t pmp 0910127 chapter3

BAB III
METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian tentang kontribusi kompetensi dan motivasi kerja terhadap kinerja
guru ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi.
B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain korelasional yang melibatkan dua variabel
bebas dan satu variabel terikat.
Pada penelitian ini kompetensi (

1)

dan motivasi kerja (

2)

diperlakukan sebagai

variabel bebas yang akan dikaji hubungannya dengan kinerja guru (variabel terikat/ Y).
Hubungan tersebut adalah berupa kontribusi kompetensi dengan kinerja guru, kontribusi
motivasi kerja dengan kinerja guru, dan kontribusi secara bersama-sama kompetensi dan

motivasi kerja dengan kinerja guru.
Suharsimi Arikunto (2006,p.270) menjelaskan bahwa penelitian korelasi bertujuan

untuk menemukan ada tidaknya hubungan. Apabila ada, berapa eratnya hubungan
serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Uji hubungan melalui teknik
perhitungan korelasi dapat dilakukan terhadap bermacam-macam data, baik data yang
bersifat interval maupun ordinal.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hubungan-hubungan antar variabel tersebut divisualisasikan pada kerangka berpikir
berikut:

Kompetensi Guru(

1)

1. Kompetensi pedagogik

2. Kompetensi kepribadian
3. Kompetensi profesional
4. Kompetensi sosial

Kinerja Guru (Y)
r X1 Y

1. Kemampuan
2. Inisiatif
3. Ketepatan waktu

R X1 X2 Y

4. Kualitas hasil kerja
5. Komunikasi
r X2 Y

Motivasi Kerja guru (

2)


1. Motivasi internal
2. Motivasi eksternal

Gambar: 3.1 Kerangka hubungan variabel penelitian.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Kisi-kisi instrumen
Indikator-indikator yang sudah diuraikan dalam definisi operasional variabel
dikembangkan menjadi butir-butir instrumen sebagai berikut
Variabel kompetensi
Tabel 3.1. Kisi-kisi instrumen kompetensi
No
Variabel
1. Kompetensi Pedagogik

Indikator

No Soal
1.1. Dapat mengidentifikasi dengan baik ciri- 1
ciri peserta didik.
1.2. Dapat menjelaskan potensi anak

didik.
1.3.Dapat menjelaskan teori belajar.

2
3

1.4. Dapat menguasai berbagai model
dan strategi pembelajaran.
1.5. Dapat menguasai cara menerapkan

4

5

ICT dalam PBM.

1.6. Dapat menguasai bahasa Indonesia
yang baik sebagai medium of

6

instruction yang efektif.
1.7. Dapat menguasai pendekatan
pedagogik dalam permasalahan
pembelajaran.

7

1.8. Dapat merancang proses belajar
mengajar yang komprehensif.

8

1.9. Dapat menilai kemajuan belajar
peserta didik secara total.
Denis Alfa, 2012

Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9

1.10. Dapat membimbing anak bila
menghadapi persoalan dalam
pembelajaran.

10

1.11. Dapat menguasai prinsip dan
proses belajar mangajar.
2

Kompetensi

Kepribadian

2.1. Dapat memiliki komitmen dan


11
12

kemauan tinggi dalam melakukan
tugasnya sebagai guru profesional.
2.2. Dapat memiliki rasa kasih sayang

13

kepada peserta didik tanpa
membeda-bedakan.

14

2.3. Dapat memiliki rasa tanggung jawab
yang kokoh dalam melaksanakan
fungsinya sebagai guru.

15


2.4. Memiliki akhlak yang mulia.
3.

Kompetensi

3.1. Mampu menguasai mata pelajaran

Profesional

yang menjadi bidang keahlian.
3.2. Mampu menguasai learning

16

17

resources yang diperlukan dalam
proses belajar mengajar (PBM).
3.3. Mampu menguasai bagaimana

mengolah learning resources dari
lingkungan hidup sehingga dapat
dipergunakan untuk mendukung PBM. 18
3.4. Mampu menguasai bagaimana
menerapkan teknologi informasi
dalam upaya meningkatkan
efektivitas belajar peserta didik.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

19

3.5. Mampu menguasai bagaimana
meyusun rencana pelajaran yang
mengemas isi, media teknologi, dan

20


values dalam setiap PBM.
Kompetensi Sosial

4.1. Mampu mengidentifikasi berbagai

21,29,30

faktor yang berkontribusi dalam
menciptakan lingkungan belajar yang
mendukung PBM.
4.2. Dapat menjelaskan berbagai faktor
sosial kultur dan ekonomi yang
berkontribusi terhadap proses
pendidikan peserta didik.

22, 27

4.3. Mampu menjelaskan pentingnya
hubungan antara sekolah dengan
orang tua dan masyarakat yang

berkontribusi terhadap proses
pendidikan anak disekolah.

23

4.4. Dapat menjelaskan nilai-nilai dan
norma-norma yang berlaku dan
dijunjung tinggi oleh masyarakat.

24

4.5. Mampu menguasai pendekatanpendekatan yang diterapkan di
sekolah.

25

4.6. Dapat menguasai dan perubahan
akibat dampak globalisasi.

26

4.7. Dapat menggunakan media
pengajaran dalam melaksanakan
KBM.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

28

Variabel motivasi kerja
Tabel 3.2. Kisi-kisi instrumen motivasi kerja
No

Variabel

Indikator

No.
Soal

1.

2.

Motivasi Internal

Motivasi eksternal

1.1. Kesejahteraan.

1

1.2. Kompetisi.

2

1.3. Rasa tanggung jawab.

3, 4

1.4. Kepuasan kerja.

5, 6

1.5. Rasa ingin tahu.

7,11

1.6. Pengembangan diri.

8, 10

1.7. Persepsi diri.

9

1.8. Prestasi.

15

1.9. Kesempatan untuk promosi.

16

1.10. Kedisiplinan.

22

1.11. Etos kerja.

23

1,12. Perasaan ikut terlibat.

25, 26

2.1. Jenis pekerjaan.

12

2.2. Lingkungan sekolah.

13

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2.3. Sarana dan prasarana sekolah.

14

2.4. Keamanan dan kenyamanan kerja.

17

2.5. Perhatian.

18

2.6. Status dan hubungan sosial.

19

2.7. Pengakuan.

20

2.8. Loyalitas pimpinan.

21

2.9. Kerja sama.

24

2.10. Penghasilan yang layak.

27

2.11. Penghargaan dan hukuman.

28, 29

2.12. Pujian.

30

Variabel kinerja guru
Tabel 3.3. Kisi-kisi instrumen kinerja guru
No
1.

2.

3.

4.

5.

Variabel

Indikator

Kemamapuan

1.1. Penguasaan materi.

1, 10, 26

1.2. Penguasaan metode pengajaran.

19, 22, 27

2.1. Berpikir positif yang lebih baik.

7, 18, 25

2.2. Mewujudkan kreativitas.

6, 21, 23

2.3. Pencapaian prestasi.

8, 9, 13

3.1. Pemanfaatan waktu datang.

2, 3

3.2. Pemanfaatan waktu pulang.

14

4.1. Kepuasan siswa.

5, 12, 17

4.2. Pemahaman siswa.

20, 24, 30

5.1. Mutu penyampaian materi.

4, 16

5.2. Penguasaan kelas.

11, 15, 28,

Inisiatif

Ketepatan waktu

Kualitas hasil kerja

Komunikasi

No Soal

29
D. Populasi dan Sampel
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1) Populasi
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti dan
kemudian

ditarik

kesimpulannya.

(Sugiyono,2007,p.61).

Menurut

(2006,p.130), populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.

Suharsimi

Atas dasar kedua

pendapat tersebut dapat kita simpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan
obyek/subyek dengan karakteristik tertentu yang dapat ditetapkan sebagai wilayah
generalisasi hasil penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
seluruh guru yang mengajar di SMA Negeri 1 Gunung Toar Kabupaten Kuantan
Singingi berjumlah 40 orang.
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil menghitung
ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu
mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sipatsipatnya (Sudjana, 2004).
2) Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi, agar sampel representatif maka diupayakan bahwa setiap subyek dalam
populasi memiliki peluang yang sama menjadi unsur sampel. Berhubung anggota
populasi dalam penelitian ini berjumlah 40 orang maka, semuanya akan diambil
sebagai sampel total. Arikunto (2004) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari
populasi”. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai
sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengambilan sampel, Nasution (2005) menjelaskan bahwa “mutu penelitian tidak
selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar
teorinya, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan
dan pengolahannya. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2005)
mengemukakan bahwa: untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari
100, maka lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15%
atau 20%-25% atau lebih. Sesuai dengan ungkapan Arikunto (2007) ”jika populasi
suatu penelitian kurang dari 100, maka sebaiknya keseluruhan populasi dijadikan
sampel”.
E. Teknik pengumpulan dan pengolahan data
Nasir (2003) mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat
ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang akan
dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan, dan
beragam

fakta

yang berhubungan dengan

fokus penelitian

yang diteliti.

Sehubungan dengan penelitian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan
dikumpulkan, maka dalam penelitian ini digunakan teknik utama pengumpulan data,
yaitu teknik angket.
Angket disebarkan kepada responden dalam hal ini sebanyak 40 responden.
Pemilihan dengan model angket ini, didasarkan atasan alasan bahwa: (1) responden
memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan-pernyataan;
(2) setiap responden menghadapi susunan dan cara pengisian yang sama atas
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pertanyaan yang diajukan; (3) responden mempunyai kebebasan memberikan
jawaban; dan (4) dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dari
banyak responden dan dalam waktu yang tepat.

Melalui teknik model angket ini

akan dikumpulkan data yang berupa jawaban tertulis dari responden atas sejumlah
pertanyaan atau pernyataan yang diajukan dalam angket tersebut. Indikator-indikator
yang merupakan penjabaran dari variabel kompetensi dan motivasi kerja terhadap
kinerja guru merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah pertanyaan
dalam angket.
F. Instrumen penelitian
Pengembangan instrumen ditempuh melalui beberapa cara, yaitu: (1) menyusun
indikator variabel indikator; (2) menyusun kisi-kisi instrumen; (3) melakukan ujicoba
instrumen, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen.
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara bagaimana data yang
diperlukan dapat diperoleh, untuk itu ada beberapa langkah yang harus ditempuh
antara lain:
(1) Menentukan alat pengumpulan data berupa angket
Alat pengumpulan data dikembangkan dengan angket yang berbentuk skala
likert dengan alternatif jawaban untuk variabel kompetensi, motivasi kerja, dan
kinerja guru adalah: untuk variabel kompetensi skala likert dengan alternatif: Sangat
Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS),
dan untuk variabel motivasi kerja dan kinerja guru skala likert dengan alternatif:
Tidak Pernah (TP), Jarang (JR), Kadang-kadang (KD), Sering (SR), dan Selalu (SL).
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Responden dipersilahkan untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan secara self
assesment yang diajukan dalam kuesioner sesuai dengan keadaan yang dirasakan
mengenai kompetensi, motivasi kerja, dan kinerja guru.
Jadi instrumen/angket merupakan kunci utama dalam menggali informasi di
lapangan, karenanya sebelum instrumen/angket disebar ke lapangan, terlebih dahulu
dilakukan validasi baik secara internal melalui analisis pakar, maupun secara empirik,
melalui uji coba di lapangan. Pada objek terbatas, kemudian menghitung validitas dan
reabilitasnya. Pada item instrumen angket yang tidak valid dan tidak reliabel, akan
dikoreksi atau diganti sesuai dengan kadar validitas dan reliabilitasnya.
Responden diberi sejumlah pertanyaan yang menggambarkan hal-hal yang ingin
diungkap dari ketiga variabel disertai alternatif jawabannya. Kemudian responden di
minta untuk merespon setiap item sesuai dengan keadaan dirinya dan keadaan yang
diketahui serta dirasakan dengan cara membubuhkan tanda cheklist (√) pada
alternatif jawaban yang telah disediakan.
(2) Menyusun alat pengumpul data
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun angket adalah menetapkan
variabel-variabel yang akan diteliti, yaitu:
(a) Kompetensi guru sebagai variabel

1,

motivasi kerja sebagai variabel

2,

dan

kinerja guru sebagai variabel Y.
(b) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan/pernyataan berdasarkan
indikator variabel.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(c) Menyusun item pertanyaan/pernyataan dan alternatif jawabannya.
(d) Menetapkan skor setiap jawaban untuk variabel

1,

dengan menggunakan skala

likert dengan ukuran ordinal, karena objek yang diteliti mempunyai peringkat dari
lima rangkaian urutan, yaitu: Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Cukup Sesuai (CS),
Kurang Sesuai (KS), dan Tidak Sesuai (TS).
(e) Penetapan skala pengukuran, yaitu sebagai berikut:
Untuk pernyataan positif:
- Sangat sesuai

(5)

- Sesuai

(4)

- Cukup sesuai

(3)

- Kurang sesuai

(2)

- Tidak sesuai

(1)

(f) Menetapkan skor untuk setiap jawaban untuk variabel

2,

dengan menggunakan

skala likert dengan ukuran ordinal, karena objek yang diteliti mempunyai peringkat
dari lima rangkaian urutan yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD),
Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).
(g) Penetapan skala pengukuran, yaitu sebagai berikut:
Untuk pernyataan positif:
- Selalu

(5)

- Sering

(4)

- Kadang-kadang

(3)

- Jarang

(2)

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

- Tidak pernah

(1)

Untuk pernyataan negatif:
- Selalu

(1)

- Sering

(2)

- Kadang-kadang

(3)

- Jarang

(4)

- Tidak pernah

(5)

(h) Menetapkan skor untuk setiap jawaban untuk variabel Y, dengan menggunakan
skala likert dengan ukuran ordinal, karena objek yang diteliti mempunyai peringkat
dari lima rangkaian urutan yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KD),
Jarang (JR), Tidak pernah (TP).
(i) Penetapan skala pengukuran, yaitu sebagai berikut:
Untuk pernyataan positif:
- Selalu

(5)

- Sering

(4)

- Kadang-kadang

(3)

- Jarang

(2)

- Tidak pernah

(1)

(3) Metode pengumpulan data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
(a) Studi pustaka, dimaksud untuk mendapatkan kajian dasar teoritik yang relevan
dengan masalah yang diteliti.
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(b)

Kuesioner, pengumpulan data dengan menggunakan daftar pernyataan yang
digunakan untuk mengetahui persepsi responden terhadap, beberapa variabel
yang dipertimbangkan dalam penelitian.

1. Kompetensi (

1)

Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval
mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala likert dengan kisaran secara
kontinus 1 – 5 denagan alternatif jawaban sebagai berikut:
5 = Sangat sesuai.
4 = Sesuai.
3 = Cukup sesuai.
2 = Kurang sesuai.
1 = Tidak sesuai.

2. Motivasi kerja (

2)

Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval
mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala likert dengan kisaran 1 – 5
dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
5 = Selalu.
4 = Sering.
3 = Kadang-kadang.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2 = jarang.
1 = Tidak pernah.
3. Kinerja guru (Y)
Data yang dihasilkan dari penyebaran angket berskala pengukuran interval
mengingat angket yang disebarkan menggunakan skala likert dengan kisaran 1 – 5
dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
5 = Selalu.
4 = Sering.
3 = Kadang-kadang.
2 = Jarang.
1 = Tidak pernah.
G. Uji validitas dan uji reliabilitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep
yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan
dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan (2004) menjelaskan bahwa
validatas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan
suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk
menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian
dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasi setiap butir alat ukur
dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas
alat ukur digunakan rumus pearson product moment, dengan menggunakan SPSS
versi 19.
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(4) Uji coba instrumen
Setelah selesai dalam menentukan dan menyusun alat pengumpul data, maka
langkah selanjutnya adalah mengadakan uji coba angket. Hal ini penting untuk
menilai angket yang disusun, apakah valid dan reliabel atau belum.

Pengujian

validitas instrumen menurut Arikunto adalah untuk menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan
atau kesahihan suatu alat ukur, (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).
Instrumen penelitian yang baik, disamping valid (tepat) sesuai dengan masalah
dan responden yang seharusnya, juga harus reliabel (tetap), yaitu memiliki nilai
ketepatan dimana bila diujikan pada kelompok yang sama dalam jangka waktu yang
sama dalam jangka waktu yang berbeda akan menghasilkan nilai yang sama pula.
Jika instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.

(5) Uji validitas instrumen
Untuk menguji validitas instrumen menggunakan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan skor tiap item dengan menggunakan rumus pearson product
moment. Sedangkan rumus yang digunakan untuk uji validitas instrumen angket ini
adalah sebagai berikut:

n(∑ XY) – (∑ X) x (∑ Y)
ℎ�



=

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2

Keterangan:

ℎ�

∑ Xi



−(

2

)2

− (

)2

= koefisien korelasi Arikunto (2007)
= jumlah skor item

∑ Yi

= jumlah skor total (seluruh item)

n

= jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan uji-t dengan menggunakan rumus:

t hitung =

√ −2

√1− 2

Keterangan:

t = nilai t hitung.
r = koefisien korelasi hasil
n = jumlah responden.

ℎ�

�.

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0,05 dan derajad kebebasan (dk = n-2).
Kaidah keputusan : jika

ℎ�


ℎ�

>


berarti valid sebaliknya
<

bearti tidak valid

Jika instrumen itu valid, maka dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks,
dengan menggunakan SPSS versi 19.
a. Kompetensi (

1)

Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kompetensi (

1)

diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 item dinyatakan valid semuanya yaitu item No.
1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9; 10; 11; 12; 13; 14; 15; 16; 17; 18; 19; 20; 21; 22; 23; 24; 25;

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

26; 27; 28; 29; dan 30. Dalam analisis ini, apabila item dikatakan valid dan reliabel
harus dibuktikan dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan
angka pada corrected item-total correlation yang merupakan korelasi antara skor item
dengan skor total item (nilai
tersebut adalah valid.

ℎ�



) di bandingkan dengan nilai

, maka item

Contoh korelasi item no.1 = 0,676, item no 2 = 0,627 dan

seterusnya sampai item no.30 = 0,830.
Keputusannya dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut:
No.
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

Rxy
0.676
0.627
0.653
0.815
0.767
0.791
0.840
0.640
0.801
0.805
0.840
0.768
0.867
0.763
0.878
0.826
0.700
0.795
0.829
0.800
0.668
0.777
0.874
0.698

t hitung
5.658
4.962
5.312
8.666
7.366
7.983
9.554
5.141
8.234
8.351
9.549
7.381
10.702
7.273
11.325
9.049
6.038
8.091
9.134
8.214
5.531
7.601
11.109
6.012

t tabel (95%,
38)
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

25
26
27
28
29
30

0.809
0.787
0.801
0.708
0.316
0.830

b. Motivasi kerja (

8.482
7.856
8.253
6.183
2.053
9.187

2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

2)

Dari uji coba instrumen penelitian untuk variabel motivasi kerja (

2)

diperoleh

kesimpulan bahwa dari 30 item valid semuanya yaitu item no. 1; 2; 3; 4; 5; 6; 7; 8; 9;
10; 11; 12; 13; 14; 15; 16; 17; 18; 19; 20; 21; 22; 23; 24; 25; 26; 27; 28; 29; dan 30.
Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid dan reliabel harus dibuktikan dengan
perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada corrected
item-total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total
item (nilai
dari nilai

ℎ�



) di bandingkan dengan nilai

atau nilai

ℎ�



> nilai

. Jika nilai

ℎ�



lebih besar

, maka item tersebut adalah valid.

Contoh korelasi item no.1 = 0,446, item no.2 = 0,586 dan seterusnya sampai item no.
30 = 0,345.
Keputusannya dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:
No.
Item
1
2
3
4
5
6
7

Rxy
0.446
0.586
0.420
0.549
0.476
0.582
0.417

t hitung
3.071
4.455
2.853
4.045
3.338
4.416
2.827

t tabel (95%,
38)
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

0.391
0.500
0.426
0.639
0.640
0.700
0.358
0.395
0.469
0.697
0.423
0.359
0.465
0.662
0.728
0.371
0.503
0.723
0.563
0.587
0.497
0.549
0.345

2.622
3.557
2.906
5.119
5.128
6.037
2.362
2.652
3.270
5.986
2.879
2.373
3.237
5.444
6.551
2.463
3.592
6.456
4.204
4.467
3.532
4.051
2.265

2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024
2.024

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

c. Kinerja guru (Y)
Dari hasil uji coba instrumen penelitian untuk variabel kinerja guru (Y)
diperoleh kesimpulan bahwa dari 30 item semuanya valid yaitu item no. 1; 2; 3; 4; 5;
6; 7; 8; 9; 10; 11; 12; 13; 14; 15; 16; 17; 18; 19; 20; 21; 22; 23; 24; 25; 26; 27; 28; 29;
dan 30. Dalam analisis ini apabila item dikatakan valid dan reliabel harus dibuktikan
dengan perhitungan. Untuk mengetahui tingkat validitas perhatikan angka pada
corrected item- total correlation yang merupakan korelasi antara skor item dengan
skor total item (nilai
besar dari nilai

ℎ�



) dibandingkan dengan nilai

atau nilai

ℎ�



> nilai

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

. Jika nilai

ℎ�



lebih

, maka item tersebut adalah valid.

Contoh korelasi item no. 1 = 2,960 item no.2 = 2,141 dan seterusnya sampai item
no.30 = 4,902.
Keputusannya dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut:
No.
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rxy
0,433
0,328
0,481
0,347
0,366
0,339
0,633
0,331
0,382
0,458
0,524
0,605
0,530
0,369
0,454
0,324
0,530
0,483
0,328
0,457
0,501
0,349
0,344
0,355
0,427
0,360
0,436
0,412
0,386
0,622

t hitung
2,960
2,141
3,381
2,277
2,424
2,221
5,036
2,164
2,551
3,175
3,797
4,679
3,848
2,450
3,143
2,114
3,853
3,396
2,138
3,163
3,569
2,294
2,258
2,337
2,908
2,381
2,985
2,783
2,576
4,902

t tabel (95%,
38)
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024
2,024

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

keterangan
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid
valid

2. Menguji reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan
atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas
instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yaitu
menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan
adalah alpha sebagai berikut:
Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode alpha sebagai berikut:
Langkah 1: menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus:

1

2 (
1)
1− �

=



Keterangan :

= varians skor tiap-tiap item.

1

∑ X� 2
�)2

(
N

= jumlah kuadrat item Xi.
= jumlah item Xi dikuadratkan.
= jumlah responden.

Langkah 2 : kemudian menjumlahkan varians semua item dengan rumus:


1

=

1

+

2

+

3 …….

Keterangan :


1

= jumlah varians semua item.

S1, S2, S3….n = varians item ke- 1, 2, 3…..n.
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah 3 : menghitung varians total dengan rumus :

=

1

2 (
1−



Keterangan :

2

= varians total.

1



1)


2
1

(∑

= jumlah kuadrat X total.

1

)2 = jumlah X total dikuadratkan.

N

= jumlah responden.

Langkah 4 : masukkan nilai alpha dengan rumus:
11

=(

−1

)-(1

1
1

)

Jika

11

>

berarti reliabel

Jika

11

<

berarti tidak reliabel

Selanjutnya dibandingkan dengan menggunakan program SPSS versi 19, yaitu
reliability analysis-scale (alpha).
Keterangan:
= nilai reliabilitas.

11


1

K

1

= jumlah varians skor tiap-tiap item.
= varians total.
= jumlah item.

a. Kompetensi (

1)

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.7
Uji reliabilitas item kompetensi (

1)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.974

30

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi alpha cronbach = 0,974 korelasi
berada pada kategori sangat tinggi. Bila dibandingkan dengan

(

ℎ�

1)



lebih besar dari

(2,024) maka

. Dengan demikian disimpulkan bahwa item kompetensi

tersebut adalah reliabel

b. Motivasi kerja (

2)

Tabel 3.8
Uji reliabilitas item motivasi kerja (

2)

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.885

30

Pengujian reliabilitas kita lihat dari nilai alpha cronbach = 0,885 korelasi
berada pada kategori sangat kuat. Bila dibandingkan dengan
ℎ�



kerja (

lebih besar dari
2)

(2,024) maka

. Dengan demikian disimpulkan bahwa item motivasi

tersebut adalah reliabel.

c. Kinerja guru (Y)
Tabel 3.9
Uji reliabilitas item kinerja guru (Y)
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha

N of Items

.836

30

Pengujian reliabilitas kita lihat nilai korelasi alpha cronbach = 0,836 korelasi
berada pada kategori sangat tinggi. Bila dibanding dengan
lebih besar dari

(2,024) maka

ℎ�



. Dengan demikian disimpulkan bahwa item kinerja guru (Y)

tersebut adalah reliabel.
1. Analisa data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi
pearson product moment dan korelasi ganda. Analisis ini akan digunakan dalam
menguji besarnya hubungan dan kontribusi variabel

1

mengetahui derajad hubungan antar variabel kompetensi (

dan
1)

2

terhadap Y. Untuk

dan motivasi kerja (

2)

terhadap kinerja guru (Y) dilakukan penyebaran kuesioner yang bersipat tertutup.
Untuk mengetahui hubungan antara variabel

1

dengan Y dan

2

dengan Y yang

digunakan teknik korelasi. Analisis korelasi yang digunakan adalah pearson product
moment, dengan rumus:
n (∑ XY) – (∑ X) . (∑ Y)
=
.

2

− (

)2 .

.

2

–(

)2

Korelasi pearson product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r
tidak lebih dari harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif
Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 berarti korelasinya sangat kuat.
Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interpretasi nilai r sebagai
berikut

Tabel 3.10
Interpretasi koefisien korelasi nilai r
Interval Koefisien

Tingkat Hubungan

0,80 - 1,000

Sangat Kuat

0,60 - 0,799

Kuat

0,40 - 0,599

Cukup Kuat

0,20 - 0,399

Rendah

0,00 - 0,199

Sangat Rendah

Sumber: Riduwan (2005)
Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin
mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi pearson product
moment tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus :

ℎ�



=

Keterangan:

r√ − 2
√1 −

2

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

r

ℎ�

= nilai t.



= nilai koefisien korelasi.

n

= jumlah sampel.
Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya kontribusi variabel X terhadap Y

dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan. Koefisien determinansi adalah
kuadrat dari koefisien korelasi pearson product moment yang dikalikan dengan 100%.
Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai kontribusi atau
ikut menentukan variabel Y. Kontribusi dicari dengan menggunakan rumus:
2

KD =

X 100%

Keterangan:

KD = nilai koefisien diterminan (kontribusi antar variabel).
r

= nilai koefisien korelasi.

Mengetahui kontribusi antara variabel

1

dan

2

secara bersama-sama terhadap

variabel Y digunakan rumus korelasi ganda sebagai berikut:
2

1. 2.

=

1. + 2 − 2

1−

1. .
2
1. 2

2.

.

1. 2

Analisis lanjut digunakan teknik korelasi baik sederhana maupun ganda.
Kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa software dengan
program IBM SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Windows Version 19.
Untuk keperluan pengujian validitas dalam perhitungannya menggunakan
program mikrosoft-exel 2007 dan SPSS versi 19. Setelah selesai melakukan

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pengujian dan hasil analisisnya diperoleh, penulis menanyakan kepada beberapa
orang ahli statistik apakah instrumen tersebut valid atau tidak. Koefisien korelasi
hasil perhitungan, kemudian diinterpretasikan dan klasifikasi dengan Tabel 3.11,
menurut Arikunto (2007) adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11. Koefisien korelasi validitas
Skor
0,00<
0,20<
0,40<
0,60<
0,80<

≤ 0,20
≤ 0,40

≤ 0,60

≤ 0,80

≤ 1,00

Validitas
Jelek
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi

Arikunto (2006) menyatakan bahwa validitas adalah ukuran yang menunjukkan
tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.

Suatu instrumen

yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
valid berarti memiliki validitas rendah.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ringkasnya, sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen itu mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengukur data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauhmana data
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Berdasarkan cara pengujiannya, validitas dibedakan menjadi dua macam yaitu
validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal dicapai apabila terdapat
kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.
Dengan kata lain, sebuah instrumen, dikatakan memiliki validitas internal apabila
setiap bagian instrumen tersebut mendukung misi instrumen secara keseluruhan, yaitu
mengungkapkan data dari variabel yang dimaksud. Sedangkan variabel eksternal
dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau
informasi lain yang mengenai variabel yang dimaksud.
Dalam penelitian ini, uji validitas yang digunakan adalah validitas internal
dengan menggunakan analisis butir pada kuesioner yang diujicobakan 40 orang guru
di SMA Percontohan UPI (rekapitulasi skor data kuesioner dapat dilihat pada
lampiran 1,2, dan 3). Analisis butir data untuk uji validitas dilakukan dengan
menggunakan program SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 19 for
window. Analisis butir ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor-skor yang
dihasilkan pada tiap butir pertanyaan/pernyataan dengan skor total butir dengan
menggunakan teknik pearson product moment. Hasil analisis ini kemudian
dikonsultasikan/dibandingkan dengan nilai korelasi

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang taraf signifikannya

sebesar 95%. Oleh karena itu instrumen penelitian ini diujicobakan pada 40 orang
guru (N = 40), maka diperoleh

= 2,024 pada taraf signifikan 95%. Berdasarkan

data yang telah diolah, instrumen dikatakan valid jika hasil korelasi skor tiap butir
soal terhadap skor total lebih besar dibandingkan dengan nilai tabel (
dan sebaliknya apabila

ℎ�



<

ℎ�



>

),

, maka instrumen dikatakan tidak valid dan

tidak layak untuk pengambilan data. Data dan hasil analisis validitas lengkap dari
output dapat dilihat pada lampiran 1,2, dan 3, yang terangkum pada Tabel 3.4, 3.5,
dan 3.6.
Untuk mengukur kriteria interpretasi skor soal/item, menggunakan tiga kriteria ,
sebagai berikut:

Tabel. 3.12. Kriteria interpretasi skor
Skor
Interpretasi
Per indicator

Keseluruhan indikator

3,68 – 5,00

111 – 150

Tinggi

2,34 – 3,67

71 – 110

Sedang / cukup

1,00 – 2,33

30 -70

Rendah

Dari instrumen diperoleh jumlah soal ada 30 item, nilai minimal = 1, nilai
maksimal = 5, maka minimal idealnya = 30 x 1 = 30, dan maksimal idealnya = 30 x 5
= 150, maka range (rentang) adalah 150 – 30 = 120, jika di bagi 3 kelas, diperoleh

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

panjang kelas sebesar 120 : 3 = 40. Dari penjelasan di atas, maka didapatlah interval
yang dijelaskan pada Tabel. 3.12. Kriteria interpretasi skor.
(1) Uji reliabilitas instrumen
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Ini
menunjukkan satu pengertian bahwa suatu instrumen yang reliabel cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik sehingga data yang dihasilkan juga dapat dipercaya (Arikunto, 2006).
Sama dengan validitas, reliabel juga terdiri atas dua jenis, yaitu reliabilitas internal
dan reliabilitas eksternal. Jika ukuran atau kriteriumnya berada diluar instrumen
,maka dari hasil penyajian ini diperoleh reliabilitas eksternal, sebaliknya jika
perhitungan dilakukan berdasarkan data dari instrumen tersebut saja, maka akan
menghasilkan reliabilitas internal.
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini diuji dengan menggunakan penyajian
reliabilitas internal yang dilakukan dengan cara mengujicobakan instrumen sekali
saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan metode alpha croanbach dari: 0
sampai 1. Jika telah memperoleh angka reliabilitas, langkah selanjutnya adalah
membandingkan harga tersebut dengan

dengan taraf signifikan 95% seperti

pada uji validitas sebelumnya. Bila harga perhitungan lebih besar dari
>

), maka instrumen dikatakan reliabel dan sebaliknya apabila

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

(
ℎ�



<

ℎ�



,

maka instrumen dikatakan tidak reliabel untuk digunakan dalam penelitian yang
nantinya dilakukan.
Adapun persamaan-persamaan umum yang digunakan dalam pengujian korelasi
dan signifikansi adalah:
n ∑ Xi Yi – ( ∑ Xi ) ( ∑ Yi )
=

korelasi sederhana.
12 − (

ℎ�



1 2

�2 − (

�)2

r√ − 2

=

=√

2

√1 −

1

+

2

2

2
1-

2

F hitung =

−2
2

1

2

1 2

1 2

/K

(1–RY/(n–k–1)
Keterangan:
ℎ�



= koefisien korelasi sederhana.

R hitung = koefisien korelasi ganda.
n
ℎ�

K

= jumlah responden.


� )2

= uji signifikansi korelasi ganda.
= jumlah variabel independen.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

korelasi ganda.

Analisis regresi adalah analisis lanjutan dari korelasi. Uji regresi digunakan
untuk mempelajari hubungan antara masing-masing variabel bebas terhadap variabel
terikat (
terikat (

1
1

terhadap Y,
dan

2

2

terhadap Y) dan kedua variabel bebas terhadap variabel

secara bersama-sama terhadap Y). Untuk keperluan perhitungan

korelasi menggunakan SPSS versi 19.
Dengan uji regresi, dapat diprediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila
nilai variabel independen di manipulasi/dirubah-ubah (Sugiyono, 2009). Uji regresi
menggunakan persamaan :
= a + b X1 (regresi sederhana).
= a + b X2 (regresi sederhana).
= a + b1 X1 + b2 X2 (regresi ganda).
Instrumen penelitian yang baik, disamping valid (tepat) sesuai dengan masalah
dan responden yang seharusnya, juga harus reliabel (tetap), yaitu memiliki nilai
ketepatan dimana bila diujikan pada kelompok yang sama dalam jangka waktu yang
sama dalam jangka waktu yang berbeda akan menghasilkan nilai yang sama pula
(2) Teknik analisa data
Analisis ini dilakukan untuk melihat hubungan dan kontribusi dua variabel. Dari
hasil analisis akan diketahui variabel manakah yang memiliki hubungan dan
kontribusi serta kekuatan pengaruh secara statistik. Teknik analisa data akan
dilakukan peneliti dengan menggunakan program SPSS versi 19. Tingkat signifikansi
atau derajad kemaknaan yang dipilih dalam penelitian ini adalah 5% (= 0,05).

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ketentuan kriteria untuk menentukan kuat atau lemahnya korelasi adalah:
a). Angka korelasi antara 0 s.d 1.
b). Patokan angka untuk menentukan kuat atau lemahnya korelasi adalah:
0 – 0,25

: adalah korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada).

>0,25 – 0,5

: korelasi cukup.

>0,5 – 0,75

: korelasi kuat.

>0,75 – 1

: korelasi sangat kuat.

Untuk menguji hubungan pengaruh variabel

1

(kompetensi dalam kinerja guru)

yang diwujudkan dalam, dukungan operasional kinerja guru terhadap variabel Y
(kepuasan terhadap hasil kinerja guru), hubungan kontribusi variabel
kerja dalam kinerja guru) dengan variabel Y
kontribusi variabel

1

dan

2

2

(motivasi

(kinerja guru), serta hubungan

bersama-sama terhadap variabel dependent Y adalah

dengan menggunakan rumus uji regresi ganda.
=

1, 2,

1

1

+ 2

2

2

Kemudian dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan
2

dengan menggunakan rumus:
Dimana:

ℎ�

�=

− −1

ℎ�



dengan

1− 2

n = jumlah responden.
m = jumlah variabel.

Dalam pengambilan kesimpulan mengikuti kaidah pengujian signifikansi yaitu:
Jika

ℎ�





, maka tolak � artinya signifikan dan

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ℎ�





, terima � artinya tidak signifikan

Dengan taraf signifikan α = 0,05, dengan menggunakan tabel t dicari

dengan rumus:
= F 1− �



�=

,

=



− 1)

Untuk pengolahannya menggunakan program microsoft-exel 2007 dan SPSS
versi 19.

Denis Alfa, 2012
Kontribusi Kompetensi dan Motivasi ....
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu