ART Hani Sirine, Dwi Setiyani U Faktor Faktor yang Mempengaruhi abstract
ISSN 1979 - 6471
Volume XIX No. 1, April 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU
MENABUNG DI KALANGAN MAHASISWA
Hani Sirine
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
[email protected]
Dwi Setiyani Utami
Alumnus Magister Sains Program Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
ABSTRACT
High growth rate of savings will increase the rate of investment in Indonesia and
encourage the economic growth of a nation. But according to the survey conducted by
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), people is still have a low understanding of the use of
financial products including savings. It is also shown on the position of the savings that
experienced declining growth from 2009-2013, especially in Central Java Province.
Students as the academic community are expected to have a good understanding on the
choice of investment and consumption so that students can contribute to the economic
growth of Indonesia. Several of previous studies showed that financial literacy,
socialization of parents, peers influence, and self-control have a significant positive
effect on student savings behavior. The purpose of this study is going to reexamine the
results of previous studies with a sample of 221 students of FEB in Satya Wacana
Christian University. The results showed that financial literacy, socialization of
parents, peers influence, and self-control simultaneously have a significant effect on
savings behavior. Partially, financial literacy, socialization of parents, and self-control
have a positive significant effect on savings behavior of students, but peers influence
have no significant effect.
Keywords: financial literacy, socialization of parents, peers influence, self-control,
savings behavior
ABSTRAK
Tingkat pertumbuhan tabungan yang tinggi akan meningkatkan laju investasi di
Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Survei yang dilakukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan orang masih memiliki pemahaman
yang rendah mengenai penggunaan produk keuangan termasuk tabungan. Hal ini juga
ditunjukkan oleh posisi tabungan yang mengalami pertumbuhan menurun dari 20092013, terutama di Provinsi Jawa Tengah. Mahasiswa sebagai civitas akademika
diharapkan memiliki pemahaman yang baik pada pilihan investasi dan konsumsi
sehingga mahasiswa dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa melek finansial, sosialisasi orang
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
27
Volume XIX No. 1, April 2016
ISSN 1979 - 6471
tua, pengaruh rekan-rekan, dan kontrol diri memiliki efek positif yang signifikan
terhadap perilaku tabungan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji
kembali hasil penelitian sebelumnya dengan menggunakan sampel sebanyak 221
mahasiswa FEB Universitas Kristen Satya Wacana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa melek finansial, sosialisasi dari orang tua, pengaruh rekan-rekan, dan kontrol diri
secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku tabungan.
Secara parsial, melek finansial, sosialisasi dari orang tua, dan kontrol diri memiliki
pengaruh yang signifikan positif terhadap perilaku tabungan mahasiswa, tetapi
pengaruh rekan-rekan tidak berpengaruh secara signifikan.
Kata kunci: literasi keuangan, sosialisasi orang tua, pengaruh rekan-rekan, kontrol diri,
perilaku menabung
PENDAHULUAN
Negara dengan tingkat tabungan yang tinggi akan menjadi negara dengan
perekonomian yang kuat karena pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi
(Rustow 1967). Penelitian Athukorala dan Sen (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
pendapatan per kapita mempunyai hubungan positif signifikan terhadap tingkat
tabungan masyarakat. Semakin banyak yang dapat ditabung dan kemudian
diinvestasikan, maka laju pertumbuhan perekonomian akan semakin cepat (Todaro
1983).
Dalam teori pembangunan, Keynes (1936) menyatakan bahwa tabungan
merupakan bagian dari pendapatan suatu periode tertentu yang tidak habis dikonsumsi
pada periode bersangkutan. Menurut Teori absolute income oleh Keynes, kemampuan
menabung umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi seperti pendapatan
bersih per kapita (Mankiw 2007). Pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dengan pesat, jika
setiap negara mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan
nasionalnya (Gross Domestic Product) untuk menambah atau menggantikan barangbarang modal yang telah susut atau rusak (Harrod 1939; Domar 1946).
Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dicerminkan dari perubahan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah selama kurun waktu lima tahun terakhir (2009-2013) ini mengalami ratarata kenaikan sebesar 6,01 persen (BPS 2013). Seiring dengan hal tersebut, posisi
tabungan di Jawa Tengah juga mengalami pertumbuhan dari tahun 2009–2013, seperti
ditunjukkan Tabel 1 berikut ini:
28
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Volume XIX No. 1, April 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERILAKU
MENABUNG DI KALANGAN MAHASISWA
Hani Sirine
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
[email protected]
Dwi Setiyani Utami
Alumnus Magister Sains Program Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
[email protected]
ABSTRACT
High growth rate of savings will increase the rate of investment in Indonesia and
encourage the economic growth of a nation. But according to the survey conducted by
Otoritas Jasa Keuangan (OJK), people is still have a low understanding of the use of
financial products including savings. It is also shown on the position of the savings that
experienced declining growth from 2009-2013, especially in Central Java Province.
Students as the academic community are expected to have a good understanding on the
choice of investment and consumption so that students can contribute to the economic
growth of Indonesia. Several of previous studies showed that financial literacy,
socialization of parents, peers influence, and self-control have a significant positive
effect on student savings behavior. The purpose of this study is going to reexamine the
results of previous studies with a sample of 221 students of FEB in Satya Wacana
Christian University. The results showed that financial literacy, socialization of
parents, peers influence, and self-control simultaneously have a significant effect on
savings behavior. Partially, financial literacy, socialization of parents, and self-control
have a positive significant effect on savings behavior of students, but peers influence
have no significant effect.
Keywords: financial literacy, socialization of parents, peers influence, self-control,
savings behavior
ABSTRAK
Tingkat pertumbuhan tabungan yang tinggi akan meningkatkan laju investasi di
Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Survei yang dilakukan
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan orang masih memiliki pemahaman
yang rendah mengenai penggunaan produk keuangan termasuk tabungan. Hal ini juga
ditunjukkan oleh posisi tabungan yang mengalami pertumbuhan menurun dari 20092013, terutama di Provinsi Jawa Tengah. Mahasiswa sebagai civitas akademika
diharapkan memiliki pemahaman yang baik pada pilihan investasi dan konsumsi
sehingga mahasiswa dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa melek finansial, sosialisasi orang
Jurnal Ekonomi dan Bisnis
27
Volume XIX No. 1, April 2016
ISSN 1979 - 6471
tua, pengaruh rekan-rekan, dan kontrol diri memiliki efek positif yang signifikan
terhadap perilaku tabungan mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji
kembali hasil penelitian sebelumnya dengan menggunakan sampel sebanyak 221
mahasiswa FEB Universitas Kristen Satya Wacana. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa melek finansial, sosialisasi dari orang tua, pengaruh rekan-rekan, dan kontrol diri
secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku tabungan.
Secara parsial, melek finansial, sosialisasi dari orang tua, dan kontrol diri memiliki
pengaruh yang signifikan positif terhadap perilaku tabungan mahasiswa, tetapi
pengaruh rekan-rekan tidak berpengaruh secara signifikan.
Kata kunci: literasi keuangan, sosialisasi orang tua, pengaruh rekan-rekan, kontrol diri,
perilaku menabung
PENDAHULUAN
Negara dengan tingkat tabungan yang tinggi akan menjadi negara dengan
perekonomian yang kuat karena pertumbuhan ekonomi akan ditopang oleh investasi
(Rustow 1967). Penelitian Athukorala dan Sen (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan
pendapatan per kapita mempunyai hubungan positif signifikan terhadap tingkat
tabungan masyarakat. Semakin banyak yang dapat ditabung dan kemudian
diinvestasikan, maka laju pertumbuhan perekonomian akan semakin cepat (Todaro
1983).
Dalam teori pembangunan, Keynes (1936) menyatakan bahwa tabungan
merupakan bagian dari pendapatan suatu periode tertentu yang tidak habis dikonsumsi
pada periode bersangkutan. Menurut Teori absolute income oleh Keynes, kemampuan
menabung umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi seperti pendapatan
bersih per kapita (Mankiw 2007). Pertumbuhan ekonomi bisa terjadi dengan pesat, jika
setiap negara mencadangkan atau menabung sebagian tertentu dari pendapatan
nasionalnya (Gross Domestic Product) untuk menambah atau menggantikan barangbarang modal yang telah susut atau rusak (Harrod 1939; Domar 1946).
Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dicerminkan dari perubahan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dalam suatu wilayah. Laju pertumbuhan ekonomi di
Jawa Tengah selama kurun waktu lima tahun terakhir (2009-2013) ini mengalami ratarata kenaikan sebesar 6,01 persen (BPS 2013). Seiring dengan hal tersebut, posisi
tabungan di Jawa Tengah juga mengalami pertumbuhan dari tahun 2009–2013, seperti
ditunjukkan Tabel 1 berikut ini:
28
Jurnal Ekonomi dan Bisnis