SURVEY KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI
SURVEY KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA BUKITTINGGI
Abdi Setia Putra 1)
1) Dosen STIKes YARSI SUMBAR Bukittinggi
Abstak
Setiap rumah sakit membutuhkan survei untuk memperoleh informasi mengenai kepuasan yang dirasakan oleh para pasiennya. Survei digunakan oleh pihak rumah sakit agar lebih memahami kebutuhan dan keinginan para pasiennya serta mampu memberikan pelayanan yang lebih memuaskan daripada apa yang dilakukan oleh. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif-kuantitatif. Untuk menjawab masalah mengenai sampai sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja unit kegiatan di RSI Ibnu Sina Bukittinggi digunakan Importance Performance Analisis atau Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja/Kepuasan Pelangan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling atau sampling bertujuan, dimana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yaitu menghitung pelanggan berdasarkan dengan keadaan yang ada dilapangan saat itu. Penelitian dilakukan selama 1 hari di RSI Ibnu Sina Bukittinggi terhadap pelayanan gawat darurat dan poliklinik umum dan spesialis tanggal 12 September 2012. Dalam pengambilan Sampel dilakukan oleh Tim Enumerator sebanyak 10 orang yang sudah dilatih sebelumnya oleh Tim Koordinator dari Kantor Pusat Yarsi Sumbar pada tanggal 10 September 2012. Populasi penelitian adalah : Seluruh pasien rawat jalan antara lain; pasien gawat darurat, pasien poliklinik umum dan pasien poliklinik spesialis. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien poliklinik yang terdiri dari poliklinik umum, gawat darurat dan poliklinik spesialis. Dengan ketentuan responden adalah sadar, bersedia dan dapat berkomunikasi dengan baik, dan untuk pasien anak yang ditanya adalah orang tuanya.Pengambilan data dilakukan saat pasien sedang menunggu obat/menunggu pembayaran/menunggu dokter/menunggu antrian bayar dan diambil secara acak (random sampling ) berdasarkan keadaan yang ada saat itu (purposive sampling). Jumlah sampel yang akan disurvey adalah 127 responden yang diambil berdasarkan pada rumus Slovin. Diperoleh gambaran umum penilaian responden terhadap kinerja pelayanan rawat jalan terdiri dari kategori sangat puas, puas, biasa saja dan tidak puas. Responden menilai sangat puas terhadap atribut kelengkapan fasilitas modern yang tersedia (80,3%), tetapi merasa tidak puas dengan atribut ketersediaan pusat pengaduan pasien dan kelengkapan obat-obatan di Apotik (7,9%). Analisis tingkat kinerja kualitas jasa RSI Ibnu Sina Bukittinggi memiliki nilai rata-rata tingkat kepuasan tertinggi (4,15) pada dimensi assurance (jaminan) dan terendah (3,95) pada dimensi reliability (keandalan). Analisis tingkat kenyataan dan tingkat harapan ……, sedangkan nilai rata – rata untuk tingkat kepentingan dan tingkat kinerja (CSI) sebesar 81,41% (0,8141) pasien merasa sangat puas terhadap kinerja pelayanan RSI Ibnu Sina Bukittinggi secara keseluruhan. Tingkat kepuasan ini masih harus diperbaiki karena masih terdapat GAP Analysis dari 25 atribut yang diteliti yang menunjukkan perbedaan antara tingkat harapan dengan kenyataan yaitu sebesar -0,58 (tergolong perbedaan kenyataan dengan harapan yang buruk).
Key Word: Kepuasan, Importance Performance Analysis (IPA), Customer Satisfaction Index (CSI), GAP Analysis
1. Pendahuluan
puas terhadap pelayanan yang diberikan rumah sakit. Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang abstrak
Sejalan dengan semakin meningkatnya tuntutan dan hasilnya pun sangat bervariasi karena pada masyarakat terhadap pelayanan medis menyebabkan
dasarnya sangat tergantung kepada masing-masing masyarakat menjadi lebih selektif dalam memilih jasa
persepsi individu.
pelayanan dari suatu rumah sakit. Perubahan tersebut
disebabkan pula oleh makin meningkatnya pendidikan Kepuasan pelanggan akan terpenuhi bila pelayanan dan tingkat sosial ekonomi masyarakat untuk menuntut
yang diberikan telah sesuai dengan harapan mereka. pelayanan rumah sakit yang lebih baik dan berkualitas.
Sebaliknya, bila suatu rumah sakit memberikan Keadaan tersebut menyebabkan persaingan yang ketat
pelayanan yang belum sesuai dengan harapan antar rumah sakit dimana setiap rumah sakit berlomba-
pelanggan maka pelanggan akan merasa tidak puas. lomba menjadi yang terbaik.
Ketidakpuasan pelanggan tersebut mengakibatkan pelanggan memilih untuk menggunakan jasa pesaing
Kunci utama dalam pelaksanaan orientasi rumah sakit sehingga perlu adanya perbaikan dimana perbaikan adalah pasien, maka, keberhasilan sebuah rumah sakit
tersebut pada dasarnya tertuju pada kualitas pelayanan dalam mengelola pelayanan rawat kesehatan dapat
karena kepuasan pelanggan erat kaitannya dengan dilihat dari tingkat kepuasaan pasien. Apabila kunci
kualitas.
utama tersebut telah tercukupi dan
berhasil
diwujudkan, maka pelanggan (pasien) akan merasa Setiap rumah sakit membutuhkan survei untuk memperoleh informasi mengenai kepuasan yang diwujudkan, maka pelanggan (pasien) akan merasa Setiap rumah sakit membutuhkan survei untuk memperoleh informasi mengenai kepuasan yang
Analisa Data
dapat lebih memahami kebutuhan dan keinginan para
Importance Performance Analysis
pasiennya serta mampu memberikan pelayanan yang Hasil skor penilaian terhadap tingkat harapan dan lebih memuaskan daripada apa yang dilakukan oleh
kinerja serta skor rata-rata tingkat harapan dan kinerja. pesaing.
Dengan Diagram Analisis Kepentingan Kinerja sebagai berikut :
Berdasarkan hasil survei akan terlihat dan diketahui
Diagram Analisis Kepentingan Kinerja
atribut-atribut kualitas pelayanan yang dianggap telah mampu memberikan kepuasaan serta atribut atribut
Y (Harapan/Importance)
Sangat penting
yang dianggap belum mampu untuk memenuhi dan
A. Konsentasi B. Pertahankan memberikan kepuasan sehingga perusahaan dapat
Kinerja sangat
Di Sini
Kinerja
Kinerja sangat
melakukan dengan segera
untuk memperbaiki
tidak baik
C. Prioritas
D. Berlebihan baik
pelayanannya guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan atau
Rendah
loyalitas pelanggan kepada perusahaan yang mampu
Sangat tidak penting X (Kinerja/Performance)
memberikan kualitas pelayanan yang memuaskan.
Customer-Satisfaction Index (CSI)
CSI diperlukan karena proses pengukuran kepuasan
2. Metodologi Penelitian
pelanggan bersifat kontinyu. Tingkat kepuasan responden secara keseluruhan dapat dilihat dari kriteria
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif- tingkat kepuasan pelanggan, dengan kriteria berikut : kuantitatif. Untuk menjawab masalah mengenai sampai
0,00 – 0,25 = Sangat Tidak Puas sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan terhadap
0,26 – 0,50 = Tidak Puas kinerja unit kegiatan di Yarsi Sumbar digunakan
0,51 – 0,75 = Puas
Importance Performance Analisis atau Analisis Tingkat 0,76 – 1,00 = Sangat Puas Kepentingan dan Kinerja/Kepuasan Pelangan
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Gap Analysis
Purposive Sampling atau sampling bertujuan, dimana Gap atau kesenjangan merupakan ketidaksesuaian sampel
antara pelayanan yang diterima pelanggan (perceived pertimbangan tertentu yaitu menghitung pelanggan
dipilih berdasarkan
pertimbangan-
service ) dengan pelayanan yang diharapkan (expected berdasarkan dengan keadaan yang ada dilapangan saat
service ) perhitungan nilai gap masing-masing atribut itu
dilakukan dengan menghitung selisih antara tingkat kenyataan dengan tingkat harapan. Kategori penilaian
Waktu dan Tempat Penelitian
metode ServQual (Gap):
Penelitian dilakukan selama 1 hari di RSI Ibnu Sina
Sangat baik : gap ≥0
: gap antara -0,01 sampai -0,49 poliklinik umum dan gawat darurat selama 1 hari.
Bukittinggi terhadap pelayanan poliklinik spesialis,
Baik
Buruk
: gap antara -0,50 sampai -0,99
Sangat buruk: gap ≤ -1
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian adalah seluruh pasien rawat jalan.
3. Hasil dan Pembahasan
Sampel dalam penelitian ini adalah pasien poliklinik yang terdiri dari poliklinik umum, gawat darurat dan
Produk Pelayanan di RSI Ibnu Sina Bukittinggi
poliklinik spesialis. Dengan ketentuan responden Jenis kegiatan pelayanan kesehatan di RSI Ibnu Sina adalah sadar, bersedia, dapat berkomunikasi dengan
Bukittinggi
baik, dan untuk pasien anak yang ditanya adalah orang
Tabel 1. Kegiatan Pelayanan Kesehatan
tuanya. Sampel dihitung menggunakan rumus Slovin
Rawat Jalan
Rawat Inap
Penunjang Medik Alat Canggih Pelayanan Spesialis
sebanyak 127 orang pasien. Dan Sub Spesialis
1. USG 2D 1. Penyakit Dalam
Pengambilan data dilakukan saat pasien sedang 3. Jantung
2. Poli Umum
2. OK/RR
2. Laboratorium
2. USG 3D 2. Syaraf
3. Poli Gigi
3. ICU
3. Radiologi
3. CT Scan
4. Anak
4. Poli Spesialis
menunggu 5. Mata obat/menunggu pembayaran/menunggu
5. KIA
5. Kons. Gizi
5. Facho
7. MCU
6. Praktek Sore
6. Kons. Ruhis
6. Laparaskopi 6. THT
dokter/ menunggu antrian bayar dan diambil secara
7. Kons. Psikologi 7. Jiwa
8. Paru acak (random sampling) berdasarkan keadaan yang ada
9. Kebidanan
saat itu (purposive sampling). Pengukuran jawaban
10. Ginekologi/Onk 11. Bedah Umum responden digunakan skala likert atas lima skala. 12. Bedah Orthopedi
13. Bedah Onkologi
14. Bedah Urologi 15. Bedah Digestif
16. Bedah Syaraf 17. Kulit&Kelamin
Karakteristik Responden
Tabel 2: Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi Frekuensi
Surat Kabar
Jenis Kelamin Jumlah
Persen
10 7,9% Laki – Laki
Pasien mendapatkan informasi mengenai RSI Ibnu Total
Sina Bukittinggi 91,3% mendapatkan informasi dari teman atau keluarga artinya RSI Ibnu Sina Bukittinggi
Dari 127 responden yang diambil, responden laki – laki dikenal dari mulut ke mulut bukan dari promosi yang dan perempuan hampir merata. Responden laki – laki
dilakukan melalui media massa atau elektronik. sebanyak 47,2% dan perempuan 52,8%. Rata – rata
(mean) umur responden adalah 43 – 44 tahun, dengan
umur terbanyak (modus) adalah 60 tahun.
Distribusi Frekuensi Tingkat Kenyataan
Tabel 3: Karakteristik Responden Berdasarkan Asal
Kunjungan Tabel 6. Atribut Tingkat Kenyataan (Kinerja) RSI Ibnu Distribusi Frekuensi
Sina Bukittinggi
Asal Kunjungan Sang Jumlah
Biasa Tida at
puas
Puas saja k puas
tidak
UGD puas 13 10,2%
1 Ketersediaan
23 93 11 -- --
pelayanan kesehatan
Poliklinik Umum
24 jam 2 Tata ruang yang rapi
Poliklnik Spesialis
ketersediaan parkir 3 Ketersediaan
32 78 15 2 --
petunjuk arah
Asal kunjungan responden sesuai dengan pembagian informasi
5 Keamanan
31 77 18 1 --
penghitungan jumlah sampel yaitu, 10,2% dari UGD,
40,2% dari poliklinik umum dan 49,6% dari poliklinik
sakit 6 Keramahan,
spesialis. --
46 76 5 --
kesopanan, kejelasan
Tabel 4: Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat pendaftaran
20 76 21 8 Tinggal --
Distribusi Frekuensi
Asal Tempat Tinggal pengobatan dokter Jumlah
mengenai pengobatan
Kota Bukittinggi
mudah dipahami 10 Pelayanan
yang
19 82 23 3 --
diberikan dokter dan
Luar Kota Bukittinggi
perawat cepat 11 Ketanggapan dokter
26 81 19 1 --
dan perawat terhadap
keluhan pasien 12 Kemauan dokter dan
25 78 24 -- --
71,9% responden yang berkunjung ke RSI Ibnu Sina 18,95
perawat memberikan
Bukittinggi adalah pasien yang berasal dari dalam Kota
Bukittinggi. Sedangkan 29,1% lainnya responden 3,9%
berasal dari luar Kota Bukittinggi.
sama antara dokter
dan perawat
Tabel 5. Karakteristik
Informasi RS
Distribusi Frekuensi
perawat 16 Dokter dan perawat
ramah dan sopan
Mengetahui RS
17 Dokter dan perawat
Teman/Keluarga 116
dan perawat rapi dan
bersih.
19 Petugas apotik tidak
89 37 1 -- -- pilih-pilih pasien.
26 79 18 4 --
21 Kelengkapan obat-
obat di apotik
87 37 3 -- -- menjelaskan
2,4% pemberian obat.
fasilitas modern
82 42 3 -- -- 21 Kelengkapan
23 Pelayanan
kasir
2,4% obat di apotik
73 53 1 -- -- modern
22 Kelengkapan fasilitas
0,8% 23 Pelayanan kasir yang
dengan jelas dan
cepat dan tepat.
85 38 4 -- -- 24 Biaya
pengaduan pasien
jelas dan
25 Tersedia pusat
12 79 26 10 --
pengaduan pasien
Urutan Prioritas Atribut
Tabel 8: Urutan Prioritas Tingkat Kenyataan Terhadap Harapan
Tingkat Harapan
Skor Tingkat Priorita
Tabel 7. Atribut Tingkat Harapan s
tingkat
tingkat kesesuaia
kenyataan
harapa n
n No
Atribut Sangat
1 pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan 72,4%
Tata ruang yang rapi
2 Tata ruang yang rapi
82 42 2 1 --
ketersediaan parker
591 88.16% 9 ketersediaan parker
dan bersih dan 64,6%
petunjuk arah
3 Ketersediaan
589 87,27% 4 petunjuk arah
lingkungan rumah 73,2%
kesopanan, kejelasan
kejelasan informasi petugas pendaftaran
7 Kesesuaian jadwal
79 46 2 --
Ketepatan diagnosa
8 Ketepatan diagnosa
96 30 1 --
pengobatan dokter
dan tindakan 75,6%
600 89,00% 7 pengobatan dokter
9 Keterangan dokter
pengobatan mudah
10 diberikan dokter dan
10 Pelayanan yang
83 43 1 --
perawat cepat.
diberikan dokter dan 65,4%
587 87,39% 11 perawat cepat.
Ketanggapan dokter
11 dan perawat terhadap
11 Ketanggapan dokter
80 46 1 --
keluhan pasien
dan perawat 63%
Kemauan dokter dan
keluhan
12 perawat memberikan
12 Kemauan dokter
13 keterampilan medis
14 sama antara dokter
keterampilan medis 70,1%
dan perawat
sama antara dokter
medis dokter dan
dan perawat
perawat
592 94,59% 1 terhadap
15 Keyakinan pasien
80 46 1 --
Dokter dan perawat
medis dokter dan
ramah dan sopan
590 88,98% 8 16 Dokter dan perawat
perawat
Dokter dan perawat
melayani dengan 67,7%
591 90,52% 6 17 Dokter dan perawat
ramah dan sopan
18 dan perawat rapi dan
tidak pilih-pilih 66,9%
590 86,10% 17 18 Penampilan dokter
19 Petugas apotik tidak
pilih-pilih pasien.
585 83,76% 23 dan bersih.
dan perawat rapi 66,9%
19 Petugas apotik tidak
83 43 1 --
pemberian obat.
596 83,72% 24 20 Petugas
pilih-pilih pasien. 65,4%
21 obat di apotik
menjelaskan 63,8%
592 86,49% 16 pemberian obat.
22 Kelengkapan
Dimensi reliability (keandalan) memiliki nilai rata-rata
23 Pelayanan kasir yang 497
cepat dan tepat.
tingkat kepuasan yang paling rendah (3,95) hal ini
Biaya terperinci 499
18 diartikan bahwa pasien menganggap RSI Ibnu Sina
24 dengan jelas dan benar.
Bukittingi belum dapat dipercaya yang terdiri dari
25 Tersedia pusat 474
25 kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan
pengaduan pasien
dengan tepat dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena masih belum maksimal pelayanan 24 jam yang tersedia
Urutan prioritas peningkatan kualitas pelayanan RSI di RSI Ibnu Sina Bukitinggi, belum adanya kepastian Ibnu Sina Bukittinggi pada atribut-atribut kualitas jasa
dan kesesuaian jadwal kedatangan dokter memberikan diperoleh dari tingkat kesesuaian pada masing-masing
pelayanan sehingga selalu datang terlambat tidak atribut. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan
sesuai dengan informasi pelayanan yangn sudah antara nilai kinerja (kenyataan) dengan nilai harapan.
diberikan oleh RSI Ibnu Sina Bukittinggi disaat pasien mendaftar berobat, pelayanan kasir yang masih lambat
Tingkat kinerja (kenyataan) merupakan tindakan yang dan kurang tepat dalam proses penjumlahan biaya, dilakukan oleh instansi pelayanan untuk mengelola dan
serta biaya yang belum terperinci dengan jelas dan menjalankan usahanya. Sedangkan tingkat kepentingan
benar.
(harapan) merupakan tingkat harapan pelanggan atau
pasien akan suatu produk atau jasa, baik dari segi Atribut kualitas jasa yang memiliki nilai tertinggi kualitas produk maupun layanannya. Tabel 25,
adalah atribut 16, tingkat kepuasan tertinggi adalah menunjukkan tingkat kesesuaian yang diperoleh dari
pelayanan yang diberikan dokter dan perawat ramah perbandingan antara tingkat harapan dan tingkat
dan sopan kepada pasien dengan nilai rata-rata atribut kinerja terhadap 25 atribut kualitas pelayanan RSI Ibnu
terbesar (4,41). Hal ini disebabkan RSI Ibnu Sina Sina Bukittinggi.
Bukittinggi lebih mengutamakan kenyamanan pasien dalam mendapatkan pelayanan agar pasien merasa
Diperoleh gambaran umum tingkat kesesuaian dari nyaman disaat dokter dan perawat akan melakukan seluruh atribut produk belum ada yang mencapai 100%
tindakan pengobatan.
atau kinerja RSI Ibnu Sina Bukittinggi terhadap 25
atribut kualitas pelayanan belum memenuhi harapan Ketersediaan pusat pengaduan terhadap keluhan pasien pasien secara keseluruhan, namun dapat dikatakan
menjadi atribut dengan nilai rata-rata paling rendah bahwa tingkat kinerja RSI Ibnu Sina Bukittinggi cukup
kinerjanya (3,73). Hal ini disebabkan belum baik (mendekati 100%). Atribut dengan tingkat
maksimalnya pelayanan RSI Ibnu Sina Bukittinggi kesesuaian tertinggi yaitu atribut 16, dokter dan
berupa pusat pengaduan keluhan pasien seperti belum perawat melayani dengan ramah dan sopan sebesar
maksimalnya keberadaan kotak saran yang sudah 94,59%, sedangkan tingkat kesesuaian terendah yaitu
disediakan oleh RSI Ibnu Sina Bukittingi, dan ruangan atribut 25, ketersediaan pusat pengaduan pasien.
khusus bagi pasien untuk menampung keluhan yang mereka rasakan terhadap pelayanan sesuai dengan
Penilaian Kinerja Atribut
keluhan/saran pasien untuk RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Analisis tingkat kinerja kualitas jasa RSI Ibnu Sina
Bukittinggi dilakukan dengan cara responden diminta
Tabel 9: Rata-rata Kepuasan Responden RSI Ibnu Sina
untuk menilai kinerja rumah sakit berdasarkan
Bukittinggi
dimensi-dimensi pelayanan yang diberikan oleh RSI
Ibnu Sina Bukittinggi. Penilaian mengenai sejauh mana Kepuasan
Dimensi Reliability
dimensi atau atribut tersebut diuraikan dalam
1 Ketersediaan pelayanan kesehatan 24 jam 4,10
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner.
7 Kesesuaian jadwal dokter
3,87 23 Pelayanan kasir yang cepat dan tepat.
Kemudian selanjutnya pasien diminta untuk menilai 3,91
24 Biaya terperinci dengan jelas dan benar. 3,93
tingkat kepuasan mereka terhadap kinerja setiap atribut
Rata-Rata
pelayanan yang mereka terima.
Dimensi Responsive
8 Ketepatan diagnosa dan tindakan pengobatan dokter
10 Pelayanan yang diberikan dokter dan perawat cepat 3,92
Pada tabel 9, dapat dilihat bahwa dimensi assurance
12 Kemauan dokter dan perawat memberikan bantuan 4,01
(jaminan) memiliki nilai rata-rata tingkat kepuasan
Rata-Rata
tertinggi (4,15) dibandingkan dimensi pelayanan
Dimensi Assurance
4 Kemudahan mendapatkan informasi 4,05
lainnya. Artinya, tingkat kepuasan yang paling tinggi
5 Keamanan lingkungan rumah sakit 4,09
terdapat pada dimensi assurance, hal ini disebabkan
9 Keterangan dokter mengenai pengobatan mudah 4,20
karena pasien RSI Ibnu Sina Bukittinggi selalu dipahami
13 Pengetahuan dan keterampilan medis dokter 4,36
menekankan pada karyawannya untuk bersikap
14 Pemahaman yang sama antara dokter dan perawat 4,17 Keyakinan pasien terhadap tindakan medis dokter
professional, bekerja secara maksimal dan berperilaku 4,31 15
dan perawat
sopan dan ramah terutama dokter dan perawat kepada
20 Petugas apotik menjelaskan pemberian obat. 3,86
para pasien, agar tercapai kepuasan dari para
Rata-Rata
pasiennya. Selain itu, dengan kemampuan medis dan keterampilan medis yang baik, maka akan memberikan
Dimensi Empathy
6 Keramahan, kesopanan, kejelasan informasi petugas 4,32
pendaftaran
kepercayaan kepada para pasiennya untuk tidak
11 Ketanggapan dokter dan perawat terhadap keluhan 4,04
beraliah ke rumah sakit lain. pasien
16 Dokter dan perawat melayani dengan ramah dan 4,41
sopan 17 Dokter dan perawat tidak pilih-pilih pasien
19 Petugas apotik tidak pilih-pilih pasien.
Tabel 11: Skor Rataan Penilaian Tingkat Harapan dan
25 Tersedia pusat pengaduan pasien
Tingkat Kenyataan pada Atribut Kualitas Pelayanan
Rata-Rata
Dimensi Tangible
RSI Ibnu Sina Bukittinggi
Tata ruang yang rapi dan bersih dan ketersediaan
Skor Skor
2 parker
Rataan Rataan
3 Ketersediaan petunjuk arah
Tingkat Tingkat
18 Penampilan dokter dan perawat rapi dan bersih.
Kepuasan Harapan
21 Kelengkapan obat-obat di apotik
1 Ketersediaan pelayanan kesehatan 4,10 4,72 22 Kelengkapan fasilitas modern
2 Tata ruang yang rapi dan bersih dan 3,92 4,61
ketersediaan parker
3 Ketersediaan petunjuk arah
4 Kemudahan mendapatkan informasi
Keluhan/Saran
5 Keamanan lingkungan rumah sakit 4,09 4,72 6 Keramahan, kesopanan, kejelasan
Dari 127 responden di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, 117
informasi petugas pendaftaran
responden memberikan komentar berupa keluahan dan
7 Kesesuaian jadwal dokter
3,87 4,61 8 Ketepatan diagnosa dan tindakan
saran, 10 responden lainnya tidak mau memberikan 4,75
pengobatan dokter
komentar berupa keluhan/saran, 5 orang responden
memberikan keluhan/saran lebih dari 1. Terdapat 12
pengobatan mudah dipahami 10 Pelayanan yang diberikan dokter dan
keluhan/saran yang mengacu ke pelayanan rawat jalan 4,65
perawat cepat
yang disediakan oleh RSI Ibnu Sina Bukittinggi.
11 Ketanggapan dokter dan perawat 4,04 4,62
terhadap keluhan pasien
Tabel 10: Keluhan/Saran RSI Ibnu Sina Bukittinggi 4,61
memberikan bantuan
Keluhan/Saran
medis dokter
Sediakan kotak saran
1 35 14 Pemahaman
yang
sama antara 4,17 4,58
dokter dan perawat
Perlu ditingkatkan kembali kualitas pelayanan, karena 15 Keyakinan pasien terhadap tindakan 4,31 4,62 2 perawat dan petugas tidak sigap
26 medis dokter dan perawat
Perhatikan kebersihan toilet pasien
dengan ramah dan sopan
Kedatangan dokter tidak tepat waktu, tidak sesuai 17 Dokter dan perawat tidak pilih-pilih 4,13 4,65 4 dengan jadwal yang sudah ditetapkan
16 pasien
7 18 Penampilan dokter dan perawat rapi 4,21 4,65 Antrian menunggu obat sangat lama, lebih dari 1 jam
Perluas bangunan rumah sakit serta tambah saran dan 5 prasaran
dan bersih. 6 5 19 Petugas apotik tidak pilih-pilih
pasien.
Penerangan rumah sakit di malam hari sangat kurang
menjelaskan 3,86 4,61 Ketersediaan parkir sangat kurang
7 3 20 Petugas
apotik
pemberian obat. 8 2 21 Kelengkapan obat-obat di apotik
3,93 4,69 Dokter belum memberikan informasi mengenai
4,03 4,66 9 diagnosa penyakit dengan jelas
22 Kelengkapan fasilitas modern
2 23 Pelayanan kasir yang cepat dan 3,91 4,62 Penerangan tempat parkir sangat kurang dan masih
tepat.
10 gelap 1 24 Biaya terperinci dengan jelas dan 3,93 4,57 Biaya pengobatan terlalu mahal
benar. 11 1 25 Tersedia pusat pengaduan pasien
3,73 4,64 Beri diskon biaya
Skor Rataan Keseluruhan
X = 4.07 Y = 4,65
Tidak memberikan komentar
Gambar 1: Diagram Kartesius Atribut Atribut Kualitas
Pelayanan RSI Ibnu Sina Bukittinggi
Total Keluhan/Saran
Kuadran A 4.75 8 Kuadran B
Analisis Tingkat Kenyataan dan Tingkat Harapan
Importance Performance Analysis (IPA) 4.70 21 13 p a
h a ra u
4.65 25 10 19 22 3 17 18 6 Dengan 16 menampilkan diagram kartesius yang a 4 4.65
ib
t tr
membandingkan antara tingkat harapan pasien RSI
-r ta
r ta a 20 Ibnu Sina Bukittinggi (Y) dengan tingkat kenyataan 2 4.60 7 12
a 23 11 15
(kinerja) pelayanan RSI Ibnu Sina Bukittinggi (X), 14 24
serta dengan menggunakan tabulasi sederhana untuk
Kuadran C
4.55 Kuadran D
melihat tanggapan konsumen mengenai kualitas dari 3.80 rata-rata atribut kenyataan 4.00 4.20 4.40 kenyataan (kinerja) pelayanan rawat jalan RSI Ibnu
Sina Bukittinggi dan harapan pasien RSI Ibnu Sina
Bukittinggi terhadap keseluruhan atribut rumah sakit. Terlihat pada gambar 1 bahwa letak atribut-atribut Importance and Performance Matrix merupakan suatu
kualitas jasa yang dianalisis tersebar menjadi empat bentuk diagram yang terbagi menjadi empat kuadran
bagian kuadran A (Prioritas Utama), kuadran B yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan
(Pertahankan Prestasi), kuadran C (Prioritas Rendah) tegak lurus pada titik (X,Y). Kepuasan pasien diketahui
dan kuadran D (Berlebihan). Adapaun interpretasi dari dengan cara melakukan penilaian terhadap tingkat
diagram kartesius tersebut dapat dijelaskan sebagai harapan/kepentingan dan kepuasan selama pasien
berikut :
berobat ke RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Skor penilaian harapan/kepentingan dan kenyataan kinerja masing-
masing atribut dapat dilihat pada tabel 11
Kuadran A (Prioritas Utama)
Ketersediaan pelayanan kesehatan 24 jam Atribut – atribut kualitas jasa yang ada dalam kuadran
(atribut 1)
ini dianggap paling penting dan memiliki hubungan
Ibnu Sina Bukittinggi kuat terhadap kepuasan pelanggan, karena keberadaan
Kemampuan
RSI
menyediakan pelayanan kesehatan 24 jam terutama atribut-atribut ini dinilai sangat penting oleh
walaupun hasilnya belum pelanggan/pasien tetapi kinerja yang dihasilkan oleh
gawat
darurat,
semaksimal yang diharapkan pasien, untuk itu perlu pihak RSI Ibnu Sina Bukittinggi dinilai belum
dilakukan pelayanan yang berkualitas tinggi, cepat memuaskan bagi pasien. maka dari itu, penanganan
dan tanggap dalam memberikan pelayanan selama terhadap atribut-atribut yang berada dalam kuadran ini
24 jam.
perlu diprioritaskan dan ditingkatkan. Apabila tidak Ketersediaan petunjuk arah (atribut 3) ditingkatkan dan diprioritaskan makan akan berdampak
Tingkat harapan pada atribut ini dinilai tinggi berpindahnya pasien ke rumah sakit lain yang dirasa
Sina Bukittinggi sudah dapat memuaskan kebutuhan mereka. Atribut-atribut
karena RSI Ibnu
menyediakan petunjuk arah yang jelas bagi pasien, kualitas jasa yang termasuk dalm kuadran ini ada 4
sehingga tidak membuat pasien begitu kebingungan antara lain :
berada di lingkungan RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Pelayanan yang diberikan dokter dan perawat
Keamanan lingkungan rumah sakit (atribut 5)
tidak cepat (atribut 10)
Pasien merasa puas dengan keadaan keamanan Atribut pelayanan yang diberikan dokter dan
lingkungan RSI Ibnu Sina Bukittinggi karena perawat cepat belum memuaskan oleh pasien. Hal
rendahnya terjadi kasus kehilangan dan pasien ini disebabkan karena beberapa dokter banyak yang
merasakan kenyamanan terhadap barang milik berbicara (ngobrol) dengan perawat sebelum
mereka.
memberikan tindakan terhadap pasien, atau Keramahan, kesopanan dan kejelasan informasi melakukan hal-hal lain dulu seperti menelpon, sms
petugas pendaftaran (atribut 6)
atau BBM dengan orang lain sebelum melakukan RSI Ibnu Sina Bukittinggi selalu menekankan pemeriksaan terhadap pasien, sehingga pasien
kepada para karyawannya untuk mampu melayani menjadi terlambat mendapatkan pelayanan.
semua pasien dengan ramah, sopan dan mampu Petugas apotik pilih – pilih pasien (atribut 19)
menjelaskan informasi yang diberikan kepada Atribut ini dirasakan belum memuaskan karena
pasien, terutama oleh petugas pendaftaran yang petugas apotik melayani resep obat orang yang
merupakan tonggak awal proses pengobatan, dikenal oleh petugas terlebih dahulu daripada resep
dengan mampunya petugas pendaftaran di RSI Ibnu pasien yang menjadi pelanggan saat itu
Sina Bukittinggi memberikan pelayanan yang baik Kelengkapan obat-obat di apotik (atribut 21)
maka pasien akan merasa terbantu dengan proses Obat-obatan yang ada di apotik dirasakan belum
mendapatkan pelayanan dapat memuaskan pasien. Hal ini dikarenakan,
pendaftaran selama
kesehatan.
sering habisnya persediaan obat yang dibutuhkan Ketepatan diagnosa dan tindakan pengobatan oleh pasien sehingga pasien harus membelinya di
dokter (atribut 8)
apotik lain, yang dapat berdampak berpindah pasien Atribut dokter memberitahukan diagnosa penyakit ke apotik-apotik lain.
dan melakukan tindakan pengobatan dengan tepat Kelengkapan obat-obat di apotik (atribut 21)
dirasakan sudah memuaskan oleh pasien. Hal ini Obat-obatan yang ada di apotik dirasakan belum
disebabkan memiliki tingkat kemampuan dan dapat memuaskan pasien. Hal ini dikarenakan,
keahlian dibidangnya sehingga dapat memberikan sering habisnya persediaan obat yang dibutuhkan
diagnosa penyakit dan melakukan tindakan oleh pasien sehingga pasien harus membelinya di
pengobatan yang tepat. Disamping itu, dokter ahli apotik lain, yang dapat berdampak berpindah pasien
yang tersedia di RSI Ibnu Sina Bukittinggi sebagian ke apotik-apotik lain.
merupakan dokter konsulen yang sudah ahli di Kelengkapan fasilitas modern (atribut 22)
bidangnya.
Kelengkapan akan fasilitas peralatan modern juga Keterangan dokter mengenai pengobatan dirasakan belum memuaskan dikarenakan masih
mudah dipahami (atribut 9)
kurang lengkapnya jenis pemeriksaan peralatan Kemampuan para dokter di RSI Ibnu Sina modern di RSI Ibnu Sina Bukittinggi, walaupun
Bukittinggi dalam menjelaskan secara lengkap dan sudah memiliki alat CT Scan, tetapi belum
mudah dipahami sudah dianggap memuaskan oleh memiliki jenis pemeriksaan yang lengkap serta
para pasien. pasien menjadi lebih mengerti akan belum memiliki alat USG 4D.
penyakit yang sedang diderita ataupun keadaan kesehatannya.
Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Atribut yang terletak pada kuadran B merupakan Pengetahuan dan keterampilan medis dokter atribut kualitas jasa yang perlu dipertahankan atau
(atribut 13)
ditingkatkan, sehingga pasien merasa puas karena Pengetahuan dan keterampilan medis yang baik tingkat kinerja aktual pada umumnya telah sesuai
yang dimiliki oleh para dokter di RSI Ibnu Sina dengan tingkat harapan pasien. atribut-atribut kualitas
Bukittinggi membuat pasien merasa aman untuk jasa yang berada pada kuadran ini berjumlah 10 atribut,
terus berobat di RSI Ibnu Sina Bukittinggi. antara lain :
Kepuasan yang mereka dapatkan dikarenakan tindakan para dokter yang cekatan dan seuai dengan Kepuasan yang mereka dapatkan dikarenakan tindakan para dokter yang cekatan dan seuai dengan
atribut kualitas pelayanan jasa RSI Ibnu Sina Dokter dan perawat melayani dengan ramah
Bukittinggi yang mempunyai tingkat kinerja yang sagat
dan sopan (atribut 16)
dianggap sangat baik oleh RSI Ibnu Sina Bukittinggi selalu menekankan
memuaskan
dan
pelanggan/pasien, tetapi atribut- atribut kualitas jasa ini kepada para karyawannya terutama para dokter dan
memiliki tingkat harapan yang tidak begitu penting. perawat untuk bersikap ramah dan sopan kepada
Dengan demikian, atribut-atribut kualitas jasa ini perlu pasien. Hal tersebut membuat para pasien
dipertimbangkan kembali pelaksanaannya karena merasakan kenyamanan saat berobat di RSI Ibnu
dirasakan terlalu berlebihan. Adapun atribut-atribut Sina Bukittinggi. Keramahan dan kesopanan dokter
yang termasuk dalam kuadran ini adalah : dan perawat menghasilkan kepuasan pasien
Pemahaman yang sama antara dokter dan perawat sehingga mereka senang untuk terus berobat ke RSI
(atribut 14)
Ibnu Sina Bukittinggi dan dapat menghindari Keyakinan pasien terhadap tindakan medis dokter kemungkinan beralihnya pasien ke rumah sakit lain.
dan perawat (atribut 15). Dokter dan perawat tidak pilih-pilih pasien
(atribut 17)
Pelayanan yang diberikan oleh dokter dan perawat
Customer Satisfaction Index
di RSI Ibnu Sina Bukittinggi diberikan untuk semua Customer Satisfaction Index (CSI) lapisan, tidak memberikan perlakuan khusus untuk
Menurut Irawan (2007), pengukuran terhadap CSI kalangan atau golongan tertentu. Semua pasien
diperlukan karena hasil dari pengukuran dapat sama haknya untuk mendapatkan pelayanan, hal
digunakan sebagai acuan untuk menentukan sasaran- inilah yang menjadi nilai lebih bagi RSI Ibnu Sina
sasaran di tahun-tahun mendatang. CSI juga diperlukan Bukittinggi dalam memperlakukan pasien sesuai
karena proses pengukuran kepuasan pelanggan bersifat dengan haknya dan tidak memberikan perlakukan
berkelanjutan (continue).
khusus pada pasien lain yang membuat terjadinya kesenjangan diantara seluruh pasien yang sedang
berobat dan sesuai antrian. Nilai rata – rata untuk tingkat kepentingan dan tingkat Penampilan dokter dan perawat rapi dan bersih
kinerja atau kepuasan masing-masing atribut kuallitas
menghitung Customer Atribut penampilan dokter dan perawat yang rapid
Satisfaction Index (CSI).
an bersih dianggap telah memuaskan pasien. hal ini
dikarenakan, setiap dokter, perawat serta karyawan Terlihat pada tabel 13 bahwa atribut terhadap harapan lainnya ditekankan untuk selalu memperhatikan
agar ketepatan diagnosa dan tindakan pengobatan kerapian dan kebersihan penampilan mereka.
dokter (atribut 8) memiliki weighted factor (WF) tertinggi
(4,09). Hal ini menjelaskan bahwa
Kuadran C (Prioritas Rendah)
pasien/pelanggan membutuhkan kejelasan terhadap ketepatan diagnosa dan tindakan yang diberikan oleh
Kuadran C merupakan prioritas yang dianggap sebagai dokter terhadap mereka, dan ini menjadi hal yang prioritas kedua setelah kuadran A. Prioritas ini
sangat penting karena sangat mempengaruhi kualitas dianggap rendah karena merupakan prioritas setelah
pelayanan di RSI Ibnu Sina Bukittinggi. Seperti halnya dilakukannya perbaikan terhadap kuadran A, tetapi
pada metode IPA, ketepatan diagnosa dan tindakan bukan berarti atribut-atribut pada kuadran ini tidak
pengobatan dokter merupakan andalan dari RSI Ibnu menjadi prioritas.
Sina Bukittinggi. Sedangkan untuk weighted score Terdapat 9 atribut pada kuadran C, yang menjadi
(WS) harapan terhadap kenyataan yang tertinggi pada prioritas perbaikan kedua setelah perbaikan pada
atribut 16, dokter dan perawat melayani dengan ramah kuadran A (terdiri dari 4 atribut) sebagai berikut :
dan sopan (0,177).
Tata ruang yang rapi dan bersih dan ketersediaan parkir (atribut 2)
Kedua atribut diatas merupakan hal yang harus Kemudahan mendapatkan informasi (atribut 4)
diperbaiki dan dipertahankan oleh manajemen rumah Kesesuaian jadwal dokter dengan kehadiran
sakit dalam mempertahankan pelanggan/pasien. dokter (atribut 7)
Ketanggapan dokter dan perawat terhadap Tingkat kepuasaan secara keseluruhan yang diperoleh keluhan pasien (atribut 11)
dari penilaian yang dilakukan oleh pasien RSI Ibnu Kemauan dokter dan perawat memberikan
Sina Bukittinggi terhadap kualitas jasa pelayanan kesehatan yang diberikan RSI Ibnu Sina Bukittinggi
bantuan (atribut 12) Petugas apotik menjelaskan pemberian obat mendapatkan predikat “sangat puas”. Hal ini dapat dilihat dari CSI dengan nilai 81,41% yang memiliki
(atribut 20) Pelayanan kasir yang cepat dan tepat (atribut 23) arti bahwa tingkat kepuasan total terletak diantara Biaya terperinci dengan jelas dan benar (atribut rentang 0,76 – 1,00 yang berarti pasien telah merasa
sangat puas terhadap kinerja pelayanan RSI Ibnu Sina 24)
Tersedianya pusat pengaduan pasien (atribut 25) Bukittinggi secara keseluruhan.
Pembobotan tiap atribut pada metode CSI yang
Kuadran D (Berlebihan)
digunakan merupakan pembeda dari metode IPA. Hasil digunakan merupakan pembeda dari metode IPA. Hasil
tindakan medis dokter dan
ditingkatkan kinerjanya, namun tidak menggunakan perawat
Dokter dan perawat melayani
pembobotan. Hasil dari
CSI
menggunakan
dengan ramah dan sopan
pembobotan, sehingga atribut yang akan ditingkatkan
Dokter dan perawat tidak pilih- pilih pasien
4.65 4.00 4.13 kinerjanya adalah atribut yang masih mempunyai nilai 0.165
Penampilan dokter dan perawat
rata-rata skor kepuasan berada dibawah nilai weighted
rapi dan bersih.
total , dapat dilihat pada tabel 13. Petugas apotik tidak pilih-pilih
pasien.
Petugas apotik menjelaskan
Atribut – atribut kinerja yang perlu diperbaiki ada 12
pemberian obat.
atribut sebagai berikut : Kelengkapan obat-obat di apotik
Tata ruang yang kurang rapi dan bersih dan
Kelengkapan fasilitas modern
ketersediaan parkir (atribut 2)
Pelayanan kasir yang cepat dan
Kemudahan mendapatkan informasi (atribut4)
tepat.
Kesesuaian jadwal dokter yang suka telat (atribut Biaya terperinci dengan jelas dan
Tersedia pusat pengaduan pasien
4.64 3.99 3.73 Pelayanan yang diberikan dokter dan perawat 0.149 masih lambat (atribut 10)
Masih kurang tanggapnya dokter dan perawat
Weighted Total 4.071
terhadap keluhan pasien (atribut 11)
Dokter dan perawat belum mau memberikan 81.41%
CSI
bantuan terhadap pasien (atribut 12) Petugas apotik tidak memberlakukan sistem
GAP Analysis
antrian saat menunggu obat (atribut 19)
Petugas apotik belum menjelaskan pemberian Gap atau kesenjangan merupakan ketidaksesuaian obat dengan baik (atribut 20)
antara pelayanan yang diterima pelanggan (perceived Obat-obatan di apotik tidak lengkap dan
service ) dengan pelayanan yang diharapkan (expected mengharuskan pasien membeli diluar apotik
service ). Apabila pelayanan yang diterima pelanggan rumah sakit (atribut 21)
lebih kecil daaripada harapan pelanggan maka akan Fasilitas modern yang masih belum lengkap
terjadi kesenjangan negative, sedangkan apabila seperti USG 4D (atribut 22)
pelayanan yang diterima pelanggan lebih besar Pelayanan kasir yang masih lambat dan kurang
daripada harapan pelanggan maka akan terjadi tepat menghitungnya (atribut 23)
kesenjangan positif.
Biaya yang belum terperinci dengan jelas dan benar (atribut 24)
Nilai gap atau kesenjangan akan memberikan Pusat pengaduan belum bisa menjadi tempat
informasi mengenai seberapa besar suatu atribut jasa pengaduan bagi pasien (atribut 25)
pelayanan RSI Ibnu Sina Bukittinggi telah memenuhi harapan pasiennya. Sebagian gap yang dihasilkan
adalah negatif dan semakin kecil nilai negatifnya maka
Tabel 13: Perhitungan CSI (Customer Satisfaction Index)
akan semakin baik. Kemungkinan terjadinya gap
Atribut Kualitas Jasa
positif adalah sangat kecil. Secara keseluruhan gap
antara kenyataan dengan harapan di RSI Ibnu Sina
Atribut Y
WF
X WS
Ketersediaan pelayanan
Bukittinggi tergolong buruk karena berada diantara -
kesehatan 24 jam
0,50 sampai -0,99 (-0,58).
Tata ruang yang rapi dan bersih
dan ketersediaan parkir
Ketersediaan petunjuk arah
Tabel 14: Gap Antara Tingkat Kenyataan dan Tingkat
Harapan Atribut Jasa Pelayanan RSI Ibnu Sina
Kemudahan mendapatkan
Keamanan lingkungan rumah
No. Atribut
Rata-Rata
Rata-Rata
Harapan Gap
Keramahan, kesopanan, kejelasan
4.10 4.72 -0.62 pendaftaran
informasi petugas
p1
3.92 4.61 -0.69 Kesesuaian jadwal dokter
p2
4.10 4.65 -0.55 Ketepatan diagnosa dan tindakan pengobatan dokter
p3
4.05 4.64 -0.59 Keterangan
p4
dokter mengenai pengobatan mudah dipahami
4.09 4.72 -0.63 Pelayanan yang diberikan dokter
p5
dan perawat cepat
4.32 4.66 -0.34 Ketanggapan dokter dan perawat
p6
3.87 4.61 -0.74 terhadap keluhan pasien
p7
4.15 4.75 -0.60 memberikan bantuan
Kemauan dokter dan perawat
p8
Pengetahuan dan keterampilan
4.20 4.72 -0.52 medis dokter
p9
3.92 4.65 -0.73 dokter dan perawat
Pemahaman yang sama antara
p10
4.04 4.62 -0.58 Keyakinan
p11
pasien terhadap
Gambar 2: Diagram Garis Gap Analysis RSI Ibnu Sina Bukittinggi
4. Kesimpulan dan Saran
p25
3.73 4.64 -0.91
Diperoleh beberapa informasi yang berguna bagi pihak
RSI Ibnu Sina Bukittinggi dalam upaya peningkatan kualitas
kepada pasien berdasarkan Dari perhitungan pada tabel 14 diatas, dapat diketahui
pembahasan di atas. Informasi tersebut disajikan bahwa atribut yang mempunyai terbesar adalah
berupa implikasi manajerial berdasarkan 4 bidang ketersediaan pusat pengaduan (0,91) dan gap terendah
manajemen yaitu pemasaran, SDM, produksi dan adalah dokter dan perawat mampu melayani pasien
operasional, dan keuangan yang berdasarkan 5 dimensi dengan ramah dan sopan.
mutu jasa yaitu reliability, responsiveness, assurance, Secara keseluruhan terdapat 20 atribut memiliki gap
emphaty , dan tangible.
yang buruk antara lain:
Atribut 1 :Ketersediaan pelayanan kesehatan Konsep pemasaran berbasis hubungan (relationship-
24 jam. based marketing ) merupakan konsep penting dalam Atribut 2 :Tata ruang yang rapi dan bersih dan
strategi mempertahankan pelanggan yaitu melalui ketersediaan parker.
jalinan hubungan pihak rumah sakit dengan pasien
Atribut 3 :Ketersediaan petunjuk arah. yang berkesinambungan. Hal mendasar yang perlu Atribut 4 :Kemudahan mendapatkan informasi. diperhatikan dalam menciptakan hubungan dengan Atribut 5 :Keamanan lingkungan rumah sakit. pelanggan (customer relationship) adalah survey Atribut 7 :Kesesuaian jadwal dokter. kepuasan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan
dasar pelanggan, perilaku pelanggan, daan faktor- Atribut 8 :Ketepatan diagnosa dan tindakan
mempengaruhi kepuasan dan pengobatan dokter.
faktor
yang
ketidakpuasan pelanggan. Customer relationship perlu Atribut 9 :Keterangan
dikelola secara intensif dan terus menerus, sebagai pengobatan mudah dipahami.
dokter
mengenai
contoh dilakukan pengukuran terhadap kepuasan dan Atribut 10 :Dokter dan perawat melayani pasien
loyalitas pelanggan secara berkala (6 bulan sampai 1 dengan cepat
tahun sekali). Kegiatan manajemen pemasaran rumah Atribut 11 :Ketanggapan dokter dan perawat
sakit pun dapat tetap mengikuti konsep 7P (price, terhadap keluhan pasien.
product, promotion, place, people, physical evidence, Atribut 12 :Kemauan dokter dan perawat
process) yang sudah dilaksanakan dengan tetap memberikan bantuan.
memepertahankan hal-hal yang telah baik kinerjanya, Atribut 16 :Dokter dan perawat melayani
sehingga dapat bersaing dengan rumah sakit lainnya dengan ramah dan sopan.
khususnya di wilayah Kota Bukittinggi. Strategi Atribut 17 :Dokter dan perawat tidak pilih-pilih
pemasaran dalam menentukan pasar (segmenting, pasien.
targeting, positioning) dapat juga dilakukan oleh pihak Atribut 19 :Petugas apotik tidak pilih-pilih
rumah sakit sebagai perwujudan terciptanya layanan pasien.
konsumen dan salah satu cara dalam upayan Atribut 20 :Petugas
apotik
menjelaskan
mempertahankan pelanggan.
pemberian obat. Peningkatan kualitas kinerja pada bidang SDM pun Atribut 21 :Kelengkapan obat-obat di apotik.
diperlukan agar dapat memberikan pelayanan yang Atribut 22 :Kelengkapan fasilitas modern.
lebih baik. Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan Atribut 23 :Pelayanan kasir yang cepat dan
oleh pihak RSI Ibnu Sina Bukittinggi antara lain tepat.
mengadakan pelatihan keterampilan dan sikap untuk
Atribut 24 :Biaya terperinci dengan jelas dan karyawan baik medis maupun non medis, penambahan
personil non medis yang dirasakan masih kurang benar.
Atribut 25 :Tersedia pusat pengaduan pasien.
Daftar Pustaka
-------------------- (2008). Pemasaran Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta : Sagung Seto.
Assauri, Sofjan (2003). Customer Service yang Baik Tjiptono, Fandi (2000). Manajemen Jasa. Yogjakarta: Landasan Pencapaian Customer Satisfaction
Penerbit Andi
dalam Usahawan, No. 01, Tahun XXXII, Januari, hal.25-30: Jakarta.
------------------ (2004). Prinsip-Prinsip Total Quality Service. Yogyakarta: Penerbit Andi
Azwar (1996). Loyalitas Pasien Terhadap Rumah Sakit. http://researchkesehatan.blogspot.com
-------------------
Loyalitas Pelanggan. researchkesehatan.blogspot.com
(2005).
Ditjen Yankes (1991/ 1992). Pedoman Kerja Rumah Sakit Jilid III, Depkes RI, Jakarta.
Tjiptono, Fandi dan Gregorius Candra (2005). Service, Quality, and Satisfaction. Yogyakarta: Andi
Donabedian. AV (1980). Exploration In Quality
Offset.
Assesment and Monitoring, Michigan, USA. Umar, H. (2008) . Metode Penelitian Untuk Skripsi Griffin, Jill (2005). Customer Loyalty. Edisi Revisi
Dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo dan Terbaru. Jakarta: Erlangga.
Persada.
Hendrajana (2005). Pengaruh Kualitas Pelayanan Zeithaml, A, Valerie and Marry Jo Bitner. (2000). terhadap Kepuasan Pelanggan Rawat Jalan di
Service Marketing. New Jersey. Mc. Grawhill. RSUD Dr. Moewardi Surakarta (Tesis).
Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Zulian, Yamit. (2005). Manajemen Produksi dan Muhammadiyah Surakarta.
Operasi. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta
Idris (2008). Aplikasi Model Analisis Data Kuantitatif
Dengan Program SPSS. Edisi Revisi III.
Fakultas Ekonomi.
Universitas
Negeri
Padang. Jati, Sutopo Patria (2009). Beberapa Konsep Dasar
http://www.scribd.com/doc/10911297/Namba h-Ilmu-Tentang -Manajemen-Rumah-Sakit
Kotler, Philip (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia:
Buku
1 Analisis,
Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian. Jakarta : Salemba Empat.
----------------- (2003). Marketing Management. New Jersey: Prentice Hall
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane (2007). Manajemen Pemasaran. Edisi 12 (Terjemahan Benjamin Molan). Jakarta: PT. Indeks.
Lovelock, Cristopher H (2004). Services Marketing. New Jersey : Prentice-Hall.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A (2008).
Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Pohan, Imbalo S (2008). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan. Dasar-Dasar Pengertian dan Penerapan.
Kedokteran: EGC Purnama, Nursya,bani (2006). Manajemen Kualitas
Perspektif Global. Edisi Pertama, Cetakan Pertama. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.
Rangkuti, Freddy (1997). Riset Pemasaran. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sabarguna, Boy (2004). Quality Assurance Pelayanan Rumah Sakit. Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng-DIY,
Surakarta.
http://www.damandiri.or.id