Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

62

BAB IV
PAPARAN HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Latar Belakang
1. Sejarah Singkat Berdiri SD Islam Sunan Giri
SD ISLAM Sunan Giri adalah sebuah sekolah dasar islam yang
terletak di salah satu kota Tulungagung tepatnya di desa Ngunut lingkungan
09, SD ISLAM Sunan Giri didirikan oleh KH Ali Shodiq Umman, sekaligus
menjadikan Sunan Giri sebuah Yayasan yang disahkan oleh Departemen
Agama dengan NNS : 102051605048. Diantara yang bernaung dibawah
yayasan Sunan Giri adalah SD Islam Sunan Giri, SMPI Sunan Gunung Jati
dan SMAI Sunan Gunung Jati. Karena sekolah ini berada di dalam lingkup
pondok pesantren maka untuk lokasi SMPI dan SMAI, lokasi putri dan putra
dibedakan. Untuk putri bertempat di Asrama Putri Sunan Pandanaran yang
bertempat di jalan Demuk Gang Roda Ngunut Tulungagung, sedangkan putra
berada di Jalan Raya I/34 Gang PDAM Ngunut Tulungagung.
Dengan status terakreditasi A SD Islam mampu menorehkan beberapa
penghargaan dari mulai tingkat kecamatan sampai kabupaten bahkan propinsi
yang meliputi dari berbagai even perlombaan rohani diantaranya baca puisi,
pidato, baca al-quran dan tidak ketinggalan pula dalam bidang jasmani, sepak

takrow merupakan olah raga yang mampu menembus sampai dengan tingkat
propinsi.

63

Proses pembelajaran di lingkungan SD Islam Sunan Giri merupakan
Proses pembelajaran yang terorganisir dan mempunyai misi dan visi yang
sesuai dengan harapan masyarakat bangsa dan Negara yaitu menciptakan
insan yang kamil, cerdas, beraklakul karimah, hal ini dapat dilihat dari system
organisasi yang ada pada lembaga tersebut mulai para pengajar

yang

berstatus sarjana, lingkungan yang bersih, sehat dan mencerminkan
ketaqwaan. Dan dengan pengawasan 24 jam menjadikan anak didik SD Islam
Sunan Giri semakin mampu menghadapi perubahan zaman yang kadang tidak
bersahabat, karena semua siswa/siswi SD Islam wajib bertempat tinggal pada
asrama yang telah ditentukan (mondok).
Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri merupakan
cabang dari Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut Tulungagung

yang didirikan dan diasuh pertama kali oleh Al Maghfurlah KH. Ali Shodiq
Umman. Lokasi Pondok ini terletak di Jl. Brantas No. 56 Ngunut, kurang
lebih 200 meter dari jalan raya yang menghubungkan kota Tulungagung
dengan kota Blitar. Dengan letaknya yang strategis, Pondok Pesantren ini
mudah untuk dijangkau.
Pada tanggal 10 November 1984, dibentuk Yayasan Sunan Giri yang
bertujuan untuk mempermudah pengelolaan lembaga-lembaga pendidikan
yang ada dibawah naungan Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien.
Sedangkan sistem kerja antara Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien
dengan Yayasan Sunan Giri saling terkait, karena keduanya berada dalam satu

64

pengasuh. Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiien menangani masalah
pendidikan non formal, sedangkan Yayasan Sunan Giri menangani masalah
pendidikan formal sekaligus masalah pembangunannya.
Pada tahun 1989, secara resmi didirikan Pondok Kanak-kanak AlQur’an Sunan Giri yang untuk pertama kalinya memperoleh 56 santri putra
dan putri. Mereka tidak hanya dari wilayah Tulungagung saja, tetapi banyak
juga yang berasal dari luar Tulungagung.
Pondok Kanak - Kanak Al-Qur’an Sunan Giri lebih dikenal dengan

sebutan Pondok TK Al-Qur’an. Karena Pondok Pesantren tersebut khusus
dihuni oleh santri yang masih anak-anak, baik yang sudah masuk di Sekolah
Dasar maupun yang belum masuk Sekolah Dasar. Selain itu Pondok Pesantren
tersebut banyak memberikan materi Al-Qur’an, baik cara membaca, menulis,
maupun menghafalnya.
Adapun tujuan didirikan Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an
Sunan Giri adalah sebagai berikut :
1) Secara umum bertujuan untuk membantu pemerintah dalam upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2) Secara khusus bertujuan untuk :
a. Mendidik kader muslim sebagai kader pembangunan yang terampil dan
berjiwa ta’abud kepada Tuhan Yang Maha Esa.

65

b. Mencetak Ulama’ sebagai pelopor dalam berbagai aspek kehidupan di
masa yang akan datang.
c. Turut serta dalam usaha mencegah kenakalan remaja serta mencetak
generasi yang memiliki budi pekerti yang luhur.

2. Letak Geografis SD Islam Sunan Giri
Adapun batas dari letak geografisnya adalah :
a. Sebelah

Selatan

berbatasan

dengan

jalan

raya

Propinsi

jalur

Tulungagung Blitar Malang
b. Sebelah Utara berbatasan dengan Sungai Brantas.

c. Sebelah Barat bersebelahan dengan PDAM, Koramil dan Puskesmas
Ngunut Tulungagung
d. Sebelah Timur bersebelahan dengan perkampungan penduduk LK. 09
Ngunut Tulungagung
Dilihat

dari

Lingkungan

kehidupan

penduduknya,

Pondok

Pesantren Sunan Giri berada di tengah–tengah masyarakat Ngunut yang
sangat maju dan berpotensi menjadi kota besar, karena didukung
banyaknya lapangan pekerjaan yang ada mulai dari industri, peternakan
dan perdagangan.

3. Struktur Organisasi SD Islam Sunan Giri
Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan diperlukan adanya
suatu struktur organisasi dalam rangka untuk menghindari kerancuan dan
kekacauan dalam tata kerja serta untuk mempermudah didalam pencapaian

66

tujuan yang telah dicita-citakan. Karena organisasi merupakan sistem kerja
sama sekelompok orang dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Berdasarkan data yang diperoleh pada penelitian, maka struktur
organisasi Pondok Pesantren Kanak-kanak Al-Qur’an Sunan Giri Ngunut
Tulungagung adalah sebagai berikut :
Bagan 4.1 :
Struktur Pengurus SD Islam Sunan Giri 1
Dewan Pengasuh PPHM

Dinas Pendidikan

Yayasan Sunan Giri
Kepala sekolah

Drs. K.H. Nashihuddin

Komite Sekolah

Wakil Kepala
Ahmad Shodiqin
Bendahara
Nailul Khoiri

Tata Usaha
Arif Ma’rufin

Kurikulum
Ahmad Shodiqin

Kesiswaan
Nailul Khoiri

Sapras
Teknisi Pondok


Dewan Guru

Siswa / Siswi

Garis komando
Garis koordinasi

1

:
:

Buku Panduan Hasil Sidang Khusus Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi’ien Asrama
TK Al-Qur’an “Sunan Giri” (2009-2010), hal.9

67

Bagan 4.2 :
STRUKTUR PENGURUS YAYASAN PENDIDIKAN SUNAN GIRI2


Dewan Pembina
KH. Moh Darori Mukmin
KH. Mahrus Maryani
KH. Moh. Badrul Huda Ali, S.Ag
H. Hamim Badruzzaman

Pengawas
KH. M. Ibnu Shodiq
KH. M. Minannurrohim

Ketua Umum
KH. M. Adib Minannurrohman
Ketua I : Drs. KH. Fathurrouf
Ketua II : K. M. Muhson, S.Ag
Sekretaris
Muh. Zainuri
Moh. Nurrohim

Bid. Litbang &

Pendidikan
H. Abd Hakim
H. Masduki
Basuki Nugroho

Bendahara
Moh. Syarifudin
Ali Shodiq

Bid. Pembangunan &
Sapras
H. Abd Hakim
H. Masduki
Basuki Nugroho

Bidang
Kesejahteraan
H. Abdillah
H. Fuad Zaen


Bidang Hub.
Masyarakat
Ka. Asr. SG
Ka. Asr SGJ
Ka. Asr SPA

Kepala SDIKepala SMPIKepala SMAIPeriode
2009-2010

Garis Instruksi:Garis Evaluasi:Garis Koordinasi:

2

Ibid…….., hal. 5

Bid. Pelayanan
Masyarakat
H. M. Sudarto
H. Sya’roni

KBIH
AL-ISTIQOMAH

68

4. Keadaan Guru, Siswa dan Karyawan
a.Keadaan Guru
Yang dimaksud dengan guru disini adalah orang yang mengajar di SD
Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung pada saat penelitian dilakukan
sebagaimana tersebut dalam tabel dibawah ini
Tabel 4.3 :
Data Guru SD Islam Sunan Giri Ngunut Tahun ajaran 2009/2010
No

Nama

Jabatan

Mulai
Tugas
-

1

Drs. H. Nashihuddin

2

Ahmad Shodiqin, S.Pd.I

3

Nailul Khoiri

Kepala Sekolah
Wakil Kepala
Sekolah & Wali
Kelas VI A
Wali Kelas VI B

4

Bibit Samsul Arifin, S.Ag.

Wali Kelas V A

1994

5

Moh. Syarifuddin

Wali Kelas V B

1994

6

Moh. Nurul Huda, S.Pd.I

Wali Kelas IV A

2000

7

Moh. Fauzan Isak Ismanu

Wali Kelas IV B

2007

8

Moh. Nidzommuddin, S.Pd.I

Wali Kelas III A

2008

9

Moh. Tajuddin Baihaqi, S.Pd.I

Wali Kelas III B

2008

10

Siti Marfu’atin

Wali Kelas II A

2007

11

Arif Ma’rufin, SH.I

Wali Kelas II B

2009

12

Wali Kelas I

2007

15

Ali Mansur, S.Pd.I

16

Ngizuddin Abdus Salam

17

Vikry Nafiatul Ummah

Guru Kelas VI
Guru Bahasa
Jawa
Guru Kertakes
Guru Agama
Islam
Guru Bahasa
Inggris

1998

14

Nafiatul Mahmudah
M. Asnawi Mangku Alam,
S.Pd.I
Miftahul Awalin, S.Pd.I

13

1996
2007

1997
1994
2009
2009

Ket.

69

b.Keadaan Siswa
Yang dimaksud siswa disini adalah siswa-siswi yang secara resmi
belajar di SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung dan secara resmi
tercatat dalam buku induk sekolah. Pada saat penulis mengadakan
penelitian jumlah murid di SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung ada
272 siswa. Jumlah tersebut terbagi dalam beberapa kelas, yaitu kelas I, II,
III-A, III-B, IV-A, IV-B, V-A, V-B, VI-A dan VI-B. untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.4 :
Data Keadaan Siswa SD Islam Sunan Giri Ngunut Tahun Ajaran
2009/2010
No
1
2
3
4
5
6

Kelas
I
II
III
IV
V
VI

Laki-laki
19
14
34
39
32
36
Jumlah Siswa

Perempuan
10
11
12
22
24
20

Jumlah
29
25
45
61
56
56
272

c.Keadaan Karyawan
Karyawan yang dimaksud disini adalah pegawai yang bukan guru,
meliputi pegawai atau staf yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dalam tabel dibawah ini:

70

Tabel 4.5 :
Data Keadaan Karyawan SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung
Tahun Pelajaran 2009/2010
NO
1.
2.

Nama
Moh. Nashan
Arif Ma’rufin

Pegawai
Tata Usaha
Penjaga Sekolah

5. Kegiatan Ekstra Kurikuler SD Islam Sunan Giri
Sebagai sekolah yang berada di dalam pondok pesantren, SD Islam Sunan
Giri Ngunut Tulungagung mempunyai berbagai macam kegiatan ekstra
kurikuler, antara lain:


Jam’iyyatul Qurro’



Seni Sholawat al-Banjari



Diklat ‘Ubudiyyah



Sepak Bola



Sepak Takraw

6. Sarana dan Pra Sarana
Dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar harus
mempunyai sarana dan pra sarana. Karena dengan sarana dan pra sarana akan
memperjelas dan mempercepat siswa dalam memahami pelajaran yang
sedang disampaikan oleh seorang guru pada saat kegiatan proses belajar
mengajar. Sedangkan proses saran dan prasarana yang tersedia di SD Islam
Sunan Giri untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

71

Tabel 4.6 :
Sarana dan Prasarana SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung
Tahun Ajaran 2009/2010
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
10.

Jenis
Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kelas
Ruang Guru
Lab. Komputer
Perpustakaan
Ruang Kesenian
Kamar Mandi Guru
Kamar Mandi Siswa
Kantin
Aula

Jumlah
1
10
1
1
1
1
1
2 lokasi
3
1

Keterangan

B. Paparan Data
1.Paparan Data Pra Tindakan
Pada hari sabtu, 1 mei 2010 peneliti datang ke SD Islam Sunan Giri
guna memohon izin mengadakan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir
program sarjana STAIN Tulungagung. Pada hari ini, peneliti hanya bertemu
dengan wakil kepala sekolah, dikarenakan bapak kepala sekolah sedang
menghadiri rapat di kecamatan. Selesai berbincang-bincang dan mengutarakan
maksud untuk mengadakan penelitian, bapak wakil kepala sekolah
menyarankan peneliti untuk menemui kepala sekolah di lain waktu dan
membuat janji terlebih dahulu serta memberikan nomor yang bisa dihubungi.
Setelah membuat janji dengan kepala sekolah akhirnya, hari senin 3
mei 2010 peneliti datang lagi ke SD Islam Sunan Giri untuk menemui kepala
sekolah. Sesampainya disana, peneliti disambut baik oleh kepala sekolah dan

72

beliau memberikan izin untuk diadakan penelitian. Peneliti segera
menyerahkan surat izin penelitian yang telah dibuat oleh BAK. Kepala
sekolah menyerahkan kegiatan selanjutnya untuk diatur bersama dengan guru
yang mengajar.
Kelas III di SD Islam Sunan Giri terdiri dari 2 kelas: yaitu kelas III-A
dan III-B. Berdasarkan saran kepala sekolah maka peneliti memilih kelas IIIA. Karena akan lebih kondusif jika penelitian dilaksanakan di kelas ini.
Pada pertemuan ini peneliti juga berdiskusi dengan guru pengajar
mengenai kondisi siswa, jumlah siswa, dan latar belakang siswa. Berdasarka
data yang diperoleh, jumlah siswa kelas III-A adalah 22 siswa yang terdiri dari
16 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Sesuai dengan kondisi kelas,
kemampuan siswa heterogen. Hal ini dilihat dari nilai skor ulangan
matematika pada materi sebelumnya. Dan sebagian besar siswa berasal dari
luar kota.
Pada kesempatan ini juga, peneliti menanyakan tentang jadwal
pelajaran di kelas III-A. Guru menjelaskan bahwa pelajaran matematika di
ajarkan 3 kali dalam seminggu. Yaitu hari selasa jam ke 1 dan 2, hari sabtu
jam ke 3 dan 4, dan hari minggu jam ke 3 dan 4. di SD Islam Sunan Giri hari
libur bukan pada hari minggu tetapi hari jum'at. Ini berlaku juga pada sekolahsekolah dibawah naungan Yayasan Sunan Giri. Peneliti menyampaikan bahwa
yang akan bertindak sebagai pelaksana pengamatan adalah peneliti sendiri dan
pengamat dalam penelitian ini adalah 2 orang, maka peneliti meminta guru

73

pengajar sebagai salah satu pengamat dan pengamat lainnya adalah teman
sejawat peneliti yang sedang melakukan penelitian di SD tersebut juga.
Peneliti juga memberikan sedikit gambaran tentang metode pembelajaran
yang akan digunakan dalam penelitian ini.
Sesuai dengan rencana, tes awal dilakukan pada hari selasa 4 mei
2010. tes awal tersebut diikuti oleh 22 siswa. Pada tes awal ini peneliti
memberikan 5 buah soal.
Berdasarkan hasil dari tes awal, tampak bahwa siswa kurang
menguasai materi pra syarat. Pada tes awal ini nilai rata-rata yang diperoleh
siswa adalah 64,54.
Tabel 4.7 :
Hasil Nilai Tes Awal
No.

Nama Siswa

L/P

(1)
1
2
3
4
5
6
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

(2)
AM
AH
AR
ARS
DRA
IAF
IS
IA
ISM
KR
LAM
MAW
MBNS
MJF
MMZ
MMN

(3)
L
L
L
P
P
L
L
L
L
P
P
L
L
L
L
L

1
(4)
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

Skor Soal
2
3
4
(5)
(6) (7)
10
15
5
20
10
5
20
10
10
10
10
5
10
10
5
20
15
5
10
5
5
5
10
20
20
15
10
20
10
5
20
15
10
15
10
10
20
15
0
10
10
5
10
10
0
10
10
0

5
(8)
10
5
10
5
5
20
10
20
20
15
10
20
20
5
10
20

Jumlah
Skor
(9)
60
60
70
50
50
80
50
65
80
70
75
65
75
50
50
60

74

(1)
17.
18.
19.
20.
21.
22.

(2)
MS
MANL
RA
SI
SAW
G

(3)
L
P
P
L
L
L

(4)
20
20
20
20
20
20
Jumlah
Rata-Rata

(5)
10
20
20
20
10
10

(6)
15
15
15
10
20
5

(7)
5
5
5
0
10
5

(8)
10
15
15
10
20
20

(9)
60
75
75
60
80
60
1420
64,54

Kegiatan peneliti selanjutnya adalah menentukan kelompok diskusi.
Berdasarkan skor yang diperoleh siswa pada tes awal, nama siswa diurutkan
dari yang mendapatkan skor tertinggi sampai terendah. Pada tabel urutan
nama siswa tersebut dibagi menjadi 3 bagian. Yaitu siswa yang
berkemampuan tinggi, siswa yang berkemampuan sedang dan siswa yang
berkemampuan rendah. Dari masing-masing bagian tersebut dipilihlah siswa
secara acak untuk membentuk suatu kelompok. Yang dalam kelompok ini
nanti beranggotakan 3-4 siswa. Dalam pembagian kelompok ini selain
bersyaratkan berangotakan siswa yang heterogen, juga bersyaratkan
beranggotakan laki-laki atau perempuan saja. Hal ini dikarenakan SD Islam
Sunan Giri ini berada dalam lingkup pondok pesantren.
Secara detail pembagian masing-masing kelompok dapat dilihat pada
tabel berikut:

75

Tabel 4.8 :
Deskripsi Kelompok.
Nama Kelompok
1

2

3

4

5
6

Nama Siswa
ISM
AR
AH
SI
SAW
MAW
MMN
IS
MBNS
IA
MS
MJF
IAF
AM
G
MMZ
LAM
KR
DRA
MANL
RA
ARS

Jenis Kelamin
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
L
P
P
P
P
P
P

Jumlah Skor
80
70
60
50
80
65
60
50
80
65
60
50
75
60
60
50
75
70
50
75
75
50

Pada hari sabtu, 8 mei 2010 peneliti masuk ke kelas untuk
menyampaikan hasil tes awal dan membahas kembali soal-soal tes awal
yang dianggap sulit bagi siswa. Setelah melakukan pembahasan soal-soal
tersebut, peneliti mengumumkan nama-nama kelompok kepada siswa.
Selanjutnya siswa disuruh berkumpul menurut kelompoknya masing-masing
sesuai lokasi tempat duduk yang telah ditunjuk oleh peneliti dan diberi

76

tugas untuk memilih ketua dan sekretaris untuk memperlancar kerja
kelompok.
Pada akhir kegiatan pembelajaran, peneliti menyampaikan bahwa pada
pertemuan berukutnya akan dilaksanakan pembelajaran materi keliling
persegi dan persegi panjang.
2.Paparan Data Siklus I
Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini terdiri dari empat tahap.
Yaitu: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi, dan tahap
refleksi yang membentuk suatu siklus.
Dalam siklus I ini, materi yang di ajarkan adalah keliling persegi dan
persegi panjang. Dengan alokasi waktu 2 kali pertemuan. Untuk pertemuan
ke-1 meliputi: demonstrasi kelas dan belajar kelompok, sedangkan untuk
pertemuan ke-2 presentasi kelompok dan tes evaluasi.
Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus I akan di jelaskan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap nperencanaan yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:
1) Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
kelompok dan catatan lapangan.
2) Menyiapkan kerangka pembelajaran dan alat peraga.

77

3) Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.
4) Membentuk kelompok.
b. Implementasi Tindakan
Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus I ini terbagi dalam 2
pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas dan
belajar kelompok, sedangkan untuk pertemuan selanjutnya adalah
presentasi kelompok dan tes evaluasi.
1) Pertemuan ke-1, minggu, 9 mei 2010
Pada pertemuan ini akan diadakan tindakan untuk yang
pertama kalinya. pembelajaran dibuka dengan salam dan siswa
menjawab dengan serempak. Sebelum dimulai pembelajaran,peneliti
meminta agar siswa bergabung beserta kelompok yang telah
ditentukan. Untuk kegiatan pembuka ini, peneliti kurang maksimal
dalam mengkondisikan siswa.
Kegiatan selanjutnya adalah penyampaian materi yaitu keliling
persegi dan persegi panjang. Untuk lebih tercapainya tujuan
pembelajaran dan dapat membangun pemahaman yang memuaskan,
maka peneliti mengingatkan lagi tentang materi prasyarat tentang
keliling persegi dan persegi panjang, seperti penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian, dan sifat-sifat dari persegi dan
persegi panjang.

78

Selanjutnya, peneliti menyampaikan materi keliling persegi
dan persegi panjang. Sebelumnya peneliti menunjukkan contoh
bangun datar persegi dan persegi panjang yang dibuat dari kertas
karton, dan dilanjutkan dengan kegiatan demonstrasi kelas mengenai
materi tersebut yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan siswa terlihat
mendengarkan dengan baik.
Dalam kegiatan ini terjadi percakapan sebagai berikut:
Peneliti : “Coba kalian perhatikan bangun datar yang saya bawa.
(peneliti membawa sebuah keras karton yang berbentuk
persegi dan persegi panjang, untuk persegi mempunyai
ukuran sisi = 10 cm sedangkan untuk persegi panjang
mempunyai ukuran panjang = 12 cm dan lebar = 10 cm.)”
Peneliti : “Bangun datar berbentuk apa ini? Dan apa saja sifatsifatnya?”
Siswa (serempak) : “Bangun persegi dan persegi panjang.
ISM : “Sifat persegi adalah semua sisinya sama panjang dan semua
sudutnya siku-siku”
SAW : “Sifat dari persegi panjang adalah sisi berhadapan sama
panjang dan semua sudutnya siku-siku”
Peneliti : “Tepat sekali. Sekarang, siapa yang tahu bagaimana cara
mencari keliling kedua bangun tersebut?”

79

ARS : “Dengan menjumlahkan semua sisinya bu…”
Peneliti : “Seratus buat kamu. Benar sekali, cara mencari keliling
sebuah bangun datar adalah dengan menambahkan semua
sisinya. Nah sekarang saya akan menunjukkan bagaimana
cara mencari keliling dengan alat peraga ini.”
Guru memulai demonstrasi kelas dan siswa terlihat mendengarkan
dengan baik.
Setelah demonstrasi kelas selesai, peneliti dibantu dengan
teman sejawat membagikan alat peraga (kertas karton) dan LKK
(Lembar Kerja Kelompok).
Sebelum melakukan belajar kelompok/demonstrasi kelompok,
peneliti membacakan isi dari Lembar Kerja Kelompok yang telah
dibagikan dan meminta siswa bertanya jika ada yang belum jelas.
Mengacu pada Lembar Kerja Kelompok, langkah pertama
dalam belajar kelompok ini adalah siswa membuat bangun persegi dan
persegi panjang dengan kriteria ukuran yang genap (bukan pecahan).
Hal ini dikarenakan alat peraga (kertas karton yang berbentuk persegi
dan persegi panjang) ini juga akan dipakai dalam demonstrasi siklussiklus berikutnya.

80

Untuk belajar kelompok ini akan di jelaskan secara kelompok.


Untuk kelompok 1 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi
18 cm dan membuat persegi panjang dengan ukuran panjang 20
cm dan lebar 10 cm.



Kelompok 2 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 8 cm
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 8 cm dan kebar 6 cm.



Kelompok 3 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 20 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 18 cm dan lebar 10
cm.



Kelompok 4 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 10 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 10 cm dan lebar 8
cm.



Kelompok 5 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 14 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 10
cm.



Kelompok 6 membuat persegi dengan ukuran panjang sisi 12 cm,
dan persegi panjang dengan ukuran panjang 14 cm dan lebar 12
cm.
Dalam belajar kelompok kali ini, masih terdapat siswa yang

belum aktif dalam kegiatan pembelajaran dan keadaan kelas gaduh.
Dari hasil pekerjaan lembar kerja kelompok ini, ada beberapa

81

kelompok belum selesai mengerjakan tugasnya. Hal ini dikarenakan
kurang kompaknya antar anggota kelompok.
Untuk mengakhiri pertemuan kali ini, peneliti menyimpulkan
tentang rumus dari mencari luas persegi dan persegi panjang.
Kemudian peneliti menulisnya di papan tulis. Selanjutnya siswa
diminta mencatat apa yang dianggap penting, serta peneliti
menjelaskan untuk pertemuan yang akan datang akan diadakan
presentasi kelompok dan yang akan mewakili diacak oleh peneliti.
Siswa diharapkan mempunyai persiapan dan belajar untuk kegiatan
pertemuan selanjutnya. Kemudian peneliti menutup pelajaran dengan
memberikan kata-kata untuk memotivasi belajar siswa dan diakhiri
dengan mengucapkan salam.
2) Pertemuan ke-2, selasa, 11 mei 2010
Pertemuan ke-2 ini seperti yang sudah dijelaskan peneliti pada
pertemuan sebelumnya, yaitu akan diadakan presentasi kelompok.
Tahap pendahuluan dilaksanakan ± 10 menit. Pada tahap ini peneliti
meminta siswa untuk bergabung kembali pada kelompoknya.
Kemudian peneliti membagikan kembali lembar kerja kelompok yang
telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.
Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan
mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 2 dan 5 dengan
wakil dari kelompok 1 adalah ISM dan wakil dari kelompok 6 adalah

82

MANL. Presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya adalah 10
menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari belajar kelompok
dan 4 menit untuk Tanya jawab. Saat presentasi berlangsung, peneliti
bertindak sebagai moderator dan fasilitator yang mengarahkan siswa
pada saat jawaban siswa masih kurang benar.
Seperti dalam presentasi dibawah ini yang dilakukan oleh ISM.
ISM : “ Untuk soal nomer 2, persegi panjang ABCD. Panjang AB =
20cm. panjang BC =10 cm. panjang CD = 20cm. dan panjang
DA =20cm.”
Peneliti : “ ISM, coba kamu lihat kembali panjang DA !”
ISM : “Eh iya bu, panjangnya bukan 20cm, tapi 10 cm”
Peneliti : “OK ! silahkan dilanjutkan”
ISM : “ Kelilingnya adalah 20 cm + 10 cm + 20 cm + 10cm =60 cm.”
Peneliti : “ Bagus sekali, terima kasih ISM.”
Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih malu-malu
dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya penjelasan
yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis. Siswa juga tampak senang saat wakil
dari kelompok mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini
terlihat dari pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.

83

Bagian kegiatan selanjutnya adalah tes evaluasi. Tes ini
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman siswa
terhadap materi yang telah diajarkan. Tes evaluasi ini berlangsung
selama 60 menit dan soal yang disajikan pada siswa sebanyak 5 item.
Pelaksanaan tes kurang bisa berjalan dengan normal tertib dan lancar.
Setelah jam pelajaran selesai, peneliti meminta siswa untuk
mempelajari materi selanjutnya yaitu menghitung keliling, luas persegi
dan persegi panjang serta penggunaannya dalam pemecahan masalah
dan pembelajaran ditutup dengan salam.
c. Hasil Observasi
Pengamatan ini dilakukan oleh 2 orang, yaitu guru matematika
kelas III-A dan teman sejawat dari mahasiswa STAIN Tulungagung
Jurusan Tadris Matematika Semester VIII yang juga sedang melakukan
penelitian di SD tersebut. Disini, pengamat bertugas untuk mengamati
kegiatan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran berlangsung. jenis
observasi yang dilakukan adalah observasi yang terstruktur dan siap
pakai, sehingga pengamat tinggal mengisi lembar observasi pada tempat
yang disediakan.
Hasil pengamatan kedua pengamat aktivitas peneliti dapat dilihat
pada tabel berikut:

84

Tabel 4.9 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan
Metode Demonstrasi Siklus 1
Tahap

Indikator

(1)

(2)
1. Melakukan aktivitas seharihari
2. Menyampaikan tujuan
3. Menentukan materi dan
pentingnya materi
4. Memotivasi siswa
5. Membangkitkan pengetahuan
prasyarat siswa
6. Membentuk kelompok
7. Menjelaskan tugas kelompok
8. Menyediakan sarana yang
dibutuhkan
1. Meminta siswa memahami
lembar kerja
2. Meminta masing-masing
kelompok bekerja sesuai
dengan lembar kerja
3. Membimbing dan
mengarahkan kelompok
4. Meminta kelompok
melaporkan hasil kerjanya
5. Membantu kelancaran
kegiatan Tanya jawab
1. Merespon kegiatan Tanya
jawab
2. Melakukan evaluasi
3. Mengakhiri pembelajaran
Jumlah Skor

Awal

Inti

Akhir

Pengamat 1
Skor
(3)
4

Pengamat 2
Skor
(4)
4

4
5

4
5

4
4

4
4

5
4
5

5
4
5

4

4

4

3

3

3

2

2

3

2

3

2

3
5
62

4
4
59

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 62 sedangkan dari pengamat 2 adalah 59 dan nilai maksimal adalah
80.

85

Sehingga rata-ratanya adalah: 69 + 64 = 66,5
2
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan
Jumlah skor x 100%
Skor maksimal
Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah : 66,5 x 100% = 83,125 %
80
Kriteria Keberhasilan Tindakan
rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

a.
b.
c.
d.
e.

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktifitas peneliti berada pada kategori baik.
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa
selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.10 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan
Metode Demonstrasi Siklus 1
Tahap
(1)

Awal

Indikator
(2)
1. Melakukan aktifitas rutin sehari
hari
2. Memperhatikan tujuan
3. Memperhatikan penjelasa materi.
4. Keterlibatan dalam pembangki
tan pengetahuan prasyarat.
5. Keterlibatan dalam pembentukan
kelompok.
6. Memahami lembar kerja.

Pengamat 1
Skor
(3)

Pengamat 2
Skor
(4)

5

5

4
4
3

4
4
3

4

3

3

2

86

(1)
Inti

Akhir

(2)
(3)
(4)
1. Memahami lembar kerja
3
3
2. Keterlibatan adalam kelompok
3
3
untuk mengerjakan lembar kerja
kelompok
3. Memanfaatkan sarana yang
4
4
telah tersedia
4. Menyiapkan laporan
4
3
5. Melaporkan hasil kerja
3
3
kelompok
6. Menanggapi laporan
2
2
1. Menanggapi evaluasi
3
3
2. Mengakhiri pembelajaran
5
5
Jumlah skor
50
47
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1

adalah 50 sedangkan dari pengamat 2 adalah 47 dan nilai maksimal
adalah 70
Sehingga rata-ratanya adalah : 50+47 = 48,5
2
Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan
rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jumlah skor x 100%
Skor maksimal

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah : 48,5 x 100% = 69,285%
70
Kriteria Keberhasilan Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori kurang.

87

Untuk pengamatan yang ketiga adalah pengamatan aktivitas
kelompok selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.11 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran
Menggunakan Metode Demonstrasi Siklus 1
NO

Indikator

1

Siswa dalam kelompok antusias
dalam bekerja.
Kelompok memahami masalah
yang diberikan.
Jika siswa mengalami kesulitan,
langsung menanyakan kepada
guru.
Siswa yang terlihat saling
membantu dalam
menyelesaikan masalah yang
diberikan.
Jika mengalami kesulitan,
berusaha memcahkan masalah
bersama.
Kelompok dapat menyelesaikan
masalah yang diberikan.
Jumlah

2
3
4

5
6

Pengamat I
Skor
2

Pengamat II
Skor
2

3

3

3

3

3

3

2

2

3

3

16

16

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1
adalah 14 sedangkan dari pengamat 2 adalah 14 dan nilai maksimal
adalah 24.
Sehingga nilai rata-ratanya adalah 16
: + 16 = 16
2

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan
dengan rumus dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =Jumlah Skor

Skor Maksimal

X 100%

88

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah 16
:

X 100% =

66,67%

24

Kriteria Keberhasilan Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori kurang.
d. Hasil Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu
yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal
yang dicatat oleh peneliti antara lain:
1. Masih ada siswa yang enggan belajar kelompok
2. Dalam belajar kelompok, siswa masih belum bisa kompak.
3. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.
4. Siswa kurang dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan
baik
5. Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat malumalu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya
penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis.

89

6. Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari
pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.
7. Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.
e. Hasil Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /
belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara
(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.12 :
Hasil wawancara
No Pertanyaan penelitian
(1)
(2)
1. Apakah siswa suka dengan
belajar dengan
menggunakan metode
demonstrasi ?

2.

Apakah siswa suka belajar
kelompok ?

Jawaban subyek wawancara
(3)
 RA: suka, karena dengan
menggunakan metode ini tidak
membuat jenuh.
 ARS: suka sekali, karena dengan
metode ini saya bisa belajar
sambil bermain.
 MSA: senang, karena saya tidak
harus mendengarkan penjelasan
guru saja.
 RA:senang, karena bisa saling
membantu.
 ARS: suka, karena lebih
menyenangkan disbanding
dengan belajar sendiri.
 MSA: senang, karena dengan
belajar bersama menjadi tidak

90

(1)
(2)
3. Bagaimana pemahaman
siswa menggunakan
metode demonstrasi ini ?

gampang bosan.
(3)
 RA: ribet, tapi menyenangkan.
 ARS dan MSA : materi menjadi
mudah untuk difahami, membuat
suasana lebih menyenangkan dan
tidak membuat bosan.

Berdasarkan hasil wawancara pada siklus 1 ini dapat disimpulkan
bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi
ini.

f. Hasil Tes Evaluasi
Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus I diperoleh data berupa
skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.13:
Hasil Tes Evaluasi Siklus I
No

Nama
Siswa
(1)
(2)
1 AM
2 AH
3 AR
4 ARS
5 DRA
6 IAF
7 IS
8 IA
9 ISM
10 KR

Jenis
Kelamin
(3)
L
L
L
P
P
L
L
L
L
P

1
(4)
20
20
20
20
15
15
15
20
20
20

Skor Soal
2
3
4
(5)
(6)
(7)
10
10
20
10
10
15
15
20
10
20
20
5
15
20
10
20
10
10
20
10
5
20
15
5
20
10
10
20
10
10

5
(8)
0
0
10
10
5
10
15
15
10
10

Jumlah
Skor
(9)
60
65
75
75
65
65
65
75
70
70

91

11
(1)
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

LAM
(2)
MAW
MBNS
MJF
MMZ
MMN
MS
MANL
RA
SI
SAW
G

P
(3)
L
L
L
L
L
L
P
P
L
L
L

20
20
(4)
(5)
20
10
20
10
20
10
20
10
20
15
20
15
10
15
20
10
10
10
10
10
20
20
Jumlah
Rata – rata

10
(6)
20
20
15
15
20
20
20
20
15
20
10

10
(7)
10
10
5
5
5
5
5
20
20
20
20

10
(8)
10
10
10
10
15
15
15
0
10
5
0

70
(9)
70
70
65
65
75
75
65
70
65
65
70
1507
68,5

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 68,5 dan
berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi pada siklus I masuk dalam kategori cukup.
g. Refleksi
Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil tes evaluasi siklus I,
hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka di peroleh
beberapa hal. Yaitu:
1. Masih kurangnya aktivitas siswa pada saat kerja kelompok karena
belum terbiasa dengan belajar kelompok.
2. Kegiatan pembelajaran menunjukkan penggunaan waktu sudah sesuai
dengan rencana.

92

3. Kegiatan pembelajaran menunjukkan masih terdapat siswa yang
belum aktif dalam kegiatan pembelajaran.
4. Prestasi belajar siswa dari tes evaluasi 1 menunjukkan pemahaman
yang cukup.
5. Hasil pengamatan terhadap peneliti menunjukkan kriteria baik, begitu
juga aktivitas siswa juga menunjukkan tingkat keberhasilan pada
kriteria cukup.
Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih
diperlukan pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan
keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
3. Siklus II
Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus I akan di jelaskan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
kelompok dan catatan lapangan.
2. Menyiapkan kerangka pembelajaran dan alat peraga.
3. Melakukan koordinasi dengan guru matematika kelas III-A.
b. Implementasi Tindakan

93

Pada tahap implementasi tindakan dalam siklus II ini terbagi
dalam 2 pertemuan. Yaitu: pertemuan pertama adalah demonstrasi kelas
dan belajar kelompok, sedangkan untuk pertemuan kedua adalah
presentasi kelompok dan tes evaluasi.


Pertemuan ke-1, sabtu, 15 mei 2010
Pada tindakan ini peneliti akan membahas tentang luas bangun
datar persegi dan persegi panjang. Sebelum pelajaran dimulai peneliti
bersama teman sejawat mengkondisikan kelas sedemikian rupa seperti
pertemuan sebelumnya. Hal ini dilakukan sebelum pelajaran dimulia
karena dikhawatirkan jika pengkondisian ini dilakukan sesudah
pelajaran dibuka, maka akan menyita banyak waktu dan siswa akan
menjadi gaduh. Seketika itu peneliti meminta seluruh siswa agar
bergabung dengan masing-masing kelompoknya dan peneliti segera
memulai kegiatan pembelajaran.
Peneliti membuka pelajaran dengan cara mengucap salam dan
siswa membalas salam dengan bersemangat. Selanjutnya peneliti
menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai, yaitu
menemukan cara menghitung luas persegi dan persegi panjang dan
menghitung luas persegi dan persegi panjang. Selain itu peneliti juga
menyampaikan bahwa metode pembelajaran yang akan dipakai adalah
metode demonstrasi yang secara teknisnya dibagi menjadi empat

94

bagian kegiatan : yaitu demonstrasi kelas, belajar kelompok, presentasi
kelompok dan tes evaluasi. Tetapi pada pertemuan yang ke-1 ini hanya
akan dilakukan dua bagian kegiatan yaitu : demonstrasi kelas yang
dilakukan oleh peneliti dan belajar kelompok.
Selepas itu, peneliti melakukan demonstrasi kelas dengan
materi luas persegi dan persegi panjang. Dalam melaksanakan
demonstrasi kelas, peneliti menggunakan alat peraga. Alat peraga
tersebut adalah sebuah kertas karton yang berbentuk persegi dan
persegi panjang, kertas warna yang telah dipotong kecil-kecildengan
ukuran 1cm x 1cm serta lem sebagai alat untuk menempel. Disaat
penelii mendemonstrasikan alat peraga untuk mencari luas persegi dan
persegi panjang, peneliti juga mengarahkan siswa untuk menemukan
cara mencari luas persegi dan persegi panjang tersebut. Sehingga
terjadilah percakapan sebagai berikut:
Peneliti : “Coba kalian perhatikan bangun datar yang saya bawa?.
(peneliti membawa sebuah kertas karton yang berbentuk
persegi dan persegi panjang, untuk persegi mempunyai
ukuran sisi = 10 cm sedangkan untuk persegi panjang
mempunyai ukuran panjang = 12 cm dan lebar = 10 cm.)”
Peneliti : “Bangun datar berbentuk apa ini? Dan apa saja sifatsifatnya?”
Siswa (serempak) : “Bangun persegi dan persegi panjang.”

95

ALM :”Sifat dari persegi adalah: semua sisinya sama panjang dan
semua sudutnya siku-siku.”
KR : “Sedangkan sifat dari persegi panjang adalah: sifat berhadapan
sama panjang dan semua sudutnya siku-siku”
Peneliti : “Tepat sekali. Sekarang, siapa yang tahu bagaimana cara
mencari luas kedua bangun tersebut?”
Siswa : (seluruh siswa diam)
Karena tidak ada siswa yang menjawab, akhirnya peneliti
menempelkan kertas karton yang berbentuk persegi ke papan tulis.
Kemudian terjadilah percakapan sebagai berikut:
Peneliti : “Coba perhatikan persegi yang ada pada papan tulis.
Persegi ini mempunyai panjang sisi yaitu 10 cm. sekarang
mari kita sama-sama mencari luas persegi tersebut.
Sebelumnya saya mau tanya, yang dinamakan luas itu
bagian yang mana? Siapa yang bisa menunjukkannya?”.
ARS : Maju ke depan kelas dan menunjukkan daerahnya dengan cara
diarsir menggunakan kapur tulis. Bila ditunjukkan dalam
gambar adalah sebagai berikut.
Gambar 4.14
persegi

96

Peneliti : “Bagus, tepat sekali. Nah sekarang saya akan menunjukkan
cara mencari luas dengan alat peraga yang sudah tersedia
disini. (peneliti menempelkan kertas warna yang sudah
dipotong kecil dengan ukuran 1 cm x 1 cm).”
RA : “Bu… kenapa harus ditempeli dengan kertas warna tersebut?”
Peneliti : “Begini.. dengan kita menutupnya dengan kertas warna yang
berukuran 1 cm x 1 cm tersebut, maka kita akan dapat
menghitung berapa banyak kertas yang menempel pada
bangun tersebut. Luas persegi tersebut dapat dicari
dengan menghitung berapa banyak kertas yang menutupi
bangun tersebut.” Sekarang kita buktikan apakah jawaban
dengan menggunakan rumus dan menggunakan cara
manual akan sama? Saya minta MSA maju ke depan untuk
menghitung banyak kertas warna yang tertempel pada
persegi tersebut. Dan MAW untuk menghitungnya
menggunakan rumus. Yaitu luas persegi = sisi x sisi.”
MSA : ”(menjawab) 100 satuan bu.”
MAW : ”(menjawab) 10 cm x 10 cm = 100 cm”
Peneliti : “Jawabannya adalah sama. Maka hal ini adalah benar. cara
diatas juga berlaku bagi mencari luas persegi panjang”.

97

Kegiatan selanjutnya adalah belajar kelompok. Peneliti
segera membagikan lembar kerja kelompok. Dan meminta siswa untuk
memahami perintah-perintah yang ada dan peneliti juga meminta
siswa untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum jelas.
Dalam belajar kelompok ini siswa terlihat senang dan juga
bersemangat, tetapi masih ada yang membuat gaduh dan juga
berbincang-bincang di luar materi pelajaran. Tetapi ini jumlahnya
berkurang atau lebih sedikit dari pada siklus yang sebelumnya. dalam
belajar kelompok ini juga siswa sudah terlihat kompak antar anggota
kelompok dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok, dan juga
siswa tidak ada kesulitan dalam menyelesaikan lembar kerja kelompok
tersebut.
Untuk mengakhiri pertemuan kali ini, peneliti menyimpulkan
tentang rumus dari mencari luas persegi dan persegi panjang,
kemudian peneliti menulisnya di papan tulis. Selanjutnya siswa
diminta mencatat apa yang dianggap penting. Serta peneliti
menjelaskan untuk pertemuan yang akan datang akan diadakan
presentasi kelompok dan yang akan mewakili diacak oleh peneliti.
Siswa diharapkan mempunyai persiapan dan belajar untuk kegiatan
pada pertemuan selanjutnya. Kemudian peneliti menutup pelajaran

98

dengan memberikan kata-kata untuk memotivasi belajar siswa dan
diakhiri dengan mengucapkan salam.
 Pertemuan ke-2, minggu, 16 mei 2010
Pertemuan ke-2 ini seperti yang sudah dijelaskan peneliti
pada pertemuan sebelumnya, yaitu akan diadakan presentasi kelompok.
Peneliti meminta siswa untuk bergabung kembali kepada kelompoknya.
Kemudian peneliti membagikan kembali lembar kerja kelompok yang
telah dikerjakan pada pertemuan sebelumnya.
Pada bagian presentasi kelompok kali ini, yang akan
mempresentasikan kelompoknya adalah kelompok 2 dan 5 dengan
wakil dari kelompok 2 adalah MAW dan wakil dari kelompok 5 adalah
LAM. Presentasi kelompok ini untuk setiap presentasinya adalah 10
menit. 6 menit untuk mempresentasikan hasil dari belajar kelompok dan
4 menit untuk Tanya jawab. Saat presentasi berlangsung, peneliti
bertindak sebagai moderator dan fasilitator yang mengarahkan siswa
pada saat jawaban siswa masih kurang benar. Pada presentasi kali ini,
untuk jawaban siswa sudah baik (tidak ada kesalahan dalam hitungan).
Bagian kegiatan selanjutnya adalah tes evaluasi. Tes ini
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar pemahaman sisw terhadap
materi yang telah diajarkan. Tes evaluasi ini berlangsung selama 60
menit dan soal yang disajikan pada siswa sebanyak 5 item. Pelaksanaan

99

tes berjalan normal tertib dan lancar. Setelah jam pelajaran selesai,
peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan hasil pekerjaannya dan
mengingatkan untuk mempelajari materi selanjutnya yaitu menghitung
keliling, luas persegi dan persegi panjang serta penggunaannya dalam
pemecahan masalah dan pembelajaran
c. Hasil Observasi
Hasil pengamatan kedua pengamat terhadap aktivitas peneliti
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.15 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Peneliti Pada Pembelajaran Menggunakan
Metode Demonstrasi Siklus II
Tahap

Aspek yang diamati

Pengamat I
Skor

Pengamat II
Skor

(1)

(2)
Melakukan aktivitas rutin seharihari.
Menyampaikan tujuan.
Menentukan materi dan
pentingnya materi.
Motivasi siswa.
Membangkitkan pengetahuan
prasyarat siswa.
Membentuk kelompok.
Menjelaskan tugas kelompok.
Menyediakan sarana yang
dibutuhkan.

(3)

(4)

5

5

4
5

4
5

4
4

4
4

5
5
5

5
4
5

1.
2.
3.
Awal

4.
5.
6.
7.
8.

100

Inti

1. Meminta siswa memahami lembar
kerja.
2. Meminta masing-masing
kelompok memahami lembar
kerja.
3. Membimbing dan mengarahkan
kelompok
4. Meminta kelompok melaporkan
hasil kerjanya.
5. Membantu kelancaran kegiatan
Tanya jawab.
(1)
(2)
1. Merespon kegiatan Tanya jawab.
2. Melakukan evaluasi.
Akhir 3. Mengakhiri pembelajaran
Jumlah Skor

4

4

4

4

4

4

4

4

4

3

(3)
3
4
5
69

(4)
4
4
5
64

Berdasarkan tabel diatas, nilai yang di dapat dari pengamat 1
adalah 66 sedangkan dari pengamat 2 adalah 61 dan nilai maksimal adalah
80
Sehingga rata-ratanya adalah : 69+64 = 66,5
2

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus di
bawah ini: prosentase nilai rat-rata = Jumlah skor

x 100%

skor maksimal

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah: 66,5 x 100%= 83,125%
80

Kriteria Keberhasilan Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali

101

Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf
keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori baik.
Untuk pengamatan yang kedua adalah pengamatan aktivitas siswa selama
ke giatan pembelajaran berlangsung. Lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.

102

Tabel 4.16 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Pada Pembelajaran Menggunakan
Metode Demonstrasi Siklus II
Tahap

Indikator

Pengamat I
Sekor
5

Pengamat II
Sekor
5

1. Melakukan aktivitas rutin
sehari-hari.
2. Memperhatikan tujuan.
4
4
3. Memperhatikan penjelasan
4
4
materi.
4. Keterlibatan dalam
4
3
Awal
pemmbangkitan pengetahuan
prasyarat.
5. Keterlibatan dalam
4
4
pembentukan kelompok.
6. Memahami lembar kerja.
3
3
Inti
1. Memahami lembar kerja.
4
4
2. Keterlibatan dalam kelompok
4
4
untuk mengerjakan lembar kerja
kelompok.
3. Memanfaatkan sarana yang
4
4
telah tersedia.
4. Menyiapkan laporan.
4
3
5. Melaporkan hasil kerja
3
kelompok.
3
6. Menanggapi laporan.
3
2
Akhir 1. Menanggapi evalasi.
3
3
2. Mengakhiri pembelajaran.
5
5
Jumlah skor
54
51
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1 adalah 54
sedangkan dari pengamat 2 adalah 51 dan nilai maksimal adalah 70
Sehingga rata-ratanya adalah : 54+51 = 52,5
2

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus
dibawah ini: prosentase nilai rata-rata =

Jumlah skor

x 100%

skor maksimal

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah : 52,5 x 100%= 75%
70

103

Kriteria Keberhasilan Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori cukup.
Tabel 4.17 :
Hasil Pengamatan Aktivitas Kelompok Pada Pembelajaran Menggunakan
Metode Demonstrasi Siklus II
No

Indikator

Pengamat 1
Skor
3
4

1
1.

Pengamat 2
Skor
4
3

2
Siswa dalam kelompok antusias
dalam bekerja.
2. Kelompok memahami masalah yang
3
3
diberikan.
3. Jika siswa mengalami kesulitan,
3
3
langsung menanyakan kepada guru.
4. Siswa terlihat saling membantu dalam
4
4
menyelesaikan masalah yang
diberikan.
5. Jika mengalami kesulitan, berusaha
3
3
memecahkan bersama dalam
kelompok.
6. Kelompok dapat menyelesaikan
4
4
masalah yang diberikan
Jumlah skor
22
21
Berdasarkan tabel diatas, nilai yang didapat dari pengamat 1 adalah 22
sedangkan dari pengamat 2 adalah 21 dan nilia maksimal adalah 24
Sehingga rata-ratanya adalah :

22+21 = 21,5
2

104

Untuk mencari prosentase nilai rata-rata dapat digunakan dengan rumus
dibawah ini: prosentase nilai rata-rata = Jumlah skor

x 100%

skor maksimal

Jadi, nilai akhir yang didapatkan adalah : 21,5 x 100%= 89,58%
24

Kriteria Keberhasilan Tindakan
a.
b.
c.
d.
e.

90% ≤ NR ≤ 100% = Sangat Baik
80% ≤ NR ≤ 89% = Baik
70% ≤ NR ≤ 79% = Cukup
60% ≤ NR ≤ 69% = Kurang
0% ≤ NR ≤ 59% = Kurang sekali
Berdasarkan pada kriteria keberhasilan tindakan, maka taraf

keberhasilan aktivitas peneliti berada pada kategori sangat baik.
d. Hasil Catatan Lapangan
Catatan lapangan ini dibuat peneliti, sehubungan dengan sesuatu
yang penting tetapi tidak terdapat pada lembar observasi. Beberapa hal
yang dicatat oleh peneliti antara lain:
1. Suasana kelas menjadi ramai saat diadakannya belajar kelompok.
Siswa ramai karena menyelesaikan lembar kerja kelompok, maka dari
itu peneliti membiarkannya.
2. Siswa terlihat senang dan antusias dalam belajar kelompok
3. Siswa dapat menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok dengan baik
4. Termotivasinya siswa ketika diadakan presentasi kelompok
5. Pada pelaksanaan presentasi kali ini siswa masih terlihat sangat malumalu dalam menyajikan hasil dari belajar kelompok, akibatnya

105

penjelasan yang diberikan hanya sekedar membacakan jawaban dan
menuliskannya di papan tulis.
6. Siswa juga tampak senang saat wakil dari kelompok
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok, ini terlihat dari
pemberian tepuk tangan ketika wakil kelompok selesai
mempresentasikan hasil dari belajar kelompok.
7. Untuk suasana dalam presentasi tergolong ramai.
e. Hasil Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada saat siswa mengadakan kerja /
belajar kelompok. Wawancara dilakukan kepada subyek wawancara
(siswa) yang telah dipilih secara acak. Penggalan hasil wawancara tersebut
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 4.18 :
Hasil Wawancara
NO
Pertanyaan peneliti
Jawaban subyek wawancara
Apakah siswa suka dengan
 ISM : suka sekali, karena
1.
belajar menggunakan metode
lebih menyenangkan.
demonstrasi ?
 AR : lebih menyenangkan
dari pada mendengarkan guru
dan dengan pembelajaran ini
siswa menjadi lebih aktif.
 AH : suka, karena tdak
membosankan.
 ISM : suka sekali, karena lebih
Apakah siswa suka belajar
menyenangkan.
kelompok ?
 AR : senang, karena bisa
2.
bertukar fikiran dengan anggota
kelompok.
 AH : suka, karena bisa saling
membantu dan menghargai

106

pendapat orang lain.
(1)
3.

(3)

(2)
Bagaimana pemahaman siswa
menggunakan metode
demonstrasi ini ?

 ISM : materi menjadi mudah

untuk difahami.
 AR dan AH : materi lebih

mudah diterima dan tidak
gampang lupa.
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus II ini dapat disimpulkan
bahwa siswa merasa senang belajar menggunakan metode demonstrasi ini.
f. Hasil Tes Evaluasi
Berdasar pada hasil tes evaluasi siklus II diperoleh data berupa
skor dengan menggunakan skala 100. Sebagaimana pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.19 :
Hasil Tes Evaluasi Siklus II
No

Nama
Siswa
(1)
(2)
1 AM
2 AH
3 AR
4 ARS
5 DRA
6 IAF
7 IS
8 IA
9 ISM
10 KR
11 LAM
12 MAW
13 MBNS
14 MJF
15 MMZ

Jenis
Kelamin
(3)
L
L
L
P
P
L
L
L
L
P
P
L
L
L
L

1
(4)
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20

Skor Soal
2
3
4
(5) (6) (7)
20
10 20
20
10 10
20
10 20
20
10 20
20
5 20
20
5 20
20
5 20
10
10 20
10
10 20
20
20 5
20
5 20
20
5 20
20
10 20
20
20 10
20
10 10

5
(8)
10
20
10
10
10
10
20
20
20
20
20
20
10
10
10

Jumlah
Skor
(9)
80
80
80
80
75
75
85
80
80
85
85
85
80
80
70

107

(1)
16
17
18
19
20
21
22

(2)
MMN
MS
MANL
RA
SI
SAW
G

(3)
(4)
L
20
L
20
P
20
P
20
L
20
L
20
L
20
Jumlah Skor
Rata-Rata

(5)
20
20
20
20
20
20
20

(6)
10
10
5
20
5
10
10

(7)
20
20
20
20
20
10
20

(8)
10
10
20
5
20
10
20

(9)
80
80
85
85
85
70
90
1785
81,136

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata 81,136 dan
berdasar pada kriteria penilaian dapat disimpulkan bahwa pemahaman
materi pada siklus I masuk dalam kategori baik.
g. Refleksi
Berdasarkan kegiatan refleksi terhadap hasil tes evaluasi siklus II,
hasil pengamatan, hasil wawancara dan catatan lapangan maka di peroleh
beberapa hal. Yaitu:
1. Hasil belajar siswa berdasarkan skor tes evaluasi menunjukkan bahwa
pemahaman siswa terhadap materi luas persegi dan persegi panjang
berada pada kriteria baik. Akan tetapi dalam pembelajaran siswa
menggunakan metode demonstrasi masih tampak standar.
2. Aktivitas guru telah menunjukkan tingkat keberhasilan pada kriteria
baik.

108

Berdasarkan hasil refleksi, dapat disimpulkan bahwa masih diperlukan
pengulangan siklus untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan siswa dalam
kegiatan pembelajaran.
4. Siklus III
Untuk lebih jelasnya proses dalam siklus III akan di jelaskan sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus III yang dilakukan peneliti adalah sebagai
berikut:


Menyiapkan lembar observasi, lembar wawancara, lembar kerja
kelompok dan catatan lapang

Dokumen yang terkait

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

0 0 18

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

0 0 3

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

0 0 3

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

0 0 17

PENERAPAN TEHNIK HITUNG JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK MATERI PERKALIAN KELAS III-A SD ISLAM SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PENERAPAN TEHNIK HITUNG JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK MATERI PERKALIAN KELAS III-A SD ISLAM SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 17

PENERAPAN TEHNIK HITUNG JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK MATERI PERKALIAN KELAS III-A SD ISLAM SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 3

PENERAPAN TEHNIK HITUNG JARIMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK MATERI PERKALIAN KELAS III-A SD ISLAM SUNAN GIRI NGUNUT TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2010 2011 - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 38

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

0 0 32

Penerapan Metode Demonstrasi sebagai Alternatif Meningkatkan Pemahaman Matematika Siswa Materi Keliling, Luas, Persegi dan Persegi Panjang Kelas III-A SD Islam Sunan Giri Ngunut Tulungagung Tahun Ajaran 2009 2010 - Institutional Repository of IAIN Tulunga

0 0 12