Pengaruh Variasi Bentuk Potongan Limbah Banner Terhadap Kelecakan dan Kuat Lentur Beton Serat Banner JURNAL ISI

PENGARUH VARIASI BENTUK POTONGAN LIMBAH BANNER
TERHADAP KELECAKAN DAN KUAT LENTUR
BETON SERAT BANNER
Nur Fitri Hariyanti1, Anis Rahmawati2, Ida Nugroho Saputro3
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
e-mail: hariyanti.nurfitri@yahoo.com
Tujuan penelitian adalah, (1) mengetahui pengaruh variasi persentase dan
bentuk potongan banner terhadap nilai slump, (2) mengetahui pengaruh variasi
persentase dan bentuk potongan banner terhadap kuat lentur beton, (3)
mengetahui nilai optimum variasi persentase bentuk potongan banner dalam
pengujian kuat lentur beton. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif
dengan pendekatan eksperimen dan teknik analisis data menggunakan analisis
regresi. Variabel yang mempengaruhi dalam penelitian adalah (1) variabel terikat:
nilai slump dan kuat lentur beton, (2) variabel bebas: penambahan banner dengan
bentuk potongan persegi, segitiga dan persegi panjang, serta penambahan variasi
persentase potongan banner pada masing-masing bentuk adalah 0,25%, 0,5%,
0,75%, dan 1% terhadap berat benda uji. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa, (1) variasi penambahan potongan banner berpengaruh sangat kuat
terhadap nilai slump dengan nilai R 0,942, pengaruh ini bersifat negatif sehingga
nilai slump beton menurun seiring penambahan potongan banner, (2) variasi
penambahan potongan banner berpengaruh sedang terhadap kuat lentur dengan

nilai R 0,555, pengaruh ini bersifat negatif sehingga kuat lentur beton menurun
jika dibandingkan dengan penambahan banner 0%, (3) nilai optimum
penambahan banner terdapat pada penambahan 0,25% dengan bentuk potongan
persegi dengan kuat lentur rata-rata yang dihasilkan yaitu sebesar 5,29 MPa.
Kata kunci: beton, banner, nilai slump, kelecakan, kuat lentur

THE EFFECT OF ADDITION VARIATION FORM OF PIECES OF
BANNER TO WORKABILITY AND FLEXURAL STRENGHT
CONCRETE BANNER
Nur Fitri Hariyanti1, Anis Rahmawati2, Ida Nugroho Saputro3
Pendidikan Teknik Bangunan, Universitas Sebelas Maret
e-mail: hariyanti.nurfitri@yahoo.com
The objectives of research were, (1) determine the effect of variations
percentage and pieces of banner for the value of slump, (2) determine the effect of
variations percentage and pieces of banner for the flexural strength of concrete,
(3) to know the value optimum of variation percentage pieces banner for banding
concrete. This research used quantitative with experimental methods and data
analysis techniques used regression analysis. Variables in the study were (1)
dependent variable: value of slump and flexural strength of concrete, (2)
independent variables: added banner with the shape of a square piece, triangular

and rectangular, as well as additional percentage variation pieces of banners on
each form is 0,25%, 0,5%, 0,75% and 1% of the weight of the specimen. Based on
the results of the study concluded that, (1) variations addition pieces of banner
very strong against the valuae of R 0,942, this influence was negative so that the
value of concrete slump decrease with the addition pieces of banner, (2) variations
addition pieces of banner effect was influential being the bending strenght with a
valaue of R 0,555, this influence was negative so that the flexural strenght of
concrete decreased when compared to the addition of banner 0%, (3) the optimum
value addition of banner contained was the addition of 0,25% by square shaped
with an average flexural strenght generated is equal to 5,29 Mpa.
Keywords: concrete, banner, slump value, workability, flexural strenght

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2


2

Salah satu cara yang digunakan

PENDAHULUAN
Dunia konstruksi saat ini
telah berkembang pesat. Hal ini
seiring

dengan

adalah dengan menambahkan seratserat pada adukan beton.
Menurut

perkembangan

Suhendro

(2000)


teknologi, industri dan kebutuhan

dalam Kartini (2007: 4) penggunaan

manusia akan hunian, serta berbagai

serat (fiber) sebagai bahan tambah

sarana

yang

dalam campuran beton adalah salah

menunjang segala aktivitas seperti

satu cara, dimana penambahan fiber

pasar, rumah sakit, sekolah, jalan dan


dalam campuran beton yang disebar

masih banyak yang lainnya. Untuk

secara merata dalam adukan beton

memenuhi

dengan

dan

prasarana

kebutuhan

tersebut

orientasi


random

tulangan

dapat

digunakan berbagai material seperti

menjadi

sehingga

kayu, baja dan beton. Tetapi dapat

mengurangi keretakan yang terlalu

dilihat disekitar kita bahwa dari

dini di daerah tarik akibat pengaruh


ketiga material tersebut yang paling

pembebanan. Penambahan serat pada

sering digunakan adalah beton.

campuran beton dapat meningkatkan

Menurut Subakti (1995: 1)

sifat-sifat beton seperti kuat tarik dan

beton merupakan bahan gabungan

kuat lentur, daktilitas, ketahanan

yang terdiri dari agregat kasar dan

impact,


halus yang dicampur dengan air dan

kelelehan,

ketahanan

terhadap

semen sebagai pengikat dan pengisi

pecahan,

ketahanan

terhadap

antara agregat kasar dan halus dan

pengaruh susutan dan ketahanan


kadang-kadang ditambahkan aditive

terhadap

ketahanan

pengelupasan.

terhadap

Namun

diperlukan.

penambahan serat ini juga akan

Beton mempunyai kelebihan untuk

memberi masalah pada kelecekan


menahan kuat tekan tetapi cenderung

beton, karena semakin banyak serat

terjadi retak-retak pada permukaan

yang digunakan maka pengadukan

beton.

beton juga akan semakin sulit.

atau

admixture

Dengan

ditambahkan
mengurangi


bila

demikian

perlu

bahan

untuk

Berbagai macam serat yang

keretakan

tersebut.

dapat digunakan untuk memperbaiki

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

3

sifat mekanik beton antara lain serat

keras dan kuat untuk digunakan

kaca (glass fibre), serat baja (steel

sebagai bahan bangunan. Sedangkan

fibre), serat polypropylene (sejenis

untuk nilon atau yang biasa disebut

plastik mutu tinggi), serat karbon

poliamida mempunyai regang yang

(carbon fibre), serta serat dari bahan

baik sekali bila dijadikan serat.

alami (natural fibre), seperti ijuk,

Penggunaan limbah banner

rambut, sabut kelapa, serat goni dan

ini dikarenakan banyaknya limbah

serat

tumbuh-tumbuhan

lainnya.

banner yang sudah tidak terpakai dan

Pada

penelitian

mencoba

kurangnya pemanfaatan dari limbah

memanfaatkan serat yang didapat

tersebut. Selain itu bahan yang

dari limbah banner. Banner ini

digunakan untuk pembuatan banner

termasuk

merupakan bahan polimer sintetis

ini

dalam

jenis

serat

polypropylene.
Banner

yang kuat, tidak mudah kusut dan
media

kedap air sehingga bagus digunakan

iklan yang menggunakan bahan kain

sebagai serat dalam campuran beton.

vynil yang dicetak menggunakan

Bahan

printing digital. Banner biasanya

mengurangi retak-retak karena susut

memiliki

Para

dan akibat pembebanan sehingga

pemasang iklan yang menggunakan

akan meningkatkan kekuatan beton,

media

merupakan

ukuran

banner

pemasang

besar.

biasanya
iklan

ini

diharapkan

dapat

para

salah satunya adalah kuat lentur

yang

beton.
SNI

mempromosikan produk atau jasa

03-4431-1997

dengan waktu lama, karena banner

menjelaskan bahwa kuat lentur beton

merupakan bahan yang cukup tahan

adalah kemampuan balok beton yang

lama dalam keadaan outdoor dalam

diletakkan pada dua perletakan untuk

segala cuaca, karena banner memiliki

menahan gaya dengan arah tegak

ukuran 5m x 2,5m (Trisih 2013:

lurus

193).

diberikan padanya, sampai benda uji

sumbu

benda

uji

yang

Banner tersusun dari material

patah dan dinyatakan dengan Mega

vynil dan serat nilon. Polivinyl cukup

Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas.

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

4

Lenturan pada umunya dimanfaatkan

kelecakan adalah jumlah air yang

pada struktur balok. Lentur adalah

digunkan, jumlah pasta semen dalam

keadaan

adukan,

gaya

berkaitan

kompleks

dengan

yang

melenturnya

elemen (balok) sebagai akibat adanya
beban

agregat,

bentuk

butiran agregat, dan besar butir
maksimum agregat.

Aksi

lentur

Tujuan dari penelitian ini

serat-serat

pada

adalah untuk mendapatkan suatu

elemen-elemen

alternatif baru dalam teknologi beton

transversal.

menyebabkan

gradasi

permukaan

memanjang mengalami tarik dan

khususnya

beton

dengan

tekan. Tegangan ini bekerja tegak

tambah serat. Selain itu juga untuk

lurus pada permukaan penampang

membuat

inovasi

struktur (Mulyono, 2003).

teknologi

beton

baru
dan

dalam

diharapkan

pada

dengan

juga

potongan banner dapat menghasilkan

berpengaruh pada kelecakan beton

kuat lentur yang lebih tinggi serta

segar.

sifat

untuk mengetahui pengaruh serat

kekentalan beton segar antara cair

tersebut terhadap kelecakan beton.

dan padat. Pada beton segar penting

Berkenaan dengan hal tersebut, maka

dipelajari karena merupakan ukuran

penelitian ini berjudul “Pengaruh

kemudahan beton segar (adukan

Variasi Bentuk Potongan Limbah

beton) untuk diaduk dalam bejana

Banner terhadap Kelecakan dan

pengaduk

Kuat Lentur Beton Serat Banner”.

Selain
kekuatan

dituang

berpengaruh

beton,

serat

Kelecakan

yaitu

ke

lokasi

penuangan,

dari

bejana

pengaduk,

diangkut dari tempat pengadukan ke
lokasi

penuangan,

dituang

penambahan

bahan

serat

dari

METODOLOGI PENELITIAN
Data

dari

dari

penelitian

ini

bejana pengaduk ke cetakan beton,

diperoleh dari pengujian beton segar

dan dipadatkan setelah beton segar

untuk mendapatkan nilai kelecakan,

berada

dan beton keras untuk mendapatkan

dalam

cetakan

(Tjokrodimuljo, 2004: VII-I). Faktor-

nilai

faktor

penelitian

yang

mempengaruhi

kuat

lentur
ini

beton.

metode

Pada

campuran

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

5

beton yang digunakan adalah Mix
Design sesuai dengan SK-SNI 03-

Tabel 2. Sampel Benda Uji
No

Bentuk
Potongan

3449-2002 dengan fc’ 20 Mpa,
dengan dimensi benda uji 150 mm x

1
˗

2

Persegi

3

Segitiga

4

Persegi
panjang

150 mm x 600 mm. Serat yang
digunakan

dalam

penelitian

ini

adalah serat dari banner dengan
bentuk potongan persegi, segitiga
dan persegi panjang dengan dimensi
yang

sama,

penambahan

serta
variasi

dengan
persentase

potongan 0%, 0,25%, 0,5%, 0,75%
dan 1% terhadap berat benda uji.
Penelitian ini menggunakan sampel
benda uji sebanyak 52 buah. Untuk

Tabel 1. Dimensi Bentuk Potongan
Banner
No

Bentuk

slump

test

adalah

kerucut

diberdirikan di atas alas yang telah
Dimensi

dibersihkan, kemudian beton segar

5 mm x 5 mm

dimasukkan

2

Segitiga

Alas = 5 mm

dengan

Tinggi = 30 mm

panjang

4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
4 buah
52 buah

menggunakkan slump test. Pengujian

Persegi

3

0,00%
0,25%
0,50%
0,75%
1,00%
0,25%
0,50%
0,75%
1,00%
0,25%
0,50%
0,75%
1,00%

Pengujian kelecakan beton

1

Persegi

Jumlah
Sampel

Total Sampel

lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel 1 dan tabel 2.

Persentase
Banner

ke

sekop

dalam
kecil,

kerucut
kira-kira

sepertiga tingginya kerucut. Dengan
menggunakan batang besi, beton

5 mm x 30 mm

ditumbuk sebanyak 25 kali sampai
dasar. Tambahkan lapisan kedua dan
tumbuk 25 kali dengan batang besi
hingga sedikit menyentuh lapisan
pertama

(tidak

Lakukan

hal

sampai

yang

sama

dasar).
untuk

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

6

lapisan yang ketiga. Setelah lapisan

5.

Memasukkan data-data benda uji

ketiga selesai ditumbuk, permukaan

pada

atas kerucut diratakan dengan cetok

program U60.

besi

dan

kelebihan

beton

6.

layar

Menjalankan

“method”

pada

mesin

UTM

dibersihkan. Angkat kerucut perlahan

dengan mengklik ikon “test”

ke atas dengan memegang kupingnya

pada program U60.

dalam waktu 5 – 7 detik. Balikkan

7.

kerucut dan letakkan di samping
sampel

beton

segar.

Rebahkan

Menghentikan pengujian setelah
benda uji retak.

8.

Untuk mengetahui gaya terbesar

batang penumbuk di atas kerucut.

yang tercatat, dapat dilihat pada

Ukurlah perbedaan tinggi antara

layar “report” pada porogram

kerucut dan beton segar. Perbedaan

U60.

tinggi

tersebut

merupakan

nilai

kelecakan beton.

Setelah

data

terkumpul

selanjutnya dilakukan analisis data.

Sedangkan untuk pengujian

Analisis data yang digunakan untuk

kuat lentur beton dilakukan setelah

mengetahui ada tidaknya pengaruh

benda uji direndam selama 28 hari.

penambahan

Pengujian ini menggunakan alat uji

terhadap kelecakan dan kuat lentur

kuat

UTM.

beton yaitu dengan analisis regresi

langkah-langkah

linier berganda. Namun sebelumnya

pengujiannya adalah sebagai berikut:

diuji prasyarat analisis berupa uji

1.

Mengukur dimensi benda uji

normalitas dan uji asumsi klasik

dengan

yang berupa uji multikolinieritas dan

lentur

yaitu

Adapun

mesin

menggunakan

mistar

atau meteran dan jangka sorong.
2.

potongan

banner

uji heteroskedastisitas.

Memasang benda uji pada alat
uji kuat lentur.

3.

Menghidupkan komputer dan
mesin UTM.

4.

Menjalankan program U60.

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

7

HASIL PENELITIAN
Hasil

pengujian kelecakan

dan kuat lentur beton dapat dilihat
pada tabel 3 sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Regresi Kelecakan
Koefisien

Nilai

R

0,942

2

0,887

R

Tabel 3. Hasil Pengujian Sampel
Variasi
Bentuk


Persegi

Segitiga

Persegi
Panjang

Variasi
Persent
ase

0%
0,25%
0,50%
0,75%
1%
0,25%
0,50%
0,75%
1%
0,25%
0,50%
0,75%
1%

Nilai
Kuat
Slump Lentur
Rata- Ratarata
rata
(cm) (Mpa)
11,5
5,34
10
5,39
6
4,26
4
4,05
3,5
3,98
10
4,11
6
4,21
4
4,66
2,5
4,22
9
4,67
6,5
4,81
5,5
4,55
5
4,21

Tabel
menjelaskan

4

diatas

besarnya

dapat
koefsien

korelasi dan persentase pengaruh
variabel bebas terhadap variabel
terikat. Hubungan antara variabel
bebas (variasi persentase dan bentuk
potongan banner) dengan variabel
terikat

(kelecakan),

koefisien

korelasinya (R) adalah 0,942 yang
berarti tingkat hubungannya sangat
kuat berdasarkan ketentuan koefisien
korelasi.
Selain
penambahan

itu
serat

pengaruh
banner

dapat

dilihat pada koefisien determinasi
Analisis data menggunakan

(R2) sebesar 0,887 yang mengandung

analisis regresi. Analisis regresi yang

pengertian bahwa pengaruh variabel

digunakan adalah analisis regresi

bebas terhadap perubahan variabel

linier berganda, karena terdapat dua

terikat adalah 88,7%. Sedangakan

variabel bebas yaitu bentuk potongan

11,3% (100%-88,7%) dipengaruhi

dan variasi persentase panambahan

oleh variabel lain.

serat banner.

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

8

Hasil analisis data kuat lentur
beton

dengan

uji

koefisien

Hasil pengujian kuat lentur
beton menghasilkan nilai optimum
banner

determinasi dapat dilihat pada tabel 5

pada

berikut ini:

dengan bentuk potongan persegi dan

Tabel 5. Hasil Regresi Kuat Lentur

persentase 0,25% yaitu sebesar 5,29

Beton
Nilai

R

0,555

R2

0,308

menjelaskan

serat

Mpa. Untuk lebih jelasnya dapat

Koefisien

Tabel

penambahan

5

dilihat pada gambar 1.

diatas

besarnya

dapat
koefsien

korelasi dan persentase pengaruh
variabel bebas terhadap variabel
terikat. Hubungan antara variabel
bebas (variasi persentase dan bentuk

Gambar 1. Hasil Pengujian Kuat

potongan banner) dengan variabel

Lentur Beton

terikat

(kuat

lentur),

koefisien

korelasinya (R) adalah 0,555 yang

PEMBAHASAN

berarti tingkat hubungannya sedang

1. Pengaruh

berdasarkan

ketentuan

koefisien

penambahan

serat

banner terhadap kelecakan

korelasi.
Selain
penambahan

itu
serat

pengaruh
banner

dapat

dilihat pada koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,308 yang mengandung
pengertian bahwa pengaruh variabel
bebas terhadap perubahan variabel
terikat adalah 30,8%. Sedangakan

Gambar 2. Hasil Pengujian

69,2% (100%-30,8%) dipengaruhi

Kelecakan Beton

oleh variabel lain.
1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

9

Berdasarkan

gambar

2

kondisi

sangat

kering,

semakin

kemungkinan masih banyak pori

banyak penambahan serat banner

yang belum terisi air. Pori-pori

maka

inilah

dapat

dilihat

bahwa

nilai

slump

semakin

yang

akan

besar

menyerap

menurun. Penurunan kelecakan

sebagian

air

dalam

ini dikarenakan beberapa faktor,

campuran

yaitu jumlah air, jumlah pasta,

menyebabkan kelecakan betonnya

gradasi agregat, bentuk butiran

berkurang.

beton

hingga

Penurunan kelecakan juga

agregat dan besar butir agregat
maksimum (Tjokrodimuljo,2004).

dipengaruhi

oleh

Semakin banyak jumlah air yang

serat

potongan

digunakan dalam pencampuran

Banner ini mempunyai bentuk

beton maka semakin encer beton

yang pipih. Menurut Paul dan

segar sehingga beton akan mudah

Antoni (2007: 55) butir pipih

dikerjakan. Dalam penelitian ini

mempunyai luas permukaan lebih

penggunaan

sesuai

spesifik yang lebih besar daripada

dengan perhitungan mix design.

butir bulat, ini akan menambah

Namun hasil pengujian kadar air

kebutuhan air untuk kelecakan

untuk

tertentu.

air

agregat

sudah

halus

sebesar

yaitu

penambahan
banner.

Maka

dengan

0,0033% tidak memenuhi syarat

penambahan banner dibutuhkan

yang seharusnya diantara 1-3%.

air yang lebih banyak untuk

Jadi agregat halus yang digunakan

kemudahan pengerjaan beton. Jadi

sangat kering, tidak sesuai dengan

semakin

perencanaan

potongan

yang

seharusnya

banyak

penambahan

banner

agregat halus harus dalam kondisi

membutuhkan

SSD. Pada saat pengadukan beton

banyak.

ditambahkan air sebanyak 3,5

penelitian ini air yang digunakan

liter. Hal ini bertujuan untuk

tetap

mengatasi kurangnya air. Namun

penambahan banner.

karena

agregat

halus

air

yang

akan

Sedangkan

untuk

semua

lebih
dalam

variasi

dalam

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

10

2. Pengaruh

penambahan

serat

banner terhadap kuat lentur beton

Pada

keadaan

ini

akan

mengakibatkan terdapat ronggarongga

udara

bawahnya.

pada

bagian

Seperti

yang

dipaparkan oleh Tjokrodimuljo
(2004: III-22) kepipihan butir
agregat

berpengaruh

terhadap
beton,

daya
agregat

jelek

tahan/keawetan
ini

cenderung

berkedudukan pada bidang rata air
Gambar 3. Hasil Pengujian Kuat
Lentur Beton
Dari
diketahui

gambar
bahwa

(horizontal),

sehingga

rongga-rongga
6

dapat

terdapat

udara

di

bawahnya.

penambahan

Rongga-rongga udara ini

serat banner mengakibatkan kuat

akan mempengaruhi penurunan

lentur beton semakin menurun,

kuat lentur beton. Untuk setiap

jika dibandingkan dengan tidak

1% udara, kekuatan akan menurun

adanya penambahan serat banner.

sebanyak 5-6%, sehingga beton

Banner mempunyai sifat

dengan rongga udara sebanyak

fisik yang halus dan mempunyai

3%

bentuk yang pipih. Kehalusan

melemah sampai 15-20% (Paul

permukaan banner berpengaruh

dan Antoni, 2007: 139). Pada

pada kurangnya rekatan banner

penelitian ini rongga udara dapat

dengan pasta semen. Kurangnya

dilihat pada permukaan beton

rekatan antar penyusun beton

maupun pada bagian beton setelah

akan mengkibatkan menurunnya

diuji. Untuk lebih jelasnya dapat

kuat lentur beton. Sedangkan

dilihat pada gambar 4 dan 5.

bentuk

yang

cenderung

pipih

ini

berorientasi

misalnya,

kekuatannya

akan
posisi

horizontal pada saat pemadatan.
1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

11

Sesuai dengan gambar 6
nilai

rata-rata maksimal

bentuk

persegi

terdapat

penambahan

banner

sebesar

MPa.

5,29

pada
pada
0,25%

Hal

ini

dikarenakan permukaan banner
Gambar 4. Rongga-rongga Udara

yang halus yang berakibat pada

pada Permukaan Beton

kurangnya rekatan serat banner
terhadap

mortar,

sehingga

semakin sedikit penambahan serat
banner, kuat lentur beton akan
semakin baik, jika dibandingkan
dengan penambahan banner yang
terlalu banyak.

Gambar 5. Rongga-rongga Udara
pada Bagian Beton Setelah
Pengujian

3. Nilai

optimal

pengujian

kuat

lentur beton
Gambar 7. Hasil Pengujian Kuat
Lentur Rata-rata Segitiga
Sesuai dengan gambar 7
nilai

rata-rata maksimal

pada

bentuk segitiga terdapat pada
penambahan
Gambar 6. Hasil Pengujian Kuat
Lentur Rata-rata Persegi

banner

0,75%

sebesar 4,66 MPa. Nilai optimal
pada
potongan

penambahan
segitiga

bentuk
ini

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

12

dimungkinkan

karena

pada

persentase

terdapat

lebih

ini

Sesuai dengan gambar 8
nilai

rata-rata maksimal

pada

banyak banner yang posisinya

bentuk persegi panjang terdapat

memanjang tegak lurus dengan

pada penambahan banner 0,5%

arah

sebesar 4,81 MPa. Nilai optimal

pembebanan.

Pada

saat

benda uji dibebani, bagian serat

pada

banner yang terbuat dari polivinil

potongan

akan putus, sedangkan untuk serat

dimungkinkan

karena

pada

nilon masih bisa menahan beban

persentase

terdapat

lebih

tersebut, sehingga kuat lentur

banyak banner yang posisinya

beton akan lebih tinggi. Namun

memanjang tegak lurus dengan

untuk serat nilon yang terdapat

arah

dari banner tersebut tidak masuk

benda uji dibebani, bagian serat

dalam tujuan dan pembatasan

banner yang terbuat dari polivinil

masalah penelitian ini, sehingga

akan putus, sedangkan untuk serat

tidak dibahas secara detail pada

nilon masih bisa menahan beban

penelitian ini.

tersebut

penambahan
persegi

ini

pembebanan.

sehingga

bentuk

panjang

Pada

kuat

ini

saat

lentur

beton akan lebih tinggi. Namun
untuk serat nilon yang terdapat
dari banner tersebut tidak masuk
dalam tujuan dan pembatasan
masalah penelitian ini, sehingga
tidak di bahas secara detail pada
penelitian ini.
Dari ketiga nilai rata-rata
Gambar 8. Hasil Pengujian Kuat

tersebut dapat diketahui bahwa

Lentur Rata-rata Persegi Panjang

nilai penambahan banner yang
paling optimum terdapat pada
penambahan dengan persentase
0,25% dengan bentuk potongan

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

13

persegi. Nilai optimum tersebut

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

dapat sebesar 5,29 MPa. Hasil ini

1)

lebih besar daripada penambahan

dengan bentuk potongan persegi,

potongan persegi panjang dan

segitiga dan persegi panjang dan

segitiga

variasi

karena

faktor

utama

Variasi

banner

penambahan

persentase

0,25%,

0,5%,

pengaruh serat banner ini terdapat

0,75% dan 1% berpengaruh sangat

pada bagian polivinil dari benner

kuat terhadap nilai slump. Pengaruh

tersebut. Walaupun untuk bentuk

tersebut

segitiga

panjang

dengan penambahan banner sebagai

terdapat daya dukung dari nilon.

serat mengakibatkan penurunan nilai

Namun ikatan polivinilnya kurang

slump yang mengakibatkan sukar

kuat

jika

dikerjakan pada waktu pengadukan

dibandingkan dengan potongan

dan pengecoran beton segar. 2)

persegi. Hal ini karena potongan

Variasi penambahan banner dengan

persegi mempunyai penampang

bentuk potongan persegi, segitiga

yang lebih kecil dengan dimensi 5

dan persegi panjang dan variasi

mm x 5 mm, sedangkan untuk

persentase 0,25%, 0,5%, 0,75% dan

segitiga mempunyai dimensi lebar

1% berpengaruh sedang terhadap

alas 5 mm dan tinggi 30 mm serta

kuat lentur beton. Pengaruh tersebut

untuk persegi panjang 5 mm x 30

bersifat

mm. Penampang yang lebih kecil

penambahan banner sebagai serat

akan menghasilkan ikatan dengan

mengakibatkan

mortar lebih baik.

lentur

dan

pesegi

terhadap

mortar

bersifat

negatif

beton.

penambahan
terdapat

KESIMPULAN
Dari
pembahasan

hasil

penelitian

tentang

dan

negatif

pada

karena

karena

dengan

penurunan
3)

Nilai

kuat
optimal
banner

potongan
variasi

persentasi

0,25% dengan bentuk persegi.

penambahan

potongan banner dengan bentuk dan
persentase yang berbeda terhadap
kelcakan dan kuat lentur beton dapat
1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

14

Terpusat Langsung. Dewan

SARAN
Berdasarkan simpulan dan

Standarisasi Nasional.

implikasi dari hasil penelitian, maka

Kartini, Wahyu (2007). Penggunaan

dapat diberikan saran-saran sebagai

Serat Polypropylene untuk

berikut: 1) Perlu adanya penelitian

Meningkatkan

lebih lanjut tentang banner yang

Belah Beton. Diperoleh pada

akan digunakan sebagai serat pada

tanggal 29 Desember 2015,

beton. 2) Perlu adanya penelitian

dari

lebih lanjut tentang pengaruh banner

http://eprints.upnjatim.ac.id/1

terhadap bahan penyusun beton. 3)

306/1/TS-YUYUN_41.pdf.

Perlu adanya penelitian lebih lanjut
tentang

Beton,

menggunakan

bahan nylon yang

Offset.

serat

terdapat pada banner sebagai serat.

Tarik

Mulyono, Tri. (2004). Teknologi

dengan

beton

Kuat

Yogjakarta:

Andi

Paul dan Antoni. (2007). Teknologi

4) Perlu adanya penelitian lebih

Beton

lanjut

Pembuatan, ke Beton Kinerja

beton

dengan metode
yang

penelitian

ini.

campuran

berbeda

dengan

Tinggi,

5)

adanya

Offset.

Perlu

dari

Material

Yogjakarta:

Andi

pengembangan penelitian lebih lanjut

Pedoman Penulisan Skripsi (2016).

untuk pemanfaatan banner selain

Fakultas keguruan dan Ilmu

sebagai bahan tambah serat untuk

Pendidikan.

kelecakan dan kuat lentur beton.

Sebelas Maret Surakarta.

Universitas

Subakti, Aman (1995). Teknologi
DAFTAR PUSTAKA

Beton

Anonim. (1996). Standar Nasional

Surabaya: Institut Teknologi

Indonesia
Metode

03-4154-1996:
Pengujian

Kuat

dalam

Praktek.

Sepuluh Nopember.
Sugiyono. 2010. Statistika untuk

Lentur Beton dengan Balok

Penelitian.

Uji Sederhana yang Dibebani

Alfabeta.

Bandung:

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

15

.

2013.

Penelitian.

Statika

untuk

Bandung:

Trisih, Anita. (2013). Media Iklan
Banner

Sebagai

Media

Kampanye Pemilu Legislatif

Alfatbeta.
Tjokrodimuljo, Kardiyono. (2004).

2014. Diperoleh pada 15 Juni

Buku Ajar Teknologi Beton.

2016,

Yogyakarta:

http://jurnal.radenfatah.ac.id/i

Gajah Mada.

Universitas

dari

ndex.php/warda/article/view/
340/291

1

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS
Pembimbing I: Anis Rahmawati, S.T., M.T
3
Pembimbing II: Ida Nugroho Saputro, S.T., M.Eng
2

16