S JRM 0906854 Abstract
ABSTRAKSI
Aulianingtyas, Imas “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menguasai Nomina.”
Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2014.
Kosakata sangat berperan penting dalam setiap bahasa, karena kosakata merupakan
unsur terkecil yang dapat membentuk suatu bahasa. Salah satu bagian dari kosakata
yaitu nomina. Setiap nomina bahasa Jerman mempunyai kata sandang (Artikel)
tertentu yaitu der˝ (maskulin) die˝ (feminin) und das˝ (neutral). Berdasarkan
pengamatan penulis ketika melakukan PPL di SMAN 15 Bandung, kebanyakan siswa
mengalami kesulitan menguasai nomina bahasa Jerman yang disebabkan oleh faktor
internal. Misalnya ketika siswa diberikan soal latihan tentang nomina, banyak siswa
yang malas untuk mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menguasai nomina. (2) untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan yang
dihadapi oleh siswa dalam menguasai nomina. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil analisis. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 15 Bandung yang berjumlah
15 siswa, sedangkan sampelnya adalah 11 siswa dari populasi. Hasil nilai rata-rata
keseluruhan tes menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menguasai nomina
termasuk kategori kurang sebesar 52,36. Dari hasil wawancara diketahui penyebab
kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam menguasai nomina yaitu menentukan kata
sandang (Artikel) yang benar dan penggunaan ejaan seperti menggunakan huruf
kapital. Penyebab kesulitan tersebut adalah karena siswa kurang berlatih walaupun
mereka memperoleh pelajaran bahasa Jerman selama empat jam pelajaran dalam
seminggu. Disamping itu siswa tidak sering bertanya kepada guru jika mereka belum
memahami materi pelajaran, siswa juga kurang memanfaatkan fasilitas WiFi yang ada
di sekolah secara optimal, kemudian siswa jarang mengunjungi perpustakaan untuk
mencari bahan pelajaran dari sumber lain. Oleh sebab itu guru disarankan untuk
menerapkan teknik-teknik pembelajaran nomina yang lebih variatif sehingga siswa
lebih termotivasi untuk belajar bahasa Jerman.
Imas Aulianingtyas, 2014
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUASAI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SYNOPSE
Aulianingtyas Imas, “Analyse der Fähigkeit der Schüler bei der Beherrschung
des Nomens.” Abschlussarbeit. Bandung: Deutschabteilung FPBS UPI 2014.
Der Wortschatz hat eine wichtige Rolle für jede Sprache, weil Wortschatz der
kleinste Hauptbestandteil ist, eine Sprache zu bilden. Ein Teil von dem Wortschatz ist
Nomen. Jedes Nomen im Deutschen hat einen bestimmen Artikel, nämlich der˝
(maskulin) die˝ (feminin) und das˝ (neutral). Basierend auf einer Observation in
der SMAN 15 Bandung haben die Schüler noch Schwierigkeiten, Nomen zu
beherrschen. Die Schwierigkeiten meistens wegen der internalen Faktoren. Zum
Beispiel hatten die Schüler keine Lust die Ubüngen zu machen. Gleichgerichtet mit
der Formulierung des Problems hat die Untersuchung folgende Ziele (1) um die
Fähigkeit der Schüler bei der Beherrschung des Nomens zu wissen, (2) um die
Faktoren der Schwierigkeiten der Schüler bei der herauszufinden. Bei dieser
Untersuchung wurde die deskriptiv-analytische Methode verwendet. Die Population
dieser Untersuchung sind alle Schüler in der XII Sprache-Klasse der SMAN 15
Bandung nämlich 15 Personen und die Probanden sind 11 Personen. Die
durchschnittliche Note zeigt, dass die Schülerfähigkeit bei der Beherrschung des
Nomens zur kategorie ausreichend mit 52,36 gehӧ rt. Nach dem Interview kann man
wissen, welche Schwierigkeiten die Schüler bei der Beherrschung des Nomens haben,
die sind nämlich den richtige Artikel zu bestimmen und die Rechtschreibung zu
verwenden, wie die erste Buchstabe des Nomens groβ schreiben. Bei diesem Fall
kann man sehen, dass die Schüler noch nicht genugende Übungen machen, obwohl
sie vier Unterrichtsstunden pro Woche Deutsch lernen. Auβerdem fragen die Schüler
selten die Lehrerin, wenn sie die Unterrichtsstoffe noch nicht verstehen. Sie nutzen
sich den Internetanschluss auch nicht optimal aus, besuchen selten die Bibliothek, um
andere Unterrichtsquellen zu suchen. Deshalb schlägt die Verfasserin vor dass die
Lehrenden unterschiedliche Techniken beim Nomenunterricht anwenden, sodass die
Schüler motiviert sind, Deutsch zu lernen.
Imas Aulianingtyas, 2014
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUASAI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aulianingtyas, Imas “Analisis Kemampuan Siswa dalam Menguasai Nomina.”
Skripsi. Bandung: Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI 2014.
Kosakata sangat berperan penting dalam setiap bahasa, karena kosakata merupakan
unsur terkecil yang dapat membentuk suatu bahasa. Salah satu bagian dari kosakata
yaitu nomina. Setiap nomina bahasa Jerman mempunyai kata sandang (Artikel)
tertentu yaitu der˝ (maskulin) die˝ (feminin) und das˝ (neutral). Berdasarkan
pengamatan penulis ketika melakukan PPL di SMAN 15 Bandung, kebanyakan siswa
mengalami kesulitan menguasai nomina bahasa Jerman yang disebabkan oleh faktor
internal. Misalnya ketika siswa diberikan soal latihan tentang nomina, banyak siswa
yang malas untuk mengerjakan soal tersebut. Berdasarkan masalah tersebut, maka
penelitian ini dilakukan dengan tujuan (1) untuk mengetahui kemampuan siswa
dalam menguasai nomina. (2) untuk mengetahui faktor penyebab kesulitan yang
dihadapi oleh siswa dalam menguasai nomina. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif analitis. Metode ini bertujuan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis data yang diperoleh dari hasil analisis. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII SMA Negeri 15 Bandung yang berjumlah
15 siswa, sedangkan sampelnya adalah 11 siswa dari populasi. Hasil nilai rata-rata
keseluruhan tes menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menguasai nomina
termasuk kategori kurang sebesar 52,36. Dari hasil wawancara diketahui penyebab
kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam menguasai nomina yaitu menentukan kata
sandang (Artikel) yang benar dan penggunaan ejaan seperti menggunakan huruf
kapital. Penyebab kesulitan tersebut adalah karena siswa kurang berlatih walaupun
mereka memperoleh pelajaran bahasa Jerman selama empat jam pelajaran dalam
seminggu. Disamping itu siswa tidak sering bertanya kepada guru jika mereka belum
memahami materi pelajaran, siswa juga kurang memanfaatkan fasilitas WiFi yang ada
di sekolah secara optimal, kemudian siswa jarang mengunjungi perpustakaan untuk
mencari bahan pelajaran dari sumber lain. Oleh sebab itu guru disarankan untuk
menerapkan teknik-teknik pembelajaran nomina yang lebih variatif sehingga siswa
lebih termotivasi untuk belajar bahasa Jerman.
Imas Aulianingtyas, 2014
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUASAI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SYNOPSE
Aulianingtyas Imas, “Analyse der Fähigkeit der Schüler bei der Beherrschung
des Nomens.” Abschlussarbeit. Bandung: Deutschabteilung FPBS UPI 2014.
Der Wortschatz hat eine wichtige Rolle für jede Sprache, weil Wortschatz der
kleinste Hauptbestandteil ist, eine Sprache zu bilden. Ein Teil von dem Wortschatz ist
Nomen. Jedes Nomen im Deutschen hat einen bestimmen Artikel, nämlich der˝
(maskulin) die˝ (feminin) und das˝ (neutral). Basierend auf einer Observation in
der SMAN 15 Bandung haben die Schüler noch Schwierigkeiten, Nomen zu
beherrschen. Die Schwierigkeiten meistens wegen der internalen Faktoren. Zum
Beispiel hatten die Schüler keine Lust die Ubüngen zu machen. Gleichgerichtet mit
der Formulierung des Problems hat die Untersuchung folgende Ziele (1) um die
Fähigkeit der Schüler bei der Beherrschung des Nomens zu wissen, (2) um die
Faktoren der Schwierigkeiten der Schüler bei der herauszufinden. Bei dieser
Untersuchung wurde die deskriptiv-analytische Methode verwendet. Die Population
dieser Untersuchung sind alle Schüler in der XII Sprache-Klasse der SMAN 15
Bandung nämlich 15 Personen und die Probanden sind 11 Personen. Die
durchschnittliche Note zeigt, dass die Schülerfähigkeit bei der Beherrschung des
Nomens zur kategorie ausreichend mit 52,36 gehӧ rt. Nach dem Interview kann man
wissen, welche Schwierigkeiten die Schüler bei der Beherrschung des Nomens haben,
die sind nämlich den richtige Artikel zu bestimmen und die Rechtschreibung zu
verwenden, wie die erste Buchstabe des Nomens groβ schreiben. Bei diesem Fall
kann man sehen, dass die Schüler noch nicht genugende Übungen machen, obwohl
sie vier Unterrichtsstunden pro Woche Deutsch lernen. Auβerdem fragen die Schüler
selten die Lehrerin, wenn sie die Unterrichtsstoffe noch nicht verstehen. Sie nutzen
sich den Internetanschluss auch nicht optimal aus, besuchen selten die Bibliothek, um
andere Unterrichtsquellen zu suchen. Deshalb schlägt die Verfasserin vor dass die
Lehrenden unterschiedliche Techniken beim Nomenunterricht anwenden, sodass die
Schüler motiviert sind, Deutsch zu lernen.
Imas Aulianingtyas, 2014
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUASAI NOMINA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu