ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK ANTARA PARTAI GERINDRA DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) (STUDI PADA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009)

ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK ANTARA PARTAI GERINDRA DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) (STUDI PADA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009)

  ASEP FAIZ MUIZ 106051001787 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM JAKARTA 1431 H/ 2010 M

  

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

  Skripsi yang berjudul

  “ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK

ANTARA PARTAI GERINDRA DAN PARTAI PERSATUAN

PEMBANGUNAN (STUDI PADA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM

TAHUN 2009)” Telah di ujikan pada sidang Munaqosah Fakultas Ilmu Dakwah

  dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 23 Juli 2010 . Skripsi ini telah diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Strata 1 (S.1) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam.

  Jakarta, 23 Juli, 2010

  

Sidang Munaqosah

  Ketua Sidang Sekretaris Sidang Drs. Wahidin Saputra, MA Umi Musyarofah, MA

  NIP. 19700903 199603 1 001 NIP.19710816 199703 2 002 Anggota,

  Penguji I Penguji II Gun Gun Heryanto, M.Si Drs. Jumroni, M.Si

  NIP. 19760812 200501 1 005 NIP. 19630515 199203 1 006 Pembimbing

  Drs. Tarmi, MM NIP. 19460824 196510 1 001

  

ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK ANTARA PARTAI

GERINDRA DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

(STUDI KASUS PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009)

SKRIPSI

  Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

  

Oleh:

ASEP FAIZ MUIZ

106051001787

Di bawah Bimbingan :

  

Drs. Tarmi, MM

NIP. 19460824 196510 1 001

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

JAKARTA

  

1431 H/ 2010 M

LEMBAR PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1.

  Skripsi ini merupakan hasil karya asli penulis, yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2. Semua Sumber yang penulis gunakan dalam penulisan ini telah penulis cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif

  Hidayatullah Jakarta 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli penulis atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

  Jakarta, 28 Juni 2010 Asep Faiz Muiz

  

ABSTRAK

Bismillahirahmanirahim

  Kehidupan perpolitikan di Indonesia telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, sehingga membuat para politisi dan tokoh-tokoh politik berlomba untuk membuat suatu organisasi atau partai politik. Perbedaan ideologi, konsep dan karakteristik menjadi sebuah polemik tersendiri dalam merebut serta mencapai suara dan pendukung terbanyak. Munculnya partai-partai baru menambah makin luasnya dinamika politik bangsa ini. Tetapi justru membuat partai-partai lama harus memutar otak agar tidak mudah tersaingi dari partai- partai baru.

  Pencapaian tersebut perlu ditelaah dan dikaji agar masyarakat jangan mudah terjebak oleh rayuan-rayuan manis yang dikeluarkan oleh masing-masing partai politik. Penjelasan tersebut akan kita dapatkan setelah menelaah marketing politik dari tiap-tiap partai yang dalam hal ini partai yang penulis angkat adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

  Kunci kesuksesan mengapa Partai Gerindra yang boleh dikatakan partai ingusan tapi dalam realitas pada pemilu 2009 yang lalu masuk dalam lima partai besar, adalah bahwa memang partai tersebut berusaha untuk menyakinkan publik bahwa partai ini memang memusatkan perjuangan politiknya demi dan atas nama rakyat. Sedangkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sebagai partai yang masuk dalam salah satu partai tertua di Indonesia lebih banyak memusatkan perjuangan politiknya pada para kader-kader militannya serta tanpa melupakan perhatiannya untuk merebut hati calon-calon kader yang baru.

  Penulis merasa tertarik melakukan penelitian ini untuk mengetahui lebih jelas bagaimana sebuah partai baru (Partai Gerindra) bisa masuk dalam lima partai besar. Sedangkan PPP sebagai salah satu partai tertua di Indonesia belum pernah merasakan kemenangna secara mutlak. Inilah mengapa penulis mengkomparasikan keduanya dalam sebuah analisi komparatif marketing politik. Sebab yang penulis angkat dalam hal ini adalah seputar tentang marketing politik dari kedua partai tersebut.

  Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan cara analisis komparatif yang digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau realitas konsep, perjuangan politik serta karakteristik dari masing-masing partai tersebut. Agar memperoleh penjelasan yan lebih jelas dan mengena dalam penjabarannya komparasi tersebut dibatasi pada tahun 2008.

  Berangkat dari hasil penelitian diketahui bahwa, masing-masing partai mempunyai aspek-aspek bisa diunggulkan serta kekurangannya. Seperti Partai Gerindra yang mengemas kampanye politiknya dengan mengumandangkan haluan dasar perjuangannya yaitu “Ekonomi Kerakyatan”. Sedangkan PPP lebih banyak mengemas kampanye politiknya melalui jalur hubungan kader-kader militan tanpa melupakan pencarian kader-kader baru.

KATA PENGANTAR

  Syukur al-Hamdulillah segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya kepada hamba- hamba-Nya, sehingga, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :

  

ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK ANTARA PARTAI

GERINDRA DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP)

(STUDI PADA KAMPANYE PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009)

  Sholawat serta salam, semoga tetap dilimpahkancurahkan kepada sang pemimpin dan proklamator Islam yaitu : Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, pengikutnya, dan umatnya.

  Penulis menyadari bahwa berbagai kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu, tanpa bantuan dari pihak yang turut serta dalam proses penulisan skripsi ini, maka penulis tidak akan mungkin dapat menyelesaikannya untuk menda patkan gelar “Sarjana Komunikasi Islam” (S.Kom.I). untuk itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada : 1.

  Ayahanda tercinta KH. Ishaq Abdul Aziz dan Ibunda tersayang Hj. yang telah berjuang keras untuk melahirkan seorang anak yang

  Sukaesih,

  selalu melakukan kesalahan ini, dengan tanpa henti-hentinya untuk mendoakan agar menjadi anak yang bermanfaat bagi keluarga, bangsa dan agama.

  2. Dr. Arief Subhan M.A sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, beserta segenap jajarannya yang tanpa bosan-bosannya membimbing kami dalam melaksanakan segala aktivitas perkuliahan.

  3. Drs. Tarmi, MM selaku dosen pembimbing, yang selalu memberikan pengarahan pada penelitian skripsi ini, guna kelancaran dan kesuksesan penyelesaian tugas akhir ini.

  4. DPP Partai Gerindra, Ibu Any selaku Kepala Divisi Pemberdayaan Kewanitaan, DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Bapak Jojo selaku bagian penelitian dan pengembangan harian, yang sudah bersedia membantu secara sukarela dan penuh semangat memberikan bimbingan serta kemudahan kepada peneliti dalam merampungkan tugas akhir ini.

  5. Drs. Jumroni, M.Si selaku ketua Jurusan Komunikasi Pemyiaran Islam (KPI), Ibu Umi Musyarafah, M.Ag selaku sekretaris Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, yang tidak pernah bosan membimbing peneliti dan kawan- kawan yang lain dalam segala urusan perkuliahan. Semoga kedepan jurusan KPI menjadi semakin berkembang baik dari segi kuantitas maupun kualitas.

  6. Seluruh Dosen dan Civitas Akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

  komunikasi, atas segala ilmu yang telah diberikan sehingga dapat membentuk kesadaran peneliti dalam bentuk intelektualitas dan spiritualitas.

  7. Seluruh Keluarga Besarku, Lely Zaenab S.Pd, Jamilah AMK, Vivih

  Sofiah S.Pd.I serta para kakak-kakak iparku H. Dayat S.Ag, Dedy Hidayat

  semoga tetap menjadi keluarga yang utuh dan bahagia hingga akhir

  S.Pd.I hayatnya. Keponakanku yang tercinta Rifky, Safwa Audya, Adzka, Aufa

dan Nahwan semoga selalu rajin belajar dan nurut sama Bapak dan Ibu.

  8. Kawan-kawan pada Jurusan KPI angkatan 2006, wa bil khusus kawan- kawan kelas B, yang selama kurang lebih 4 tahun kita belajar, diskusi dan tertawa bersama. Semoga kebersamaan ini dapat terus terjalin hingga seterusnya. Kawan-kawan di HMI dan kawan- kawan “LogiKa”, kita akan bertemu dalam perjuangan yang lebih luas lagi kawan!!!! God Bless You

  All…….

  9. Drs. KH. Nuruddin Munawar Pesantren “Tapak Sunan” atas bekal iman dan ilmu yang telah diberikan.

  10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, yang telah membantu peneliti merampungkan tugas akhir ini.

  Tanpa bosan-bosannya peneliti haturkan terima kasih banyak kepada orang-orang hebat yang terlibat dalam pengerjaan skripsi ini, semoga Allah SWT memberikan rizki dan kasih saying yang berlimpah untuk mereka. Harapan peneliti mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi khalayak luas sekaligus menjadi bukti eksistensi peneliti di dunia ini.

  Jakarta, 28 Juni 2010 Asep Faiz Muiz

  

OUTLINE

Analisis Komparatif Marketing Politik Antara

Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

  

(Studi Pada Kampanye Pemilihan Umum Tahun 2009)

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... ii

ABSTRAK .................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ...................................................

  B.

  5 Batasan dan Perumusan Masalah .....................................

  1.

  5 Pembatasan Masalah ...................................................

  2.

  5 Perumusan Masalah ....................................................

  C.

  6 Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................

  1.

  6 Tujuan Penelitian ........................................................

  2.

  6 Manfaat Penelitian ......................................................

  D.

  6 Metodologi Penelitian ......................................................

  1.

  7 Teknik Pengumpulan Data .........................................

  a.

  7 Observasi ................................................................

  b.

  8 Wawancara .............................................................

  c.

  8 Dokumentasi ..........................................................

  d.

  8 Teknik Analisa Data` .............................................

  E.

  9 Tinjauan Pustaka ..............................................................

  F.

  10 Sistematika Penulisan ......................................................

  BAB II LANDASAN TEORITIS A.

  12 Partai Politik .....................................................................

  1. Pengertian Partai Politik Nasionalisme dan Partai Politik Islam ................................................................

  12 2.

  16 Teori Umum Mengenai Politik ...................................

  a.

  16 Pola Pikir Partai Politik ..........................................

  b.

  17 Kesadaran Politik ...................................................

  c.

  19 Perjuangan Politik ..................................................

  d.

  20 Karakteristik Partai Politik .....................................

  e.

  21 Fungsi Partai Politik ...............................................

  B.

  22 Komunikasi Politik ..........................................................

  1.

  22 Pengertian Komunikasi Politik ...................................

  2.

  25 Persuasi Politik ...........................................................

  3.

  28 Marketing Politik ........................................................

  a.

  30 Pemasaran Politik ...................................................

  b.

  31 Kampanye Politik ...................................................

  c.

  33 Media Massa ..........................................................

  

BAB III PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA (GERINDRA) DAN

PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) A.

  37 Sejarah Berdirinya Partai .................................................

  1.

  37 Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA) ..........

  2.

  40 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ........................

  B.

  42 Visi dan Misi Partai ..........................................................

  1.

  42 Visi dan Misi Partai GERINDRA...............................

  2.

  43 Visi dan Misi Partai PPP ............................................

  C.

  46 Prinsip Dasar Partai ..........................................................

  1.

  46 Prinsip Dasar Partai GERINDRA ...............................

  2.

  48 Prinsip Dasar Partai PPP .............................................

  D.

  51 Karakteristik Partai...........................................................

  1.

  51 Karakteristik Partai GERINDRA ...............................

  2.

  53 Karakteristik Partai PPP .............................................

  BAB IV ANALISIS KOMPARATIF MARKETING POLITIK ANTARA PARTAI GERINDRA DAN PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) A.

  58 Marketing Mix Dalam Politik ..........................................

  1.

  58 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) .................

  1.1 Program Pemasaran Partai Gerindra ...............

  69 a. Kekayaan Negara untuk Kemakmuran Rakyat .............................................................

  69 b. Mencapai Perekonomian yang Berdaulat, Adil dan Makmur ....................................................

  70 c.

  70 Melaksanakan Ekonomi Kerakyatan ..............

  d.

  71 Membangun Kedaulatan Pangan dan Energi ..

  e.

  Menyelenggarakan Pemerintahan yang Tegas dan Efektif .......................................................

  72 f.

  72 Pendidikan, Kesehatan dan Kebudayaan ........

  g.

  Membangun Infrastruktur untuk Rakyat di Pedesaan Melalui Delapan Progran Desa .......

  73 2.

  74 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ........................

  A.

  84 Penguatan fungsi kelembagaan.......................

  B.

  84 Menentukan prioritas program .......................

  C.

  85 Ideologisasi dalam gerakan partai ..................

  D.

  85 Silaturrahmi sebagai model pergerakan..........

  E.

  Kepemimpinan dan pola pengendalian pelaksanaan program ......................................

  86 F. Kerjasama dengan kelompok-kelompok Strategis ..........................................................

  86

  B.

  Persamaan dan Perbedaan dalam Komparatif Marketing Politik .............................................................

  87 A.

  88 Persamaan ...................................................................

  B.

  91 Perbedaan ....................................................................

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.

  96 Kesimpulan ......................................................................

  B.

  97 Saran .................................................................................

  DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Pada dasarnya Islam merupakan agama yang memudahkan bagi

  umatnya untuk melakukan semua hal-hal kebajikan, serta mewajibkan umatnya untuk terus melakukan kegiatan dakwah kepada manusia yang meyakini, memahami dan mengamalkannya. Dengan demikian ajaran Islam tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan dakwah, baik itu dakwah melalui pendidikan, sosial, politik, atau pun budaya. Sesuai dengan ungkapan Mahmud Y unus bahwa : “Dakwah itu merupakan sesuatu hal yang sangat penting sekali untuk kehidupan suatu agama tidak akan tersebar satu aliran atau ideologi kecuali dengan dakwah, lenyaplah suatu mazhab disebabkan

  1

  menga baikan dakwah”.

  Kitab suci Al- Qur’an menyebutkan bahwa umat Islam sebagai penda’i dengan istilah lain, yaitu khairul ummah (umat pilihan dan paling baik). Hal ini disebabkan oleh posisi umat Islam sebagai penyeru, pengajak, dan pelopor pada kebajikan serta mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar (amar

  ma’ruf nahi mungkar). Untuk melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar,

  dakwah memerlukan media atau sarana penunjang, baik lisan, tulisan bahkan politik. Melalui media ini dakwah akan dapat disebarkan secara luas, selain 1 juga dapat menerjemahkan perilaku kehidupan masyarakat. Hal ini sesuai

Mahmud Yunus, Pedoman Dakwah Islam, Jakarta; Hida Karya Agung, 1979, hlm. 7.

  1 dengan apa yang dikatakan oleh Endang Saifuddin Ansari bahwa dengan cara-

  2 cara ini Islam dapat diterjemahkan secara lebih leluasa termasuk soal politik.

  Berangkat dari apa yang sudah kita ketahui bahwa politik merupakan suatu kegiatan penting, karena suatu masyarakat hanya bisa hidup secara teratur kalau ia hidup dan tinggal dalam sebuah Negara dengan segala perangkat kekuasaannya. Sedemikian peranan politik dalam masyarakat modern, sehingga banyak orang berpendapat bahwa politik dalam arti yang luas adalah panglima, artinya politik sangat menentukan corak sosial ,

  3 ekonomi, budaya, hukum, dan berbagai aspek kehidupan lainnya.

  Seiring dengan dinamika politik yang berkembang di Indonesia, semakin memanas realitas politik bangsa ini, yang menjadikan para pelaku- pelaku dan aktor politik mudah sekali terjebak dalam pragmatisme politik. Dalam hal ini, pragmatisme politik didefinisikan sebagai orientasi jangka pendek dari para pelaku-pelaku politik untuk dapat memenangkan persaingan politik. Seringkali orientasi jangka pendek ini membawa para aktor politik ke arah sikap yang lebih mementingkan tujuan untuk “berkuasa” ketimbang apa saja yang akan dilakukan setelah berkuasa.

  Disamping itu pula, komunikasi politik yang menjadi landasan hierarki berperan aktif dalam memainkan proses penyampain pesan yang bercirikan politik. Komunikasi politik sendiri berfungsi untuk menyalurkan aspirasi dan 2 kepentingan masyarakat yang menjadi masukan bagi sistem politik. Disisi

  

H.Endang Saifuddin Ansari, Wawasan Islam; Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam dan

, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1993), Cet. Ke-4, hal. 178.

  Umatnya 3 Abdul Munir Mulkhan, Ideologi Gerakan Dakwah Episode Kehidupan M.Natsir dan Azhar Bashir, (Yogyakarta; Sipress, 1996) Cet. Ke-1, hal. 192.

  2 lain, komunikasi politik berfungsi menyalurkan kebijakan untuk

  4 menumbuhkan partisipasi produktif demi mencapai tujuan politik yang sama.

  Melalui proses tersebut, sosialisasi politik berfungsi menyampaikan informasi tentang berbagai agenda politik, melakukan internalisasi sesuai dengan cita-cita politik, dan melakukan transformasi sosial. Untuk itu, komuniasi politik merupakan bagian dari partai politik yang digunakan untuk

  5 menarik simpati masyarakat melalui jalan kampanye politik .

  Berbagai strategi kampanye yang digunakan partai politik pun beragam, baik secara langsung ataupun menggunakan media massa. Strategi dengan menggunakan media massa dianggap sebagai jalan yang paling efektif untuk memperoleh dukungan suara dari masyarakat karena lebih bersifat persuasif dan masif.

  Pemilu yang diadakan pada tahun 2009 ini, merupakan pemilu yang telah dilakukan oleh bangsa ini untuk yang kesepuluh kalinya sejak Indonesia merdeka. Seperti yang sudah disebutkan, pemilu yang pertama kalinya diadakan pada tahun 1955. Semenjak pemilu 1977, pelaksanaan Pemilu mulai teratur semalam 5 tahun sekali. Pada tahun 1945-1955, bangsa Indonesia sangat disibukkan dengan perang kemerdekaan dan konsolidasi fisik administrasi negara. Ketidakpastian perangkat perundang-undangan, 4 administrasi, dan birokrasi juga menjadi penyebab mengapa pemilu baru

  Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Politik Indonesia. (Bandung: Rosdakarya, 2008). Cet. Ke- 1 hal. 44 5 Kampanye Politik adalah sebuah upaya yang terorganisir yang bertujuan untuk

mempengaruhi proses pengambilan keputusan para pemilih. Baca.

olitik.

  3 diadakan untuk pertama kalinya pada tahun 1955. Oleh karna itu, seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman keadaan politik mulai mengalami perubahan dan kemajuaan yang sangat pesat.

  Banyak aktor politik yang seolah

  • –olah berlomba untuk meramaikan pesta demokrasi tersebut. Mereka berlomba dengan menggunakan partai sebagai kendaraan politiknya. Ada yang menggunakan partai politik yang berideologikan agama (Islam) tetapi banyak juga yang menggunakan kendaraan politiknya dengan partai yang berideologikan Nasionalism.

  Perbedaan yang sering kita jumpai dimana setiap karakteristik dari setiap partai politik yang ada di Indonesia (khususnya), memiliki karismatik dan pengaruh yang cukup kuat bagi setiap kader-kader partai politik tersebut. Baik itu dari visi dan misi, tujuan politik, hingga jati diri partai politik tersebut. Berangkat dari persoalan tersebut, munculnya partai-partai politik muda tetapi dilihat dari kekuatan pengaruh dan daya effektifitasnya mampu mengalahkan partai-partai yang sudah lama berkecimpung dalam dunia politik negeri ini, membuat seolah-olah partai yang sudah berdiri puluhan tahun seakan-akan hanya sebatas partai pelengkap saja. Untuk itu, alangkah sangat menarik apabila partai-partai yang memang masuk dalam kategori tersebut perlu kita analisis dan dibandingkan tentang kekuatan politiknya.

  Oleh sebab itu, penulis membahasnya dalam sebuah judul penelitian

  

Analisis Komparatif Marketing Politik Antara Partai Gerindra dan

Par tai Persatuan Pembangunan (PPP)”.

  4

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, tentang banyak permasalahan yang menyangkut persoalan tersebut yaitu, banyaknya partai-partai politik baru yang muncul dalam kehidupan politik negeri ini. Perbedaan tentang ideologi yang menjadi sumber perjuangan disetiap partai politik, serta tujuan dan dasar pergerakan disetiap partai politik antara partai politik muda dan partai politik lama. Agar lebih terarah, penulis membatasi dengan Marketing Politik Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada periode 2008 hingga sekarang.

2. Perumusan Masalah

  Melihat dari pembahasan dalam penelitian ini sangatlah luas dan kompleks, maka pembahasan skripsi ini lebih fokus dan dibatasi pada beberapa hal, yaitu: a.

  Bagaimana Marketing Politik Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)? b. Strategi Politik apa yang digunakan oleh Partai Gerindra dengan Partai

  Persatuan Pembangunan (PPP)? c. Tujuan Politik Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan

  (PPP)?

  5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a.

  Untuk mengetahui bagaimana Marketing Politik yang dilakukan oleh Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

  b.

  Untuk mengetahui Strategi apa yang direncanakan oleh Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

  c.

  Untuk mengetahui Tujuan politik kedua partai politik tersebut, yaitu Partai Gerindra dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

2. Manfaat Penelitian a.

  Sebagai kontribusi pengetahuan penulis mengenai Marketing Politik Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

  b.

  Untuk menambah khazanah keilmuan mengenai komunikasi politik dimana penelitian-penelitian seperti ini jarang dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

D. Metodologi Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu suatu penelitian yang berupaya menghimpun data, mengolah dan menganalisa secara kualitatif. Untuk itu data-data yang dikumpulkan dalam wujud konsep.

  Bagdan dan Taylor dalam buku penelitian kualitatif mendefinisikan “Metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

  6 deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang-orang dan perilaku

  6

  yang dapat diamati.” Dean J. Champion dalam bukunya mengatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang berfungsi untuk mendata atau mengelompokkan sederet unsur yang terlihat sebagai pembentukan suatu

  7 bidang persoalan yang ada.

1. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah:

a. Observasi

  Observasi adalah metode ilmiah yang biasa digunakan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan statistic fenomena-fenomena yang diselidiki.

  Observasi juga diartikan suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mengamati langsung terhadap objeknya atau penggantinya (misalnya: film, video, rekontruksi, atau sejenisnya).

  Menurut Irawati Singarimbun dalam buku Metode Penelitian Survey bahwa manfaat dari observasi adalah: 1) menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para ahli terdahulu, 2) mengikuti perkembangan penelitian dalam bidang yang akan diteliti, 3) memperoleh orientasi yang lebih

  6 Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung : PT. Remaja Rosyda Karya, 1993, Cet. Ke-10, hlm. 3. 7 Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian, Bandung; Refika Aditama, 1998, hlm. 6.

  7 khas mengenai topik yang dipilih, 4) memanfaatkan data sekunder, 5)

  8 menghindari duplikasi penelitian.

  Dalam penulisan skripsi ini pun penulis melakukan observasi yakni dengan terjun langsung kepada objek penelitian yaitu pada kantor pusat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra dan DPP Partai Persatuan Pembangunan di Jakarta.

  b. Wawancara

  Menurut Denzin (1970), wawancara ialah pertukaran percakapan dengan

  9

  tatap muka dimana seseorang memperoleh informasi dari yang lain. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan salah satu pengurus Partai Gerindar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

  c. Dokumentasi

  Penelitian ini juga menggunakan penelitian dokumentasi yang mana data yang didapatkan dari hasil wawancara tersebut, kemudian penulis mentranskripkan dalam sebuah data uraian agar lebih mudah dipahami dalam memaparkan hasil penelitian ini.

  d. Teknik Analisa Data Analisa data menurut Patton (1980), adalah proses mengatur uraian data.

  Mengorganisasikannya ke dalam suatu bentuk pola, kategori dan saru uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang

  8 Masri Singarimbun & Sofyan, Metode Penelitian Survey, Jakarta, PT. Pustaka IP3 ES Indonesia. 9 Denzin, Norman K. The Research Art, Chicago, Aldine, 1970, hlm. 306. Penulis mengutipnya dari buku penelitian Sosial karya Dean J. Champion, hlm. 45.

  8 signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan

  10 diantara dimensi-dimensi uraian.

  Dalam skripsi ini teknik analisis data yang digunakan adalah dengan merecording data yang diperoleh dalam sebuah type recording dan beberapa dokumen-dokumen penting yang didapat dari hasil interview atau wawancara.

E. Tinjauan Pustaka

  Pada kemunculannya yang fenomenal membuat banyak orang ingin mengkaji lebih dalam tentang Partai Gerindra dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), sehingga banyak kalangan buku dan tukisan-tulisan, serta beragam komentar dilontarkan oleh kalangan pengamat terhadap kedua Partai tersebut.

  Dalam penelitian ini, penulis juga menelusuri perpustakaan- perpustakaan yang terdapat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah judul yang telah ditulis oleh orang lain, sama atau hamper sam dengan judul atau materi yang saya tulis. Dari penelusuran yang penulis lalukan, ternyata ditemukan sebuah skripsi dengan judul :

  “Dakwah Politik Partai Persatuan Pembangunan” oleh Sa’roni

  . Skripsi tersebut lebih cenderung mengangkat atau membahas

  Mubarok

  tentang dakwah yang dilakukan oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam ranah politiknya.

10 Lexy J. Moeloeng, Metode Penelitian Kualitatif, 1993, hlm. 103.

  9 Dari hasil penelusuran tersebut, terlihat jelas bahwa objek penelitian berbeda, kendati pun masih dalam satu partai yang sama. Dalam hal ini, penulis meneliti pada Marketing Politik antara Partai Baru yang berideologikan Nasionalism dengan Partai lama yang berideologikan dan Berazaskan Islam.

F. Sistematika Penulisan

  Dalam penulisan ini akan dibahas lima bab dan masing-masing terdiri dari sub bab, yaitu :

  BAB I PENDAHULUAN merupakan bab Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Metodologi Penelitian, Tinjauan Pustaka dan Sistematika Penulisan.

  merupakan bab Landasan teoritis yang

  BAB II LANDASAN TEORI

  mencakup tentang partai politik dengan rinciannya, pengertian partai politik Nasionalism dan Partai Politik Islam. Dilanjutkan tentang komunikasi politik yang berisi uraian mengenai, pengertian komunikasi politik, marketing politik, pemasaran politik, iklan politik, strategi politik dan media massa.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN merupakan bab yang

  menjelaskan tentang profil partai gerindra dan partai persatuan pembangunan (PPP), sejarah, tujuan, prinsip dasar, visi dan misi

  10 serta karakteristik partai gerindra dan partai persatuan pembangunan (PPP).

  

BAB IV PEMBAHASAN membahas tentang analisis komparatif marketing

  politik partai gerindra dan partai persatuan pembangunan (PPP), konsep marketing dalam domain politik serta marketing mix dalam politik dan strategi politik partai gerindra dan partai persatuan pembangunan (PPP) meliputi persamaan dan perbedaannya.

  

BAB V PENUTUP merupakan bab penutup yang mencakup kesimpulan

  dan saran-saran dari semua permasalahan yang ada dalam skripsi ini, juga dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

  11

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Partai Politik 1. Pengertian Partai politik Nasionalisme dan Partai Politik Islam Kelahiran partai politik sedianya adalah buah dari pertarungan

  ideologi antarkekuatan yang ada dalam masyarakat ia muncul sebagai representasi kepentingan warga Negara. Di Barat, partai politik pertama- tama lahir mewakili setidaknya tiga golongan masyarakat. Partai politik di Barat terutama muncul setelah adanya perlawanan yang begitu kuat kepada dominasi agama (gereja). Yang pertama adalah kekuatan Liberal yang melawan kekuatan gereja untuk selanjutnya lahirlah partai-partai konvensional. Ketiga aktor politik yang akhirnya bermuara kepada pengelompokan politik dalam bentuk partai politik saat itu adalah gereja, politisi konservatif, politisi liberal. Yang dalam ketiga kelompok politik tersebut merupakan perwakilan semangat pada zaman yang ada pada saat itu. Partai politik lahir sebagai wadah bagi ekspresi kebebasan individu

  1 untuk terlibat dalam proses pengambilan kebijakan publik.

  Partai politik merupakan lembaga untuk mengemukakan kepentingan, baik secara sosial maupun ekonomi, moril maupun materiil.

  Cara mengemukakan keinginan rakyat melalui partai politik ini 1 mengandung pengertian adanya demokrasi. Maurice Duverger : Partai Firman Subagyo. Menata Partai Politik Dalam Arus Demokratisasi Indonesia, (Jakarta: PT.

  Wahana Semesta Intermedia. 2009) cet. Ke-1. Hal. 57-58. politik adalah sekelompok manusia yang mempunyai doktrin yang sama. Miriam Budiardjo : Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir, yang anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

  Tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka. Carl J. Friedrich : Partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintah bagi pimpinan partainya, dan berdasarkan penguasaan ini ia memberikan manfaat yang bersifat idiil maupun materiil kepada para anggotanya. Sigmund Neuman : Partai politik adalah persekutuan yang membedakan

  2 dirinya dari organisasi-organisasi lainnya dengan suatu program khusus.

  Partai politik modern seperti yang kita kenal saat ini merupakan fenomena baru dalam sistem politik. Max Weber dapat dikategorikan sebagai penggagas munculnya politik modern yang melahirkan partai politik, dalam bukunya yang berjudul Economie et Societe (1959). Partai politik kemudian didefinisikan sebagai organisasi publik yang bertujuan untuk membawa pemimpinnya berkuasa dan memungkinkan para pendukungnya (politisi) untuk mendapatkan keuntungan dari dukungan

  3 tersebut.

  Selain itu, partai politik pula didefinisikan sebagai organisasi yang 2 mempunyai kegiatan yang berkesinambungan. Artinya, masa Philipus, Ng., dan Nurul Aini. Sosiologi dan Politik, (Jakarta : PT. Rajawali Pers, 2009). h.

  121-122. 3 Firmanzah, Mengelola Partai Politik, 2008, h. 66.

  kehidupannya tak bergantung pada masa jabatan dan hidup pemimpinnya. Organisasi yang terbuka dan permanen tidak hanya ditingkat pusat, tetapi

  4 juga ditingkat lokal.

  Dalam pemahaman partai yang berlandaskan ideologi Islam. Hizb secara bahasa memiliki pengertian : 1). Jamaah yang memiliki kekuatan dan solidaritas, 2). Suatu komunitas yang memiliki kesamaan

  5

  kecenderungan aktivitas, 3). Kader beserta para pendukungnya. Dalam kehidupan saat ini, Partai politik didefinisikan sebagai kelompok orang yang mengemban ideologi (pemikiran tertentu) sekaligus berjuang

  6

  mewujudkannya ditengah-tengah masyarakat. Partai politik juga berupaya untuk meraih kedudukan dan kekuasaan dalam masyarakatnya.

  Hal yang hamper sama juga diungkapkan oleh Carl Freidrich sebagaimana yang dikutip oleh Umar Masdar, bahwa partai politik adalah : “Kelompok manusia yang terorganisirkan secara stabil dengan tujuan untuk merebut atau mempertahankan kekuasaan dalam memerintah bagi pemimpin partai dan berdasarkan kekuasaan itu akan memberikan

  7 kegunaan materiil dan idiil pada para anggotanya.

  Standar suatu partai merupakan sarana berdakwah atau tidak bisa kita lihat visi, misi, tujuan dan sarana dibentuknya suatu partai. Adapun

  4 Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, (Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992), h. 114. 5 6 Syamsul Balda, dkk. Politik Dakwah PKS, h. 43. 7 Abu Fuad, Menimbang Lagi Partai Islam, dalam file 22-al- Wale Online.

  

Ummarudin Masdar, Mengasah Naluri Publik Memahami Nalar Politik, (Yogyakarta : LKiS, 1999), h. 107. visi suatu partai dakwah adalah : “Menghidupkan kembali nilai-nilai luhur

  8 Islam dan menaklukkan hegemoni faham materialisme”.

  Dari definisi diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa partai politik Islam adalah sekelompok manusia yang terorganisir dalam suatu wadah yaitu partai, yang memiliki tujuan yang sama yaitu memperjuangkan nilai-nilai Islam. Sedangkan Partai politik yang berideologikan Nasionalism adalah partai politik yang menjadikan nilai- nilai ideologi kerakyatan (Pancasila) sebagai landasan perjuangan politik partai tersebut. Partai politik tersebut tidak hanya mementingkan perjuangan dalam satu sisi saja (Agama), tetapi lebih menitik beratkan bagaimana memperjuangkan hak-hak rakyat kecil, kebutuhan ekonomi yang seimbang dan pemberdayaan sumber daya manusia yang merata.

  Partai politik nasionalisme adalah organisasi politik yang terbuka untuk semua warga Negara Indonesia tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kedudukan, sosial, dan gender serta berwatak Kebangsaan Indonesia, Kerakyatan dan Keadilan Sosial yang perjuangannya

  9 berlandaskan Pancasila.

  Dalam hal ini partai tersebut mempunyai nilai-nilai perjuangan yaitu Kedaulatan rakyat. Yang menjadi ciri oleh adanya pengakuan dan penghargaan terhadap demokrasi kebangsaan dan keadilan sosial. Demokrasi menempatkan kekuasaan tertinggi ditangan rakyat yang 8 diwujudkan melalui kedaulatan anggota partai dan diselenggarakan 9 Syamsul Balda, dkk. Politik Dakwah PKS, h. 53.

  

Partai-partai Politik Indonesia Ideologi dan Program 2004-2009. (Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara, 2004).cet. ke-1. sepenuhnya melalui kongres partai. Kebangsaan menempatkan prinsip kewarganegaraan yang mengakui adanya kesamaan hak dan kewajiban warga Negara tanpa kecuali sebagai dasar satu-satunya dalam pengelolaan partai. Keadilan sosial mengungkapkan komitmen partai tersebut untuk senantiasa mengarahkan semua aktivitas bagi kepentingan rakyat banyak.

2. Teori Umum Mengenai Politik a. Pola Pikir Partai politik

  Menurut sejarah, sebenarnya fenomena partai politik adalah perkembangan terkini dari pergulatan politik. Munculnya partai politik dapat ditemukan di awal abad ke 19 (Ostrogorski, 1979; O’Gorman & fraser, 1987). Partai politik yang dimaksud disini tentu saja memiliki pengetahuan yang sangat jauh berbeda dibandingkan dengan pemikiran politik yang telah lama dimulai sejak peradaban Yunani kuno. Demikian juga dengan yang mungkin terjadi dalam interaksi politik jauh sebelum itu, pada kebudayaan Cina kuno, Hindu-India, dan Babylonia.

  Bentuk partai politik yang kita kenal pada saat ini muncul dari semangat modernitas dalam dunia politik. Kepentingan dan perjuangan politik perlu diorganisasi dan tidak dapat dibiarkan tercerai-berai tanpa organisasi. Semakin terangkai semangat kolektifnya, semakin meningkat pula posisi tawar-menawar terhadap lawan politik. Pengorganisasian kepentingan inilah yang melahirkan organisasi partai politik.

  Organisasi partai politik tidak hanya bertujuan untuk mengorganisasi beragam ide, gagasan, kepentingan dan tujuan politik yang sama. Partai politik didesain untuk mengisi parlemen yang dapat mengontrol eksekutif. Ternyata, dalam perkembangannya kemudian seiring dengan semangat penghapusan institusi monarki, eksekutif juga perlu dikompetisikan. Sehingga partai politik dibentuk tidak hanya untuk memberikan wadah bagi kepentingan ideologis yang terdapat dalam segmen masyarakat, melainkan juga ditujukan untuk menempatkan wakil-wakilnya dalam struktur legislatif dan eksekutif. Inilah dasar dalam sistem demokrasi, dimana masing-masing ideologi dalam masyarakat memiliki akses dan kesempatan yang sama untuk

  10 menempatkan wakil-wakilnya di jajaran legislatif dan eksekutif.

b. Kesadaran Politik

  Demokrasi seyogyanya adalah seperangkat sistem dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup warga Negara. Demokrasi pada dasarnya, adalah sistem politik modern yang dibangun untuk pemilih rasional. Demokrasi mengandalkan bahwa perbaikan taraf hidup masyarakat adalah terus berubah karena para pemimpin yang tidak 10 mampu dalam mengurusi kepentingan rakyat. Maka dari itu, adanya

  Firmanzah. Mengelola Partai Politik Komunikasi dan Positioning Ideologi Politik di Era , (Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 2008). ed. Ke-1. h. 55-57.

  Demokrasi nilai-nilai demokrasi yang sedang berjalan ini hendaknya menjadi pelajaran penting dimana setiap warga Negara berhak untuk menentukan pilihannya. Disamping itu, dalam kesadaran politik yang masih banyak kita jumpai banyak yang sering melanggar hal tersebut haruslah dihindari dan dihilangkan agar dalam menjalani proses demokrasi berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan dengan sehat,adil dan jujur.

  Saiful Mujani merumuskan budaya demokrasi dengan mengacu kepada beberapa pilar. Pertama, adanya rasa saling percaya kepada orang lain. sikap salimg percaya ini sangat penting bagi munculnya tindakan kolektif. Tidak bisa dipungkiri bahwa demokrasi mengandalkan adanya tindakan kolektif untuk menggolkan sebuah kepentingan publik tertentu. Kedua, jaringan keterlibatan warga yang bersifat sekuler (seculer civil engagement). Keterlibatan warga dalam organisasi-organisasi sekuler ini juga sangat penting sebab dari sana aspirasi tersalurkan melalui gerakan-gerakan warga. Ketiga, toleransi politik. Masyarakat demokratis harus memiliki toleransi politik yang ditafsirkan sebagai bentuk kesediaan menerima keragaman yang ada. keterlibatan politik. Keterlibatan politik bisa muncul dalam

  Keempat,