MAKALAH PENGAJARAN APRESIASI SASTRA TENT

MAKALAH
PENGAJARAN APRESIASI SASTRA
TENTANG
TEKNIK PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Dila Afriani
Diki Dwi Putra Pernando
Rahmatus Salma
Yasnimar

Dosen Pembimbing :
Megasari Martin, S.S, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT
PADANGPANJANG
2015


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa.
Dimasukkannya pembelajaran sastra ke dalam pembelajaran bahasa
Indonesia kiranya dapat dimaklumi, karena secara umum, sastra adalah
segala sesuatu yang ditulis. Pengertian semacam itu dianggap terlalu luas
dan juga terlalu sempit. Dianggap terlalu luas karena, dengan demikian,
semua buku termasuk sastra. Dianggap terlalu sempit dengan keberatan
bahwa macam balada yang dinyanyikan dan cerita yang dibacakan, dengan
demikian, tidak termasuk dalam sastra (Sumaryadi, 2008).
Pembelajaran sastra penting bagi siswa karena berhubungan erat
dengan keharuan. Sastra dapat menimbulkan rasa haru, keindahan, moral,
keagamaan, khidmat terhadap Tuhan, dan cinta terhadap sastra bangsanya
(Broto, 1982: 67). Di samping memberikan kenikmatan dan keindahan,
karya sastra juga memberikan keagungan kepada siswa pada khususnya
dan bangsa Indonesia pada umumnya. Sastra Indonesia secara umum dapat
dipakai sebagai cermin, penafsiran, pernyataan, atau kritik kehidupan
bangsa.
Fungsi sastra kiranya tidak perlu diragukan lagi. Sastra dapat

memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap cara berpikir orang
mengenai hidup, baik dan buruk, benar dan salah, dan cara hidupnya
sendiri dan bangsanya (Soeharianto, 1976: 25). Pendek kata, sastra
memberikan berbagai kepuasan yang sangat tinggi nilainya, yang tidak
dapat diperoleh dengan cara lain sehingga sastra memberikan pengaruh
yang menguntungkan kepada penikmatnya.
Pada proses pembelajaran sastra tentunya melibatkan guru sastra
(dalam hal ini guru bahasa Indonesia) sebagai pihak yang mengajarkan
sastra, dan siswa sebagai subjek yang belajar sastra. Dalam pembelajaran
sastra ada suatu metode –sebagai suatu alternatif—yang menawarkan
keefektifan kerja guru bahasa Indonesia. Jika berbicara masalah metode

1

tidak dapat lepas dari masalah pendekatan atau ancangan (approach) yang
menurunkan metode (method). Untuk selanjutnya, suatu metode ternyata
akan menyarankan penggunaan teknik-teknik tertentu pula. Dengan
demikian, secara hirarkis akan dikemukakan adanya tiga tataran, yaitu:
pendekatan (approach), metode (method), dan teknik (technique).


2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Teknik Pembelajaran
Mohamad (2011:7) menyatakan bahwa teknik pembelajaran adalah
jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan
kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang diinginkan atau dicapai. Dengan
kata lain teknik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif.
Menurut Trianto (2011:52) model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau pola yang dapat digunakan untuk mendesain pola-pola mengajar
secara

tatap

muka

di

dalam


kelas

dan

untuk

menentukan

material/perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, filmfilm, program-program media komputer. Dapat disimpulkan bahwa teknik
sama dengan model yang berarti penggunaan perangkat/alat/media untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Suatu teknik harus konsisten dengan metode dan sesuai pula
dengan pendekatannya. Teknik berkaitan dengan strategi yang benar-benar
terjadi di ruang kelas. Strategi yang efektif dan efisien akan tercipta bila
strategi itu dapat dengan mudah diterapkan dan dapat menunjang prestasi
belajar siswa.
Untuk melengkapi pembelajaran sastra dengan metode imersi dan
pendekatan inquiry, maka digunakan teknik induksi. Teknik induksi tidak
hanya menuntut peran serta aktif siswa, tetapi lebih jauh daripada itu,

mendorong dan memberi kesempatan yang seluas-luasnya dan sebanyakbanyaknya kepada siswa untuk mendekati sendiri karya sastra, menggauli
secara langsung, dan akhirnya diharapkan mampu menikmati, menghayati,
dan menghargai karya sastra itu sendiri. Guru hanya bersifat merangsang,
memancing, mendorong, dan mengarahkan kegiatan itu. Yang terjadi
selama ini, tampaknya para guru sastra di lapangan cukup dengan
membuat siswanya paham dan mengerti karya sastra melalui penjelasan
atau informasi, tanpa ada kontak langsung siswa-karya. Siswa dijejali
sekian banyak teori dan sejarah sastra. Dengan demikian, siswa banyak

3

tahu dan paham (hafal) pengetahuan sastra, tetapi tidak atau kurang
mampu mengapresiasi karya. Tujuan utama pembelajaran sastra masih
jauh dari terpenuhi. Kegiatan macam itu jelas kegiatan yang sangat tidak
apresiatif.
Teknik induksi menghendaki lain. Siswa diberi kesempatan secara
langsung bergaul intim dan berdialog dengan karya. Segala sesuatu yang
diharapkan dapat dicapai oleh siswa dalam pergaulan dan dialog biarlah
ditemukan sendiri oleh siswa. Tentu saja, hal itu tidak terlepas sama sekali
dari bimbingan guru. Yang penting guru tidak bersikap menggurui dan

menyuapkan sesuatu yang tinggal telan saja. Tidaklah mungkin seseorang
dapat merasakan kenikmatan sesuatu hanya dengan diberitahu orang lain
tanpa melakukan kontak langsung secara intim dan berdialog akrab dengan
sesuatu itu sendiri.
Penamaan induksi untuk teknik ini sesungguhnya meminjam istilah
dari bidang logika. Seperti diketahui, terdapat dua cara penarikan
kesimpulan, yaitu logika induktif dan logika deduktif. Logika induktif –
yang dipakai di sini— erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan
dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat
umum. Sebagai suatu proses tertentu, induksi berupaya menyimpulkan
pengetahuan yang ’umum’ atau universal dari pengetahuan yang ’khusus’
atau partikular. Induksi merupakan cara berpikir dengan jalan menarik
suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat
individual.
Implikasinya

dalam

pembelajaran


sastra,

seperti

sudah

dikemukakan terdahulu, guru bertindak membimbing dan mengarahkan
siswanya agar berhasil menemukan sendiri hal-hal khusus, ciri-ciri khusus,
dan seterusnya, untuk kemudian dibimbing ke arah penarikan kesimpulan
yang bersifat umum tentang karya sastra itu.
Sebagai ilustrasi, mengajarkan pantun, misalnya, teknik yang
cenderung selalu digunakan para guru sebagai berikut. Pertama, guru
memberikan pengertian, batasan, atau definisi pantun. Berikutnya
diberikanlah ciri-ciri pantun atau mengapa bentuk itu disebut pantun.

4

Akhirnya, disajikan contoh-contoh pantun. Langkah tersebut masih
ditambah lagi dengan model penyajian dikte oleh guru. Langkah tersebut
sangat tidak apresiatif, sehingga hasilnya pun berupa pengetahuan hafalan

belaka.
Dengan teknik induksi yang merupakan pembalikan langkahlangkah tersebut di atas, siswa diberi kesempatan langsung berhadapan,
berdialog, dan menikmati karya puisi lama itu. Dengan bimbingan guru
siswa diajak mampu menemukan letak-letak keindahannya, ciri-ciri
bentuknya, yang akhirnya sampai pada penyimpulan bahwa karya puisi itu
adalah pantun.
Yang juga perlu diingat bahwa pembicaraan atau pembahasan tidak
boleh hanya terbatas pada unsur bentuknya saja. Yang lebih penting justru
pembahasan terhadap unsur isinya. Pembicaraan dapat saja berkisar pada
pokok masalah yang diungkapkan, pendapat pengarang atau penyair
tentang pokok masalah tersebut, perasaan, nada bicara, amanat yang
terkandung, peristiwa yang dibayangkan terjadi di belakang karya, dan
seterusnya.
B. Teknik Pembelajaran Sastra
1. Awali cerita
Tujuan:
Siswa dapat membuat sebuah awalan (paragraf pertama) cerita yang
sudah ada dengan benar dan runtut berdasarkan isi cerita yang sudah
ada. Siswa membuat awalan cerita yang telah dikosongkan sehingga
dapat terangkai dengan cerita yang sudah ada. Siswa diberi lembar

cerita yang awalannya telah dipotong satu paragraf. Secara individu
siswa mengisi awalan dari sebuah cerita tersebut.
Alat yang diperlukan:
Foto copy lembar cerita yang awal ceritanya dihilangkan, alat tulis
menulis. kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun
kelompok.

5

Cara menerapkan:
Caranya yaitu (1) guru memberikan penjelasan singkat vtentang
kegiatan hari itu, (2) guru memberikan lembar cerita yang paragraf
pertamanya sudah dibuang kepada masing-masing siswa (kelompok),
(3) siswa mengidentifikasi lembar cerita yang diterimanya, (4) siswa
membuat suatu paragraf untuk paragraf pertama atau awalan cerrita
yang sudah ada isi ceritanya, (5) siswa mempresentasikan hasil
pekerjaannya di depan kelas, (6) siswa yang lain memberikan
tanggapan dari hasil presentasi temannya, (7) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.
2. Akhiri cerita

Tujuan:
Siswa dapat mengakhiri cerita dengan benar dan runtut berdasarkan isi
cerita yang sudah ada. Siswa mengakhiri sebuah cerita yang endingnya
tidak ada atau telah dipotong dengan bahasa sendiri, siswa mengakhiri
cerita. Siswa diberi lembar cerita yang akhir atau ending dari cerita
yang telah di potong satu atau dua paragraf . secara individu siswa
menulis akirbcerita tersebut
Alat yang diperlukan:
Fotocopy lembar cerita yang ending ceritanya dihilangkan, alat tulis
menulis . kegiatan dapat dilakukan secara perorangan.
Cara menerapkannya:
Caranya yaitu: (1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membagikan lembar cerita yang akhir sudah
dihilangkan kepada masing-masing siswa (kelompok), (3) siswa yang
mengidentifikasi lembar cerita yang diterimanya, (4) siswa membuat
ending dari sebuah cerita yang sudah ada isi ceritanya, (5) siswa
mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas, (6) siswa yang
lain memberikan tanggapan dari hasil presentasi temannya, (7) guru
merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.


6

3. Ganti Tokoh
Tujuan:
Siswa dapat mengingat dan lebih mengenal nama seseorang
berdasarkan pengetahuan siswa baik karakter maupun sifatnya yang
cocok dalam cerita tersebut. Siswa mengganti nama tokoh yang
terdapat dalam cerpen dengan nama-nama yang pernah mereka kenal
dikelas, dirumah, atau dilingkungannya. Siswa diberi lembar cerita
yang nama-nama tokoh pada setiap isi crita tersebut telah dihapus.
Secara individual siswa disuruh memberi nama tokoh cerita tersebut
berdasarkan karakteristik dan sifat yang pernah mereka kenal.
Alat yang diperlukan:
Fotokopi lembar cerita yang nama-nama tokoh telah dihapus. Kegiatan
dapat dilakukan secara perorangan
Cara menerapkan :
Caranya yaitu: (1) Guru memberikaan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membagikan lembaran cerita yang namanama tokohnya sudah dikosongi kepada masing-masing siswa
(kelompok),

(3)

siswa

mengidentifikasi

lembar

cerita

yang

diterimanya, (4) siswa memberi nama pada lembar cerita yang nama
tokohnya tidak ada, (5) siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
didepan kelas, mengapa nama tersebut muncul atau diberikan, (6)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
4. Ganti Setting
Tujuan:
Siswa dapat mengingat dan lebih mengenal nama-nama daerah
berdasarkan pengetahuan siswa terutama karakteristik tempat yang
cocok dalam cerita tersebut.
Siswa mengganti nama tempat sebuah cerpen dengan nama tempat
yang mereka kenali sehari-hari. Siswa diberi lembar cerita yang nama
lokasi/setting pada setiap isi cerita tersebut telah dihapus. Secara
individu siswa disuruh memberi nama tempat dimana cerita tersebut

7

dikisahkan berdasarkan karakteristik tempat yang pernah mereka
kenali.
Alat yang diperlukan:
Fotokopi lembar cerita yang nama-nama lokasi/ setting yang muncul
telah dihapus. kegiatan dapat dilakukan secara perorangan
Cara menerapkan :
Caranya yaitu: (1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membagikan lembar cerita yang
setting/tempatnya

sudah

dikosongi

kepada

masing-masing

siswa(kelompok), (3) siswa mengidentifikasi lembar cerita yang
diterimanya, (4) siswa memberi nama pada lembar cerita yang nama
tempatnya tidak ada, (5) siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya
didepan kelas, mengapa nama tersebut muncul atau diberikan, (6)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
5. Urutan Plot
Tujuan:
Siswa dapat mengurutkan sebuah cerita dengan benar, urut dan runtut
berdasarkan potongan-potongan plot yang ada. Siswa mengurutkan
plot sebuah cerita dengan satu kalimat satu plot. Siswa diberi amplop
yang berisi potongan-potongan plot berupa satu kalimat. Siswa disuruh
mengurutkan plot tersebut sehingga menjadi sebuah kalimat cerita
yang urut dan runtut.
Alat yang diperlukan:
Potongan-potongan plot dalam satu kalimat, lembar kertas kosong, lem
kertas, amplop. kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun
kelompok
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) guru membagikan amplop yang berisi potongan
plot

kepada

mengidentifikasi

masing-masing

siswa

(kelompok),

potongan plot yang diterimanya,

8

(3)

siswa

(4) siswa

mendiskusikan

dan

mengurutkan

plot

tersebut,

(5)

siswa

mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas, (6) siswa
(kelompok) lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya, (7)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
6. Diagram/Skema Tokoh
Tujuan:
Siswa dapat membuat sebuah skema tokoh dengan benar dan lengkap
berdasarkan cerita yang dibacanya. Siswa membuat skema tokoh
sebuah cerita atau mendiagramkan tokoh berdasarkan asal usul, watak,
kelahiran, dan sebagainya. Siswa diberi lembar fotokopi cerita, dalam
waktu yang telah ditentukan siswa disuruh membaca dan menganalisis.
Setelah selesai siswa disuruh membuat skema tokoh, berdasarkan asalusul, watak, kelahiran dan sebagainya.
Alat yang diperlukan:
Lembaran fotokopi cerita kegiatan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok
Cara menerapkan :
Caranya yaitu: (1) Guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membagikan lembar fotokopi cerita kepada
masing-masing

siswa

(kelompok),

(3)

siswa

membaca

dan

mengidentifikasi cerita yang diterimanya, (4) siswa mendiskusikan
dan membuat skema tokoh tersebut, (5) siswa mempresentasikan hasil
pekerjannya didepan kelas, (6) siswa (kelompok) lain memberikan
tanggapan atas presentasi temannya, (7) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.
7. Tabel Kesan Tokoh
Tujuan:
Siswa dapat membuat kesan pribadi terhadap tokoh sebuah cerita
dalam bentuk tabel dengan benar berdasarkan cerita yang dibacanya.
Siswa membuat tabel berdasarkan kesan yang mereka baca. Siswa

9

diberi lembaran fotocopy cerita dalam waktu yang telah ditentukan,
siswa disuruh membaca dan menganalisis, setelah itu siswa disuruh
membuat sebuah tabel yang isinya mengenai kesan dari tokoh tersebut.
Alat yang diperlukan:
Lembar fotocopy cerita, lembar kertas kosong.
Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru memeberikan lembar fotocopy cerita kepada
masing-masing siswa, (3) siswa membaca dan mengidentifikasi cerita
yang diterimanya, (4) siswa mendiskusikan dan membuat tabel kesan
tokoh tersebut, (5) siswa mempersentasekan hasil pekerjaan di depan
kelas, (6) siswa lain memberikan tanggapan atas presentasi temannya,
(7) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
8. Bursa Gaya Bahasa
Tujuan:
Siswa dapat mengidentifikasi sebuah cerita dengan cepat dan benar
berdasarkan gaya bahasa yang dipakai dalam cerita tersebut, siswa
mengambil potongan cerita dengan gaya bahasa yang sudah disediakan
secara acak kemuadian mengsrtikan dang mngelompokkannya. Siswa
disuruh mengambil potongan bhasa dalam toples, untuk jumlah
pengambilannya terserah kemampuan siswa minimal 5 potongan.
Dalam waktu singkat siswa menyebutkan masing-masing gaya bahasa
yang

dipakai

dalam

potongan

kalimat

tersebut

dan

mengelompokkannya, contoh cerita A menggunakan gaya bahasa
hiperbola, cerita B memekai gaya bahasa personifikasi dan lain-lain.
Siswa yang paling banyak dan benar arti gaya bahasanya diberi
penghargaan.
Alat yang diperlukan :
Potongan kalimat gaya bahasa, toples plastik
Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.

10

Cara menerapkannya:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) siswa mengambil potongan cerita, (3) siswa
membaca dan mengidentifikasi cerita yang diambilnya, (4) siswa
mendiskusikan dan mengartikan gaya bahasa dalam cetrita tersebut, (5)
siswa mengelompokkan potongan gaya yang sama,(6) siswa
mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas, (7) siswa lain
memberikan

tanggapan

atas

presentasi

temannya,

(8)

guru

merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
9. Putar Peribahasa
Tujuan:
Siswa dapat memaknai berbagai macam peribahasa secara cepat dan
bebnar. Siswa dibentuk kelompok masing-masing 2 orang. Masingmasing kelompok diberi lembar manila selebar folio yang dilipat, di
dalam lipatan tersebut berisi peribahasa, sambil mebuka lipatan siswa
mengucapkan

arti

peribahasa

tersebut

tanpa

menyebutkan

peribahasanya. sambil mengucapkan siswa yang satu mencatanya baik
peribahsa maupun artinya. Setelah selesai siswa memutar kartu
pribahasa ke kelompok lain, kelompok yang lain melakukan hal yang
sama, sesuai dengan kartu yang diterimanya.
Alat yang diperlukan:
Lembar manila selebar folio dilipat, sepidol, buku kerja siswa.
Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapakannya:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang hari
itu, (2) guru membentuk kelompok masing-masing dua orang, (3) guru
membagikan lembar manila yang berisi peribahasa yang berbeda-beda
kepada

masing-masing

siswa,

(4)

siswa

menerima

lansung

mengucapkan arti peribahasa tersebut, (5) siswa mecatat hasil
diskusinya, (6) siswa menukarjkan nomor tersebut kepada kelompok
lain,

(7)

jika

dirasa

sudah

11

cukup

perputarannya

siswa

mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas, (8) siswa lain
memberikan

tanggapan

atas

presentasi

temannya,

(9)

guru

merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
10. Ubah Tema ke dalam Gerakan
Tujuan:
Siswa dapat membuat sebuah gerakan tanpa harus bersuara dengan
cepat dan benar sesuai tema cerita yang ada. Siswa mendengarkan
cerita singkat, sambil menyimak siswa mengingat-ingat tema dari
cerita tersebut. Setelah menemukan tema bacaan kemudian

siswa

memindahkan tema tersebut ke dalam gerakan. Umpanya, sebuah
cerita bertema kesedihan

maka siswa melakukan gerakan yang

melambangkan kesedihan dengan meletakkan tangan di dada. Sedang
siswa yang lain menebak tema cerita apa yang digambarkan dalam
gerakan tersebut.
Alat yang diperlukan:
Lembaran cerita-cerita singkat yang berbeda tema.
Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) siswa mengidentifikasi lembar cerita , (3) siswa
membuat sebuah gerakan (4), siswa mempresentasikan hasil
gerakannya di depan kelas, (5) siswa lain mengartikan geraka tersebut
kedalam sebuah tulisan, jika belum jelas gerakan minta diulang, (6)
setelah selesai semua, kelompok saling menilai hasil pekerjaan
temannya, (7) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
11. Ubah ke dalam gambar
Tujuan:
Siswa dapat membuat sebuah alur cerita dlam bentuk gambar dengan
benar berdasarkan cerita yang dibacanya. Siswa membaca sebuah

12

cerita setelah membaca siswa disuruh mengubah cerita ke dalam
beberapa gambar menurut selera siswa secara urut.
Alat yang diperlukan:
Lembaran cerita-cerita singkat yang berbeda tema, lembar folio
kosong. Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun
kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) guru membagikan lembar cerita singkat ke
masing-masing siswa. (3) siswa mengidentifikasi lembar cerita. (4)
siswa membuat beberapa gambar yang sesuai dengan cerita secara
urut. (5) siswa mempresentasikan hasil di depan kelas. (6) kelompok
lain memberikan komentar tentang hasil pekerjaan temannya. (7) guru
merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
12. Menulis cerita singkat
Tujuan:
Siswa dapat membuat sebuah cerita dengan cepat berdasarkan gagasan
yang ada dalam pikiran mereka. Siswa disuruh melamun atau
membayangkan sebuah peristiwa atau kegiatan sehari-hari. Lalu siswa
tersebut menuliskan cerita singkat berdasarkan yang mereka
lamunkan.
Alat yang diperlukan:
Lembar folio kosong. Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kagiatan hari itu. (2) guru memberikan waktu 5-10 menit untuk siswa
melamunkan sebuah peristiwa atau kejadian sehari-hari atau hal lain
yang mereka inginkan. (3) siswa menulis cerita singkat ynag
berdasarkan lamunannya. (4) siswa mempresentasikan hasil di depan

13

kelas. (5) kelompok lain memberi komentar tentang hasil pekerjaan
temannya. (6) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
13. Bursa Judul Cerita
Tujuan:
Siswa dapat memahami dengan cepat isi sebuah cerita berdasarkan
judul yang dibaca. Siswa menebak isi bacaan dari judul-judul cerita
yang disodorkan oleh guru.
Alat yang diperlukan:
Macam-macam buku cerita. Kegiatan dapat dilakukan secara
perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kagiatan hari itu. (2) guru memberikan waktu 5-10 menit untuk siswa
membaca bermacam-macam buku cerita secara bergantian. (3) siswa
menganalisis isi buku cerita. (4) guru menarik kembali buku cerita. (5)
guru bertanya kepada siswa apa isidari buku cerita yang judulnya
dibacakan. (6) siswa yang mengerti menjawab dengan mengangkat
tangan. (7) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu, siswa yang
berhasil menjawab dengan benar diberi penghargaan. Sebaiknya
kegiatan dilaksanakan berulang-ulang.
14. Komentari cerita
Tujuan:
Siswa dapat mengembangkan wawasan berfikir dalam memahami isi
sebuah cerita lewat komentar cerita. Siswa mengomentari cerita di
kolom kiri setiap paragrafnya atau setiap plotnya.
Alat yang diperlukan:
Bermacam-macam lembar foro copy cerita, lembar folio kosong.
Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan maupun kelompok.

14

Cara menerapkannya:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) guru membentuk kelompok dan membagikan
lembar foto copy cerita serta lembar folio kosong. (3) siswa
menganalisis dan mendiskusikan antara anggota kelompoknya. (4)
siswa menuliskan komentar tentang isi cerita disisi kiri atau kanan
bacaan. (5) siswa mempresentasikan hasil pekerjaannya. (6) siswa
yang lain memberikan tanggapan. (7) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.
15. Baca puisi serempak
Tujuan:
Siswa dapat membaca puisi dengan benar tentang lafal, intonasi dan
gerakkan sesuai temanya secara serentak. Siswa diberi lembar foto
copy puisi, lalu siswa membaca puisi tersebut secara bersama-sama
atau secara bergantian tiap bait dengan teman sekelas atau
sekelompoknya.
Alat yang diperlukan:
Lembar foto copy puisi. Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) siswa membentuk kelompok. (3) siswa
bereksplorasi tentang membaca puisi secara bersama-sama atau
bergantian tiap bait dalam kelompok. (4) siswa menampilkan hasil
eksplorasinya di depan kelas. (5) siswa memberikan komentar tentang
isi dari puisi itu. (6) secara serempak siswa satu kelas membaca
bersama-sama. (7) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.

15

16. Baca puisi individu
Tujuan:
Siswa dapat mengapresiasi puisi de ngan ekspresi lisannya. Siswa
membaca puisi secara perseorangan dengan gaya bebas berdasarkan
imajinasinya.
Alat yang diperlukan:
Lembar foto copy puisi yang beraneka ragam.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) siswa membaca puisi secara perseorangan di
depan kelas. (3) siswa memberikan komentar tentang isi puisi itu. (4)
siswa lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya. (5)
guru merefleksikan tentang hasil pelajaran hari itu.
17. Melagukan puisi
Tujuan:
Siswa dapat dengan cepat membuat sebuah lagu berdasarkan puisi
yang disenanginya. Siswa biasanya senang dengan lagu-lagu, agar
lebih variatif lagu tersebut baiknya diganti dengan bait puisi. Setelah
itu siswa melagukan puisi yang disenanginya dengan nada lagu yang
dipilihnya kemudian menyanyikan di depan kelas.
Alat yang diperlukan:
Lembar foto copy puisi. Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) siswa mengidentifikasikan lagu yang
disenanginya. (3) siswa mengganti bait-bait lagu dengan bait puisi
yang disenanginya. (4) siswa menyanyikan di depan kelas. (5) siswa
lain memberikan penilaian tentang penampilan temannya. (6) guru
merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.

16

18. Memerankan puisi
Tujuan:
Siswa dapat memerankan isi puisi dengan benar berdasarkan imajinasi
mereka. Siswa disuruh membaca puisi, sambil membaca siswa disuruh
memerankan puisi tersebut sesuai dengan daya imajinasinya. Setelah
dapat memahami dan menyusun peran siswa menampilkannya di
depan kelas.
Alat yang diperlukan:
Lembar foto copy puisi. Kegiatan dapat dilakukan secara perorangan
maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) siswa membentuk kelompok. (3) siswa
mengidentifikasi puisi yang dipilihnya ke dalam peran-peran yang
akan ditampilkannya. (4) siswa berlatih bermain peran dalam
kelompoknya. (5) siswa secara berkelompok menampilkan peran yang
akan dimainkan di depan kelas. (6) siswa lain memberikan penilaian
tentang penampilan temannya. (7) guru8 merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.
19. Menarasikan puisi
Tujuan:
Siswa dapat mengubah bermacam-macam puisi menjadi sebuah cerita
narasi dengan ceoat dan benar. Siswa mengubah puisi ke dalam cerita
narasi.
Alat yang diperlukan:
Lembar foto copy puisi dan lembar folio kosong. Kegiatan dapat
dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) siswa mengidentifikasikan puisi yang ditulisnya.
(3) siswa mengubah puisi yang telah diidentifikasikan itu ke dalam

17

cerita/narasi secara perorangan. (4) siswa melaporkan hasilnya di
depan kelompoknya. (5) siswa lain di kelompoknya memberikan
penilaian tentang temannya. (6) guru merefleksikan hasil pembelajran
hari itu.
20. Mengganti puisi
Tujuan:
Siswa dapat membuat variasi puisi berdasarkan imajinasi yang
dimiliki dengan benar. Siswa mengganti puisi dengan kata-katanya
sendiri yang diganti tentunya tidak semua persajakannya tetapi
beberapa kata yang dipandangnya pantas untuk diubah. Siswa wajib
mengubahnya meskipun puisi nitu sudah dipandang baik.
Alat yang diperlukan:
Lembar foto copy puisi, lembar folio kosong. Kegiatan dapat
dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu. (2) guru membagikan lembar foto copy puisi dan
folio kosong. (3) siswa mengganti sebagian persajakkan puisi dengan
kata-katanya sendiri. (4) siswa membacakan hasil pekerjaannya di
depan kelompok. (5) siswa lain memberikan komentar tentang
penampilan temannya. (6) guru merefleksikan hasil pembelajaran hari
itu.
21.Menulis Puisi Berdasarkan Objek Lansung
Tujuan:
Siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan tepat berdasarkan objek
yang dilihatnya secara lansung. Siswa menulis puisi berdasarkan
objek lansung yang dilihatnya. Siswa diajak keluar kelas untuk
melihat objek yang mereka senangi kemudian menuliskannya ke
dalam puisi.

18

Alat yang diperlukan:
Lembar foto folio kosong atau buku kerja, bermacam-macam objek
sesuai tema. Kegiatan dilakukan secara perorangan.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru mengajak siswa untuk jalan-jalan keluar
kelas dan melihat-lihat lingkungan sekitar, (3) guru memberikan tugas
siswa untuk membuat puisi berdasarkan objek yangdilihatnya dengan
tema yang dipilihnya, (4) siswa mengidentifikasi objek dan
menuangkan imajainasinya ke dalam puisi berdsarkan pengamatan
terhadap objek, (5) guru dan siswa kembali ke kelas, siswa
membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas, (6) siswa lain
memberikan tanggapan tentang penampilan temannya, (7) guru
merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.
22.Menulis Puisi Berdasarkan Lamunan
Tujuan:
Siswa dapat menulis puisi dengan cepat dan benar berdasarkan
lamunan atau imajinasinya. Siswa diajak untuk melamunkan sesuatu
kemudian menuliskan kedalam puisi.
Alat yang diperlukan:
Lembar folio kosong atau buku kerja. Kegiatan dilakukan secara
perorangan.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru mengajak siswa untuk melamun sejenak 510 menit tentang sesuatu sesuai tema hari itu, (3) siswa menuliskan
hasil lamunannya kedalam bentuk puisi, (4) siswa membaca puisi
secara perseorangan de depan kelas, (5) siswa lain memberikan
penilaian tentang penampilan temannya, (6) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.

19

23.Menulis Puisi Berdasarkan Gambar
Tujuan:
Siswa dapat membuat puisi dengan cepat dan benar berdasarkan
gambar yang dilihatnya. Siswa melihat gambit yang diberikan oleh
guru. Dari melihat itu, siswa menulis puisi.
Alat yang digunakan:
Bermacam-macam gambar poster. Kegiatan dilakukan secara
perorangan.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) siswa menerima gambar dari guru, (3) siswa
mengidentifikasikan gambar tersebut, (4) siswa menulis puisi
berdasarkan hasil identifikasi yang dibuatnya, (5) siswa lain
memberikan komentar terhadap isi puisi itu, (6) guru merefleksikan
hasil pembelajaran hari itu.
24.Menulis Puisi Berdasarkan Cerita
Tujuan:
Siswa dapat membuat puisi dengan cepat berdasarkan cerita yang
dibacanya. Siswa membaca cerita dalam waktuyang telh ditentukan,
setelah itu siswa disuruh puisi atas dasar cerita yang mereka baca.
Alat yang diperlukan:
Bermacam-macam buku cerita dan lembar folio kosong. Kegiatan
dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru meberikan penjelasan singkat tentang hari itu,
(2) guru membagi siswa dalam kelompok, (3) guru membagikan
cerita, (4) siswa membaca cerita secara berkelompok, (5) siswa
membuat puisi sesuai ide cerita, (6) siswa membacakan puisinya di
depan kelas, (7) siswa memberikan komentar tentang isidari puisi itu,
(8) siswa lain meberikan penilaian tentang penampilan temannya, (9)
guru merefleksikan hasil pembelajaran hari itu.

20

25.Meneruskan Puisi
Tujuan:
Siswa dapat meneruskan sebuah puisi dengan benar dan runtun sesuai
temanya. Siswa diberi lembar puisi yang belum selesai penulisannya.
Siswa meneruskan puisi yang belum selesai tersebut hingga menjadi
puisi yang utuh.
Alat yang diperlukan:
Lembar fotocopy puisi yang bebrapa baitnya belum selesai. Kegiatan
dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru membeika penjelasa tentang kegiatan hari itu,
(2) guru memberikan lembar fotocopy yang belum selesai, (3) siswa
meneruskan puisi tersebut sehingga menjadi puisi yang utuh, (4) siswa
membaca hasil kerjanya di depan kelas, (5) siswa lain memberikan
komentar tentang isi puisi tersebut, (6) siswa yang lain memberika
penilaian dari hasil tampilan temannya, (7) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.
26. Mengawali Puisi
Tujuan:
Siswa dapat membuat bait pertama puisi yang belum ada awalannya
denah cepat, benar dan runtu sesuai isi. Siswa diberi lembar fotocopy
puisi yang bait pertamanya belum ada. Siswa menuliskan awalan puisi
yang sebelumnya masih kosong. Dihapakan siswa dapat menyambung
gaagsan dengan gagasan yang sudah ditulis dalam puisi itu.
Alat yang diperlukan:
Lembar fotocopypuisi yang belum ada awalannya. Kegiatan
dilakukan secara perorangan maupun kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membentuk kelompok maksimal 2 orang,
(3) guru meberikan lembar puissi sesuai jumlah kelompok, (4) siswa

21

mendiskusikan dan meneruskan puisi sesuai dengan gagasannya, (5)
siswa membaca puisi di depan kelas, (6) siswa meberika komentar
tentang isi puisi, (7) guru merefleksikan hasil kegiatan hari itu.
27.Baca Puisi Berpasangan
Tujuan:
Siswa dapat mebaca puisi secara berpasangan dengan benar tentang
lafal intonasi dan gerakan sesuai temanya. Siswa dibagi menjadi
bepasang-pasangan, secara berpasangan siswa membaca puisi sesuai
dengan interpretasi yang mereka miliki.
Alat yang diperlukan:
Lembar fotocopy puisi. Kegaiatan dilakukan secara kelompok.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membentuk kelompok, (3) siswa dengan
pasangannya mengidentifikasi puisi yang telah dipilihnya, (4) siswa
membaca puisi secara bersama-sama atau begantian tiap bait, (5)
siswa memberikan komentar tentang isi puisi, (6) guru merefleksikan
hasil kegiatan hari itu.
28.Memerankan Tokoh
Tujuan:
Siswa dapat menampilkan berbagai macam karakter tokoh cerita
dengan cepat. Siswa memerankan tokoh sebuah cerita.
Alat yang digunakan:
Buku cerita bermcam-macam judul. Kegaiatan dilakukan secara
kelompok
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru membentuk kelompok, (3) guru meberikan
buku cerita sesuai jumlah kelompok, (4) siswa mendiskusikan isi
cerita dan membagi tugas, (5) anggota kelompok memerankan tokoh

22

dalam secara tunggal di depan kelas, (6) siswa memberikan komentar
tentang penampilan temannya, (7) siswa merefleksikan hasil
belajarnya, (8) guru merefleksikan hasil kegiatan hari itu.
29.Membuat Naskah Drama
Tujuan:
Siswa dapat membuat naskah drama dengan cepat dan runtut. Siswa
membuat naskah pendek berdasarkan situasi yang mereka kenali.
Situasi dapat disesuaikan dengan kondisi siswa contohnya di rumah,
sekolah atau tempat biasa mereka bermain.
Alat yang diperlukan:
Lembar folio kosong. Kegaiatan dilakukan secara kelompok maupun
perorangan.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu,

(2) guru membentuk kelompok (3) siswa

mendiskusikan naskah drama dan membagi tugas,

(4) kelompok

melaporka hasil kerjaannya di depan kelas, (5) siswa memberikan
komentar tentang penampilan temannya, (6) guru merefleksikan hasil
kegiatan hari itu.
30.Bermain Drama
Tujuan:
Siswa dapat mengekspresikan diri dan mengeksploitasi kempuannya
ke dalam sebuah drama. Siswa dibagi kedam beberapa kelompok
kecil. Setiap siswa diberi kebebasan mementaskan sebuah drama.
Alat yang diperlukan:
Naskah drama. Kegaiatan dilakukan secara kelompok
Cara menerapkan:
Caranya yaitu (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu,

(2) guru membentuk kelompok (3) siswa

mendiskusikan naskah drama dan membagi tugas, (4) kelompok

23

berlatih

dan

mendiskusikan

format

pementasan,

(5)

siswa

mementaskan drama di depan kelas, (6) siswa memberikan komentar
tentang penampilan temannya, (7) guru merefleksikan hasil kegiatan
hari itu.
C. Contoh Penggunaan Teknik dalam Pembelajaran
Contoh:
Dalam kurikulum 2006 Bahasa Indonesia Halaman 49.
Menulis
Sekolah

: SMP N 1 Padangpanjang

Kelas

: VII (Tujuh)

Semester

: 2 (Dua)

SK:

16. Mengungkapkan keindahan alam dan
pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

KD

:

16.2 menulis kreatif puisi berkenaan dengan
peristiwa yang pernah dialami.

Alat yang diperlukan:
Lembar folio kosong atau buku kerja. Kegiatan dilakukan secara
perorangan.
Cara menerapkan:
Caranya yaitu: (1) guru memberikan penjelasan singkat tentang
kegiatan hari itu, (2) guru mengajak siswa untuk melamun sejenak 510 menit tentang sesuatu sesuai tema hari itu, (3) siswa menuliskan
hasil lamunannya kedalam bentuk puisi, (4) siswa membaca puisi
secara perseorangan de depan kelas, (5) siswa lain memberikan
penilaian tentang penampilan temannya, (6) guru merefleksikan hasil
pembelajaran hari itu.

24

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa.
Guru sebagai fasilitator yang merangkum kedua pelajaran tersebut
hendaknya dapat menggunakan pendekatan, metode, strategi, dan model
yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahasan kali ini
menggunakan pendekatan inquiry dan recovery, dengan metode imersi dan
teknik induksi serta didukung oleh strategi PAILKEM. Pembelajaran
sastra yang terdiri atas pengajaran puisi, prosa, dan drama dapat lebih
dikembangkan lagi dengan langkah-langkah pengorganisasian materi
sehingga suasana belajar dapat digambarkan dengan jelas.

25

DAFTAR PUSTAKA
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.

26

KATA PENGANTAR
Puji sukur kami ucapkan kepada allah SWT karena atas rahmatNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang membahas tentang Teknik Pembelajaran
Apresiasi Sastra. Shalawat dan salam senantiasa kami limpahkan kepada nabi
Muhammad SAW sebagai teladan dalam hidup ini. Semoga kita senantiasa
menjalani hidup dengan pencerahan allahi dan ajaran Rasulullah SAW.
Makalah ini merupakan usaha untuk memberikan kemudahan bagi kami
mahasiswa dalam proses perkuliahan Pengajaran Apresiasi Sastra. Semoga dalam
makalah ini dapat lebih membantu mahasiswa dalam memahami materi dan
pelaksanaan pembelajaran.
Ucapan terima kasih tidak lupa pula kami ucapkan kepada Ibu Megasari
Martin, S.S, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah melakukan dan memberi
bimbingan baik secara lansung maupun tidak lansung dalam penyelesaian
makalah ini. Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa kami masih
banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu berharap adanya kritik dan saran
untuk perbaikan pembuatan makalah selanjutnya. Terimakasih.

Padang Panjang, Maret 2015

Penulis

i
27

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Pembelajaran..............................................................................3
B. Teknik Pembelajaran Sastra...................................................................5
C. Contoh....................................................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..........................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA

ii
28