Putusan Perkara No20 KPPU I 2016 Upload06112017
SALINAN
PUTUSAN
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya
disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 yang
memeriksa Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan oleh PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan yang dilakukan oleh: --1.
Terlapor I
: PT Artha Samudra Kontindo berkedudukan di
Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6, KIM Tahap
II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serang, Sumatera Utara.-----------------------------
2.
Terlapor II
: PT Sarana Gemilang berkedudukan di Gudang
BGR Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan
Marelan,
Sumatera
Utara,
Indonesia
dan
Komplek Vila Gading, Jalan Sungai Kampar I
Nomor 2 Semper, Cilincing, Jakarta Utara dan
beralamat lain di Komplek Vila Gading, Jalan
Sungai Kampar I Nomor 2, Semper, Cilincing,
Jakarta Utara.------------------------------------------
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ----------------------------------------
Majelis Komisi: -----------------------------------------------------------------------Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran. -------------------------------Setelah
membaca
Tanggapan
Terlapor
terhadap
Laporan
Dugaan
Pelanggaran. ---------------------------------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Saksi. --------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Ahli. ----------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor.-----------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator. ----------
SALINAN
-2-
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor. -------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. --
TENTANG DUDUK PERKARA
1.
Menimbang
bahwa
Sekretariat
Komisi
telah
telah
melakukan
penelitian terhadap Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang
Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai
Belawan. --------------------------------------------------------------------------2.
Menimbang bahwa setelah dilakukan penyelidikan, pemberkasan dan
gelar laporan maka Komisi menyatakan layak untuk masuk ke tahap
Pemeriksaan Pendahuluan. ----------------------------------------------------
3.
Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan
Komisi Nomor 58/KPPU/Pen/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016
tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
(vide bukti A1).--------------------------------------------------------------------
4.
Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan
tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi
melalui Keputusan Komisi Nomor 15/KPPU/Kep.3/II/2017 tanggal 28
Februari 2017 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis
Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPUI/2016 (vide bukti A3). ----------------------------------------------------------
5.
Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPUI/2016
menerbitkan
11/KMK/Kep/II/2017
Surat
Keputusan
tentang
Jangka
Majelis
Waktu
Komisi
Nomor
Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 06
Maret 2017 sampai dengan tanggal 18 April 2017 (vide bukti A5). -----6.
Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan
Pendahuluan,
Petikan
Penetapan
Pemeriksaan
Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka
SALINAN
-3-
Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis
Komisi I kepada PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II (vide bukti A2, A6, A7, A8, A9, dan A10). ---------7.
Menimbang bahwa pada tanggal 06 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan
Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator
kepada para Terlapor (vide bukti B1). ----------------------------------------
8.
Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh
Investigator, PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang selaku Terlapor II (vide bukti B1). -----------------------
9.
Menimbang
bahwa
pada
Sidang
Majelis
Komisi
I,
Investigator
membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi
hal-hal sebagai berikut (vide bukti I2): --------------------------------------9.1. Bahwa ketentuan Undang-Undang yang dilanggar oleh para
Terlapor adalah Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling
yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP
Bea Cukai Belawan. Dimana dalam ketentuan Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut dinyatakan: -----Pasal 5
(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar
oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama
9.2. Gambaran Umum dan Permasalahan ---------------------------------9.2.1. Bahwa ditinjau dari dasar hukumnya, Pasal 1 Permenkeu
70/2007 menyebutkan “Tempat Penimbunan Pabean yang
selanjutnya
disingkat
dengan
TPP
adalah
bangunan
dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan
dengan itu yang disediakan oleh pemerintah di Kantor
Pabean yang berada di bawah pengelolaan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan Barang Tidak
SALINAN
-4-
Dikuasai (BTD), Barang Dikuasai Negara (BDN), dan Barang
Milik
Negara
(BMN)
berdasarkan
Undang-Undang
Kepabeanan”. -----------------------------------------------------9.2.2. Bahwa dengan alasan keterbatasan pagu, fasilitas dan
SDM maka Bea Cukai memberi kesempatan kepada
pelaku usaha untuk mengajukan diri menjadi pengelola
TPP. Pada prosesnya, siapapun yang mengajukan diri
dapat ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean
sebagai pengelola TPP tanpa melewati prosedur seleksi.
Selanjutnya karena belum ada aturan terkait tarif di TPP
maka penetapan tarif diserahkan kepada pengelola TPP. -9.2.3. Bahwa
pengaturan
terkait
dengan
penunjukan
pengelolaan barang tidak dikuasai (BTD) di TPP diatur oleh
KPP Bea Cukai Belawan. ---------------------------------------9.2.4. Bahwa saat ini terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang
ditunjuk sebagai pengelola TPP di Kawasan Bea Cukai
Belawan, yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang, dimana PT Artha Samudra Kontindo mulai
beroperasi untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai
Belawan sejak bulan Juli 2013 dan PT Artha Samudera
Kontindo mulai beroperasi sejak bulan Mei 2015.----------9.2.5. Bahwa terdapat penetapan tarif terkait jasa handling
untuk BTD (barang tidak dikuasai) berupa kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/ over length untuk
tahun 2015 yang dilakukan oleh PT Artha Samudra
Kontindo bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun 2015 dan
PT Sarana Gemilang bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun
2015 yang dituangkan di dalam kesepakatan yang tertulis.
9.2.6. Bahwa tarif terkait jasa handling untuk BTD (barang tidak
dikuasai) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length untuk tahun 2015 yang
ditetapkan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang bersama DPW ALFI/ILFA memiliki tarif
SALINAN
-5-
yang sama sehingga tidak terdapat persaingan diantara 2
(dua) pelaku usaha tersebut. ------------------------------------
9.3. Pasar Bersangkutan ------------------------------------------------------9.3.1. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dijelaskan bahwa
yang dimaksud pasar bersangkutan adalah pasar yang
berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran
tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang
sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau
jasa tersebut. -----------------------------------------------------9.3.2. Bahwa pengertian pasar bersangkutan berdasarkan Pasal
1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
menekankan pada konteks horizontal yang menjelaskan
posisi pelaku usaha beserta pesaingnya. --------------------9.3.3. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, cakupan pengertian pasar
bersangkutan meliputi2 (dua) perspektif, yaitu pasar
berdasarkan produk dan pasar berdasarkan geografis. ---9.3.4. Bahwa produk market di dalam objek perkara a quo dapat
dijelaskan sebagai berikut: -------------------------------------9.3.4.1. Bahwa
tempat
penimbunan
pabean
adalah
bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain
yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh
pemerintah di kantor pabean, yang berada di
bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan
tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan
barang yang menjadi milik negara berdasarkan
Undang-Undang ini. -----------------------------------9.3.4.2. Bahwa Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai
(BTD) adalah barang yang tidak dikeluarkan dari
TPS yang berada di dalam area pelabuhan dalam
SALINAN
-6-
jangka
waktu
30
(tiga
puluh)
hari
sejak
penimbunannya. ---------------------------------------9.3.4.3. Bahwa berikut alur pemidahan barang di TPP di
Kawasan Bea Cukai Belawan dapat digambarkan
sebagai berikut: -----------------------------------------
Kapal sandar
Bongkar di
BICT selaku
TPS
Longstay lebih dari
30 hari di TPS
dinyatakan
sebagai BTD dan
dipindahkan ke
TPP
Penarikan ke
TPP di luar
pelabuhan
menimbulkan
biaya handling
Overstay lebih
dari 60 hari di
TPP dinyatakan
sebagai BMN
dan dilelang.
9.3.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo menetapkan
terkait tarif jasa handling barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada
tahun 2013 dan diperbaharui pada tahun 2015. 9.3.4.5. Bahwa PT Sarana Gemilang menetapkan terkait
tarif
jasa
handling
barang
yang
berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada
tahun 2015. ---------------------------------------------9.3.4.6. Bahwa barang yang ditarik dari TPS BICT Belawan
ke TPP PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang adalah barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length. -------------------------------------9.3.4.7. Bahwa terkait dengan komponen jasa handling
untuk barang yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length
dapat dijelaskan sebagai berikut: --------------------
SALINAN
-7-
a. Trucking adalah memindahkan kontainer dari
TPS ke TPP menggunakan truk. ----------------b. Handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di
lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan dokumen kontainer di lapangan. c. Mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
dan lift off kontainer menggunakan alat atau
sewa peralatan. ------------------------------------d. Doc fee adalah dokumen yang diurus terkait
penerbitan
nota
Pelindo
dan
permintaan
dokumen di tiap pintu gate. ---------------------e. Service
charge
adalah
pelayanan
kepada
pengguna jasa/pemilik barang. -----------------f.
Penumpukan/storage
menyimpan
kontainer
adalah
kegiatan
di
lapangan
penumpukan TPP. ---------------------------------9.3.4.8. Bahwa dengan demikian, pasar produk dalam
perkara a quo adalah Jasa Handling untuk BTD
(Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT,
40 FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. ------------------------------9.3.5. Bahwa di dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka
10 tentang Pasar bersangkutan dijelaskan bahwa Pasar
Geografis sangat ditentukan oleh ketersediaan produk di
pasar. --------------------------------------------------------------9.3.5.1. Bahwa
terkait
pasar
dengan
berdasarkan
jangkauan
cakupan
dan/atau
geografis
daerah
pemasaran. ---------------------------------------------9.3.5.2. Bahwa
dengan
demikian,
pasar
berdasarkan
cakupan geografis dalam perkara a quo adalah
SALINAN
-8-
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP
Bea Cukai Belawan. -----------------------------------9.3.5.3. Bahwa
berdasarkan
produk
dan
cakupan
geografis dapat diketahui pasar bersangkutan
dalam perkara a quo adalah jasa handling untuk
BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/over length
pada
Tahun
Penimbunan
2015-2016
Pabean
di
(TPP)
Kawasan
KPP
Bea
Tempat
Cukai
Belawan. -------------------------------------------------9.4. Struktur Pasar Bersangkutan-------------------------------------------9.4.1. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 11 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, struktur pasar adalah
keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspekaspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku
pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lain pencapaian
laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode
persaingan yang digunakan. -------------------------------------9.4.2. Bahwa di dalam Pasal 1 Angka 13 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, pangsa pasar adalah
persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu
yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan
dalam tahun kalender tertentu. ---------------------------------9.4.3. Bahwa terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang mengelola
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP Bea
Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. --------------------------------------------------9.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi
untuk mengelola TPP di Kawasan KPP Bea Cukai Belawan
sejak bulan Juli 2013 sampai sekarang berdasarkan
Keputusan
Kepala
KPPBC
Belawan
Nomor
Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013
SALINAN
-9-
dan
Perpanjangan
Persetujuan
Penetapan
TPP
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014
dan
PT
Sarana
Gemilang mulai beroperasi untuk mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015
sampai sekarang berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC
Belawan 183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29
Mei 2015. ------------------------------------------------------------9.5. Karakter Pasar Bersangkutan-------------------------------------------9.5.1. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu KPP Bea Cukai
Belawan terkait dengan penentuan tarif jasa handling
untuk barang yang tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk
kontainer
ukuran
20”,
40”,
dan
over
height/over
widht/over length di kawasan KPP Bea Cukai Belawan
diserahkan dan ditentukan sendiri oleh pelaku usaha yang
mengelola TPP tersebut. -----------------------------------------9.5.2. Bahwa besaran tarif jasa handling untuk barang yang
tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length di
kawasan KPP Bea Cukai Belawan yang ditetapkan oleh
pengelola TPP yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang pada tahun 2015-2016 memiliki besaran
tarif yang sama sehingga tidak terdapat persaingan di
antara pelaku usaha pengelola TPP tersebut. ---------------9.5.3. Tentang Kesepakatan Bersama Terkait Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean yang Ditentukan oleh PT
Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang dengan
ALFI -----------------------------------------------------------------
SALINAN
- 10 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara
9.5.3.1. Bahwa pada tanggal 30 April 2015 dibuat
kesepakatan bersama antara PT Artha Samudra
Kontindo
Utara
dengan
terkait
penimbunan
Samudra
DPW
dengan
ALFI/ILFA
tarif
pabean.
Pihak
Kontindo
yang
Sumatera
handling
dari
PT
tempat
Artha
menandatangi
kesepakatan tersebut adalah Direktur PT Artha
Samudra Kontindo yaitu Lindawati Mahargono
dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
adalah PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yaitu Surianto, S.H. ---------------------------
SALINAN
- 11 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Tarif Handling
9.5.3.2. Bahwa di dalam kesepakatan bersama tersebut
di dalam Bab II Pasal 3 ditentukan penyesuaian
tarif handling tempat penimbunan pabean yang
akan dikenakan kepada pengguna jasa atau
pemilik
barang
menggunakan
yaitu
kapal
laut)
EMKL
(ekspedisi
yang
barangnya
dipindah ke tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Artha Samudra Kontindo.--------
SALINAN
- 12 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.3. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku
selama
2
(dua)
tahun
sebagaimana
yang
dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. ----------------9.5.3.4. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera
Utara
terdapat
mekanisme
pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
“untuk
menjamin
terlaksana
kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif
dan
sanksi
operasional
serta
sanksi
organisatoris”. ------------------------------------------
SALINAN
- 13 -
9.5.3.5. Bahwa berdasarkan keterangan dari Manager
Area dari PT Artha Samudra Kontindo yang
bernama Indra Syahputra terkait tarif handling
tempat penimbunan pabean untuk tahun 2016
masih sesuai dengan yang terdapat di dalam
kesepakatan bersama dan belum ada perubahan.
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
9.5.3.6. Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat
kesepakatan
bersama
antara
PT
Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara
terkait
dengan
tarif
handling
tempat
penimbunan pabean. Pihak dari PT Sarana
SALINAN
- 14 -
Gemilang
tersebut
yang
adalah
menandatangi
Kepala
Cabang
kesepakatan
PT
Sarana
Gemilang yaitu Sriyono dan pihak dari DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah PLT. Ketua
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto,
S.H. ------------------------------------------------------
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Tarif Handling
9.5.3.7. Bahwa di dalam kesepakatan bersama tersebut
di dalam Bab II Pasal 3 ditentukan penyesuaian
tarif handling tempat penimbunan pabean yang
akan dikenakan kepada pengguna jasa atau
SALINAN
- 15 -
pemilik
barang
menggunakan
yaitu
kapal
laut)
EMKL
(ekspedisi
yang
barangnya
dipindah ke tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Sarana Gemilang. -----------------
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.8. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku
selama
2
(dua)
tahun
sebagaimana
yang
dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. ----------------9.5.3.9. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Sarana
Sumatera
Gemilang
Utara
dengan
DPW
terdapat
ALFI/ILFA
mekanisme
pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
SALINAN
- 16 “untuk
menjamin
terlaksana
kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif
dan
sanksi
operasional
serta
sanksi
organisatoris”. -----------------------------------------9.5.3.10. Bahwa berdasarkan alat bukti keterangan Saksi
KPPBC Belawan terkait tarif untuk pengelolaan
tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan
diserahkan
sepenuhnya
kepada
perusahaan yang mengelola tempat penimbunan
pabean yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang serta tanpa ada campur tangan
dan pengawasan oleh Bea Cukai.------------------9.5.3.11. Bahwa
berdasarkan
keterangan
dari
Kepala
Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono,
terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif
jasa
handling
untuk
pengelolaan
tempat
penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan
antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana
Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
di Kantor DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara,
Medan, Sumatera Utara. ----------------------------9.5.4. Tentang
Invoice
Dari
Pengguna
Jasa/Barang
yang
Menggunakan Jasa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang --------------------------------------------------
SALINAN
- 17 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT
Sanobar Gunajaya
9.5.4.1. Bahwa PT Sanobar Gunajaya sebagai pengguna
jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk
ke dalam tempat penimbunan pabean yang
dikelola
oleh
PT
Artha
Samudra
Kontindo,
diketahui barang milik PT Sanobar Gunajaya
masuk TPP pada tanggal 13 Maret 2015 dan
keluar dari TPP 26 Maret 2015. ----------------------9.5.4.2. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean yang dikenakan
kepada PT Sanobar Gunajaya sama dengan tarif
jasa handling tempat penimbunan pabean di
SALINAN
- 18 -
dalam kesepakatan bersama antara PT Artha
Samudra
Kontindo
dengan
DPW
ALFI/ILFA
Sumut. ---------------------------------------------------9.5.4.3. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu PT
Sanobar Gunajaya, PT Artha Samudra Kotindo
tidak pernah menunjukan dan tidak pernah ada
sosialisasi terkait adanya kesepakatan penetapan
tarif jasa handling tempat penimbunan pabean
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW
ALFI/ILFA
Sumut
dan
Saksi
juga
pernah
meminta dasar pengenaan tarifnya tetapi PT
Artha
Samudra
Kontindo
tidak
pernah
memberikannya. -----------------------------------------
SALINAN
- 19 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT Bina
Mitra Indosejahtera
9.5.4.4. Bahwa PT Bina Mitra Indosejahtera sebagai
penguna
jasa
atau
pemilik
barang
yang
barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan
pabean yang dikelola oleh PT Artha Samudra
Kontindo, diketahui barang milik PT Bina Mitra
Indosejahtera masuk TPP pada tanggal 30 Juni
2016 dan keluar dari TPP 18 Agustus 2016. ------9.5.4.5. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean yang dikenakan
kepada
PT
Bina
Mitra
Indosejahtera
sama
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan
pabean di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumut. ----------------------------------------------------
SALINAN
- 20 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Procter &
Gamble Home
9.5.4.6. Bahwa PT Procter & Gamble Home sebagai
penguna
jasa
atau
pemilik
barang
yang
barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan
pabean yang dikelola oleh PT Sarana Gemilang,
diketahui barang milik PT Procter & Gamble
Home masuk TPP pada tanggal 18 Desember
2015 dan keluar dari TPP 01 Maret 2016. ---------9.5.4.7. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT
Procter & Gamble Home sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam
SALINAN
- 21 -
kesepakatan
bersama
antara
PT
Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ----------
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Intanmas
Indologam
9.5.4.8. Bahwa PT Intanmas Indologam sebagai penguna
jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk
ke dalam tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Sarana Gemilang, diketahui
barang milik PT Intanmas Indologam masuk TPP
pada tanggal 21 Juni 2016 dan keluar dari TPP
24 Juni 2016. -------------------------------------------9.5.4.9. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat
SALINAN
- 22 -
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT
Intanmas Indologam sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam
kesepakatan
bersama
antara
PT
Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ---------9.6. Analisis Dugaan Pelanggaran -------------------------------------------9.6.1. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dugaan
pelanggaran
dalam
perkara
ini
adalah
Dugaan
Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat: --------------------------------Pasal 5
(1)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus
dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang
sama
9.1.2
S
9.6.2. Selanjutnya apabila dirinci unsur–unsur ketentuan Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
maka dapat diuraikan sebagai berikut: ----------------------9.6.2.1. Unsur Pelaku Usaha ----------------------------------a. Pengertian
pelaku
usaha
berdasarkan
ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang
berbadan hukum atau bukan badan hukum
yang
didirikan
dan
berkedudukan
atau
melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum
negara
Republik
Indonesia,
baik
sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan
kegiatan
usaha
dalam
bidang ekonomi. ------------------------------------
SALINAN
- 23 -
b. Pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara
ini: ---------------------------------------------------1). Bahwa
PT
Artha
Samudra
Kontindo
merupakan pelaku usaha yang didirikan
berdasarkan
Tanawidjaja,
Akte
Notaris
S.H.
pada
Irianto
tanggal
19
November 2009 dan perubahan terakhir
berdasarkan
Akte
Notaris
Irianto
Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 25 Oktober
2011
berkedudukan
Surabaya
dengan
di
Kotamadya
pemilik
saham
dan
susunan pengurus adalah sebagai berikut
(vide bukti C37): ---------------------------------i. Pemegang saham: Sugiarto S.H., Stanley
Arisandi Sasmito. ----------------------------ii. Susunan
Direksi
dan
Komisaris:
Lindawati Mahargono (Direktur Utama),
Mardanus
Stanley
Widjajakusuma
Arisandi
(Direktur),
Sasmito
(Komisaris
Utama), Sugiarto SH (Komisaris). ---------Bahwa
PT
memulai
Artha
kegiatan
Samudra
usaha
di
Kontindo
Tempat
Penimbunan Pabean yang berkedudukan
di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6,
Kawasan Industri Medan Tahap II, Kec.
Percut
Sei
Tuan,
Kab.
Deli
Serdang,
Sumatera Utara berdasarkan Keputusan
Kepala
KPPBC
Belawan
617/VVBC.02/KPP.MP/2013
Desember
2013
dan
Nomor
tanggal
Kep31
Perpanjangan
Persetujuan Penetapan TPP berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014.----------
SALINAN
- 24 -
2). Bahwa PT Sarana Gemilang merupakan
pelaku usaha yang didirikan berdasarkan
Akte Notaris H. Teddy Anwar, S.H., SpN.
pada
tanggal
perubahan
Notaris
8
Oktober
terakhir
Ingrid
2001
dan
berdasarkan
Akte
Lannywaty,
S.H.
pada
tanggal 30 Juni 2009 berkedudukan di
kotamadya Jakarta Utara dengan kegiatan
usaha
di
bidang
Perdagangan,
Pembangunan, Angkutan Industri, Jasa,
Percetakan, Pertanian, dan Pertambangan
dengan
pemilik
saham
dan
susunan
pengurus sebagai berikut (vide bukti C47 ): i. Pemegang saham: Marjuni, Sudarsono.
ii. Susunan Direksi dan Komisaris: Marjuni
(Direktur),
Sudarsono
(Komisaris
Utama), Sri Wahyuni (Komisaris). -------Bahwa
PT
Sarana
Gemilang
memulai
kegiatan usaha di Tempat Penimbunan
Pabean yang berkedudukan di Jalan Titi
Pahlawan Medan Marelan, Gudang BGR
Medan,
Sumatera
Keputusan
Kepala
Utara
berdasarkan
KPPBC
Belawan
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal
29 Mei 2015. -----------------------------------c. Bahwa dengan demikian unsur Pelaku Usaha
terpenuhi. -------------------------------------------9.6.2.2. Unsur Perjanjian ---------------------------------------a. Bahwa yang dimaksud perjanjian berdasarkan
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 adalah “Perjanjian adalah suatu
perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengikatkan diri terhadap satu atau lebih
SALINAN
- 25 -
pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik
tertulis maupun tidak tertulis”. ------------------------b. Bahwa Perjanjian
perjanjian
merupakan
dalam
suatu
yang dimaksud dengan
perkara
a
perjanjian
quo
bukan
yang
dibuat
dalam suatu usaha patungan atau suatu
perjanjian yang didasarkan Undang-Undang
yang berlaku.---------------------------------------c. Bahwa terdapat kesepakatan bersama terkait
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang
dituangkan dalam bentuk tertulis sebagai
bentuk perjanjian antara pengelola TPP KPP
Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara dan PT Sarana Gemilang dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara pada Tahun 2015.
d. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling untuk
pengelolaan tempat penimbunan pabean di
KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha
Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan
Cemara, Medan, Sumatera Utara. --------------e. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan Pasal 1 Ayat (7) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 merupakan definisi
perjanjian
berdasarkan
hukum
persaingan
usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha
dengan pelaku usaha pesaing yang dapat
berupa kesepakatan tertulis maupun dengan
kesepakatan tidak tertulis. -----------------------
SALINAN
- 26 -
f.
Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan unsur perjanjian baik tertulis
maupun tidak tertulis merupakan unsur yang
penting didalam adanya penetapan harga.-----
g. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan tindakan pelaku usaha pesaing
yang
melakukan
perjanjian
dengan
pihak
ketiga atau asosiasi dalam rangka menetapkan
harga atau tarif dan melaksanakan perjanjian
tersebut menjadi indikasi dan bukti telah
terjadinya penetapan harga. ---------------------h. Bahwa dengan demikian unsur perjanjian
terpenuhi. -------------------------------------------9.6.2.3. Unsur Pelaku Usaha Pesaing ------------------------a. Bahwa
berdasarkan
Peraturan
Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun
2011 tentang Penetapan Harga, pelaku usaha
pesaing adalah pelaku usaha lain dalam pasar
bersangkutan yang sama. ------------------------b. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai
beroperasi dan mengelola TPP di kawasan KPP
Bea Cukai Belawan pada tahun 2013 dan PT
Sarana
Gemilang
mulai
beroperasi
dan
mengelola TPP di kawasan KPP Bea Cukai
Belawan pada tahun 2015 sehingga yang
menjadi pelaku usaha pesaing dalam perkara
a quo di sini adalah PT Sarana Gemilang. -----c. Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
pesaingnya terpenuhi. ---------------------------9.6.2.4. Unsur Menetapkan Harga ----------------------------a. Bahwa
harga
yang
dimaksudkan
dalam
perkara a quo adalah tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
SALINAN
- 27 -
b. Bahwa harga yang ditetapkan dalam perkara a
quo adalah tarif jasa handling untuk BTD
(Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/over
length. -----------------------------------------------c. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling untuk
pengelolaan tempat penimbunan pabean di
KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha
Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan
Cemara, Medan, Sumatera Utara. --------------d. Bahwa terkait dengan tarif jasa handling
tahun
2015-2016
yang
ditetapkan
oleh
pengelola di Tempat Penimbunan Pabean di
KPP Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
memiliki besaran yang sama yaitu sebagai
berikut: -----------------------------------------------
e. Bahwa penetapan harga dapat dibuktikan
dengan adanya kesepakatan bersama terkait
tarif jasa handling di tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang dibuat
SALINAN
- 28 -
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan
DPW
ALFI/ILFA
Sumatera
Utara
dan
PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara sebagaimana dijelaskan di
atas. -------------------------------------------------f.
Bahwa
Ahli
menyatakan
Prahasto
mengenai
W.
price
Pamungkas
fixing,
dalam
perilaku price fixing tidak harus nominal angka
adalah sama, inti dari Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 itu tidak ada larangan
untuk
menetapkan
harga,
namun
yang
dilarang adalah membuat perjanjian untuk
menetapkan harga.--------------------------------g. Bahwa perjanjian penetapan harga itu bisa
dilakukan secara tertulis atau tidak tertulis
atau secara diam-diam. Selanjutnya menurut
Ahli bila dibandingkan menurut Sherman Act
1890
disebutkan
bahwa
perjanjian untuk
menetapkan persaingan harga dengan cara
menaikkan, menurunkan, menetapkan atau
menstabilkan harga (tidak harus harganya
sama) adalah perbuatan yang jelas dilarang
(per se illegal), tidak perduli material harga
yang tetap itu adalah harga maksimum, harga
minimum atau harga pasar dan walaupun itu
reasonable, hal itu tetaplah dilarang/per se
illegal. -----------------------------------------------h. Bahwa dengan terdapatnya perjanjian tertulis
berupa kesepakatan bersama antara para
terlapor yaitu Terlapor I dengan Terlapor II
dengan asosiasi dapat membuktikan adanya
kesepakatan penetapan harga terkait tarif jasa
handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai)
SALINAN
- 29 -
berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length. ------------------i.
Bahwa dengan demikian unsur menetapkan
harga terpenuhi. ------------------------------------
9.6.2.5. Unsur Jasa ----------------------------------------------a. Sesuai dengan Pasal 1 Angka 17 dalam
ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999, pelaku usaha adalah “Jasa
adalah setiap layanan berbentuk pekerjaan
atau prestasi yang diperdagangkan dalam
masyarakat
untuk
dimanfaatkan
oleh
konsumenatau pelaku usaha”. ------------------b. Bahwa dari penjelasan tersebut di atas jasa
yang terkait dalam perkara a quo di sini
adalah Jasa Handling untuk BTD (Barang
Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40
FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. --------------------------c. Bahwa dengan demikian unsur jasa terpenuhi.
9.6.2.6. Unsur Konsumen --------------------------------------a. Bahwa yang dimaksud dengan persaingan
usaha tidak sehat menurut Pasal pasal 1
angka 15 dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, “Konsumen adalah setiap pemakai dan
atau pengguna barang dan atau jasa baik
untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pihak lain”. --------------------------b. Bahwa konsumen dalam perkara a quo ini
adalah pengguna jasa ekspedisi menggunakan
kapal laut (EMKL) atau pemilik barang yang
barangnya masuk dalam pengelolaan tempat
penimbunan
pabean
di
KPP
Bea
Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
SALINAN
- 30 -
c. Bahwa dengan demikian unsur konsumen
terpenuhi. -------------------------------------------9.6.2.7. Bahwa dengan demikian keseluruhan unsur Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang
Larangan
Praktek
Monopoli
dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat terpenuhi. ---------9.7. Dampak Persaingan ------------------------------------------------------9.7.1. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak
dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang menyebabkan tidak adanya persaingan
harga atau tarif yang kompetitif diantara pelaku usaha
yang mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea
Cukai Belawan. -----------------------------------------------------9.7.2. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak
dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang mengakibatkan konsumen dalam hal ini
pengguna jasa ekspedisi menggunakan kapal laut (EMKL)
atau pemilik barang yang barangnya masuk dalam
pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan harus menerima tarif yang telah ditentukan oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
karena pihak pengguna jasa ekspedisi menggunakan kapal
laut (EMKL) atau pemilik barang tidak bisa melakukan
negoisasi terkait tarif karena pengaturan terkait dengan
pemindahan serta pengelolaan barang tidak dikuasai
(BTD) ke TPP diatur oleh KPP Bea Cukai Belawan. ------------
SALINAN
- 31 -
9.8. Kesimpulan & Rekomendasi ----------------------------------------------9.8.1. Berdasarkan verifikasi, klarifikasi, penelitian, analisis, dan
penilaian,
Tim
Investigator
menyimpulkan
terdapat
Dugaan Pelanggaran Ketentuan Pasal 5 Ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh: -------9.8.1.1. PT Artha Samudra Kontindo yang beralamat
kantor di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6 KIM
Tahap II, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara. ---------------------------------------9.8.1.2. PT Sarana Gemilang yang beralamat kantor di
Gudang BGR, Jalan Titi Pahlawan, Simpang,
Kantor Medan Marelan. -------------------------------10. Menimbang bahwa pada tanggal 15 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan
Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran (vide
bukti B2). -------------------------------------------------------------------------11. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh
Investigator dan para Terlapor (vide bukti B2). ----------------------------12. Menimbang bahwa PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T
I.1): --------------------------------------------------------------------------------12.1.
Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi untuk
mengelola Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP
Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Juli 2013 berdasarkan
Keputusan
Kepala
KPPBC
Belawan
Nomor
Kep-
617/WBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013. ---------12.2.
Bahwa dengan maksud dan itikad agar tidak ada anggapan
bahwa terjadi pengenaan tarif handling Tempat Penimbunan
Pabean
(TPP)
ALFI/ILFA
yang
yang
semena-mena,
mewakili
sekaligus
pengguna
agar
jasa
pihak
dapat
mensosialisasikan kepada seluruh anggotanya, maka PT Artha
Samudra Kontindo mengadakan Kesepakatan Tarif Handling
TPP
dengan
DPW
ALFI/ILFA
Sumatera
Utara
yang
SALINAN
- 32 -
berkedudukan di Jalan Cemara/Kol. Bejo Komp. Cemara Shop
House
Nomor
1
F
Medan
dengan
Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 yang berlaku selama 2 (dua) tahun. -12.3.
Bahwa Kesepakatan Bersama tentang Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) antara PT Artha Samudra Kontindo
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara diperpanjang pada
tanggal 30 April 2015. ----------------------------------------------------
12.4.
Bahwa PT Sarana Gemilang mulai beroperasi mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan nomor Kep183/WBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. (Lihat
Laporan Dugaan Pelanggaran KPPU halaman 6 butir 4). ----------
12.5.
Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat kesepakatan bersama
antara PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait tarif handling TPP (Lihat Laporan Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 10 butir 6). ------------------------------
12.6.
Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa kesepakatan tentang
tarif handling TPP antara PT Artha Samudra Kontindo dan
ALFI/ILFA tidak terkait dengan kesepakatan tarif handling TPP
antara PT Sarana Gemilang dan ALFI/ILFA. -------------------------
12.7.
Bahwa pembahasan atau kesepakatan bersama atau perjanjian
dalam rangka untuk menetapkan harga atau Tarif Handling
TPP
sebagaimana
dimaksud
dalam
Laporan
Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 13 butir 11 “Bahwa berdasarkan
keterangan dari Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu
Sriyono terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa
handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP
Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT
Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara, Medan,
Sumatera Utara” tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi. PT
Artha Samudra Kontindo tidak tahu menahu dan tidak
bertanggung jawab atas pernyataan ini. -----------------------------13. Menimbang
bahwa
PT
Sarana
Gemilang
selaku
Terlapor
II
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran
SALINAN
- 33 -
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T
II.1): --------------------------------------------------------------------------------13.1.
Bahwa berkaitan dengan Laporan Dugaan Pelanggaran yang
disusun oleh Tim Investigator Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) yang telah Terlapor II terima. Berdasarkan
Laporan tersebut, dijelaskan bahwa ada 5 (lima) unsur terkait
ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. -----------------------------------------------------
13.2.
Bahwa kedua unsur yang dibantah oleh Terlapor II adalah
Unsur Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga. Menurut Pasal
1 angka 7 Undang-UNDANG Nomor 5 Tahun 1999, “Perjanjian
adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengangkat diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain
dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis’’. ------
13.3.
Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa terjadi kesepakatan
atau
perjanjian
bersama
terkait
dengan
penetapan
tarif
handling TPP KPP Bea Cuka Belawan, yang bertempat di kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, antara 2 (dua) pelaku usaha
yaitu PT Artha Samudra Kontindo dengan PT Sarana Gemilang.
13.4.
Bahwa melalui Tanggapan ini, Terlapor II membantah bahwa
kesepakan atau bahkan pertemuan tersebut tidak pernah
terjadi, sepanjang Terlapor II beroperasi sejak bulan Mei tahun
2015. Terlapor II tidak pernah bertemu dengan pelaku usaha
lain, dalam hal ini adalah PT Artha Samudra Kontindo, untuk
membahas penerapan tarif handling di TPP KPP Bea Cuka
Belawan. ------------------------------------------------------------------
13.5.
Bahwa oleh karena itu, Terlapor II membantah keterangan
dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh Tim
Investigator KPPU, yang menyatakan bahwa Sdr. Sriyono
sebagai Kepala PT Sarana Gemilang, ”ada rapat pembahasan
terkait tarif jasa handling TPP KPP Bea Cuka Belawan antara PT
Artha Samudra Kotindo dan PT Sarana Gemilang di DPW
SALINAN
- 34 -
ALFI/ILFA Sumatera Utara”. Faktanya, Terlapor II membantah
dan tidak membenarkan bahwa telah terjadi pertemuan atau
kesepakatan
baik
tertulis
ataupun
tidak
tertulis
yang
dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, yang
berkaitan dengan tarif handling antara PT Sarana Gemilang
dan PT Artha Samudra Kontindo. -----------------------------------13.6.
Bahwa dalam hal ini Tim Investigator KPPU tidak dapat
menunjukan alat bukti yang membenarkan bahwa telah terjadi
rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan
TPP KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang di Kantor DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. ---------------------------------------------------------
13.7.
Bahwa oleh karena itu, Unsur Perjanjian yang dinilai terpenuhi
oleh Tim Invetigator KPPU adalah pelanggaran Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli Harga. -----------------------------------------------
13.8.
Bahwa unsur kedua yang Terlapor II bantah dan tidak
terpenuhi untuk melengkapi syarat-syarat adanya pelanggaran
pada Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat, adalah unsur Menetapkan Harga. -------------------
13.9.
Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa Unsur Menetapkan
Harga dianggap terpenuhi karena didasarkan pada keterangan
Sdr. Sriyono, yang tertulis dalam Laporan Dugaan Pelanggaran
bahwa “adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling
untuk mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan
antara PT Artha Samudra Kotindo, PT Sarana
Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan Cemara, Medan Sumatera
Utara” dan juga didasarkan pada tarif jasa handling yang
memiliki besaran antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. -------------------------------------------------------
SALINAN
- 35 -
13.10. Bahwa seperti yang sudah Terlapor II jelaskan di atas, bahwa
pertemuan rapat ataupun kesepakan tertulis maupun tidak
tertulis baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak
langsung antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang yang membicarakan tentang kesepakatan penerapan
tarif jasa handling di TPP KPP Belawan adalah tidak pernah
terjadi.
Samudra
Pertemuan
Kotindo
rapat
dan
PT
kesepakatan
Sarana
antara
Gemilang
PT
yang
Artha
juga
dituduhkan pada klien Terlapor II sebagai Terlapor II tidak valid
dan tidak dapat dibuktikan.------------------------------------------13.11. Bahwa karena pada faktanya, kesepakatan tentang tarif jasa
handling yang klien Terlapor II terapkan adalah mengacu pada
tarif jasa handling sesuai dengan kesepakatan antara PT
Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA yang berlaku mulai 3
Juni 2015. Bahwa kesepakatan bersama tersebut hanya
melibatkan 2 (dua) belah pihak, pihak pertama yaitu PT Sarana
Gemilang yang ditandatangani oleh Sdr. Sriyoyo sebagai Kepala
Cabang dan Pihak Kedua adalah DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yang ditandatangani oleh Sdr. Surianto sebagai Plt.
Ketua Wilayah. Kesepakatan tersebut tidak melibatkan pihak
lain, atau seperti yang dituduhkan, adalah pelaku usaha lain. 13.12. Bahwa pada faktanya, tarif jasa handling yang PT Sarana
Gemilang terapkan di TPP KPP Bea Cukai Belawan tidak sertamerta dengan kesepakatan yang Terlapor II lakukan dengan
DPW ALFI/ILFA. Tarif jasa handling yang Terlapor II terapkan
memiliki besaran yang lebih tinggi dibanding kesepakatan yang
Terlapor II lakukan dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara.
Hal tersebut dapat Terlapor II buktikan dengan rekapitulasi
perolehan usaha dan invoice yang sudah disiapkan dan dapat
Majelis Komisi Pemeriksaan periksa lebih lanjut. ----------------13.13. Bahwa Terlapor II membantah pemenuhan Unsur Menetapkan
Harga yang Tim Invetigasi anggap sebagai salah 1 (satu) unsur
yang terpenuhi dalam Laporan Dugaan Pelanggaran adalah
SALINAN
- 36 -
tidak tepat. Terlapor II menganggap unsur tersebut tidak
terpenuhi dan tidak memiliki bukti yang kuat. -------------------13.14. Bahwa dengan Tanggapan ini Terlapor II membantah Laporan
Dugaan yang disusun oleh
Tim Investigasi KPPU, yang
menuduh Terlapor II melakukan pelanggaran Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Karena
tidak terpenuhinya 2 (dua) unsur yang menunjukan adanya
pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor II. ---------------------13.15. Bahwa Terlapor II menganggap, Tim Investigasi KPPU tidak
dapat menunjukan adanya alat bukti pemenuhan Unsur
Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga yang dituduhkan
kepada Terlapor II. Oleh karena itu Terlapor II membantah
secara keseluruhan terkait tuduhan Pelanggaran Pasal 5 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan
Tarif Handling yang dilakukan oleh Terlapor I, PT Artha
Samudra Kontindo dan Terlapor II, PT Sarana Gemilang pada
kawasan TPP KPP Bea Cukai Belawan. -----------------------------14. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya
Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/IV/2017
tanggal 18 April 2017 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor
20/KPPU-I/2016 (vide bukti A16). -------------------------------------------15. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan,
Komisi
menerbitkan
Keputusan
Komisi
Nomor
25/KPPU/Kep.3/IV/2017 tanggal 18 April 2017 tentang Penugasan
Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A18). ------------------------16. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPUI/2016
menerbitkan
Surat
Keputusan
Majelis
Komisi
Nomor
20/KMK/Kep/IV/2017 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka waktu paling
lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 19 April 2017
sampai dengan tanggal 25 Juli 2017 (vide bukti A20). --------------------
SALINAN
- 37 -
17. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah
PUTUSAN
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
Komisi Pengawas Persaingan Usaha Republik Indonesia selanjutnya
disebut Komisi yang memeriksa Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 yang
memeriksa Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang Dilakukan oleh PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang pada Kawasan Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai Belawan yang dilakukan oleh: --1.
Terlapor I
: PT Artha Samudra Kontindo berkedudukan di
Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6, KIM Tahap
II, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli
Serang, Sumatera Utara.-----------------------------
2.
Terlapor II
: PT Sarana Gemilang berkedudukan di Gudang
BGR Jalan Titi Pahlawan Simpang Kantor Medan
Marelan,
Sumatera
Utara,
Indonesia
dan
Komplek Vila Gading, Jalan Sungai Kampar I
Nomor 2 Semper, Cilincing, Jakarta Utara dan
beralamat lain di Komplek Vila Gading, Jalan
Sungai Kampar I Nomor 2, Semper, Cilincing,
Jakarta Utara.------------------------------------------
telah mengambil Putusan sebagai berikut: ----------------------------------------
Majelis Komisi: -----------------------------------------------------------------------Setelah membaca Laporan Dugaan Pelanggaran. -------------------------------Setelah
membaca
Tanggapan
Terlapor
terhadap
Laporan
Dugaan
Pelanggaran. ---------------------------------------------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Saksi. --------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Ahli. ----------------------------------------Setelah mendengar keterangan para Terlapor.-----------------------------------Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari Investigator. ----------
SALINAN
-2-
Setelah membaca Kesimpulan Hasil Persidangan dari para Terlapor. -------Setelah membaca surat-surat dan dokumen-dokumen dalam perkara ini. --
TENTANG DUDUK PERKARA
1.
Menimbang
bahwa
Sekretariat
Komisi
telah
telah
melakukan
penelitian terhadap Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling yang
Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP Bea Cukai
Belawan. --------------------------------------------------------------------------2.
Menimbang bahwa setelah dilakukan penyelidikan, pemberkasan dan
gelar laporan maka Komisi menyatakan layak untuk masuk ke tahap
Pemeriksaan Pendahuluan. ----------------------------------------------------
3.
Menimbang bahwa selanjutnya Ketua Komisi menerbitkan Penetapan
Komisi Nomor 58/KPPU/Pen/XII/2016 tanggal 29 Desember 2016
tentang Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016
(vide bukti A1).--------------------------------------------------------------------
4.
Menimbang bahwa berdasarkan Penetapan Pemeriksaan Pendahuluan
tersebut, Ketua Komisi menetapkan pembentukan Majelis Komisi
melalui Keputusan Komisi Nomor 15/KPPU/Kep.3/II/2017 tanggal 28
Februari 2017 tentang Penugasan Anggota Komisi sebagai Majelis
Komisi pada Pemeriksaan Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPUI/2016 (vide bukti A3). ----------------------------------------------------------
5.
Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPUI/2016
menerbitkan
11/KMK/Kep/II/2017
Surat
Keputusan
tentang
Jangka
Majelis
Waktu
Komisi
Nomor
Pemeriksaan
Pendahuluan Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka
waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 06
Maret 2017 sampai dengan tanggal 18 April 2017 (vide bukti A5). -----6.
Menimbang bahwa Majelis Komisi telah menyampaikan Pemberitahuan
Pemeriksaan
Pendahuluan,
Petikan
Penetapan
Pemeriksaan
Pendahuluan, Petikan Surat Keputusan Majelis Komisi tentang Jangka
SALINAN
-3-
Waktu Pemeriksaan Pendahuluan, dan Surat Panggilan Sidang Majelis
Komisi I kepada PT Artha Samudra Kontindo/Terlapor I dan PT Sarana
Gemilang/Terlapor II (vide bukti A2, A6, A7, A8, A9, dan A10). ---------7.
Menimbang bahwa pada tanggal 06 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi I dengan agenda Pembacaan dan
Penyerahan Salinan Laporan Dugaan Pelanggaran oleh Investigator
kepada para Terlapor (vide bukti B1). ----------------------------------------
8.
Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi I tersebut dihadiri oleh
Investigator, PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I dan PT
Sarana Gemilang selaku Terlapor II (vide bukti B1). -----------------------
9.
Menimbang
bahwa
pada
Sidang
Majelis
Komisi
I,
Investigator
membacakan Laporan Dugaan Pelanggaran yang pada pokoknya berisi
hal-hal sebagai berikut (vide bukti I2): --------------------------------------9.1. Bahwa ketentuan Undang-Undang yang dilanggar oleh para
Terlapor adalah Dugaan Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan Tarif Handling
yang Dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang pada Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP
Bea Cukai Belawan. Dimana dalam ketentuan Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut dinyatakan: -----Pasal 5
(1) Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus dibayar
oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang sama
9.2. Gambaran Umum dan Permasalahan ---------------------------------9.2.1. Bahwa ditinjau dari dasar hukumnya, Pasal 1 Permenkeu
70/2007 menyebutkan “Tempat Penimbunan Pabean yang
selanjutnya
disingkat
dengan
TPP
adalah
bangunan
dan/atau lapangan atau tempat lain yang disamakan
dengan itu yang disediakan oleh pemerintah di Kantor
Pabean yang berada di bawah pengelolaan Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai untuk menyimpan Barang Tidak
SALINAN
-4-
Dikuasai (BTD), Barang Dikuasai Negara (BDN), dan Barang
Milik
Negara
(BMN)
berdasarkan
Undang-Undang
Kepabeanan”. -----------------------------------------------------9.2.2. Bahwa dengan alasan keterbatasan pagu, fasilitas dan
SDM maka Bea Cukai memberi kesempatan kepada
pelaku usaha untuk mengajukan diri menjadi pengelola
TPP. Pada prosesnya, siapapun yang mengajukan diri
dapat ditunjuk dan ditetapkan oleh Kepala Kantor Pabean
sebagai pengelola TPP tanpa melewati prosedur seleksi.
Selanjutnya karena belum ada aturan terkait tarif di TPP
maka penetapan tarif diserahkan kepada pengelola TPP. -9.2.3. Bahwa
pengaturan
terkait
dengan
penunjukan
pengelolaan barang tidak dikuasai (BTD) di TPP diatur oleh
KPP Bea Cukai Belawan. ---------------------------------------9.2.4. Bahwa saat ini terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang
ditunjuk sebagai pengelola TPP di Kawasan Bea Cukai
Belawan, yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang, dimana PT Artha Samudra Kontindo mulai
beroperasi untuk mengelola TPP di Kawasan Bea Cukai
Belawan sejak bulan Juli 2013 dan PT Artha Samudera
Kontindo mulai beroperasi sejak bulan Mei 2015.----------9.2.5. Bahwa terdapat penetapan tarif terkait jasa handling
untuk BTD (barang tidak dikuasai) berupa kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/ over length untuk
tahun 2015 yang dilakukan oleh PT Artha Samudra
Kontindo bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun 2015 dan
PT Sarana Gemilang bersama DPW ALFI/ILFA pada tahun
2015 yang dituangkan di dalam kesepakatan yang tertulis.
9.2.6. Bahwa tarif terkait jasa handling untuk BTD (barang tidak
dikuasai) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length untuk tahun 2015 yang
ditetapkan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang bersama DPW ALFI/ILFA memiliki tarif
SALINAN
-5-
yang sama sehingga tidak terdapat persaingan diantara 2
(dua) pelaku usaha tersebut. ------------------------------------
9.3. Pasar Bersangkutan ------------------------------------------------------9.3.1. Bahwa berdasarkan ketentuan pada Pasal 1 angka 10
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 dijelaskan bahwa
yang dimaksud pasar bersangkutan adalah pasar yang
berkaitan dengan jangkauan atau daerah pemasaran
tertentu oleh pelaku usaha atas barang dan atau jasa yang
sama atau sejenis atau substitusi dari barang dan atau
jasa tersebut. -----------------------------------------------------9.3.2. Bahwa pengertian pasar bersangkutan berdasarkan Pasal
1 angka 10 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
menekankan pada konteks horizontal yang menjelaskan
posisi pelaku usaha beserta pesaingnya. --------------------9.3.3. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tersebut, cakupan pengertian pasar
bersangkutan meliputi2 (dua) perspektif, yaitu pasar
berdasarkan produk dan pasar berdasarkan geografis. ---9.3.4. Bahwa produk market di dalam objek perkara a quo dapat
dijelaskan sebagai berikut: -------------------------------------9.3.4.1. Bahwa
tempat
penimbunan
pabean
adalah
bangunan dan/atau lapangan atau tempat lain
yang disamakan dengan itu, yang disediakan oleh
pemerintah di kantor pabean, yang berada di
bawah pengelolaan Direktorat Jenderal Bea dan
Cukai untuk menyimpan barang yang dinyatakan
tidak dikuasai, barang yang dikuasai negara, dan
barang yang menjadi milik negara berdasarkan
Undang-Undang ini. -----------------------------------9.3.4.2. Bahwa Barang yang Dinyatakan Tidak Dikuasai
(BTD) adalah barang yang tidak dikeluarkan dari
TPS yang berada di dalam area pelabuhan dalam
SALINAN
-6-
jangka
waktu
30
(tiga
puluh)
hari
sejak
penimbunannya. ---------------------------------------9.3.4.3. Bahwa berikut alur pemidahan barang di TPP di
Kawasan Bea Cukai Belawan dapat digambarkan
sebagai berikut: -----------------------------------------
Kapal sandar
Bongkar di
BICT selaku
TPS
Longstay lebih dari
30 hari di TPS
dinyatakan
sebagai BTD dan
dipindahkan ke
TPP
Penarikan ke
TPP di luar
pelabuhan
menimbulkan
biaya handling
Overstay lebih
dari 60 hari di
TPP dinyatakan
sebagai BMN
dan dilelang.
9.3.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo menetapkan
terkait tarif jasa handling barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada
tahun 2013 dan diperbaharui pada tahun 2015. 9.3.4.5. Bahwa PT Sarana Gemilang menetapkan terkait
tarif
jasa
handling
barang
yang
berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length bersama DPW ALFI/ILFA pada
tahun 2015. ---------------------------------------------9.3.4.6. Bahwa barang yang ditarik dari TPS BICT Belawan
ke TPP PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang adalah barang yang berbentuk
kontainer ukuran 20”, 40”, dan over height/over
widht/over length. -------------------------------------9.3.4.7. Bahwa terkait dengan komponen jasa handling
untuk barang yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length
dapat dijelaskan sebagai berikut: --------------------
SALINAN
-7-
a. Trucking adalah memindahkan kontainer dari
TPS ke TPP menggunakan truk. ----------------b. Handling adalah biaya jasa meng-handle alat,
mulai dari awal di TPS, meliputi manuver di
lapangan sampai barang tiba di TPP atau jasa
pengurusan dokumen kontainer di lapangan. c. Mekanik adalah kegiatan yang meliputi lift on
dan lift off kontainer menggunakan alat atau
sewa peralatan. ------------------------------------d. Doc fee adalah dokumen yang diurus terkait
penerbitan
nota
Pelindo
dan
permintaan
dokumen di tiap pintu gate. ---------------------e. Service
charge
adalah
pelayanan
kepada
pengguna jasa/pemilik barang. -----------------f.
Penumpukan/storage
menyimpan
kontainer
adalah
kegiatan
di
lapangan
penumpukan TPP. ---------------------------------9.3.4.8. Bahwa dengan demikian, pasar produk dalam
perkara a quo adalah Jasa Handling untuk BTD
(Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT,
40 FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. ------------------------------9.3.5. Bahwa di dalam Peraturan Komisi Pengawas Persaingan
Usaha Republik Indonesia Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2009 tentang Pedoman Penerapan Pasal 1 Angka
10 tentang Pasar bersangkutan dijelaskan bahwa Pasar
Geografis sangat ditentukan oleh ketersediaan produk di
pasar. --------------------------------------------------------------9.3.5.1. Bahwa
terkait
pasar
dengan
berdasarkan
jangkauan
cakupan
dan/atau
geografis
daerah
pemasaran. ---------------------------------------------9.3.5.2. Bahwa
dengan
demikian,
pasar
berdasarkan
cakupan geografis dalam perkara a quo adalah
SALINAN
-8-
Kawasan Tempat Penimbunan Pabean (TPP) KPP
Bea Cukai Belawan. -----------------------------------9.3.5.3. Bahwa
berdasarkan
produk
dan
cakupan
geografis dapat diketahui pasar bersangkutan
dalam perkara a quo adalah jasa handling untuk
BTD (Barang Tidak Dikuasai) berupa kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/over length
pada
Tahun
Penimbunan
2015-2016
Pabean
di
(TPP)
Kawasan
KPP
Bea
Tempat
Cukai
Belawan. -------------------------------------------------9.4. Struktur Pasar Bersangkutan-------------------------------------------9.4.1. Bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 11 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat, struktur pasar adalah
keadaan pasar yang memberikan petunjuk tentang aspekaspek yang memiliki pengaruh penting terhadap perilaku
pelaku usaha dan kinerja pasar, antara lain pencapaian
laba, pertumbuhan aset, target penjualan, dan metode
persaingan yang digunakan. -------------------------------------9.4.2. Bahwa di dalam Pasal 1 Angka 13 Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat, pangsa pasar adalah
persentase nilai jual atau beli barang atau jasa tertentu
yang dikuasai oleh pelaku usaha pada pasar bersangkutan
dalam tahun kalender tertentu. ---------------------------------9.4.3. Bahwa terdapat 2 (dua) pelaku usaha yang mengelola
Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP Bea
Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. --------------------------------------------------9.4.4. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi
untuk mengelola TPP di Kawasan KPP Bea Cukai Belawan
sejak bulan Juli 2013 sampai sekarang berdasarkan
Keputusan
Kepala
KPPBC
Belawan
Nomor
Kep-
617/VVBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013
SALINAN
-9-
dan
Perpanjangan
Persetujuan
Penetapan
TPP
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014
dan
PT
Sarana
Gemilang mulai beroperasi untuk mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015
sampai sekarang berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC
Belawan 183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29
Mei 2015. ------------------------------------------------------------9.5. Karakter Pasar Bersangkutan-------------------------------------------9.5.1. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu KPP Bea Cukai
Belawan terkait dengan penentuan tarif jasa handling
untuk barang yang tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk
kontainer
ukuran
20”,
40”,
dan
over
height/over
widht/over length di kawasan KPP Bea Cukai Belawan
diserahkan dan ditentukan sendiri oleh pelaku usaha yang
mengelola TPP tersebut. -----------------------------------------9.5.2. Bahwa besaran tarif jasa handling untuk barang yang
tidak dikuasai (BTD) yang berbentuk kontainer ukuran
20”, 40”, dan over height/over widht/over length di
kawasan KPP Bea Cukai Belawan yang ditetapkan oleh
pengelola TPP yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang pada tahun 2015-2016 memiliki besaran
tarif yang sama sehingga tidak terdapat persaingan di
antara pelaku usaha pengelola TPP tersebut. ---------------9.5.3. Tentang Kesepakatan Bersama Terkait Tarif Handling
Tempat Penimbunan Pabean yang Ditentukan oleh PT
Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang dengan
ALFI -----------------------------------------------------------------
SALINAN
- 10 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara
9.5.3.1. Bahwa pada tanggal 30 April 2015 dibuat
kesepakatan bersama antara PT Artha Samudra
Kontindo
Utara
dengan
terkait
penimbunan
Samudra
DPW
dengan
ALFI/ILFA
tarif
pabean.
Pihak
Kontindo
yang
Sumatera
handling
dari
PT
tempat
Artha
menandatangi
kesepakatan tersebut adalah Direktur PT Artha
Samudra Kontindo yaitu Lindawati Mahargono
dan pihak dari DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
adalah PLT. Ketua DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yaitu Surianto, S.H. ---------------------------
SALINAN
- 11 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Tarif Handling
9.5.3.2. Bahwa di dalam kesepakatan bersama tersebut
di dalam Bab II Pasal 3 ditentukan penyesuaian
tarif handling tempat penimbunan pabean yang
akan dikenakan kepada pengguna jasa atau
pemilik
barang
menggunakan
yaitu
kapal
laut)
EMKL
(ekspedisi
yang
barangnya
dipindah ke tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Artha Samudra Kontindo.--------
SALINAN
- 12 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.3. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku
selama
2
(dua)
tahun
sebagaimana
yang
dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. ----------------9.5.3.4. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera
Utara
terdapat
mekanisme
pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
“untuk
menjamin
terlaksana
kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif
dan
sanksi
operasional
serta
sanksi
organisatoris”. ------------------------------------------
SALINAN
- 13 -
9.5.3.5. Bahwa berdasarkan keterangan dari Manager
Area dari PT Artha Samudra Kontindo yang
bernama Indra Syahputra terkait tarif handling
tempat penimbunan pabean untuk tahun 2016
masih sesuai dengan yang terdapat di dalam
kesepakatan bersama dan belum ada perubahan.
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
9.5.3.6. Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat
kesepakatan
bersama
antara
PT
Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara
terkait
dengan
tarif
handling
tempat
penimbunan pabean. Pihak dari PT Sarana
SALINAN
- 14 -
Gemilang
tersebut
yang
adalah
menandatangi
Kepala
Cabang
kesepakatan
PT
Sarana
Gemilang yaitu Sriyono dan pihak dari DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara adalah PLT. Ketua
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara yaitu Surianto,
S.H. ------------------------------------------------------
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Tarif Handling
9.5.3.7. Bahwa di dalam kesepakatan bersama tersebut
di dalam Bab II Pasal 3 ditentukan penyesuaian
tarif handling tempat penimbunan pabean yang
akan dikenakan kepada pengguna jasa atau
SALINAN
- 15 -
pemilik
barang
menggunakan
yaitu
kapal
laut)
EMKL
(ekspedisi
yang
barangnya
dipindah ke tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Sarana Gemilang. -----------------
Keterangan: Hasil Scan Copy Kesepakatan Bersama antara PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
terkait Berlaku dan Pelaksanaan Kesepakatan Bersama
9.5.3.8. Bahwa kesepakatan bersama terkait dengan tarif
handling tempat penimbunan pabean ini berlaku
selama
2
(dua)
tahun
sebagaimana
yang
dijelaskan di dalam Bab V Pasal 7. ----------------9.5.3.9. Bahwa di dalam kesepakatan bersama antara PT
Sarana
Sumatera
Gemilang
Utara
dengan
DPW
terdapat
ALFI/ILFA
mekanisme
pelaksanaan tarif dan sanksi yang berbunyi
SALINAN
- 16 “untuk
menjamin
terlaksana
kesepakatan
bersama ini, maka setiap pelanggaran dapat
dikenakan sanksi berupa sanksi administratif
dan
sanksi
operasional
serta
sanksi
organisatoris”. -----------------------------------------9.5.3.10. Bahwa berdasarkan alat bukti keterangan Saksi
KPPBC Belawan terkait tarif untuk pengelolaan
tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan
diserahkan
sepenuhnya
kepada
perusahaan yang mengelola tempat penimbunan
pabean yaitu PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang serta tanpa ada campur tangan
dan pengawasan oleh Bea Cukai.------------------9.5.3.11. Bahwa
berdasarkan
keterangan
dari
Kepala
Cabang PT Sarana Gemilang yaitu Sriyono,
terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif
jasa
handling
untuk
pengelolaan
tempat
penimbunan pabean di KPP Bea Cukai Belawan
antara PT Artha Samudra Kontindo, PT Sarana
Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara
di Kantor DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara,
Medan, Sumatera Utara. ----------------------------9.5.4. Tentang
Invoice
Dari
Pengguna
Jasa/Barang
yang
Menggunakan Jasa PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang --------------------------------------------------
SALINAN
- 17 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT
Sanobar Gunajaya
9.5.4.1. Bahwa PT Sanobar Gunajaya sebagai pengguna
jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk
ke dalam tempat penimbunan pabean yang
dikelola
oleh
PT
Artha
Samudra
Kontindo,
diketahui barang milik PT Sanobar Gunajaya
masuk TPP pada tanggal 13 Maret 2015 dan
keluar dari TPP 26 Maret 2015. ----------------------9.5.4.2. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean yang dikenakan
kepada PT Sanobar Gunajaya sama dengan tarif
jasa handling tempat penimbunan pabean di
SALINAN
- 18 -
dalam kesepakatan bersama antara PT Artha
Samudra
Kontindo
dengan
DPW
ALFI/ILFA
Sumut. ---------------------------------------------------9.5.4.3. Bahwa berdasarkan keterangan Saksi yaitu PT
Sanobar Gunajaya, PT Artha Samudra Kotindo
tidak pernah menunjukan dan tidak pernah ada
sosialisasi terkait adanya kesepakatan penetapan
tarif jasa handling tempat penimbunan pabean
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan DPW
ALFI/ILFA
Sumut
dan
Saksi
juga
pernah
meminta dasar pengenaan tarifnya tetapi PT
Artha
Samudra
Kontindo
tidak
pernah
memberikannya. -----------------------------------------
SALINAN
- 19 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Artha Samudra Kontindo kepada PT Bina
Mitra Indosejahtera
9.5.4.4. Bahwa PT Bina Mitra Indosejahtera sebagai
penguna
jasa
atau
pemilik
barang
yang
barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan
pabean yang dikelola oleh PT Artha Samudra
Kontindo, diketahui barang milik PT Bina Mitra
Indosejahtera masuk TPP pada tanggal 30 Juni
2016 dan keluar dari TPP 18 Agustus 2016. ------9.5.4.5. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Artha Samudra Kontindo, tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean yang dikenakan
kepada
PT
Bina
Mitra
Indosejahtera
sama
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan
pabean di dalam kesepakatan bersama antara PT
Artha Samudra Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA
Sumut. ----------------------------------------------------
SALINAN
- 20 -
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
Dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Procter &
Gamble Home
9.5.4.6. Bahwa PT Procter & Gamble Home sebagai
penguna
jasa
atau
pemilik
barang
yang
barangnya masuk ke dalam tempat penimbunan
pabean yang dikelola oleh PT Sarana Gemilang,
diketahui barang milik PT Procter & Gamble
Home masuk TPP pada tanggal 18 Desember
2015 dan keluar dari TPP 01 Maret 2016. ---------9.5.4.7. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT
Procter & Gamble Home sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam
SALINAN
- 21 -
kesepakatan
bersama
antara
PT
Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ----------
Keterangan: Hasil Scan Copy Lampiran Invoice yang
dikeluarkan oleh PT Sarana Gemilang kepada PT Intanmas
Indologam
9.5.4.8. Bahwa PT Intanmas Indologam sebagai penguna
jasa atau pemilik barang yang barangnya masuk
ke dalam tempat penimbunan pabean yang
dikelola oleh PT Sarana Gemilang, diketahui
barang milik PT Intanmas Indologam masuk TPP
pada tanggal 21 Juni 2016 dan keluar dari TPP
24 Juni 2016. -------------------------------------------9.5.4.9. Bahwa diketahui sebagaimana yang terdapat di
dalam lampiran invoice yang dikeluarkan oleh PT
Sarana Gemilang, tarif jasa handling tempat
SALINAN
- 22 -
penimbunan pabean yang dikenakan kepada PT
Intanmas Indologam sama dengan tarif jasa
handling tempat penimbunan pabean di dalam
kesepakatan
bersama
antara
PT
Sarana
Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumut. ---------9.6. Analisis Dugaan Pelanggaran -------------------------------------------9.6.1. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa dugaan
pelanggaran
dalam
perkara
ini
adalah
Dugaan
Pelanggaran Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat: --------------------------------Pasal 5
(1)
Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya
untuk menetapkan harga atas suatu barang dan atau jasa yang harus
dibayar oleh konsumen atau pelanggan pada pasar bersangkutan yang
sama
9.1.2
S
9.6.2. Selanjutnya apabila dirinci unsur–unsur ketentuan Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tersebut
maka dapat diuraikan sebagai berikut: ----------------------9.6.2.1. Unsur Pelaku Usaha ----------------------------------a. Pengertian
pelaku
usaha
berdasarkan
ketentuan Pasal 1 angka 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 adalah setiap orang
perorangan atau badan usaha, baik yang
berbadan hukum atau bukan badan hukum
yang
didirikan
dan
berkedudukan
atau
melakukan kegiatan di dalam wilayah hukum
negara
Republik
Indonesia,
baik
sendiri
maupun bersama-sama melalui perjanjian,
menyelenggarakan
kegiatan
usaha
dalam
bidang ekonomi. ------------------------------------
SALINAN
- 23 -
b. Pelaku usaha yang dimaksud dalam perkara
ini: ---------------------------------------------------1). Bahwa
PT
Artha
Samudra
Kontindo
merupakan pelaku usaha yang didirikan
berdasarkan
Tanawidjaja,
Akte
Notaris
S.H.
pada
Irianto
tanggal
19
November 2009 dan perubahan terakhir
berdasarkan
Akte
Notaris
Irianto
Tanawidjaja, S.H. pada tanggal 25 Oktober
2011
berkedudukan
Surabaya
dengan
di
Kotamadya
pemilik
saham
dan
susunan pengurus adalah sebagai berikut
(vide bukti C37): ---------------------------------i. Pemegang saham: Sugiarto S.H., Stanley
Arisandi Sasmito. ----------------------------ii. Susunan
Direksi
dan
Komisaris:
Lindawati Mahargono (Direktur Utama),
Mardanus
Stanley
Widjajakusuma
Arisandi
(Direktur),
Sasmito
(Komisaris
Utama), Sugiarto SH (Komisaris). ---------Bahwa
PT
memulai
Artha
kegiatan
Samudra
usaha
di
Kontindo
Tempat
Penimbunan Pabean yang berkedudukan
di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6,
Kawasan Industri Medan Tahap II, Kec.
Percut
Sei
Tuan,
Kab.
Deli
Serdang,
Sumatera Utara berdasarkan Keputusan
Kepala
KPPBC
Belawan
617/VVBC.02/KPP.MP/2013
Desember
2013
dan
Nomor
tanggal
Kep31
Perpanjangan
Persetujuan Penetapan TPP berdasarkan
Keputusan Kepala KPPBC Belawan Nomor
Kep-586/VVBC/KPP.MP.01/2014.----------
SALINAN
- 24 -
2). Bahwa PT Sarana Gemilang merupakan
pelaku usaha yang didirikan berdasarkan
Akte Notaris H. Teddy Anwar, S.H., SpN.
pada
tanggal
perubahan
Notaris
8
Oktober
terakhir
Ingrid
2001
dan
berdasarkan
Akte
Lannywaty,
S.H.
pada
tanggal 30 Juni 2009 berkedudukan di
kotamadya Jakarta Utara dengan kegiatan
usaha
di
bidang
Perdagangan,
Pembangunan, Angkutan Industri, Jasa,
Percetakan, Pertanian, dan Pertambangan
dengan
pemilik
saham
dan
susunan
pengurus sebagai berikut (vide bukti C47 ): i. Pemegang saham: Marjuni, Sudarsono.
ii. Susunan Direksi dan Komisaris: Marjuni
(Direktur),
Sudarsono
(Komisaris
Utama), Sri Wahyuni (Komisaris). -------Bahwa
PT
Sarana
Gemilang
memulai
kegiatan usaha di Tempat Penimbunan
Pabean yang berkedudukan di Jalan Titi
Pahlawan Medan Marelan, Gudang BGR
Medan,
Sumatera
Keputusan
Kepala
Utara
berdasarkan
KPPBC
Belawan
183/VVBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal
29 Mei 2015. -----------------------------------c. Bahwa dengan demikian unsur Pelaku Usaha
terpenuhi. -------------------------------------------9.6.2.2. Unsur Perjanjian ---------------------------------------a. Bahwa yang dimaksud perjanjian berdasarkan
Pasal 1 angka 7 Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999 adalah “Perjanjian adalah suatu
perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengikatkan diri terhadap satu atau lebih
SALINAN
- 25 -
pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik
tertulis maupun tidak tertulis”. ------------------------b. Bahwa Perjanjian
perjanjian
merupakan
dalam
suatu
yang dimaksud dengan
perkara
a
perjanjian
quo
bukan
yang
dibuat
dalam suatu usaha patungan atau suatu
perjanjian yang didasarkan Undang-Undang
yang berlaku.---------------------------------------c. Bahwa terdapat kesepakatan bersama terkait
dengan tarif jasa handling tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang
dituangkan dalam bentuk tertulis sebagai
bentuk perjanjian antara pengelola TPP KPP
Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha Samudra
Kontindo dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara dan PT Sarana Gemilang dengan DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara pada Tahun 2015.
d. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling untuk
pengelolaan tempat penimbunan pabean di
KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha
Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan
Cemara, Medan, Sumatera Utara. --------------e. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan Pasal 1 Ayat (7) Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 merupakan definisi
perjanjian
berdasarkan
hukum
persaingan
usaha yang dilakukan oleh pelaku usaha
dengan pelaku usaha pesaing yang dapat
berupa kesepakatan tertulis maupun dengan
kesepakatan tidak tertulis. -----------------------
SALINAN
- 26 -
f.
Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan unsur perjanjian baik tertulis
maupun tidak tertulis merupakan unsur yang
penting didalam adanya penetapan harga.-----
g. Bahwa Ahli Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.H.
menyatakan tindakan pelaku usaha pesaing
yang
melakukan
perjanjian
dengan
pihak
ketiga atau asosiasi dalam rangka menetapkan
harga atau tarif dan melaksanakan perjanjian
tersebut menjadi indikasi dan bukti telah
terjadinya penetapan harga. ---------------------h. Bahwa dengan demikian unsur perjanjian
terpenuhi. -------------------------------------------9.6.2.3. Unsur Pelaku Usaha Pesaing ------------------------a. Bahwa
berdasarkan
Peraturan
Komisi
Pengawas Persaingan Usaha Nomor 4 Tahun
2011 tentang Penetapan Harga, pelaku usaha
pesaing adalah pelaku usaha lain dalam pasar
bersangkutan yang sama. ------------------------b. Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai
beroperasi dan mengelola TPP di kawasan KPP
Bea Cukai Belawan pada tahun 2013 dan PT
Sarana
Gemilang
mulai
beroperasi
dan
mengelola TPP di kawasan KPP Bea Cukai
Belawan pada tahun 2015 sehingga yang
menjadi pelaku usaha pesaing dalam perkara
a quo di sini adalah PT Sarana Gemilang. -----c. Bahwa dengan demikian unsur pelaku usaha
pesaingnya terpenuhi. ---------------------------9.6.2.4. Unsur Menetapkan Harga ----------------------------a. Bahwa
harga
yang
dimaksudkan
dalam
perkara a quo adalah tarif jasa handling
tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
SALINAN
- 27 -
b. Bahwa harga yang ditetapkan dalam perkara a
quo adalah tarif jasa handling untuk BTD
(Barang Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20
FT, 40 FT, dan over height/over width/over
length. -----------------------------------------------c. Bahwa terdapat keterangan Kepala Cabang PT
Sarana Gemilang yaitu Sriyono adanya rapat
pembahasan terkait tarif jasa handling untuk
pengelolaan tempat penimbunan pabean di
KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha
Samudra Kontindo, PT Sarana Gemilang, dan
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan
Cemara, Medan, Sumatera Utara. --------------d. Bahwa terkait dengan tarif jasa handling
tahun
2015-2016
yang
ditetapkan
oleh
pengelola di Tempat Penimbunan Pabean di
KPP Bea Cukai Belawan yaitu PT Artha
Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
memiliki besaran yang sama yaitu sebagai
berikut: -----------------------------------------------
e. Bahwa penetapan harga dapat dibuktikan
dengan adanya kesepakatan bersama terkait
tarif jasa handling di tempat penimbunan
pabean di KPP Bea Cukai Belawan yang dibuat
SALINAN
- 28 -
antara PT Artha Samudra Kontindo dengan
DPW
ALFI/ILFA
Sumatera
Utara
dan
PT
Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara sebagaimana dijelaskan di
atas. -------------------------------------------------f.
Bahwa
Ahli
menyatakan
Prahasto
mengenai
W.
price
Pamungkas
fixing,
dalam
perilaku price fixing tidak harus nominal angka
adalah sama, inti dari Pasal 5 Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1999 itu tidak ada larangan
untuk
menetapkan
harga,
namun
yang
dilarang adalah membuat perjanjian untuk
menetapkan harga.--------------------------------g. Bahwa perjanjian penetapan harga itu bisa
dilakukan secara tertulis atau tidak tertulis
atau secara diam-diam. Selanjutnya menurut
Ahli bila dibandingkan menurut Sherman Act
1890
disebutkan
bahwa
perjanjian untuk
menetapkan persaingan harga dengan cara
menaikkan, menurunkan, menetapkan atau
menstabilkan harga (tidak harus harganya
sama) adalah perbuatan yang jelas dilarang
(per se illegal), tidak perduli material harga
yang tetap itu adalah harga maksimum, harga
minimum atau harga pasar dan walaupun itu
reasonable, hal itu tetaplah dilarang/per se
illegal. -----------------------------------------------h. Bahwa dengan terdapatnya perjanjian tertulis
berupa kesepakatan bersama antara para
terlapor yaitu Terlapor I dengan Terlapor II
dengan asosiasi dapat membuktikan adanya
kesepakatan penetapan harga terkait tarif jasa
handling untuk BTD (Barang Tidak Dikuasai)
SALINAN
- 29 -
berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length. ------------------i.
Bahwa dengan demikian unsur menetapkan
harga terpenuhi. ------------------------------------
9.6.2.5. Unsur Jasa ----------------------------------------------a. Sesuai dengan Pasal 1 Angka 17 dalam
ketentuan Umum Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1999, pelaku usaha adalah “Jasa
adalah setiap layanan berbentuk pekerjaan
atau prestasi yang diperdagangkan dalam
masyarakat
untuk
dimanfaatkan
oleh
konsumenatau pelaku usaha”. ------------------b. Bahwa dari penjelasan tersebut di atas jasa
yang terkait dalam perkara a quo di sini
adalah Jasa Handling untuk BTD (Barang
Tidak Dikuasai) berupa Kontainer 20 FT, 40
FT, dan Over Height/Over Width/Over Length
pada Tahun 2015-2016. --------------------------c. Bahwa dengan demikian unsur jasa terpenuhi.
9.6.2.6. Unsur Konsumen --------------------------------------a. Bahwa yang dimaksud dengan persaingan
usaha tidak sehat menurut Pasal pasal 1
angka 15 dari Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999, “Konsumen adalah setiap pemakai dan
atau pengguna barang dan atau jasa baik
untuk kepentingan diri sendiri maupun untuk
kepentingan pihak lain”. --------------------------b. Bahwa konsumen dalam perkara a quo ini
adalah pengguna jasa ekspedisi menggunakan
kapal laut (EMKL) atau pemilik barang yang
barangnya masuk dalam pengelolaan tempat
penimbunan
pabean
di
KPP
Bea
Cukai
Belawan. ---------------------------------------------
SALINAN
- 30 -
c. Bahwa dengan demikian unsur konsumen
terpenuhi. -------------------------------------------9.6.2.7. Bahwa dengan demikian keseluruhan unsur Pasal
5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang
Larangan
Praktek
Monopoli
dan
Persaingan Usaha Tidak Sehat terpenuhi. ---------9.7. Dampak Persaingan ------------------------------------------------------9.7.1. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak
dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang menyebabkan tidak adanya persaingan
harga atau tarif yang kompetitif diantara pelaku usaha
yang mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea
Cukai Belawan. -----------------------------------------------------9.7.2. Bahwa tindakan penetapan tarif handling di tempat
penimbunan pabean terkait dengan barang yang tidak
dikuasai (BTD) berupa kontainer 20 FT, 40 FT, dan over
height/over width/over length di KPP Bea Cukai Belawan
yang dilakukan oleh PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang mengakibatkan konsumen dalam hal ini
pengguna jasa ekspedisi menggunakan kapal laut (EMKL)
atau pemilik barang yang barangnya masuk dalam
pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan harus menerima tarif yang telah ditentukan oleh
PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana Gemilang
karena pihak pengguna jasa ekspedisi menggunakan kapal
laut (EMKL) atau pemilik barang tidak bisa melakukan
negoisasi terkait tarif karena pengaturan terkait dengan
pemindahan serta pengelolaan barang tidak dikuasai
(BTD) ke TPP diatur oleh KPP Bea Cukai Belawan. ------------
SALINAN
- 31 -
9.8. Kesimpulan & Rekomendasi ----------------------------------------------9.8.1. Berdasarkan verifikasi, klarifikasi, penelitian, analisis, dan
penilaian,
Tim
Investigator
menyimpulkan
terdapat
Dugaan Pelanggaran Ketentuan Pasal 5 Ayat (1) UndangUndang Nomor 5 Tahun 1999 yang dilakukan oleh: -------9.8.1.1. PT Artha Samudra Kontindo yang beralamat
kantor di Jalan Pulau Nias Selatan Nomor 5-6 KIM
Tahap II, Kec. Percut Sei Tuan, Kab. Deli Serdang,
Sumatera Utara. ---------------------------------------9.8.1.2. PT Sarana Gemilang yang beralamat kantor di
Gudang BGR, Jalan Titi Pahlawan, Simpang,
Kantor Medan Marelan. -------------------------------10. Menimbang bahwa pada tanggal 15 Maret 2017, Majelis Komisi
melaksanakan Sidang Majelis Komisi II dengan agenda Penyerahan
Tanggapan para Terlapor terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran (vide
bukti B2). -------------------------------------------------------------------------11. Menimbang bahwa Sidang Majelis Komisi II tersebut dihadiri oleh
Investigator dan para Terlapor (vide bukti B2). ----------------------------12. Menimbang bahwa PT Artha Samudra Kontindo selaku Terlapor I
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T
I.1): --------------------------------------------------------------------------------12.1.
Bahwa PT Artha Samudra Kontindo mulai beroperasi untuk
mengelola Tempat Penimbunan Pabean (TPP) di Kawasan KPP
Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Juli 2013 berdasarkan
Keputusan
Kepala
KPPBC
Belawan
Nomor
Kep-
617/WBC.02/KPP.MP/2013 tanggal 31 Desember 2013. ---------12.2.
Bahwa dengan maksud dan itikad agar tidak ada anggapan
bahwa terjadi pengenaan tarif handling Tempat Penimbunan
Pabean
(TPP)
ALFI/ILFA
yang
yang
semena-mena,
mewakili
sekaligus
pengguna
agar
jasa
pihak
dapat
mensosialisasikan kepada seluruh anggotanya, maka PT Artha
Samudra Kontindo mengadakan Kesepakatan Tarif Handling
TPP
dengan
DPW
ALFI/ILFA
Sumatera
Utara
yang
SALINAN
- 32 -
berkedudukan di Jalan Cemara/Kol. Bejo Komp. Cemara Shop
House
Nomor
1
F
Medan
dengan
Nomor:
003/KPTS/DPW/XII/2013 yang berlaku selama 2 (dua) tahun. -12.3.
Bahwa Kesepakatan Bersama tentang Tarif Handling Tempat
Penimbunan Pabean (TPP) antara PT Artha Samudra Kontindo
dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara diperpanjang pada
tanggal 30 April 2015. ----------------------------------------------------
12.4.
Bahwa PT Sarana Gemilang mulai beroperasi mengelola TPP di
Kawasan KPP Bea dan Cukai Belawan sejak bulan Mei 2015
berdasarkan Keputusan Kepala KPPBC Belawan nomor Kep183/WBC.02/KPP.MP.01/2015 tertanggal 29 Mei 2015. (Lihat
Laporan Dugaan Pelanggaran KPPU halaman 6 butir 4). ----------
12.5.
Bahwa pada tanggal 03 Juni 2015 dibuat kesepakatan bersama
antara PT Sarana Gemilang dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara terkait tarif handling TPP (Lihat Laporan Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 10 butir 6). ------------------------------
12.6.
Bahwa dengan demikian jelaslah bahwa kesepakatan tentang
tarif handling TPP antara PT Artha Samudra Kontindo dan
ALFI/ILFA tidak terkait dengan kesepakatan tarif handling TPP
antara PT Sarana Gemilang dan ALFI/ILFA. -------------------------
12.7.
Bahwa pembahasan atau kesepakatan bersama atau perjanjian
dalam rangka untuk menetapkan harga atau Tarif Handling
TPP
sebagaimana
dimaksud
dalam
Laporan
Dugaan
Pelanggaran KPPU halaman 13 butir 11 “Bahwa berdasarkan
keterangan dari Kepala Cabang PT Sarana Gemilang yaitu
Sriyono terdapat adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa
handling untuk pengelolaan tempat penimbunan pabean di KPP
Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra Kontindo, PT
Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA di Jalan Cemara, Medan,
Sumatera Utara” tidak pernah ada dan tidak pernah terjadi. PT
Artha Samudra Kontindo tidak tahu menahu dan tidak
bertanggung jawab atas pernyataan ini. -----------------------------13. Menimbang
bahwa
PT
Sarana
Gemilang
selaku
Terlapor
II
menyampaikan Tanggapan terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran
SALINAN
- 33 -
yang pada pokoknya berisikan hal-hal sebagai berikut (vide bukti T
II.1): --------------------------------------------------------------------------------13.1.
Bahwa berkaitan dengan Laporan Dugaan Pelanggaran yang
disusun oleh Tim Investigator Komisi Pengawas Persaingan
Usaha (KPPU) yang telah Terlapor II terima. Berdasarkan
Laporan tersebut, dijelaskan bahwa ada 5 (lima) unsur terkait
ketentuan Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat. -----------------------------------------------------
13.2.
Bahwa kedua unsur yang dibantah oleh Terlapor II adalah
Unsur Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga. Menurut Pasal
1 angka 7 Undang-UNDANG Nomor 5 Tahun 1999, “Perjanjian
adalah suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk
mengangkat diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain
dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis’’. ------
13.3.
Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa terjadi kesepakatan
atau
perjanjian
bersama
terkait
dengan
penetapan
tarif
handling TPP KPP Bea Cuka Belawan, yang bertempat di kantor
DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara, antara 2 (dua) pelaku usaha
yaitu PT Artha Samudra Kontindo dengan PT Sarana Gemilang.
13.4.
Bahwa melalui Tanggapan ini, Terlapor II membantah bahwa
kesepakan atau bahkan pertemuan tersebut tidak pernah
terjadi, sepanjang Terlapor II beroperasi sejak bulan Mei tahun
2015. Terlapor II tidak pernah bertemu dengan pelaku usaha
lain, dalam hal ini adalah PT Artha Samudra Kontindo, untuk
membahas penerapan tarif handling di TPP KPP Bea Cuka
Belawan. ------------------------------------------------------------------
13.5.
Bahwa oleh karena itu, Terlapor II membantah keterangan
dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh Tim
Investigator KPPU, yang menyatakan bahwa Sdr. Sriyono
sebagai Kepala PT Sarana Gemilang, ”ada rapat pembahasan
terkait tarif jasa handling TPP KPP Bea Cuka Belawan antara PT
Artha Samudra Kotindo dan PT Sarana Gemilang di DPW
SALINAN
- 34 -
ALFI/ILFA Sumatera Utara”. Faktanya, Terlapor II membantah
dan tidak membenarkan bahwa telah terjadi pertemuan atau
kesepakatan
baik
tertulis
ataupun
tidak
tertulis
yang
dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung, yang
berkaitan dengan tarif handling antara PT Sarana Gemilang
dan PT Artha Samudra Kontindo. -----------------------------------13.6.
Bahwa dalam hal ini Tim Investigator KPPU tidak dapat
menunjukan alat bukti yang membenarkan bahwa telah terjadi
rapat pembahasan terkait tarif jasa handling untuk pengelolaan
TPP KPP Bea Cukai Belawan antara PT Artha Samudra
Kontindo dan PT Sarana Gemilang di Kantor DPW ALFI/ILFA
Sumatera Utara. ---------------------------------------------------------
13.7.
Bahwa oleh karena itu, Unsur Perjanjian yang dinilai terpenuhi
oleh Tim Invetigator KPPU adalah pelanggaran Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli Harga. -----------------------------------------------
13.8.
Bahwa unsur kedua yang Terlapor II bantah dan tidak
terpenuhi untuk melengkapi syarat-syarat adanya pelanggaran
pada Pasal 5 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat, adalah unsur Menetapkan Harga. -------------------
13.9.
Bahwa dalam Laporan Dugaan Pelanggaran yang disusun oleh
Tim Investigator KPPU, disebutkan bahwa Unsur Menetapkan
Harga dianggap terpenuhi karena didasarkan pada keterangan
Sdr. Sriyono, yang tertulis dalam Laporan Dugaan Pelanggaran
bahwa “adanya rapat pembahasan terkait tarif jasa handling
untuk mengelola tempat penimbunan pabean di KPP Bea Cukai
Belawan
antara PT Artha Samudra Kotindo, PT Sarana
Gemilang, dan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara di Kantor DPW
ALFI/ILFA Sumatera Utara di Jalan Cemara, Medan Sumatera
Utara” dan juga didasarkan pada tarif jasa handling yang
memiliki besaran antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT
Sarana Gemilang. -------------------------------------------------------
SALINAN
- 35 -
13.10. Bahwa seperti yang sudah Terlapor II jelaskan di atas, bahwa
pertemuan rapat ataupun kesepakan tertulis maupun tidak
tertulis baik yang dilakukan secara langsung ataupun tidak
langsung antara PT Artha Samudra Kontindo dan PT Sarana
Gemilang yang membicarakan tentang kesepakatan penerapan
tarif jasa handling di TPP KPP Belawan adalah tidak pernah
terjadi.
Samudra
Pertemuan
Kotindo
rapat
dan
PT
kesepakatan
Sarana
antara
Gemilang
PT
yang
Artha
juga
dituduhkan pada klien Terlapor II sebagai Terlapor II tidak valid
dan tidak dapat dibuktikan.------------------------------------------13.11. Bahwa karena pada faktanya, kesepakatan tentang tarif jasa
handling yang klien Terlapor II terapkan adalah mengacu pada
tarif jasa handling sesuai dengan kesepakatan antara PT
Sarana Gemilang dan DPW ALFI/ILFA yang berlaku mulai 3
Juni 2015. Bahwa kesepakatan bersama tersebut hanya
melibatkan 2 (dua) belah pihak, pihak pertama yaitu PT Sarana
Gemilang yang ditandatangani oleh Sdr. Sriyoyo sebagai Kepala
Cabang dan Pihak Kedua adalah DPW ALFI/ILFA Sumatera
Utara yang ditandatangani oleh Sdr. Surianto sebagai Plt.
Ketua Wilayah. Kesepakatan tersebut tidak melibatkan pihak
lain, atau seperti yang dituduhkan, adalah pelaku usaha lain. 13.12. Bahwa pada faktanya, tarif jasa handling yang PT Sarana
Gemilang terapkan di TPP KPP Bea Cukai Belawan tidak sertamerta dengan kesepakatan yang Terlapor II lakukan dengan
DPW ALFI/ILFA. Tarif jasa handling yang Terlapor II terapkan
memiliki besaran yang lebih tinggi dibanding kesepakatan yang
Terlapor II lakukan dengan DPW ALFI/ILFA Sumatera Utara.
Hal tersebut dapat Terlapor II buktikan dengan rekapitulasi
perolehan usaha dan invoice yang sudah disiapkan dan dapat
Majelis Komisi Pemeriksaan periksa lebih lanjut. ----------------13.13. Bahwa Terlapor II membantah pemenuhan Unsur Menetapkan
Harga yang Tim Invetigasi anggap sebagai salah 1 (satu) unsur
yang terpenuhi dalam Laporan Dugaan Pelanggaran adalah
SALINAN
- 36 -
tidak tepat. Terlapor II menganggap unsur tersebut tidak
terpenuhi dan tidak memiliki bukti yang kuat. -------------------13.14. Bahwa dengan Tanggapan ini Terlapor II membantah Laporan
Dugaan yang disusun oleh
Tim Investigasi KPPU, yang
menuduh Terlapor II melakukan pelanggaran Pasal 5 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. Karena
tidak terpenuhinya 2 (dua) unsur yang menunjukan adanya
pelanggaran yang dilakukan oleh Terlapor II. ---------------------13.15. Bahwa Terlapor II menganggap, Tim Investigasi KPPU tidak
dapat menunjukan adanya alat bukti pemenuhan Unsur
Perjanjian dan Unsur Menetapkan Harga yang dituduhkan
kepada Terlapor II. Oleh karena itu Terlapor II membantah
secara keseluruhan terkait tuduhan Pelanggaran Pasal 5 Ayat
(1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 terkait Penetapan
Tarif Handling yang dilakukan oleh Terlapor I, PT Artha
Samudra Kontindo dan Terlapor II, PT Sarana Gemilang pada
kawasan TPP KPP Bea Cukai Belawan. -----------------------------14. Menimbang bahwa berdasarkan Keputusan Rapat Komisi, selanjutnya
Komisi menerbitkan Penetapan Komisi Nomor 14/KPPU/Pen/IV/2017
tanggal 18 April 2017 tentang Pemeriksaan Lanjutan Perkara Nomor
20/KPPU-I/2016 (vide bukti A16). -------------------------------------------15. Menimbang bahwa untuk melaksanakan Pemeriksaan Lanjutan,
Komisi
menerbitkan
Keputusan
Komisi
Nomor
25/KPPU/Kep.3/IV/2017 tanggal 18 April 2017 tentang Penugasan
Anggota Komisi sebagai Majelis Komisi pada Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016 (vide bukti A18). ------------------------16. Menimbang bahwa Ketua Majelis Komisi Perkara Nomor 20/KPPUI/2016
menerbitkan
Surat
Keputusan
Majelis
Komisi
Nomor
20/KMK/Kep/IV/2017 tentang Jangka Waktu Pemeriksaan Lanjutan
Perkara Nomor 20/KPPU-I/2016, yaitu dalam jangka waktu paling
lama 60 (enam puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal 19 April 2017
sampai dengan tanggal 25 Juli 2017 (vide bukti A20). --------------------
SALINAN
- 37 -
17. Menimbang bahwa Majelis Komisi telah