APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS KEBENCANAAN DI JAWA TIMUR BERBASIS VB 6.0.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT
karena atas segala limpahan Rahmat, petunjuk, waktu, tenaga, dan pikiran yang
dianugrahkan kepada penyusun, pada akhirnya skripsi yang berjudul “ Aplikasi
Sistem Informasi Geografis Kebencanaan di Jawa Timur ” ini dapat terselesaikan.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penyusun banyak membutuhkan
waktu untuk mendalami materi dasar sekaligus memahami istilah unsur – unsur
yang terkandung di dalam materi tersebut, sehingga membutuhkan proses yang
begitu panjang untuk menyelesaikannya hingga berbentuk aplikasi sistem yang
siap digunakan. Di dalam sistem yang dikembangkan ini masih banyak celah dan
kekurangan, sehingga penyusun sangat mengharapkan dukungan serta saran –
saran positif dari pembaca demi perkembangan aplikasi sistem ini ke depan.
Surabaya, Januari 2014
(Penyusun)
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI
ABSTRAK........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
viii
DAFTAR TABEL............................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
3
1.3 Batasan Masalah ......................................................................
3
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................
4
1.5 Manfaat ...................................................................................
4
1.6 Sistemika Penulisan ................................................................
4
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................
7
2.1 Sistem Informasi ..........................................................................
7
2.1.1 Komponen Sistem Informasi ...............................................
7
2.2 Sistem Informasi Geografi ...........................................................
10
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1 Aplikasi-aplikasi Sistem Informasi ........................................
13
2.2.2 Alasan Penggunaan Sistem Informasi Geografi ....................
15
2.2.3 Penggunaan Sistem Informasi di Lingkungan Akademik ......
16
2.2.4 Pengembangan Sistem Informasi di Lingkungan
Perusahaan ..........................................................................
16
2.3 Sistem Informasi Geografiis Provinsi Jawa Timur .........................
17
2.4 Badan Penanggulangan Kebencanaan Daerah Provinsi
Jawa Timur ....................................................................................
20
2.5 Database Management System (DBMS).........................................
26
2.6 Aplikasi yang digunakan ................................................................
32
2.6.1 Program Aplikasi ..................................................................
33
2.6.2 Database................................................................................
42
2.7 DFD, CDM dan PDM ....................................................................
44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................
49
3.1 Analisa sistem ................................................................................
49
3.1.1 Deskripsi Sistem ...................................................................
49
3.1.2 Diagram Alur ........................................................................
49
3.1.3 Flowchat Sistem ...................................................................
51
3.2 Peraancangan Sistem......................................................................
53
3.2.1 Konteks Diagram .................................................................
53
3.3 Perancangan Database ...................................................................
56
3.3.1 CDM (Conseptual Data Model) ............................................
56
3.3.2 Physical Data Model ............................................................
58
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Perancangan Program.....................................................................
59
3.4.1 Struktur Menu Program ........................................................
59
3.4.2 Rancangan Tampilan Aplikasi ..............................................
61
BAB IV HASIL DAN UJ I COBA ..............................................................
67
4.1 Spesifikasi Sistem .........................................................................
67
4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) yang digunakan .......................
67
4.1.2 Perangkat Lunak (Software) yang digunakan .........................
68
4.2 Implementasi Antar Muka ..............................................................
69
4.2.1 Tampilan Menu Utama .........................................................
69
4.2.2 Tampilan Login Masuk ........................................................
72
4.2.3 Tampilan Form Master Bencana ............................................
73
4.2.4 Tampilan Form Infrastruktur ................................................
74
4.2.5 Tampilan Form Korban .........................................................
75
4.2.6 Tampilan Report Kejadian Bencana ......................................
76
4.2.7 Tampilan Report Data Korban Bencana .................................
77
4.2.8 Tampilan Peta Bencana Jawa Timur ......................................
78
4.2.9 Tampilan Form Transaksi Kejadian Bencana .........................
79
4.3 Pengujian Validitas Aplikasi .........................................................
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
85
5.1 Kesimpulan ................................................................................
85
5.2 Saran ..........................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
87
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Judul
: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
KEBENCANAAN DI JAWA TIMUR BERBASIS VB 6.0
Penyusun
Pembimbing I
Pembimbing II
: Gayoh Akbar Lawitani
: Ir. Purnomo Edy Sasongko, MP
: M.Syahrul Munir, S.Kom
ABSTRAK
Informasi kebencanaan merupakan suatu langkah tanggap darurat
dalam bentuk kesiagaan terhadap bencana oleh masyarakat yang telah dibekali
pengetahuan untuk senantiasa siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana
dan cara untuk bertahan diri di dalam kondisi kebencanaan yang sedang
terjadi. Pembekalan mengenai hal yang berkaitan dengan informasi bencana
tersebut sangatlah penting, mengingat bahwa Jawa Timur merupakan salah
satu wilayah yang memiliki potensi alam yang luar biasa termasuk dalam
ancaman bencana alam
Proses identifikasi bencana di Jawa Timur selama ini masih
menggunakan cara-cara yang cenderung konvensional dan kurang sistematis
bila ditinjau dari segi teknologi informasi modern yang berorientasi pada
kemudahan akses. Masyarakat hanya mendapatkan informasi dari mulut ke
mulut dan beberapa media masa yang mempunyai banyak peluang kesalahan
dalam penyampaian informasi suatu bencana daerah. Saat ini harapan
pemerintah untuk meminimalisir jatuhnya korban bencana tidak di imbangi
dengan sistem informasi kebencanaan ditiap daerah khususnya di Jawa Timur.
Masih kurangnya informasi pemetaan kebencanaan ini mengakibatkan
program yang dijalankan pemerintah tidak maksimal.
Pemerintah melalui beberapa badan yang secara khusus membidangi
urusan kebencanaan memerlukan sebuah pemetaan bencana di Jawa Timur
untuk meminimalisir peluang jatuhnya korban jiwa dan materiil. Serta dapat
membantu masyarakat dalam langkah tanggap bencana disetiap daerahnya.
Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Kebencanaan di Jawa Timur,
diharapkan proses analisis yang sebelumnya membutuhkan waktu yang
panjang dapat dipermudah dengan penggunaan aplikasi ini. Dengan
memasukkan data pedoman di dalam database sistem terkomputerisasi, maka
para pengguna bisa melihat data kebencanaan dengan tampilan peta yang
mudah diakses dan secara detail mampu menampilkan hasil peta kebencanaan
di Jawa Timur.
Kata kunci : Informasi Kebencanaan J awa Timur VB 6.0
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi di bidang Sistem Informasi kebencanaan
saat ini belum banyak yang memberikan kemudahan akses secara
mendalam, padahal informasi mengenai bencana sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, yang saat ini mayoritas adalah pengguna Gadget, baik itu
berupa komputer maupun beberapa perangkat lain sejenisnya. Maka dari
itu diperlukan sebuah pengembangan sebuah aplikasi khusus yang mampu
memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan akses informasi secara mudah,
cepat, dan tepat sekaligus sesuai dengan peta teritorial yang dibutuhkan.
seperti sistem informasi kebencanaan yang sedang kami kembangkan ini
membahas mengenai wilayah mana saja yang pernah mengalami bencana
di propinsi Jawa Timur, dengan judul program “Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Kebencanaan di Jawa Timur” kami berharap aplikasi ini
nantinya dapat memberikan informasi secara jelas tentang beberapa
macam jenis kebencanaan dan macamnya, yang mencakup ruang lingkup
penanganan baik ditanggani Badan Penanggulangan Kebencanaan Tingkat
Daerah maupun Nasional. Di dalam aplikasi tersebut akan dibahas
mengenai letak geografis yang sedang berkembang, serta mampu
memvisualisasikan data dengan beberapa atribut letak kebencanaan baik
berupa jalan dan lokasi penanganan yang ada di wilayah Propinsi Jawa
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Timur. Sistem Informasi kebencanaan tersebut memang sangat dibutuhkan
untuk mensimulasikan kesiapan dalam menanggulangi bencana yang dapat
diakses secara mudah oleh instansi pemerintah yang berwenang maupun
masyarakat secara umum.
Kedaruratan kompleks merupakan salah satu istilah kombinasi dari
situasi kebencanaan pada suatu daerah konflik komplektifitas yang muncul
dari sebuah permasalahan kebencanaan. Hal tersebut memerlukan suatu
perencanaan yang matang dalam langkah penanggulangannya, sehingga
dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu. Penanggulangan yang
dilakukan selama ini belum didasarkan pada langkah-langkah yang
sistematis dan terencana, sehingga seringkali terjadi tumpang tindih
bahkan terdapat beberapa langkah penting tidak tertangani. Setiap daerah
mempunyai karakteristik ancaman dan risiko yang berbeda, akan tetapi
pola penanggulangan kebencanaan harus dilakukan dengan pola yang
sama, guna menghindari kerancuan serta mampu memperoleh efektifitas
dalam
rencana
penanggulangan kebencanaan tersebut, serta diperlukan suatu
disetiap
wilayah
atau
daerah
masing-masing,
agar
penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terarah, terpadu dan
terkoordinasi dalam suatu kerangka yang menjadi pedoman bagi semua
pihak.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditemukan beberapa rumusan
masalah diantaranya :
1.
Bagaimana
melakukan
pemetaan
sistem
informasi
geografis
kebencanaan yang tersebar di Jawa Timur.
2. Bagaimana merancang aplikasi pemetaan secara sistematis dan efisien
sehingga informasi yang disampaikan mudah dimengerti dalam
rangka mengantisipasi peristiwa bencana pada suatu daerah yang ada
di Jawa Timur.
1.3
Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan tugas
akhir ini dapat berjalan degan baik adalah sebagai berikut.
1. Perangkat yang digunakan dalam skripsi ini adalah VB 6.0 dengan
database MYSQL.
2. Data wilayah yang disediakan dalam sistem informasi geografis ini
yaitu berupa data kebencanaan di Jawa Timur.
3. Data yang diolah dalam sistem informasi geografis ini adalah berupa
data spasial ( peta kabupaten, kecamatan, dan data atribut didalam data
bencana alam di Jawa Timur.
4. Aplikasi yang dibuat hanya diakses di lokal area (offline).
5. Pemetaan terkecil adalah wilayah kecamatan yang ada di Jawa Timur..
6. Admin dapat mengubah, menghapus, dan memasukkan data.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
1.4
Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan tugas
akhir ini adalah membuat sebuah rancangan pemembuatan Sistem
Informasi Geografis Pemetaan, yang mudah dipahami secara multimedia,
dan mudah disampaikan melalui peta grafis yang mampu memberikan
informasi lokasi kebencanaan yang tersebar di Jawa Timur.
1.5
Manfaat
Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah sebagian
berikut :
1. Berguna sebagai salah satu media yang efektif untuk mengetahui
tempat rawan kebencanaan yang ada di Jawa Timur.
2. Bisa digunakan untuk mengetahui daftar kebencanaan yang tersebar di
wilayah Jawa Timur oleh pemerintah daerah guna mempermudah
dalam melakukan survei.
3. Menunjukkan analisa daerah rawan kebencanaan di setiap Kabupaten
dan Kecamatan di Jawa Timur berdasarkan jenis kebencanaan, bulan
maupun pencarian data korban, dan infrastruktur yang sedang rusak.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang dibuat dalam Tugas Akhir, yang dijelaskan
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
BAB I :
PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang,
perumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada sistem ini,
manfaat dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan
skripsi
.
BAB II:
TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi bebagai teori dasar yang menjadi landasan untuk
merancang dan membuat sistem berbasis pengetahuan dan aturan yang
digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang perancangan kebutuhan sistem yaitu sistem
berbasis pengetahuan dan aturan untuk memprediksi bahan baku pada
tahun-tahun yang akan datang.
BAB IV : HASIL DAN UJ I COBA
Bab ini berisikan penjelasan tentang hasil rancangan sistem ke dalam
bentuk suatu program. Langkah pengujian dilakukan berulang hingga
di capai suatu sistem sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diambil
permasalahan yang terjadi dalam proses pengerjaan proyek tugas akhir
ini. Serta berisi tentang saran-saran yang yang dapat digunakan untuk
perbaikan dan pengembangan lebih lanjut atas sistem berdasarkan
sistem yang sedang dibuat saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan di paparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan
dalam pembuatan laporan ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Sistem Infor masi
Sebagaimana yang dikutip jogiyanto dalam bukunya, “analisa dan
desain sistem informasi”, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan ( Robert A Leitch 2007 ).
2.1.1
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem
informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah
blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok
model (model block), block keluaran (output block), blok teknologi
(teknologi block), blok basis data (database block), dan blok kendali
(controls block) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.
Gambar 2.1 Blok sistem informasi yang berinteraksi
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menagkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika
yang akan memanipulasi input dan data yang akan tersimpan di database
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sisem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama, yaitu teknis (humanware dan brainware), perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang
yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya,
teknisi adalah operator komputer, progammer, operator pengolah kata,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
spesialis telekomunikasi, analisa sistem, penyimpan data dan lain
sebagainya.
5. Blok basis data
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
di dalam database untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data
dalam database perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi database yang baik juga berguna
untuk efisiensi kapasitas penyimpananya.
Database diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
dengan DBMS (Database Management system).
6. Blok kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
kebencanaan,
api,
temperatur,
air,
debu,
kecurangan-kecurangan,
kegagalan- kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak
efisienan, sabotase, dan lain sebagainnya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah, ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi. Dalam perkembangannya sebuah
sistem informasi menjadi semakin kompleks dengan melibatkan banyak
pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai
yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Oleh karena itu hal-hal yang bisa dikerjakan oleh sistem informasi terkait
dengan kemampuan yang dimiliki dan dapat dilakukannya, sebagaimana
menurut Turban, McLean dan Wetherbe ( kadir,2003 ).
a. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang
murah, akurat dan cepat.
b. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses.
c. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh
dunia dengan cepat dan murah.
d. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam
kelompok pada suatu tempat atau beberapa lokasi.
e. Menyaksikan informasi dengan jelas yang menggungah pikiran
manusia.
f. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi-otomatis dan tugastugas yang dikerjakan secara manual.
g. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan. Pembiayaan yang lebih
murah daripada menggerjakan secara manual.
2.2 Sistem Infor masi Geogr afis
Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu
persoalan atau hal mengenai wilayah di permukaan bumi, baik permukaan
dua dimensi atau tiga dimensi. Dengan demikian, istilah “informasi
geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
yang terletak di permukaan bumi, atau informasi mengenai keteranganketerangan (atribut) objek penting yang terdapat di permukaan bumi yang
posisinya diberikan atau diketahui ( Eddy 2009 ).
SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objekobjek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan
sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam
menangani data yang bereferensi geografis meliputi masukan, manajemen
data penyimpanan dan pemanggilan data, analisis, manipulasi data, dan
keluaran (Aronoff,1989).
Sistem Informasi Geografis dapat di uraikan menjadi beberapa sub
sistem sebagai berikut :
1. Data Input : Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan
bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
format-format data-data aslinya kedalam format yang dapat
digunakan oleh SIG.
2. Data Output : Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun
bentuk hardcopy seperti tabel, grafik dan peta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
3. Data Management : Subsistem ini mengorganisasikan baik data
spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian
rupa sehingga mudah dipanggil, di update dan di edit.
4. Manipulasi & Analisis Data : Subsistem ini menentukan informasiinformasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi
serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.2 Sub Sistem SIG (Eddy Prahasta 2009)
Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis
masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya, maka
subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Gambar 2.3 Uraian Sub Sistem SIG (Eddy Pr ahasta 2009)
2.2.1
Aplikasi-aplikasi Sistem Infor masi Geografis
Aplikasi yang dapat ditangani oleh sistem informasi geografis
(SIG) sangat banyak, diantaranya :
1.
Aplikasi SIG dibidang sumber daya investasi dan management
Kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perencanaan tata
guna lahan, analisis daerah rawan kebencanaan dan sebagainya.
2.
Aplikasi SIG dibidang perencanaan pemukiman transmigrasi,
perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan lokasi dan relokasi
industri, perencanaan pemukiman dan sebagainya.
3.
Aplikasi SIG dibidang kependudukan meliputi penyusunan data
pokok, penyediaan informasi kependudukan dan sosial ekonomi.
4.
Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya
pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
baik itu disungai. Danau atau pantai, pemodelan pencemaran
udara, limbah berbahaya dan sebagainya.
5.
Bidang utility yang meliputi inventerisasi dan manajemen
informasi jaringan pipa air minum, sistem informasi pelanggaran
lumpur baik itu disungai, danau atau pantai, pemodelan
pencemaran udara, limbah berbahaya dan sebagainya.
6.
Bidang pertanian yang meliputi manajemen pertanahan dan
sebagainnya.
7.
Bidang hukum yang meliputi pemetaan kriminalitas, pelanggaran
lalu-lintas dan sebagainya.
8.
Bidang ekonomi, bisnis, penentuan lokasi-lokasi bisnis yang
prospektif untuk bank, pasar swalayan atau super market, mesin
ATM, kantor cabang, outlet, gudang dan sebagainya.
9.
Bidang
telekomunikasi
telekomunikasi,
sistem
meliputi
informasi
inventarisasi
pelanggan,
jaringan
perencanaan
pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi,
inventarisasi jaringan tv kabel dan sebagainya.
10.
Bidang pariwisata yang meliputi inventarisasi daerah pariwisata,
analisis potensi untuk pariwisata.
11.
Bidang kebencanaan yang meliputi pemetaan lokasi-lokasi
kebencanaan yang mempunyai data kebencanaan ditahun
sebelumnya dalam informasi kesiagaan kebencanaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.2 Alasan Penggunaan Sistem Infor masi Geografis
Ada beberapa alasan yang menyebabkan aplikasi-aplikasi SIG menjadi
menarik untuk digunakan diberbagai disiplin ilmu, diantaranya :
1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu ( baik sebagai tools maupun
sebagai alat tutorial ) utama yang interaktif, menarik dan menantang dalam
usaha
meningkatkan
pemahaman,
pengertian,
pembelajaran
dan
pendidikan.
2. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi sehingga
dapat menjawab pertanyaan spasial maupun non spasial dan memiliki
kemampuan analisis data spasial dan non spasial.
3. SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan
data-datanya (basisdata) sehingga memiliki kemampuan untuk merubah
presentasi dalam berbagai bentuk.
4. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat
dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau data spasial.
Dengan
layer ini permukaan bumi dapat direkontruksi atau dimodelkan dalam
bentuk nyata dengan data ketinggian berikut layer tematik yang
diperlukan.
5. SIG
memiliki
kemampuan-kemapuan
memvisualisasikan data spasial
berikut
yang
sangat
baik
dalam
data antributnya.
Seperti
memodifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk
mempresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan
mudah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
2.2.3 Pengembangan
Sistem
Infor masi Geografis di Lingkungan
Akademik
Walaupun pengembangan SIG dimulai dilingkungan pemerintahan
pengembangan SIG juga ditunjang oleh sumber daya yang ada dilingkungan
akademis (universitas). Sebagai contoh universitas Harvard yang memiliki
laboratorium komputer grafik dan analisa spasial. Banayak perangkat lunak
dari aplikasi-aplikasi yang berbasiskan SIG. karena itu Harvard juga ikut
mempengaruhi pengembangan SIG hingga akhir 1980-an.
Pengembangan
SIG dari universitas berikutnya adalah ILWIS
(Integrated Land and Water Information System), Pada perayaan ulang tahun
desember 1985, Allard Meijerink menampilkan sebuah riset baru berupa
sistem informasi geografis untuk penentuan zone pengguna tanah (landuse)
dan manajemen pemanfaatan sumber daya air.
Kemudian perangkat lunak SIG dikembangkan oleh Universitas
Clark, Amerika Serikat. Perangkat tersebut dirancang untuk menyediakan
tools bagi penelitian geografi secara professional dengan biaya murah.
2.2.4 Pengembangan
Sistem
Infor masi Geografis di Lingkungan
Per usahaan
Saat ini perkembangan perangkat SIG junstru didominasi oleh
perusahaan swasta yang berbadan hukum (Corporated). Jumlah perusahaan
pengembang perangkat SIG semakin meningkat dari tingkat software house
yang relatih kecil hingga perusahaan besar. Salah satu perusahaan yang
menghasilkan produk SIG adalh ESRI Inc. pada awalnya ESRI menggunakan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
teknik dan ide-ide yang pernah dikembangkan oleh Harvard University dan
memasukkan banyak feutures.
Pada tahun 1981, ESRI telah merilis ARC/INFO yang sukses
mengemplementasikan ide pemisahan data atribut dan informasi spasial. Dan
pada tahun 1991, ESRI mengembangkan Arc View untuk digunakan
dikomputer dekstop dimana Arc View memiliki tampilan yang lebih menarik
dan interaktif. Pada tahun 1986, MapInfo Corp memulai mengembangkan
perangkat SIG MapInfo. Sejak awal produk ini ditujukan untuk komputer
desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian
produk MapInfo juga tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran
PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati para pengguna SIG karena
memiliki karakteristik yang menarik, mudah digunakan, murah, tampilan yang
interaktif, user friendly dan dapat di customize dengan menggunakan bahasa
script yang dimilikinya.
2.3 Sistem Informasi Geografis Pr ovinsi J awa Timur
Provinsi Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa,
Indonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan
jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah
terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk
terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan
dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan,
serta Provinsi Jawa Tengah di barat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau
Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia
(Pulau Sempu dan Nusa Barung).Provinsi Jawa Timur terletak pada 9º 0' - 4º
50' LS110º 30' - 116º 30' BT.
Provinsi Jawa Timur memiliki batas-batas sebagai berikut :
1.
Sebelah selatan berbatasan dengan
: Samudera Hindia
2.
Sebelah Utara berbatasan dengan
: Laut Jawa.
3.
Sebelah Barat berbatasan dengan
: Provinsi Jawa Tengah
4.
Sebelah Timur berbatasan dengan
: Selat Bali
Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utaraselatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit
hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan
dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km
sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau,
yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah
Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa
Barung dan Pulau Sempu.
Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota,
menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten
atau kota terbanyak di Indonesia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Adapun Kabupaten di Provinsi J awa Timur antar a lain :
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
Bupati/Wali Kota
1
Kabupaten Bangkalan
Bangkalan
Makmun Ibnu Fuad
2
Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas
3
Kabupaten Blitar
Kanigoro
Heri Nugroho
4
Kabupaten Bojonegoro
Bojonegoro
Suyoto
5
Kabupaten Bondowoso
Bondowoso
Amin Said Husni
6
Kabupaten Gresik
Gresik
Sambari Halim Radianto
7
Kabupaten Jember
Jember
MZA Djalal
8
Kabupaten Jombang
Jombang
Nyono Suharli Wihandoko
9
Kabupaten Kediri
Kediri
Haryanti Sutrisno
10
Kabupaten Lamongan
Lamongan
Fadeli
11
Kabupaten Lumajang
Lumajang
Sjahrazad Masdar
12
Kabupaten Madiun
Caruban
Muhtarom
13
Kabupaten Magetan
Magetan
Sumantri
14
Kabupaten Malang
Kepanjen
Rendra Kresna
15
Kabupaten Mojokerto
Mojosari
Mustofa Kamal Pasa
16
Kabupaten Nganjuk
Nganjuk
Taufiqurrahman
17
Kabupaten Ngawi
Ngawi
Budi Sulistyono
18
Kabupaten Pacitan
Pacitan
Indratato
19
Kabupaten Pamekasan
Pamekasan
Achmad Syafii
20
Kabupaten Pasuruan
Pasuruan
Irsyad Yusuf
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.4
21
Kabupaten Ponorogo
Ponorogo
Amin
22
Kabupaten Probolinggo
Kraksaan
Puput Tantriana Sari
23
Kabupaten Sampang
Sampang
Fannan Hasib
24
Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
Saiful Ilah
25
Kabupaten Situbondo
Situbondo
Dadang Wigiarto
26
Kabupaten Sumenep
Sumenep
Busyro Karim
27
Kabupaten Trenggalek
Trenggalek
Mulyadi WR
28
Kabupaten Tuban
Tuban
Fathul Huda
29
Kabupaten Tulungagung
Tulungagung
Syahri Mulyo
30
Kota Batu
Batu
Eddy Rumpoko
31
Kota Blitar
Blitar
Samanhudi Anwar
32
Kota Kediri
Kediri
Samsul Ashar
33
Kota Madiun
Madiun
Bambang Irianto
34
Kota Malang
Malang
Muhammad Anton
35
Kota Mojokerto
Mojokerto
Abdul Gani Soehartono
36
Kota Pasuruan
Pasuruan
Hasani
37
Kota Probolinggo
Probolinggo
HM Buchori
38
Kota Surabaya
Surabaya
Tri Rismaharini
Badan Penanggulangan Kebencanaan Daer ah Provinsi J awa
Timur.
Tugas utama dan Fungsi dari Badan Penanggulangan Kebencanaan
Daerah Provinsi Jawa Timur antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
BPBD Provinsi Mempunyai Tugas :
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
kebencanaan yang mencakup pencegahan kebencanaan, penanganan
darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara.
2. Menetapkan
standarisasi
serta
kebutuhan
penyelenggaraan
penanggulangan kebencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan kebencanaan.
4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan kebencanaan.
5. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan kebencanaan kepada kepala
daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat kebencanaan.
6. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang dalam
berbagi wilayah yang ada di Jawa Timur dan Sekitarnya.
7. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan melaksanakan kewajiban
lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
kebencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, sesuai dengan
kebijakan Pemerintah Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan
Kebencanaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
BPBD Provinsi Mempunyai Fungsi :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan kebencanaan dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan
efisien.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan kebencanaan
secara
3.
terencana, terpadu dan menyeluruh.
Penyusunan
pedoman
operasional
terhadap
penanggulangan
kebencanaan.
4. Penyampaian informasi kegiatan penanggulangan kebencanaan kepada
masyarakat.
5 . Penggunaan dan pertanggungjawaban sumbangan / bantuan.
6.
Pelaporan penyelenggaraan penanggulangan kebencanaan.
7.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Badan Penanggulangan Kebencanaan Daerah Provinsi Jawa Timur
telah merumuskan visinya untuk lima tahun kedepan (2009-2014) salah
satunya adalah, “Terwujudnya Penanggulangan Kebencanaan Secara
Cepat, Tepat,Efektif dan Efisien.”, Yang mana di provinsi Jawa Timur ini
merupakan salah satu daerah yang memiliki kerawanan Kebencanaan cukup
tinggi salah satunya adalah jenis Kebencanaan yang sering terjadi oleh sebab
itu sangat membutuhkan sistem yang mumpuni dalam memproses data
Informasi Kebencanaan dari setiap daerah di kawasan di tingkat provinsi
Jawa Timur baik Kabupaten maupun kecamatan yang berada didaratan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
maupun yang berada dikepulauan (Berkas Kebencanaan Provinsi Jatim).
Pengelompokan Jenis Kebencanaan di Provinsi Jawa Timur terdiri-dari :
1. Macam Kebencanaan
Ada berbagai jenis kebencanaan. Secara umum, dari sisi titik awalnya,
kebencanaan
ini
dapat
digolongkan
dalam
kebencanaan
geologis,
kebencanaan meteorologis dan kebencanaan anthropogenis (disebabkan
manusia). Kadang-kadang pengelompokan ini berbaur karena suatu jenis
kebencanaan dapat diperkuat atau menjadi sebab kebencanaan lainnya,
misalnya kebakaran yang luas dapat terjadi akibat patahnya pipa gas pada
saat gempa bumi, atau hujan lebat baru menjadi banjir ketika pintu air
dirusak oleh manusia. Namun secara umum pembagian ini dapat atau harus
dilakukan karena antisipasinya berbeda.
a.
Kebencanaan Geologis
Kebencanaan geologis terdiri dari:
1). Earthquake (Gempa bumi) – yang waktu kejadiannya tidak bisa
diprediksi.
2). Tsunami – yang terutama disebabkan oleh gempa bumi di laut
dalam kondisi tertentu, selain dapat juga oleh letusan gunung api
bawah laut (seperti Krakatau, 1883) atau jatuhnya asteroid besar ke
dalam laut. Kapan tsunami akan menghantam daratan dapat
diprediksi sehingga dapat dibuat Early Warning System meskipun
waktu yang tersisa hanya berkisar 5-20 menit.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3). Volcano – aktivitas vulkanik (gunung) api yang waktu kejadiannya
dapat diprediksi dengan baik karena aktivitas gunung api ini selalu
melalui proses yang dikenal baik.
4). Slide – longsor, waktu kejadiannya tidak bisa diprediksi namun
tanda-tanda tanah yang akan longsor biasanya dikenali.
b. Kebencanaan Meteorologis
1). Flood (banjir) – adalah kejadian ketika debit air (air yang masuk ke
suatu tempat dari curah hujan, limpahan atau run-up pasang laut)
lebih besar dari kredit air (air yang keluar dari tempat tersebut baik
karena meresap ke dalam tanah, diuapkan maupun dibuang ke
tempat lain.
2). Wave (gelombang laut) – termasuk yang menyebabkan abrasi.
3). Wildfire (kebakaran liar) – termasuk kebakaran hutan – sebagian
dapat disebabkan faktor manusia (pembukaan lahan), namun
kebakaran yang meluas hanya dimungkinkan oleh kondisi hutan
atau belukar yang kering.
4). Drought (kekeringan) – yang umumnya diikuti oleh gagal panen.
5). Storm (topan) – atau disebut juga angin puting beliung. Meski
Indonesia bukan daerah yang dilalui siklon tropis (seperti hurricane,
tornado) namun angin puting beliung dengan intensitas di bawah
hurricane sering terjadi di beberapa tempat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
Semua kebencanaan meteorologis saat ini termasuk fenomena yang
dapat diprediksi cukup baik setelah ada sistem pemantauan yang terpadu
dengan stasiun pemantau dan satelit cuaca. Kebencanaan meteorologis juga
selalu memiliki interaksi dengan aktivitas manusia (lahan hijau / lahan
resapan air, drainase, pintu air, pompa). Pembagian secara detil ini juga
terkadang sulit karena faktor pelaporan yang mensimplifikasi (generalisasi).
Misalnya, gempa yang menimbulkan tsunami di NAD dan Nias 2004 sering
disatukan menjadi gempa-tsunami, sehingga seluruh wilayah NAD seperti
terkena kebencanaan ini. Padahal wilayah di pedalaman hanya terkena
gempa, tidak oleh tsunami. Dampak kerusakan yang parah lebih disebabkan
oleh tsunami, bukan oleh gempanya sendiri. Demikian juga banjir dan
longsor sering disatukan, padahal ada juga longsor tanpa banjir, atau banjir
tanpa longsor. Sebuah Kajian atas Peta-peta Multi-Kebencanaan.
c. Kebencanaan Anthropogenis
Kebencanaan anthropogenis adalah kebencanaan yang secara langsung
muncul karena kesalahan, kesengajaan atau kelalaian manusia yang berakibat
luas pada lingkungan. Yang termasuk kebencanaan anthropogenis misalnya
kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di Bhopal atau ledakan
PLTN di Chernobyl) atau kecelakaan transportasi (misalnya kebocoran
tanker Exxon Waldez di Alaska).Kebencanaan anthropogenis lain yang dapat
terjadi (dan juga dilaporkan ke BAKORNAS-PB):
a) Terorisime / sabotase (WTC 11 September 2001)
b) Kerusuhan / konflik sosial (semacam di Jakarta 13 Mei 1998).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Di Indonesia, kebencanaan besar yang diduga anthropogenis adalah
kasus semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo. Meski
ada dugaan bahwa ada peran geologis di situ, namun tanpa dipicu aktivitas
pemboran (baik ada kesalahan maupun tidak),barangkali semburan ini tidak
terjadi.
2.5 Database Management System (DBMS)
Database management sistem merupakan kumpulan program yang
digunakan untuk membuat dan mengolah basis data.
Suatu DBMS
merupakan sistem perangkat lunak secara umum dapat digunakan untuk
melakukan pemrosesan dalam hal pendefinisian, penyusunan, dan manipulasi
data untuk berbagai aplikasi.
1. Pengenalan Basis Data
Perkembangan teknologi pengolahan basis data mempunyai pengaruh
besar terhadap perkembangan penggunaan komputer.
Sebagai contoh,
pemakaian teknologi basis data dalam pengolahan data yang berjumlah besar
untuk keperluan bisnis, teknik, pendidikan, kesehatan, hukum, prpustakaan,
dan sebagainya akan sangat efisien bila komputer digunakan.
Basis data (database) dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu
benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Pengertian
basis data tersebut diatas masih sangat umum. Dalam praktek, penggunaan
istilah basis data menurut Elmasri R. (1994) lebih dibatasi pada arti implisit
yang khusus, yaitu sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (“real
world” atau “mini word”). Misalnya basis data perbankan, perpustakaan,
pertahanan, perpajakan, dan sebagainya.
b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara
logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara
acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
c. Basis data perlu dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu
tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa
aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
2. Perancangan Basis Data
Pada perancangan basis data ini terdapat dua kegiatan, yaitu :
perancangan sistem basis data dan perancangan sistem aplikasi (program)
untuk menggunakan dan memproses basis data.
Tujuan perancangan basis data adalah :
a. Memenuhi kebutuhan informasi sesuai yang diperlukan oleh pemakai
untuk aplikasi tertentu.
b. Mempermudah pemahaman terhadap struktur informasi yang tersedia
dalam basis data.
c. Memberikan keterangan tentang persyaratan pemrosesan dan kemampuan
sistem, seperti lama pengaksesan data, kapasitas memori yang harus ada,
dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
Tujuan tersebut sangatlah sukar untuk dipenuhi secara mutlak. Hal ini
disebabkan tidak jarang terjadi bahwa perancangan basis data dimulai dengan
pendefinisian persyaratan seadanya. Sebaliknya, rancangan dari basis data
merupakan pendefinisian skema yang kompak dan tidak mudah untuk diubah
jika sistem basis data sudah diimplementasikan. Oleh karena itu, diperlukan
Tahap proses perancangan basis data yang dapat diharapkan memeperoleh
hasil yang sesuai dengan tujuan, yaitu :
1. Koleksi dan analisis persyaratan.
2. Perancangan konseptual basis data.
3. Pemilihan database management sistem.
4. Perancangan logikal basis data.
5. Perancangan fisikal basis data (pemetaan model data).
6. Implementasi sistem basis data.
Secara paralel harus dilakukan :
a. Perancangan struktur dan isi data, atau disebut juga analisis data.
b. Perancangan pemrosesan data dan program aplikasi (transaksi data),
atau disebut juga analisis fungsional.
Adanya saling ketergantungan antara kedua kegiatan tersebut
diatas ; suatu data tidak akan dimasukkan dalam model, kecuali data
tersebut akan digunakan dalam transaksi data. Dan sebaliknya transaksi
data tidak akan dapat dilakukan tanpa mengacu pada data yang ada
dalam model.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
3. Konsep Database Management Sistem
Dalam database dikenal istilah database management system
(DBMS) yang merupakan kumpulan database dan software dimana
software tersebut digunakan untuk memanipulasi database tersebut,
seperti menambah data, menghapus data, mengambil data dan membaca
data.
Suatu DBMS berisi suatu koleksi data yang saling berelasi dan
satu set program untuk mengakses data tersebut.
Set program
pengelolah
dibuat
merupakan
satu
paket
program
yang
agar
memudahkan dan mengefisienkan pemasukan dan perekaman informasi
dan pengambilan atau pembacaan informasi kedalam database.
4. Paket Bahasa Database Management Sistem (DBMS)
Paket bahasa dalam DBMS dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan struktur database yang menggambarkan
desain database secara keseluruhan yang dispesifikasikan dengan
bahasa khusus. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat table baru,
membuat index, dan sebagainya. Hasil kompilasi dari perintah DDL
adalah satu set dari table yang disimpan dalam file khusus yang
disebut Data Dictionary atau Directory.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
b) Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan bentuk bahasa database yang berguna untuk
melakukan manipulasi dan pengambilan data pada database.
Manipulasi data dapat berupa :
1) Mengubah data di suatu database.
2) Menyisipkan data baru ke database.
3) Menghapus data dari database.
Pada dasarnya ada dua tipe DML yaitu :
a)
Procedural : pemakai menentukan data apa yang diinginkan
dan bagaimana cara mendapatkannya.
b)
Non procedural : pemakai menentukan data apa yang
diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara
mendapatkannya.
c)
Query
Query merupakan bagian data manipulation language yang
berfungsi untuk pengambilan informasi. Query language ada tiga
yaitu :
1)
SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan bahasa query untuk sistem relasi. Ada tiga
struktur dasar ekspresi SQL yaitu :
a). Select, untuk memilih atribut-atribut yang ingin
ditampilkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
b). From, untuk menentukan asal tabel (source table).
c). Where, untuk menentukan syarat-syarat dari field-field yang
akan ditampilkan.
d) Quel (Query Language For The Ingres Database Systems)
Struktur dasarnya berupa perhitungan relasi tupel, setiap
quel query diekspresikan dengan tiga tipe klausa :
1. Range of, berisi deklarasi setiap variabel tupel
clausa.
2. Ratrieve, untuk memilih atribut-atribut yang ingin
ditampilkan.
3.
Where, berisi tentang prediksi seleksi (selection
predicate).
e) QBE (Query By Example)
QBE query diekspresikan dengan menggunakan skeleton
tabel dimana tabel ini menunjukkan skema relasional.
5. Penggunaan Database
Penggunaan yang berkaitan dengan database yaitu :
a. Database Manager
Suatu database manager adalah suatu modul program yang
menyediakan interface antara penyimpanan data low-level dalam
database dengan suatu aplikasi program dan query yang diajukan
sistem.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagia
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillaahi rabbil ‘alamin terucap ke hadirat Allah SWT
karena atas segala limpahan Rahmat, petunjuk, waktu, tenaga, dan pikiran yang
dianugrahkan kepada penyusun, pada akhirnya skripsi yang berjudul “ Aplikasi
Sistem Informasi Geografis Kebencanaan di Jawa Timur ” ini dapat terselesaikan.
Skripsi dengan beban 4 SKS ini disusun guna diajukan sebagai salah satu
syarat untuk menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada jurusan Teknik
Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN ”VETERAN” Jawa Timur.
Dalam proses penyusunan skripsi ini penyusun banyak membutuhkan
waktu untuk mendalami materi dasar sekaligus memahami istilah unsur – unsur
yang terkandung di dalam materi tersebut, sehingga membutuhkan proses yang
begitu panjang untuk menyelesaikannya hingga berbentuk aplikasi sistem yang
siap digunakan. Di dalam sistem yang dikembangkan ini masih banyak celah dan
kekurangan, sehingga penyusun sangat mengharapkan dukungan serta saran –
saran positif dari pembaca demi perkembangan aplikasi sistem ini ke depan.
Surabaya, Januari 2014
(Penyusun)
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI
ABSTRAK........................................................................................................
i
KATA PENGANTAR......................................................................................
ii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................
iii
DAFTAR ISI....................................................................................................
v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
viii
DAFTAR TABEL............................................................................................
x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................
1
1.1 Latar Belakang .........................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................
3
1.3 Batasan Masalah ......................................................................
3
1.4 Tujuan Penelitian .....................................................................
4
1.5 Manfaat ...................................................................................
4
1.6 Sistemika Penulisan ................................................................
4
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................
7
2.1 Sistem Informasi ..........................................................................
7
2.1.1 Komponen Sistem Informasi ...............................................
7
2.2 Sistem Informasi Geografi ...........................................................
10
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.1 Aplikasi-aplikasi Sistem Informasi ........................................
13
2.2.2 Alasan Penggunaan Sistem Informasi Geografi ....................
15
2.2.3 Penggunaan Sistem Informasi di Lingkungan Akademik ......
16
2.2.4 Pengembangan Sistem Informasi di Lingkungan
Perusahaan ..........................................................................
16
2.3 Sistem Informasi Geografiis Provinsi Jawa Timur .........................
17
2.4 Badan Penanggulangan Kebencanaan Daerah Provinsi
Jawa Timur ....................................................................................
20
2.5 Database Management System (DBMS).........................................
26
2.6 Aplikasi yang digunakan ................................................................
32
2.6.1 Program Aplikasi ..................................................................
33
2.6.2 Database................................................................................
42
2.7 DFD, CDM dan PDM ....................................................................
44
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................
49
3.1 Analisa sistem ................................................................................
49
3.1.1 Deskripsi Sistem ...................................................................
49
3.1.2 Diagram Alur ........................................................................
49
3.1.3 Flowchat Sistem ...................................................................
51
3.2 Peraancangan Sistem......................................................................
53
3.2.1 Konteks Diagram .................................................................
53
3.3 Perancangan Database ...................................................................
56
3.3.1 CDM (Conseptual Data Model) ............................................
56
3.3.2 Physical Data Model ............................................................
58
vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3.4 Perancangan Program.....................................................................
59
3.4.1 Struktur Menu Program ........................................................
59
3.4.2 Rancangan Tampilan Aplikasi ..............................................
61
BAB IV HASIL DAN UJ I COBA ..............................................................
67
4.1 Spesifikasi Sistem .........................................................................
67
4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) yang digunakan .......................
67
4.1.2 Perangkat Lunak (Software) yang digunakan .........................
68
4.2 Implementasi Antar Muka ..............................................................
69
4.2.1 Tampilan Menu Utama .........................................................
69
4.2.2 Tampilan Login Masuk ........................................................
72
4.2.3 Tampilan Form Master Bencana ............................................
73
4.2.4 Tampilan Form Infrastruktur ................................................
74
4.2.5 Tampilan Form Korban .........................................................
75
4.2.6 Tampilan Report Kejadian Bencana ......................................
76
4.2.7 Tampilan Report Data Korban Bencana .................................
77
4.2.8 Tampilan Peta Bencana Jawa Timur ......................................
78
4.2.9 Tampilan Form Transaksi Kejadian Bencana .........................
79
4.3 Pengujian Validitas Aplikasi .........................................................
81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................
85
5.1 Kesimpulan ................................................................................
85
5.2 Saran ..........................................................................................
85
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
87
vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Judul
: APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
KEBENCANAAN DI JAWA TIMUR BERBASIS VB 6.0
Penyusun
Pembimbing I
Pembimbing II
: Gayoh Akbar Lawitani
: Ir. Purnomo Edy Sasongko, MP
: M.Syahrul Munir, S.Kom
ABSTRAK
Informasi kebencanaan merupakan suatu langkah tanggap darurat
dalam bentuk kesiagaan terhadap bencana oleh masyarakat yang telah dibekali
pengetahuan untuk senantiasa siaga dalam menghadapi kemungkinan bencana
dan cara untuk bertahan diri di dalam kondisi kebencanaan yang sedang
terjadi. Pembekalan mengenai hal yang berkaitan dengan informasi bencana
tersebut sangatlah penting, mengingat bahwa Jawa Timur merupakan salah
satu wilayah yang memiliki potensi alam yang luar biasa termasuk dalam
ancaman bencana alam
Proses identifikasi bencana di Jawa Timur selama ini masih
menggunakan cara-cara yang cenderung konvensional dan kurang sistematis
bila ditinjau dari segi teknologi informasi modern yang berorientasi pada
kemudahan akses. Masyarakat hanya mendapatkan informasi dari mulut ke
mulut dan beberapa media masa yang mempunyai banyak peluang kesalahan
dalam penyampaian informasi suatu bencana daerah. Saat ini harapan
pemerintah untuk meminimalisir jatuhnya korban bencana tidak di imbangi
dengan sistem informasi kebencanaan ditiap daerah khususnya di Jawa Timur.
Masih kurangnya informasi pemetaan kebencanaan ini mengakibatkan
program yang dijalankan pemerintah tidak maksimal.
Pemerintah melalui beberapa badan yang secara khusus membidangi
urusan kebencanaan memerlukan sebuah pemetaan bencana di Jawa Timur
untuk meminimalisir peluang jatuhnya korban jiwa dan materiil. Serta dapat
membantu masyarakat dalam langkah tanggap bencana disetiap daerahnya.
Dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis Kebencanaan di Jawa Timur,
diharapkan proses analisis yang sebelumnya membutuhkan waktu yang
panjang dapat dipermudah dengan penggunaan aplikasi ini. Dengan
memasukkan data pedoman di dalam database sistem terkomputerisasi, maka
para pengguna bisa melihat data kebencanaan dengan tampilan peta yang
mudah diakses dan secara detail mampu menampilkan hasil peta kebencanaan
di Jawa Timur.
Kata kunci : Informasi Kebencanaan J awa Timur VB 6.0
i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi di bidang Sistem Informasi kebencanaan
saat ini belum banyak yang memberikan kemudahan akses secara
mendalam, padahal informasi mengenai bencana sangat dibutuhkan oleh
masyarakat, yang saat ini mayoritas adalah pengguna Gadget, baik itu
berupa komputer maupun beberapa perangkat lain sejenisnya. Maka dari
itu diperlukan sebuah pengembangan sebuah aplikasi khusus yang mampu
memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan akses informasi secara mudah,
cepat, dan tepat sekaligus sesuai dengan peta teritorial yang dibutuhkan.
seperti sistem informasi kebencanaan yang sedang kami kembangkan ini
membahas mengenai wilayah mana saja yang pernah mengalami bencana
di propinsi Jawa Timur, dengan judul program “Aplikasi Sistem Informasi
Geografis Kebencanaan di Jawa Timur” kami berharap aplikasi ini
nantinya dapat memberikan informasi secara jelas tentang beberapa
macam jenis kebencanaan dan macamnya, yang mencakup ruang lingkup
penanganan baik ditanggani Badan Penanggulangan Kebencanaan Tingkat
Daerah maupun Nasional. Di dalam aplikasi tersebut akan dibahas
mengenai letak geografis yang sedang berkembang, serta mampu
memvisualisasikan data dengan beberapa atribut letak kebencanaan baik
berupa jalan dan lokasi penanganan yang ada di wilayah Propinsi Jawa
1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2
Timur. Sistem Informasi kebencanaan tersebut memang sangat dibutuhkan
untuk mensimulasikan kesiapan dalam menanggulangi bencana yang dapat
diakses secara mudah oleh instansi pemerintah yang berwenang maupun
masyarakat secara umum.
Kedaruratan kompleks merupakan salah satu istilah kombinasi dari
situasi kebencanaan pada suatu daerah konflik komplektifitas yang muncul
dari sebuah permasalahan kebencanaan. Hal tersebut memerlukan suatu
perencanaan yang matang dalam langkah penanggulangannya, sehingga
dapat dilaksanakan secara terarah dan terpadu. Penanggulangan yang
dilakukan selama ini belum didasarkan pada langkah-langkah yang
sistematis dan terencana, sehingga seringkali terjadi tumpang tindih
bahkan terdapat beberapa langkah penting tidak tertangani. Setiap daerah
mempunyai karakteristik ancaman dan risiko yang berbeda, akan tetapi
pola penanggulangan kebencanaan harus dilakukan dengan pola yang
sama, guna menghindari kerancuan serta mampu memperoleh efektifitas
dalam
rencana
penanggulangan kebencanaan tersebut, serta diperlukan suatu
disetiap
wilayah
atau
daerah
masing-masing,
agar
penanggulangan bencana dapat dilakukan secara terarah, terpadu dan
terkoordinasi dalam suatu kerangka yang menjadi pedoman bagi semua
pihak.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka ditemukan beberapa rumusan
masalah diantaranya :
1.
Bagaimana
melakukan
pemetaan
sistem
informasi
geografis
kebencanaan yang tersebar di Jawa Timur.
2. Bagaimana merancang aplikasi pemetaan secara sistematis dan efisien
sehingga informasi yang disampaikan mudah dimengerti dalam
rangka mengantisipasi peristiwa bencana pada suatu daerah yang ada
di Jawa Timur.
1.3
Batasan Masalah
Adapun batasan-batasan masalah yang dibuat agar dalam pengerjaan tugas
akhir ini dapat berjalan degan baik adalah sebagai berikut.
1. Perangkat yang digunakan dalam skripsi ini adalah VB 6.0 dengan
database MYSQL.
2. Data wilayah yang disediakan dalam sistem informasi geografis ini
yaitu berupa data kebencanaan di Jawa Timur.
3. Data yang diolah dalam sistem informasi geografis ini adalah berupa
data spasial ( peta kabupaten, kecamatan, dan data atribut didalam data
bencana alam di Jawa Timur.
4. Aplikasi yang dibuat hanya diakses di lokal area (offline).
5. Pemetaan terkecil adalah wilayah kecamatan yang ada di Jawa Timur..
6. Admin dapat mengubah, menghapus, dan memasukkan data.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4
1.4
Tujuan penelitian
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan tugas
akhir ini adalah membuat sebuah rancangan pemembuatan Sistem
Informasi Geografis Pemetaan, yang mudah dipahami secara multimedia,
dan mudah disampaikan melalui peta grafis yang mampu memberikan
informasi lokasi kebencanaan yang tersebar di Jawa Timur.
1.5
Manfaat
Adapun manfaat yang bisa didapat dari penelitian ini adalah sebagian
berikut :
1. Berguna sebagai salah satu media yang efektif untuk mengetahui
tempat rawan kebencanaan yang ada di Jawa Timur.
2. Bisa digunakan untuk mengetahui daftar kebencanaan yang tersebar di
wilayah Jawa Timur oleh pemerintah daerah guna mempermudah
dalam melakukan survei.
3. Menunjukkan analisa daerah rawan kebencanaan di setiap Kabupaten
dan Kecamatan di Jawa Timur berdasarkan jenis kebencanaan, bulan
maupun pencarian data korban, dan infrastruktur yang sedang rusak.
1.6
Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan yang dibuat dalam Tugas Akhir, yang dijelaskan
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
5
BAB I :
PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan secara umum mengenai latar belakang,
perumusan masalah, tujuan, batasan masalah yang ada pada sistem ini,
manfaat dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan
skripsi
.
BAB II:
TINJ AUAN PUSTAKA
Bab ini berisi bebagai teori dasar yang menjadi landasan untuk
merancang dan membuat sistem berbasis pengetahuan dan aturan yang
digunakan untuk menghasilkan suatu keputusan untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang perancangan kebutuhan sistem yaitu sistem
berbasis pengetahuan dan aturan untuk memprediksi bahan baku pada
tahun-tahun yang akan datang.
BAB IV : HASIL DAN UJ I COBA
Bab ini berisikan penjelasan tentang hasil rancangan sistem ke dalam
bentuk suatu program. Langkah pengujian dilakukan berulang hingga
di capai suatu sistem sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
6
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang dapat diambil
permasalahan yang terjadi dalam proses pengerjaan proyek tugas akhir
ini. Serta berisi tentang saran-saran yang yang dapat digunakan untuk
perbaikan dan pengembangan lebih lanjut atas sistem berdasarkan
sistem yang sedang dibuat saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan di paparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan
dalam pembuatan laporan ini.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.
Sistem Infor masi
Sebagaimana yang dikutip jogiyanto dalam bukunya, “analisa dan
desain sistem informasi”, Sistem informasi adalah suatu sistem didalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporanlaporan yang diperlukan ( Robert A Leitch 2007 ).
2.1.1
Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem
informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah
blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok
model (model block), block keluaran (output block), blok teknologi
(teknologi block), blok basis data (database block), dan blok kendali
(controls block) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaranya.
Gambar 2.1 Blok sistem informasi yang berinteraksi
7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
8
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi, Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menagkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika
yang akan memanipulasi input dan data yang akan tersimpan di database
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sisem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3
bagian utama, yaitu teknis (humanware dan brainware), perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang
yang mengetahui teknologi dan membuatnya dapat beroperasi. Misalnya,
teknisi adalah operator komputer, progammer, operator pengolah kata,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
9
spesialis telekomunikasi, analisa sistem, penyimpan data dan lain
sebagainya.
5. Blok basis data
Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya. Tersimpan di perangkat keras komputer dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
di dalam database untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data
dalam database perlu diorganisasikan sedemikian rupa, supaya informasi
yang dihasilkan berkualitas. Organisasi database yang baik juga berguna
untuk efisiensi kapasitas penyimpananya.
Database diakses atau
dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut
dengan DBMS (Database Management system).
6. Blok kendali
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
kebencanaan,
api,
temperatur,
air,
debu,
kecurangan-kecurangan,
kegagalan- kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak
efisienan, sabotase, dan lain sebagainnya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah, ataupun bila terlanjur terjadi kesalahankesalahan dapat langsung cepat diatasi. Dalam perkembangannya sebuah
sistem informasi menjadi semakin kompleks dengan melibatkan banyak
pemakai dan memerlukan sarana jaringan yang memungkinkan pemakai
yang tersebar di berbagai tempat yang berjauhan dapat berbagi informasi.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
10
Oleh karena itu hal-hal yang bisa dikerjakan oleh sistem informasi terkait
dengan kemampuan yang dimiliki dan dapat dilakukannya, sebagaimana
menurut Turban, McLean dan Wetherbe ( kadir,2003 ).
a. Menyediakan komunikasi dalam organisasi atau antar organisasi yang
murah, akurat dan cepat.
b. Menyimpan informasi dalam jumlah yang sangat besar dalam ruang
yang kecil tetapi mudah diakses.
c. Memungkinkan pengaksesan informasi yang sangat banyak diseluruh
dunia dengan cepat dan murah.
d. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi orang-orang yang bekerja dalam
kelompok pada suatu tempat atau beberapa lokasi.
e. Menyaksikan informasi dengan jelas yang menggungah pikiran
manusia.
f. Mengotomasikan proses-proses bisnis yang semi-otomatis dan tugastugas yang dikerjakan secara manual.
g. Mempercepat pengetikan dan penyuntingan. Pembiayaan yang lebih
murah daripada menggerjakan secara manual.
2.2 Sistem Infor masi Geogr afis
Penggunaan kata “Geografis” mengandung pengertian suatu
persoalan atau hal mengenai wilayah di permukaan bumi, baik permukaan
dua dimensi atau tiga dimensi. Dengan demikian, istilah “informasi
geografis” mengandung pengertian informasi mengenai tempat-tempat
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
11
yang terletak di permukaan bumi, atau informasi mengenai keteranganketerangan (atribut) objek penting yang terdapat di permukaan bumi yang
posisinya diberikan atau diketahui ( Eddy 2009 ).
SIG adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan
untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. SIG
dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objekobjek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang
penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, SIG merupakan
sistem komputer yang memiliki empat kemampuan berikut dalam
menangani data yang bereferensi geografis meliputi masukan, manajemen
data penyimpanan dan pemanggilan data, analisis, manipulasi data, dan
keluaran (Aronoff,1989).
Sistem Informasi Geografis dapat di uraikan menjadi beberapa sub
sistem sebagai berikut :
1. Data Input : Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan
bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
format-format data-data aslinya kedalam format yang dapat
digunakan oleh SIG.
2. Data Output : Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun
bentuk hardcopy seperti tabel, grafik dan peta.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
12
3. Data Management : Subsistem ini mengorganisasikan baik data
spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian
rupa sehingga mudah dipanggil, di update dan di edit.
4. Manipulasi & Analisis Data : Subsistem ini menentukan informasiinformasi yang dapat dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi
serta pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.2 Sub Sistem SIG (Eddy Prahasta 2009)
Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian jenis
masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya, maka
subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
13
Gambar 2.3 Uraian Sub Sistem SIG (Eddy Pr ahasta 2009)
2.2.1
Aplikasi-aplikasi Sistem Infor masi Geografis
Aplikasi yang dapat ditangani oleh sistem informasi geografis
(SIG) sangat banyak, diantaranya :
1.
Aplikasi SIG dibidang sumber daya investasi dan management
Kesesuaian lahan untuk pertanian, perkebunan, perencanaan tata
guna lahan, analisis daerah rawan kebencanaan dan sebagainya.
2.
Aplikasi SIG dibidang perencanaan pemukiman transmigrasi,
perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan lokasi dan relokasi
industri, perencanaan pemukiman dan sebagainya.
3.
Aplikasi SIG dibidang kependudukan meliputi penyusunan data
pokok, penyediaan informasi kependudukan dan sosial ekonomi.
4.
Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya
pencemaran sungai, danau, laut, evaluasi pengendapan lumpur
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
14
baik itu disungai. Danau atau pantai, pemodelan pencemaran
udara, limbah berbahaya dan sebagainya.
5.
Bidang utility yang meliputi inventerisasi dan manajemen
informasi jaringan pipa air minum, sistem informasi pelanggaran
lumpur baik itu disungai, danau atau pantai, pemodelan
pencemaran udara, limbah berbahaya dan sebagainya.
6.
Bidang pertanian yang meliputi manajemen pertanahan dan
sebagainnya.
7.
Bidang hukum yang meliputi pemetaan kriminalitas, pelanggaran
lalu-lintas dan sebagainya.
8.
Bidang ekonomi, bisnis, penentuan lokasi-lokasi bisnis yang
prospektif untuk bank, pasar swalayan atau super market, mesin
ATM, kantor cabang, outlet, gudang dan sebagainya.
9.
Bidang
telekomunikasi
telekomunikasi,
sistem
meliputi
informasi
inventarisasi
pelanggan,
jaringan
perencanaan
pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan telekomunikasi,
inventarisasi jaringan tv kabel dan sebagainya.
10.
Bidang pariwisata yang meliputi inventarisasi daerah pariwisata,
analisis potensi untuk pariwisata.
11.
Bidang kebencanaan yang meliputi pemetaan lokasi-lokasi
kebencanaan yang mempunyai data kebencanaan ditahun
sebelumnya dalam informasi kesiagaan kebencanaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
15
2.2.2 Alasan Penggunaan Sistem Infor masi Geografis
Ada beberapa alasan yang menyebabkan aplikasi-aplikasi SIG menjadi
menarik untuk digunakan diberbagai disiplin ilmu, diantaranya :
1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu ( baik sebagai tools maupun
sebagai alat tutorial ) utama yang interaktif, menarik dan menantang dalam
usaha
meningkatkan
pemahaman,
pengertian,
pembelajaran
dan
pendidikan.
2. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintegrasi sehingga
dapat menjawab pertanyaan spasial maupun non spasial dan memiliki
kemampuan analisis data spasial dan non spasial.
3. SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk presentasi dengan
data-datanya (basisdata) sehingga memiliki kemampuan untuk merubah
presentasi dalam berbagai bentuk.
4. SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang terdapat
dipermukaan bumi kedalam beberapa layer atau data spasial.
Dengan
layer ini permukaan bumi dapat direkontruksi atau dimodelkan dalam
bentuk nyata dengan data ketinggian berikut layer tematik yang
diperlukan.
5. SIG
memiliki
kemampuan-kemapuan
memvisualisasikan data spasial
berikut
yang
sangat
baik
dalam
data antributnya.
Seperti
memodifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang diperlukan untuk
mempresentasikan unsur-unsur permukaan bumi dapat dilakukan dengan
mudah.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
16
2.2.3 Pengembangan
Sistem
Infor masi Geografis di Lingkungan
Akademik
Walaupun pengembangan SIG dimulai dilingkungan pemerintahan
pengembangan SIG juga ditunjang oleh sumber daya yang ada dilingkungan
akademis (universitas). Sebagai contoh universitas Harvard yang memiliki
laboratorium komputer grafik dan analisa spasial. Banayak perangkat lunak
dari aplikasi-aplikasi yang berbasiskan SIG. karena itu Harvard juga ikut
mempengaruhi pengembangan SIG hingga akhir 1980-an.
Pengembangan
SIG dari universitas berikutnya adalah ILWIS
(Integrated Land and Water Information System), Pada perayaan ulang tahun
desember 1985, Allard Meijerink menampilkan sebuah riset baru berupa
sistem informasi geografis untuk penentuan zone pengguna tanah (landuse)
dan manajemen pemanfaatan sumber daya air.
Kemudian perangkat lunak SIG dikembangkan oleh Universitas
Clark, Amerika Serikat. Perangkat tersebut dirancang untuk menyediakan
tools bagi penelitian geografi secara professional dengan biaya murah.
2.2.4 Pengembangan
Sistem
Infor masi Geografis di Lingkungan
Per usahaan
Saat ini perkembangan perangkat SIG junstru didominasi oleh
perusahaan swasta yang berbadan hukum (Corporated). Jumlah perusahaan
pengembang perangkat SIG semakin meningkat dari tingkat software house
yang relatih kecil hingga perusahaan besar. Salah satu perusahaan yang
menghasilkan produk SIG adalh ESRI Inc. pada awalnya ESRI menggunakan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
17
teknik dan ide-ide yang pernah dikembangkan oleh Harvard University dan
memasukkan banyak feutures.
Pada tahun 1981, ESRI telah merilis ARC/INFO yang sukses
mengemplementasikan ide pemisahan data atribut dan informasi spasial. Dan
pada tahun 1991, ESRI mengembangkan Arc View untuk digunakan
dikomputer dekstop dimana Arc View memiliki tampilan yang lebih menarik
dan interaktif. Pada tahun 1986, MapInfo Corp memulai mengembangkan
perangkat SIG MapInfo. Sejak awal produk ini ditujukan untuk komputer
desktop atau PC dengan DOS sebagai sistem operasinya. Dengan demikian
produk MapInfo juga tersebar keseluruh dunia bersama dengan penyebaran
PC dan sistem operasinya. MapInfo cukup diminati para pengguna SIG karena
memiliki karakteristik yang menarik, mudah digunakan, murah, tampilan yang
interaktif, user friendly dan dapat di customize dengan menggunakan bahasa
script yang dimilikinya.
2.3 Sistem Informasi Geografis Pr ovinsi J awa Timur
Provinsi Jawa Timur adalah sebuah provinsi di bagian timur Pulau Jawa,
Indonesia. Ibukota terletak di Surabaya. Luas wilayahnya 47.922 km², dan
jumlah penduduknya 37.476.757 jiwa (2010). Jawa Timur memiliki wilayah
terluas di antara 6 provinsi di Pulau Jawa, dan memiliki jumlah penduduk
terbanyak kedua di Indonesia setelah Jawa Barat. Jawa Timur berbatasan
dengan Laut Jawa di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan,
serta Provinsi Jawa Tengah di barat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
18
Wilayah Jawa Timur juga meliputi Pulau Madura, Pulau Bawean, Pulau
Kangean serta sejumlah pulau-pulau kecil di Laut Jawa dan Samudera Hindia
(Pulau Sempu dan Nusa Barung).Provinsi Jawa Timur terletak pada 9º 0' - 4º
50' LS110º 30' - 116º 30' BT.
Provinsi Jawa Timur memiliki batas-batas sebagai berikut :
1.
Sebelah selatan berbatasan dengan
: Samudera Hindia
2.
Sebelah Utara berbatasan dengan
: Laut Jawa.
3.
Sebelah Barat berbatasan dengan
: Provinsi Jawa Tengah
4.
Sebelah Timur berbatasan dengan
: Selat Bali
Panjang bentangan barat-timur sekitar 400 km. Lebar bentangan utaraselatan di bagian barat sekitar 200 km, namun di bagian timur lebih sempit
hingga sekitar 60 km. Madura adalah pulau terbesar di Jawa Timur, dipisahkan
dengan daratan Jawa oleh Selat Madura. Pulau Bawean berada sekitar 150 km
sebelah utara Jawa. Di sebelah timur Madura terdapat gugusan pulau-pulau,
yang paling timur adalah Kepulauan Kangean dan yang paling utara adalah
Kepulauan Masalembu. Di bagian selatan terdapat dua pulau kecil yakni Nusa
Barung dan Pulau Sempu.
Secara administratif, Jawa Timur terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota,
menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki jumlah kabupaten
atau kota terbanyak di Indonesia.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
19
Adapun Kabupaten di Provinsi J awa Timur antar a lain :
No.
Kabupaten/Kota
Ibu kota
Bupati/Wali Kota
1
Kabupaten Bangkalan
Bangkalan
Makmun Ibnu Fuad
2
Kabupaten Banyuwangi
Banyuwangi
Abdullah Azwar Anas
3
Kabupaten Blitar
Kanigoro
Heri Nugroho
4
Kabupaten Bojonegoro
Bojonegoro
Suyoto
5
Kabupaten Bondowoso
Bondowoso
Amin Said Husni
6
Kabupaten Gresik
Gresik
Sambari Halim Radianto
7
Kabupaten Jember
Jember
MZA Djalal
8
Kabupaten Jombang
Jombang
Nyono Suharli Wihandoko
9
Kabupaten Kediri
Kediri
Haryanti Sutrisno
10
Kabupaten Lamongan
Lamongan
Fadeli
11
Kabupaten Lumajang
Lumajang
Sjahrazad Masdar
12
Kabupaten Madiun
Caruban
Muhtarom
13
Kabupaten Magetan
Magetan
Sumantri
14
Kabupaten Malang
Kepanjen
Rendra Kresna
15
Kabupaten Mojokerto
Mojosari
Mustofa Kamal Pasa
16
Kabupaten Nganjuk
Nganjuk
Taufiqurrahman
17
Kabupaten Ngawi
Ngawi
Budi Sulistyono
18
Kabupaten Pacitan
Pacitan
Indratato
19
Kabupaten Pamekasan
Pamekasan
Achmad Syafii
20
Kabupaten Pasuruan
Pasuruan
Irsyad Yusuf
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
20
2.4
21
Kabupaten Ponorogo
Ponorogo
Amin
22
Kabupaten Probolinggo
Kraksaan
Puput Tantriana Sari
23
Kabupaten Sampang
Sampang
Fannan Hasib
24
Kabupaten Sidoarjo
Sidoarjo
Saiful Ilah
25
Kabupaten Situbondo
Situbondo
Dadang Wigiarto
26
Kabupaten Sumenep
Sumenep
Busyro Karim
27
Kabupaten Trenggalek
Trenggalek
Mulyadi WR
28
Kabupaten Tuban
Tuban
Fathul Huda
29
Kabupaten Tulungagung
Tulungagung
Syahri Mulyo
30
Kota Batu
Batu
Eddy Rumpoko
31
Kota Blitar
Blitar
Samanhudi Anwar
32
Kota Kediri
Kediri
Samsul Ashar
33
Kota Madiun
Madiun
Bambang Irianto
34
Kota Malang
Malang
Muhammad Anton
35
Kota Mojokerto
Mojokerto
Abdul Gani Soehartono
36
Kota Pasuruan
Pasuruan
Hasani
37
Kota Probolinggo
Probolinggo
HM Buchori
38
Kota Surabaya
Surabaya
Tri Rismaharini
Badan Penanggulangan Kebencanaan Daer ah Provinsi J awa
Timur.
Tugas utama dan Fungsi dari Badan Penanggulangan Kebencanaan
Daerah Provinsi Jawa Timur antara lain :
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
21
BPBD Provinsi Mempunyai Tugas :
1. Menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
kebencanaan yang mencakup pencegahan kebencanaan, penanganan
darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara adil dan setara.
2. Menetapkan
standarisasi
serta
kebutuhan
penyelenggaraan
penanggulangan kebencanaan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
3. Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan kebencanaan.
4. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan kebencanaan.
5. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan kebencanaan kepada kepala
daerah setiap bulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat kebencanaan.
6. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang dalam
berbagi wilayah yang ada di Jawa Timur dan Sekitarnya.
7. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan melaksanakan kewajiban
lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
8. Penetapan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan
kebencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, sesuai dengan
kebijakan Pemerintah Daerah dan Badan Nasional Penanggulangan
Kebencanaan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
22
BPBD Provinsi Mempunyai Fungsi :
1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan kebencanaan dan
penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan
efisien.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan kebencanaan
secara
3.
terencana, terpadu dan menyeluruh.
Penyusunan
pedoman
operasional
terhadap
penanggulangan
kebencanaan.
4. Penyampaian informasi kegiatan penanggulangan kebencanaan kepada
masyarakat.
5 . Penggunaan dan pertanggungjawaban sumbangan / bantuan.
6.
Pelaporan penyelenggaraan penanggulangan kebencanaan.
7.
Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Badan Penanggulangan Kebencanaan Daerah Provinsi Jawa Timur
telah merumuskan visinya untuk lima tahun kedepan (2009-2014) salah
satunya adalah, “Terwujudnya Penanggulangan Kebencanaan Secara
Cepat, Tepat,Efektif dan Efisien.”, Yang mana di provinsi Jawa Timur ini
merupakan salah satu daerah yang memiliki kerawanan Kebencanaan cukup
tinggi salah satunya adalah jenis Kebencanaan yang sering terjadi oleh sebab
itu sangat membutuhkan sistem yang mumpuni dalam memproses data
Informasi Kebencanaan dari setiap daerah di kawasan di tingkat provinsi
Jawa Timur baik Kabupaten maupun kecamatan yang berada didaratan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
23
maupun yang berada dikepulauan (Berkas Kebencanaan Provinsi Jatim).
Pengelompokan Jenis Kebencanaan di Provinsi Jawa Timur terdiri-dari :
1. Macam Kebencanaan
Ada berbagai jenis kebencanaan. Secara umum, dari sisi titik awalnya,
kebencanaan
ini
dapat
digolongkan
dalam
kebencanaan
geologis,
kebencanaan meteorologis dan kebencanaan anthropogenis (disebabkan
manusia). Kadang-kadang pengelompokan ini berbaur karena suatu jenis
kebencanaan dapat diperkuat atau menjadi sebab kebencanaan lainnya,
misalnya kebakaran yang luas dapat terjadi akibat patahnya pipa gas pada
saat gempa bumi, atau hujan lebat baru menjadi banjir ketika pintu air
dirusak oleh manusia. Namun secara umum pembagian ini dapat atau harus
dilakukan karena antisipasinya berbeda.
a.
Kebencanaan Geologis
Kebencanaan geologis terdiri dari:
1). Earthquake (Gempa bumi) – yang waktu kejadiannya tidak bisa
diprediksi.
2). Tsunami – yang terutama disebabkan oleh gempa bumi di laut
dalam kondisi tertentu, selain dapat juga oleh letusan gunung api
bawah laut (seperti Krakatau, 1883) atau jatuhnya asteroid besar ke
dalam laut. Kapan tsunami akan menghantam daratan dapat
diprediksi sehingga dapat dibuat Early Warning System meskipun
waktu yang tersisa hanya berkisar 5-20 menit.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
24
3). Volcano – aktivitas vulkanik (gunung) api yang waktu kejadiannya
dapat diprediksi dengan baik karena aktivitas gunung api ini selalu
melalui proses yang dikenal baik.
4). Slide – longsor, waktu kejadiannya tidak bisa diprediksi namun
tanda-tanda tanah yang akan longsor biasanya dikenali.
b. Kebencanaan Meteorologis
1). Flood (banjir) – adalah kejadian ketika debit air (air yang masuk ke
suatu tempat dari curah hujan, limpahan atau run-up pasang laut)
lebih besar dari kredit air (air yang keluar dari tempat tersebut baik
karena meresap ke dalam tanah, diuapkan maupun dibuang ke
tempat lain.
2). Wave (gelombang laut) – termasuk yang menyebabkan abrasi.
3). Wildfire (kebakaran liar) – termasuk kebakaran hutan – sebagian
dapat disebabkan faktor manusia (pembukaan lahan), namun
kebakaran yang meluas hanya dimungkinkan oleh kondisi hutan
atau belukar yang kering.
4). Drought (kekeringan) – yang umumnya diikuti oleh gagal panen.
5). Storm (topan) – atau disebut juga angin puting beliung. Meski
Indonesia bukan daerah yang dilalui siklon tropis (seperti hurricane,
tornado) namun angin puting beliung dengan intensitas di bawah
hurricane sering terjadi di beberapa tempat.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
25
Semua kebencanaan meteorologis saat ini termasuk fenomena yang
dapat diprediksi cukup baik setelah ada sistem pemantauan yang terpadu
dengan stasiun pemantau dan satelit cuaca. Kebencanaan meteorologis juga
selalu memiliki interaksi dengan aktivitas manusia (lahan hijau / lahan
resapan air, drainase, pintu air, pompa). Pembagian secara detil ini juga
terkadang sulit karena faktor pelaporan yang mensimplifikasi (generalisasi).
Misalnya, gempa yang menimbulkan tsunami di NAD dan Nias 2004 sering
disatukan menjadi gempa-tsunami, sehingga seluruh wilayah NAD seperti
terkena kebencanaan ini. Padahal wilayah di pedalaman hanya terkena
gempa, tidak oleh tsunami. Dampak kerusakan yang parah lebih disebabkan
oleh tsunami, bukan oleh gempanya sendiri. Demikian juga banjir dan
longsor sering disatukan, padahal ada juga longsor tanpa banjir, atau banjir
tanpa longsor. Sebuah Kajian atas Peta-peta Multi-Kebencanaan.
c. Kebencanaan Anthropogenis
Kebencanaan anthropogenis adalah kebencanaan yang secara langsung
muncul karena kesalahan, kesengajaan atau kelalaian manusia yang berakibat
luas pada lingkungan. Yang termasuk kebencanaan anthropogenis misalnya
kerusakan industri (contoh kerusakan pabrik kimia di Bhopal atau ledakan
PLTN di Chernobyl) atau kecelakaan transportasi (misalnya kebocoran
tanker Exxon Waldez di Alaska).Kebencanaan anthropogenis lain yang dapat
terjadi (dan juga dilaporkan ke BAKORNAS-PB):
a) Terorisime / sabotase (WTC 11 September 2001)
b) Kerusuhan / konflik sosial (semacam di Jakarta 13 Mei 1998).
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
26
Di Indonesia, kebencanaan besar yang diduga anthropogenis adalah
kasus semburan lumpur panas PT Lapindo Brantas di Porong Sidoarjo. Meski
ada dugaan bahwa ada peran geologis di situ, namun tanpa dipicu aktivitas
pemboran (baik ada kesalahan maupun tidak),barangkali semburan ini tidak
terjadi.
2.5 Database Management System (DBMS)
Database management sistem merupakan kumpulan program yang
digunakan untuk membuat dan mengolah basis data.
Suatu DBMS
merupakan sistem perangkat lunak secara umum dapat digunakan untuk
melakukan pemrosesan dalam hal pendefinisian, penyusunan, dan manipulasi
data untuk berbagai aplikasi.
1. Pengenalan Basis Data
Perkembangan teknologi pengolahan basis data mempunyai pengaruh
besar terhadap perkembangan penggunaan komputer.
Sebagai contoh,
pemakaian teknologi basis data dalam pengolahan data yang berjumlah besar
untuk keperluan bisnis, teknik, pendidikan, kesehatan, hukum, prpustakaan,
dan sebagainya akan sangat efisien bila komputer digunakan.
Basis data (database) dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu
benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain. Pengertian
basis data tersebut diatas masih sangat umum. Dalam praktek, penggunaan
istilah basis data menurut Elmasri R. (1994) lebih dibatasi pada arti implisit
yang khusus, yaitu sebagai berikut:
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
27
a. Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (“real
world” atau “mini word”). Misalnya basis data perbankan, perpustakaan,
pertahanan, perpajakan, dan sebagainya.
b. Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara
logika mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara
acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
c. Basis data perlu dirancang, dibangun, dan data dikumpulkan untuk suatu
tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa
aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
2. Perancangan Basis Data
Pada perancangan basis data ini terdapat dua kegiatan, yaitu :
perancangan sistem basis data dan perancangan sistem aplikasi (program)
untuk menggunakan dan memproses basis data.
Tujuan perancangan basis data adalah :
a. Memenuhi kebutuhan informasi sesuai yang diperlukan oleh pemakai
untuk aplikasi tertentu.
b. Mempermudah pemahaman terhadap struktur informasi yang tersedia
dalam basis data.
c. Memberikan keterangan tentang persyaratan pemrosesan dan kemampuan
sistem, seperti lama pengaksesan data, kapasitas memori yang harus ada,
dan sebagainya.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
28
Tujuan tersebut sangatlah sukar untuk dipenuhi secara mutlak. Hal ini
disebabkan tidak jarang terjadi bahwa perancangan basis data dimulai dengan
pendefinisian persyaratan seadanya. Sebaliknya, rancangan dari basis data
merupakan pendefinisian skema yang kompak dan tidak mudah untuk diubah
jika sistem basis data sudah diimplementasikan. Oleh karena itu, diperlukan
Tahap proses perancangan basis data yang dapat diharapkan memeperoleh
hasil yang sesuai dengan tujuan, yaitu :
1. Koleksi dan analisis persyaratan.
2. Perancangan konseptual basis data.
3. Pemilihan database management sistem.
4. Perancangan logikal basis data.
5. Perancangan fisikal basis data (pemetaan model data).
6. Implementasi sistem basis data.
Secara paralel harus dilakukan :
a. Perancangan struktur dan isi data, atau disebut juga analisis data.
b. Perancangan pemrosesan data dan program aplikasi (transaksi data),
atau disebut juga analisis fungsional.
Adanya saling ketergantungan antara kedua kegiatan tersebut
diatas ; suatu data tidak akan dimasukkan dalam model, kecuali data
tersebut akan digunakan dalam transaksi data. Dan sebaliknya transaksi
data tidak akan dapat dilakukan tanpa mengacu pada data yang ada
dalam model.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
29
3. Konsep Database Management Sistem
Dalam database dikenal istilah database management system
(DBMS) yang merupakan kumpulan database dan software dimana
software tersebut digunakan untuk memanipulasi database tersebut,
seperti menambah data, menghapus data, mengambil data dan membaca
data.
Suatu DBMS berisi suatu koleksi data yang saling berelasi dan
satu set program untuk mengakses data tersebut.
Set program
pengelolah
dibuat
merupakan
satu
paket
program
yang
agar
memudahkan dan mengefisienkan pemasukan dan perekaman informasi
dan pengambilan atau pembacaan informasi kedalam database.
4. Paket Bahasa Database Management Sistem (DBMS)
Paket bahasa dalam DBMS dibagi menjadi tiga, yaitu :
a) Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan struktur database yang menggambarkan
desain database secara keseluruhan yang dispesifikasikan dengan
bahasa khusus. Dengan bahasa inilah kita dapat membuat table baru,
membuat index, dan sebagainya. Hasil kompilasi dari perintah DDL
adalah satu set dari table yang disimpan dalam file khusus yang
disebut Data Dictionary atau Directory.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
30
b) Data Manipulation Language (DML)
DML merupakan bentuk bahasa database yang berguna untuk
melakukan manipulasi dan pengambilan data pada database.
Manipulasi data dapat berupa :
1) Mengubah data di suatu database.
2) Menyisipkan data baru ke database.
3) Menghapus data dari database.
Pada dasarnya ada dua tipe DML yaitu :
a)
Procedural : pemakai menentukan data apa yang diinginkan
dan bagaimana cara mendapatkannya.
b)
Non procedural : pemakai menentukan data apa yang
diinginkan tanpa menyebutkan bagaimana cara
mendapatkannya.
c)
Query
Query merupakan bagian data manipulation language yang
berfungsi untuk pengambilan informasi. Query language ada tiga
yaitu :
1)
SQL (Structured Query Language)
SQL merupakan bahasa query untuk sistem relasi. Ada tiga
struktur dasar ekspresi SQL yaitu :
a). Select, untuk memilih atribut-atribut yang ingin
ditampilkan.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
31
b). From, untuk menentukan asal tabel (source table).
c). Where, untuk menentukan syarat-syarat dari field-field yang
akan ditampilkan.
d) Quel (Query Language For The Ingres Database Systems)
Struktur dasarnya berupa perhitungan relasi tupel, setiap
quel query diekspresikan dengan tiga tipe klausa :
1. Range of, berisi deklarasi setiap variabel tupel
clausa.
2. Ratrieve, untuk memilih atribut-atribut yang ingin
ditampilkan.
3.
Where, berisi tentang prediksi seleksi (selection
predicate).
e) QBE (Query By Example)
QBE query diekspresikan dengan menggunakan skeleton
tabel dimana tabel ini menunjukkan skema relasional.
5. Penggunaan Database
Penggunaan yang berkaitan dengan database yaitu :
a. Database Manager
Suatu database manager adalah suatu modul program yang
menyediakan interface antara penyimpanan data low-level dalam
database dengan suatu aplikasi program dan query yang diajukan
sistem.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagia