL TUJUAN :
Mempelajari komponen dasar dalam suatu sistem kontrol
Mempelajari istilah-istilah dalam sistem kontrol
Mempelajari jenis-jenis sistem kontrol Beberapa Ilustrasi
Model ruang perngeringan Rangkaian Sensor Rangkaian aktuator D
C (DC) Catu daya A Sumber AC ADC B I/O Interface DAC
Pendahuluan Apa yang dimaksud dengan sistem kontrol? Sistem kontrol Sistem : Suatu komponen-komponen fungsional yang saling berhubungan yang dirancang dengan sengaja yang mempunyai sinergi untuk mencapai tujuan tertentu
variabel, parameter Kontrol= kendali= pengaturan Sistem kontrol/ kendali: Proses pengaturan/ pengendalian terhadap satu atau beberapa besaran
(variabel, parameter) sehingga berada pada suatu harga atau dalam kisaran tertentu
Contoh variabel atau parameter fisik : tekanan ( pressure )
aliran ( flow )
suhu ( temperature
) ketinggian ( level )
pH, kepadatan ( viscosity
) kecepatan ( velocity ) Sistem kendali sangat banyak ditemukan pada masyarakat modern.
Sektor industri: pengendalian kualitas dari produk yang dihasilkan, pengendalian mesin
Teknologi luar angkasa dan sistem persenjataan
Pengendalian komputer
Sistem transportasi
Robotik Komponen dasar sistem kontrol (a) Input = masukan = sinyal penggerak = u
(b) Output = keluaran = variabel yang dikontrol = y (c) Proses kontrol = perubahan yang berurutan dan berlangsung secara kontinyu dan tetap menuju keadaan akhir tertentu
input output
Proses kontrol/ Plant Contoh sistem kontrol OPERATOR POMPA AIR TANGKI
PABRIK Berdasarkan contoh diatas, urutan kerja sistem kontrol:
(a) Pengukuran (b) Pembandingan
Sistem kontrol dapat berjalan baik jika sistem dianggap dapat bekerja secara ideal dan sederhana. Namun jika ada masalah yang timbul, seperti: Keadaan proses yang lebih kompleks dan sulit Pengukuran yang lebih akurat dan presisi Jarak proses yang tidak mudah dijangkau maka diperlukan modifikasi terhadap sistem tersebut. : Sistem Kontrol Otomatik
Contoh sistem kontrol otomatik TANGKI POMPA AIR CONTROLLER Level Transducer
Solenoid Set Point PABRIK Contoh sistem kontrol otomatik perngeringan Model ruang Rangkaian Rangkaian Sensor D aktuator C Catu daya (DC) A Sumber AC ADC B I/O Interface DAC
Presisi dan Akurasi
Tujuan sistem kendali
Untuk mengendalikan keluaran dengan berbagai masukan tertentu melalui unsur-unsur sistem kendali
Untuk mendapatkan optimisasi pada fungsi-fungsi pengendalian, yaitu: (a) Pengukuran (b) Pembandingan (c) Perhitungan (d) Koreksi
Istilah-istilah yang diperlukan untuk menjelaskan sistem kontrol 1) Plant
Seperangkat peralatan mungkin terdiri dari beberapa bagian yang
bekerja bersama-sama, yang digunakan untuk melakukan operasi
tertentu. Setiap obyek fisik yang dikontrol.
Contoh : alat pengering, peti/ box penyimpanan buah dan sayuran, tangki, dll
Proses sebagai operasi atau perkembangan alamiah yang berlangsung secara kontinu yang ditandai oleh suatu deretan perubahan kecil yang berurutan dengan cara yang relatif tetap dan menuju ke suatu hasil tertentu.
Operasi yang dikontrol Contoh: proses fisika, kimia, biologi
Gangguan adalah suatu sinyal yang cenderung mempunyai pengaruh yang merugikan pada harga keluaran sistem.
Jika gangguan dibangkitkan dalam sistem disebut gangguan internal Jika gangguan dibangkitkan diluar sistem disebut gangguan eksternal
Jenis-jenis sistem kontrol
Manual (dengan operator) dan otomatik
Loop tertutup ( closed-loop ) dan Loop terbuka ( open-loop )
Kontinu ( analog ) dan diskontinu ( digital )
Servo dan regulator
Sumber penggerak ; elektris, pneumatis, hidrolis, dan mekanis Manual dan otomatis
Pengontrolan secara manual : pengontrolan yang dilakukan
oleh manusia yang bertindak sebagai operator
Pengontrolan secara otomatis : pengontrolan yang dilakukan
oleh mesin-mesin/peralatan yang bekerja secara otomatis dan operasinya dibawah pengawasan manusia Loop tertutup
Sistem kontrol yang sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung terhadap aksi pengendalian.
Digram blok sistem kontrol loop tertutup:
Masukan Kontroler Keluaran Plant / proses Elemen ukur Karena terjadinya proses pengembalian keluaran ke masukan maka sistem kontrol tertutup sering disebut sistem kontrol umpan balik ( feedback control system)
Sinyal kesalahan penggerak : selisih antara sinyal masukan
dengan sinyal umpan balik (dapat berupa sinyal keluaran
atau fungsi sinyal keluaran dan turunannya) diumpankan ke kontroler untuk memperkecil kesalahan dan membuat sistem mendekati harga yang diinginkanLoop Terbuka
Sistem kontrol yang keluarannya tidak berpengaruh pada aksi pengendalian.
Contoh: pengontrolan yang berdasarkan basis waktu seperti mesin cuci, pengontrolan lalu lintas
Masukan Keluaran Kontroler
Plant / proses Digram blok sistem kontrol loop terbuka Perbandingan antara sistem kontrol loop tertutup dengan terbuka
Pada loop tertutup, respon sistem relatif kurang peka terhadap
gangguan baik internal ataupun eksternal sehingga memungkinkan
menggunakan komponen-komponen yang relatif kurang teliti dan
murah untuk mendapatkan pengendalian Kontrol loop terbuka dapat digunakan jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak terdapat gangguan. Kontrol Kontiniu dan Diskrit
Sistem Kontrol Kontiniu adalah sistem yang memanfaatkan pengendali (controller) berbasis nilai kontinu,
seperti: Proportional (P), Integrator (I), dan Differensiator (D), atau
kombinasi dari ketiganya (PI, PD, atau PID).PID Controller
Sistem Kontrol Diskrit adalah sistem yang menggunakan pengontrol (controller) dengan nilai diskrit, Kontrol Servo
Digunakan untuk mengontrol gerakan dan posisi akhir dari poros motor servo
Contoh aplikasi sistem kendali
Penentu Prioritas Bel Kuis
Pengepakan Apel ke dalam Box Pengisian dan Pengurasan Tangki
Sortir Produk
Kontrol Pintu Gudang
Kontrol Parkir Mobil
Kontrol Konveyor
Pelacakan matahari dari pengumpul energi surya
Kontrol Otomatik ( PNG 415 /(2+1) Kuliah ke : 2-4
FUNGSI ALIH DIAGRAM KOTAK GRAFIK ALIRAN SINYAL OUTLINE
FUNGSI ALIH, DIAGRAM KOTAK, GRAFIK ALIRAN SINYAL
PENGERTIAN FUNGSI ALIH SIFAT DAN BENTUK FUNGSI ALIH PENGERTIAN DIAGRAM KOTAK PENYEDERNAHAAN DIAGRAM KOTAK PENGERTIAN GRAFIK ALIRAN SINYAL
Seven segment
Seven segment adalah suatu segmen-segmen yang digunakan untuk menampilkan angka atau bilangan desimal dan karakter a-f.
Pada umumnya dipakai pada Jam Digital Kalkulator Penghitung atau Counter Digital Multimeter Digital Panel Display Digital seperti pada microwave oven ataupun pengatur suhu digital .
Jenis : Seven Segment Display Incandescent bulbs Fluorescent lamps (FL) Liquid Crystal Display (LCD) Light Emitting Diode (LED).
LED merupakan komponen diode yang dapat memancarkan cahaya. Kondisi dalam keadaan ON jika sisi anode mendapatkan sumber positif dari Vcc dan katode mendapatkan sumber negatif dari ground.
Seven Segment Display pertama diperkenalkan dan dipatenkan
pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada LED ( Light Emitting ).
Diode
Segmen yang menggunakan LED ( ) sebagai
Light Emitting Diode penerangnya.
Seven segment dapat menampilkan angka-angka desimal dan beberapa karakter tertentu melalui kombinasi aktif atau tidaknya LED penyusun dalam seven segment.
Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7 segmen atau dot matriks.
Jenis 7 segmen sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang led yang disusun membentuk angka 8 7 segmen elemen garis 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal.
Bentuk Susunan Karakter Display 7 Segment
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat
- diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi). Cara kerjanya pun boleh dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen
- tertentu diberikan arus listrik, maka display akan menampilkan angka
atau digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.
Setiap segmen dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan
- angka yang diinginkan.
LED 7 Segmen common Cathode
LED 7 Segmen common Anode
LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)
Kaki Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin yang merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground
Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED
Signal Kendali (Control Signal)
Untuk mengaktifkan karakter display 7 segment diperlukan logika
tinggi (1) atau aktif high pada jalur A-F dan DPCara kerja dari seven segmen common katoda akan aktif pada kondisi high“1" dan akan off pada kondisi low”0".
ANGK A h g f e d c b a HEXA
1 1 1 1 1 1 3FH 1 1 1 06H
2 1 1 1 1 1 5BH 3 1 1 1 1 1 4FH
4 1 1 1 1 66H 5 1 1 1 1 1 6DH
6 1 1 1 1 1 1 7DH
LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)
Kaki Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin yang diberikan Tegangan Positif (+) atau Vcc.
Kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing Segmen LED
dan Signal Kendali (control signal) Untuk mengaktifkan karakter display 7 segment diperlukan logika low (0) atau aktif low pada jalur A-F dan DP
Cara kerja dari seven segmen common anode akan aktif pada kondisi low "0" dan akan off pada kondisi high "1".
ANGK A h g f e d c b a HEXA
1 1 C0H 1 1 1 1 1 1 1 F9H
2 1 1 1 A4H 3 1 1 1 B0H
4 1 1 1 1 99H 5 1 1 1 92H
6 1 1 12H
Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen
Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7 Segmen :
Untuk mempermudah pengguna seven segment, umumnya digunakan sebuah decoder atau sebuah seven segment driver yang akan
mengatur aktif atau tidaknya led-led dalam seven segment sesuai
dengan inputan biner yang diberikan.
Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang diberikan menjadi 8 jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal
(koma) untuk meng-ON-kan segmen sehingga menghasilkan angka atau digit yang diinginkan.
Contohnya,
Jika output dekoder adalah a, b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”.
Jika Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC (Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi Digital sebelum masuk ke Input Dekoder.
Jika Sinyal Input sudah merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri tanpa harus menggunakan ADC.
Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7 segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal) ke 7 segmen sebagai antar muka.
Inputan bilangan biner pada switch dikonversi masuk ke dalam
decoder, baru kemudian decoder mengkonversi bilangan biner
tersebut ke dalam bilangan desimal, selanjutnya bilangan desimal ini akan ditampilkan pada layar seven segmen.
Fungsi dari decoder sendiri adalah sebagai pengkonversi bilangan biner ke dalam bilangan desimal.
Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran- saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus listrik yang cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala.
Pada Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka Blok Driver ini tidak diperlukan.
Pada umumnya Driver untuk menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada masing-masing elemen LED
t ini terdiri dari 7 batang LED (segmen) yang
Seven segmen
disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang disebut DOT MATRIKS yang ditulis agak miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya.
Pada beberapa jenis
terdapat juga
Seven Segment Display
penambahan “titik” yang menunjukan angka koma desimal. TUJUAN :
Mempelajari sifat dan bentuk fungsi alih
Pengertian diagram kotak
Mempelajari penyedernahaan diagram kotak
Mempelajari grafik aliran sinyal Fungsi Alih
Sistem kontrol pada umumnya bersifat dinamis
sistem yang dikendalikan terhadap waktu sehingga ada gangguan dari luar atau perubahan input
Untuk mengetahui hubungan antara masukan dan keluaran pada sistem yang bersifat dinamis digunakan persamaan diferensial
Bila nilai koefisien dari PD konstan sistem linear parameter konstan Bila nilai koefisien dari PD tdk konstan
sistem linear parameter berubah
Fungsi alih dalam sistem kontrol merupakan fungsi yang menunjukkan hubungan antara masukan dan keluaran dari sistem linear parameter konstan.
Fungsi alih sistem linear parameter konstan didefinisikan sebagai : PERBANDINGAN TRANSFORMASI LAPLACE KELUARAN (respon) dengan TRANSFORMASI LAPLACE MASUKAN (fungsi penggerak) dengan asumsi semua syarat awal = 0
Fungsi alih antara masukan u(t) dan keluaran (y(t)= perbandingan
antara Y(s) dengan U(s) y(t) u(t)Proses kontrol input output U(s)
Y(s)
G(s)
Sistem linear parameter konstan yang
dijabarkan dengan persamaan differensial orde
ke- n ditujukan untuk melihat hubungan antara masukan dengan keluarann n 1 d y ( t ) d y ( t ) dy ( t )
a a ... a a y ( t )
n n 1 1 n n 1 dt dt dt m m 1 d u ( t ) d u ( t ) du ( t ) b b ... b b u ( t ) m m m m 1 1 1
dt dt dt Untuk mencari fungsi alih maka digunakan Transformasi Laplace pada ke 2 ruas persaman dengan kondisi awal = 0 n n 1
( a S a S ... a S a ) Y ( s ) n n m m 1 1 1
( b S b S ... b S b ) U ( s ) m m 1 1
m m 1 ( ) ...
Y s b S b S b S b m m 1 1
G ( s ) n n 1
U ( s ) a S a S ... a S a n n 1 1
Kriteria fungsi alih: n > m : sangat layak n = m : layak n < m : tidak layak Contoh :
Carilah fungsi alih dari persamaan diferensial orde pertama berikut: dy t
( ) a a y t b u t
( ) ( )
1 dt
1
b) Bila a ≠0 b /a =Kp; a /a =Tp
Diagram Blok/Kotak
Diagram Blok merupakan suatu alat bantu dalam
menganalisis sistem kendali otomatik yang berguna untuk menggambarkan fungsi alih dalam bentuk grafis Komponen diagram blok Anak panah Titik penjumlahan
Titik percabangan Blok/ kotak Diagram blok dapat dibentuk dengan mengkombinasikan keempat komponen dasar b c
Anak panah :
d
Arah informasi
Titik penjumlahan :
a
Penjumlahan aljabar dari informasi-informasi masukan
Titik percabangan:
Suatu posisi pada anak panah tempat suatu informasi bercabang
keluar dan menuju blok atau titik penjumlahan yang lain Blok : Penjumlahan Y(s) = X (s) +X (s) - X (s)
X
1 (s)
X
2 (s)
X
3 (s)
Y(s) + - + Blok
A(s) C(s)
- 5
A(s) C(s)
A(s) C(s) p
C(s) = p A(s) C(s) = -5 A(s)
C(s) = K/M A(s) Diagram kotak fisik sistem kontrol berumpan balik r(t)
Jenis kendali + - e(t) b(t) proses penggerak
Sensor/tranduser u(t) c(t)
G3 (s) G2 (s) H (s) C(s)
Diagram kotak matematika sistem kendali berumpan balik R(s) G1 (s)
- E(s) B(s)
G (s) H (s) C(s)
Diagram kotak standar sistem kendali berumpan balik negatif R(s)
- E(s) B(s)
R(s) : masukan acuan C(s) : keluaran
H(s): fungsi alih arah balik B(s) : sinyal umpan balik
C(s) / R(s) : fungsi alih tertutup
B(s) / E(s) : fungsi alih terbuka
G (s) H (s) C(s)
Diagram kotak standar sistem kendali berumpan balik positif R(s)
- E(s) B(s)
Contoh R(s) + - E(s) B(s) G (s) C(s)
- E(s) B(s) G (s) C(s) Penyederhanaan Diagram Kotak
- A(s)
- D(s) B(s) C(s)
- G
- G
- B(s) A(s)
- G
- G
- -
- - d
- + b - c
- + - X(s)
- _ Garis-garis gaya
Diagram kotak yang rumit dapat disederhanakan ke dalam bentuk diagram kotak standar, sehingga fungsi alih sistem kendali dapat diselesaikan
Langkah penyederhanaan diagram kotak haruslah memenuhi aturan aljabar diagram blok
Kombinasi Seri B(s) A(s)
C(s) D(s) G (s) G (s)
2
3 D(s) = C(s) G (s)
2
1
2
A(s)
D(s)
B(s) C(s)A(s)
2) Memindahkan blok ke kanan atau ke kiri melewati titik penjumlahan
C(s)
1 (s)
G
2 (s)
G
3 (s)
B(s) A(s) Dipindahkan ke kanan C(s)
G
2 (s) /
G
1 (s)
C(s)
1 (s)
G
2 (s)
G
3 (s)
B(s) A(s)
B(s) A(s)
3 (s)
3 (s)
G
2 (s)
G
1 (s)
C(s)
2 (s)
G
B(s) A(s) G
3 (s)
G
1 (s)
C(s)
Dipindahkan ke kiri
3) Pemindahan titik percabangan melewati blok ke kanan atau ke kiri C(s)
G
1 (s)
B(s) A(s) H
1 (s)
G
2 (s) Di pindahkan ke kanan C(s) B(s)
A(s) G
1 (s)
G
2
(s) C(s)
G
1 (s)
B(s) A(s) H
1 (s)
G
2 (s) Di pindahkan ke kiri C(s)
B(s) A(s) G
1 (s) G
2
(s) C(s)
G
1 (s)
B(s) A(s) H
1 (s)
G
2 (s) LATIHAN
Carilah bentuk sederhana dari diagram blok berikut: G
1 (s) H
1 (s) R(s)
H
2 (s) G
2 (s) G
3 (s)
a
C(s)
Grafik Aliran Sinyal (GAS) versi sederhana dari diagran kotak.
Grafik Aliran Sinyal diperkenalkan oleh S.J.
Mason
Grafik Aliran Sinyal digunakan untuk:
Merepresentasikan sebab akibat dari suatu sistem linear yang dimodelkan dengan persamaan aljabar
GRAFIK ALIRAN SINYAL
Eleman dasar dari Grafik Aliran Sinyal : Simpul untuk merepresentasikan variabel : Cabang untuk penguatan cabang dan arah Sinyal hanya dapat bergerak melalui suatu cabang searah anak panah tersebut
Contoh: a 12 y = a .y y 1 y 2
2 12 1 masukan keluaran
Cabang yang diarahkan dari simpul y ke
1 simpul y2 menunjukkan ketergantungan y
2 pada y tetapi tidak sebaliknya.
1 y 1
a 12
y 2 y 3
y
1a 12
y 2 y 4 y 3
a 32 a 43 a 23
y 1
a 12
y 2
y
4 y 3a 32 a 43 a 23 a 34 a 24 a 44
y 1
a 12
y 2 y 4 y 3
a 32 a 43 a 23 a 34
y 5
a 45 a 32 Beberapa definisi 1) Simpul masukan : simpul yang hanya mempunyai cabang keluar
a 12
Contoh: y1
y y 1 2 y 3 2 ) Simpul keluaran : simpul yang hanya mempunyai cabang masukan
a a 32 43
Contoh : y5 a 12 a a
y y 1 23 3 34 a
3) Lintasan : kumpulan cabang-cabang pada arah yang sama
Lintasan maju : lintasan yang bermula dari
simpul masukan dan berakhir pada simpul keluaran dan disepanjang itu tidak terdapat simpul yang lewat lebih dari satu kali.
Simpal : lintasan yang berawal dan berakhir
pada simpul yang sama dan disepanjang lintasan tersebut terdapat simpul yang ditemui lebih dari Contoh: Lintasan Maju
a 12
y y y 1 2 3
a a 32 43
Lintasan maju:
a 12
y1 dan y2 hanya 1
y y a y 1 2 23 3 y 4
y1 dan y3 y1-y2-y3 a 44 a a 32 43 a 12 y1-y2-y4-y3 a a 23 34
y 1 y y 2 3 y 4
y1 dan y4 y1-y2-y3-y4 a 24 y1- y2-y4 a a 32 43
y1 dan y5 y1-y2-y3-y4-y5 a 12 a a
y y 1 23 3 34 a y 45 y 1
a 12
y 2 y 3
y
1a 12
y 2 y 4 y 3
a 32 a 43 a 23
y 1
a 12
y 2
y
4 y 3a 32 a 43 a 23 a 34 a 24 a 44
y 1
a 12
y 2 y 4 y 3
a 32 a 43 a 23 a 34
y 5
a 45 a 32 Contoh Simpal y 1
a 12
y 2 y 4 y 3
a 32 a 43 a 23 a 34 a 24 a 44
4) Bati Lintasan : hasil kali penguatan cabang pada perlintasan
Bati lintasan maju
Bati simpal
Contoh :
Bati lintasan maju: y1-y2-y3-y4 a12 a23 a34 a 44 a a 32 43 a 12 a a 23 34
y y 1 2 y 3 y
dua bagian dari grafik aliran sinyal dikatakan tidak bersentuhan jika bagian tersebut tidak menggunakan simpal secara bersamaan.
Contoh: a 44 a a 32 43 a 12 a a 23 34
y 1 y
2
y 3 y 4a 24 ALJABAR GRAFIK ALIRAN SINYAL y 1
a
y 1
b
y 4
c
y 3
y 4 =a c y 2 + bc y 1
y 2
a
a b y 2 =(a+b)y 1
y 2
y 1 y 2
b
y 3
y 3 =a b y 1
y 2
a
y 1
y 2 = a. y 1
a b Kombinasi Paralel G
1 (s)
G
2 (s) X(s)
A(s) B(s) Y(s)
Y(s) Kontrol Otomatik (PNG 415 /(2+1) Kuliah ke : 6
Programmable Logic Controller (PLC) OUTLINE
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
PENGERTIAN PLC PRINSIP KERJA PLC SEJARAH PLC PERBANDINGAN PLC DENGAN SISTEM KONVENSIONAL PEMPROGRAMAN PLC TUJUAN :
Menjelaskan Prinsip Kerja PLC
Menjelaskan Perbedaan PLC dengan Sistem Kontrol
Konvensional Membuat Program Pengontrolan dengan PLC
PLC = PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
Programmable » menunjukkan kemampuannya dapat diubah-
ubah sesuai program yang dibuat dan kemampuan dalam hal memori program yang telah dibuat
Logic » menunjukkan kemampuannya dalam memproses input
secara aritmetrik (ALU), yakni melakukan operasi negasi, mengurangi, membagi, mengalikan, menjumlahkan & membandingkan
Controller » menunjukkan kemampuannya dalam mengontrol dan
mengatur proses sehingga menghasilkan keluaran yang diharapkan. Apakah Programmable Logic Controller (PLC)?
PLC adalah pengendali yang dapat diprogram dan direprogram untuk mengendalikan suatu proses
PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan sederetan rangkaian relai yang dijumpai pada sistem kontrol konvesional
PLC termasuk keluarga
dari komputer yangmudah diprogram. PLC
digunakan secara komersial dan aplikasi industri untukmengontrol mesin dan
proses. Bagian input digunakan mengontrol dan mengambil keputusan dari outputsebagai sistim otomasi.
Bagaimana cara kerja PLC?
PLC bekerja dengan mengamati masukan (melalui sensor-sensor terkait), kemudian melakukan proses dan tindakan yang sesuai
dengan kebutuhan , yang berupa menghidupkan atau mematikan
keluarannya (logika 0 atau 1, hidup atau mati)
Sejarah PLC
Programmable Logic Controller diperkenalkan pertama
kali pada 1969 oleh Richard E.Morley yang merupakan pendiri Modicon Corporation.Modicon adalah kependekan dari Modular Digital Controller
Merupakan “komputer khusus” untuk aplikasi di industri,digunakan untuk memonitor & mengontrol proses industri untuk menggantikan hard-wired contro l (rangkaian relai /kontaktor) dan memiliki bahasa pemprograman sendiri.
Berbeda dengan Personal Computer, dalam PLC sudah dilengkapi unit yang bisa langsung dihubungkan ke
input-output digital
perangkat luar ( bahkan ada yang
switch, sensor, relay, dll) sudah memiliki ADC/DAC built-in.
Perbandingan sistem kontrol konvensional dengan PLC Sistem kontrol kovensional Sistem kontrol PLC
Perlu kerja keras saat dilakukan Jumlah kabel yang digunakan bisa pengkabelan berkurang 80% Kesulitan saat dilakukan penggantian PLC mengkonsumsi daya lebih rendah atau perubahan dibandingkan sistem kontrol berbasis relai Kesulitan saat dilakukan pelacakan kesalahan
Pendeteksian kesalahan lebih cepat dan mudah Saat terjadi masalah,waktu tunggu tidak Perubahan urutan proses dapat menentu dan biasanya lama dilakukan dengan mudah, yaitu dengan melakukan perubahan program Tidak membutuhkan yang spare part banyak Elemen-elemen dasar PLC
CPU
Memori
Catu daya
Masukan- keluaran PLC
Jalur ekstensi atau tambahan
Pemprograman PLC
Bahasa pemprograman pada PLC tidak sama
Bahasa pemprograman tergantung pada pabrik pembuat PLC ( terkait dengan hak paten,nilai jual kemampuan teknis)
Akar bahasa sama yaitu: Diagram Ladder
dikonversi ke bahasa mesin/ kode mesin
Diagram Ladder (kode ) oleh software sehingga bisa dipahami oleh mnemonic
PLC (contoh : syswin.v3.4) Diagram ladder terbentuk atas lambang-lambang yang berupa tiang dan anak tangga
Diagram Ladder
L 2 L1 L1 L 2
Anak tangga merupakan tempat menyimpan lambang-lambang program device PLC ( input, output,instruksi khusus)
Anak tangga mendefenisikan sebuah operasi di dalam proses kontrol
Anak tangga dibaca dari kiri ke kanan, atas ke bawah
Tiap anak tangga harus dimulai dengan sebuah input dan berakhir
dengan sebuah output
Setiap PLC mempunyai defenisi tersendiri untuk setiap terminal inputnya (X),terminal output (Y)
Alamat lokasi input dan output pada beberapa PLC berbeda tergantung pada pabriknya. PLC Omron
Terminal input
Terminal input no 0 beralamat 000.00 Terminal input no 1 beralamat 000.01 dst
Terminal output
Terminal output no 0 beralamat 010.00 Terminal output no 1 beralamat 010.01 dst
PLC mitsubishi Terminal input dilambangkan dengan X dan alamatnya X400-X407, X410-X413 X500-X507, X510-X513
Terminal output dilambangkan dengan Y dan alamatnya Y430 - Y437 Y530 - Y537
PLC Toshiba
Terminal input dilambangkan dengan X dan alamatnya (X000)
Terminal output dilambangkan dengan Y dan alamatnya (Y000)
Lambang-lambang device PLC
Input NO Output Input NC Intruksi Khusus End terakhir Anak tangga
Instruksi-instruksi tangga
Logika AND
Logika OR
Logika NOT
Logika NAND
Logika XOR Logika AND Y =A.B Instructions List : 000.00 000.01 010.00
LD 000.00 AND 000.01
1 OUT 010.00
1
1
1
1 Logika OR 000.00 000.01 010.00 Instructions List :
LD 000.00
1
1 OR 000.01
1
1 OUT 010.00 Logika NAND 000.00 000.01 010.00 Instructions List :
1 LD NOT 000.00
1 AND NOT 000.01
1 OUT 010.00 Logika NOR Instructions List : 000.00 000.01 010.00
1 LD NOT 000.00
1
1 OR NOT 000.01
OUT 010.00
1
1
1
1 Logika XOR Instructions List : LD 000.00
000.00 000.01 010.00 AND NOT 000.01 LD NOT 000.00
1
1 AND 000.01
1
1 OR LD Logika XNOR Instructions List : LD 000.00
000.00 000.01 010.00 AND 000.01
1 LD NOT 000.00
1 AND NOT 000.01
1 OR LD Kontrol Otomatik (PNG 415/(2+1) Kuliah ke : 7
OUTLINE FUZZY LOGIC CONTROLDEFENISI LOGIKA FUZZY
ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM FUZZY SISTEM KENDALI LOGIKA
FUZZY KONFIGURASI DASAR SISTEM LOGIKA FUZZY TUJUAN :
Menjelaskan Defenisi Logika Fuzzy
Menjelaskan Istilah-istilah Dalam Sistem Fuzzy
Menjelaskan Sistem Kendali Logika Fuzzy
Menjelaskan Konfigurasi Dasar Sistem Logika Fuzzy Defenisi Logika Fuzzy
Dalam kehidupan sehari-hari: Kita tidak dapat memutuskan suatu masalah dengan : Jawaban sederhana , “ya atau tidak”. Jawaban dalam bentuk text( linguistik
) bukan angka (numerik) Contoh
Suhu Tinggi Badan Umur
Apakah suhu tersebut dikatakan : Panas Agak panas Dingin Sangat dingin dsb
Apakah badan tersebut dikatakan :
Sangat tinggi Agak tinggi Tinggi Sangat pendek dsb Apakah umur tersebut dikatakan : Sangat tua Agak tua Tua Sangat muda dsb Muncul konsep logika fuzzy .
Logika pertama kali dikenalkan kepada publik pada tahun 1965 fuzzy oleh Lotfi A. Zadeh (professor di University of California di Berkeley).
Zadeh mengatakan bahwa selain pendekatan probabilitas, ketidakpastian dapat didekati dengan menggunakan konsep himpunan fuzzy. secara makna mengandung arti kabur/samar.
Fuzzy
Logika fuzzy adalah suatu cara untuk memproses data dari input menuju output berdasarkan konsep himpunan .
fuzzy
Walaupun tergolong baru dibandingkan dengan logika digital (yang hanya melibatkan nilai 0 dan 1), namun konsep 'fuzzy' telah menjadi dasar pertimbangan dalam menganalogikan sesuatu.
Fuzzy memiliki konsep bahwa sesuatu dapat memiliki nilai diantara 0 dan 1, misalnya 0.1; 0.3; 0.8, dan sebagainya.