DIM RUU BPJS Pemerintah

  

DAFTAR INVENTARISASI MASALAH (DIM)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 1.

  NOMOR…… TAHUN …… TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

  untuk dihapus. Ditambahkan frasa “jaminan sosial”.

  Tetap d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

  d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu membentuk Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial;

  5.

  40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, badan penyelenggara jaminan sosial dibentuk dengan Undang-Undang;

  c. bahwa berdasarkan Pasal 5 Undang-Undang Nomor

  Penyempurnaan redaksional, sekaligus menegaskan tujuan penyusunan RUU ini adalah untuk pembentukan badan penyelenggara jaminan sosial.

  c. bahwa amanat Pasal 5 UU No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional belum dilaksanakan;

  4.

  b. bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk badan penyelenggara jaminan sosial;

  

nirlaba guna mengelola dana amanat yang

dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program

dan untuk sebesar- besar kepentingan peserta” diusulkan

  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Tetap

  RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

  b. bahwa untuk mewujudkan tujuan Sistem Jaminan Sosial Nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum dengan prinsip nirlaba guna mengelola dana amanat yang dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta;

  3.

  a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional merupakan program Negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat;

  Menimbang:

  Kata “yang” setelah frasa Sistem Jaminan Sosial Nasional dihapus.

  a. bahwa Sistem Jaminan Sosial Nasional yang merupakan program Negara yang bertujuan memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat;

  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 2. Menimbang:

  NOMOR…… TAHUN …… TENTANG BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

  RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

  Frasa “yang berbentuk badan hukum dengan prinsip

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 6.

  Mengingat: Tetap Mengingat:

  1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23A, Pasal 28H ayat (1),

  1. Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23A, Pasal 28H ayat (1), ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat ayat (2) dan ayat (3), dan Pasal 34 ayat (1) dan ayat

  (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik

  Indonesia Tahun 1945; Indonesia Tahun 1945; 7.

  2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Kata “dan” dihapus, sesuai dengan butir 31 lampiran

  2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, dan Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

  Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456);

  Nomor 4456); 8. Dengan Persetujuan Bersama Tetap

  Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA

  DEWAN PERWAKILAN RAKYAT INDONESIA dan dan

  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

  MEMUTUSKAN: MEMUTUSKAN: 9.

  Menetapkan: UNDANG – UNDANG TENTANG BADAN Tetap Menetapkan: UNDANG – UNDANG TENTANG BADAN

  PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL 10.

  BAB I Tetap BAB I KETENTUAN UMUM KETENTUAN UMUM 11. Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: Pemerintah belum dapat menerima materi pengaturan pembentukan badan hukum untuk menyelenggarakan

  1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, yang program jaminan sosial dalam RUU ini, karena RUU ini selanjutnya disingkat BPJS, adalah badan hukum hanya membentuk 1 (satu) badan hukum BPJS. Hal ini yang dibentuk untuk menyelenggarakan program tidak sejalan dengan Pasal 1 angka 2 Undang-Undang jaminan sosial.

  Nomor 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (UU SJSN) yang menyatakan bahwa

  “Sistem

Jaminan Sosial Nasional adalah suatu tata cara

penyelenggaraan program jaminan sosial oleh beberapa

badan penyelenggaraan jaminan sosial” dan putusan

  Mahkamah Konstitusi pada perkara Nomor 007/PU- III/2005 yang diucapkan pada tanggal 31 Agustus 2005.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 12.

  2. Jaminan sosial adalah salah satu bentuk Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 1 perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat angka 2 karena pengertian ini menggambarkan 5 (lima) agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya program yang telah diatur dalam UU SJSN, sehingga yang layak. pengertian ini merupakan muatan UU SJSN.

  13.

  3. Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat milik Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 1 seluruh peserta yang merupakan himpunan iuran angka 3, konkordan DIM 12. beserta hasil pengembangannya yang dikelola oleh BPJS untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan pembiayaan operasional penyelenggaraan program jaminan sosial.

  14.

  4. Dana Amanat adalah dana yang terkumpul dari Pemerintah mengusulkan untuk menghapus Pasal 1 iuran peserta merupakan titipan kepada badan- angka 4, konkordan DIM 12. badan penyelenggara untuk dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana tersebut untuk kesejahteraan peserta.

  15.

  5. Peserta adalah setiap orang warga Negara Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Indonesia termasuk yang berdomisili di luar wilayah Indonesia dan orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

  16.

  6. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi Menunggu hasil pembahasan DIM 11. hak peserta dan/atau anggota keluarganya, dan/atau ahli waris peserta.

  17.

  7. Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara Menunggu hasil pembahasan DIM 11. teratur oleh peserta, pemberi kerja, dan/atau Pemerintah.

  18.

  8. Bantuan iuran adalah iuran yang dibayar oleh Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Pemerintah bagi fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program jaminan sosial.

  19.

  9. Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 20.

  10. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, Menunggu hasil pembahasan DIM 11. pengusaha, badan hukum, atau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja atau penyelenggara negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lainnya.

  21.

  11. Gaji atau upah adalah hak pekerja yang diterima Menunggu hasil pembahasan DIM 12. dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pemberi kerja kepada pekerja yang ditetapkan dan dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan.

  22.

  12. Dewan Jaminan Sosial Nasional, yang selanjutnya Mohon dipertimbangkan untuk dihapus karena tidak disingkat DJSN, adalah dewan yang berfungsi untuk sesuai dengan uraian fungsi DJSN sebagaimana membantu Presiden dalam perumusan kebijakan dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) UU SJSN. umum dan penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial

  Dalam hal fungsi ini akan dipergunakan sebagai definisi Nasional. dalam RUU BPJS maka perlu terlebih dahulu merevisi fungsi DJSN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) UU SJSN.

  23.

  13. Pimpinan BPJS adalah organ BPJS yang Menunggu hasil pembahasan DIM 11. bertanggungjawab atas penyelenggaraan jaminan sosial untuk kepentingan dan tujuan sistem jaminan sosial nasional, serta mewakili BPJS di dalam dan di luar pengadilan.

  24.

  14. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, Tetap

  14. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesia yang adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan negara memegang kekuasaan pemerintahan negara

  Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

  Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

  Tahun 1945.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 25.

  f. kehati-hatian; Konkordan DIM 12.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS bertujuan untuk menyelenggarakan program jaminan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

  38. Pasal 3

  Tujuan Konkordan DIM 25.

  37. Bagian Kedua

  j. kepesertaan bersifat wajib. Konkordan DIM 12.

  36.

  i. portabilitas; dan Konkordan DIM 12.

  35.

  h. dana amanat; Konkordan DIM 12.

  34.

  g. akuntabilitas; Konkordan DIM 12.

  33.

  BAB II ASAS, TUJUAN, DAN RUANG LINGKUP Pemerintah mengusulkan dihapus karena berdasarkan angka 74 Lampiran UU Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, asas dan tujuan masuk ke dalam Bab I Ketentuan Umum.

  26. Bagian Kesatu

  e. keterbukaan; Konkordan DIM 12.

  31.

  d. nirlaba; Konkordan DIM 12.

  30.

  c. kegotongroyongan; Konkordan DIM 12.

  29.

  b. keadilan; Konkordan DIM 12.

  28.

  a. manfaat; Konkordan DIM 12.

  BPJS mengelola jaminan sosial berdasarkan pada asas:

  27. Pasal 2

  Konkordan DIM 25.

  Asas Dihapus.

  32.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 39.

  46. Pasal 5

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS bertugas menyelenggarakan program jaminan sosial bagi peserta sesuai dengan ketentuan Undang- Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.

  49. Pasal 7

  TUGAS DAN WEWENANG Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  48. BAB IV

  5 berkedudukan dan berkantor pusat di Ibu Kota Negara Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS sebagaimana dimaksud dalam Pasal

  47. Pasal 6

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS merupakan badan hukum publik wali amanat berdasarkan Undang-Undang ini.

  Bagian Ketiga Ruang Lingkup

  Apabila DIM 25 disetujui maka bagian ini dapat menjadi bab tersendiri.

  45. BAB III

  e. Jaminan kematian. Konkordan DIM 12.

  44.

  d. Jaminan pensiun; dan Konkordan DIM 12.

  43.

  c. Jaminan hari tua; Konkordan DIM 12.

  42.

  b. Jaminan kecelakaan kerja; Konkordan DIM 12.

  41.

  Program BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. Jaminan kesehatan; Konkordan DIM 12.

  40. Pasal 4

  STATUS DAN KEDUDUKAN Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 50.

  Pasal 8 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. BPJS berwenang untuk:

  a. memungut iuran program jaminan sosial; 51.

  b. menerima bantuan iuran program jaminan sosial; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  52.

  c. mengelola dana jaminan sosial peserta jaminan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. sosial berdasarkan prinsip-prinsip jaminan sosial yang menjadi tanggung jawabnya;

  53.

  d. menempatkan dana jaminan sosial untuk investasi Menunggu hasil pembahasan DIM 11. jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai;

  54.

  e. melakukan inspeksi, kontrol dan menghentikan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. pelayanan atau pemberian manfaat jaminan sosial kepada peserta dari pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana diatur dalam Undang-undang mengenai Sistem Jaminan Sosial Nasional; 55.

  f. membuat kesepakatan dengan asosiasi pemberi Menunggu hasil pembahasan DIM 11. pelayanan kesehatan tingkat nasional maupun daerah mengenai besarnya pembayaran kepada fasilitas kesehatan; 56.

  g. membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. pemberi pelayanan kesehatan; dan 57.

  h. melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang Menunggu hasil pembahasan DIM 11. berwenang mengenai ketidakpatuhan dalam pembayaran iuran dan pendaftaran pekerja lebih dari 3 (tiga) bulan.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 58.

  63.

  a. memberikan nomor identitas tunggal bagi setiap peserta dan anggota keluarganya yang berlaku untuk semua jenis program jaminan sosial; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS berkewajiban untuk:

  65. Pasal 10

  Kewajiban Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  64. Bagian Kedua

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  d. memperoleh hasil monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program jaminan sosial dari DJSN setiap 3 (tiga) bulan.

  BAB V HAK DAN KEWAJIBAN Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  59. Bagian Kesatu

  c. memperoleh dana operasional untuk penyelenggaraan program yang berkualitas, baik yang bersumber dari iuran, hasil pengembangan dana, atau dari dana yang dihibahkan Pemerintah dengan melaksanakan prinsip efektifitas dan efisiensi; dan

  62.

  b. menerima dan mengelola dana hasil pengembangan iuran peserta; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  61.

  a. menerima dan mengelola iuran peserta sesuai dengan program yang menjadi tanggung jawabnya; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS berhak untuk:

  60. Pasal 9

  Hak Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 66.

  b. memberikan manfaat kepada seluruh Peserta Menunggu hasil pembahasan DIM 11. sesuai dengan Undang-Undang tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional; 67.

  c. memberikan informasi secara aktif dan rinci Menunggu hasil pembahasan DIM 11. mengenai hak dan kewajiban setiap peserta beserta rincian prosedur untuk masing-masing program jaminan sosial di kantor BPJS pusat maupun daerah dan dapat diakses dengan mudah melalui media cetak dan elektronik; 68.

  d. memberikan informasi saldo Jaminan Hari Tua dan Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Jaminan Pensiun berikut hasil pengembangannya kepada setiap Peserta paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun; 69.

  e. memberikan informasi mengenai kekayaan, hasil Menunggu hasil pembahasan DIM 11. pengembangan, dan belanja masing-masing program melalui media cetak dan elektronik;

  70.

  f. mengelola Dana Jaminan Sosial yang seluruh Menunggu hasil pembahasan DIM 11. hasilnya dipergunakan untuk pengembangan program dan untuk sebesar-besar kepentingan peserta.

  71.

  g. menyimpan dan mengelola seluruh surplus Menunggu hasil pembahasan DIM 11. anggaran sebagai dana cadangan teknis kumulatif; 72.

  h. melakukan pembukuan sesuai dengan standar Menunggu hasil pembahasan DIM 11. akuntansi yang berlaku dalam penyelenggaraan jaminan sosial; dan

  73.

  i. melaporkan pelaksanaan setiap program, termasuk Menunggu hasil pembahasan DIM 11. kondisi keuangan, secara berkala 3 (tiga) bulan sekali kepada DJSN.

74. BAB VI Konkordan DIM 12.

  KEPESERTAAN DAN IURAN Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah diatur dalam Pasal 1 angka 8 dan Pasal 13 UU SJSN.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 75.

  Pasal 11 Konkordan DIM 12. Setiap Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah luar wilayah Indonesia dan orang asing yang bekerja diatur dalam Pasal 1 angka 8 dan Pasal 13 UU SJSN. paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia wajib menjadi peserta program jaminan sosial.

  76. Pasal 12 Konkordan DIM 12.

  Pemberi kerja wajib mendaftarkan dirinya dan Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah pekerjanya sebagai peserta kepada BPJS secara diatur dalam Pasal 13 UU SJSN. bertahap sesuai dengan program jaminan sosial yang diikuti.

  77. Pasal 13 Konkordan DIM 12.

  Dalam hal peserta merupakan fakir miskin dan orang Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena telah tidak mampu, iuran dibayar oleh Pemerintah dalam diatur dalam Pasal 17 ayat (4) UU SJSN. bentuk bantuan iuran.

  78. Pasal 14 Konkordan DIM 12.

  Ketentuan mengenai besaran iuran kepesertaan diatur Pemerintah mengusulkan untuk dihapus karena sudah dengan Peraturan Presiden atas usul DJSN berdasarkan diamanatkan dalam Pasal 17 ayat (6) UU SJSN untuk hasil kajian dan penelitian DJSN. diatur dalam Peraturan Pemerintah.

79. BAB VII Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  ORGAN BPJS 80.

  Pasal 15 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Pimpinan BPJS terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 4 (empat) orang wakil ketua.

  81.

  (2) Pimpinan BPJS diangkat dan diberhentikan oleh Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Presiden.

  82.

  (3) Wakil ketua sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menunggu hasil pembahasan DIM 11. masing-masing membawahi:

  a. Pelayanan bidang Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan Kerja;

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

  87.

  d. berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun dan paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  91.

  c. sehat jasmani dan rohani; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  90.

  b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  89.

  Untuk dapat diangkat menjadi Pimpinan BPJS, seorang calon harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Warga Negara Indonesia; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  88. Pasal 18

  b. Menguasai sistem jaminan sosial. Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  b. Pelayanan bidang Jaminan Hari Tua, Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kematian;

  c. Keuangan dan Investasi;

  Pimpinan BPJS harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: a. Memiliki integritas dan kepribadian yang tidak tercela; dan

  86. Pasal 17

  (2) BPJS dapat membentuk kantor cabang untuk setiap kabupaten/kota Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  85.

  (1) BPJS dapat membentuk kantor perwakilan untuk setiap provinsi Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  84. Pasal 16

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (4) Struktur organisasi BPJS tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari undang-undang ini.

  83.

  d. Pengembangan, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 92.

  e. berkelakuan baik; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  93.

  f. lulusan pendidikan paling rendah jenjang strata 1 Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (satu); 94.

  g. memiliki pengalaman dan kompetensi dalam bidang Menunggu hasil pembahasan DIM 11. jaminan sosial; 95.

  h. memiliki integritas dan kepemimpinan dalam Menunggu hasil pembahasan DIM 11. menyelenggarakan jaminan sosial; 96. i. tidak merangkap jabatan di pemerintahan atau Menunggu hasil pembahasan DIM 11. badan hukum lain; 97. j. tidak menjabat sebagai anggota atau pengurus Menunggu hasil pembahasan DIM 11. partai politik; 98. k. tidak pernah dinyatakan bersalah berdasarkan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; 99. l. tidak sedang dalam proses penyidikan, penuntutan, Menunggu hasil pembahasan DIM 11. atau pemeriksaan di pengadilan; dan/atau 100. m. Tidak pernah menjadi anggota direksi, komisaris, Menunggu hasil pembahasan DIM 11. atau dewan pengawas pada suatu badan hukum yang dinyatakan pailit karena kesalahan yang bersangkutan.

  101.

  Pasal 19 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Seleksi untuk memperoleh calon Pimpinan BPJS dilaksanakan oleh DJSN.

  102.

  (2) Dalam melaksanakan seleksi sebagaimana Menunggu hasil pembahasan DIM 11. dimaksud pada ayat (1), DJSN membentuk panitia seleksi.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 103.

  Pasal 20 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Panitia seleksi menetapkan 15 (lima belas) orang nama calon Pimpinan BPJS.

  104.

  (2) Calon Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada Menunggu hasil pembahasan DIM 11. ayat (1) terdiri dari:

  a. 3 (tiga) orang calon ketua;

  b. 3 (tiga) orang calon wakil ketua Pelayanan bidang Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan Kerja;

  c. 3 (tiga) orang calon wakil ketua Pelayanan bidang Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Pensiun;

  d. 3 (tiga) orang wakil ketua Keuangan dan Investasi;

  e. 3 (tiga) orang wakil ketua Pengembangan, Sumber Daya Manusia, dan Sistem Informasi.

  105.

  Pasal 21 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. Hasil penetapan calon Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 disampaikan kepada DJSN.

  106.

  Pasal 22 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) DJSN mengusulkan 15 (lima belas) orang calon Pimpinan BPJS kepada Presiden.

  107.

  (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara seleksi Menunggu hasil pembahasan DIM 11. calon Pimpinan BPJS diatur dengan Peraturan DJSN.

  108.

  Pasal 23 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Usul calon Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 disampaikan oleh Presiden kepada

  Dewan Perwakilan Rakyat paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 109.

  (2) Dewan Perwakilan Rakyat melakukan uji kepatutan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. dan kelayakan terhadap Pimpinan BPJS yang disampaikan oleh Presiden paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

  110.

  (3) Dewan Perwakilan Rakyat memilih 5 (lima) orang Menunggu hasil pembahasan DIM 11. dari 15 (lima belas) orang calon yang diajukan Pimpinan BPJS sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

  111.

  (4) DPR menyampaikan hasil uji kepatutan dan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. kelayakan kepada Presiden paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

  112.

  (5) Presiden mengangkat Pimpinan BPJS Menunggu hasil pembahasan DIM 11. sebagaimana dimaksud pada ayat (3) paling lambat 15 (lima belas) hari kerja.

  113.

  Pasal 24 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Masa jabatan Pimpinan BPJS 5 (lima) tahun dan hanya dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.

  114.

  (2) Pimpinan BPJS berhenti dari jabatannya karena: Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  a. meninggal dunia;

  b. sakit terus-menerus selama 6 (enam) bulan;

  c. masa jabatan berakhir;

  d. mengundurkan diri secara tertulis atas permintaan sendiri; e. tidak lagi memenuhi persyaratan; dan/atau f. diberhentikan atas usul DJSN.

  115.

  (3) DJSN dapat mengusulkan pemberhentian Pimpinan Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f karena:

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

  120.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (2) Dalam hal Pimpinan BPJS diberhentikan sementara waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Presiden menunjuk pelaksana tugas Pimpinan BPJS yang diberhentikan sementara.

  121.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  b. sedang dalam proses penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di pengadilan; dan/atau c. digugat karena melakukan tindakan yang merugikan BPJS atau Peserta.

  Pasal 25 (1) Pimpinan BPJS dapat diberhentikan sementara karena: a. sakit terus-menerus lebih dari 3 (tiga) bulan;

  a. melalaikan kewajiban terus-menerus lebih dari 3 (tiga) bulan; 116.

  b. merugikan BPJS dan kepentingan peserta jaminan sosial karena kesalahan kebijakan yang diambil; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (4) Dalam hal Pimpinan BPJS berhenti sebagaimana dimaksud pada ayat (1), DJSN mengusulkan penggantinya kepada Presiden untuk meneruskan masa jabatan yang digantikan setelah melalui uji kepatutan dan kelayakan di Dewan Perwakilan Rakyat.

  119.

  d. melakukan perbuatan tercela. Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  118.

  a. dijatuhi pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; dan/atau Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  117.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 122.

  (3) Pimpinan BPJS sebagaimana dimaksud pada ayat Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (1) dikembalikan kepada jabatannya apabila dihentikan pemeriksaan atau dibebaskan oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

  123.

  (4) Pengembalian sebagaimana dimaksud pada ayat (3) Menunggu hasil pembahasan DIM 11. dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari terhitung sejak dihentikan pemeriksaan atau tanggal putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

  124.

  (5) Pemberhentian sementara Pimpinan BPJS Menunggu hasil pembahasan DIM 11. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan pengembalian jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh Presiden.

  125.

  Pasal 26 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Pimpinan BPJS bertugas:

  a. melaksanakan penyelenggaraan program jaminan sosial sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh DJSN;

  b. menyusun rencana jangka panjang serta rencana kerja dan anggaran BPJS sebagai penjabaran kebijakan umum program jaminan sosial; c. menyampaikan laporan secara berkala setiap 3

  (tiga) bulan sekali dan laporan akhir tahun buku kepada DJSN; dan d. memberikan pertanggungjawaban pada akhir masa tugas kepada Presiden melalui DJSN.

  126.

  (2) Pimpinan BPJS berwenang: Menunggu hasil pembahasan DIM 11

  a. mewakili BPJS di dalam maupun di luar pengadilan;

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN

  b. melakukan segala tindakan dan perbuatan mengenai pengelolaan dana amanat dan mengikat BPJS dengan pihak lain dengan pembatasan yang ditetapkan dalam Undang- Undang ini; dan

  c. mengangkat dan memberhentikan karyawan BPJS.

  127.

  Pasal 27 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. Tindakan dan perbuatan Pimpinan BPJS yang harus mendapat persetujuan tertulis dari DJSN, meliputi jenis, skala, dan nilai investasi.

  128.

  BAB VIII Menunggu hasil pembahasan DIM 11. PENGAMBILAN KEPUTUSAN 129. Pasal 28 Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (1) Setiap keputusan strategis diambil dalam rapat yang dipimpin oleh ketua BPJS.

  130.

  (2) Dalam hal ketua BPJS berhalangan, pimpinan rapat Menunggu hasil pembahasan DIM 11. diserahkan kepada salah satu wakil ketua BPJS sesuai dengan bidangnya.

  131.

  (3) Rapat BPJS adalah sah dan berhak mengambil Menunggu hasil pembahasan DIM 11. keputusan apabila dihadiri lebih dari ½ (satu per dua) jumlah Pimpinan BPJS.

  132.

  (4) Keputusan Rapat Pimpinan BPJS diambil dengan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. musyawarah untuk mufakat.

  133.

  (5) Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimana Menunggu hasil pembahasan DIM 11. dimaksud pada ayat (4) tidak tercapai, keputusan dilakukan dalam rapat Pimpinan BPJS yang diperluas dengan mengundang DJSN.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 134.

  (6) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana Menunggu hasil pembahasan DIM 11. dimaksud pada ayat (5) tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dalam rapat Pimpinan BPJS melalui pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak.

  135.

  BAB IX Menunggu hasil pembahasan DIM 11. PERTANGGUNGJAWABAN 136. Pasal 29 Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  (1) Pimpinan BPJS wajib menyampaikan pertanggungjawaban keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada Presiden melalui DJSN setiap 1 (satu) tahun sekali.

  137.

  (2) Laporan pertanggungjawaban keuangan Menunggu hasil pembahasan DIM 11. sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipublikasikan pada paling sedikit 3 (tiga) media cetak nasional paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya.

  138.

  (2) Pimpinan BPJS bertanggung jawab secara tanggung Menunggu hasil pembahasan DIM 11. renteng atas kerugian finansial yang ditimbulkan atas kesalahan pengelolaan dana amanat.

  139.

  Pasal 30 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. Pimpinan BPJS wajib menghadiri rapat pertanggungjawaban tahunan yang diselenggarakan oleh DJSN.

  140.

  Pasal 31 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. Pada akhir masa jabatan, Pimpinan BPJS wajib membuat laporan pertanggungjawaban keuangan dan kinerja BPJS kepada Presiden melalui DJSN.

  141.

  BAB X Menunggu hasil pembahasan DIM 11. KEKAYAAN DAN BELANJA OPERASIONAL

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 142.

  148. (3) Belanja operasional tahunan dikeluarkan paling

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  151. (3) Ketentuan mengenai indikator kinerja karyawan BPJS diatur dengan Peraturan DJSN.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  150. (2) Ketentuan mengenai indikator kinerja BPJS untuk perhitungan insentif diatur dengan Peraturan DJSN.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Pasal 35 (1) Pimpinan BPJS dan karyawan BPJS dapat memperoleh insentif sesuai dengan kinerja BPJS yang dibayarkan dari belanja operasional.

  149.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  tinggi 0,5% (nol koma lima per seratus) dari dana hasil pengembangan.

  Bagian Kesatu Kekayaan Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  143.

  147. (2) Belanja operasional tahunan dikeluarkan paling tinggi 5% (lima per seratus) dari iuran yang diterima.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Pasal 34 (1) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dapat menggunakan penerimaan iuran dan hasil pengembangan dana investasi untuk belanja operasional tahunan.

  146.

  Bagian Kedua Belanja Operasional Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  145.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Pasal 33 Penambahan kekayaan berupa aset tetap dapat diambil dari hasil pengembangan dana paling tinggi 2% (dua per seratus).

  144.

  Pasal 32 Modal awal BPJS diperoleh dari Pemerintah Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 152.

  Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  (2) Penyelesaian yang dilakukan oleh mediator bersifat final dan mengikat.

  160.

  Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  Pasal 38 (1) Pihak yang merasa dirugikan dapat menyelesaikan sengketa melalui mekanisme mediasi.

  159.

  Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai unit pengendali mutu dan penanganan pengaduan peserta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan BPJS.

  158.

  Pasal 36 Ketentuan mengenai sistem penggajian Pimpinan BPJS dan karyawan BPJS diatur dengan Peraturan DJSN. Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  153.

  157.

  Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  (2) Frekuensi pengaduan peserta merupakan salah satu indikator kinerja BPJS.

  156.

  Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  Pasal 37 (1) BPJS wajib membentuk unit pengendali mutu pelayanan dan penanganan pengaduan peserta.

  155.

  Bagian Kesatu Penyelesaian Pengaduan Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  154.

  BAB XI PENYELESAIAN SENGKETA Konkordan DIM 11. Bab ini memuat pengaturan yang terkait dengan penyelenggaraan program yang seyogianya menjadi materi muatan UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN.

  (3) BPJS wajib menyelesaikan pengaduan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja sejak diterimanya pengaduan.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 161.

  (3) Mediator terdiri dari 3 (tiga) orang ahli di bidang Konkordan DIM 11 dan DIM 153. jaminan sosial dan hukum dengan ketentuan sebagai berikut: a. 1 (satu) orang ditunjuk oleh pihak yang mengajukan keberatan; b. 1 (satu) orang ditunjuk oleh pihak BPJS; dan

  c. 1 (satu) orang ditunjuk bersama oleh kedua belah pihak.

  162.

  (4) Penyelesaian sengketa melalui mediasi dilakukan Konkordan DIM 11 dan DIM 153. paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja.

  163.

  (5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Konkordan DIM 11 dan DIM 153. penyelesaian sengketa melalui mediasi dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

  164. Bagian Ketiga Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  Penyelesaian Sengketa Melalui Pengadilan 165.

  Pasal 39 Konkordan DIM 11 dan DIM 153. (1) Dalam hal penyelesaian pengaduan tidak dapat diatasi oleh unit kerja penyelesaian pengaduan dan instansi setingkat di atasnya, atau melalui mekanisme mediasi, sengketa diajukan ke Pengadilan Negeri di wilayah tempat tinggal pemohon.

  166.

  (2) Proses peradilan dilakukan hanya pada pengadilan Konkordan DIM 11 dan DIM 153. tingkat pertama di Pengadilan Negeri dan pengadilan banding di Pengadilan Tinggi.

  167.

  (3) Putusan pengadilan tingkat banding bersifat final Konkordan DIM 11 dan DIM 153. dan tidak dapat diajukan upaya hukum tingkat kasasi.

  168.

  (4) Jangka waktu penyelesaian sengketa tingkat Konkordan DIM 11 dan DIM 153.

  Pengadilan Negeri paling lama 90 (sembilan puluh) hari kerja dan tingkat Pengadilan Tinggi paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 169.

  174.

  Konkordan DIM 174.

  Pasal 42 Setiap Peserta yang tidak membayar iuran dalam jangka 6 (enam) bulan berturut-turut dikenakan denda paling banyak Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau kurungan paling lama 6 (enam) bulan.

  176.

  Konkordan DIM 174.

  Pasal 41 Setiap WNI termasuk yang berdomisili di luar wilayah Indonesia dan orang asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 yang menolak untuk didaftarkan oleh BPJS sebagai Peserta dikenakan denda paling banyak Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) atau kurungan paling lama 6 (enam) bulan.

  175.

  BAB XIII KETENTUAN PIDANA Menunggu hasil pembahasan DIM 11 dan Pemerintah memohon penjelasan mengenai urgensi ketentuan pidana guna menghindari adanya kriminalisasi yang berlebihan.

  BAB XII LARANGAN Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  170.

  d. menanamkan investasi kecuali surat-surat berharga tertentu dan/atau investasi peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial.

  173.

  c. mendirikan dan/atau memiliki seluruh atau sebagian fasilitas jaminan social lainnya;dan/atau Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  172.

  b. mendirikan dan/atau memiliki seluruh atau sebagian fasilitas kesehatan; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  171.

  a. melakukan subsidi silang antar program; Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Pasal 40 (1) Pimpinan BPJS dilarang:

  Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 177.

  Pasal 44 Konkordan DIM 174. (1) Setiap pemberi kerja yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp.10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

  (2) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja 1 Konkordan DIM 174.

  • 178.

  25 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah).

  (3) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja 26 Konkordan DIM 174.

  • 179.

  100 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

  180.

  (4) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja 100 - Konkordan DIM 174.

  500 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

  181.

  (5) Setiap pemberi kerja yang mempunyai pekerja Konkordan DIM 174. diatas 500 orang yang tidak mendaftarkan pekerjanya dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah).

  182.

  Pasal 44 Konkordan DIM 174. Setiap pemberi kerja yang sudah mendaftarkan pekerjanya tetapi tidak membayarkan iuran pekerjanya sesuai dengan kewajiban pemberi kerja dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

  183.

  Pasal 45 Konkordan DIM 174. (1) Pimpinan BPJS yang melakukan subsidi silang antar program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf a dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 184.

  (2) Pimpinan BPJS yang mendirikan dan/atau memiliki Konkordan DIM 174. seluruh atau sebagian fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf b dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

  185.

  (3) Pimpinan BPJS yang mendirikan dan/atau memiliki Konkordan DIM 174. seluruh atau sebagian fasilitas jaminan sosial lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf c dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

  186.

  (4) Pimpinan BPJS yang menanamkan investasi Konkordan DIM 174. sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (3) huruf d dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).

  187.

  Pasal 46 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Presiden melalui DJSN sewaktu-waktu dapat meminta laporan keuangan dan laporan kinerja

  BPJS sebagai pertimbangan kebijakan keuangan yang diambil Pemerintah.

  188.

  (2) Dalam hal terdapat kebijakan fiskal dan moneter Menunggu hasil pembahasan DIM 11.

  Pemerintah yang mempengaruhi tingkat solvabilitas BPJS, Pemerintah harus mengambil kebijakan khusus untuk menjamin kelangsungan program jaminan sosial.

  189.

  Pasal 47 Menunggu hasil pembahasan DIM 11. (1) Dalam hal terjadi wabah atau bencana alam, manfaat program jaminan sosial menjadi kewajiban

  Pemerintah.

NO. NASKAH RUU USULAN DPR TANGGAPAN PEMERINTAH NASKAH RUU USUL PERUBAHAN 190.

  (2) Dalam hal Pemerintah belum dapat memenuhi Menunggu hasil pembahasan DIM 11. kewajiban membayarkan manfaat program jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), BPJS dapat terlebih dahulu membayarkan manfaat program jaminan sosial tersebut sepanjang tidak mengancam solvabilitasnya.

  191.

  (3) Terhadap pembayaran yang dilakukan oleh BPJS Menunggu hasil pembahasan DIM 11. sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah berkewajiban memberikan penggantian atas biaya manfaat dan biaya administrasi program jaminan sosial paling lama 1 (satu) tahun.

  192.

  BAB XV Tetap BAB XV KETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PERALIHAN 193. Pasal 48 Tetap Pasal 48 (1) Perusahaan Perseroan (Persero) Jaminan Sosial

  (1) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan

  Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), Perusahaan Perseroan (Persero) Dana Tabungan dan Asuransi

  Perseroan (Persero) PT Dana Tabungan dan Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perusahaan

  Asuransi Pegawai Negeri Sipil (TASPEN), Perseroan (Persero) Asuransi Sosial Angkatan

  Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi Sosial Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), dan

  Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI), Perusahaan Perseroan (Persero) Asuransi dan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Asuransi

  Kesehatan Indonesia (ASKES) diakui Kesehatan Indonesia (ASKES) diakui keberadaannya dan tetap melaksanaan program keberadaannya dan tetap melaksanaan program jaminan sosialnya. jaminan sosialnya.

  194.