Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Night of Legends: Resital Stick Percussion T1 852010016 BAB II

BAB II
KAJIAN HISTORIS DAN ANALISIS REPERTOAR

A. Sejarah Perkembangan Genre Musik
1. Fusion Jazz
Fusion Jazz adalah genre musik yang menggabungkan Jazz dengan
elemen dari berbagai aliran musik seperti Funk, Rock, RnB, Ska,
Electronic Music, dan World Music. Namun, tidak jarang elemen Pop,
Klasik, dan lagu-lagu rakyat ikut mempengaruhi. Bahkan, sesekali unsur
musik Metal, Reggae, Country, dan Hip Hop juga dicampur dengan Jazz. 1
Fusion menggunakan alat-alat musik elektronik baru, bas elektrik
digunakan sebagai pengganti double bass. Keyboard dan gitar memaikan
akor-akor, sedangkan drum memainkan peran yang lebih menonjol.
Sukat dan aksen yang merupakan perluasan dari pola-pola Rock
menghasilkan sebuah ritmis yang rumit.

2. Swing
Swing adalah satu aliran Jazz yang berkembang pada awal 1930-an.
Saat itu, gaya Jazz dengan kombinasi alat musik gesek yang mengiringi
lagu-lagu bernada romantis masih sangat populer. Namun seiring berjalan
waktu Swing menghilangkan penggunaan alat musik gesek dan memakai

aransemen yang lebih sederhana dengan mengutamakan alat musik tiup
dan improvisasi melodi.
Swing lebih rumit dari gaya Rag Time tahun 1920-an, dan memiliki
irama serta hentakan-hentakan yang bisa mendorong penikmatnya untuk
bergoyang. Pada awal 1930-an banyak kelompok musik Jazz mulai
mengadopsi gaya Swing ini. Namun Swing baru benar-benar diterima
kalangan penikmat Jazz pada 1935. Meski demikian, Swing saat itu hanya
populer untuk kalangan terbatas, terutama komunitas Afrika Amerika.
1

http://www.horizon-line.com/planet-jazz/sejarah-musik-jazz/jazz-fusion/
(diakses pada 10 Agustus 2017, pukul 22.00 WIB)

5

Banyaknya gaya musik baru, Swing sempat kesulitan memperoleh
penggemar. Penyebabnya adalah Swing dianggap menciptakan terlalu
banyak improvisasi, tempo yang cepat, terlalu sederhanya melodi, lirik
yang terdengar asing dan berbagai hal lainnya. Namun dalam
perkembangannya, Di Amerika Serikat, pada akhir 1930-an dan awal

1940-an, Swing menjadi musik paling populer hingga akhir 1940-an.
Popularitas Swing mulai menurun selama Perang Dunia II karena
beberapa faktor. Faktor utamanya adalah selama masa perang sangat sulit
mengumpulkan musisi untuk membentuk sebuah Big Band. Sebab,
sebagian besar musisi berangkat ke medan perang. 2 Penyebab lainnya
adalah mahalnya biaya untuk menggelar tur Big band apalagi di tengah
krisis ekonomi masa perang. penyebab ketiga adalah adanya aksi mogok
serikat musisi antara 1942-1948 yang akibatnya tak ada satupun rekaman
yang secara resmi diproduksi, meski rekaman independen terus
diproduksi dalam jumlah kecil.3

3. Rock Progresif
Rock Progresif (sering disingkat menjadi prog atau prog rock)
adalah bentuk musik Rock yang berkembang pada akhir 1960 dan awal
1970-an sebagai bagian dari upaya sebagian besar Inggris untuk
mengangkat musik Rock ketingkat baru dari kredibilitas artistik.
Band Rock Progresif mendorong teknik dan komposisi batas musik
rock dengan melampaui standar musik Rock atau musik populer seperti
struktur lagu berbasis verse-chorus. Selain itu, aransemen sering
dimasukkan unsur-unsur yang diambil dari klasik, Jazz, dan World music.

Lagu dalam Rock Progresif menggunakan lirik yang konseptual, abstrak,
atau didasarkan pada fantasi.

2

Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson
2012), hlm.91.
3
http://musik.or.id/sejarah-musik-jazz-swing-periode-1920-1930/
(diakses pada 10 Agustus 2017, pukul 22.38 WIB)

6

Rock Progresif dikembangkan akhir 1960-an dari psychedelic rock.
Istilah ini diterapkan pada musik band-band seperti King Crimson, Yes,
Genesis, Pink Floyd, Jethro Tull, Soft Machine dan Emerson, Lake dan
Palmer. Rock Progresif mulai digunakan paling luas sekitar pertengahan
1970-an. Sementara Rock Progresif mencapai puncak popularitasnya
pada 1970 dan awal 1980-an, band neo-progresif terus bermain untuk
penonton setia dalam dekade berikutnya.4

Bentuk lagu Rock Progresif menghindari struktur umum musik
populer dari verse-chorus-bridge, yaitu dengan memperluas bagian atau
memasukkan selingan musik dengan dinamika yang lebih untuk
meningkatkan kontras antar bagian.
Grup Rock Progresif awal memperluas warna suara dari
instrumentasi tradisional Rock yaitu gitar, organ, bass, dan drum set
dengan menambahkan instrumen yang lebih khas dari Jazz atau musik
rakyat, seperti flute, saksofon dan biola, dan lebih sering menggunakan
keyboard, synthesizer, dan efek elektronik.
Musik Rock Progresif lebih cenderung mengeksplorasi tanda sukat
dan perubahan tempo serta pada umumnya lebih bebas dalam
mengembangkan

pola

irama

dibanding

musik


Rock

lainnya.

Pengembangan yang dilakukan bervariasi, tergantung pada band, tetapi
mungkin berkisar dari ketukan teratur untuk tidak teratur atau tanda sukat
yang kompleks. 5

B. Analisis Repertoar
Pembahasan analisis repertoar komposisi resital, perlu diketahui bentuk
penulisan notasi drum set sebagai lambang atau simbol bunyi yang digunakan
dan posisi penataan drum set. Berikut ini merupakan lambang notasi drum set
dan denah penataan drum set yang digunakan dalam penulisan ini
4

http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition
(diakses pada 10 Agustus 2017, pukul 22.48 WIB)
5
http://www.progarchives.com/Progressive-rock.asp#definition

(diakses pada 10 Agustus 2017, pukul 22.58 WIB)

7

Notasi 2.1. Notasi drum dan cymbal

1. Snare 14”
2. Tom 10”
3. Tom 12”
4. Tom 16”
5. Bass Drum 22”
6. Hi-hat 14”
7. Crash 16”
8. Crash 18”
9. Ride 20”
10.China 16”
Gambar 2.1. Denah Set Up Drum Rock dan Fusion
1. Snare 12”
2. Tom 10”
3. Tom 14”

4. Bass Drum 16”
5. Hi-hat 14”
6. Crash 18”
7. Ride 20”
8. China 16”

Gambar 2.2. Denah Set Up Drum Jazz
1. Analisis “Sketsa” Karimata
Sketsa (Karimata) karya Erwin Gutawa seorang komposer dan
produser musik Indonesia. Karya instrumental ini bergenre fusion jazz
dan memiliki tanda sukat 4/4. Pola irama yang digunakan adalah rock

8

shuffle dan sarat dengan feel triplet Banyak terjadi sinkopasi serta tutti
pada jeda pergantian tema.

Tabel 2.1. Analisis Struktural Sketsa
Introduksi solo drum


birama 1-5

Introduksi

birama 6-9

Bagian A

birama 10-17

Bagian A’

birama 18-27

Bagian B

birama 28-37

Bagian A


birama 38-45

Bagian A’

birama 46-53

Bagian A

birama 54-61

Bagian A’

birama 62-69

Bagian C

birama 70-78

Interlude


birama 79-83

Bagian A

birama 84-91

Bagian A’

birama 92-100

Bagian B

birama 101-111

lagu ini diawali dengan solo drum sebanyak 8 birama dengan irama
penggembangan pola sticking double paradidle not triplet 1/8 seperti
berikut ini

Notasi 2.2. Pola sticking double paradidle


Notasi 2.3. Pola sticking double paradidle dengan aksen

9

Notasi 2.4. Irama pola sticking double paradidle
Diikuti introduksi pada birama 6-9 pola irama rock shuffle seperti berikut

Notasi 2.5. Pola irama Rock shuffle

Pola irama bagian A masih sama yaitu rock shuffle, di lanjutkan ke bagian
A’ tangan kanan dipindah ke ride cymbal.

Notasi 2.6. Rock shuffle tangan kanan pada ride cymbal
Pada akhir bagian A’ menuju transisi bagian B terdapat tutti semua
instrumen.

Notasi 2.7. Pola tutti transisi A ke B

Bagian B pola irama rock shuffle disertai tutti dengan triplet not 1/8.

10

Notasi 2.8. Pola tutti bagian B

Pada akhir bagian B menuju ke A terdapat tutti semua instrumen dengan
triplet not 1/4 disertai crescendo.

Notasi 2.9. Pola tutti transisi bagian B ke A

Bagian C terdapat tutti yang di mainkan pada cymbal.

Notasi 2.10. Pola tutti transisi bagian C

Repertoar di tutup dengan tutti semua instrumen.

Notasi 2.11. Pola tutti sebagai penutup lagu
2. Analisis “Black Joke” Casiopea
Black joke (Casiopea) karya Issei Noro seorang gitaris band
Casiopea asal Jepang dengan genre fusion. Karya ini memiliki sukat 4/4
penuh dengan tutti dan sinkopasi pada setiap bagian.

11

Tabel 2.2. Analisis Struktural Black joke
Introduksi

birama 1-9

Bagian A

birama 10-14

Bagian B

birama 15-18

Bagian A

birama 19-23

Bagian B’

birama 24-28

Bagian B”

birama 29-35

Interlude

birama 36-39

Bagian C

birama 40-47

Bagian C’

birama 48-52

Bagian C

birama 53-60

Bagian C’

birama 61-65

Bagian A

birama 19-23

Bagian B’

birama 24-32

Coda

birama 67-72

Interlude

birama 73-78

lagu ini diawali dengan introduksi sebanyak 9 birama dengan 2 pola
irama yaitu 16 beat dengan variasi not sixtuplet, kemudian di lanjutkan
dengan fusion rnb seperti berikut ini

Notasi 2.12. Pola irama introduksi 1

Notasi 2.13. Pola irama introduksi 2

12

Pada transisi intro 1 ke 2 terdapat tutti yang di mainkan oleh semua
instrumen.

Notasi 2.14. Pola tutti transisi intro 1 ke 2

Bagian A birama 10-14 pola irama yang di gunakan adalah fusion rnb
yang di berikan sinkopasi pada setiap pergantian birama

Notasi 2.15. Pola irama fusion rnb bagian A

Pada bagian pengulangan A dan transisi menuju ke B terdapat tutti not
1/16

Notasi 2.16. Pola tutti pengulangan A

Notasi 2.17. Pola tutti transisi menuju B

Pola irama B birama 15-18 dimainkan dengan not 1/16 tangan kiri pada
hi-hat dan tangan kanan pada ride cymbal

Notasi 2.18. Pola irama B
13

Pada bagian B’dan B” birama 24-35 merupakan pengembangan dari pola
irama B yang di tambahkan tom 1 dan floor tom sebagai filler seperti
berikut ini

Notasi 2.19. Pola irama B’

Notasi 2.20. Pola irama B”
Akhir dari bagian B” terdapat tutti yang di mainkan di cymbal seperti
berikut ini

Notasi 2.21. tutti pada akhir bagian B”
Bagian C dan C’ adalah sesi jam session ,dimana semua pemain
memainkan solo masing-masing 1 birama di sela tutti yang dihentakkan
bersama

Notasi 2.22. tutti bagian C

Notasi 2.23. tutti bagian C’
Bagian C di akhiri dengan tutti not 1/16 sebelum kembali ke A

14

Notasi 2.24. tutti bagian akhir C menuju A

Pada akhir lagu di tutup dengan drum rolling not 1/32 pada snare, tom,
floor tom dan kick sebanyak 2 birama seperti berikut ini

Notasi 2.25. tutti sebagai penutup lagu
3. Analisis “Take Five” karya Dave Brubeck
Take Five merupakan komposisi big band pada era swing karya
Dave Brubeck, seorang pianis dan komposer jazz Amerika Serikat
(1940an). Dipopulerkan oleh Joe Morello seorang drummer jazz ternama
Amerika Serikat. Repertoar ini memiliki tanda sukat 5/4. Terdapat solo
drum pada bagian tengah, dan pola triplet pada ride cymbal serta snare
drum.
Tabel 2.3. Analisis Struktural Take Five
Introduksi solo drum

birama 1-4

Introduksi

birama 5-8

Bagian A

birama 9-16

Bagian B

birama 17-24

Bagian A’

birama 25-32

Bagian A”

birama 33-64

Bagian C

Drum solo ad lib.

Interlude

birama 1-8

Bagian A

birama 9-16

Bagian B

birama 17-24

Coda

birama 38-45

15

Mulai introduksi hingga coda drum memainkan pola irama swing sukat
5/4 seperti berikut ini

Notasi 2.26. Pola irama “Take Five”
4. Analisis “Caravan” karya Duke Ellington
Caravan merupakan komposisi instrumental big band pada era
swing karya Duke Elington, seorang pianis sekaligus komposer Amerika
Serikat. Karya ini diciptakan, direkam sekaligus ditampilkan pada tahun
1936 oleh Duke Ellington’s orchestra yang pada saat itu berpersonilkan 7
orang di Hollywood Amerika Serikat. Beberapa periode kemudian karya
ini tidak hanya menjadi sebuah lagu instrumental karena di tambahkan
syair atau teks oleh Irving Mills. Beberapa musisi yang pernah
membawakan ulang karya ini dengan versi yang baru seperti Martin
Danny, Arthur Lyman, dan Gordon Jenkins. Caravan juga pernah
dijadikan sebagai Music Scoring dalam film Alice, Sweet and Lowdown
dan Whiplash. Hingga saat ini masih di akui sebagai karya yang
merupakan bagian dari perkembangan musik jazz di dunia. Lagu ini
bergenre jazz swing di padukan dengan pola irama latin pada bagian awal
dan memiliki sukat 4/4.

Tabel 2.4. Analisis Struktural Caravan
Introduksi

drum solo ad Lib.+ birama 2-5

Bagian A

birama 6-21

Bagian B

birama 22-29

Bagian C

birama 30-37

Bagian D

birama 38-69

Bagian E

Drum solo ad Lib.

16

Bagian B

birama 22-29

Bagian C

birama 30-37

Coda

birama 71-75

Pada bagian introduksi, lagu ini diawali dengan solo drum dengan pola
irama latin not 1/16 dan not 1/8 seperti berikut ini

Notasi 2.27. Pola irama latin

Pola irama tersebut dimainkan pada birama 1-4 dan terjadi pengulangan
satu kali. Bagian A birama 6-21 pola irama sama dengan pola introduksi,
namun ada variasi not 1/16 yang diberi aksen pada floor tom sebagai filler
pada bagian transisi pengulangan sebelum masuk ke bagian B.

Notasi 2.28. Pola irama 1/16 filler transisi

Bagian B birama 22-29, menggunakan pola irama fast swing. Pada bagian
ini ride cymbal berperan sangat dominan dan bass drum serta snare
sebagai basic pulse.

Notasi 2.29. Pola fast swing bagian B

Pada bagian B pola fast swing terjadi tutti antara drum dengan brass
section menggunakan pola irama not 1/4 dan triplet 1/8 yang dilakukan
pada china-cymbal.

17

Notasi 2.30. Pola aksen tutti bagian B

Bagian C birama 30-37 dengan sukat 4/4 dan pola irama latin yang
berbeda dengan pola irama bagian A. Aksen yang mulanya dimulai pada
floor tom dipindah pada bagian snare sebelum masuk ke bagian D.

Notasi 2.31. Pola irama latin 2 bagian C

Bagian D birama 38-69

mengunakan pola irama latin yang berbeda

dengan pola irama bagian C. Aksen yang mulanya dimainkan dengan
pukulan stroke pada snare diganti menggunakan teknik side stick pada
rim snare.

Notasi 2.32. Pola irama latin 3 bagian D

Bagian coda sebagai penutup diakhiri dengan tutti not ¼ disertai
ritardando.

Notasi 2.33. Pola tutti pada akhir repertoar

18

5. Analisis “Rosanna” Toto
“Rosanna” (Toto) karya David Paich yang merupakan keyboardis
grup band Toto. Hal yang menarik dalam karya ini terdapat pola irama
half time shuffle dan tutti pada setiap transisi, serta fill-in yang pola
ritmenya kaya akan feel triplet. Repertoar ini memiliki sukat 4/4 dan 2/4.
Tabel 2.5. Analisis Struktural Rosanna
Introduksi

birama 1-12

Bagian A

birama 13-26

Bagian A’

birama 27-36

Bagian B

birama 37-50

Bagian C

birama 51-65

Bagian A

birama 66-80

Bagian A’

birama 81-90

Bagian B

birama 91-103

Bagian C

birama 104-120

Bagian D

birama 121-134

Bagian E

birama 135-144

Bagian F

birama 175-200

Bagian G

birama 201-250

Lagu ini diawali dengan introduksi solo drum sebanyak 8 birama
dengan pola irama half time shuffle not triplet 1/8 seperti berikut ini

Notasi 2.34. Pola irama half time shuffle bagian A

Pola irama bagian A masih sama yaitu half time shuffle, di lanjutkan ke
bagian B tangan kanan dipindah ke ride cymbal dan tangan kiri

19

memainkan snare sebanyak 10 birama serta terdapat tutti transisi masuk
bagian C .

Notasi 2.35. Pola irama B

Notasi 2.36. tutti transisi ke bagian C

Bagian C birama 24-32, masih menggunakan pola yang sama yaitu half
time shuffle tetapi tangan kanan di pindah ke ride cymbal

Notasi 2.37. Pola irama C tangan kanan pada ride cymbal

Pada akhir bagian C terdapat tutti semua instrumen di lanjutkan dengan
fill in sebagai transisi ke bagian selanjutnya

20

Notasi 2.38. tutti akhir bagian C

Bagian F terjadi perubahan irama 4beat dengan kombinasi not 1/8 pada
snare sebanyak 16 birama menuju ke coda dilanjutkan kembali ke irama
half time shuffle

Notasi 2.39. pola irama bagian F

Repertoar di akhiri dengan tutti semua instrumen

Notasi 2.40. tutti pada akhir repertoar “Rosanna”

21

6. Analisis “Musisi” Godbless
“Musisi” adalah karya Doni Fatah seorang musisi Indonesia yang
juga bergabung sebagai bassis dalam grup band God Bless. Karya ini
bergenre progresif Rock, banyak terdapat sinkopasi dan tutti pada
beberapa bagian. Pola ritme yang digunakan adalah rock shuffle serta
teknik double pedal pada bas drum di mainkan saat reffrein.

Tabel 2.6.. Analisis Struktural Musisi
Introduksi

birama 1-55

Bagian A

birama 56-65

Bagian B

birama 66-78

Bagian C

birama 79-85

Bagian B

birama 66-78

Bagian D

birama 107-108

Bagian E

Drum solo 109-110

Bagian C’

birama 111-113

Bagian B

birama 114-122

Bagian D’’

birama 123-131

Bagian C

birama 79-85

Bagian B

birama 66-78

Bagian F

birama 145-153

Bagian B’

birama 154-162

Bagian G

birama 163-170

Bagian G’

birama 171-177

Lagu ini diawali dengan introduksi sebanyak 55 birama dengan 5 tema
irama dan sukat yang berbeda. Introduksi tema I sebanyak 5 birama pada
sukat 4/4 dan di akhiri dengan tutti semua instrumen transisi ke tema II
seperti berikut ini.

22

Notasi 2.41. pola irama introduksi tema I

Notasi 2.42. tutti transisi introduksi tema I ke tema II
Pada introduksi tema II terjadi perubahan sukat ke 3/4 dan memiliki 2
pola irama serta tutti dibagian tengah dan transisi ke tema III

Notasi 2.43. introduksi tema II pola irama 1

Notasi 2.44. introduksi tema II pola irama 2

Notasi 2.45. tutti bagian tengah introduksi tema II

Notasi 2.46. tutti transisi introduksi tema II ke tema III
23

Bagian introduksi tema III kembali ke sukat 4/4 memiliki pola irama rock
8 beat dengan kombinasi double pedal not 1/16 serta terdapat tutti 5/4,
2/4, 4/4 dan 2/4 transisi ke tema IV.

Notasi 2.47. pola irama rock 8 beat kombinasi double pedal

Notasi 2.48. tutti 5/4

Notasi 2.49. tutti 2/4

Notasi 2.50. tutti 4/4 dan 2/4

Pada introduksi tema IV memiliki 2 pola irama 4 beat kombinasi not
triplet pada tangan tangan kanan dan terjadi perubahan feel shuffle

Notasi 2.51. pola irama introduksi tema IV

24

Notasi 2.52. pola irama introduksi tema IV’

Bagian introduksi tema V memiliki pola irama rock shuffle 4 beat dengan
kombinasi double pedal triplet not 1/8 dilanjutkan menuju ke tema V’ dan
di akhiri dengan tutti semua instrumen

Notasi 2.53. pola irama introduksi tema V

Notasi 2.54. pola irama introduksi tema V’

Notasi 2.55. tutti transisi introduksi tema V’ menuju A
Pada bagian A memiliki pola irama shuffle yang di bawakan dengan
hentakan tutti sebanyak 8 birama dan di akhiri dengan tutti transisi ke B

Notasi 2.56. pola irama A

25

Notasi 2.57. tutti transisi A ke B

Bagian B pola irama berubah menjadi rock shuffle dengan teknik double
pedal triplet not 1/8 sebanyak 16 birama menuju ke bagian C

Notasi 2.58. pola irama B

Pada bagian C menggunakan pola irama penggembangan pola sticking
double paradidle triplet not 1/8 sebanyak 8 birama

Notasi 2.59. pola irama C

Bagian D terjadi perubahan pola irama 8 beat dilanjutkan dengan tutti
triplet not 1/8 dan bagian E solo drum sebanyak 2 birama

Notasi 2.60. pola irama D

26

Notasi 2.61. birama solo drum E

Pola irama bagian F adalah pengembangan dari ritme triplet not 1/8 yang
dimainkan pada kick, tom 1.2 dan 3 sebanyak 16 birama di lanjutkan
menuju ke bagian B’ yang di akhiri dengan tutti not 1/4 dan 1/8 transisi
ke bagian G

Notasi 2.62. Pola irama F

Notasi 2.63. Pola irama B’

Notasi 2.64. tutti not 1/4

Notasi 2.65. tutti not 1/8
Pada bagian G terjadi perubahan sukat 6/8 dilanjutkan ke bagian G’ yang
memiliki pola irama Rock 6/8 dan tutti sebagai coda

27

Notasi 2.66. pola irama G

Notasi 2.67. pola irama G’

Notasi 2.68. tutti coda

28