PENGARUH PENERAPAN POLA PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (PPK-BLUD) TERHADAP KINERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA GARUT

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan pola

pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) dan kinerja
RSUD Kota Garut, serta untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) terhadap
kinerja RSUD Kota Garut. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode
analisis linear sederhana dalam penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Berdasarkan

hasil

penelitian

menunjukan

bahwa

penerapan

pola

pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD)
terhadap kinerja rumah sakit umum daerah (RSUD) Kota Garut termasuk
ke dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa secara keseluruhan
dalam pelaksanaan penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan
umum daerah (PPK-BLUD) di RSUD Kota Garut sudah diterapkan
dengan baik sesuai dengan Permendagri Nomor 61 tahun 2007 tentang
pedoman teknis pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah.
2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa kinerja RSUD Kota Garut
yang ditunjukan oleh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Garut
termasuk ke dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa RSUD Kota

96

97

Garut selalu menunjukan kinerja yang baik dalam mengelola keuangan
dan memberikan pelayanan kepada masyarakat.
3. Berdasarkan

hasil

penelitian

menunjukan

bahwa

penerapan

pola

pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD)
berpengaruh terhadap kinerja RSUD Kota Garut. Sedangkan besarnya

pengaruh penerapan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum
daerah (PPK-BLUD) dalam memberikan kontribuasi pengaruh terhadap
kinerja RSUD Kota Garut sebesar 47,4%. Jadi semakin tinggi penerapan
pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD),
maka akan semakin tinggi pula kinerja RSUD.
5.2

Saran
Berdasarkan hasil

penelitian menunjukan

adanya

pengaruh pola

pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) berpengaruh
terhadap kinerja RSUD Kota Garut. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa pola
pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah (PPK-BLUD) dan kinerja
RSUD Kota Garut termasuk ke dalam kategori baik, namun masih terdapat

beberapa kelemahan yang harus dibenahi. Maka penulis bermaksud mengajukan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi pihakpihak yang terkait. Adapun saran yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil
penelitian yang telah dilakukan yaitu sebagai berikut:
1. Untuk RSUD Kota Garut
a. Meningkatkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum daerah
(PPK-BLUD) dengan cara meningkatkan taraf hidup masyarakat

98

dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan kemudahan layanan
umum untuk masyarakat sekitar RSUD Kota Garut, meningkatkan
kesehatan kepada masyarakat dengan memberikan kemudahan untuk
masyarakat yang kurang mampu, dan meningkatkan pengelolaan
keuangan sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61
Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
b. Meningkatkan kinerja RSUD Kota Garut dengan cara meningkatkan
kepuasan pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan yang
maksimal, mensinergikan tujuan dan sasaran RSUD Kota Garut sesuai
dengan

kegiatan

penerapan

instansi

PPK-BLUD,

pemerintah,
dan

meningkatkan

meningkatkan

perhatian

efektivitas
terhadap

kebutuhan para pegawai.
2. Untuk Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, peneliti bermaksud mengajukan beberapa
saran yaitu sebagai berikut :
a. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya tidak terpaku hanya pada faktor
dalam penelitian ini yaitu pola pengelolaan keuangan badan layanan
umum daerah (PPK-BLUD), namun dapat menambah faktor-faktor
lain yang mungkin dapat mempengaruhi kinerja BLU/BLUD seperti
halnya kompetensi sumber daya manusia, komitmen organisasi,
sistem pengendalian internal, sistem akuntansi keuangan, dan lainnya.

99

b. Agar hasil penelitian ini dapat digunakan secara luas, maka untuk
peneliti selanjutnya diharapkan subjek penelitian tidak hanya terpaku
pada RSUD Kota Garut, namun dapat menggunakan subjek penelitian
lainnya seperti Badan Layanan Umum/Daerah lainnya lainnya.