STRATEGI PENGEMBANGAN EKOWISATA HUTAN ADAT GUGUK DI DESA GUGUK KECAMATAN RENAH PEMBARAP KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
184
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Lutfy. 2010. Model Dinamika Perubahan Hutan dan Lahan dan Skenario
Perdagangan Karbon di Provinsi Jambi. Bogor. Tesis Magister Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.
Abdurrahman dan Sondra, W. 1997. Konsep Untuk Menyelesaikan Masalah Status
Tanah Masyarakat di Kawasan Hutan Pada Areal HPH dan HPHTI di
Provinsi Kalimantan Timur , GTZ-MoF. SFMP Document No. 11.
Abubakar, H. Datuk. 2009. Hutan Untuk Masa Depan, Pengelolan Hutan Adat di
Tengah Arus Perubahan Dunia: Masyarakat Adat Guguk Jambi. AMAN dan
DTE. Jakarta.
Aliadi A, dkk. 2006. Promoting Good Forest Governance Practice in Indonesia.
Lembaga Alam Tropika Indonesia. Bogor.
Alifianto, Hastoto. 2015. Strategi Pengelolaan Ekowisata Air Terjun Grenjengan
Kembar di Taman Nasional Gunung Merbabu. Tesis Magister Ilmu
Lingkungan. Universitas Diponegoro.
Alikodra HS. 2002. Pengelola an Satwa Liar . Jilid I , Yayasan Penerbit Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
Arief, A. 1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Arizona, Yance. 2010. Kuasa dan Hukum: Realitas Pengakuan Hukum Terhadap
Hak Masyarakat Adat Atas Sumber Daya Alam di Indonesia . Kertas Kerja
EPISTEMA No. 05/2010
Aryanto, Toto., Purnaweni, Hartuti., dan Soeprobowati, T, R. 2015. Potensi
Ekowisata Jalur Pendakian Bukit Raya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit
Raya Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program Magister Ilmu Lingkungan
Universitas Diponegoro.
Asthon, PS. 1982. Dipterocarpacea. Flora Malesiana, Series I. Netherlands:
Martinus Nijhoff Publisher.
Atmoko, Tri. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata pada Habitat Bekantan
(Nasalis larvatus Wormb) di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal
Penelitian dan Konservasi Alam, 2010, Vol. VII, No. 4: 425-437.
Awang SA, dkk. 2008. Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Pusat
Kajian Hutan Rakyat. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
185
Begon, M., C. R. Townsend, and J. L. Harper. 2006. Ecology: F rom individuals to
ecosystems fourth edition. Blackwell publishing, U SA.
Belsky, J. 1999. Misrepresenting Communities: The Politics of Community-based
Rural Ecotourism in Gales Point Manatee, Belize . Rural Sociology 64:641666.
Berkes F. 2004. Knowledge, Learning and the Resilience of Social-Ecological
Systems. Paper for the Panel "Knowledge for the Development of Adaptive
Co-Management", session organizers.IACSP '04, Oaxaca, Mexico, Agustus
2004.
Bischoff, W., et al. 2005. Secondary Succession and Dipterocarp Recruitment in
Bornean Rain Forest After Logging. For Ecology Manifestasi. 218: pp 174192.
Blangy, Sylvie., Mehta, Hitesh. 2006. Ecotourism and Ecological Restoration.
Journal for Nature Conservation 14 (2006) 233-236.
Blaustein, A. R., D. B. Wake, and W., P, Sousa. 1994. Amphibia n Declines:
Judging Stability, P ersistence, and Susceptibility of P opulations to Local
and Global Extinctions. Conservation Biology, 1994, 8: 60-71.
Booi, Menno, et al. 2009. Comia and Rhaciphyllum from the Early Permian of
Sumatra, Indonesia. Jurnal of Palaebotany and Plynology 156. pp 418-435.
BPDAS Batanghari. 2006. Laporan Akhir: Penyusunan Arahan Pemanfaatan Ruang
di DAS Batanghari. Jambi.
BPS Provinsi Jambi. 2009. Jambi Dalam Angka. Jambi.
BPS Kabupaten Merangin. 2013. Merangin Dalam Angka. Bangko.
Bromley DB. 1989. Making The Commons Work (Ed ). San Francisco, CA: Institute
for Contemporary Studies.
Butler, RW. 1980. The Concept of A Tourism. A New Prespetive. Prentice Hall
International Ltd. Hemel Hempstead.
Campbell, L,. 2002. Conservation Narratives and the “Received Wisdom” of
Ecotourism: Case Studies from Costa Rica. International Journal of
Sustainable Development, 2002, 5:300-325.
Cattarinich, X. 2001. Pro-poor Tourism Initiatives in Developing Countries:
Analysis of Secondary Case Studies. PPT working paper no.8.
Colchester, Marcus. 2004. Concervation Policy and Indigenous Peoples.
Environmental Science and Policy Journal 7. 2004, P 145-153, 2004.
186
Corbet, G. B. dan Hill, J. E. 1992. The Mamma ls of The Indomalayan Region: A
Systematic Review. Oxford University Press. Oxford.
Coria, J., Calfucura, E. 2012. Ecotourism and The Development of Indigenous
Communities: The God, The Bad, and The Ugly. Ecological Economics 73,
(2012) 47-55.
Damanik, J., Weber, H. F. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Darsono, Febryandi. 2011. Koalisi Ornop Pasca Orde Baru: Studi tentang Jaringan
Walhi dalam Kampanye Isu Hutan. Jurnal Sosiologi Masyarakat. Vol 16,
No. 1, Januari 2011; 27-48.
Das, Madhumita., Chatterjee Bani. 2015. Ecotourism: A Panaceea or a
Predicament?. Journals of Tourist Management Perspectives 14 (2015) 3-6
David, F. R. 2011. Manajemen Strategi, Konsep (12th ed.). Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
De Groot, J.D., S.G. Hinch, J. S. Richardson. 2007 . Effects of Loggin g SecondGr owth For ests on Headwater Populations of Coastal Cutthr oat
Tr out: A 6-Year , Multistr eam, Befor e-and- After Field Exper iment .
T
ransactions of the American Fisheries Society, 2007, 136: 21 1–226.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2002. Blue Print
Pariwisata. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata., dan WWF. 2009. Prinsip dan Kriteria
Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta.
De Rooij, N. 1 915. The Reptiles of Indo-Austra lia n Archipela go . E.J Brill, Ltd,
Leiden.
Dewi, Y., dan A. Rosyidie. 2008. Kajian Pengembangan Kawasan Capolaga
sebagai Daya Tarik Ekowisata. Jurnal Perencanaan Wilayah Kota. 2008. Vol
19 Hal: 23-36.
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Merangin. 2013. Laporan Kegiatan
Tahun 2013. Bangko.
Dowling, R.K., 1997, Plans for the Development of Regional Ecotourism : Theory
and Practice, Irwin Publishers, Sydney.
Fahmi, I. 2011. Manajemen Pengambilan Keputusan, Teori dan Aplikasi (Kesatu).
Bandung. CV. ALFABETA.
187
Fandeli, C. 1999. Pengembangan Kepariwisataan Alam: Prospek dan
Problematikanya, Seminar dalam rangka memperingati Hari Bumi, Jurusan
Konservasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata . Yogyakarta: Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada.
Fandeli, C., dan Nurdin, M. 2005. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di
Taman Nasional. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan UGM, Pusat Studi
Pariwisata UGM dan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.
Fandeli, C., dan Nurdin, M. 2009. Prinsip-prinsip Dasar Mengkonservasi di Taman
Nasional. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Fauna dan Flora Indonesia. 2011. Laporan Survei: Keanekaragaman Satwa
Vertebrata di Hutan Desa Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Bangko.
Fennel, David A. 1999. Ecotourism: An Introduction. Routledge, London and New
York.
Flamin, Alamsyah., Asnaryati. 2013. Potensi Ekowisata dan Strategi Pengembangan
Tahura Nipa-Nipa, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian
Kehutanan Wallacea. Vol. 2 No. 2, Juni 2013: 154-168.
Forest Watch Indonesia. 2011. Potret Keadaan Kehutanan Indonesia Periode 20002009. FWI. Bogor.
Forest Watch Indonesia. 2014. Potret Keadaan Kehutanan Indonesia Periode 20082013. FWI. Bogor.
Gaffar A. 2006. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Gerlanc, N. M., and G. A. Kaufm an. 2005. Habitat Origin and Changes in Water
Chemistry Influence Development of Western Chorus F rogs. Journal of
Herpetology, 2005, 39: 254-265.
Graynoth, E. 1979. Effects of Loggin g on Str eam Envir onments And F aunas in
Nelson. New Zealand Journal of Marine & Freshwater Research, 1979, 13(1):
79-109.
Gunn, C. A. 1988a. Tourism Planning (2nd ed). New York: Taylor and Francis.
_________. 1989. Tourism Planning Fundamentals. New York: Taylor and Francis.
188
Hadi, M. Choirul. 2013. Bahaya Merkuri di Lingkungan Kita. Jurnal Skala Husada.
Volume 10 Nomor 2 September 2013: 175-183.
Handadari, T. 2013. “KPH Sebagai Kelembagaan Ideal Kehutanan: Konsep Versus
Realitas,” dalam Darurat Hutan Indonesia. 50 Tahun Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada. Penerbit Wana Aksara.
Hardin, G. 1968. The Tragedy Of The Commons, The Science and Management Of
Sustainability. New York: Colombia University Press.
Hidayati, D., Mujiyani, L., Rachmawati, A., Zaelani. 2002. Ekowisata:
Pembelajaran dari Kalimantan Timur. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Holland, J., Burian, M., and Dixey, L. 2003. Tourism in Poor Rural Areas. PPT
working no. 12. ODI, IEED, ICRT.
Hudson, J, Brian. 1998. Waterfalls Resources for Tourism. Jurnal Annals of Tourism
Research, Vol 25, No. 4, pp. 958-973, 1998.
Inger RF. 1960. A Review of the A gamid Lizards of the Genus Pho xophrys
Hubrecht. Copeia, No.3, p p 221-225.
Inger, R. F., and R . B. Stuebin g. 2005 . a Field Guide to the Frogs of Borneo .
Natural History Publications (Borneo), Kota Kinabalu, Sabah .
Inskeep, E. 1991. Tourism Planning: an Integrated and Sustainable Development
Approach. New York: van Nostrand Reinhold.
Irwanto, 2007. Analisis Vegetasi untuk Pengelolaan Kawasan Lindung Marsegu,
Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Tesis Pascasarjana.
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Iskandar, D. T. 2004. The Amphibians and Reptiles of Malinau Region,
Bulungan Research Forest, East Ka lima nta n . CIFOR, Bogor.
IUCN. 2011. The IUCN red list of threa tened species. Accessed from
http://www.iucnredlist.org/on 17th Mei 2016.
Jeffrey, O., Jalani, A. 2012. Local People’s Perception on The Impacts and
Importance of Ecotourism in Sabang, Palawan, Philippines. Procedia-Social
and Behavioral Sciences. 57, 2012, (9), 247-254.
Jones, S. 2005. Community Based Ecotourism the Significance of Social Capital.
Annals of Tourism Research 32:303-324.
189
Kementerian Kehutanan. 2014. Statistik Kementerian Kehutanan Tahun 2013.
Kementerian Kehutanan. Jakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Data Luas Kebakaran;
Rekapitulasi Luas Kebakaran (Ha) per-Provinsi di Indonesia Tahun 20102015. Portal: Sipongi/KemenLHK, diunduh tanggal 20 Januari 2016 pukul
20.05 wib.
Kesuma, F. 2000. Potensi Pengembangan Ekowisata di Wilayah Pesisir Pulau
Talise Sulawesi Utara . Tesis Magister. Istitut Pertanian Bogor. Bogor.
Kitchener, D. J., Boeadi, Charlton, L. dan Maharadatunkamsi. 1990. Wild
Mamma ls of Lombok Island Nusa Tengga ra , Indonesia: Systematic and
Natural History. Western Australian Museum.
Komunitas Konservasi Indonesia-Warsi. 2011. Data Pohon Asuh Hutan Adat Desa
Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin. Jambi.
Kusuma, Deni. 2013. Pola Penguasaan Sumberdaya Lahan dan Dinamika Pola
Nafkah Masyarakat Sekitar Hutan (Studi Kasus Desa Baru Pengkalan Jambu
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Bogor, Tesis Magister Sosiologi
Pedesaan. Institut Pertanian Bogor.
Lambert, F.R. & N.J. Coll ar. 2002. The F uture for Sundaic Lowland Forest Birds:
Long-term Effects of Commercial Logging and fra gmenta tion. Forktail
(18), 2002; 127 – 146.
Lammertink, M. 2001. a Multiple-Site Compa rison of Woodpecker Communities
in Bornea nLowland and Hill Forests. Conservation Biology Journal, 2001, 18
(3), 746-757.
Luckveerawattana, S. 2012. Cultural Landscape for Sustainable Tourism Case Study
of Amphawa Community. International Congress in Interdiciplinary Bussines
and Social Science 2012, Vol. 65, pp. 387-396.
Mackinnon, John., K . Phillips & Bas van Balen. 1999. Burung-burung di
Suma tera , Ja wa , Bali da n Ka lima nta n (terma suk Sabah da n Sa ra wa k).
Birdlife International Indonesia Programme. Bogor
Manurung. 2002. Ecotourism in Indonesia. In: Hundloe, T (ed.). Linking Green
Productivity to Ecotourism : Experiences in the Asia-Pacific Region. Asian
Productivity Organization (APO), Tokyo, Japan. 98-103.
Meijard, E., et al., 2006. Hutan Pasca Pema nena n, Melindungi Satwa Liar Dalam
Kegia tan Huta n Produksi di Ka lima nta n.
190
Muhammad, Fuad. 2012. Model Ekowisata Kawasan Hutan Mangrove Berbasis
Daya Dukung Fisik Kawasan dan Resiliensi Ekologi (Kasus Ekowisata
Mangrove, Blanakan, Subang, Jawa Barat). Disertasi Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Mulyadi, Muhammad. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Adat Dalam Pembangunan
Kehutanan Studi Kasus Komunitas Battang Di Kota Palopo, Sulawesi
Selatan. Jurnal Penelitian dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 4 Desember
2013, Hal. 224-234.
Mbaiwa, J., Stronza, A. 2010. The Effect of Tourism Development on Rural
Livehoods in Okavango Delta, Botswana. Journal of Sustainable Tourism,
2010, 18 (5), 535-656.
Molles, M. C . JR . 2005. Ecology: Concepts and Applica tions. McGraw Hill, San
Fransisco, U SA.
Morrison
E.
2007.
Governance
Reform
and
Forests.
www.
IIED.org/NR/forestry/project/forest.html.pdf. diunduh pada tanggal 13 April
2015 pukul 12.10 wib.
Ms.Climate-Data.Org. Data Iklim, Curah Hujan, Suhu Harian dan Bulanan Desa
Guguk Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. JPEG, diunduh pada tanggal 19
Mei 2016 pukul 20.10 wib.
Nababan, A. 2008. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Adat. Makalah
disampaikan dalam Seminar “Hutan Tanaman Rakyat, Untuk Apa dan
Siapa”, Pertemuan Mitra Siemenpuu Foundation, Muara Jambi, 5 November
2008.
Nazir, M. 2011. Metode Penelitian (Ketujuh). Bogor. Penerbit Ghalia Indonesia.
Newman, MF., Burges, PF., Whitmore, TC. 1996. Manual of Dipterocarps for
Forest: Borneo Island Light Hargdwoods, Anisptera,Parashorea, Shorea
(red, White and Yellow Meranti). Jakarta; Royal Botanic Garden Edinburgh
and Cifor.
Noerdjito dan Maryanto, I (Eds). 2005. Kriteria Jenis Hayati ya ng Harus
dilindungi oleh da n untuk Ma syara kat Indonesia . . LIPI dan ICRAF.
Bogor.
Novra, Adi. 2012. Tour de JNP, Kejuaraan Tahunan Wisata Olahraga Tantangan
Perairan Antar Dua Taman Nasional (Inovasi Strategi Promosi Ekowisata
Provinsi Jambi). Jurnal Nasional Pariwisata, Vol. 4, No.1, April 2012, pp.3544. ISSN; 1411-9862.
191
Novitri, Qorina., Syafri, M. 2014. Determinan Penerimaan Daerah dari Sektor
Pariwisata di Kab/Kota Provinsi Jambi Periode 2000-2012. Jurnal
Paradigma Ekonomika. Vol. 9, No. 02, Oktober 2014.
Nugroho. A. 2005. Antropologi Kehutanan. Wana Aksara. Banten.
Nurrochmat, D. R. 2005. Strategi Pengelolaan Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Palmer, Charles., Engel, Stefanie. 2007. For Better or For Worse? Local Impact of
the Decentralization of Indonesia’s Forest Sector. World Development,
2007, Vol. 35, No. 12, pp 2131-2149.
Patton, Michael Quinn. 1991. Metode Evaluasi Kualitatif. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Pemerintah Desa Guguk. 2013. Profil Desa dan Kelurahan. Bangko. BPMPD
Merangin.
Pemerintah Desa Guguk. 2015. Penyampaian Data Desa Guguk Tahun 2015. Guguk.
Primack, R.B., Supriatna, J., Indrawan, M. & Kram adibrata, P. 1998. Biologi
Konserva si. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Pulungan, M. Soleh. 2013. Optimalisasi Pengembangan Potensi Ekowisata Sebagai
Objek Wisata Andalan di Kabupaten Kutai Kertenegara Provinsi Kaltim.
Jurnal Bina Praja, Vol. 5 No 3, September 2013; 205-214.
Purwanto, Y. 2004. Etnobotani Masyarakat Tanimbar-kei, Maluku Tenggara: Sistem
Pengetahuan dan Pemanfaatan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan .
Perhimpunan Masyarakat Etnobotani Indonesia- Bogor: Pusat Penelitian
Biologi LIPI.
Pretty, J., and H. Ward. 2001. Social Capital and the Environment. World
Development. 29: 209-227.
Rachman, Noer Fauzi. 2014.. Masyarakat hukum adat adalah bukan penyandang
hak, bukan subjek hukum, dan bukan pemilik wilayah adatnya . Indonesian
Society for Social Transformation (INSIST). Wacana, Jurnal Tranformasi
Sosial. Nomor 33 Tahun XVI. Halaman 25-48.
192
Riga, S., et al. 2016. Lubuk Larangan Ujung Tanjung Desa Guguk: Upa ya
Pelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Perikanan pada Daerah Aliran
Sungai Tipe Transporting System. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan
Pesisir dan Daerah Aliran Sungai ke-2. Magister Pengelolaan Daerah Pesisir
dan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada. ISBN: 978-979-878661-7. Badan Penerbit Fakultas Geografi. Jogjakarta
Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Ribot, J.C. 2003. Democratic Decentralization of Natural Resource. Research report.
Washington DC. World Resource Institut.
Roslinda E. 2008. Hutan Kemasyarakatan Buku Ajar Mata Kuliah . Bandung:
ALFABETA.
Santosa, A., Silalahi, M. 2011. Laporan Kajian Kebijakan Kehutanan Masyarakat
dan Kesiapannya dalam REDD+ . Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat
(FKKM). Bogor, Indonesia. 115.
Sardjono. M. A. 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan : Masyarakat Lokal, Politik,
dan Kelestarian Sumberdaya . Debut Press. Jogjakarta.
Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Saskara, I Ketut. 2013. Strategi Pengembangan Daya Tarik Ekowisata Berbasis
Kerakyatan di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.
Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Agustus 2013, Vol. 3 No. 1, pp. 55-62.
Simanjuntak, Susi Watina., Agung, Suryanto., Dian, Wijayanto. 2015. Strategi
Pengembangan Pariwisata Mangrove di Pulau Kemujan, Karimunjawa.
Diponegoro Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. Vol.4,
No. 1, Tahun 2015, Hal. 25-34.
Sekartjakrarini S., dan Legoh, N.K. 2004. Rencana Strategis Ekowisata Nasional.
Penerbit Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta
Siswoko Bowo Dwi. 2009. Good Governance: Sebuah Keniscayaan dalam
Pengelolaan Sumberdaya Hutan Lestari. Jurnal Ilmu Kehutanan Volume III
No. 1 – Januari 2009.
193
Steege, H., Hammond, D.S. 2001. Character Convergence, Diversity, and
Disturbance In Tropical Rain Forest in Guyana. Ecological Society of
Ameriica 82, 2001, (11). Pp: 3197-3212.
Stiling, P . 1999. Ecology: Theories and Applica tions. A Pearson Education Comp
any, New Jersey, USA.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. ALFABETA. Bandung
Sukmantoro, W et al. 2007. Daftar Burung Indonesia 2 . PILI – NGO movement.
Bogor
Suhardjito, D., A. Khan., W. A. Djatmiko, M. T. Sirait, dan S. Evelyna. 2000.
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Aditya Media.
Sumarto, H. S. 2003. Inobasi, Partisipasi dan Good Governance. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Sunarto. 2000. Perencanaan dan Pengembangan Wisata Sungai, Danau dan Pantai
dalam Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, Pustaka Pelajar,
Unit Konservasi Sumberdaya Alam DIY. Yogyakarta.
Sunderlin, W. D., Resosudarmo, I. A. P., Rianto, E., dan Angelsen, A. 2000. The
Effect of Indonesia’s Crisis on Small Farmers and Natural Forest Cover in
the Outer Islands, Occasional Paper 28. Bogor, Indonesia:The Center for
International Forestry Research (CIFOR).
Supriatna, J., dan Edy H. W. 2000. Panduan Lapangan Prima ta Indonesia .
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Surendran, a., dan Sekhar, C. 2011. A Comparative Analysis on the Socio-Economic
Welfare of Dependents of the Anamalai Tiger Reserve (TR) in India. Margin:
The Journal of Applied Economic Research, 2011, 5 (3), 361-379.
Sutrisno, Djoko., et all. 2012. Bukan Mimpi Hutan Desa; Catatan Pembelajaran
Fasilitasi Pengembangan 17 Hutan Desa di Kabupaten Merangin Provinsi
Jambi. Poros Masyarakat Kehutanan Merangin.
Stronza, A. 2007. The economic promise of ecotourism for conservation. Journal of
Ecotourism, 2007, 6 (3), 210-221.
Tanaya, Dhayita Rukti., Rudiarto, Iwan. 2014. Potensi Pengembangan Ekowisata
Berbasis Masyarakat di Kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang.
Jurnal Teknik PWK, Vol. 3, N0. 1, 2014.
194
Tarigan, S. et al. 2015. Expansion of Oil Palm Plantatios and Forest Cover Change
in Bungo and Merangin Districts, Jambi Province, Indonesia. The 1st
International Symposium on LAPAN-IPB Satellite for food security and
environmental monitoring. Procedia Environmenta Sciences 24, 199-205.
Taylor, B., D., et al. 2005. Proximity to P ollution Sources and Risk of Amphibian
Limb Forma tion. Environmental Health Perspectives, 2005, 113: 149 71501.
Thiollay, J.M. 2005. The Role of Traditional Agroforests in the Conserva tion of
Rain Forest Bird Diversity in Suma tera . Conservation Biology 9:335-353.
Tran, Linh., Pierre Walter. 2013. Ecotourism, Gender and Development in Northern
Vietnam. Jurnal annals of Tourism Research 44 (2014) : 116-130.
Turner, C., A. Tamblyn, P. Raines. 2006. Malaysia Tropical Forest Conservation
P roject Report of the Setiu Wetlands P ha se. Coral Cay Conservation, Ltd
van Balen. 1999. Birds on f Ra gmented Isla nds. P ersistence in the Forest of Ja va
and Bali. Doctoral thesis and Tropical Resources Management Papers No.
30. Wageningen University and Research Centre, the Netherlands.
Vickery, M.L. 1984. Ecolgy of Tropical Plants. John Wiley and Sons. New York.
HLM. 56-76. Penerbit Yayasan Obor Indonesia.
Vitt, L. J., J. P . C aldwell, H. M. Wilbur, an d D. C. Smith. 1 990. Amphibia ns as
Ha rbingers of Deca y. BioScience 40: 418.
Wall G. 1995. Intrduction to Ecotourism. Dalhausie University. Environmental
Center Development in Indonesia Project. Jakarta. 121p.
Weaver, D. 2009. Indigenous Tourism Stage and their Implications for
Sustainability. Journal of Sustainable Tourism, 2009, 18 (1), 43-60.
Weber, F., Damanik, J. 2006. Perencanaan Ekowisata . Yogyakarta: C.V. Andi
Offset.
Weinberg, A., S. Bellows, and D. Ekster. 2002. Sustaining Ecotourism: Insights and
Implications from Two Successful Case Studies . Society and Natural
Resources 15;371-380.
Zug, G. R., L. J. Vitt, J. P. C aldwell. 2001. He rpetology: An Introductory Biology of
Amphibia ns a nd Reptiles, Second edition. Academic Press, San Di ego, Cali
fornia, U SA.
195
Peraturan Perundangan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
dan Ekosistemnya.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan
Satwa Liar
Keputusan MK Nomor: 35/PUU-X/2012 tentang Keputusan pengujian kesesuaian
pasal-pasal dalam UU Kehutanan No. 41 Tahun 1999 terhadap UndangUndang Dasar Tahun 1945, terkait dengan areal hutan negara dalam hutan
adat.
Piagam Kesepakatan Pemeliharaan dan Pengelolaan Hutan Adat Guguk Tahun 2003
CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna
and Flora)
IUCN (International Union for Conservation of Nature)
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Lutfy. 2010. Model Dinamika Perubahan Hutan dan Lahan dan Skenario
Perdagangan Karbon di Provinsi Jambi. Bogor. Tesis Magister Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.
Abdurrahman dan Sondra, W. 1997. Konsep Untuk Menyelesaikan Masalah Status
Tanah Masyarakat di Kawasan Hutan Pada Areal HPH dan HPHTI di
Provinsi Kalimantan Timur , GTZ-MoF. SFMP Document No. 11.
Abubakar, H. Datuk. 2009. Hutan Untuk Masa Depan, Pengelolan Hutan Adat di
Tengah Arus Perubahan Dunia: Masyarakat Adat Guguk Jambi. AMAN dan
DTE. Jakarta.
Aliadi A, dkk. 2006. Promoting Good Forest Governance Practice in Indonesia.
Lembaga Alam Tropika Indonesia. Bogor.
Alifianto, Hastoto. 2015. Strategi Pengelolaan Ekowisata Air Terjun Grenjengan
Kembar di Taman Nasional Gunung Merbabu. Tesis Magister Ilmu
Lingkungan. Universitas Diponegoro.
Alikodra HS. 2002. Pengelola an Satwa Liar . Jilid I , Yayasan Penerbit Fakultas
Kehutanan IPB. Bogor.
Arief, A. 1994. Hutan: Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Jakarta:
Yayasan Obor Indonesia.
Arizona, Yance. 2010. Kuasa dan Hukum: Realitas Pengakuan Hukum Terhadap
Hak Masyarakat Adat Atas Sumber Daya Alam di Indonesia . Kertas Kerja
EPISTEMA No. 05/2010
Aryanto, Toto., Purnaweni, Hartuti., dan Soeprobowati, T, R. 2015. Potensi
Ekowisata Jalur Pendakian Bukit Raya di Taman Nasional Bukit Baka Bukit
Raya Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Program Magister Ilmu Lingkungan
Universitas Diponegoro.
Asthon, PS. 1982. Dipterocarpacea. Flora Malesiana, Series I. Netherlands:
Martinus Nijhoff Publisher.
Atmoko, Tri. 2010. Strategi Pengembangan Ekowisata pada Habitat Bekantan
(Nasalis larvatus Wormb) di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Jurnal
Penelitian dan Konservasi Alam, 2010, Vol. VII, No. 4: 425-437.
Awang SA, dkk. 2008. Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Pusat
Kajian Hutan Rakyat. Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta.
185
Begon, M., C. R. Townsend, and J. L. Harper. 2006. Ecology: F rom individuals to
ecosystems fourth edition. Blackwell publishing, U SA.
Belsky, J. 1999. Misrepresenting Communities: The Politics of Community-based
Rural Ecotourism in Gales Point Manatee, Belize . Rural Sociology 64:641666.
Berkes F. 2004. Knowledge, Learning and the Resilience of Social-Ecological
Systems. Paper for the Panel "Knowledge for the Development of Adaptive
Co-Management", session organizers.IACSP '04, Oaxaca, Mexico, Agustus
2004.
Bischoff, W., et al. 2005. Secondary Succession and Dipterocarp Recruitment in
Bornean Rain Forest After Logging. For Ecology Manifestasi. 218: pp 174192.
Blangy, Sylvie., Mehta, Hitesh. 2006. Ecotourism and Ecological Restoration.
Journal for Nature Conservation 14 (2006) 233-236.
Blaustein, A. R., D. B. Wake, and W., P, Sousa. 1994. Amphibia n Declines:
Judging Stability, P ersistence, and Susceptibility of P opulations to Local
and Global Extinctions. Conservation Biology, 1994, 8: 60-71.
Booi, Menno, et al. 2009. Comia and Rhaciphyllum from the Early Permian of
Sumatra, Indonesia. Jurnal of Palaebotany and Plynology 156. pp 418-435.
BPDAS Batanghari. 2006. Laporan Akhir: Penyusunan Arahan Pemanfaatan Ruang
di DAS Batanghari. Jambi.
BPS Provinsi Jambi. 2009. Jambi Dalam Angka. Jambi.
BPS Kabupaten Merangin. 2013. Merangin Dalam Angka. Bangko.
Bromley DB. 1989. Making The Commons Work (Ed ). San Francisco, CA: Institute
for Contemporary Studies.
Butler, RW. 1980. The Concept of A Tourism. A New Prespetive. Prentice Hall
International Ltd. Hemel Hempstead.
Campbell, L,. 2002. Conservation Narratives and the “Received Wisdom” of
Ecotourism: Case Studies from Costa Rica. International Journal of
Sustainable Development, 2002, 5:300-325.
Cattarinich, X. 2001. Pro-poor Tourism Initiatives in Developing Countries:
Analysis of Secondary Case Studies. PPT working paper no.8.
Colchester, Marcus. 2004. Concervation Policy and Indigenous Peoples.
Environmental Science and Policy Journal 7. 2004, P 145-153, 2004.
186
Corbet, G. B. dan Hill, J. E. 1992. The Mamma ls of The Indomalayan Region: A
Systematic Review. Oxford University Press. Oxford.
Coria, J., Calfucura, E. 2012. Ecotourism and The Development of Indigenous
Communities: The God, The Bad, and The Ugly. Ecological Economics 73,
(2012) 47-55.
Damanik, J., Weber, H. F. 2006. Perencanaan Ekowisata: dari Teori ke Aplikasi.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
Darsono, Febryandi. 2011. Koalisi Ornop Pasca Orde Baru: Studi tentang Jaringan
Walhi dalam Kampanye Isu Hutan. Jurnal Sosiologi Masyarakat. Vol 16,
No. 1, Januari 2011; 27-48.
Das, Madhumita., Chatterjee Bani. 2015. Ecotourism: A Panaceea or a
Predicament?. Journals of Tourist Management Perspectives 14 (2015) 3-6
David, F. R. 2011. Manajemen Strategi, Konsep (12th ed.). Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.
De Groot, J.D., S.G. Hinch, J. S. Richardson. 2007 . Effects of Loggin g SecondGr owth For ests on Headwater Populations of Coastal Cutthr oat
Tr out: A 6-Year , Multistr eam, Befor e-and- After Field Exper iment .
T
ransactions of the American Fisheries Society, 2007, 136: 21 1–226.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia. 2002. Blue Print
Pariwisata. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.
Departemen Kebudayaan dan Pariwisata., dan WWF. 2009. Prinsip dan Kriteria
Ekowisata Berbasis Masyarakat. Jakarta.
De Rooij, N. 1 915. The Reptiles of Indo-Austra lia n Archipela go . E.J Brill, Ltd,
Leiden.
Dewi, Y., dan A. Rosyidie. 2008. Kajian Pengembangan Kawasan Capolaga
sebagai Daya Tarik Ekowisata. Jurnal Perencanaan Wilayah Kota. 2008. Vol
19 Hal: 23-36.
Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Merangin. 2013. Laporan Kegiatan
Tahun 2013. Bangko.
Dowling, R.K., 1997, Plans for the Development of Regional Ecotourism : Theory
and Practice, Irwin Publishers, Sydney.
Fahmi, I. 2011. Manajemen Pengambilan Keputusan, Teori dan Aplikasi (Kesatu).
Bandung. CV. ALFABETA.
187
Fandeli, C. 1999. Pengembangan Kepariwisataan Alam: Prospek dan
Problematikanya, Seminar dalam rangka memperingati Hari Bumi, Jurusan
Konservasi Sumber Daya Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Fandeli, C. 2000. Pengusahaan Ekowisata . Yogyakarta: Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada.
Fandeli, C., dan Nurdin, M. 2005. Pengembangan Ekowisata Berbasis Konservasi di
Taman Nasional. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan UGM, Pusat Studi
Pariwisata UGM dan Kantor Kementerian Lingkungan Hidup.
Fandeli, C., dan Nurdin, M. 2009. Prinsip-prinsip Dasar Mengkonservasi di Taman
Nasional. Yogyakarta. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
Fauna dan Flora Indonesia. 2011. Laporan Survei: Keanekaragaman Satwa
Vertebrata di Hutan Desa Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Bangko.
Fennel, David A. 1999. Ecotourism: An Introduction. Routledge, London and New
York.
Flamin, Alamsyah., Asnaryati. 2013. Potensi Ekowisata dan Strategi Pengembangan
Tahura Nipa-Nipa, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal Penelitian
Kehutanan Wallacea. Vol. 2 No. 2, Juni 2013: 154-168.
Forest Watch Indonesia. 2011. Potret Keadaan Kehutanan Indonesia Periode 20002009. FWI. Bogor.
Forest Watch Indonesia. 2014. Potret Keadaan Kehutanan Indonesia Periode 20082013. FWI. Bogor.
Gaffar A. 2006. Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Gerlanc, N. M., and G. A. Kaufm an. 2005. Habitat Origin and Changes in Water
Chemistry Influence Development of Western Chorus F rogs. Journal of
Herpetology, 2005, 39: 254-265.
Graynoth, E. 1979. Effects of Loggin g on Str eam Envir onments And F aunas in
Nelson. New Zealand Journal of Marine & Freshwater Research, 1979, 13(1):
79-109.
Gunn, C. A. 1988a. Tourism Planning (2nd ed). New York: Taylor and Francis.
_________. 1989. Tourism Planning Fundamentals. New York: Taylor and Francis.
188
Hadi, M. Choirul. 2013. Bahaya Merkuri di Lingkungan Kita. Jurnal Skala Husada.
Volume 10 Nomor 2 September 2013: 175-183.
Handadari, T. 2013. “KPH Sebagai Kelembagaan Ideal Kehutanan: Konsep Versus
Realitas,” dalam Darurat Hutan Indonesia. 50 Tahun Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada. Penerbit Wana Aksara.
Hardin, G. 1968. The Tragedy Of The Commons, The Science and Management Of
Sustainability. New York: Colombia University Press.
Hidayati, D., Mujiyani, L., Rachmawati, A., Zaelani. 2002. Ekowisata:
Pembelajaran dari Kalimantan Timur. Jakarta. Pustaka Sinar Harapan.
Holland, J., Burian, M., and Dixey, L. 2003. Tourism in Poor Rural Areas. PPT
working no. 12. ODI, IEED, ICRT.
Hudson, J, Brian. 1998. Waterfalls Resources for Tourism. Jurnal Annals of Tourism
Research, Vol 25, No. 4, pp. 958-973, 1998.
Inger RF. 1960. A Review of the A gamid Lizards of the Genus Pho xophrys
Hubrecht. Copeia, No.3, p p 221-225.
Inger, R. F., and R . B. Stuebin g. 2005 . a Field Guide to the Frogs of Borneo .
Natural History Publications (Borneo), Kota Kinabalu, Sabah .
Inskeep, E. 1991. Tourism Planning: an Integrated and Sustainable Development
Approach. New York: van Nostrand Reinhold.
Irwanto, 2007. Analisis Vegetasi untuk Pengelolaan Kawasan Lindung Marsegu,
Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Tesis Pascasarjana.
Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Iskandar, D. T. 2004. The Amphibians and Reptiles of Malinau Region,
Bulungan Research Forest, East Ka lima nta n . CIFOR, Bogor.
IUCN. 2011. The IUCN red list of threa tened species. Accessed from
http://www.iucnredlist.org/on 17th Mei 2016.
Jeffrey, O., Jalani, A. 2012. Local People’s Perception on The Impacts and
Importance of Ecotourism in Sabang, Palawan, Philippines. Procedia-Social
and Behavioral Sciences. 57, 2012, (9), 247-254.
Jones, S. 2005. Community Based Ecotourism the Significance of Social Capital.
Annals of Tourism Research 32:303-324.
189
Kementerian Kehutanan. 2014. Statistik Kementerian Kehutanan Tahun 2013.
Kementerian Kehutanan. Jakarta.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. 2015. Data Luas Kebakaran;
Rekapitulasi Luas Kebakaran (Ha) per-Provinsi di Indonesia Tahun 20102015. Portal: Sipongi/KemenLHK, diunduh tanggal 20 Januari 2016 pukul
20.05 wib.
Kesuma, F. 2000. Potensi Pengembangan Ekowisata di Wilayah Pesisir Pulau
Talise Sulawesi Utara . Tesis Magister. Istitut Pertanian Bogor. Bogor.
Kitchener, D. J., Boeadi, Charlton, L. dan Maharadatunkamsi. 1990. Wild
Mamma ls of Lombok Island Nusa Tengga ra , Indonesia: Systematic and
Natural History. Western Australian Museum.
Komunitas Konservasi Indonesia-Warsi. 2011. Data Pohon Asuh Hutan Adat Desa
Guguk Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin. Jambi.
Kusuma, Deni. 2013. Pola Penguasaan Sumberdaya Lahan dan Dinamika Pola
Nafkah Masyarakat Sekitar Hutan (Studi Kasus Desa Baru Pengkalan Jambu
Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Bogor, Tesis Magister Sosiologi
Pedesaan. Institut Pertanian Bogor.
Lambert, F.R. & N.J. Coll ar. 2002. The F uture for Sundaic Lowland Forest Birds:
Long-term Effects of Commercial Logging and fra gmenta tion. Forktail
(18), 2002; 127 – 146.
Lammertink, M. 2001. a Multiple-Site Compa rison of Woodpecker Communities
in Bornea nLowland and Hill Forests. Conservation Biology Journal, 2001, 18
(3), 746-757.
Luckveerawattana, S. 2012. Cultural Landscape for Sustainable Tourism Case Study
of Amphawa Community. International Congress in Interdiciplinary Bussines
and Social Science 2012, Vol. 65, pp. 387-396.
Mackinnon, John., K . Phillips & Bas van Balen. 1999. Burung-burung di
Suma tera , Ja wa , Bali da n Ka lima nta n (terma suk Sabah da n Sa ra wa k).
Birdlife International Indonesia Programme. Bogor
Manurung. 2002. Ecotourism in Indonesia. In: Hundloe, T (ed.). Linking Green
Productivity to Ecotourism : Experiences in the Asia-Pacific Region. Asian
Productivity Organization (APO), Tokyo, Japan. 98-103.
Meijard, E., et al., 2006. Hutan Pasca Pema nena n, Melindungi Satwa Liar Dalam
Kegia tan Huta n Produksi di Ka lima nta n.
190
Muhammad, Fuad. 2012. Model Ekowisata Kawasan Hutan Mangrove Berbasis
Daya Dukung Fisik Kawasan dan Resiliensi Ekologi (Kasus Ekowisata
Mangrove, Blanakan, Subang, Jawa Barat). Disertasi Program Studi
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Mulyadi, Muhammad. 2013. Pemberdayaan Masyarakat Adat Dalam Pembangunan
Kehutanan Studi Kasus Komunitas Battang Di Kota Palopo, Sulawesi
Selatan. Jurnal Penelitian dan Ekonomi Kehutanan Vol. 10 No. 4 Desember
2013, Hal. 224-234.
Mbaiwa, J., Stronza, A. 2010. The Effect of Tourism Development on Rural
Livehoods in Okavango Delta, Botswana. Journal of Sustainable Tourism,
2010, 18 (5), 535-656.
Molles, M. C . JR . 2005. Ecology: Concepts and Applica tions. McGraw Hill, San
Fransisco, U SA.
Morrison
E.
2007.
Governance
Reform
and
Forests.
www.
IIED.org/NR/forestry/project/forest.html.pdf. diunduh pada tanggal 13 April
2015 pukul 12.10 wib.
Ms.Climate-Data.Org. Data Iklim, Curah Hujan, Suhu Harian dan Bulanan Desa
Guguk Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. JPEG, diunduh pada tanggal 19
Mei 2016 pukul 20.10 wib.
Nababan, A. 2008. Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Adat. Makalah
disampaikan dalam Seminar “Hutan Tanaman Rakyat, Untuk Apa dan
Siapa”, Pertemuan Mitra Siemenpuu Foundation, Muara Jambi, 5 November
2008.
Nazir, M. 2011. Metode Penelitian (Ketujuh). Bogor. Penerbit Ghalia Indonesia.
Newman, MF., Burges, PF., Whitmore, TC. 1996. Manual of Dipterocarps for
Forest: Borneo Island Light Hargdwoods, Anisptera,Parashorea, Shorea
(red, White and Yellow Meranti). Jakarta; Royal Botanic Garden Edinburgh
and Cifor.
Noerdjito dan Maryanto, I (Eds). 2005. Kriteria Jenis Hayati ya ng Harus
dilindungi oleh da n untuk Ma syara kat Indonesia . . LIPI dan ICRAF.
Bogor.
Novra, Adi. 2012. Tour de JNP, Kejuaraan Tahunan Wisata Olahraga Tantangan
Perairan Antar Dua Taman Nasional (Inovasi Strategi Promosi Ekowisata
Provinsi Jambi). Jurnal Nasional Pariwisata, Vol. 4, No.1, April 2012, pp.3544. ISSN; 1411-9862.
191
Novitri, Qorina., Syafri, M. 2014. Determinan Penerimaan Daerah dari Sektor
Pariwisata di Kab/Kota Provinsi Jambi Periode 2000-2012. Jurnal
Paradigma Ekonomika. Vol. 9, No. 02, Oktober 2014.
Nugroho. A. 2005. Antropologi Kehutanan. Wana Aksara. Banten.
Nurrochmat, D. R. 2005. Strategi Pengelolaan Hutan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Odum, E.P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Edisi ketiga. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Palmer, Charles., Engel, Stefanie. 2007. For Better or For Worse? Local Impact of
the Decentralization of Indonesia’s Forest Sector. World Development,
2007, Vol. 35, No. 12, pp 2131-2149.
Patton, Michael Quinn. 1991. Metode Evaluasi Kualitatif. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta
Pemerintah Desa Guguk. 2013. Profil Desa dan Kelurahan. Bangko. BPMPD
Merangin.
Pemerintah Desa Guguk. 2015. Penyampaian Data Desa Guguk Tahun 2015. Guguk.
Primack, R.B., Supriatna, J., Indrawan, M. & Kram adibrata, P. 1998. Biologi
Konserva si. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta
Pulungan, M. Soleh. 2013. Optimalisasi Pengembangan Potensi Ekowisata Sebagai
Objek Wisata Andalan di Kabupaten Kutai Kertenegara Provinsi Kaltim.
Jurnal Bina Praja, Vol. 5 No 3, September 2013; 205-214.
Purwanto, Y. 2004. Etnobotani Masyarakat Tanimbar-kei, Maluku Tenggara: Sistem
Pengetahuan dan Pemanfaatan Keanekaragaman Jenis Tumbuhan .
Perhimpunan Masyarakat Etnobotani Indonesia- Bogor: Pusat Penelitian
Biologi LIPI.
Pretty, J., and H. Ward. 2001. Social Capital and the Environment. World
Development. 29: 209-227.
Rachman, Noer Fauzi. 2014.. Masyarakat hukum adat adalah bukan penyandang
hak, bukan subjek hukum, dan bukan pemilik wilayah adatnya . Indonesian
Society for Social Transformation (INSIST). Wacana, Jurnal Tranformasi
Sosial. Nomor 33 Tahun XVI. Halaman 25-48.
192
Riga, S., et al. 2016. Lubuk Larangan Ujung Tanjung Desa Guguk: Upa ya
Pelestarian Lingkungan dan Sumberdaya Perikanan pada Daerah Aliran
Sungai Tipe Transporting System. Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan
Pesisir dan Daerah Aliran Sungai ke-2. Magister Pengelolaan Daerah Pesisir
dan Daerah Aliran Sungai. Universitas Gadjah Mada. ISBN: 978-979-878661-7. Badan Penerbit Fakultas Geografi. Jogjakarta
Rangkuti, F. 2004. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT Tehnik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
Ribot, J.C. 2003. Democratic Decentralization of Natural Resource. Research report.
Washington DC. World Resource Institut.
Roslinda E. 2008. Hutan Kemasyarakatan Buku Ajar Mata Kuliah . Bandung:
ALFABETA.
Santosa, A., Silalahi, M. 2011. Laporan Kajian Kebijakan Kehutanan Masyarakat
dan Kesiapannya dalam REDD+ . Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat
(FKKM). Bogor, Indonesia. 115.
Sardjono. M. A. 2004. Mosaik Sosiologis Kehutanan : Masyarakat Lokal, Politik,
dan Kelestarian Sumberdaya . Debut Press. Jogjakarta.
Sarwono, J. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Saskara, I Ketut. 2013. Strategi Pengembangan Daya Tarik Ekowisata Berbasis
Kerakyatan di Desa Cau Belayu Kecamatan Marga Kabupaten Tabanan.
Jurnal Perhotelan dan Pariwisata, Agustus 2013, Vol. 3 No. 1, pp. 55-62.
Simanjuntak, Susi Watina., Agung, Suryanto., Dian, Wijayanto. 2015. Strategi
Pengembangan Pariwisata Mangrove di Pulau Kemujan, Karimunjawa.
Diponegoro Journal of Maquares Management of Aquatic Resources. Vol.4,
No. 1, Tahun 2015, Hal. 25-34.
Sekartjakrarini S., dan Legoh, N.K. 2004. Rencana Strategis Ekowisata Nasional.
Penerbit Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Jakarta
Siswoko Bowo Dwi. 2009. Good Governance: Sebuah Keniscayaan dalam
Pengelolaan Sumberdaya Hutan Lestari. Jurnal Ilmu Kehutanan Volume III
No. 1 – Januari 2009.
193
Steege, H., Hammond, D.S. 2001. Character Convergence, Diversity, and
Disturbance In Tropical Rain Forest in Guyana. Ecological Society of
Ameriica 82, 2001, (11). Pp: 3197-3212.
Stiling, P . 1999. Ecology: Theories and Applica tions. A Pearson Education Comp
any, New Jersey, USA.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. CV. ALFABETA. Bandung
Sukmantoro, W et al. 2007. Daftar Burung Indonesia 2 . PILI – NGO movement.
Bogor
Suhardjito, D., A. Khan., W. A. Djatmiko, M. T. Sirait, dan S. Evelyna. 2000.
Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Aditya Media.
Sumarto, H. S. 2003. Inobasi, Partisipasi dan Good Governance. Yayasan Obor
Indonesia. Jakarta.
Sunarto. 2000. Perencanaan dan Pengembangan Wisata Sungai, Danau dan Pantai
dalam Pengusahaan Ekowisata. Fakultas Kehutanan UGM, Pustaka Pelajar,
Unit Konservasi Sumberdaya Alam DIY. Yogyakarta.
Sunderlin, W. D., Resosudarmo, I. A. P., Rianto, E., dan Angelsen, A. 2000. The
Effect of Indonesia’s Crisis on Small Farmers and Natural Forest Cover in
the Outer Islands, Occasional Paper 28. Bogor, Indonesia:The Center for
International Forestry Research (CIFOR).
Supriatna, J., dan Edy H. W. 2000. Panduan Lapangan Prima ta Indonesia .
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Surendran, a., dan Sekhar, C. 2011. A Comparative Analysis on the Socio-Economic
Welfare of Dependents of the Anamalai Tiger Reserve (TR) in India. Margin:
The Journal of Applied Economic Research, 2011, 5 (3), 361-379.
Sutrisno, Djoko., et all. 2012. Bukan Mimpi Hutan Desa; Catatan Pembelajaran
Fasilitasi Pengembangan 17 Hutan Desa di Kabupaten Merangin Provinsi
Jambi. Poros Masyarakat Kehutanan Merangin.
Stronza, A. 2007. The economic promise of ecotourism for conservation. Journal of
Ecotourism, 2007, 6 (3), 210-221.
Tanaya, Dhayita Rukti., Rudiarto, Iwan. 2014. Potensi Pengembangan Ekowisata
Berbasis Masyarakat di Kawasan Rawa Pening, Kabupaten Semarang.
Jurnal Teknik PWK, Vol. 3, N0. 1, 2014.
194
Tarigan, S. et al. 2015. Expansion of Oil Palm Plantatios and Forest Cover Change
in Bungo and Merangin Districts, Jambi Province, Indonesia. The 1st
International Symposium on LAPAN-IPB Satellite for food security and
environmental monitoring. Procedia Environmenta Sciences 24, 199-205.
Taylor, B., D., et al. 2005. Proximity to P ollution Sources and Risk of Amphibian
Limb Forma tion. Environmental Health Perspectives, 2005, 113: 149 71501.
Thiollay, J.M. 2005. The Role of Traditional Agroforests in the Conserva tion of
Rain Forest Bird Diversity in Suma tera . Conservation Biology 9:335-353.
Tran, Linh., Pierre Walter. 2013. Ecotourism, Gender and Development in Northern
Vietnam. Jurnal annals of Tourism Research 44 (2014) : 116-130.
Turner, C., A. Tamblyn, P. Raines. 2006. Malaysia Tropical Forest Conservation
P roject Report of the Setiu Wetlands P ha se. Coral Cay Conservation, Ltd
van Balen. 1999. Birds on f Ra gmented Isla nds. P ersistence in the Forest of Ja va
and Bali. Doctoral thesis and Tropical Resources Management Papers No.
30. Wageningen University and Research Centre, the Netherlands.
Vickery, M.L. 1984. Ecolgy of Tropical Plants. John Wiley and Sons. New York.
HLM. 56-76. Penerbit Yayasan Obor Indonesia.
Vitt, L. J., J. P . C aldwell, H. M. Wilbur, an d D. C. Smith. 1 990. Amphibia ns as
Ha rbingers of Deca y. BioScience 40: 418.
Wall G. 1995. Intrduction to Ecotourism. Dalhausie University. Environmental
Center Development in Indonesia Project. Jakarta. 121p.
Weaver, D. 2009. Indigenous Tourism Stage and their Implications for
Sustainability. Journal of Sustainable Tourism, 2009, 18 (1), 43-60.
Weber, F., Damanik, J. 2006. Perencanaan Ekowisata . Yogyakarta: C.V. Andi
Offset.
Weinberg, A., S. Bellows, and D. Ekster. 2002. Sustaining Ecotourism: Insights and
Implications from Two Successful Case Studies . Society and Natural
Resources 15;371-380.
Zug, G. R., L. J. Vitt, J. P. C aldwell. 2001. He rpetology: An Introductory Biology of
Amphibia ns a nd Reptiles, Second edition. Academic Press, San Di ego, Cali
fornia, U SA.
195
Peraturan Perundangan
Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati
dan Ekosistemnya.
Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan
Satwa Liar
Keputusan MK Nomor: 35/PUU-X/2012 tentang Keputusan pengujian kesesuaian
pasal-pasal dalam UU Kehutanan No. 41 Tahun 1999 terhadap UndangUndang Dasar Tahun 1945, terkait dengan areal hutan negara dalam hutan
adat.
Piagam Kesepakatan Pemeliharaan dan Pengelolaan Hutan Adat Guguk Tahun 2003
CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna
and Flora)
IUCN (International Union for Conservation of Nature)