Perbaikan Kualitas Produk untuk Menurunkan Rework dengan Menggunakan Metode DMAIC dan Fuzzy FMEA di PT. Gold Coin
ABSTRAK
PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill merupakan salah satu perusahaan
manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan pakan ternak. PT. Gold Coin
Indonesia sangat peduli terhadap kualitas produknya. Permasalahan yang terjadi
pada perusahaan yaitu banyaknya produk yang tidak sesuai harapan pelanggan
dan produk yang tidak sesuai spesifikasi pada saat proses produksi sehingga
dilakukan aktivitas rework. Pada periode bulan mei 2015 dengan jumlah produksi
13.183 bags/karung, produk pakan ternak ayam crumble yang di rework sebesar
215 bags/karung dengan persentase kecacatan sebesar 1,63%. Diperlukan
perbaikan kualitas untuk produk pakan ternak ayam crumble dengan
menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dan
fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk melihat proses yang
dimana paling banyak melakukan kesalahan dan memberikan usulan perbaikan
yang tepat ke depannya bagi perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan
analisis dengan menggunakan metode DMAIC yang telah dilakukan jenis
kecacatan yang terjadi pada produk pakan ternak ayam crumble adalah butiran
belang, butiran basah dan butiran hancur. Hasil FMEA diperoleh nilai RPN (Risk
Priority Number ) yang paling besar adalah 175 yang termasuk kategori LowModerate (kategori menengah rendah). Berarti, jenis kegagalan ini memiliki
tingkat prioritas menengah rendah yang tidak diperlukan tindakan perbaikan
untuk segera/mendesak dilakukan. Sedangkan hasil fuzzy FMEA diperoleh nilai
fuzzy RPN yang paling besar adalah 783,860 dan 712,362 yang termasuk kategori
high-very high (kategori menengah di antara tinggi dan sangat tinggi), artinya
memiliki nilai resiko terbesar untuk terjadi di lantai produksi dan harus segera
dilakukan tindakan.
Kata Kunci : Pakan Ternak Ayam Crumble, DMAIC, FMEA, Fuzzy FMEA.
Universitas Sumatera Utara
PT. Gold Coin Indonesia-Medan Mill merupakan salah satu perusahaan
manufaktur yang bergerak dalam bidang pembuatan pakan ternak. PT. Gold Coin
Indonesia sangat peduli terhadap kualitas produknya. Permasalahan yang terjadi
pada perusahaan yaitu banyaknya produk yang tidak sesuai harapan pelanggan
dan produk yang tidak sesuai spesifikasi pada saat proses produksi sehingga
dilakukan aktivitas rework. Pada periode bulan mei 2015 dengan jumlah produksi
13.183 bags/karung, produk pakan ternak ayam crumble yang di rework sebesar
215 bags/karung dengan persentase kecacatan sebesar 1,63%. Diperlukan
perbaikan kualitas untuk produk pakan ternak ayam crumble dengan
menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control) dan
fuzzy FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) untuk melihat proses yang
dimana paling banyak melakukan kesalahan dan memberikan usulan perbaikan
yang tepat ke depannya bagi perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan data dan
analisis dengan menggunakan metode DMAIC yang telah dilakukan jenis
kecacatan yang terjadi pada produk pakan ternak ayam crumble adalah butiran
belang, butiran basah dan butiran hancur. Hasil FMEA diperoleh nilai RPN (Risk
Priority Number ) yang paling besar adalah 175 yang termasuk kategori LowModerate (kategori menengah rendah). Berarti, jenis kegagalan ini memiliki
tingkat prioritas menengah rendah yang tidak diperlukan tindakan perbaikan
untuk segera/mendesak dilakukan. Sedangkan hasil fuzzy FMEA diperoleh nilai
fuzzy RPN yang paling besar adalah 783,860 dan 712,362 yang termasuk kategori
high-very high (kategori menengah di antara tinggi dan sangat tinggi), artinya
memiliki nilai resiko terbesar untuk terjadi di lantai produksi dan harus segera
dilakukan tindakan.
Kata Kunci : Pakan Ternak Ayam Crumble, DMAIC, FMEA, Fuzzy FMEA.
Universitas Sumatera Utara