PROFIL AGROINDUSTRI ABON IKAN LAUT DI KOTA MATARAM Alvin Qistan Sri Supartiningsih Suparmin Mahasiswa Dosen Pembimbing Utama Dosen Pembimbing Pendamping Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram ABSTRAK - Alvin Qistan Jurnal Profil A

  

PROFIL AGROINDUSTRI ABON IKAN LAUT

DI KOTA MATARAM

  Alvin Qistan* Sri Supartiningsih** Suparmin*** Mahasiswa* Dosen Pembimbing Utama** Dosen Pembimbing Pendamping***

  Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Mataram

  

ABSTRAK

  Tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Mengetahui profil (penyediaan bahan baku, proses produksi, pemasaran, skala usaha, penyerapan tenaga kerja, dan biaya dan pendapatan) agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram. (2) Mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi oleh pengusaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram

  Hasil Penelitian menunjukkan : (1) Bahan baku ikan laut berasal dari pasar tradisional, nelayan di wilayah Kecamatan Ampenan, dan Pedagang Pengumpul di Kabupaten Lombok Timur. (2) Terdapat 5 langkah proses pengolahan abon ikan laut, yakni : (i) Penyiapan bahan, (ii) Pengukusan, (iii) Penumbukan, penyuiran, dan pemberian bumbu, (iv) Penggorengan, (v) Penirisan dan Pengemasan. (3) Berdasarkan jumlah tenaga kerja, agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram terbagi menjadi 2, yaitu skala usaha rumah tangga sebanyak 5 usaha, dan skala kecil sebanyak 1 usaha. Sedangkan skala usaha berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, skala usaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram juga terbagi menjadi 2, yakni usaha mikro sebanyak 2 usaha, dan usaha kecil sebanyak 4 usaha. (4) Penyerapan tenaga kerja agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram berjumlah 137 orang, dengan nilai HKO sebesar 42,91 untuk satu kali proses produksi. Sedangkan untuk produksi per bulan menyerap 766 orang dengan nilai HKO 170,90. (5) Terdapat 5 varian abon yang dihasilkan oleh agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram, yakni abon ikan marlin, abon ikan tuna, abon ikan tengiri, abon ikan tongkol, dan abon bajo angke. (6) Rata – rata pendapatan per bulan agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram adalah sebesar Rp. 19.547.174,62. (7) Terdapat 3 saluran pemasaran produk agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram, yakni : (i) Produsen – Konsumen Akhir, (ii) Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir, (iii) Produsen – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen akhir. (8) Terdapat 3 hambatan yang dialami oleh agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram, yaitu Pengadaan Bahan Baku, Tenaga Kerja, Pemasaran. Kata Kunci : Ikan Laut, Abon Ikan Laut, Profil Agroindustri

PROFILE OF SHREDDED FISH AGROINDUSTRY

  

IN MATARAM

ABSTRACT

  The goal of this research is: (1) to know the profile ( the available of raw materials, the process of production, marketing, the business scale, the pervading of worker, the finance and the income) agroindustry companies of marine shredded fish in Mataram city. (2) to know the obstruction faced by agroindustry companies of marine shredded fish in Mataram city.

  The result of the observation shows that (1) the raw materials comes from traditional market , fisherman in ampenan region and the merchant in east lombok (2) there are 5 steps of process of marine shredded fish manufacturing ; (i) the materials preparation, (ii) the steaming, (iii) the pounding, the giving of coconut and seasoning, (iv) the frying , (v) the infiltrating and packaging. 3) Based the number of workers agroindustry of marine shredded fish in Mataram city devided into two things; 1. 5 Household company scale and 1 small company. Where as the company scale based UU numb. 20 , 2008 about UMKM, agroindustry company scale of marine shredded fish in Mataram city devided into two things , they are 2 micro company and 4 small company. (4) the number of the pervading of employer of marine shredded fish in Mataram city is 137 people, and its HKO proportion is 42,91 per one process of production. Where as for production in one month pervade 766 people with HKO proportion 170,90. (5) there are 5 variant of shredded fish producted by agroindustry of marine shredded fish in Mataram city, they are marlin shreded fish , tuna shreded fish, tenggiri shreded fish, mackerel shreded fish and bajo angke shreded fish.(6)the average of income permonth of agroindustry of marine shredded fish in Mataram city is Rp. 19.547.174,62.(7) there are 3 ways of marketing of agroindustry of marine shredded fish in Mataram city such as(i)producer-last consumer (ii) producer- merchant-last consumer, (iii) producer- head of merchant-merchant-last consumer. (8) there are 3 hindrances faced by agroindustry of marine shredded fish in Mataram city like provisioning of raw materials, workers, and marketing.

  Key Words: The worthiness of honey business, SWOT, strategy of developing honey business.

  

PENDAHULUAN

  Saat ini, Pemerintah Kota Mataram menargetkan konsumsi ikan laut sebesar 25 kg perkapita. Sayangnya, ikan laut memiliki beberapa kekurangan, yang menyebabkan ikan laut tidak tahan lama, sehingga sulit bagi masyarakat Kota Mataram untuk mengkonsumsi ikan segar setiap waktu. Untuk mengatasi kekurangan yang dimiliki oleh ikan laut segar, maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah mengolah ikan laut segar menjadi berbagai macam olahan, salah satunya abon ikan laut. Sejak tahun 2007 hingga tahun 2013, telah ada 6 usaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram. Untuk dapat mendorong perkembangan agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram, diperlukan peran aktif pemerintah melalui kebijakan – kebijakan yang mendukung. Agar kebijakan yang dibuat oleh pemerintah dapat tepat sasaran, perlu dilakukan kajian mengenai gambaran umum agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian yang berjudul “Profil Agroindustri Abon Ikan

  Laut di Kota Mataram.”

  Tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Mengetahui profil (penyediaan bahan baku, proses produksi, pemasaran, skala usaha, penyerapan tenaga kerja, dan biaya dan pendapatan) agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram. (2) Mengetahui apa saja hambatan yang dihadapi oleh pengusaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram

METODOLOGI PENELITIAN

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan unit analisis yaitu agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela secara “Purposive Sampling”. Penentuan lokasi didasarkan pada pertimbangan bahwa hanya di kedua kecamatan tersebut yang terdapat agroindustri abon ikan laut yang aktif berproduksi.

  Data yang dikumpulkan meliputi pendapatan, penyerapan tenaga kerja dan hambatan. Untuk menganalisis pendapatan usaha madu digunakan I = TR – TC . Untuk menganalisis kelayakan digunakan P = (t x h x j)/7.

  

HASIL DAN PEMBAHASAN

Aspek Pra Produksi

1. Karakteristik Agroindustri Abon Ikan Laut

  Tabel 1.

  7

  70

  50 Ya

  4 UD. Beriuk Berkarya - Abon Marlin - Abon Tuna

  100 100

  5

  5 300 300

  Ya

  4 Lembaga P.W.N - Abon Tuna - Abon Tongkol

  5

  4

  16

  24

  15

  10 Tidak

  2 UD. Namira - Abon Tuna 3,6

  2

  3 Ya

  2 Sumber : Data Primer diolah (2015) Tabel 1. menunjukkan bahwa setiap agroindustri abon ikan laut memiliki varian produk yang berbeda – beda. Selain itu, skala produksi juga bervariasi, dimana skala produksi tertinggi adalah UD. Beriuk Berkarya dan terendah UD. Namira. Hamper seluruh agroindustri abon ikan laut telah memiliki P-IRT, kecuali Lembaga P.W.N.

  Dalam berproduksi, agroindustri abon ikan laut membutuhkan ikan laut sebagai bahan baku utama. Rincian tempat bahan baku diperoleh dapat dilihat pada tabel berikut :

  4 116

  4

  Karakteristik Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015

  2

  Perusahaan Output per PP

  (Kg) Produksi per

  Bulan Bahan

  Baku per PP (Kg)

  Kepemilikan P-IRT

  Jumlah Tenaga

  Kerja Produk UD. Menara - Abon Marlin

  23

  30 Ya

  25

  2 UD. Istiqomah - Abon Marlin - Abon Bajo Angke

  50

  50

  2

  2 100

  50 Ya

  5 UD. Hidup Baru - Abon Marlin - Abon Tuna - Abon Tengiri

  50

  40

2. Pengadaan Bahan Baku Oleh Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram.

  Tabel 2.

  Sumber : Data Primer Diolah (2015)

  Berdasarkan jumlah tenaga kerja, terdapat 5 perusahaan yang termasuk kedalam skala usaha rumah tangga, yakni memiliki tenaga kerja 1 – 4 orang, yaitu UD. Menara, UD. Hidup Baru, UD. Beriuk Berkarya, Lembaga P.W.N, dan UD. Namira. Sedangkan 1 sisanya, yaitu UD. Istiqomah, masuk kedalam skala usaha kecil.

  Sumber : Data Primer diolah (2015)

  6 UD. Namira 2 21.600.000,00

  5 Lembaga P.W.N 2 348.000.000,00

  4 UD. Beriuk Berkarya 4 1.440.000.000,00

  3 UD. Hidup Baru 4 828.000.000,00

  2 UD. Istiqomah 5 349.200.000,00

  1 UD. Menara 2 83.880.000,00

  Nilai Penjualan per Tahun (Rp)

  No Nama Perusahaan Jumlah Tenaga Kerja

  Jumlah Tenaga Kerja dan Nilai Penjualan Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015

  Skala usaha merupakan gambaran besarnya usaha yang dikelola oleh pengusaha, dalam hal ini agroindustri abon ikan laut. Secara rinci skala usaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3.

  Pada Tabel 2. dapat dilihat bahwa mayoritas Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram mendatangkan bahan baku dari pedagang pengumpul, sedangkan 2 lagi dari pasar tradisional dan 1 dari nelayan ampenan.

  1. Tuna Pasar Tradisional

  Pengadaan Bahan Baku Oleh Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram

  UD. Namira

  2. Tongkol Nelayan Ampenan

  1. Tuna

  2. Tuna Pedagang Pengumpul Lembaga P.W.N.

  1. Marlin

  UD. Beriuk Berkarya

  3. Tengiri Pedagang Pengumpul

  2. Tuna

  1. Marlin

  UD. Hidup Baru

  2. Bajo Angke Pedagang Pengumpul

  1. Marlin

  1. Marlin Pasar Tradisional UD. Istiqomah

  Nama Perusahaan Jenis Ikan Sumber UD. Menara

3. Skala Usaha Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram

  Sedangkan berdasarkan klasifikasi skala usaha oleh UU No. 20 Tahun 2008, maka hanya terdapat 2 usaha mikro, yakni usaha dengan penjualan paling banyak 300 juta per tahunnya, yaitu UD. Menara dan UD. Namira. Sedangkan sisanya, yaitu UD. Istqomah, UD. Hidup Baru, UD. Beriuk Berkarya dan Lembaga P.W.N masuk dalam kategori usaha kecil, yaitu usaha dengan nilai penjulaan pertahun antara 300 juta sampai 2,5 Milyar.

  Aspek Produksi Agroindustri Abon Ikan Laut

  1. Proses Pengolahan Abon Ikan Laut Secara sederhana, urutan proses produksi dapat disederhanakan kedalam skema berikut :

  Penggorengan Penyiapan bahan baku dan bahan penolong

  Pengepresan dan Pengukusan Pengemasan

  Penumbukan, Penyuiran dan

  Pemberian Bumbu Gambar 1. Skema Proses Produksi Abon Ikan Laut

  2. Penyerapan Tenaga Kerja Agroindustri Abon Ikan Laut Penyerapan tenaga kerja adalah kemampuan suatu usaha untuk memanfaatkan atau mempekerjakan tenaga kerja disekitar lokasi usaha. Untuk mengetahui lebih jelas jumlah penyerapan tenaga kerja pada agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 4.

  Abon Marlin 15 6,29 75 31,45 Abon Tengiri 15 6,29 75 31,45

  Biaya produksi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha agroindustri abon ikan laut per bulannya. Biaya yang dikeluarkan meliputi biaya variabel, biaya tetap, dan biaya tenaga kerja.

  Tabel 4. menunjukkan bahwa pada penggunaan tenaga kerja per proses produksi, UD. Istiqomah menjadi agroindustri abon ikan laut dengan penggunaan tenaga kerja tertinggi, yakni 18 orang, dengan nilai HKO sebesar 3,86 HKO untuk masing – masing produk. Sedangkan UD. Menara menjadi agroindustri abon ikan laut dengan penggunaan tenaga kerja terendah, yakni hanya 5 orang, dengan nilai HKO sebesar 2,22 HKO.

  Sumber : Data Primer Diolah (2015)

  Jumlah 137 35,14 766 170,90 Rata - rata 12,45 3,19 69,64 15,54

  Abon Tongkol 9 1,27 214 30,48 UD. Namira Abon Tuna 9 1,50 18 3,00

  Lembaga P.W.N Abon Tuna 9 1,27 144 20,32

  UD. Beriuk Berkarya

  Rata – rata Penyerapan Tenaga Kerja pada Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015

  Abon Tuna 13 3,43 52 13,72 Abon Tengiri 13 1,72 52 6,88

  UD. Hidup Baru Abon Marlin 13 3,43 52 13,72

  Abon Marlin 18 3,86 36 7,72 Abon Bajo Angke 18 3,86 36 7,72

  Orang HKO Orang HKO UD. Menara Abon Marlin 5 2,22 10 4,44 UD. Istiqomah

  Produk Penyerapan/PP Penyerapan/bulan

  Nama Perusahaan

3. Biaya Produksi Agroindustri Abon Ikan Laut

  Tabel 5. Biaya Produksi per Bulan Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015

  Biaya Biaya Tenaga Perusahaan Biaya Tetap Jumlah

  Variabel Kerja UD. Menara 4.094.000 115.839,29 400.000 4.609.839,3 UD. Istiqomah 25.174.000 254.926,72 4.000.000 29.428.927 UD. Hidup Baru 47.765.000 830.388,89 1.800.000 50.395.389 UD. Beriuk

  102.470.000 1.008.435,19 2.400.000 105.878.435 Berkarya Lembaga P.W.N 16.997.000 15.722,22 2.400.000 19.412.722 UD. Namira 1.138.390 43.250,00 400.000 1.581.640

  Sumber : Data Primer diolah (2015)

  Tabel 5 menunjukkan bahwa UD. Beriuk Berkarya menjadi agroindustri dengan total biaya produksi tertinggi, mencapai Rp. 105.878.435,00 , dan UD. Namira menjadi agroindustri abon ikan laut dengan biaya produksi terendah, hanya sebesar Rp. 1.581.640,00.

4. Produksi dan Nilai Produksi Agroindustri Abon Ikan Laut

  Produksi dalam penelitian ini adalah jumlah fisik dari produk agroindustri abon ikan laut. Sedangkan nilai produksi adalah hasil kali antara jumlah produksi produk abon ikan laut dengan harga. Secara rinci, besarnya produksi dan nilai produksi usaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Produksi dan Nilai Produksi per Bulan Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015

  Perusahaan Produksi per PP (Kg)

  5

  100 100

  5

  5 16.000.000 16.000.000

  80.000.000 80.000.000

  Lembaga P.W.N - Abon Tuna - Abon Tongkol

  7

  16

  40.000.000 32.000.000 20.000.000

  24 875.000 625.000

  14.000.000 15.000.000

  UD. Namira - Abon Tuna 3,6 2 900.000 1.800.000

  Total 77.897.400 328.590.000

  Sumber : Data Primer Diolah (2015)

  Tabel 6. menunjukakan nilai produksi per bulan agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram mencapai Rp. 328.590.000,00 , dengan UD. Beriuk Bekarya memiliki nilai produksi terbesar, mencapai Rp. 160.000.000,00 , dan nilai produksi terkecil ada pada UD. Namira yang memiliki nilai produksi sebesar Rp. 1.800.000,00.

  Aspek Pasca Produksi Agroindustri Abon Ikan Laut

  UD. Beriuk Berkarya - Abon Marlin - Abon Tuna

  8.000.000 5.000.000

  Frekuensi Produksi (X kali)

  2

  Nilai Produksi per PP (Rp)

  Nilai Produksi per bulan (Rp)

  Produk UD. Menara - Abon Marlin

  23 2 3.495.000 6.990.000 UD. Istiqomah - Abon Marlin -

  Abon Bajo Angke

  50

  50

  2 9.600.000 9.800.000

  4 10.000.000

  19.200.000 19.600.000

  UD. Hidup Baru - Abon Marlin - Abon Tuna - Abon Tengiri

  50

  40

  25

  4

  4

  1. Pemasaran Hasil Agroindustri Abon Ikan Laut secara umum pemasaran agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat digambarkan kedalam skema berikut :

  

Produsen

  I II

  III 800 Kg Pedagang Besar 800 Kg

  Pedagang Pengecer

  566,2 Kg 1.366,2 Kg

  Konsumen Akhir 579 Kg

  Gambar 2. Skema Saluran Pemasaran Agroindustri Abon Ikan Laut Pada skema dapat dilihat bahwa saluran pemasaran 1, yakni dari produsen ke konsumen akhir merupakan saluran pemasaran dengan volume penjualan terendah, yakni hanya sebesar 579 kg. Sedangkan volume penjualan tertinggi adalah pada pedagang pengecer – konsumen akhir. Hal ini disebabkan oleh produk yang dijual pada saluran pemasaran 2 maupun 3, keduanya melewati pedagang pengecer. Inilah penyebab mengapa volume penjualan pada pedagang pengecer – konsumen akhir sangat tinggi.

2. Keuntungan Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram

  Besarnya keuntungan yang diterima dari agroindustri abon ikan tergantung pada besarnya biaya produksi, jumlah produksi, dan nilai produksi. Pendapatan diperoleh dari selisih total penerimaan (TR) dengan total biaya (TC) dalam proses produksi. Adapun Keuntungan pada agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7.

  Keuntungan per Bulan Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015

  Nama Perusahaan Total

  Penerimaan (Rp)

  Total Biaya (Rp) Keuntungan

  (Rp) UD. Menara 6.990.000 4.609.839,29 2.380.160,71 UD. Istiqomah 38.800.000 29.428.926,72 9.371.073,28 UD. Hidup Baru 92.000.000 50.395.388,89 41.604.611,11 UD. Beriuk Berkarya

  160.000.000 105.878.435,19 54.121.564,81 Lembaga P.W.N 29.000.000 19412.722,22 9.587.277,78 UD. Namira 1.800.000 1.581.640,00 218.360,00 Jumlah 328.590.000 211.306.952,30 117.283.047,70 Rata – rata 54.765.000 35.217.825,38 19.547.174,62

  Sumber : Data Primer Diolah (2015)

  Tabel 7. menunjukkan bahwa agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram memiliki total penerimaan sebesar Rp. 328.590.000,00 per bulannya, dengan rata

  • – rata total penerimaan per bulan sebesar Rp. 54.765.000,00, dan rata – rata keuntungan sebesar Rp. 19.547.174,62.

  Hambatan Usaha Agroindustri Abon Ikan Laut

  Hambatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesulitan – kesulitan yang dialami oleh pengusaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram selama menjalankan usahanya. Perincian hambatan yang dialami oleh pengusaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat dilihat pada Tabel 8.

  Tabel 8.

  • UD. Beriuk Berkarya √ √
  • Lembaga P.W.N
  • √ √

  Mataram terbagi menjadi 2, yaitu skala usaha rumah tangga sebanyak 5 usaha, dan skala kecil sebanyak 1 usaha. Sedangkan skala usaha berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM, skala usaha agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram juga terbagi menjadi 2, yakni usaha mikro sebanyak 2 usaha, dan usaha kecil sebanyak 4 usaha.

  1) Penyediaan bahan baku ikan laut berasal dari pasar tradisional, nelayan di wilayah Kecamatan Ampenan, dan Pedagang Pengumpul di Kabupaten Lombok Timur. 2) Terdapat 5 varian abon yang dihasilkan oleh agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram, yakni abon ikan marlin, abon ikan tuna, abon ikan tengiri, abon ikan tongkol, dan abon bajo angke.

  1. Profil agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram dapat diuraikan sebagai berikut :

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

  Tabel 8. menunjukkan bahwa mayoritas responden agroindustri abon ikan laut mengalami hambatan berupa pengadaan bahan baku dan pemasaran, yakni dialami oleh 66,67% responden. Sedangkan Hambatan Berupa Tenaga Kerja hanya dialami oleh 33,33% responden.

  Sumber : Data Primer Diolah (2015)

  4 Persentase 66,67 33.33 66,67

  2

  4

  Jumlah

  √ UD. Namira

  UD. Hidup Baru √

  UD. Istiqomah √

  UD. Menara √

  Baku Tenaga Kerja Pemasaran

  Jenis Hambatan Pengadaan Bahan

  Hambatan Agroindustri Abon Ikan Laut di Kota Mataram Tahun 2015 Nama Perusahaan

a) Aspek Pra Produksi :

3) Berdasarkan jumlah tenaga kerja, agroindustri abon ikan laut di Kota

b) Aspek Produksi

  1) Terdapat 5 langkah proses pengolahan abon ikan laut, yakni : (1) Penyiapan bahan, (2) Pengukusan, (3) Penumbukan, penyuiran, dan pemberian bumbu, (4) Penggorengan, (5) Penirisan dan Pengemasan.

  2) Penyerapan tenaga kerja agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram berjumlah 137 orang, dengan nilai HKO sebesar 42,91 untuk satu kali proses produksi. Sedangkan untuk produksi per bulan menyerap 766 orang dengan nilai HKO 170,90.

c) Aspek Pasca Produksi

  1) Rata – rata keuntungan per bulan agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram adalah sebesar Rp. 19.547.174,62. 2) Terdapat 3 saluran pemasaran produk agroindustri abon ikan laut di

  Kota Mataram, yakni :

  a. Produsen – Konsumen Akhir

  b. Produsen – Pedagang Pengecer – Konsumen Akhir

  c. Produsen – Pedagang Besar – Pedagang Pengecer – Konsumen akhir.

2. Terdapat 3 hambatan yang dialami oleh agroindustri abon ikan laut di Kota

  Mataram, yakni : (1) Pengadaan Bahan Baku. (2) Tenaga Kerja (3) Pemasaran.

  Saran

  Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

  1. UD. Beriuk Berkarya dan UD. Hidup Baru sebagai 2 agroindustri dengan pendapatan tertinggi diharapkan dapat meningkatkan upah yang diberikan kepada tenaga kerjanya, karena sebagai agroindustri dengan pendapatan tertinggi, UD. Beriuk Berkarya dan UD. Hidup Baru juga menjadi agroindustri abon ikan laut yang member upah tenaga kerja terendah.

  2. Permasalahan pemasaran yang dialami oleh 50% responden dapat diatasi dengan penerapan inovasi baru, salah satunya adalah dengan memasarkan produk secara online.

  3. Pemerintah diharapkan dapat lebih aktif dalam mendukung perkembangan agroindustri abon ikan laut di Kota Mataram, terutama terkait dengan bantuan modal dan pengadaan bantuan alat – alat produksi.

DAFTAR PUSTAKA

  Anonim. 2013. Konsumsi Ikan di Mataram Masih Rendah. Metrotvnews. 07 September 2013.

  http://microsite.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/09/07/913/180118/Ko Konsum-Ikan-di-Mataram-Masih-Rendah. [9 Desember 2014].

  Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 2014. Daftar IKM Pengolahan Rumput Laut dan Ikan. Mataram. Mariatina, A.Y. 2014. Profil Agroindustri Rumput Laut di Kota Mataram.

  Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram. [skripsi] Soekartawi. 1991. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. _________. 2000. Pengantar Agroindustri. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. _________. 2005. Agroindustri Dalam Perspektif Sosial Ekonomi. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.