Polda Lampung Berhasil Mengamankan 7.300 Ekstasi Senilai Rp1,5 miliar Dari Eks Narapidana.. | PID POLRI
Polda Lampung, Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Lampung menindak tiga
orang kurir dan bandar narkoba yang seluruhnya terkait dengan Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Bandar Lampung (Lapas Rajabasa - red) dalam waktu berdekatan. Menjadi fakta baru
bahwa peredaran narkoba justru dikendalikan dari dalam Lapas.
Lewat Subdit I sekitar pukul 11.30 WIB, pertama diringkus satu kurir dihalaman parkir
kendaraan didepan Lapas. Kurir Muhaimin alias Mimin (39) warga binaan Lapas yang
sedang dalam proses pembebasan bersyarat setelah menjalani tiga tahun dari vonis tujuh
tahun kasus asusila yang dilakukannya. Karena itu, dipercaya bertugas sebagai tamping
(tahanan pendamping-red) di Lapas Rajabasa. Sebagai tamping, Mimin lebih leluasa keluar
masuk Lapas.
Berdasarkan pengakuan Mimin digabung dengan bekal informasi yang sudah dikumpulkan
Subdit I, tim kemudian bergerak masuk ke dalam Lapas Rajabasa. Hasilnya bandar sabu
Ahmad Azizi alias Azi (34) bisa diringkus dari dalam sel. Warga binaan Lapas Rajabasa ini
sedang menjalani tahun kedua dari vonis 12 tahun kasus peredaran narkoba.
Terakhir, masih berkaitan dengan Lapas Rajabasa, seorang 'calon' mantan warga binaan
Lapas Rajabasa diciduk Subdit III sekitar pukul 15.00 WIB. Ponidi alias Dul (40) baru enam
bulan mendapat pembebasan bersyarat atas kasus curat truk yang dilakukannya. Mengaku
hanya sebagai kurir, tapi BB narkoba yang disita dari rumah kontrakan di RT 5 LK II
Kelurahan Rajabasa Pemuka Kecamatan Rajabasa itu yaitu 7300 butir pil ekstasi dan satu
ons shabu- shabu. tersangka sempat berusaha kabur dan membuang BB narkoba
orang kurir dan bandar narkoba yang seluruhnya terkait dengan Lembaga Pemasyarakatan
Kelas I Bandar Lampung (Lapas Rajabasa - red) dalam waktu berdekatan. Menjadi fakta baru
bahwa peredaran narkoba justru dikendalikan dari dalam Lapas.
Lewat Subdit I sekitar pukul 11.30 WIB, pertama diringkus satu kurir dihalaman parkir
kendaraan didepan Lapas. Kurir Muhaimin alias Mimin (39) warga binaan Lapas yang
sedang dalam proses pembebasan bersyarat setelah menjalani tiga tahun dari vonis tujuh
tahun kasus asusila yang dilakukannya. Karena itu, dipercaya bertugas sebagai tamping
(tahanan pendamping-red) di Lapas Rajabasa. Sebagai tamping, Mimin lebih leluasa keluar
masuk Lapas.
Berdasarkan pengakuan Mimin digabung dengan bekal informasi yang sudah dikumpulkan
Subdit I, tim kemudian bergerak masuk ke dalam Lapas Rajabasa. Hasilnya bandar sabu
Ahmad Azizi alias Azi (34) bisa diringkus dari dalam sel. Warga binaan Lapas Rajabasa ini
sedang menjalani tahun kedua dari vonis 12 tahun kasus peredaran narkoba.
Terakhir, masih berkaitan dengan Lapas Rajabasa, seorang 'calon' mantan warga binaan
Lapas Rajabasa diciduk Subdit III sekitar pukul 15.00 WIB. Ponidi alias Dul (40) baru enam
bulan mendapat pembebasan bersyarat atas kasus curat truk yang dilakukannya. Mengaku
hanya sebagai kurir, tapi BB narkoba yang disita dari rumah kontrakan di RT 5 LK II
Kelurahan Rajabasa Pemuka Kecamatan Rajabasa itu yaitu 7300 butir pil ekstasi dan satu
ons shabu- shabu. tersangka sempat berusaha kabur dan membuang BB narkoba