DIANA DWI KUSUMA DEWI MAKALAH KETAHANA

MAKALAH
KETAHANAN NASIONAL
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen Pembimbing Bapak Drs. Anwar Aulia, M. Pd

Disusun oleh:
DIANA DWI KUSUMADEWI
TINGKAT 1B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN D3 TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK
KOTA TANGERANG
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat
dan Hidayahnya sehingga sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan judul “Ketahanan Nasional”. Tak lupa pula kami ucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada teman-teman dan pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini.


Kami mengetahui bahwa makalah kami ini masih jauh dari kesempurnaan
oleh karena itulah kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
yang bersifat mendukung demi pembelajaran kami kedepan dalam penyusunan
makalah berikutnya

Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua tentang ketahanan nasional. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca
dalam memahami pendidikan kewarganegaraan serta membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Tangerang, 24 Maret 2018

Penulis

2

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5
C. Tujuan ..................................................................................................... 5
D. Manfaat ................................................................................................... 5
BAB II ISI
A. Pengertian Ketahanan Nasional ........................................................... 6
B. Azas-Azas Ketahanan Nasional ........................................................... 9
C. Sifat-Sifat Ketahanan Nasional ............................................................ 10
D. Aspek-Aspek Ketahanan Nasional (Aspek ASTA GASTRA) ............ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 20
B. Saran ..................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 22

3


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Manusia sebagai makhluk Tuhan yang dikaruniai kemampuan berfikir,
berbahasa, berakal dan lain-lain akan selalu berusaha mempertahankan eksistensi
dan kelangsungan hidupnya sehingga manusia harus hidup berkelompok dan
melengkapi dirinya sebagai alat pendorong serta menghuni wilayah tertentu dan
menguasai segala isinya. Untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa demi
negara diperlukan suatu konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan
dan keamanan secara serasi dalam semua aspek kehidupan Nasional secara utuh
menyeluruh berdasarkan pada filsafat bangsa dan wawasan Nasionalnya.
Keberhasilan Pembangunan Nasional akan meningkatkan Ketahanan
Nasional dan sebaliknya Ketahanan Nasional yang tangguh akan mendorong
Pembangunan Nasional dalam segala aspek kehidupan Nasional guna mencapai
tujuan Nasional. Kita semua menyadari bahwa setiap bangsa mempunyai cita-cita
luhur dan indah yang ingin dicapainya. Orang mengatakan bahwa cita-cita yang
ingin dicapai oleh suatu bangsa mempunyai fungsi sebagai penentu dari tujuan
nasionalnya. Lazimnya dalam usaha mencapai tujuan tersebut, bangsa
bersangkutan menghadapi tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan yang

senantiasa perlu dihadapi ataupun ditanggulangi. Oleh karena itu, suatu bangsa
harus mempunyai kemampuan, kekuatan, ketangguhan dan keuletan, yang dapat
juga disebut ketahanan bangsa. Dalam hal ini ketahanan Nasional meliputi
ketahanan pangan dan ketahanan militer .
Konsepsi ketahanan nasional adalah konsepsi pengembangan kekuatan
nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan
yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan
terpadu berlandaskan UUD 1945 dan wawasan nusantara dengan kata lain konsepsi
ketahanan nasional merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangan kekuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan. Kesejahteraan dapat

4

digambarkan

sebagai

kemampuan


bangsa

dalam

menumbuhkan

dan

mengembangkan nilai-nilai nasionalnya demi sebesar-besarnya kemakmuran yang
adil dam merata, rohaniah, dan jasmaniah. Sedangkan keamanan adalah
kemampuan bangsa melindungi nilai-nilai nasional terhadap ancaman dari luar
maupun dari dalam. Adapun unsur atau gatra delapan dalam ketahanan nasional
adalah penduduk, sumber daya alam, wilayah, ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1) Bagaimana pengertian ketahanan nasional bagi negara ?
2) Bagaimana kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ?
3) Bagaimana asas-asas ketahanan nasional ?

4) Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional ?
5) Bagaimana aspek-aspek ketahanan nasional (aspek asta gastra) ?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1) Untuk membangkitkan kesadaran kita, selaku masyarakat Indonesia akan
pentingnya mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dan dalam
mencapai tujuan nasional.
2) Untuk menambah wawasan dan ilmu tentang ketahanan nasional

D. MANFAAT
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu :
1) Dapat mempunyai keinginan untuk selalu mencapai atau mewujudkan apa
yang menjadi tujuan nasional.
2) Dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air
3) Dapat memiliki kesadaran tentang pentingnya mempertahankan dan mengisi
kemerdekaan

5


BAB II
ISI

A. PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung
ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas serta
kelangsungan hidup bangsa dan negara. Ketahanan nasional diperlukan dalam
rangka menjamin eksistensi bangsa dan negara dari segala gangguan baik yang
datangnya dari dalam maupun dari dalam negeri. Untuk itu bangsa Indonesia harus
tetap memiliki keuletan dan ketangguhan yang perlu dibina secara konsisten dan
berkelanjutan.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan,
baik yang datang dari dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi
dan kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mencapai tujuan

nasional dapat dijelaskan seperti dibawah ini :
1) Ketangguhan, adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu
dapat bertahan, kuat menderita atau dapat menanggulangi beban yang
dipikulnya.
2) Keuletan, adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam
menggunakan kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
3) Identitas, yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara
keseluruhan. Negara dilihat dalam pengertian sebagai suatu organisasi
masyarakat yang dibatasi oleh wilayah dengan penduduk, sejarah,
pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran internasionalnya.

6

4) Integritas, yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu
bangsa baik unsur sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional
maupun fungsional.
5) Ancaman, adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan
politis.
6) Hambatan dan gangguan, adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan

dari diri sendiri yang bersifat dan bertujuan melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
 Tujuan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok
pemerintahan, seperti tegaknya hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteran
dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya
keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk
mengaktualisasi diri.
 Fungsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional
perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak
dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat interregional
(wilayah), intersektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini perlu supaya
tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa bila
penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana,
yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan nasional juga berfungsi
sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya merupakan arah dan
pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang dan sektor
pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan
program. Selain itu, ketahanan nasional mempunyai fungsi sebagai:

1) Daya tangkal, dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, ketahanan
nasional Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman,

7

gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi
bangsa, dan negara Indonesia dalam aspek: ideologi, politik, ekonomi, sosial
budaya, dan pertahanan keamanan.
2) Pengarah bagi pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan sehingga tercapai
kesejahteraan rakyat.
3) Pengarah dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor,
antarsektor, dan multidisipliner. Cara kerja ini selanjutnya diterjemahkan dalam
RJP yang dibuat oleh pemerintah yang memuat kebijakan dan strategi
pembangunan dalam setiap sektor untuk mencapai tujuan nasional mewujudkan
masyarakat adil dan makmur.
 Kedudukan Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh
seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan

nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasil sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma
pembangunan nasional.
 Ciri Ketahanan Nasional
Adapun ciri dari ketahanan nasional oitu sendiri, antara lain yaitu :
1) Ketahanan nasional merupakan prasyarat utama bagi bangsa yang sedang
membangun menuju bangsa yang maju dan mandiri dengan semangat
pantang menyerah yang akan memberikan dorongan untuk berbuat dalam
mengatasi tantangan, hambatan dan gangguan yang timbul.
2) Menuju mempertahankan kelangsungan hidup. Bangsa Indonesia yang
baru membangun dirinya tidak lepas dari pencapaian tujuan yang
dicitacitakan.

8

3) Ketahanan nasional diwujudkan sebagai kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang ulet dan tangguh untuk mengembangkan kekuatan dengan
menjadikan ciri mengembangkan ketahanan nasional berdasarkan rasa
cinta tanah air, setia kepada perjuangan, ulet dalam usaha berdasarkan
ketaqwaan dan keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, keuletan dan
ketangguhan sesuai dengan perubahan yang dihadapi sebagai akibat
dinamika perjuangan, baik dalam pergaulan antar bangsa maupun dalam
rangka pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa.

B. AZAS-AZAS KETAHANAN NASIONAL
Asas ketahanan nasional adalah tata laku yang didasari nilai-nilai yang
tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara. Asas-asas
tersebut adalah sebagai berikut :
1) Asas kesejahtraan dan keamanan
Asas ini merupakan kebutuhan yang sangat mendasar dan wajib dipenuhi
bagi individu maupun masyarakat atau kelompok. Didalam kehidupan
nasional berbangsa dan bernegara, unsur kesejahteraan dan keamanan ini
biasanya menjadi tolak ukur bagi mantap/tidaknya ketahanan nasional.
2) Asas komprehensif/menyeluruh terpadu
Artinya, ketahanan nasional mencakup seluruh aspek kehidupan. Aspekaspek tersebut berkaitan dalam bentuk persatuan dan perpaduan secara
selaras, serasi, dan seimbang.
3) Asas kekeluargaan
Asas ini bersikap keadilan, kebersamaan, kesamaan, gotong royong,
tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini diakui adanya perbedaan, dan
kenyataan real ini dikembangkan secara serasi dalam kehidupan kemitraan
dan dijaga dari konflik yang bersifat merusak/destruktif.
4) Asas Mawas ke Dalam da Mawas ke Luar
Sistem kehidupan naasional merupakan perpaduan segenap aspek
kehidupan bangsa yang saling berinteraksi. Di samping itu, sistem

9

kehidupan nasional juga berinteraksi dengan linkungan sekelilingnya.
Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak baik yang
bersifat positif maupun negatif. Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam
maupun keluar.
 Mawas ke Dalam, bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemadirian yang
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yang
ulet dan tangguh.
 Mawas ke Luar, bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta
mengatasi dampak lingkungan stategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.

C. SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL
Beberapa sifat ketahanan nasional, yaitu :
1) Mandiri, maksudnya percaya pada kemampuan/kekuatan sendiri dan tidak
mudah menyerah. Sifat ini merupakan prasyarat untuk menjalin suatu
kerjasama yang dilandasi oleh sifat kemandirian, bukan semata-mata
tergantung oleh pihak lain
2) Dinamis, artinya tidak tetap, naik turun tergantung situasi dan kondisi
bangsa dan negara serta lingkungan strategisnya. Dinamika ini selalu
diorientasikan kemasa depan dan diarahkan pada kondisi yang lebih baik.
3) Wibawa, merupakan keberhasilan pembinaan ketahanan nasional yang
berlanjut dan berkesinambungan tetap dalam rangka meningkatkan
kekuatan dan kemampuan bangsa. Dengan ini diharapkan bangsa Indonesia
mempunyai harga diri dan diperhatikan oleh bangsa lain sesuai kualitas
yang melekat padanya dan berlaku logika, semakin tinggi tingkat ketahanan
nasional, maka akan semakin tinggi wibawa negara dan pemerintah sebagai
penyelenggara kehidupan nasional.
4) Konsultasi dan kerjasama. Hal ini dimaksudkan adanya saling menghargai
dengan mengandalkan pada moral dan kepribadian bangsa. Hubungan
kedua belah pihak perlu diselenggarakan secara komunikatif sehingga ada

10

keterbukaan dalam melihat kondisi masing-masing didalam rangka
hubungan ini diharapkan tidak ada usaha mengutamakan konfrontasi serta
tidak ada hasrat mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata.

D. ASPEK-ASPEK KETAHANAN NASIONAL (ASPEK ASTA GASTRA)
Secara etimologis, terminologi astagatra terdiri dari dua kata, yakni asta dan
gatra. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, asta artinya bentuk terikat delapan
dan gatra artinya wujud, sudut pandangan atau aspek. Maka secara harafiah,
astagatra berarti delapan aspek/sudut pandang yang terikat satu sama lain.
Dalam kehidupan nasional berbangsa dan bernegara, konsep astagatra
mencakup dua bagian besar gatra, yakni trigatra (tiga gatra) dan pancagatra (lima
gatra). Trigatra, yang terkait dengan aspek hidup alamiah, terdiri atas: posisi dan
lokasi geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, dan keadaan-kemampuan
penduduk.

Sementara

pancagatra,

yang

terkait

dengan

aspek

sosial/kemasyarakatan, terdiri atas: ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya, dan
pertahanan-keamanan (Hankam).
Gatra Ketahanan Nasional Indonesia disebut Asta Gatra (delapan gatra), yang
terdiri atas Tri Gatra (tiga gatra) dan Panca Gatra (lima gatra). Antara trigatra dan
pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang
dinamakan keterhubungan (korelasi) dan ketergantungan (interdepensi). Unsurunsur kekuatan nasional di Indonesia diistilahakan dengan gatra dalam ketahanan
nasional Indonesia. Sedangkan unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal
dengan nama Astagatra yang terdiri atas Trigatra dan Pancagatra.
1) Aspek alamiah


Geografi
Gatra letak geografi atau wilayah menentukan kekuatan nasional negara. Hal

yang terkait dengan wilayah negara meliputi :
a. Bentuk wilayah negara : dapat berupa negara pantai, negara kepulauan atau
negara kontinental
b. Luas wilayah negara : ada negara dengan wilayah yang luas dan negara
dengan wilayah yang sempit (kecil)

11

c. Posisi geografis, astronomis, dan geologis negara
d. Daya dukung wilayah negara ; ada wilayah yang habittable dan ada wilayah
yang unhabittable
Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara dua
benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan
Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar 17.000 pulau kecil yang
dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya

Indonesia sebagai negara kepulauan, maka

karakteristik setiap pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adatistiadat, keindahan yang berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan
adanya ketahanan nasional untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa.
Dari kondisi tersebut, melahirkan adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik
merupakan kebijakan politik suatu negara yang memperhitungkan posisi geografis,
sedangkan geografis merupakan pelaksanaan dari geopolitik.


Kekayaan Alam
Hal-hal yang berkaitan dengan unsur sumber daya alam sebagai elemen

ketahanan nasional adalah meliputi :
a. Potensi sumber daya alam wilayah yang bersangkutan ; mencakup sumber
daya alam hewani, nabati, dan tambang
b. Kemampuan mengeksplorasi sumber daya alam
c. Pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhitungkan masa depan dan
lingkungan hidup
d. Kontrol atas sumber daya alam
Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang terdapat di muka bumi
tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara daerah satu
dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan
secara merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam sebaiknya
dimanfaatkan berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal

12

memiliki arti memberi manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga
ketimpangan antar daerah. Lestari berarti pemanfaatan kekayaan alam harus
didasari kebijakan yang memperhatikan aspek kelestarian alam demi kepentingan
generasi yang akan datang dan kesinambungan pembangunan.


Kependudukan
Ketahanan nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh

sebab itu, dalam rangka pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan
apa yang ada dalam kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam
terhadap ketahanan nasional. Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani
secara tepat akan menimbulkan masalah-masalah sosial, seperti pengangguran,
kekurangan pangan/gizi, munculnya kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi
yang demikian itu pada akhirnya akan memicu timbulnya sikap dan perilaku yang
menyimpang seperti kekerasan sosial, kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang
akan mengganggu ketahan nasional. Untuk itu, kita sebagai generasi penerus
bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari masalah-masalah yang di atas.
Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan sebagai salah satu modal
dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang ada benarnya, namun
harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar pembangunan apabila
penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat mendukung kualitas
tertentu sehingga dapat mendukung pembangunan. Penduduk yang produktif, atau
yang sering disebut sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, mempunyai
korelasi positif dalam pemanfaatan sumber daya alam serta menjaga kelestarian
lingkungan hidup (geografi), baik fisik maupun sosial.

2) Aspek Sosial


Ideologi
Ketahanan Nasional di bidang ideologi dapat diartikan sebagai kondisi

dinamik suatu bangsa, berisi keuletan dan keteguhan yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan, baik yang datang

13

dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsung
membahayakan kelangsungan kehidupan ideologi suatu bangsa dan negara.
Gatra ideologi menunjuk pada perangkat ideologis untuk mempersatukan
persepsi dan mempersatukan bangsa, yaitu Pancasila. Hal ini dikarenakan bangsa
Indonesia merupakan bangsa yang memiliki keanekaragaman yang tinggi. Keadaan
ini mempunyai dua peluang, yakni : di satu sisi berpotensi perpecahan, dan di sisi
lain sebagai kekayaan bangsa dan menumbuhkan rasa kebanggaan, Unsur ideologi
diperlukan untuk mempersatukan bangsa yang beragam ini.
Ideologi selalu berkaitan dengan pandangan hidup suatu bangsa sebagai dasar
filsafatnya yang merupakan kristalisasi gagasan dasar yang diyakini kebenarannya,
sehingga istilah ideologi ini banyak artinya antara satu dengan yang lainnya sering
bertentangan.
Setiap ideologi pada dasarnya disimpulkan ada tiga unsur dasar yaitu:
a. Unsur keyakinan setiap ideologi selalu memuat konsep-konsep dasar yang
menggambarkan seperangkat keyakinan yang di orientasikan kepada tingkah laku
para pendukungnya untuk mencapai suatu tujuan yang dicita-citakan.
b. Unsur loyalitas setiap ideologi menuntut adanya loyalitas serta keterlibatan
optimal para pendukungnya. Untuk mendapatkan derajat yang optimal, maka dalam
ideologi terkandung unsur rasional, penghayatan dan susila.
c. Unsur mitos, setiap ideologi selalu memitoskan atau mengagumkan sesuatu
ajaran, yang secara fundamental mengajarkan suatu ajaran yang secara fundamental
mengajarkan suatu cara bagaimana sesuatu hal yang dicita-citakan itu dapat
tercapai.


Politik
Ketahanan aspek politik dalam

negeri yaitu sistem pemerintahan yang

berdasarkan hukum, mekanisme politik yang memungkinkan adanya perbedaan
pendapat. Kepemimpinan nasional yang mengakomodasikan aspirasi yang hidup
dalam masyarakat.
Ketahanan pada aspek politik luar negeri yaitu meningkatkan kerjasama
internasional yang saling menguntungkan dan meningkatkan citra positif Indonesia.
Kerjasama dilakukan sesuai dengan kemampuan dan demi kepentingan politik.

14

Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti dan dikaji dengan
seksama.memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan dengan negara
industri maju. Mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia. Melindungi kepentingan Indonesia dari kegiatan
diplomasi negatif negara lain dan hak-hak WNI di luar negeri perlu ditingkatkan.
Kehidupan politik dapat dibagi menjadi 2 sektor yaitu :
a. Sektor masyarakat yang berfungsi memberikan masukan (input) berupa
aspirasi atau tautan kebutuhan masyarakat.
b. Sektor pemerintah berfungsi sebagai keluaran (output) yang berupa
kebijaksanaan yang melairkan Undang-Undang, peraturan-peraturan yang
merupakan Keputusan Politik.
Gatra politik berkaitan dengan kemampuan mengelola nilai dan sumber daya
bersama agar tidak menimbulkan perpecahan, tetapi stabil dan konstruktif untuk
pembangunan. Politik yang stabil akan memberikan rasa aman serta memperkokoh
persatuan dan kesatuan nasional, sehingga pada gilirannya akan memantapkan
ketahanan nasional suatu bangsa.


Ekonomi
Ekonomi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan upaya manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Upaya untuk memenuhi kebutuhan hidup meliputi
kegiatan produksi barang dan jasa serta mendistribusikannya kepada konsumen
atau pemakai.
Peranan negara dalam system ekonomi kerakyatan sesuai dengan pasal 33
lebih ditekankan bagi segi penataan kelembagaan melalui pembuatan peraturan
perundang-undangan. Penataan itu baik menyangkut cabang-cabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang banyak, maupun sehubungan dengan pemanfaatan
bumi, air, dan segala kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Tujuannya adalah untuk menjamin agar kemakmuran masyarakat senantiasa
lebih diutamakan daripada kemakmuran orang seorang, dan agar tampuk produksi
tidak jatuh ke tangan orang seorang yang memungkinkan ditindasnya rakyat banyak
oleh segelintir orang yang berkuasa.

15

Faktor-faktor yang mempengaruhi Ketahanan ekonomi adalah :
a. Bumi dan sumber alam
Negara berkembang pada umumnya belum dapat memanfaatkan kekayaan alamnya
secara maksimal dan erat hubungannya dengan modal, kekurangan keterampilan
dan tingkat teknologi yang masih rendah pada negara-negara tersebut.
b. Tenaga kerja
Penambahan penduduk berarti juga penambahan tenaga kerja. Dan jika tidak
diimbangi perluasan kesempatan kerja atau menimbulkan pengangguran.
Penanggulangannya terutama di pedesaan dengan jalan memindahkan penduduk ke
daerah lain yang masih mempunyai potensi tanah dan alam atau dengan
industrialisasi dalam jangka panjang yang memerlukan waktu dan biaya besar.
c. Faktor modal
Pada

umumnya

negara-negara

berkembang,

kekurangan

modal

untuk

pembangunan dan tidak mempunyai cukup kemampuan menumpuk modal di dalam
negeri hal ini disebabkan oleh : pendapatan masyarakat rendah tidak dapat untuk
menabung, dasar tarif pajak dan aparatur pemungutan pajak terbatas, kemampuan
yang masih rendah di dalam investasi modal, dan pendapatan ekspor biasanya habis
untuk pembiayaan impor.
d. Faktor teknologi
Teknologi yang tepat akan dapat meningkatkan hasil produktif barang juga serta
memperlancar distribusi hasil produksi tersebut. Penggunaan teknologi mutakhir
harus disertai pembinaan mental bangsa untuk menerima teknologi tersebut yang
akan berdampak sosial.
e. Hubungan luar negeri
Hubungan ekonomi luar negeri diperlukan untuk saling memenuhi kebutuhan yang
tidak dapat dipenuhi oleh kemampuan negara masing-masing. Untuk meningkatkan
produksi diperlukan bahan baku demi negara lain.
f. Prasarana
Prasarana dibidang Ekonomi ialah suatu yang diperlukan untuk menunjang
produksi dan distribusi barang dan jasa serta merupakan faktor vital bagi
pertumbuhan dan kelangsungan Ekonomi negara dan bangsa tersedianya prasarana

16

yang baik dan memadai akan meningkatkan Ketahanan Nasional dibidang
ekonomi.
g. Manajemen
Kemampuan managerial yang baik akan dapat mengelola ekonomi secara efesian
sehingga dapat meningkatkan sosial produksi dan memperlancar distribusi barang
dan jasa oleh klarena itu diperlukan kemampuan aparatur negara dan swasta
dibidang manajemen agar dapat meningkatkan Ketahanan Nasional.
Ekonomi yang dijalankan oleh suatu negara merupakan kekuatan nasional
negara yang bersangkutan terlebih di era global sekarang ini. Bidang ekonomi
berperan langsung dalam upaya pemberian dan distribusi kebutuhan warga negara.
Kemajuan pesat di bidang ekonomi tentu saja menjadikan negara yang
bersangkutan tumbuh sebagai kekuatan dunia. Contoh Jepang, dan Cina. Setiap
negara memiliki sistem ekonomi tersendiri dalam rangka mendukung kekuatan
ekonomi bangsanya.


Sosial Budaya
Manusia

mengembangkan

kebudayaan

tidak

lain

sebagai

upaua

mempertahankan kelangsungan hidupnya menghadapi berbagai tantangan yang
muncul dari lingkungannya untuk kemudian mewujudkan kehidupan yang lebih
baik. Karena itulah dapat dikatakan bahwa kebudayaan merupakan wujud
tanggapan aktif manusia terhadap tantangan yang datang dari lingkungan.
Aspek social biasanya mengacu pada masalah struktur social dan pola
hubungan social yang ada di dalamnya, sedangkan kalau kita bicara aspek budaya,
mengacu pada kondisi kebudayaan yang ada dalam masyarakat yang bersangkutan.
Dalam aspek sosial budaya, nilai-nilai sosial budaya hanya dapat berkembang di
dalam situasi aman dan damai.
Tingginya nilai sosial budaya biasanya mencerminkan tingkat kesejahteraan
bangsa, baik fisik maupun jiwanya. Sebaliknya keadaan sosial yang timpang
dengan segala kontradiksi didalamnya, memudahkan timbulnya ketegangan sosial.
Kondisi sosial budaya masyarakat Indonesia disokong dengan baik oleh seloka
Bhinneka Tunggal Ika. Selama seloka ini dijunjung tinggi maka ketahanan sosial
budaya masyarakata relatif terjaga.

17



Pertahanan Keamanan
Pertahanan keamanan adalah daya upaya rakyat semesta dengan angkatan

bersenjata sebagai inti dan merupakan salah satu fungsi utama pemerintah dalam
menegakkan ketahanan nasional dengan tujuan mencapai keamanan bangsa dan
negara serta keamanan perjuangannya. Hal itu dilaksanakan dengan menyusun,
mengerahkan dan menggerakkan seluruh potensi dan kekuatan masyarakat dalam
seluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan terkoordinasi.
Unsur pertahanan keamanan negara merupakan salah satu fungsi
pemerintahan negara. Negara dapat melibatkan rakyatnya dalam upaya pertahanan
negara sebagai bentuk dari hak dan kewajiban warga negara dalam membela
negara. Pertahanan negara Indonesia bersifat semesta dengan menempatkan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai komponen utama pertahanan, didukung
oleh komponen cadangan dan komponen pendukung, terutama dalam hal
menghadapi bentuk ancaman militer. Sedangkan dalam menghadapi ancaman non
militer, sistem pertahanan menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang
pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman yang
dihadapi.
Pertahanan Keamanan Indonesia adalah kesemestaan daya upaya seluruh
rakyat Indonesia sebagai satu sistem ketahanan keamanan negara dalam
mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup dan
kehidupan bangsa dan negara RI. Pertahanan keamanan negara RI dilaksanakan
dengan menyusun, mengerahkan, menggerakkan seluruh potensi nasional termasuk
kekuatan masyarakat diseluruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Postur kekuatan pertahanan keamanan mencakup : - Struktur
kekuatan - Tingkat kemampuan - Gelar kekuatan Untuk membangun postur
kekuatan pertahanan keamanan melalui empat pendekatan, yaitu ancaman, misi,
kewilayahan, dan politik
Pertahanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari luar dan menjadi
tanggung jawab TNI. Keamanan diarahkan untuk menghadapi ancaman dari dalam
negeri dan menjadi tanggung jawab Polri. TNI dapat dilibatkan untuk ikut

18

menangani masalah keamanan apabila diminta atau Polri sudah tidak mampu lagi
karena eskalasi ancaman yang meningkat ke keadaan darurat.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan
udara untuk memasuki wilayah Indonesia (initial point). Oleh karena itu
pembangunan postur kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan
kepada pembangunan kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan
seimbang antara unsur-unsur utama. Kekuatan Pertahanan = AD, AL, AU. Dan
unsur utama Keamanan = Polri. Gejolak dalam negeri harus diwaspadai karena
tidak menutup kemungkinan mengundang campur tangan asing (link up) dengan
alasan-alasan : - Menegakkan HAM - Demokrasi - Penegakan hokum - Lingkungan
hidup Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur kekuatan
pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang membangun
kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu = untuk melindungi
diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi (standing armed forces) :
a. Perlawanan bersenjata = TNI, Polri, Ratih (rakyat terlatih) sebagai fungsi
perlawanan rakyat.
b. Perlawanan tidak bersenjata = Ratih sebagai fungsi dari TIBUM, KAMRA,
LINMAS.
c. Komponen pendukung = Sumber daya nasional sarana dan prasarana serta
perlindungan masyarakat terhadap bencana perang.

19

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Negara Indonesia adalah negara yang solid terdiri dari berbagai suku dan
bangsa, terdiri dari banyak pulau-pulau dan lautan yang luas. Jika kita sebagai
warga negara ingin mempertahankan daerah kita dari ganguan bangsa/negara lain,
maka kita harus memperkuat ketahanan nasional kita. Ketahanan nasional adalah
cara paling ampuh, karena mencakup banyak landasan seperti : Pancasila sebagai
landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan konstitusional dan Wawasan Nusantara
sebagai landasan visional, jadi dengan demikian katahanan nasional kita sangat
solid.
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan
ancaman baik yang datang dari dalam maupun dari luar. Ketahanan nasional
diperlukan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintahan. Ketahanan
nasional mempunyai fungsi sebagai daya tangkal, Pengarah bagi pengembangan
potensi kekuatan bangsa dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan sehingga tercapai kesejahteraan rakyat, dan Pengarah
dalam menyatukan pola pikir, pola tindak, dan cara kerja intersektor, antarsektor,
dan multidisipliner. Perwujudan Ketahanan Nasional yang dikembangkan bangsa
Indonesia meliputi ketahanan ideologi, ketahanan politik, ketahahan ekonomi dan
ketahanan pertahanan keamanan.
Ketahanan nasional adalah kondisi kehidupan nasional yang harus
diwujudkan, dibina terus menerus dan sinergis, mulai dari pribadi, keluarga,
lingkungan, daerah dan nasional bermodalkan keuletan dan ketangguhan yan
mengandung

kemampuan

mengembangkan

kekuatan

nasional.

Proses

berkelanjutan untuk mewujudkan kondisi tersebut dilakukan berdasarkan
pemikiran geostrategic yang dirancang dengan memerhatikan kondisi bangsa dan
konstelasi georafi Indonesia.

20

Konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan
kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan
keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam selurh aspek kehidupan secara
utuh dan menyelurh serta terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan wawasan
nusantara. Konsepsi ini merupakan pedoman untuk meningkatkan keuletan dan
ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional dengan pendekatan kesejahteraan dan keamanan.

B. SARAN
Ketahanan nasional adalah hal mutlak yang harus dimiliki setiap bangsa. Jika
bangsa Indonesia ingin mempertahankan Negara dari ganguan bangsa/negara lain,
maka harus memperkuat Ketahanan Nasionalnya. Dengan memperkuat Ketahanan
Nasional merupakan cara paling ampuh, karena telah mencakup banyak landasan
seperti; Pancasila sebagai landasan ideal, UUD 1945 sebagai landasan
konstitusional dan wawasan nusantara sebagai landasan visional.
Diharapkan kepada mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan bisa lebih memperhatikan hal-hal mengenai ketahuan
nasional. Kepada semua pembaca untuk dapat memberikan dan membandingkan
pemahaman konsep ketahanan nasional dari sumber-sumber yang berbeda.

21

DAFTAR PUSTAKA

Alkhodiah, Sabariti, dkk. 1996 . Pendidikan Kewarganegaraan . Jakarta :
Universitas Terbuka

Brodjonegoro, Satryo Soemantri . 2005 . Pendidikan Kewarganegaraan .
Jakarta : Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama

Deluk12 . 2011 . Makalah Ketahanan Nasional . Wordpress.com
Diakses online pada tanggal 9 Juni 2014.
http://deluk12.wordpress.com/makalah-ketahanan-nasional/

Novita, Marine . 2014 . MAKALAH KETAHANAN NASIONAL . Bogor :
Universitas Gunadharma

Ninin9amalia . 2012 . Makalah Ketahanan Nasional . Wordpress.com
Diakses online pada tanggal 9 Juni 2014.
http://mawarmerahtakberdurii.wordpress.com/2012/12/07/makalah-ketahanannasional/

http://www.tugaskuliah.info/2010/03/makalah-ketahanan-nasional

http://riechihuhu.wordpress.com/2010/04/20/ketahanan-nasional/

22