14tarikh sejarah nahammad saw

BAB XIV
TARIKH / SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
STANDAR KOMPETENSI
14.Memahami sejarah Nabi Muhammad SAW.
KOMPETENSI DASAR
14.1. Menjelaskan Misi Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna akhlak,
membangun manusia mulia dan bermanfaat.
14.2. Menjelaskan Misi Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat bagi semesta alam,
pembawa kedamaian, kesejahteraan, dan kemajuan masyarakat.
14.3. Meneladani perjuangan Nabi dan para sahabat dalam menghadapi
masyarakat Makkah.
Kelas /Semester
Alokasi Waktu

: VII / Genap
: 4 jam pelajaran

A. RINGKASAN MATERI
1.
Cara- cara Da’wah Nabi di Makkah
Menurut riwayat, selama lebih kurang dua setengah tahun sesudah menerima wahyu

pertama surat Al-Alaq 1-5, Nabi menunggu datangnya wahyu kedua, dengan harap-harap
cemas dan khawatir akhirnya wahyu ke dua tersebut turun yakni Q.s. Al- Muddatsir ayat 1-7.

        
  
  
 
    
Artinya: Hai orang-orang yang berselimut, Bangun dan berilah peringatan,Besarkanlah nama
tuhanmu, bersihkanlah pakaianmu, jauhilah perbuatan maksiat, janganlah kamu memberi
karena hendak memperoleh lebih banyak, dan hendaklah kamu bersabar untuk memenuhi
perintah Tuhanmu. (Q.s. Al- Muddatsir : 1-7)
Dengan turunnya wahyu ini maka jelaslah sudah apa yang harus beliau lakukan dalam
menyampaikan risalahnya, yaitu mengajak ummat manusia kepada agama Allah. Inilah
permulaan perintah berjuang menyiarkan agama Allah kepada seluruh ummat manusia.
Adapun cara-cara dakwah Nabi adalah sebagai berikut:
1. Dakwah dengan cara sembunyi-sembunyi. Hal ini dilakukan nabi untuk menghindari
reaksi keras dari orang-orang Quraisy yang tidak senang dengan ajaran yang dibawa
oleh Nabi.
2. Dakwah dengan cara terang-terangan. Dakwah dengan cara ini dilakukan setelah

turun wahyu Allah Q.s. Al-Hijr ayat 94:

      
Artinya: Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang musyrik (Q.s. Al-Hijr: 94)
Perintah Dakwah secara terang-terangan telah turun, maka langkah-langkah yang
dilakukan Nabi adalah sebagai berikut:
Pertama, Nabi mengundang kerabat dekat pada sebuah jamuan makan, akan tetapi paman
nabi sendiri seperti Abu lahab, Abu jahal dan Abu sofyan menentang dengan keras.

Lembar Kegiatan Pembelajaran PAI SMP Kelas 7 Semester Genap

27

Kedua, menghimpun kekuatan dengan para sahabatnya, langkah ini menghasilkan orangorang yang pertama kali masuk Islam yang dikenal dengan sebutan ”Assabiqunal Awwaluun”.
Yaitu; Abu Bakar , Siti Khodijah, Ali Bin Abi Tholib, dan Zaid bin Haritsah.
Ketiga, menyeru kepada masyarakat umum. Beliau mulai menyeru ke segenap lapisan
masyarakat, mulai dari masyarakat bangsawan sampai kelas hamba sahaya. Mula-mula
beliau menyeru kepada penduduk Mekkah, kemudian penduduk negeri-negeri lain.
Pertemuan dengan penduduk Mekkah dilakukan di Bukit Shofa yang isinya mengajak

menyembah Allah dan meninggalkan penyembahan terhadap berhala. Dari pertemuan
ini,Tidak lama kemudian bergabunglah nama-nama seperti; Utsman bin Affan, Zubair bin
Awwam, Saad bin Abi Waqqos, Abdurrahman bin Auf, Tolhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin
Jarroh, dan Arqom bin Abi Arqom. Pada pertemuan berikutnya Nabi mengajak sahabatsahabatnya di rumah Arqom untuk dipakai pusat pengajaran Al-Qur,an. Dengan semakin
banyaknya orang-orang yang masuk Islam, maka keadaan ummat Islam semakin kuat apalagi
disusul kemudian Umar bin Khottob dan Sayyidina Hamzah ikut bergabung ke dalam Islam.
Akan tetapi peristiwa masuknya Hamzah dan Umar tersebut telah memancing musuh nabi
untuk mengambil siasat licik. Maka Abu Lahab mengumpulkan orang-orang kaya dan
berpengaruh pada saat itu seperti; Abu Jahal,, Abu Sufyan, Umaiyah, Utbah bin rabiah serta
wahid bin Mughirah. Mereka bersekutu untuk menggagalkan berkembangnya agama Islam
dan akan membunuh Nabi Muhammad SAW. Rencana ini diketahui oleh paman nabi yang lain
yaitu Abu Thalib yang dengan tegas ingin melindunginya dari gangguan orang kafir Quraisy
tersebut.
2. Perjuangan Nabi dan para Sahabat dalam menghadapi masyarakat Makkah.
Ketika Nabi Muhammad mendapat perlindungan dari pamannya Abu Thalib, orang-orang
kafir Quraisy terus berusaha menghalangi dakwah Nabi. Kali ini mereka menemui sahabatsahabat nabi, mereka melakukan penyiksaan dan pembunuhan. Diantara sahabat Nabi yang
mendapat siksaan adalah Bilal Ibnu Rabah. Amr Ibnu Yasr, Yasr dan istrinya Sumaiyah, Ummu
Ubais dll. Mereka disiksa dengan cara dipukul, dicambuk, dijemur di terik panas matahari,
ditindih batu besar, bahkan istri Yasr ditusuk dengan lembing sampai terpanggang. Sungguh
diluar batas perikemanusiaan.

Siksaan itu juga dialami oleh Abu Bakar Ibnu Abi Kuhafah dan Zubair Ibnu Awwam,
namun siksaan yang dialami oleh kedua sahabat Nabi tersebut tidak berlangsung lama karena
mendapat pertolongan dari Sukunya yaitu Bani Taymi.
Hambatan, gangguan dan ancaman terus berlangsung dilakukan masyarakat kafir
Quraisy terhadap ummat Islam hingga akhirnya Nabi dan para sahabatnya melakukan Hijrah
ke Habsyi (Ethiopia)
Untuk mewujudkan misi dakwah, Nabi meminta bantuan dari sanak saudaranya di kota
Thaif. Tetapi beliau mendapat tanggapan yang kurang mengenakkan dari penduduk Thaif
tersebut, Nabi dilempari batu sampai berdarah-darah. Namun dari peristiwa ini Nabi masih
tertolong oleh keluarga Rabi’ah. Selanjutnya Nabi mendatangi orang-orang Yatsrib yang
sedang melaksanakan Ibadah Haji. Kemudian beliau menyampaikan penderitaan dan siksaan
yang dialaminya. Akhirnya orang-orang Yatsrib tersebut menaruh perhatian membantu dakwah
Nabi.
Peristiwa ini merupakan titik terang dalam perjalanan risalah Nabi Muhammad Saw. Maka
pada tahun ke 12 kenabian bertepatan dengan tahun 621 M, nabi Muhammad Saw.melakukan
pertemuan dengan rombogan jamaah haji dari Yatsrib yang terdiri dari 12 orang. kepada
mereka Nabi menyampaikan dakwahnya. Pertemuan tersebut terjadi di Bukit Aqobah. Maka
peristiwa ini dikenal dengan ” perjanjian Aqobah pertama”.
Pada tahun ke 13 kenabian yang bertepatan dengan tahun 622 M. Nabi Muhammad
kembali mengadakan pertemuan dengan Jamah Haji dari Yatsrib, yang terdiri dari 73 orang ,

kali ini mereka mendatangi Nabi untuk meminta perlindungan dan mengajarkan agama islam
di kota Yatsrib. Peristiwa ini dikenal dengan ”Perjanjian Aqobah Ke dua”

Lembar Kegiatan Pembelajaran PAI SMP Kelas 7 Semester Genap

28

Dari dua peristiwa ini, Nabi bertekad untuk melakukan Hijrah ke kota Yatsrib yang
kemudian kota ini dirubah menjadi Madinatul munawwaroh (kota yang bercahaya).
3.

Misi Dakwah Nabi Muhammad SAW.di Makkah.
a. Sebagai penyempurna akhlak , membngun manusia mulia, dan bermanfaat.
Nabi Muhammad Saw diutus oleh Allah yang pertama kali adalah membentuk akhlak
manusia dari kebiasaan jahiliyah ke arah jalan Islam , agama yang diridhoi oleh Allah SWT.
Bagaimana masyarakat yang penuh adat kebiasaan jahiliyah tersebut mampu menjadi
masyarakat yang beradab adalah tugas yang sangat berat. Oleh karena itu langkah-langkah
yang dilakukan rasulullah adalah menghilangkan kebiasaan-kebiasaan buruk seperti; minumminuman keras, mencuri, merampok, berjudi, berzina, mengubur perempuan hidup-hidup,
suka berkelahi, dan lain-lain. Praktek-praktek tersebut lambat laun teratasi berkat kesabaran
dan keuletan Nabi Muhammad dan para sahabatnya di Makkah. Hampir membutuhkan waktu

13 tahun ia di makkah. Hal ini sesuai dengan Sabda Nabi :

\w5 vã h