ENSIKLOPEDIA NEGARA SUDAN negara-negara budaya negara-negara budaya

ENSIKLOPEDIA NEGARA SUDAN
STUDI KASUS: KEANEKARAGAMAN ETNIS DAN
PEREBUTAN KEKAYAAN ALAM SEBAGAI PEMICU
KONFLIK DI DARFUR (2003)
Dosen Pengampu: Dr. Sidik Jatmika, M.Si

Disusun oleh:
UNTARI NARULITA MADYAR DEWI
20130510316
KELAS B
Mata Kuliah Hubungan Internasional di Timur Tengah

ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... 2
DAFTAR GAMBAR/ PETA/ ILUSTRASI .................................................................................................. 2
ASPEK GEOGRAFIS ............................................................................................................................. 3

ASPEK PENDUDUK ............................................................................................................................. 4
ASPEK IDEOLOGI ................................................................................................................................ 6
ASPEK IDENTITAS............................................................................................................................... 7
ASPEK LEGITIMASI, EKUALITAS DAN KONTINUITAS ............................................................................ 9
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 12

DAFTAR GAMBAR/ PETA/ ILUSTRASI
Gambar 1.1. Peta Jalur Sungai Nil ..................................................................................................... 4
Gambar 1.2 Grafis Populasi Sudan .................................................................................................... 5
Gambar 1.3. Bendera Liga Arab ......................................................................................................... 8
Gamber 1.4. Bendera OKI .................................................................................................................. 8
Gambar 1.6. Kamp Pengungsi Darfur, Sudan .................................................................................... 10
Gambar 1.7. Bendera Sudan ............................................................................................................ 10
Gambar 1.8. Sudan Political Map ..................................................................................................... 10

[2]

Aspek Geografis
Secara geografis Sudan merupakan bagian dari sub-regionalisme maghribi. Maghribi adalah

Afrika Utara kawasan Timur Tengah yang terletak di benua Afrika bagian Utara, meliputi:
Maghrib Aqsa (Paling Barat), Maghrib Wusta (Tengah) dan Maghrib Adna (Paling
Timur).1Apabila diklasifikasikan ke dalam sub-regionalisme maka Sudan menjadi bagian dari
sub-regionalisme maghrib Adna. Sudan terletak di bagian Timur Laut benua Afrika,
terbentang antara 4º dan 23º Lintang Utara, serta 22º dan 38º Bujur Timur. Sudan merupakan
negara terluas kedua di benua Afrika. Total wilayah Sudan mencakup 1.882.000 km2 dan
merupakan 8,3% dari seluruh luas benua Afrika. Luas wilayah laut dan sungat 129,813 km2
serta luas daratan 1.752.187 km2 .2 Dari keanekaragaman geografis yang terdapat di Sudan,
tidak terlepas dari adanya sumber-sumber konflik yang bisa berakibat terjadinya konflik antar
negara di wilayah perbatasan. Ibukota Sudan, Khartoum, yang terletak di jalur pertemuan
antara dua Sungai Nil, yaitu Nil Putih dan Nil Biru. 3 Sungai Nil dapat menjadi sumber
konflik apabila sungai tersebut melintasi berbagai negara. Biasanya negara yang berada di
bagian lebih hilir atau bawah merasa terancam kepentingan suplai air maupun keamanannya
tatkala kawasan yang lebih hulu membangun bendungan dan saluran air yang dapat
mengurangi debit air sungai secara signifikan. Sungai Nil ini melintasi negara Rwanda,
Kenya, Uganda, Eithiopia, Mesir, Sudan dan Sudan Selatan. 4 Pada hakikatnya, air sebagai
sumber kehidupan manusia. Tidak salah apabila di kawasan Timur Tengah sering terjadi
konflik Air Tawar karena secara geografis Sungai Nil melintasi 6 negara dari hulu ke hilir.

1


Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah, Maharsa Publishing House.
Profil Negara dan Kerjasama diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 05.58 laman
http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=2&l=id.
3
Profil Negara dan Kerjasama. Ibid.
4
Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Keanekaragaman Geografis sebagai Sumber Konflik di Timur Tengah,
Maharsa Publishing House, hal.23.

2

[3]

Gambar 1.1. Peta Jalur Sungai Nil 5

Aspek Penduduk
Pertumbuhan populasi rata-rata 2,5% tingkat kelahiran 36,12 per 1.000 populasi dan tingkat
kematian mencapai 11 per 1.000 penduduk. Sedangkan penduduk ibukota Khatoum mencapai
sekitar 8 juta jiwa di tahun 2012. 6 Populasi secara nasional Sudan memiliki 35.482.233

penduduk (Juli 2014).7 Di mana penduduk Sudan terdiri atas berbagai etnis yaitu, Afrika kulit
hitam (52%), Arab (39%), Beja dan Nubian (6%) dan lain-lain (1%). Wilayah kependudukan
Sudan termasuk kedalam penduduk bersuku Arab yang tersebar di sub-kawasan Arab
Pinggiran (Peripheral Arab) meliputi Yaman, Suriah, Lebanon, Sudan; dan Afrika Utara
meliputi Libya, Chad, Tunisia, Aljazair, Maroko dan Mauritania. Di negara-negara yang

5

Gambar Sungai Nil diunduh melalui laman https://infoindonesia.files.wordpress.com/2014/03/sungainil1.jpg pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 22.01.
6
Profil Negara dan Kerjasama diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 05.58 laman
http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=2&l=id.
7
The World Factbook, diakses dalam laman CIA.

[4]

berlatar belakang budaya Arab tersebut mayoritas penduduk pengikut aliran Islam Sunni. 8
Sudan memiliki 95% jumlah penduduk yang menganut agama Islam Sunni dan 5% jumlah
penduduk yang menganut agama Kristen.9 Sudan termasuk negara berkembang (Developing

Contry) meskipun pernah dikategorikan ke dalam negara miskin (The Least Developing
Countries) di kawasan Timur Tengah sebelum tahun 1993. Sejak tahun 1993, Sudan
memasuki babak reformasi ekonomi yang dirumuskan dalam program pembangunan nasional
tiga tahunan.

10

Disisi lain, Sudan memiliki potensi alam yang cukup besar seperti

pertambangan, minyak, pertanian, peternakan dan perikanan. Pendapatan per kapita sebesar
US$ 2,700 (est. 2011) dan satuan dasar mata uang Sudan adalah Sudanese Pound (SDG)
dengan nilai tukar rata-rata US$ 1 = SDG 5,7 (Januari, 2013).11
Gambar 1.2 Grafis Populasi Sudan 12

8

Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Keanekaragaman Penduduk sebagai Faktor Konflik di Timur Tengah,
Maharsa Publishing House, hal.30.
9
Profil Negara dan Kerjasama diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pukul 05.58 laman

http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=2&l=id.
10
Tinjauan
Ekonomi
Negara
Akreditasi,
di
lihat
dalam
laman
http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=2&IDP2=6&l=id pada
tanggal 19 Juni 2015 pukul 23.07.
11
Profil Negara dan Kerjasama. Ibid.
12
Gambar Grafis Populasi Sudan di unduh dari laman https://www.cia.gov/library/publications/the-worldfactbook/geos/su.html pada tanggal 19 Juni 2015 pukul 22.43.

[5]

Aspek Ideologi

Mayoritas penduduk Sudan menganut agama Islam sunni. Sunni atau Ahl al-Sunnah wal
Jama’ah dan lebih sering disingkat Ahlul-Sunnah adalah mereka yang senantiasa tegak di atas
Islam berdasarkan Al-Quran dan Hadits yang shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi’in
dan tabi’ut tabi’in. 13 Penganut Islam sunni di Sudan tergolong ke dalam kelompok penganut
Wahabbi Salafi. Istilah “Wahabbi” dan “Salafi” (serta ahl al-hadith, orang-orang hadits)
sering digunakan secara bergantian, tapi Wahabi juga telah disebut “orientasi terterntu dalam
Salafisme”. Doktrin Wahabbi adalah Tauhid; Keesaan dan kesatuan Allah. 14 Tokoh ulama
Wahabbi Salafi Sudan antara lain; Muhammad Hasyim Al-Hadiyah, Muhammad Hamzah,
Khalid Abdurrahman Al-Latif Muhammad Nur, Hasan Al-Hawari, Muhammad Sayyid
Muhammad Hajj, Muhammad Musthafa Abdul Qadir dan Muhammad Al-Amin Ismail. 15 Di
sisi lain, Sudan memiliki problema dalam lingkup domestik terfokus mengenai
terklasifikasinya masyarakat Sudan ke dalam empat kasta; 16 Kelas pertama ditempati warga
Arab-Muslim-Sunni yang kebanyakan tinggal di ibukota Sudan, Khartoum. Kelompok yang
jumlahnya sekitar 39% inilah yang mengontrol sistem politik dan ekonomi Sudan sejak
merdeka dari pemerintahan Inggris pada tahun 1956. Hal inilah yang mengakibatkan mereka
mendapatkan fasilitas, privileges dan kekuasaan. Kelas kedua ditempati warga Muslim nonArab terutama keturunan Afrika dan tinggal di Khartoum (Sudan Utara). Kelas ketiga
diduduki non-Muslim, tetapi tinggal di Sudan Utara. Dan Kelas keempat diduduki non13

Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Keanekaragaman Ideologi sebagai Faktor Konflik di Timur Tengah,
Maharsa Publishing House, hal.39.

14
Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Keanekaragaman Ideologi sebagai Faktor Konflik di Timur Tengah,
Maharsa Publishing House, hal.40.
15
Daftar Nama Ulama Wahabi Salafi Sudan di akses dalam laman http://www.alkhoirot.net/2011/12/namaulama-wahabi-salafi.html#4g pada tanggal 20 Juni 2015 pukul 19.20.
16
Rezim Islamis dan Tragedi Sudan oleh Sumanto al-Qurtuby di akses dalam laman
http://islamlib.com/?site=1&aid=566&cat=content&cid=11&title=rezim-islamis-dan-tragedi-sudan pada
tanggal 20 Juni 2015 pukul 19.44.

[6]

Muslim (Kristen dan kepercayaan lokal) yang tinggal di Sudan Selatan. Dari klasifikasinya
masyarakat sosial di Sudan ini tidak jarang akan memicu konflik etnis dan suku serta agama.
Terlihat dalam kelas pertama Muslim-Arab-Sunni yang dominan dalam proses pembuatan
kebijakan dipemerintah pusat mengakibatkan etnis lain di Sudan merasa ketidakadilan.
Konflik yang sempat tercuat yakni mengenai konflik pemberontak di Darfur dengan otoritas
Sudan meletus sejak 2003, telah menewaskan 300.000 orang dan menyebabkan lebih dari 2
juta warga terusir dari kampung halaman. Disinyalir bahwa konflik itu bukan hanya berlatar
belakang etnis; antara etnis Arab dan etnis Afrika. Akan tetapi, akar konflik sebenarnya

sangat kompleks. Tidak hanya soal kesenjangan ekonomi dan perebutan kekayaan alam
melainkan pula adanya faktor perebutan sumber penghidupan dapat menjadi pemicu konflik
tersebut.17

Aspek Identitas
Dilihat dari aspek identitas Sudan termasuk dalam keanekaragaman kesetiaan Qaummiyah
yang berarti bahwa semangat untuk lebih mengutamakan kesetiaan terhadap suku tertentu.
Salah satu contoh kongkrit dari semangat qaummiyah adalah dengan berdirinya organisasi
Liga Arab. 18 Liga Arab atau Liga Negara-Negara Arab adalah organisasi yang terdiri dari
negara-negara Arab. Pusat pemerintahan Liga Arab berada di Doha, dengan 22 negara
anggota. Organisaasi ini didirikan pada 22 Maret 1945 oleh tujuh negara.Tujuan Liga Arab
ini untuk mempererat persahabatan bangsa Arab, memerdekakan negara di kawasan Arab
yang masih dijajah, mencegah berdirinya negara Yahudi di daerah Palestina dan membentuk
kerja sama dalam bidang politik, militer dan ekonomi. Sudan bergabung menjadi anggota
17

Laporan dari Sudan; Semalam di Kawasan Pengungsi Darfur oleh MH Samsul Hadi dikutip dari Surat
Kabar KOMPAS Edisi Senin 13 April 2015.
18
Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Keanekaragaman Kesetiaan di Timur Tengah, Maharsa Publishing House,

hal.86-87.

[7]

Liga Arab pada tanggal 19 Januari 1956. 19 Selain Liga Arab, Sudan telah tergabung dalam
keanggotaannya di Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada tahun 1969. OKI sebuah
organisasi internasional dengan 57 negara anggota yang memiliki seorang perwakilan tetap di
Perserikatan Bangsa-Bangsa. OKI didirikan pada 25 September 1969 di Rabat, Maroko. Saat
ini pusat administrasi OKI berada di Jeddah, Arab Saudi.

20

Gambar 1.3. Bendera Liga Arab

Gamber 1.4. Bendera OKI

19

Liga Arab diakses dalam laman https://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Arab pada tanggal 20 Juni 2015
pukul 20.39.

20
Organisasi
Kerja
Sama
Islam
diakses
dalam
laman
https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_Kerja_Sama_Islam pada tanggal 20 Juni 2015 pukul 20.44.

[8]

Aspek Legitimasi, Ekualitas dan Kontinuitas
Krisis politik para penguasa di Sudan dapat dilihat di dalam krisis Otoritas (krisis keabsahan)
yakni keabsahan untuk berkuasa dan memerintah yang diakui oleh rakyat sendiri maupun
bangsa lain. Dalam kenyataannya banyak penguasa di Sudan yang mengalami
pemberontakan dalam negeri. 21 Disisi studi kasus yang berkaitan dengan krisis Otoritas
adalah mengenai konflik pemberontakan di Darfur dengan otoritas Sudan. Menurut catatan
PBB, krisis Darfur sejak meletus pada 2003 telah menewaskan 300.000 orang dan
menyebabkan lebih dari 2 juta warga terusir dari kampung halaman. Krisis Darfur dijuluki
sebagai salah satu krisis kemanusiaan terparah sepanjang masa. Beberapa pejabat tinggi
Sudan, termasuk Presiden Omar al-Bashir, dinyatakan oleh Mahkamah Kriminal
Internasional (ICC) sebagai penjahat perang. Akan tetapi, Bashir dan otoritas di Khartoum
menolak tegas dakwaan tersebut. Kawasan Darfur berlokasi di sebelah barat Khartoum,
ibukota Sudan, berbatasan dengan Chad (barat), Republik Afrika Tengah dan Sudan Selatan
(selatan), serta Libya (barat laut). Konflik Pemberontak di Darfur selain dipicu oleh latar
belakang etnis juga dipengaruhi oleh kesenjangan ekonomi dan upaya perebutan kekayaan
alam. Saat ini Pemerintah Sudan berupaya menyediakan kebutuhan pangan, tempat tinggal,
air minum, pendidikan, kesehatan, keamanan dan sumber penghidupan bagi pengungsi IDP
(Internally Displaced Person) di kamp-kamp pengungsi. 22

21

Dr. Sidik Jatmika, M.Si, 2014, Krisis Politik Para Penguasa di Timur Tengah, Maharsa Publishing
House, hal.95-8.
22
Laporan dari Sudan; Semalam di Kawasan Pengungsi Darfur oleh MH Samsul Hadi dikutip dari Surat
Kabar KOMPAS Edisi Senin 13 April 2015.

[9]

Gambar 1.6. Kamp Pengungsi Darfur, Sudan

Gambar 1.7. Bendera Sudan

Gambar 1.8. Sudan Political Map

[10]

Kesimpulan
Sudan berbentuk Negara Republik dengan sistem pemerintahan federasi yang terdiri atas 15
Negara Bagian. Sudan memperoleh kemerdekaannya pada 1 Januari 1956 setelah melepaskan
diri dari protektorat Inggris-Mesir. Sejak tahun 1989, pemerintah Sudan dibawah
kepemimpinan Presiden Omer Hassan Ahmed El Bashir memberlakukan syariah Islam.
Nama “Sudan” berasal dari bahasa Arab “Billad As Sud” yang berarti Land of the Black atau
negeri orang hitam. Dari sisi geografis Sudan termasuk negara di kawasan sub-regionalisme
yang memiliki luas wilayah yang cukup luas. Tidak dipungkiri bahwa Sudan memiliki
sumber kekayaan alam yang cukup berlimpah termasuk pertambangan dan minyak serta hasil
pertanian dan peternakan. Akan tetapi, keanekaragaman etnis yang tidak berbaur menjadi
satu kesatuan karena adanya kelas kasta yang memisahkan mereka, mengakibatkan adanya
perebutan sumber kekayaan alam sebagai salah satu cara sumber penghidupan selanjutnya.
Ideologi yang berkembang di Sudan didominasi oleh Muslim-Arab-Sunni yang notabennya
memiliki kekuasaan dan tempat terbaik di pemerintahan Khartoum. Hal ini juga
mengakibatkan ideologi yang dianut masyarakat Sudan lainnya merasakan adanya
ketidakadilan kemudian muncullah adanya Krisis Darfur dengan otoritas Sudan. Sebagai
sebuah negara merdeka Sudan telah menjadi anggota tetap dibeberapa organisasi kawasan
dan internasional seperti PBB, Liga Arab dan OKI yang menandakan Identitas yang dibentuk
Sudan lebih mengarah kepada kesetiaan Qaummiyah. Kemudian apabila dilihat dari aspek
legitimasi dan politik para penguasa Sudan, Sudan diidentifikasi masuk ke dalam Krisis
Otoritas, di mana banyak penguasa di Sudan yang mengalami pemberontakan dalam negeri.
Seperti yang terjadi dalam studi kasus Krisis Darfur 2003. Sudan memiliki keunikan,
keanekaragaman etnis dan kekayaan alam melimpah. Akan tetapi, Sudan saat ini belum bisa
terlepas dari otoritas kepemimpinan dan suara mayoritas di pemerintahan Khartoum.

[11]

DAF TAR PUSTAKA
Buku
Dr. Sidik Jatmika, M. (2014). Pengantar Studi Kawasan Timur Tengah. Yogyakarta: Maharsa
Publishing House.

Website
(2011, Desember). Dipetik Juni 20, 2015, dari Daftar Nama Ulama Wahabi Salafi Sudan:
http://www.alkhoirot.net/2011/12/nama-ulama-wahabi-salafi.html#4g
KBRI Khartoum. (2011, Februari 2). Dipetik Juni 19, 2015, dari Tinjauan Ekonomi Negara Akreditasi:
http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/TipsOrIndonesiaGlanceDisplay.aspx?IDP=2&IDP2=
6&l=id
Info

Indonesia.
(2014,
Maret).
Dipetik
Juni
19,
2015,
https://infoindonesia.files.wordpress.com/2014/03/sungai-nil1.jpg

dari

Sungai

Nil:

Embassy of Indonesia Khartoum. (t.thn.). Dipetik Februari 2015, 27, dari Profil Negara dan
Kerjasama: http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/CountryProfile.aspx?l=id
KBRI Khartoum-Profil Negara dan Kerjasama. (t.thn.). Dipetik Februari 27, 2015, dari Profil Negara
dan Kerjasama: http://www.kemlu.go.id/khartoum/Pages/CountryProfile.aspx?IDP=2&l=id.
Library CIA World Factbook. (t.thn.). Dipetik Juni 19, 2015, dari The World Factbook Sudan:
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/su.html

Surat Kabar
Hadi, M. S. (2015). Laporan dari Sudan; Semalam di Kawasan Pengungsi Darfur. KOMPAS Edisi Senin
13 April, 15.
Ucu, K. R. (2015). Darfur tak lagi Hancur. REPUBLIKA Edisi Selasa 14 April, 1.

[12]