T MTK 1407325 Chapter5
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa:
1.
Kemampuan
pemahaman
relasional
matematis
pada
siswa
yang
memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja.
2.
Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa yang
memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja.
3.
Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa yang
memperoleh pembelajaran saintifik strategi konflik kognitif
dengan siswa
yang memperoleh pembelajaran saintifik saja jika ditinjau dari kriteria
kemampuan awal matematis (KAM):
a. Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa
yang
kognitif
memperoleh
pembelajaran
saintifik
dengan
strategi
konflik
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
tinggi
b. Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa
yang
kognitif
memperoleh
pembelajaran
saintifik
dengan
strategi
konflik
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
sedang
c. Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa
yang
memperoleh
pembelajaran
saintifik
dengan
strategi
konflik
kognitif tidak berbeda dengan siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
rendah
MARHAMI, 2016
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHAD AP KEMAMPUAN
PEMAHAMAN RELASIONAL D AN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA SELF-REGULATION
SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
101
102
4.
Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman relasional
matematis siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi
konflik kognitif jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
(tinggi, sedang, dan rendah)
5.
Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran saintifik saja.
6.
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja.
7.
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran
memperoleh
saintifik
strategi
pembelajaran
konflik
saintifik
kognitif
saja
jika
dengan
siswa
ditinjau
dari
yang
kriteria
kemampuan awal matematis (KAM):
a. Peningkatan
kemampuan
komunikasi
memperoleh pembelajaran saintifik
matematis
siswa
dengan strategi konflik
yang
kognitif
tidak berbeda dengan siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik
saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis tinggi
b. Peningkatan
kemampuan
komunikasi
memperoleh pembelajaran saintifik
matematis
siswa
dengan strategi konflik
yang
kognitif
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja
jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis sedang
c. Peningkatan
kemampuan
komunikasi
memperoleh pembelajaran saintifik
matematis
siswa
dengan strategi konflik
yang
kognitif
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja
jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis rendah
8.
Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik
kognitif jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis (tinggi,
sedang, dan rendah)
103
9.
Kemampuan self-regulation siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik
dengan strategi konflik kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajaran saintifik saja.
B.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan
yang diperoleh,
maka beberapa saran dari
penelitian ini adalah:
1.
Ketika
mengimplementasikan
pembelajaran
strategi konflik
kognitif di
kelas, guru harus memastikan siswa memahami konsep dasar yang relevan
dengan materi yang akan dipelajari.
2.
Pembelajaran
dengan
strategi
konflik
kognitif
menuntut
guru
untuk
memiliki kemampuan pengelolaan kelas yang baik agar pembelajaran
berjalan dengan optimal.
3.
Mengingat pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitf dapat
meningkatkan
kemampuan
pemahaman
relasional
dan
komunikasi
matematis siswa, maka perlu dilakukan penelitian terhadap kemampuan
matematis lainnya dengan waktu yang lebih lama dan materi pembelajaran
yang lebih luas.
4.
Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat
mengembangkan
perangkat
instrumen yang dapat mengidentifikasi jenis konflik kognitif yang dialami
siswa selama proses pembelajaran.
5.
Self-regulation siswa yang dianalisis pada penelitian ini sangat terbatas,
hanya setelah delapan kali pembelajaran.
Oleh karena itu diharapkan
penelitian terhadap self-regulation siswa selanjutnya dilakukan dalam kurun
waktu yang lebih lama dan dianalisis bagaimana peningkatannya sebelum
diberi perlakuan hingga setelah diberi perlakuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa:
1.
Kemampuan
pemahaman
relasional
matematis
pada
siswa
yang
memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja.
2.
Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa yang
memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja.
3.
Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa yang
memperoleh pembelajaran saintifik strategi konflik kognitif
dengan siswa
yang memperoleh pembelajaran saintifik saja jika ditinjau dari kriteria
kemampuan awal matematis (KAM):
a. Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa
yang
kognitif
memperoleh
pembelajaran
saintifik
dengan
strategi
konflik
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
tinggi
b. Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa
yang
kognitif
memperoleh
pembelajaran
saintifik
dengan
strategi
konflik
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
sedang
c. Peningkatan kemampuan pemahaman relasional matematis pada siswa
yang
memperoleh
pembelajaran
saintifik
dengan
strategi
konflik
kognitif tidak berbeda dengan siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
rendah
MARHAMI, 2016
PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF TERHAD AP KEMAMPUAN
PEMAHAMAN RELASIONAL D AN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA SELF-REGULATION
SISWA SMP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
101
102
4.
Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman relasional
matematis siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi
konflik kognitif jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis
(tinggi, sedang, dan rendah)
5.
Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih baik daripada siswa yang
memperoleh pembelajaran saintifik saja.
6.
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitif
lebih baik daripada
siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja.
7.
Peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh
pembelajaran
memperoleh
saintifik
strategi
pembelajaran
konflik
saintifik
kognitif
saja
jika
dengan
siswa
ditinjau
dari
yang
kriteria
kemampuan awal matematis (KAM):
a. Peningkatan
kemampuan
komunikasi
memperoleh pembelajaran saintifik
matematis
siswa
dengan strategi konflik
yang
kognitif
tidak berbeda dengan siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik
saja jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis tinggi
b. Peningkatan
kemampuan
komunikasi
memperoleh pembelajaran saintifik
matematis
siswa
dengan strategi konflik
yang
kognitif
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja
jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis sedang
c. Peningkatan
kemampuan
komunikasi
memperoleh pembelajaran saintifik
matematis
siswa
dengan strategi konflik
yang
kognitif
lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik saja
jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis rendah
8.
Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan komunikasi matematis
siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik dengan strategi konflik
kognitif jika ditinjau dari kriteria kemampuan awal matematis (tinggi,
sedang, dan rendah)
103
9.
Kemampuan self-regulation siswa yang memperoleh pembelajaran saintifik
dengan strategi konflik kognitif lebih baik daripada siswa yang memperoleh
pembelajaran saintifik saja.
B.
Saran
Berdasarkan
kesimpulan
yang diperoleh,
maka beberapa saran dari
penelitian ini adalah:
1.
Ketika
mengimplementasikan
pembelajaran
strategi konflik
kognitif di
kelas, guru harus memastikan siswa memahami konsep dasar yang relevan
dengan materi yang akan dipelajari.
2.
Pembelajaran
dengan
strategi
konflik
kognitif
menuntut
guru
untuk
memiliki kemampuan pengelolaan kelas yang baik agar pembelajaran
berjalan dengan optimal.
3.
Mengingat pembelajaran saintifik dengan strategi konflik kognitf dapat
meningkatkan
kemampuan
pemahaman
relasional
dan
komunikasi
matematis siswa, maka perlu dilakukan penelitian terhadap kemampuan
matematis lainnya dengan waktu yang lebih lama dan materi pembelajaran
yang lebih luas.
4.
Penelitian
selanjutnya
diharapkan
dapat
mengembangkan
perangkat
instrumen yang dapat mengidentifikasi jenis konflik kognitif yang dialami
siswa selama proses pembelajaran.
5.
Self-regulation siswa yang dianalisis pada penelitian ini sangat terbatas,
hanya setelah delapan kali pembelajaran.
Oleh karena itu diharapkan
penelitian terhadap self-regulation siswa selanjutnya dilakukan dalam kurun
waktu yang lebih lama dan dianalisis bagaimana peningkatannya sebelum
diberi perlakuan hingga setelah diberi perlakuan.