OPINI MAHASISWA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA TENTANG PEMBERITAAN PENDUPLIKASIAN LOGO OLEH INKOMTEHSNAB RUSIA.

9

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2. 1

Landasan Teor i

2.1.1

Penger tian Surat Kabar
Menurut Mc Quail memberikan pengertian surat kabar dalam artian sempit

adalah suatu lembaga atau oragnisasi yang termasuk dalam media massa cetak,
yang menyebarkan berita sebagai kata jurnalistik berupa lembaran, karangan dan
iklan yang disebarluaskan secara umum (Mc Quail, 1994: 153).
Saat ini surat kabar telah berkembang hingga terdapat beberaspa jenis,
yang dapat dibedakan menurut berbagai kriteria, misalnya menurut frekuensi
terbit (harian, mingguan, bulanan), bentuk (standart atau tabloid), kelas ekonomi
pembacanya, peredarannya (lokal atau nasional), penekanan isina (ekonomi,

kriminal, agama, atau politik dan umum) dan sebagainya (Kasali, 1992: 100).
Batasan surat kabar menurut Asegaff (1991: 140) adalah penerbitan yang
berupa lembaran yang berisi berita–berita, karangan–karangan dan iklan, yang
dicetak dan terbit secara tetap atau periodik dan dijual untuk umum.
Di samping itu dasarnya surat kabar tersebut mempunyai ciri–ciri dan
keunggulan. Adapun ciri–ciri dari surat kabar yaitu sebagai berikut:
1. Publisitas
Yang dimaksud dengan publisitas (publicity) adalah penyebaran pada
publik atau khalayak. Karena diperuntukan, maka sifat surat kabar adalah
umum. Isi surat kabar terdiri dari segi lembarannya jika surat kabar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

mempunyai halaman yang banyak, isinya juga dengan sedirinya pula akan
memenuhi kepentingan khalayak yang lebih banyak
2. Periodesitas (periodicity)
Keteraturan terbitnya surat kabar bisa satu kali sehari, bisa dua kali sehari,

dapat pula satu kali atau dua kali seminggu. Penerbitan lainnya seperti
buku umpamanya, tidak disebarkan secara periodik, tidak teratur, karena
terbitna satu kali. Kalaupun ada yang diterbitkan lebih dari satu kali,
terbitnya itu tidak teratur. Jadi terbitan seperti buku mempunyai khas
periodesitas, meskipun disebarkan kepada khalayak dan isinya meyangkut
kepentingan umum.
3. Heterogenitas
Yang dimaksud heterogenitas sebagai ciri ketiga surat kabar yaitu bahwa
surat kabar mempunyai segmentasi atau menjangkau/menerpa semua
khalayak dengan berbagai macam tingkat sosial, ekonomi, usia, jenis
kelamin, pendidikan dan pekerjaan.
4. Universalitas
Kemestaan isinya, aneka ragam dan dari seluruh dunia. Sebuah penerbitan
berkala yang isinya mengkhususkan dari pada suatu profesi atau aspek
kehidupan, seperti majalah kedokteran, arsitektur, koperasi atau pertanian,
tidak termasuk pada surat kabar. Adalah benar bahwa berkala tersebut
diperuntukan khalayak terbit secara periodik, tetapi ciri khas universalitas
tidak ada, sebab lainnya mengenai suatu aspek kehidupan saja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

5. Aktualistas
Aktualitas (actuality) sebagai ciri dari surat kabar adalah mengenai berita
yang disiarkannya. Aktualitas, menurut kata asalna, berati “kini” dan
“keadaan sebenarnya.” Kedua-duanya sangat erat sekali sangkut pautnya
dengan berita yang disiarkan surat kabar. Berita adalah laporanyang
mengenai peristiwa yang baru terjadi dan yang melaporka harus benar.
Tetapi yang dimaksudka dengan aktualitas sebagai ciri khas surat kabar
adalah pertama,

yakni kecepatan laporan, tanpa menyampingkan

pentingnya kebenaran berita. Hal–hal yang disiarkan media cetak lainnya
bisa saja mengandung kebenaran, tetapi belum mengenai sesuatu yang
baru terjadi. Pada kenyataannya, memang isi surat kabar beraneka ragam,
selain berita yang terdapat artikel, cerita bersambung, cerita bergambar,
teka–teki dan lain sebagainya yang bukan merupakan laporan cepat.

Kesemuannya itu sekedar untuk menunjang upaya pembangkitan minat
agar surat kabar bersangkutan dibeli orang
6. Terdokumentasi
Yang dimaksud terdokumentasi sebagai ciri surat kabar yang kelima yaitu
bahwa surat kabar dapat didokumentasikan atau disimpan. Dari berbagai
fakta yang disajikan di surat kabar dalam bentuk berita atau artikel, dapat
dipastikan ada beberapa diantaranya yang oleh pihak-pihak tertentu
penting untuk diarsipkan atau dibuat kliping (Effendy, 2003: 91).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Keunggulan dari surat kabar, yaitu sebagai berikut:
1. Jangkuan distribusi (surat kabar) yang dibatasi.
2. Harga satuan (surat kabar) murah dan dapat dibeli eceran.
Secara mikro (surat kabar) dapat hadir di seluruh kota besar di Indonesia
dan memenuhi sasaran informasi secara general, yakni khalayak yang memiliki.
Karena beragamnya media massa, media cetak (surat kabar) sebagai media massa

yang statis dan megutamakan pesan–pesan visual, memiliki beberapa kelebihan
yang dapat dipilih oleh khalayak sebagai tempat pemenuhan kebutuhan. Media
cetak surat kabar adalah suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan oleh orang
lain dan rekaman peristiwa yang dianggap oleh para jurnalis diubah dalam bentuk
kata–kata, gambar, foto dan sebagainya, dengan kata lain pesan–pesan dalam
media cetak adalah dokumenter.

2.1.2. Fungsi Surat Kabar
Fungsi surat kabar sebagai media massa menyebutkan pers sebagai
penyebar informasi yang obyektif dan edukatif, melakukan kontrol sosial yang
konstruktif menyalurkan aspirasi masyarakat, meluaskan komunikasi dan peran
serta positif bagi masyarakat (Rachmat, 1993: 217).
Menurut Onong Uchjana Effendy fungsi-fungsi surat kabar terdiri dari :
1. Fungsi menyiarkan informasi
Fungsi yang pertama dan utama surat kabar yaitu menyiarkan informasi.
Khalayak pembaca berlangganan atau membeli surat kabar dikarenakan
membutuhkan informasi mengenai berbagai hal di bumi ini, mengenai peristiwa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


13

yang terjadi, gagasan atau pikiran orang lain, apa yang dilakukan orang lain, apa
yang dikatakan orang lain, dan lain sebagainya.
2. Fungsi mendidik
Sebagai sarana pendidikan massa (mass education). Surat kabar memuat
tulisan-tulisan yang mengandung pengetahuan, sehingga khalayak pembaca
menjadi bertambah pengetahuannya. Fungsi mendidik ini bisa secara implisit
dalam bentuk berita, dapat juga secara eksplisit dalam bentuk artikel atau tajuk
rencana. Kadang-kadang cerita bersambung atau bergambar juga dapat
mengandung unsur pendidikan.
3. Fungsi menghibur
Hal-hal yang bersifat hiburan sering dimuat surat kabar untuk
mengimbangi berita-berita lempang (hard news) dan artikel-artikel yang berbobot.
Isi surat kabar yang berisi hiburan bisa berbentuk cerita pendek, cerita bergambar,
pojok, teka-teki silang, karikatur, dan kadang-kadang tajuk rencana. Tujuan
pemuatan isi yang mengandung hiburan itu, semata-mata untuk melemaskan
ketegangan pikiran setelah pembaca disuguhi berita dan artikel yang berat-berat.
4. Fungsi mempengaruhi

Adalah fungsi yang keempat ini, yakni fungsi mempengaruhi, yang
menyebabkan surat kabar memegang perana penting dalam kehidupan
masyarakat. Fungsi mempengaruhi dari surat kabar secara implisit terdapat pada
berita, sedangkan secara eksplisit terdapat pada tajuk rencana dan artikel
(Effendy, 1993:122-123)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.1.3

Ber ita
Berita berasal dari bahasa sansekerta, yakni Vrist yang dalam bahasa

inggris disebut Write, arti sebenarnya ialah ada atau tidak terjadi. Sebagian ada
yang menyebutkan dengan Vrita yang dalam bahas Indonesia kemudian menjadi
berita atau warta. Menurut bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminto,
“berita” berarti kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia

terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “laporan mengenai kejadian
atau peristiwa yang hangat”. Jadi berita dapat dikaitkan dengan kejadian atau
peristiwa yang terjadi (Djuroto, 2002 : 46).
Prof. Mitchel V. Charnley dalam bukunya “reporting” memberikan
batasan definisi berita sebagai berikut:
“News is the timely report of facts or opinion either interst or importance,
or both, to a considerable number of people” (1965 : 24). (Berita adalah laporan
tercepat mengenai fakta atau opini yang mengandung hal yang menarik minat atau
penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk) (Effendy, 1982 : 24).
Djafar H. Assegaff dalam bukunya Jurnalistik Masa Kini, mendefinisikan
berita dalam arti jurnalistik, sebagai berikut:
“Berita sebagai laporan tentang fakta atau ide yang termasa dan dipilih
oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang kemudian dapat menarik
pembaca. Entah karena luar biasa karena penting atau akibatnya karena mencakup
segi-segi human interest seperti humor, emosi, dan ketegangan” (Assegaff, 1982:
24 ).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


15

Untuk membuat berita, paling tidak harus memenuhi dua syarat, yaitu
faktanya tidak boleh diputar sedemikian rupa sehingga kebenaran tinggal sedikit
saja, yang kedua bahwa berita itu bisa menceritakan segala aspek secara lengkap.
Biasanya suatu media lebih menyukai peristiwa besar atau penting terjadi dalam
skala waktu yang sesuai dengan jadwal produksi normal, serta menyukai pula
peristiwa yang paling mudah diliput dan dilaporkan serta mudah dikenal dan
dipandang relevan (Djuroto, 2002: 48).
Faktor yang berkaitan dengan aliran lain, adalah kedekatan media tentang
peristiwa yang sesuai dengan harapan yang dimiliki khalayak, keinginan untuk
melanjutkan peristiwa yang sudah terjadi, yang dipandang layak diberitakan
keinginan adanya kesinambungan diantara berbagai jenis berita (Mc Quail, 1991:
193).
Ditegaskan bahwa News Must Be Factual, maka ditarik kesimpulan bahwa
berita atau sesuatu dikatakan berita bila ada fakta, interest, dan komunikan atau
khalayak (Mc Quail, 1991: 120).

2.1.3.1 Unsur -unsur Ber ita
Dalam upaya menarik perhatian pembaca perlu diperhatikan unsur-unsur

penting dalam berita antara lain:
1. Faktual
Isi berita harus merupakan suatu yang berdasarkan fakta, bukan fakta yang
dibuat-buat. Suatu berita harus sesuai dengan fakta yang sebenarnya, jujur,
tanpa prasangka, dan tidak mendramatisir.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2. Objektifitas
Apa yang dilihat dan didengar itulah yang akan ditulis seorang wartawan
menjadi sebuah tulisan yang berisi pemaparan dan penguraian peristiwa
atau pendapat. Suatu berita yang objektif tidak dicampuri dengan sifat
subjektifitas atau opini pribadi dan peliput beritanya.
3. Nilai Berita
Suatu berita akan dianggap penting jika menyangkut kepentingan orang
banyak. Berita


yang bernilai harus terdapat keterikatan dengan

kepentingan umum. Sebuah berita dianggap bernilai jika berita itu
merupakan kejadian atau peristiwa yang akan berpengaruh pada kehidupan
masyarakat yang luas, atau dinilai perlu diketahui dan diinformasikan
kepada khalayak seperti kebijakan baru pemerintah, kenaikan harga, dan
sebagainya.
4. Aktual
Jarak antara terjadinya peristiwa ataupun suatu pendapat saat diucapkan
dengan saat diturunkannya berita itu, hendaknya secepatnya sebab jika
terlewati beberapa hari saja terutama berita peristiwa, maka nilai
aktualitasnya sudah basi.
5. Menarik
Berita yang disajikan harus berisi peristiwa atau pendapat yang memang
menarik perhatian sebagian besar pembaca. Biasanya berita yang menarik
adalah tentang sesuatu yang belum pernah terjadi. Suatu berita dikatakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

menarik apabila informasi yang disajikan membangkitkan kekaguman,
rasa lucu, atau humor atau informasi mengenai pilihan hidup.

2.1.4

Opini

2.1.4.1 Penger tian Opini
Opini adalah satu hasil interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu hal
yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan. Dalam kaitannya dengan proses
komunikasi terdapat efek dan salah satu jenisnya yaitu opini atau pendapat
(Sastropoetro: 1987)
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, opini adalah a). Pikiran atau
anggapan, dan b). Apa yang disangka (dikira, dipikir) tentang sesuatu hal (orang
atau peristiwa, dan sebagainya)
Opini juga diekspresikan sebagai pernyatakan suatu pernyatakan sikap
dalam kata-kata yang digolongkan menjadi pendapat positif (pernyataan ang
mendukung) pendapat netral (pendapat tentang keragua-raguan) serta pendapat
negatif (penyataan yang tidak mendukung) (satropoetro, 1987:51)
Opini public menurut Leonard W Doob adalah sikap orang-orang
mengenai sesuatu soal, dimana mereka merupakan anggota dari sebuah
masyarakat yang sama. (Sunarjo: 1984)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.1.4.1.1 Istilah-Istilah Opini Publik
Menurut Emory S. Bogardus istilah opini antara lain:
1. Personal opinion
Opini personal adalah penafsiran individual mengenai berbagai masalah
dimana tentangnya tidak terdapat suatu pandangan yang sama.
2. Private Opinion
Opini

pibadi

ini

merupakan

aspek

yang

sangat

penting

bagi

berkembangnya opini personal. Hal ini disebabkan opii pribadi adalah
suatubagian dari opini personal yang tidak dinyatakan.
3. Group Opinion
Opini group terbagi dari:
a. Majority Opinion(opini mayoritas)
Opini mayoritas adalah opini yang dinyatakan atau sedikit-dikitnya
dirasakan oleh lebih dari setengah dari sesuatu kelompok atau sesuatu
lingkungan.
b. Minority Opinion (opini minoritas)
Opini minoritas adalah suatu konklusi yang didukung oleh kurang dari
separuh jumlah anggota kelompok yang berkepentingan.
4. Coalition Opinion (opini koalisi)
Opini koalisi adalah gabungan dari beberapa opini minoritas. Opini
tumbuh karena pengaruh-pengaruh dari luar yang memerlukan adanya
penggabungan opini. Apabila pengaruh-pengaruh itu sudah tidak ada maka

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

opini koalisi yang berperan sebagai opini mayoritas akan buyar kembali
kedalam kepingan-kepingan opini minoritas.
5. Concensus Opinion (opini konsensus)
Opini konsensus adalah bentuk opini yang mempunyai kekuatan lebih dari
opini mayoritas, karena diwujudkan melalui proses diskusi atau mufakat
bersama.
6. General Opinion (opini umum)
Opini umum ini adalah opini yang berakar kepada tradisi serta adat
istiadat, berkembang dari dahulu hingga sekarang da telah diterima
sebagaimana adanya tanpa kesadaran dan kritik dari generasi lama oleh
geerasi yang lebih muda. (Sunarjo: 1984)

2.1.4.1.2 Pembentukan Opini
Persepsi lahir dari adanya pengalaman masa lalu yang dipertajam oleh
nilai-nilai budaya, nilai-nilai yang dianut, serta berita-berita yang berkembang.
Komponen ini sepertinya memberikan suatu rekaman dibenak seseorang dan siap
diputar kelak dikemudian hari bila ia dihadapkan dengan stimuli tentu. Stimuli
yang masuk akan dicocokkan dengan rekaman yang ada untuk memberikan suatu
interpretasi. Interpretasi inilah yang melahirkan pendirian seseorang.

Gambar 2.1 Hubungan antar a per sepsi, pendirian dan opini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Pendirian yang diungkapkan, dalam bentuk apapun (bahasa tubuh, raut
muka, ekspresi, dan sebagainya) disebut Opini. Opini dari para individu ini akan
berkembang menjadi sesuatu konsensus apabila masyarakat dalam segmen
tertentu mempuyai kesamaan tertentu. Konsensus yang sudah matang dan
menyatu dalam masyarakat itulah yang disebut opini publik, yakni opini milik
masyarakat tertentu.
Sebagai bahan ramuan pembentukan opini, pendirian mempunyai tiga
komponen yang dikenal sebagai A-B-Cs of attitude, yaitu Perasaan, Perilaku,
Pegertian.
a. Komponen Affect atau Perasaan (Emosi)
Bahasa memberikan label perasaan pada unsur-unsur affect, seperti
suka-tidak suka, sayang, benci, takut, senang, sedih, bangga, bosan, dan
sebagainya. Singkat kata, komponen afektif ini merupakan elemen
evaluasi dalam unsur pendirian berdasarkan perasaan seseorang untuk
menilai sesuatu baik atau buruk.
b.

Komponen Behavior atau Perilaku
Komponen ini merupakan elemen penggerak aktif dalam pendirian
atau pribadi seseorang. Contohnya adalah: beli, hancurkan, pilih, berikan.

c. Komponen Cognition atau pengertian
Menjelaskan tentang fugsi, implikasi dan konsekuensi atas objek
penelitian. Secara umum, cognition merupakan suatu kepercayaan yang
dipegang oleh sesorang tentang suatu objek pendirian. ( Bilson
Simamora: 2001)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.1.4.2 Unsur -Unsur Opini
adalah tanggapan aktif tentang rangsangan. Tanggapan disusun melalui
interpretasi personal yang di turunkan dan akan menimbulkan perasaan, pikiran,
dan kesudiannya tentang sesuatu yang terjadi. Setiap opini mempunyai tiga unsur,
yaitu:
1. Kepercayaan (Kepercayaan berkaitan dengan unsur Kognitif)
Kepercayaan mengacu pada sesuatu yang diterima khalayak, benar atau
tidaknya berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi
sekarang dan persepsi yang berkesinambungan.
2. Nilai
Melibatkan kesuka-ketidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan
ketakutan, bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya
apakah kuat, lemah, netral.
3. Pengharapan
Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan.
Pengharapan, ditentukan dari pertimbangan tentang sesuatu yang terjadi
pada masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi
jika dilakukan perbuatan tertentu. (Sunarjo, 1997).
Dari unsur-unsur tersebut dapat disimpulkan bahwa opini tidak bisa
dilepaskan dari kepercayaan, nilai dan pengharapan seseorang. Hal ini
dikarenakan, ketiga unsur tersebut mempunyai peranan dalam membentuk opini
seseorang. Unsur kepercayaan terkait dengan rasa suka dan tidak suka seseorang
dalam menilai sesuatu, sedangkan unsur pengharapan berkaitan dengan harapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

seseorang tentang suatu objek yang dilandasi pada masa lalu, dan keadaan yang
sekarang.
Opini sendiri tidak memiliki tingkat atau jenjang, melainkan arah
(Sastroputro, 1997:9):
1. Arah positif, jika responden memberikan respon positif
2. Netral, jika seseorang memberikan respon netral
3. Arah negatif, jika seseorang memberikan respon negatif
Berdasarkan pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa opini merupakan
ekspresi tentang sikap (kecenderungan untuk memberikan respon) tentang suatu
masalah atau situasi tertentu dan dapat berupa pernyataan diucapkan atau tulisan
sebagai jawaban yang diucapkan atau diberikan oleh individu tentang suatu
rangsangan atau situasi yang mengemukakan beberapa pernyataan yang
dipermasalahkan.

2.1.5

Logo

2.1.5.1 Definisi Logo
Definisi-definisi logo adalah sebagai berikut:
a. Logo adalah penyajian atau tampilan nama, bentuk, seragam, tulisan atau
ciri khas perusahaan secara visual (Anggoro, 2001)
b. Logo merupakan simbol yang mempunyai tujuan komunikasi untuk
mencerminkan citra perusahaan (Sobur, 2003)
c. Logo merupakan suatu bentuk gambar atau sekedar sketsa dengan arti
tertentu, dan mewakili suatu arti dari perusahaan, daerah, perkumpulan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

produk, negara, dan hal-hal lainnya yang dianggap membutuhkan hal yang
singkat dan mudah diingat sebagai ganti dari nama sebenarnya.

Dahulu logo yang memuat nama perusahaan atau nama produk jarang
ditemui. Jadi logo tidak dengan sendirinya atau secara langsung mengidentifikasi
perusahaan atau lembaga pemiliknya. Khalayak perlu waktu untuk mengenalinya.
Tetapi jika mereka tidak berminat untuk mengetahuinya, maka untuk seterusnya
lembaga logo itu menjadi bentuk hiasan indah yang tidak bermakna. Sebagus
apapun logo itu, jika ia tidak dapat menunjukkan lembaga yang diwakilinya, maka
ia tidak lebih dari simbol-simbol tanpa arti. Jika sebuah logo mewajibkan
khalayak untuk menduga-duga maknanya, maka logo itu gagal menjadi instrumen
komunikasi. Karena itulah banyak perusahaan, khususnya yang berukuran besar,
tidak

hanya

mencantumkan

nama,

namun

juga

sebaris

slogan

yang

mengisyaratkan jenis bisnisnya, falsafah operasinya, atau reputasi yang ingin
diraihnya (Anggoro, 2001).

2.1.5.2 J enis dan Tipe Logo
Menurut John & Rowe (http://andieirfan.multiply.com/journal/item/69),
pada masa awal perkembangannya, pembagian jenis logo tidaklah serumit
sekarang. Mula-mula logo hanya berupa bentuk yang tak terucapkan seperti
gambar, yang dibuat oleh pengrajin untuk lambang kerajaan. Seiring dengan
berkembangnya jaman, logo tidak hanya digunakan untuk kepentingan kerajaan
saja, melainkan untuk memberi tanda pada barang-barang yang dijual di pasar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

(Trademarks). Pembagian jenis logo secara lebih sederhana dibagi atas dua bagian
yaitu:
1.

Word Marks atau Brand Name atau Logotype, yaitu logo yang tersusun dari
bentuk terucapkan (rangkaian huruf yang dapat dibaca / diucapkan)

2.

Device Marks atau Brand Mark atau Logogram, yang tersusun dari bentuk tak
terucapkan (gambar).
Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari

brand name dan brand mark. Sebagai contoh untuk brand name adalah Logotype
GARUDA Indonesian Airways yang hanya tersusun dari huruf jenis Sans Serif,
dan Logogram dengan bentuk burung garuda sebagai brand mark. Kemudian
dengan semakin bertambahnya jumlah produk di pasar, serta semakin kompleknya
karakteristik pasar muncul berbagai jenis logo, yang pada dasarnya merupakan
paduan dari dua jenis logo di atas.
Bila mengamati perubahan logo dari jaman ke jaman mulai bentuk-bentuk
penuh ornamen hingga bentuk sederhana.
Berikut merupakan tipe dan jenis logo :
1.

Name Only Logo

Gambar 2.2 Name Only Logo

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya
grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada
konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang
ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk
kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain.

2.

Name/Symbol Logo

Gambar 2.3 Name/Symbol Logo

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya
tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval,
lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan
banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan
fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.

3. Initial Letter Logo

Gambar 2.4 Initial Letter Logo

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau
perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo
jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo
produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak
contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.

4.

Pictorial Name Logo

Gambar 2.5 Pictorial Name logo

Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai
komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya
yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya
adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak, McDonald,
Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang
memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau
perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau
perusahaan yang ditiru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

2.1.5.3 Fungsi dan Tujuan Logo
Menurut John Murphy dan Michael Ruwe, fungsi dan peranan logo dapat
dijabarkan sebagai berikut: (Murphy & Rowe, 1998:8)
1. Fungsi identifikasi
Melalui sebuah logo, khalayak dapat mengidentifikasi perusahaan tersebut
bergerak dibidang apa, serta jasa apa yang dihasilkan.
2. Fungsi Pembeda
Logo dapat membedakan produk dan layanan yang diberikan, satu dengan
lainnya.
3. Fungsi Komunikasi
Logo dapat berperan sebagai pemberi informasi yang tertuju pada
keaslian, nilai, dan kualitas pada sebuah merek.
4. Memberi Nilai Tambah
Produk yang memiliki merek atau logo akan lebih dikenal oleh khalayak
dan lebih dihargai keberadaannya.
5. Merupakan Aset Berharga
Jika produk tersebut telah dikenal di negara-negara lain, maka suatu merek
akan dihargai dengan cara waralaba
6. Mempunyai kekuatan Hukum
Logo yang telah diregistrasi dapat dijadikan jaminan produk yang
dilindungi undang-undang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

28

2.1.6

Penger tian Mahasiswa
Pengertian Mahasiswa dalam peraturan pemerintah RI No.30 tahun 1990

adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu.
Selanjutnya menurut Sarwono (1978) mahasiswa adalah setiap orang yang secara
resmi terdaftar untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia
sekitar 18-30 tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat
yang memperoleh statusnya karena ikatan dengan perguruan tinggi. Mahasiswa
juga merupakan calon intelektual atau cendekiawan muda dalam suatu lapisan
masyarakat yang sering kali syarat dengan berbagai predikat.
Mahasiswa

merupakan

insan-insan

calon

sarjana

yang

dalam

keterlibatannya dengan perguruan tinggi (yang makin menyatu dengan
masyarakat), dididik dan di harapkan menjadi calon-calon intelektual.

2.2 Teori S-O-R
Menurut Effendy, 2000, teori Stimulus Organism Response (S-O-R) ini
menjelaskan tentang adanya reaksi khusus yang merupakan efek dari adanya stimulus
khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara
pesan dan reaksi komunikannya. Adapun unsur-unsur dalam teori S-O-R adalah sebagai
berikut:
1. Stimulus, dalam hal ini adalah Pesan (Message)
2. Organism, yaitu Komunikan
3. Response, adalah Efek (Effect)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

29

Mengutip pendapat Hovlan, Janis dan Kelley; Effendy, 2000, menelaah sikap dari
organism (O) yang baru ada tiga variabel, antara lain:
1.

Perhatian

2.

Pengertian

3.

Penerimaan

Gambar 2.6
Teori Stimulus Organism Response (SOR)

Stimulus (rangsangan atau obyek), merupakan beberapa unit obyek dari
segala yang masuk ke dalam alam pikiran kita. Dalam hal periklanan, stimuli
ditunjukkan dengan hal-hal yang berhubungan dengan produk, kemasan, merk,
teks dan visual, dari sebuah iklan atau selebaran serta model-model dari sebuah
gaya hidup yang disodorkan kepada audience (Soemanagara, 2008: 108).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

30

2.3

Ker angka Berfikir
Opini adalah satu hasil interaksi dan pemikiran manusia tentang suatu hal

yang kemudian dinyatakan atau diekspresikan. Dalam kaitannya dengan proses
komunikasi terdapat efek dan salah satu jenisnya yaitu opini atau pendapat.
(Sastropoetro, 1987)
Pengertian surat kabar dalam artian sempit adalah suatu lembaga atau
oragnisasi yang termasuk dalam media massa cetak, yang menyebarkan berita
sebagai kata jurnalistik berupa lembaran, karangan dan iklan yang disebarluaskan
secara umum (Mc Quail, 1994: 153)
Oleh karena itu, media massa khususnya media cetak surat kabar Jawa Pos
memberitakan mengenai penduplikasian logo Institut Teknologi Sepuluh
Nopember oleh perusahaan Rusia yang bernama InkomTehSnab. Dalam berita ini,
banyak opini ataupun sikap yang telah dilakukan oleh Pihak petinggi ITS dan juga
dosen dalam menangani konflik mengenai penduplikasian logo, tetapi tidak ada
dan tidak di angkatnya opini ataupun respon mahasiswa didalam berita tersebut .
Penelitian ini akan meneliti mahasiswa ITS, terkait opininya mengenai
berita penduplikasian logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya,
yang dilakukan oleh perusahaan InkomTehSnab Rusia. dan kerangka berfikirnya
sebagai berikut:
Mahasiswa ITS yag telah membaca berita penduplikasian logo Institut
Teknologi

Sepuluh

Nopember

yang

telah

dilakukan

oleh

perusahaan

InkomTehSnab Rusia. dan secara tidak langsung mahasiswa ITS menerima
stimuli yang ada. Dalam hal ini, pesan akan diterima bila ada perhatian,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

pengertian dan penerimaan dari khalayak yang menjadi objek. Dalam hal ini,
selanjutnya setelah menerima pesan atau stimulus berikutnya akan muncul suatu
respon oleh khalayak tersebut, yang dalam penelitian ini adalah Mahasiswa ITS
Surabaya.
Pada dasarnya opini adalah tanggapan aktif tentang rangsangan. Dan
mempunyai tiga komponen, yaitu (William dan Cleve, 1994 : 14)
1. Kepercayaan
Mengacu pada sesuatu yang diterima khalayak , benar atau tidaknya
berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan dan informasi sekarang, dan
persepsi yang berkesinambungan.
2.

Nilai
Melibatkan kesuka-ketidaksukaan, cinta dan kebencian, hasrat dan ketakutan,
bagaimana orang menilai sesuatu dan intensitas penilaiannya apakah kuat,
lemah, netral.

3.

Pengharapan
Mengandung citra seseorang tentang apa keadaannya setelah tindakan.
Pengharapan, ditentukan dari pertimbangan tentang sesuatu yang terjadi pada
masa lalu, keadaan sekarang, dan sesuatu yang kira-kira akan terjadi jika
dilakukan perbuatan tertentu.
Teori S-O-R menjelaskan tetang adanya reaksi khusus yangmerupakan

efek dari adanya stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

32

Stimulus :

Organism :

Berita tentang
Mahasiswa Institut
penduplikasian logo
Institut Teknologi
Sepuluh Nopember

Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
a.Perhatian

(ITS) Surabaya yang
dilakukan perusahaan
InkomTehSnab Rusia

Response :
Munculnya opini
mahasiswa (ITS) setelah
membaca berita tentang
penduplikasian logo Institut
Teknologi Sepuluh

b.Pengertian

Nopember (ITS) Surabaya
c.Penerimaan

di surat kabar Jawa

yang dilakukan perusahaan
InkomTehSnab Rusia di

Pos pada edisi 3 – 6

surat kabar Jawa Pos pada

Maret 2012

edisi 3 – 6 Maret 2012
a. Kepercayaan
.
b. Nilai
c. Pengharapan

Gambar 2.7
Ker angka Berfikir opini Mahasiswa tentang pemberitaan penduplikasian
logo yang dilakukan InTehSnab Rusia di sur at kabar J awa Pos.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Metode Penelitian
Metode

penelitian

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

yaitu

menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Adapun pengertian dari penelitian
deskripstif adalah penelitian yang hanya memaparkan situasi atau peristiwa.
(Rakhmat, 2002: 24). Metode deskriptif bertujaun melukiskan secara sistematis
fakta ataupun karakteristik populasi tertentu secara faktual dan cermat (Rachmat,
2002: 22). Penelitian ini menggunakan data kuantitaif yaitu data yang kongkrit
dan terukur (Ruslan, 2003: 28)

3.2

Definisi Operasional
Definisi operasional disini untuk menjelaskan indikator dari variable

penelitian. Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada
karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang didefinisikan atau mengubah
konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang dapat di uji dan
ditetukan kebenarannya oleh orang lain. (Koentjaraningrat, 1991 : 23). Pada
penelitian opini mahasiswa tentang pemberitaan penduplikasian logo yang telah
dilakukan perusahaan InkomTehSnab Rusia tentang Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya di surat kabar Jawa Pos.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

34

3.2.1 Opini
Opini yang dimaksud peneliti adalah Opini Mahasiswa Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya tentang pemberitaan penduplikasian logo
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang telah dilakukan
perusahaan InkomTehSnab Rusia di surat kabar Jawa Pos.
Opini mahasiswa dibedakan dalam 3 unsur yaitu komponen Kepercayaan,
Nilai, Pengharapan.
1. Unsur Kepercayaan berkaitan dengan sesuatu yang diterima khalayak
mengenai pemberitaan penduplikasian logo telah dilakukan InkomTehSnab
Rusia tentang Institut Teknologi Sepuluh Nopember di surat kabar Jawa Pos
, benar atau tidaknya berdasarkan pengalaman masa lalu, pengetahuan dan
informasi sekarang dan persepsi yang berkesinambungan. Pengetahuan
disini tentang adanya pemberitaan penduplikasian, yaitu:
a.

Melalui pemberitaan di Jawa Pos anda mengetahui berita
penduplikasian logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
yang dilakukan oleh perusahaan InkomTehSnab Rusia.

b.

Melalui pemberitaan di Jawa Pos anda mengetahui bahwa
perusahaan InkomTehSnab bergerak dibidang perpipaan yang
berhubungan dengan teknologi teknik

c.

Melalui pemberitaan di Jawa Pos anda mengetahui perbedaan dan
persamaan Logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember dengan
logo InkomTehSnab.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

35

d.

Melalui pemberitaan di` Jawa Pos anda mengetahui langkah atau
sikap yang telah dilakukan pihak Institut Teknologi Sepuluh
Nopember

(ITS)

Surabaya,

untuk

menyelesaikan

konflik

penduplikasian ini dengan pihak InkomTehSnab.
e.

Melalui pemberitaan di Jawa Pos anda mengetahui respon dari
InkomTehSnab tentang langkah atau yang dilakukan pihak Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, dan bersedia mengganti logo
InkomTehSnab dalam waktu 2 minggu.

2. Unsur Nilai yaitu melibatkan emosional dari mahasiswa ITS tentang
pemberitaan penduplikasian logo. Misalnya, seperti perasaan suka atau
tidak suka tentang pemberitaan tersebut, yaitu:
a. Merasa suka tentang langkah ITS untuk membentuk badan khusus
untuk melindungi hak cipta kara ilmiah mahasiswa dan dosen ITS.
b. Merasa suka dengan langkah yang telah dilakukan pihak Institut
Teknologi Sepuluh Nopember untuk menyelesaikan konflik
dengan pihak InkomTehSnab.
c. Merasa suka dengan terlibatnya Rektor Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, dalam menangani konflik dengan InkomTehSnab
d. Merasa suka dengan kenyataan logo Institut ITS memang begitu
mirip dengan logo perusahaan InkomTehSnab.
e. Merasa suka dengan persetujuan InkomTehSnab untuk merubah
logo mereka dengan logo yang baru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

36

f. Merasa suka dengan langkah Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya untuk segera mematenkan logonya.
g. Merasa suka bahwa Menteri yang terkait tidak perlu menangani
konflik ini.
3. Unsur Pengharapan adanya pencintraan mahasiswa tentang sesuatu yang
telah terjadi dimasa lampau. Didalam penelitian ini, pencitraan yang
dimaksud tentunya yang berkaitan dengan pemberitaan penduplikasian
logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang telah
dilakukan perusahaan InkomTehSnab Rusia di surat kabar jawa Pos.
a.

Mahasiswa mencitrakan bahwa pihak Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya kurang cepat untuk mematenkan
logonya.

b.

Mahasiswa mencitrakan bahwa pihak InkomTehSnab tidak 100%
bersalah dalam konflik ini, karena kesamaan logo terjadi karena
pihak mereka menggunakan jasa pembuatan logo kepada pihak
lain.

c.

Mahasiswa mencitrakan bahwa konflik ini merupakan pelajaran
berharga untuk semua pihak untuk lebih memperhatikan hasil
karya individual, agar mendapatkan hak paten dari pemerintahan.

Untuk mengetahui opini mahasiswa tentang pemberitaan penduplikasian
logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang telah dilakukan
perusahaan InkomTehSnab Rusia. Diukur dengan alternative pilihan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

37

dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur unsur kepercayaan, nilai dan
pengharapaan yang dinyatakan dalam jumlah skor.
Pada variabel unsur kepercayaan peneliti menggunakan pengukuran sebagai
berikut
1. Sangat tidak tahu (STT)

=

Skor 1

2. Tidak tahu (TT)

=

Skor 2

3. Tahu (T)

=

Skor 3

4.. Sangat tahu (ST)

=

Skor 4

unsur

Nilai

Sedangkan

pada

variabel

dan

Pengharapan

peneliti

menggunakan pengukuran sebagai berikut:
1. Sangat tidak setuju (STS)

=

Skor 1

2. Tidak setuju (ST)

=

Skor 2

3. Setuju (S)

=

Skor 3

4. Sangat setuju (SS)

=

Skor 4

Adapun pilihan pernyataan digolongkan menjadi 4 kategori jawaban
dengan meniadakan jawaban Netral dengan alasan sebagai berikut :
a. Kategori netral memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat
memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori yang memiliki arti
ganda ini tidak diharapkan dalam instrument.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

38

b. Tersedia jawaban netral menimbulkan kecenderungan menjawaban ke
tengah terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan
jawabannya.
c. Disediakan jawaban netral akan menghilangkan banyak data penelitian
sehingga banyaknya informasi yang dapat dijaring dari responden.
Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar
Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar
interval dari pernyataan yang akan dijawab yaitu positif, negatif, dan netral
dengan menggunakan rumus:
Range = Skor jawaban kategori tinggi – Skor jawaban kategori rendah
Jenjang yang diinginkan
Skor jawaban tertinggi dalam penelitian ini merupakan total skor yang
dimiliki responden jika responden memilih jawaban dengan skor tertinggi, yaitu
sangat setuju pada setiap pertanyaan untuk masing-masing elemen iklan. Skor
terendah merupakan total skor yang dimiliki responden jika responden memilih
jawaban dengan skor terendah, yaitu sangat tidak setuju pada setiap pertanyaan
untuk masing-masing elemen iklan. Jenjang yang diinginkan dalam penelitian ini
adalah 3, yaitu elemen iklan kuat, sedang dan lemah yang kemudian di lanjutkan
pada jenjang opini positif, netral dan negatif.
Maka Interval penelitian ini adalah:
Nilai skor tertinggi

= 4 (pilihan SS) x 15 (jumlah pertanyaan) = 60

Nilai skor terendah

= 1 (pilihan STS) x 15 (jumlah pertanyaan) = 15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

39

Range = 60-15
3
= 45

= 15

3
Jadi penentuan kategori adalah
1. Opini negatif

= 15 – 30 (terendah)

: Dikatakan negatif apabila opini
mahasiswa tidak mendukung isi
pesan dari pemberitaan
Penduplikasian logo Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya yang telah dilakukan
perusahaan InkomTehSnab Rusia di
surat kabar Jawa Pos

2. Opini netral

= 31 – 45 (sedang)

: Dikatakan netral apabila opini
mahasiswa menunjukkan opini netral
tentang isi atau pesan dari
pemberitaan penduplikasian logo
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya yang telah
dilakukan perusahaan
InkomTehSnab Rusia

3. Opini positif

= 46 – 60 (tertinggi) : Dikatakan positif apabila opini
mahasiswa menunjukkan opini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

40

mendukung adanya isi atau pesan
dari pemberitaan penduplikasian logo
Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya yang telah
dilakukan perusahaan
InkomTehSnab Rusia adanya
pemberitaan
3.2.2

Ber ita penduplikasian logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya yang telah dilakukan per usahaan InkomTehSnab
Rusia
Surabaya – Logo milik Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Surabaya diduga kuat dijiplak sebuah perusahaan asal Rusia. Perusahaan dengan
nama InkomTehSnab itu mencantumkan sebuah logo pada websitenya yang
beralamat di http://1hydro.ru
Bentuk logo yang terdapat pada situs tersebut memang mirip. Yang
membedakan hanya warna dasar dan singkatan. ITS akan menentukan langkah
hukumuntuk menyikapi persoalan ini. Kami akan diskusikan lagi dengan bagian
hukum di ITS.Juga ahli hukum dari luar.” Kata RektorITS Prof Triyogi Yuwono
kemarin(2/3). Dia dia mengungkapkan, logo ITS yang asli pernah diusahkan
untuk mendapatkan paten dari pemerintah. Tetapi proses itu mandek hingga
sekarang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

41

Logo mirip ITS itu mencuat kali pertama di milis alumnus ITS pada
Kamis lalu (1/3). Berdasarkan informasiyang diterima Triyogi, perusahaan Rusia
itu bergerak dalam bidang perpipaan. “mungkin ada mahasiswa dari ITS yang
bekerja disana,” kata Triyogi, lantas tersenyum.
Langkah selanjutnya yang akan dia lakukan adalah membentuk badan
khusus untuk melindungi hak cipta kara ilmiah mahasiswa dan dosen ITS.
Dosen Teknik Fisika ITS Totok R. Biyanto berinisiatif mempertanyakan
hal itu kepada pihak InkomTehSnab. Hasilnya, perusahaan Rusia tersebut
mengakui kesalahannya. Mereka mengaku memakai jasa konsultan untuk
mendesain logo itu.
Triyogi menjelaskan, pihaknya masih akan mengkaji lagi persoalan
tersebut. Yang pasti, dalam milis tersebut terungkap pengakuan InkomTehSnab.
Mereka minta waktu untuk menghapus logo tersebut satu atau dua minggu
kedepan.
Sementara itu, Wakil Mendikbud Bidang Pendidikan Musliar Kasim
berharap, pihak ITS melakukan dua hal. Pertama, menjelajahi dulu pihak mana
yang menggunakan logo tersebut. “bisa jadi, yang Rusia itu terlebih dahulu
menggunakan logo tersebut,” katanya. Yang kedua, publik perlu mengonfirmasi
ke ITS apakah sudah mematenkan logo itu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

42

Pada perkembangan yang sama, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri
(Kemenlu) Michael Tene menyatakan belum mengetahui persoalan plagiat logo
ITS tersebut. Dia meminta urusan itu bisa diselesaikan Kemendikbud saja
4 Maret 2012
Kini tim pembuat logo ITS tengah meyiapkan dokumen dan bukti tentang
logo tersebut. Itu dilakukan sebagai antisipasi jika sewaktu waktu pihak rektorat
benar benar menempuh jalur hukum. Ketua Tim Review dan Perancang Logo ITS
Baroto Tavip Indrojarwo menuturkan, dokumen-dokumen yang disiapkan
meliputi semua hal yang sudah dibubuhi logo ITS sejak 2005. “bukti itu juga pada
nama gedung yang telah mencantumkan logo ITS. Misalnya di jurusan desain
produk indistri (dispro).
Ketua jurusan dispro mengungkapkan, salah satu alasan pembuatan logo
tersebut adalah meluruskan persepsi masyarakat yang menganggap ITS adalah
Singkatan Teknologi Surabaya.
5 Maret 2012
ITS telah mengambil mengambil sejumlah langkah untuk menangani
persoalan logo mereka yang telah ditiru sebuah perusahaan Rusia. Langkahawal
untuk menyelesaikan persoalan tersebut ialah mengirimkan surat teguran resmi
kepada perusahaan itu. Sementara upaya hukum masih dipikirkan. Nanti kami
menghubungi perusahaan tersebut secara resmi kata Rektor ITS Prof Triyogi
Yuwono.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

43

Langkah tersebut dirasa paling bijak untuk menyikapi persoalan yang
terungkap dari milis alumni ITS itu. Sebab, perusahaan bernama InkomTehSnab
juga telah mengakui keteledoran mereka. Selain itu,menurut dia perusahaan
tersebut juga telah mengakui tertipu oleh jasa pembuat logo. Jadi, tidak ada usur
kesengajaan untuk menjipalk logo ITS itu.
Sementara itu, menurut ketua tim review dan perancang logo ITS Baroto
Tavip Indrojarwo. “kalau boleh dibilang, penjiplakan logo ITS itu membuktikan
bahwa logo tu bagus,”
6 Maret 2012
Surat resmi akan dikirim dalam beberapa hari ini keperusahaan
InkomTehSnab tersebut. Mereka juga mengecek kebenaran perusahaan itu. Sebab,
perusahaan itu dikhawatirkan bukan perusahaan resmi.
Persoalan logo yang ditiru tersebut menjadi pelajaran berharga bagi ITS.
Kata pembantu Rektor IV Rektor ITS Darminto. Dia berharap, karya karya dari
dosen yang mempunyai nilai komersial segera dipatenkan. Kalau tidak
dipatenkan, rawan ditiru. Logo aja ditiru,” katanya.
Darminto mengungkapkan karya yang sudah punya paten pun harus
berhati hati. Sebab, ada pula modus yang dilakukan dengan cara membeli hak
paten dari peneliti.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

44

3.3 Pengukuran Var iabel

Variabel adalah konstruk yang sifat-sifatnya dalam bentuk berskala
(Rakhmat, 1999:12). Dalam definisi operasional variabel ini akan dijelaskan
variabel-variabel yang akan diamati yang menjadi objek pengamatan dan
penelitian dengan keterkaitan kesimpulan yang dikehendaki. Adapun opini
mahasiswa dapat dibedakan dalam tiga unsur yaitu kepercayaan, nilai dan
pengharapan.
1. Unsur kepercayaan berkaitan dengan pengetahuan mahasiswa berdasarkan
informasi yang telah didapatkan. Pengetahuan ini kemudian akan
menimbulkan persepsi yang bersinambungan. Pengetahuan disini tentang
pemberitaan penduplikasian logo Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS) Surabaya yang dilakukan oleh perusahaan Rusia InkomTehSnab
2. Unsur Nilai dibentuk karena adanya perasaan tentang objek. Komponen
ini berkaitan dengan aspek emosional dari mahasiswa ITS tentang
pemberitaan. Misalnya, seperti perasaan suka atau tidak suka tentang
pemberitaan terkait.
3. Unsur Pengharapan menimbulkan pencitraan yang timbul karena adanya
permasalahan yang terjadi dimasa lampau. Dalam hal ini, pencintraan
tentunya yang berkaitan dengan pemberitaan penduplikasian logo Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang dilakukan oleh
perusahaan Rusia InkomTehSnab.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

45

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penar ikan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa yang sedang menempuh
pendidikan formal, selama pemberitaan yang terkait beredar, tertanggal 3-6 Maret
2012. Berdasarkan data, jumlah mahasiswa ITS berjumlah 17.672 mahasiswa
yang terdiri dari 21 mahasiswa Program Doktor, 1.605 mahasiswa Program
Magister, 11.666 mahasiswa Program Sarjana, 4.270 mahasiswa Program D-3 dan
Politeknik serta 110 mahasiswa Program D-4. (sumber : Institut Teknologi
Sepuluh Nopember)
Dipilihnya mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Surabaya yang berusia 18 tahun – 30 tahun, karena pengertian mahasiswa
menurut teori Sarwono (1978), adalah setiap orang yang secara resmi terdaftar
untuk mengikuti pelajaran di perguruan tinggi dengan batas usia sekitar 18-30
tahun.

3.4.2

Sampel
Untuk jumlah sampel sebanyak 100, mengacu pada penjelasan Burhan

Bungin (2001), yang mengatakan bahwa agar sample penelitian bisa mewakili
populasi yang terkait. Untuk mendapatkan jumlah sample yang dapat
dipertanggungjawabkan, maka dalam menentukan jumlah sample yang sesuai
dengan populasi, peneliti menentukan dengan rumus Yamane.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

46

Sampel dalam penelitian ini adalah perwakilan dari populasi mahasiswa
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Yang berusia 18 – 30
tahun, dan telah membaca berita penduplikasian logo Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya yang telah dilakukan perusahaan InkomTehSnab Rusia
di surat kabar Jawa Pos pertanggal 3–6 Maret 2012. Maka untuk mencapai tingkat
signifikan yang sama dilakukan perhitungan proposisi dari populasi yang ada,
dengan presisi ± 10% denga tingkat kepercayaan 90% menurut rumus Yamane
(Rakhmat, 2007 : 82)
Maka sampel dari penelitian dapat diketahui dengan rumus Yamane, yaitu

Keterangan:
N = Jumlah Populasi
n = Jumlah sampel
d = Derajat ketelitian 0,1 : tingkat kepercayaan 90% (Rakhmat, 2007 : 82)
Jumlah mahasiswa ITS berjumlah 17672 (sumber : Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya) dalam penelitian ini, digunakan presisi 10% dan
tingkat kepercayaan 90%, sehingga jumlah responden dalam penelitian ini adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

47

n

=

N
Nd² + 1

n

=

17672
( 17672).(0,1)² +1

n

=

17672
(17672).(0.01) +1

n

=

17672
175,72 + 1

n

=

17672
176,72

n

= 100

Karakteristik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah:
1.

Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh