GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG KABUPATEN CIREBON.

(1)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Program Studi D3 Keperawatan

Oleh

Oleh Nining Fatimah

NIM 1105561

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Oleh Nining Fatimah

Sebuah karya tulis ilmiah yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan

pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

©Nining Fatimah 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014


(3)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karya Tulis Ilmiah ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lain tanpa izin dari penulis.


(4)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NINING FATIMAH

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I

Lisna Anisa Fitriana,S.Kep.,Ners.,M.Kes NIP 198202222012122003

Pembimbing II

Afianti Sulastri,S.Si.,Apt NIP 19800728201010122002

Mengetahui,

Ketua Program Studi D3 Keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia

Iman Imanudin,S.Pd.,M.Pd NIP 197508102001121001


(5)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON


(6)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NINING FATIMAH

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Disetujui dan disahkan oleh penguji:

Penguji I

Upik Rahmi, M.Kep

Penguji II

Lisna Anisa Fitriana,S.Kep.,Ners.,M.Kes NIP 198202222012122003

Penguji III

Afianti Sulastri.S.Si.Apt NIP 19800728201010122002


(7)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON


(8)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Saat ini jumlah lansia semakin banyak. Berdasarkan data Depkes (2011) jumlah lansia di Indonesia 20 juta orang. Semakin bertambahnya usia menimbulkan beberapa permasalahan kesehatan, salah satunya adalah penurunan kemampuan kognitif. Kemampuan kognitif adalah intelegensi psikometrik yang merupakan acuan penting mengenai berapa lama dan dalam kondisi apa seorang lansia dapat mengingat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur, pendidikan, pekerjaan, dan penyakit. Kognitif merupakan hal yang penting termasuk bagi lansia, karena kognitif berfungsi untuk memproses dan menggunakan informasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuatitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling yang melibatkan 81 wanita lanjut usia. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dari instrument Digit Span untuk menilai kemampuan memperhatikan stimulus verbal, mempertahankan atensi untuk periode waktu tertentu dan menilai memori immediate. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar lansia (90,9%) berusia 75-90 mempunyai kemampuan kognitif kurang, lebih dari setengah lansia (68,8%) berpendidikan SD mempuyai kemampuan kognitif kurang, sebagian besar lansia (88,8%) yang bekerja sebagai ibu rumah tangga mempunyai kemampuan kognitif kurang, dan sebagian besar lansia (79,3%) yang mempunyai penyakit hipertensi mempunyai kemampuan kognitif kurang. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengah lansia (66,7%) mempunyai kemampuan kognitif kurang. Dengan adanya penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dapat melakukan hal-hal yang dapat memperlambat terjadinya penurunan kemampuan kognitif seperti senam lansia, pemeriksaan kesehatan, pendidikan kesehatan. Kata Kunci : Lansia, dan kemampuan kognitif.


(9)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAAN ………… i

ABSTRAK… ……… ii

KATA PENGANTAR.. ………..…. iii

UCAPAN TERIMAKASIH..………... iv

DAFTAR ISI.. ……… vi

DAFTAR TABEL………… ix

DAFTAR GAMBAR.. ……….. xii

DAFTAR LAMPIRAN.. ……….. xiii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Penelitian..………. 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian.. ……… 4

C. Rumusan Masalah Penelitian.. ……….. 5

D. Tujuan Penelitian….……… 5

E. Manfaat Penelitian..……… 6

1. Manfaat Teoritis.. ………. 6

2. Manfaat Praktis.. ……….. 6

F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Imliah..……… 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA.. ……… 8

A. Lansia………. 8

1. Pengertian Lansia ……….… 8

2. Karakteristik Lansia.………. 9

3. Perubahan yang Terjadi pada Lansia..……….. 11

B. Fungsi Kognitif Lansia..………. 14

1. Kognitif Lansia..……… 14

2. Faktor Risiko Penurunan Fungsi Kognitif.. ………. 15


(10)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Jenis-jenis Penurunan Kemampuan Kognitif..…………. 17

5. Struktur dan Fungsi Otak..……… 18

6. Bagian-bagian Fungsi Kognitif.. ……….. 21

7. Instrument Penurunan Kemampuan Kognitif..…………. 23

8. Cara Menunda Kepikunan..……….. 24

C. Kerangka Pemikiran..………. 25

BAB III METODE PENELITIAN..……… 26

A. Lokasi dan Subjek Penelitian..……… 26

B. Desain Penelitian..……….. 28

C. Metode Penelitian..………. 28

D. Definisi Operasional..………. 29

E. Instrument Penelitian..……… 30

F. Uji Validitas dan Reliabilitas..……… 31

G. Pengumpulan Data.. ………. 31

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..……….. 32

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data.. ………. 33

1. Teknik Pengolahan Data.. ……… 33

2. Teknik Analisis Data..……….. 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………… 35

A. Hasil Penelitian..………. 35

1. Karakteristik Responden.. ……… 35

2. Deskripsi Hasil Mini Mental State Examination..……….. 37

3. Deskripsi Gambaran Kemampuan Kognitif Pada Wanita Lanjut Usia..……… 38

a. Kemampuan Kognitif Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Umur….……….……… 38

b. Kemampuan Kognitif Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Pendidikan..……… 39


(11)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Kemampuan Kognitif Wanita Lanjut Usia

Berdasarkan Pekerjaan....……… 41

d. Kemampuan Kognitif Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Penyakit…..……… 42

B. Pembahasan …….……….. 43

BAB V SIMPULAN DAN SARAN..……… 46

A. Simpulan..……… 46

B. Saran……… 47

DAFTAR PUSTAKA..……….. 48


(12)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kategori Skor Digit Span……… 31

Tabel 3.2 Interpretasi Data..……… 34

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi dan Prosentase

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang

Kabupaten Cirebon... 35 Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi dan Prosentase

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Orimalang Kecamatan

Jamblang Kabupaten Cirebon... 36 Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Prosentase

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di Desa Orimalang Kecamatan

Jamblang Kabupaten Cirebon... 36 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Prosentase

Karakteristik Responden Berdasarkan Penyakit di Desa Orimalang Kecamatan

Jamblang Kabupaten Cirebo... 37 Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil MMSE

Di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang

Kabupaten Cirebon...……….. 37

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kemampuan Kognitif Pada Wanita Lanjut Usia 60-90 Tahun Di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang

Kabupaten Cirebon………. 38


(13)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Umur di Desa Orimalang Kecamatan

Jamblang Kabupaten Cirebon………. 39 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Kemampuan Kognitif

Pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Pendidikan di Desa Orimalang Kecamatan

Jamblang Kabupaten Cirebon………….……. 40 Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Kemampuan Kognitif

Pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan Pekerjaan di Desa Orimalang Kecamatan

Jamblang Kabupaten Cirebon……….. 41 Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Kemampuan Kognitif

Pada Wanita Lanjut Usia Berdasarkan

Jenis Penyakit di Desa Orimalang Kecamatan


(14)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR


(15)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat perizinan Lampiran 2 Lembar Bimbingan Lampiran 3 Biodata Sampel Penelitian

Lampiran 4 Mini Mental State Examination (MMSE) Lampiran 5 InstrumenPenelitian

Lampiran 6 Data dan Distribusi Skor Hasil Penelittian Kemampuan Kognitif


(16)

1

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Berdasarkan data United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) tahun 2011 menyebutkan bahwa, jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di kawasan Asia mencapai 4,22 miliar jiwa atau 60% dari penduduk dunia. Saat ini, populasi lansia di Jepang dan Korea Selatan telah melampaui populasi lansia negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat. Sementara itu, populasi lansia Cina dan negara-negara berkembang lainnya akan menyusul sekitar tahun 2050. Populasi lansia di Asia Tenggara saat ini masih di bawah level rata-rata dunia, namun pada tahun 2040 akan jauh di atas rata-rata populasi lansia di dunia (UNESCAP, 2011).

Indonesia termasuk negara yang memasuki penduduk berstruktur lanjut usia (aging structured population) karena jumlah penduduk yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,18% (Depkes, 2012). Jumlah penduduk lansia di Indonesia pada tahun 2006 sebesar 19 juta, dengan usia harapan hidup 66,2 tahun. Pada tahun 2010 jumlah lansia mengalami peningkatan menjadi 23.992.553 jiwa (9,77%) sementara pada tahun 2011 jumlah lansia sebesar 20 juta jiwa (9,51%) dengan usia harapan hidup 67,4 tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) (2013) memperkirakan tahun 2020 lansia di Indonesia akan berjumlah 28,8 juta atau 11,34 % dari jumlah penduduk Indonesia (Kemensos 2012). Pertumbuhan jumlah lansia di Indonesia tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu tahun 1990-2025 (Depkes, 2012). Kelompok usia lanjut (lansia) adalah kelompok penduduk berusia 60 tahun ke atas. Jumlah penduduk lansia yang ada di Jawa


(17)

2

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Barat yang tercatat oleh Dinas Sosial Jawa Barat yaitu 3,4 juta orang atau setara dengan 8 % dari jumlah penduduk Jawa Barat (Dinsos, 2013).

Seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun ke atas (Efendi, 2009). Selanjutnya akan menyebabkan perubahan anatomi, fisiologis, dan biokimia pada tubuh sehingga akan memengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan.

Menjadi tua ditandai dengan adanya kemunduran pada aspek biologis dan kognitif. Dari aspek biologis ditandai dengan adanya gejala-gejala kemunduran fisik. Secara umum kondisi fisik seorang lansia mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit. Perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf yaitu otak, dan abdomen yaitu limpa dan hati (Nugroho, 2009). Perubahan panca indra penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa. Perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar keterampilan baru. Jika dilihat dari aspek kognitif kondisi fisik lansia mengalami penurunan seperti sering lupa, kemunduran orientasi terhadap waktu, ruang, tempat, serta tidak mudah menerima hal atau ide baru (Nugroho, 2009).

Zulsita (2010) mengatakan bahwa Kemampuan kognitif yaitu kemampuan berpikir termasuk proses mengingat, menilai, orientasi, persepsi, dan memperhatikan. Gangguan kognitif merupakan respon maladaptif yang ditandai dengan terganggunya daya ingat, disorientasi, inkoheren dan sukar berpikir logis. Gangguan kognitif erat kaitannya dengan fungsi otak, karena kemampuan seseorang dalam berpikir dipengaruhi oleh keadaan otak. Kognitif merupakan hal yang penting termasuk bagi lansia, karena kognitif berfungsi untuk memproses dan menggunakan informasi. Kognitif juga penting untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Semakin bertambahnya usia maka kemampuan kognitif akan semakin


(18)

3

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menurun. Jika lansia mengalami penurunan kemampuan kognitif, maka lansia dapat melupakan identitasnya, nama anggota keluarga dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti makan, minum, mandi, sehingga lansia membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya.

Data WHO (2010) menunjukkan bahwa jumlah penduduk dunia yang menderita demensia sebanyak 36 juta orang. Jumlah penderitanya diprediksi akan meningkat dua kali lipat di tahun 2030 sebanyak 66 juta orang (Gustia, 2010). Angka kejadian demensia di Asia Pasifik sekitar 4,3 juta pada tahun 2005 yang akan meningkat menjadi 19,7 juta orang per tahun pada 2050. Jumlah penyandang demensia di Indonesia hampir 1 juta orang pada tahun 2011 (Gitahafas, 2011).

Penurunan fungsi kognitif lebih banyak dialami oleh wanita dikarenakan wanita mengalami proses menopause yaitu tidak terjadinya siklus haid (Myers, 2008). Hal ini disebabkan adanya peranan level hormon seks endogen dalam perubahan fungsi kognitif. Reseptor estrogen telah ditemukan dalam area otak yang berperan dalam fungsi belajar dan memori, seperti hipokampus. Penurunan fungsi kognitif umum dan memori verbal dikaitkan dengan rendahnya level estradiol dalam tubuh. Estradiol diperkirakan bersifat neuroprotektif yaitu dapat membatasi kerusakan akibat stress oksidatif serta sebagai pelindung sel saraf dari toksisitas amiloid pada pasien Alzheimer (Myers, 2008).

Lansia memiliki skor lebih rendah dalam tes-tes penalaran, kemampuan ruang dan pemecahan masalah yang kompleks jika dibandingkan dengan orang dewasa yang lebih muda (Wade & Trawis, 2007). Kondisi yang dihadapi lansia merupakan gangguan kognitif yang ringan, dapat digolongkan sebagai sindrom predemensia dan dapat berkembang menjadi demensia. World Alzheimer Report


(19)

4

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2010) mencatat demensia akan menjadi krisis kesehatan terbesar di abad ini yang jumlah penderitanya terus bertambah.

Gangguan kognitif pada lansia jika tidak diatasi dengan baik akan memengaruhi aktivitas hidup sehari-hari dan kesehatan lansia secara menyeluruh. Perlu adanya suatu pelayanan untuk mengatasi masalah kesehatan pada lansia dan meningkatkan kualitas hidup lansia. Pelayanan lansia meliputi pelayanan yang berbasiskan pada keluarga, masyarakat dan lembaga. Panti wredha merupakan pelayanan lansia berbasis lembaga yang umum dikenal masyarakat.

Pada tahun 2014, jumlah wanita lanjut usia yang ada di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon sebanyak 95 wanita lanjut usia. Kegiatan lansia seperti senam, Posbindu, pemeriksaan kesehatan kurang berjalan di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon. Wanita lanjut usia yang berada di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon mayoritas bekerja sebagai ibu rumah tangga yang sering berkumpul dengan tetangganya sebagai petani padi dan sebagian lainnya sebagai pedagang. Mayoritas lansia yang mengalami menopause berusia 50tahun.

Berdasarkan hal tersebut diatas dan hasil studi pendahuluan yang dilakukan kepada 10 wanita lanjut usia di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon menggunakan Mini Mental State Examination (MMSE) sebagai tes penjaringan dan Digit Span, 7 dari 10 lansia mengalami penurunan kemampuan kognitif dilihat dari hasil tes yang dilakukan 7 lansia mengulangi angka yang disebutkan oleh peneliti dalam waktu lebih dari satu detik, sehingga peneliti ingin meneliti gambaran kemampuan kognitif pada lansia di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon agar penurunan kemampuan kognitif dapat diperlambat dan agar lansia bisa lebih produktif. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan instrumen kemampuan kognitif


(20)

5

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yaitu Digit span adalah tes yang digunakan untuk menilai kemampuan memperhatikan stimulus verbal, mempertahankan atensi untuk periode waktu tertentu yang diajukan kepada lansia di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Pertambahan usia berpengaruh terhadap fungsi kognitif. Menurut data WHO (2010) didapatkan jumlah penderita demensia sebanyak 36 juta orang. Dan diprediksi jumlahnya akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2030. Penurunan kemampuan kognitif dapat berpengaruh terhadap aktivitas sehari-hari. Jika gangguan kognitif tidak diatasi maka akan memengaruhi aktivitas sehari-hari.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon?

2. Bagaimanakah gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik pendidikan di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon?


(21)

6

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimanakah gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik pekerjaan di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon?

4. Bagaimanakah gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik penyakit di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.

2. Untuk mengidentifikasi gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik pendidikan di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.

3. Untuk mengidentifikasi gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik pekerjaan di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.

4. Untuk mengidentifikasi gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik penyakit di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.

E. Manfaat


(22)

7

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi sarana perkembangan ilmu Keperawatan Gerontik sebagai penyedia sumber pengetahuan khususnya dalam mengetahui kemampuan kognitif pada lansia.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Institusi Keperawatan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk melakukan kegiatan yang dapat memperlambat proses penurunan kognitif pada lansia dengan terapi seperti pemberian aroma terapi, senam lansia, pendidikan kesehatan, dan sebagainya.

b. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti pengaruh senam lansia terhadap kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia.

c. Bagi Perawat atau Tenaga Kesehatan

Perawat atau tenaga kesehatan dapat meningkatkan kemampuan kognitif dengan melakukan penyuluhan kesehatan, terapi, dan senam bagi lansia, sehingga memperlambat penurunan kognitif.

d. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi Desa sebagai sumber informasi untuk mengidentifikasi gambaran penurunan kemampuan kognitif dan upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia dengan mengaktifkan posbindu, senam, dan pemeriksaan kesehatan.


(23)

8

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Dalam sistematika penulisan karya tulis ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan (Latar Belakang, Identifikasi dan Perumusan Masalah, Tujuan, Manfaat dan Sistematika)

BAB II Kajian Pustaka (Konsep Lansia, Konsep Kognitif) dan Kerangka Pemikiran

BAB III Metode Penelitian ( Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional, Instrumen Penelitian, Uji validitas, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Pengolahan dan Analisis Data)

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan (Deskripsi Kecamatan Jamblang, Deskripsi Desa Orimalang, Deskripsi Hasil MMSE, Deskripsi Gambaran Kemampuan Kognitif pada Wanita Lanjut Usia, Pembahasan)


(24)

26

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian sebagai tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

2. Subjek Penelitian a. Populasi

Menurut Sugiyono (dalam Hidayat, 2009), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan teori di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah seluruh unit yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, populasi yang digunakan adalah wanita lanjut usia yang ada di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon berjumlah 95 orang lansia yang terbagi dalam 6 RW. b. Sampel

Menurut Arikunto (2002), sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Arikunto memberikan anjuran bahwa dalam pengambilan sampel, apabila jumlah subyek kurang dari 100 orang lebih baik jumlah tersebut diambil semua, sehingga penelitiannya menjadi penelitian populasi, selanjutnya apabila jumlah subyek besar atau lebih dari 100 orang maka dapat diambil antara 10% -15% atau 20% - 25% atau lebih.


(25)

27

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Dalam penelitian keperawatan, kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, dimana kriteria tersebut menentukan dapat dan tidaknya sampel tersebut digunakan (Nursalam, 2013).

Dalam penelitian ini, karena populasinya berjumlah 95 wanita lanjut usia yang terbagi dalam 6 RW, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling karena ada kriteria inklusi dan eksklusi yang harus dicapai oleh lansia. Jumlah sampel yang memenuhi kriteri inklusi 81 lansia. Menurut Nursalam (2013), Purposive sampling disebut juga judgement sampling adalah suatu teknik penetapan sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (tujuan atau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.

Menurut Nursalam (2013), kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel. Pertimbangan ilmiah harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi. Kriteria eksklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian yang penyebabnya adalah adanya hambatan etik, menolak menjadi responden, dan tidak terdapat keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

Adapun kriteria ekslusi dan inklusi sebagai berukut: 1. Kriteria inklusi


(26)

28

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Sehat berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan kognitif (MMSE) normal

c. Memahami tujuan penelitian dan prosedur penelitian, serta bersedia mengikuti penelitian secara sukarela dengan menandatangani lembar pesetujuan informed concent.

d. Lansia yang dapat membaca dan menulis (minimal kelas 3 SD)

2. Kriteria Ekslusi

a. Lansia yang memiliki riwayat stroke, tumor otak b. Lansia yang tirah baring

c. Lansia dengan gangguan jiwa

B. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan penelitian. Desain penelitian mengacu pada jenis penelitian yang dipilih untuk mencapai tujuan penelitian, serta berperan sebagai alat dan pedoman untuk mencapai tujuan tersebut. Desain penelitian membantu peneliti untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan penelitian dengan sahih, objektif, akurat serta hemat (Setiadi, 2007).

Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif berfungsi untuk meringkas, mengklasifikasikan, dan menyajikan data (Hidayat, 2009). Selain itu, penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS dan Ms. Excel.


(27)

29

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan fokus masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kuantitatif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk fenomena kesehatan) yang terjadi didalam suatu populasi tertentu. Dalam bidang kesehatan masyarakat survei deskriptif digunakan menggambarkan masalah kesehatan yang terkait dengan kesehatan sekelompok penduduk atau orang yang tinggal dalam komunitas tertentu (Notoatmodjo, 2010).

D. Definisi Operasional

1. Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun keatas baik pria maupun wanita yang masih aktif atau tidak aktif yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh. Lansia dalam penelitian ini adalah wanita lanjut usia yang bekerja sebagai ibu rumah tangga, petani padi, dan pedagang.

2. Kemampuan kognitif dapat dikategorikan menjadi beberapa karateristik yaitu umur, pendidikan, pekerjaan, dan penyakit. Kemampuan kognitif berubah secara bermakna bersamaan dengan lajunya proses penuaan, tetapi perubahan tersebut tidak seragam. Kemampuan kognitif penting untuk memproses dan menggunakan informasi. Kognitif juga penting untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga jika lansia mengalami penurunan kemampuan kognitif maka lansia membutuhkan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya. 3. Kemampuan kognitif berdasarkan umur yaitu kemampuan seorang wanita

lanjut usia yang dibedakan menjadi dua kelompok yaitu lansia yang berusia 60-74 tahun dan lansia yang berumur 75-90 tahun dalam mengulang angka-angka yang diukur menggunakan skala ordinal yang dikategorikan menjadi


(28)

30

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dua kategori yaitu kemampuan kognitif baik dan kemampuan kognitif kurang. Jika lansia dapat mengulang lima angka secara berurutan maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif baik, sedangkan jika lansia hanya mampu mengulang kurang dari lima angka maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif kurang.

4. Kemampuan kognitif berdasarkan pendidikan yaitu kemampuan wanita lanjut usia yang mempunyai pendidikan SD, SMP, SMA dan D-II dalam mengulang angka-angka yang diukur menggunakan skala ordinal yang dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kemampuan kognitif baik dan kemampuan kognitif kurang. Jika lansia dapat mengulang lima angka secara berurutan maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif baik, sedangkan jika lansia hanya mampu mengulang kurang dari lima angka maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif kurang.

5. Kemampuan kognitif berdasarkan pekerjaan yaitu kemampuan wanita lanjut usia yang berkerja sebagai ibu rumah tangga, pedagang, petani padi musiman, dan pensiunan dalam mengulang angka-angka yang diukur menggunakan skala ordinal yang dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kemampuan kognitif baik dan kemampuan kognitif kurang. Jika lansia dapat mengulang lima angka secara berurutan maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif baik, sedangkan jika lansia hanya mampu mengulang kurang dari lima angka maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif kurang. 6. Kemampuan kognitif berdasarkan penyakit yaitu kemampuan wanita lanjut

usia yang menderita penyakit hipertensi, asam urat, reumatik, dan lain-lain seperti magh dalam mengulang angka-angka yang diukur menggunakan skala ordinal yang dikategorikan menjadi dua kategori yaitu kemampuan kognitif baik dan kemampuan kognitif kurang. Jika lansia dapat mengulang lima


(29)

31

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

angka secara berurutan maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif baik, sedangkan jika lansia hanya mampu mengulang kurang dari lima angka maka termasuk dalam kategori kemampuan kognitif kurang.

E. Instrumen Penelitian

Gambaran kemampuan kognitif pada lansia diukur melalui instrumen yang sudah ada yaitu Digit Span. Digit span adalah tes yang digunakan untuk menilai kemampuan memperhatikan stimulus verbal, mempertahankan atensi untuk periode waktu tertentu dan menilai memori immediate dengan cara mengulang beberapa digit. Digit span terdiri dari angka-angka yang disusun secara acak yang dibacakan oleh peneliti dalam waktu satu detik untuk satu angka kemudian diulang oleh lansia. Atensi dan memori immediate baik bila lansia dapat mengulang lima sampai sepuluh digit tanpa kesulitan. Bila lansia hanya mampu mengulang kurang dari lima digit mengindikasikan adanya gangguan atensi (Kolegium neurologi Indonesia, 2008)

Tabel 3.1. Kategori skor Digit Span

Pertanyaan

Skor

Baik Kurang

5-10 < 5

Sumber: Kolegium neurologi Indonesia (2008)

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Menurut Nursalam (2013) prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas


(30)

32

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan (Nursalam, 2013).

Validitas dan reliabilitas untuk alat ukur kemampuan kognititf berupa tes Digit Span. Instrumen ini sudah baku dan dipakai untuk pemeriksaan kemampuan kognitif oleh dokter saraf, jadi validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian ini sudah teruji.

G. Pengumpulan Data

Menurut Hidayat (2009), teknik pengumpulan data merupakan suatu cara memperoleh data dan keterangan yang diperlukan. Selama proses pengumpulan data peneliti memfokuskan pada penyediaan subjek, melatih tenaga pengumpulan data, memperhatikan prinsip validitas dan reliabilitas, serta menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi agar data dapat terkumpul sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Penulis menggunakan teknik pengumpulan data dari instrumen Digit Span.

Digit Span untuk menilai kemampuan memperhatikan stimulus verbal, mempertahankan atensi merupakan alat ukur berupa instrumen dengan beberapa instruksi. Alat ukur ini digunakan bila responden jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Pemilihan instrumen ini mengacu pada parameter yang sudah dipilih oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Dalam teknik pengumpulan data kali ini, peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian, setelah lansia bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar persetujuan menjadi responden maka selanjutnya responden diminta untuk mengulang angka-angka yang terdapat dalam instrumen Digit Span, kemudian diperoleh nilai atau skor yang menunjukan tanggapan responden tentang sifat dari objek yang disajikan.


(31)

33

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah – langkah penelitian berguna untuk mempermudah dalam menyelesaikan penelitian adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

Menentukan masalah, rumusan masalah, studi kepustakaan, studi pendahuluan, penyusunan proposal penelitian dan instrumen, mengajukan proposal pada dosen pembimbing, serta permohonan izin penelitian kepada pihak-pihak yang terkait dan izin pengambilan data kepada kepala Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon.

2. Pelaksanaan Penelitian

Kontrak waktu dengan para responden, menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya penelitian, izin persetujuan penelitian dari para responden, pembagian kuesioner, pengumpulan kuesioner, pengecekan kelengkapan lembar jawaban responden, pengolahan data, analisa data dan menarik kesimpulan dari hasil penelitian.

3. Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan data hasil kuesioner. b. Menganalisis data.

c. Membuat kesimpulan.

I. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Analisa data menurut Notoatmodjo (2010) dilakukan setelah kuesioner dikumpulkan oleh peneliti dengan cara:


(32)

34

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Editing yaitu upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau dikumpulkan, sehingga dapat dipastikan bahwa responden telah mengisi semua kuesioner.

b. Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori, yaitu untuk pertanyaan dari setiap kategori sehinggga memudahkan peneliti dalam melakukan tabulasi dan analisa data.

c. Entry merupakan kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, yaitu dengan menggunakan bantuan sistem komputer.

d. Cleaning adalah mengecek kembali data yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Analisis univariat merupakan analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya dalam analisa ini hanya menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).


(33)

35

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : X : Hasil Prosentase

� : Frekuensi Hasil Pencapaian � : Total Seluruh Sampel

Dengan perhitungan rumus diatas selanjutnya diinterpretasikan agar dapat mengetahui gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Setelah diperhitungkan melalui item diatas, peneliti melakukan interpretasi data dari hasil intsrumen TMT-B dan Digit Span dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan indikator hasil pengukuran (Arikunto, 2006).

Tabel 3.2. Interpretasi Data

Prosentase Kategori

0 % Tidak Satupun

1 % - 26 % Sebagian Kecil

27 % - 49 % Kurang dari Setengah

50 % Setengahnya

51 % - 75 % Lebih dari Setengah

76 % - 99 % Sebagian Besar

100 % Seluruhnya

Sumber: Arikunto (2006)

X = �


(34)

46

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan penjelasan dari bab sebelumnya sampai dengan pembahasan hasil penelitian. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Kemampuan Kognitif pada Wanita Lanjut Usia di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon” dapat disimpulkan bahwa penurunan kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon disebabkan oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, penyakit.

1. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon lebih dari setengah respon dan memiliki kesebagian besar responden (90,9%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk usia 75-90 tahun.

2. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon lebih dari setengah responden (68,8%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk pendidikan SD.

3. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten


(35)

47

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cirebon sebagian besar responden (88,8%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

4. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon sebagian besar responden (88,8%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk yang mempunyai penyakit hipertensi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan, ada beberapa saran yang ingin disampaikan terkait dengan Kereta Kencana Singa Barong. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dengan diketahuinya kemampuan kognitif wanita lanjut usia diharapkan pihak institusi memberikan materi yang dapat memperlambat terjadinya penurunan kemampuan kognitif misalnya dengan diajarkannya senam lansia, dan pendidikan kesehatan. Sehingga mahasiswa yang akan meneliti tentang kemampuan kognitif dapat mengetahui dan mengimplementasikan hal-hal yang dapat memperlambat penurunan kemampuan kognitif.

2. Bagi penelitiselanjutnya diharapkan dapat mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang dapat memengaruhi kemampuan kognitif.

3. Bagi perawat atau tenaga kesehatan diharapkan dapat mengimplementasikan hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti melakukan penyuluhan, terapi, dan senam untuk lansia. Sehingga penurunan kemampuan kognitif dapat diperlambat.

4. Bagi tempat penelitian diharapkan dapat mengaktifkan kembali posbindu yang seharusnya dijalankan secara rutin, melakukan senam lansia, pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan dilakukannya penyuluhan


(36)

48

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesehatan. Sehingga selain memperlambat penurunan kemampuan kognitif, lansia bisa lebih produktif menjalani hari tuanya.


(37)

48

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah.(2011). Macam-macam Penurunan Kemampuan Kognitif. [Online]. Tersedia di: http://jinggasuci.blogspot.com/2011/06/macam-macam-penurunan-kemampuan.html. [diakses 12 April 2014].

Arikunto.(2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.EdisiRevisi 2010. Jakarta: RinekaCipta.

Bozikas VP, Kosmidis MH, Gamvrula K, Hatzigeorgadou M, et al. (2004). Clock Drawing Test in Patients With Schizophrenia. Psychiatry research 121. [Online].Tersedia di: http://respository.usu.ac.id. [Diakses 28 Maret 2014]. Bostrom, N. dan Sandberg, A. (2009).Cognitive Enhancements: Methods, Ethics,

Regulatory Challenges. SciEng Ethics 15.

Dirokx.(2004). Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN.Jakarta : EGC. Efendi.(2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Herarti.(2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Hilman.(2012). Perkembangan Kognitif. [Online]. Tersedia di: http://hilmanshodri.blogspot.com/2012/06/perkembangan-kognitif.html.

[Diakses 28 Maret 2014].

Gamon dan Bragdon. (2005). Building Mental Muscle: Conditioning Exercises for the Six Intelligence Zones. Alih Bahasa: Rahmani. Cetakan 2. Bandung: Kaifa Hidayat, A.A (2007).Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

Kusumoputro, S. dkk. (2005). Kiat Panjang Umur dengan Gerak dan Latih Otak: Brain Movement and Exercise. Jakarta: Universitas Indonesia

Myers. J.S. (2008). Factors Associated with Changing Cognitive Function in Older Adults: Implications for Nursing Rehabiliations. Rehabilitation Nursing:May/Jun 2008; 33, 3; ProQuest Medical Library pg. 117. Tersedi: http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1480265791&srchMode=1&s id=7. [Diakses 2 Maret 2014].


(38)

49

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nehlig, A. (2010). Is Caffeine a Cognitive Enhancer, Journal ofAlzheimer’s Disease, 20: S85-S94.

Notoatmodjo.(2010). Metodologi Penelitian Keperawatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, W.H. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Prakti

sEdisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Padila.(2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: NuhaMedika

Universitas Jenderal Soedirman. (2012). Pengaruh Terapi Humor Terhadap Kemampuan Kognitif. [Online]. Tersedia di:

http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/BAB%201%20-3.pdf[Diakses 1 Maret 2014].

Zulsita.(2010). Gambaran Kognitif Pada Lansia di RSUP H. Adam Malik Medan dan Puskesmas Petisah Medan. [Online].Tersedia di: http://repository.us.ac.id. [Diakses 2 Maret 2014].

Tamher & Noorkasiani. (2009). Asuhan Keperawatan pada Usia Lanjut. Dalam: Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Cetakan Pertama. Jakarta: EGC.


(1)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : X : Hasil Prosentase

� : Frekuensi Hasil Pencapaian

� : Total Seluruh Sampel

Dengan perhitungan rumus diatas selanjutnya diinterpretasikan agar dapat mengetahui gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia di Desa Orimalang, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Setelah diperhitungkan melalui item diatas, peneliti melakukan interpretasi data dari hasil intsrumen TMT-B dan Digit Span dengan cara membuat kategori untuk setiap kriteria berdasarkan indikator hasil pengukuran (Arikunto, 2006).

Tabel 3.2. Interpretasi Data

Prosentase Kategori

0 % Tidak Satupun

1 % - 26 % Sebagian Kecil

27 % - 49 % Kurang dari Setengah

50 % Setengahnya

51 % - 75 % Lebih dari Setengah

76 % - 99 % Sebagian Besar

100 % Seluruhnya

Sumber: Arikunto (2006)

X = �


(2)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan hasil penelitian yang diperoleh berdasarkan penjelasan dari bab sebelumnya sampai dengan pembahasan hasil penelitian. Sehingga, dapat ditarik kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian tentang “Gambaran Kemampuan Kognitif pada Wanita Lanjut Usia di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon” dapat disimpulkan bahwa penurunan kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon disebabkan oleh beberapa faktor yaitu usia, pendidikan, pekerjaan, penyakit.

1. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon lebih dari setengah respon dan memiliki kesebagian besar responden (90,9%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk usia 75-90 tahun.

2. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon lebih dari setengah responden (68,8%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk pendidikan SD.

3. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten


(3)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cirebon sebagian besar responden (88,8%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk pekerjaan sebagai ibu rumah tangga.

4. Gambaran kemampuan kognitif pada wanita lanjut usia berdasarkan karakteristik umur di Desa Orimalang Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon sebagian besar responden (88,8%) mempunyai kemampuan kognitif kurang untuk yang mempunyai penyakit hipertensi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis di lapangan, ada beberapa saran yang ingin disampaikan terkait dengan Kereta Kencana Singa Barong. Saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dengan diketahuinya kemampuan kognitif wanita lanjut usia diharapkan pihak institusi memberikan materi yang dapat memperlambat terjadinya penurunan kemampuan kognitif misalnya dengan diajarkannya senam lansia, dan pendidikan kesehatan. Sehingga mahasiswa yang akan meneliti tentang kemampuan kognitif dapat mengetahui dan mengimplementasikan hal-hal yang dapat memperlambat penurunan kemampuan kognitif.

2. Bagi penelitiselanjutnya diharapkan dapat mengetahui terlebih dahulu hal-hal yang dapat memengaruhi kemampuan kognitif.

3. Bagi perawat atau tenaga kesehatan diharapkan dapat mengimplementasikan hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif seperti melakukan penyuluhan, terapi, dan senam untuk lansia. Sehingga penurunan kemampuan kognitif dapat diperlambat.

4. Bagi tempat penelitian diharapkan dapat mengaktifkan kembali posbindu yang seharusnya dijalankan secara rutin, melakukan senam lansia, pemeriksaan kesehatan secara berkala, dan dilakukannya penyuluhan


(4)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kesehatan. Sehingga selain memperlambat penurunan kemampuan kognitif, lansia bisa lebih produktif menjalani hari tuanya.


(5)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah.(2011). Macam-macam Penurunan Kemampuan Kognitif. [Online]. Tersedia di: http://jinggasuci.blogspot.com/2011/06/macam-macam-penurunan-kemampuan.html. [diakses 12 April 2014].

Arikunto.(2010). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik.EdisiRevisi 2010. Jakarta: RinekaCipta.

Bozikas VP, Kosmidis MH, Gamvrula K, Hatzigeorgadou M, et al. (2004). Clock Drawing Test in Patients With Schizophrenia. Psychiatry research 121. [Online].Tersedia di: http://respository.usu.ac.id. [Diakses 28 Maret 2014]. Bostrom, N. dan Sandberg, A. (2009).Cognitive Enhancements: Methods, Ethics,

Regulatory Challenges. SciEng Ethics 15.

Dirokx.(2004). Kamus Ringkas Kedokteran STEDMAN.Jakarta : EGC. Efendi.(2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika

Herarti.(2014). Menyelami Perkembangan Manusia. Edisi 12 Buku 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Hilman.(2012). Perkembangan Kognitif. [Online]. Tersedia di: http://hilmanshodri.blogspot.com/2012/06/perkembangan-kognitif.html.

[Diakses 28 Maret 2014].

Gamon dan Bragdon. (2005). Building Mental Muscle: Conditioning Exercises for the Six Intelligence Zones. Alih Bahasa: Rahmani. Cetakan 2. Bandung: Kaifa Hidayat, A.A (2007).Metode Penelitian Keperawatan dan teknik Analisa Data.

Jakarta : Salemba Medika

Kusumoputro, S. dkk. (2005). Kiat Panjang Umur dengan Gerak dan Latih Otak: Brain Movement and Exercise. Jakarta: Universitas Indonesia

Myers. J.S. (2008). Factors Associated with Changing Cognitive Function in Older Adults: Implications for Nursing Rehabiliations. Rehabilitation Nursing:May/Jun 2008; 33, 3; ProQuest Medical Library pg. 117. Tersedi: http://proquest.umi.com/pqdweb?index=0&did=1480265791&srchMode=1&s id=7. [Diakses 2 Maret 2014].


(6)

Fatimah, Ninig. 2014

GAMBARAN KEMAMPUAN KOGNITIF PADA WANITA LANJUT USIA DI DESA ORIMALANG KECAMATAN JAMBLANG

KABUPATEN CIREBON

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Nehlig, A. (2010). Is Caffeine a Cognitive Enhancer, Journal ofAlzheimer’s Disease, 20: S85-S94.

Notoatmodjo.(2010). Metodologi Penelitian Keperawatan. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta

Nugroho, W.H. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Prakti

sEdisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Padila.(2013). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: NuhaMedika

Universitas Jenderal Soedirman. (2012). Pengaruh Terapi Humor Terhadap Kemampuan Kognitif. [Online]. Tersedia di:

http://keperawatan.unsoed.ac.id/sites/default/files/BAB%201%20-3.pdf[Diakses 1 Maret 2014].

Zulsita.(2010). Gambaran Kognitif Pada Lansia di RSUP H. Adam Malik Medan dan Puskesmas Petisah Medan. [Online].Tersedia di: http://repository.us.ac.id. [Diakses 2 Maret 2014].

Tamher & Noorkasiani. (2009). Asuhan Keperawatan pada Usia Lanjut. Dalam: Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Cetakan Pertama. Jakarta: EGC.