KEHIDUPAN KELUARGA "LONG DISTANCE MARITAL IN RELATIONSHIPS" Repository - UNAIR REPOSITORY

  TESIS KEHIDUPAN KELUARGA “LONG DISTANCE MARITAL IN RELATIONSHIPS”

  Disusun Oleh: DEVI ANJAS PRIMASARI NIM: 071314753001 PROGRAM MAGISTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

  TESIS KEHIDUPAN KELUARGA “LONG DISTANCE MARITAL IN RELATIONSHIPS”

  Disusun Oleh: DEVI ANJAS PRIMASARI NIM: 071314753001 PROGRAM MAGISTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

  KEHIDUPAN KELUARGA “LONG DISTANCE MARITAL IN RELATIONSHIPS”

  TESIS

  Untuk memperoleh Gelar Magister Dalam Program Studi Sosiologi

  Pada Program Magister Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga

  Oleh: Nama : DEVI ANJAS PRIMASARI NIM : 071314753001

  PROGRAM MAGISTER FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

  16 Februari 2015

  HALAMAN PERSETUJUAN PENULISAN TESIS PENULISAN TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 16 FEBRUARI 2015 Oleh Pembimbing Ketua (Prof. Dr. Musta’in, M.Si) NIP.196001201986041001 Pembimbing Kedua (Dra. Udji Asiyah, M.Si) NIP.19195501291986012001 Mengetahui, KPS (Prof. Dr. Musta’in, Msi) NIP. 196001201986041001 Telah diuji pada Tanggal 13 Januari 2015 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Prof. Dr. Emy Susanty, MA Anggota :

  1. Prof. Dr. I.B Wirawan, SU 2. Prof. Dr. Musta’in, M.Si.

  3. Dra. Udji Asiyah, M.Si

HALAMAN PERNYATAAN TIDAK MELAKUKAN PLAGIAT

  Bagian atau keseluruhan isi Penulisan Tesis ini tidak pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademis pada bidang studi dan/atau universitas lain dan tidak pernah dipublikasikan/ditulis oleh individu selain penyusun kecuali bila dituliskan dengan format kutipan dalam isi Penulisan Tesis.

  Apabila ditemukan bukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku di Universitas Airlangga.

  Surabaya, 16 Februari 2015 Devi Anjas Primasari NIM. 071314753001

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala berkah serta limpahan rahmatNya yang telah memberikan jalan serta kekuatan yang luar biasa dalam proses penulisan tesis ini. Tak lupa pujian kepada junjungan Nabi kita, Rasulullah SAW yang senantiasa memberikan bimbingan menuju jalan yang benar untuk menggapai rahmatNya.

  Sebagai tanda rasa syukur saya, semua pengalaman selama proses penulisan tesis akan saya jadikan refleksi atas diri saya untuk kemudian akan saya implementasikan dalam bentuk sikap dan perilaku konstruktif dan produktif untuk kebaikan dan perbaikan semua warga bangsa.

  Dalam menyelesaikan karya ini, cukup banyak hambatan yang dilalui oleh penulis, namun atas dukungan dari berbagai pihak, karya ini dapat terselesaikan.

  Seperti gading yang tak retak, tentu saja masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berperan penting bagi penyelesaian karya tulis ini.

  Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Allah SWT, yang telah memberikan limpahan rahmat yang begitu besar dan hidayah yang diberikan kepada penulis dalam proses penyelesaian karya tulis ini. Semua tidak akan terasa sulit dan berarti, jika selalu berada pada lindungan dan limpahan rahmat-Nya. Tidak lupa sholawat dan salam tertuju pada junjungan kita, Rasulullah SAW yang selalu menuntun kami untuk selalu berjalan pada jalan Allah SWT, dan menjadi suri tauladan bagi umatnya.

  2. Kepada Romo dan Kanjeng Ibu yang selalu memberikan doa-doa, dukungan materiil, semangat, kasih sayang dan perhatian yang tak pernah habis, menjadi sandaran ketika berkeluh kesah serta berbahagia, tiada kasih yang paling berarti kecuali kasih sayang Romo dan Ibu. Kepada kakak perempuanku satu- satunya my eony Tia, terimakasih doa dan semangatnya yang turut mendukung untuk tetap semangat dalam menyelesaikan karya ini.

  3. Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada dosen pembimbing tesis, Prof. Dr.

  Mustain, M.Si, yang memberikan banyak dukungan, saran dan pencerahan, Beliau banyak memberikan pengetahuan-pengetahuan yang bermanfaat dalam hidup saya dan saya bersyukur menjadi anak bimbingan Beliau.

  4. Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada dosen pembimbing kedua, Dra.

  Udji Asiyah, M.Si, yang memberikan banyak saran, saya sangat berterima kasih atas saran-saran dan masukan Beliau.

  5. Terimakasih sebanyak-banyaknya kepada para dosen penguji, Prof. Dr. Emy Susanty, MA dan Prof. Dr. I.B Wirawan, SU, yang telah banyak memberikan masukan dan arahan atas penulisan tesis ini.

  6. Terima kasih sebanyak-banyaknya untuk Gunawan Anggit D.A, yang selalu menemani dalam penyusunan karya ini meskipun jarak memisahkan. Dan terimakasih selalu menjadi pendamping yang sabar dan mencintaiku. Terimakasih karena selalu memberi semangat dan saya sangat berterimakasih atas segala pengorbanan itu, semoga Allah SWT memberikan segala kemudahan dan kebaikan bagimu.

  7. Kepada teman-teman Sosiologi 2009 (Alief, Santi, Dian) yang masih sering memberikan semangat, terima kasih juga atas semangat-semangat yang diberikan, dukungan serta doanya. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian.

  8. Terima kasih kepada Mbak Carolin, yang sudah memberikan saran terutama membantu saya dalam mencari narasumber. Semoga Allah SWT juga mempermudah jalan Mbak menuju kesuksesan.

  9. Terima kasih untuk Mbak Titis dan Mbak Anik, atas saran dan bantuannya.

  Semoga Allah membalas kebaikannya.

  10. Terima kasih kepada Dara dan Krista terima kasih semangatnya, atas saran- saran, mengingatkan dalam kebaikan dan berjuang bersama. Terima kasih untuk kalian berdua. Sukses untuk kita semua.

  11. Kawan-kawan Magister Sosiologi 2013 Mbak Khalifah, Mbak Arum, Mbak Robiah, Mbak Fitroh, Mas Yua, Mas Tebo, Mas Aan, Mas Jaka, Mas Dera, Mas Rangga, terimakasih selalu memberikan warna-warni dalam kehidupan saya dan memberikan semangat semoga sukses untuk kawan-kawan semua.

  12. Terimakasih untuk dek Sena Sos 2012 dan dek Septy angkatan 2010 yang selalu memberikan semangat pisangnya di semua media sosial. Gomawoyo.

  13. Untuk teman-teman kos Karangmenjangan 5 no.23, Mbak Via terimakasih semua nasehat dan bantuannya, Kinara makasih selalu jadi penyebar virus alay, Mbak Yeti, Mbak Tian, Hera my Heroes Sista yang selalu nemenin di kosan, Sulve, Kak Dena, Nadia, Sarah, Mbak Runi. Terimakasih sudah banyak memberikan pengalaman kehidupan untuk saya.

  14. Kepada seluruh informan dalam penelitian ini yang sudah memberikan segala informasi yang berkenaan dengan pertanyaan penelitian yang tidak dapat saya sebutkan namanya dalam lembar ucapan terima kasih ini. Terimakasih telah banyak memberikan pengetahuan dan pengalaman kehidupan long distance kepada saya. Membuat saya membuka mata dan hati secara lebar-lebar, saya sangat berterima kasih atas bantuan, waktu dan tenaga untuk membantu saya.

  Tanpa kalian saya bukan apa-apa.

  RINGKASAN

  Kehidupan Keluarga “Long Distance Marital in Relationships”; Devi Anjas Primasari, Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik; Universitas Airlangga.

  Keluarga pada umumnya dipahami sebagai sekelompok orang yang berhubungan satu sama lain melalui hubungan ikatan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama, membentuk unit ekonomi dan melahirkan serta membesarkan anak. Keluarga secara kontemporer dipahami sebagai hubungan di mana individu tinggal bersama dengan komitmen, membentuk unit ekonomi dan mengasuh anak, memiliki identitas yang melekat pada kelompok. Hubungan utama keluarga adalah antara suami-istri dan orangtua-anak. Dalam proses kehidupan, masyarakat mengalami perubahan seiring dengan tuntutan kebutuhan dan kebijakan pembangunan atau kebijakan dalam industrialisasi telah memaksa seseorang untuk bermigrasi sementara, hal ini dikarenakan individu tersebut memiliki pekerjaan di sektor industri. Selain itu alasan melakukan migrasi sementara pada pasangan suami istri ini dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor karier, gengsi, dan lain-lain sehingga memaksa mereka untuk bermigrasi.

  Penelitian ini meneliti mengenai keutuhan keluarga yang menjalani kehidupan rumah tangga dalam keadaan terpisah atau jarak jauh yang biasa disebut long distance. Keluarga pasangan suami istri yang menjalani long

  distance tentunya dihadapkan pada permasalahan-permasalahan dan setiap

  keluarga memiliki strategi untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga. Oleh karena itu penelitian ini ditujukan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan yang dihadapai pasangan dan juga strategi pasangan suami istri untuk mempertahankan keutuhan keluarga pada saat long distance. Penelitian ini menggunakan paradigma interpretatif dan dengan metode penelitian kualitatif. Teknik purposive dipilih dalam penelitian ini untuk menggali informan. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam kepada para informan dan data sekunder diperoleh melalui pengamatan terlibat. Penelitian ini menggunakan tiga teori sebagai pisau analisis yaitu teori perubahan keluarga William F. Ogburn, teori adaptasi Robert K. Merton, dan Teori Komunikasi Interpersonal Joseph A. DeVito.

  Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa;

  Pertama, permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh setiap keluarga pada

  pasangan suami istri yang terpisah jarak antara lain adalah mengenai kepercayaan, kejujuran, komunikasi, masalah anak, masalah dengan mertua, masalah keuangan dan juga masalah pemenuhan biologis. Kedua, strategi yang digunakan pada masing-masing keluarga dalam menghadapi permasalahan antara lain adalah membangun komitmen dan komunikasi yang lancar dengan pasangan. Strategi yang dipilih oleh masing-masing keluarga didukung pula oleh latar belakang pendidikan, agama, sosial, ekonomi, budaya yang dianut, profesi yang dijalani, serta aktivitas harian yang berbeda. Ketiga, keluarga long distance tidak meninggalkan tradisi-tradisi lama, karena pada kenyataannya keluarga long

  distance masih membutuhkan peran serta orangtua dalam memberikan dukungan moral dan spiritual.

  SUMMARY Family Life "Long Distance Marital in Relationships”; Devi Anjas Primasari, Social Sociology Master's Degree Study programme Science Faculty and Political Science; Airlangga University.

  Family generally understood as covey that communicate mutually through blood bond relationship, marriage, or adoption and lodged with, form economic entity and mother as well as raise child. Family by contemporary understood as relationship where individual lodged with commitment, form economic entity and baby-sit, own identity attached in group. Family main relationships is among husband and wife and child’s parents. In life process, community experience change concurrent with need demand and development policy or internal policy industrialization has forced someone to temporary migrated, this thing because of individual own work in industry sector. Besides reason do temporary migration in this husband wife spouse because of several factors, one of them is career factor, prestige, and others until forced them to migration.

  This research on family integrity that undergo domestic in a state of separated or distance that is common called by distance nickname for oldest child. Wife’s husband couple family that undergo distance nickname for oldest child certainly arraigned in problems and every family own strategy to maintain household integrity. Therefore this research aimed to know problems that faced couple and also wife’s husband couple strategy to maintain family integrity during distance nickname for oldest child. This research use interpretative paradigm and with qualitative research methods. Technique purposive selected in this research to dig informant. Primary data obtained through in-depth interviewing to informants and secondary data obtained through participant observation. This research use three theories as analysis knife namely William F. Ogburn’s family change theory, Robert K. Merton’s adaptation theory, and communication interpersonal theory by Joseph A. DeVito.

  From research result that conducted obtained by conclusion that; First, problems faced by every family in husband wife spouse that separated by distance among others is about trust, honesty, communication, child’s problem, problem with parents-in-law, financial problem and also biological fulfillment problem. Both, strategy used in respective family in facing problem among others is build commitment and communication that is smooth with couple. Strategy selected by respective family supported also by education background, religion, social, economy, culture adopted, profession experienced, and daily activities that differ. Third, distance nickname for oldest child family still need parents participation on providing crutch and spiritual.

  ABSTRAK

  Keluarga pada umumnya dipahami sebagai sekelompok orang yang berhubungan satu sama lain melalui hubungan ikatan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama, membentuk unit ekonomi dan melahirkan serta membesarkan anak. Keluarga kontemporer dipahami sebagai hubungan di mana individu tinggal bersama dengan komitmen, membentuk unit ekonomi dan mengasuh anak, memiliki identitas yang melekat pada kelompok. Hubungan utama keluarga adalah antara suami-istri dan orangtua-anak. Dalam proses kehidupan, masyarakat mengalami perubahan seiring dengan tuntutan kebutuhan dan kebijakan pembangunan atau kebijakan dalam industrialisasi telah memaksa seseorang untuk bermigrasi sementara, hal ini dikarenakan individu tersebut memiliki pekerjaan di sektor industri. Penelitian ini difokuskan: Bagaimanakah strategi pasangan suami istri dalam mempertahankan keutuhan keluarga pada pernikahan yang long distance?

  Penelitian ini menggunakan paradigma interpretative, denga lokasi penelitian di Kota Surabaya. Hasil penelitian yang dilakukan terdapat lima informan. Kelima informan tersebut diwawancara secara mendalam untuk memperoleh data primer dengan didukung melalui observasi secara terlibat untuk mendapatkan data sekunder. Penelitian ini menggunakan tiga teori sebagai pisau analisis yaitu teori Perubahan Keluarga oleh William F. Ogburn, teori Adaptasi oleh Robert K. Merton, dan teori Komunikasi Interpersonal Joseph A. DeVito.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehidupan keluarga long distance

  marital in relationships dihadapkan kepada permasalahan-permasalahan seperti

  kepercayaan, kejujuran, keuangan, masalah anak, masalah dengan mertua, dan pemenuhan biologis. Setiap keluarga satu dengan yang lain memiliki strategi yang sangat bervariasi. Dengan perbedaan strategi dari masing-masing keluarga memiliki efek tersendiri terhadap keberhasilan pasangan suami istri dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga selama terpisah oleh jarak. Kata Kunci: Keluarga, Strategi, Keutuhan, Long Distance Marital in Relationships.

  DAFTAR ISI

  Sampul Depan ................................................................................................. i Sampul Dalam ................................................................................................. ii Halaman Persyaratan Gelar Magister ............................................................. iii Halaman Persetujuan ..................................................................................... iv Lembar Penetapan Panitia Penguji ................................................................. v Lembar Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat ................................................ vi Kartu Bimbingan Penulisan Tesis ................................................................... vii Kata Pengantar .... ............................................................................................ viii Ringkasan ........................................................................................................ x Summary ......................................................................................................... xv Abstrak ............................................................................................................ xvi Abstract ........................................................................................................... xvii DAFTAR ISI ................................................................................................... xxi

  Bab 1 Pendahuluan ........................................................................................ 1

  1.1 Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

  1.2 Fokus Permasalahan ............................................................................ 10

  1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 10

  1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 10

  1.4.1 Manfaat Teoritis ...................................................................... 10

  1.4.2 Manfaat Praktis ........................................................................ 11

  1.5 Sistematika Penulisan Tesis ................................................................ 11

  Bab 2 Tinjauan Pustaka dan Teori ................................................................. 12

  2.1 Studi Terdahulu ................................................................................... 12

  2.2 Teori .................................................................................................... 20

  2.2.1 Teori Perubahan Keluarga (William F.Ogburn) ...................... 20

  2.2.2 Teori Struktur Sosial dan Anomie (Robert K.Merton) ............ 28

  2.2.3 Teori Komunikasi Interpersonal .............................................. 34

  2.3 Kerangka Berpikir ............................................................................... 45

  Bab 3 Metode Penelitian ................................................................................. 51

  3.1 Paradigma Penelitian ........................................................................... 51

  3.2 Isu-Isu Penelitian ................................................................................. 51

  3.2.1 Keluarga……………... ........................................................... 51

  3.2.2 Long Distance Marital in Relationships ................................. 52

  3.3 Lokasi Penelitian ................................................................................. 52

  3.4 Subyek Penelitian dan Analisis Data .................................................. 53

  3.5 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 56

  3.6 Teknik Analisis Data ............................................................................ 58

  Bab 4 Hasil Penelitian Dan Pembahasan ....................................................... 60

  4.1 Profil Keluarga Informan ........................................................................ 61

  4.1.1 Keluarga El ................................................................................. 61

  4.1.2 Keluarga Den .............................................................................. 62

  4.1.3 Keluarga Iman ............................................................................. 62

  4.1.4 Keluarga Jay ................................................................................ 62

  4.1.5 Keluarga Cin ............................................................................... 63

  4.2 Strategi Keluarga Long Distance Marital in Relationships .................... 63

  4.2.1 Latarbelakang Menjalani Long Distance .................................... 64

  4.2.2 Permasalahan yang Muncul Pada Pasutri Long Distance ........... 66

  4.2.3 Strategi Pasutri Mengatasi Masalah ............................................ 68

  4.2.4 Dilema yang Muncul Pada Pasutri Long Distance ..................... 72

  4.2.5 Interaksi Pasutri dengan Pasangan ketika Long Distance ........... 74

  4.2.6 Interaksi Pasutri dengan Anak ................................................. 77

  4.2.7 Aktivitas Bersama Pasutri Ketika Di rumah ............................... 78

  4.2.8 Pemenuhan Fungsi Pokok Keluarga Pasutri Long Distance ....... 81

  4.2.8.1 Fungsi Biologis ........................................................................ 82

  4.3.8.2 Fungsi Afeksi ........................................................................... 85

  4.3.8.3 Fungsi Sosialisasi ..................................................................... 89

  4.3.8.4 Fungsi Religi ............................................................................ 92

  4.3.8.5 Fungsi Ekonomi ....................................................................... 96

  4.3.8.6 Fungsi Pendidikan .................................................................... 98

  4.2.9 Komitmen Pasutri Long Distance ............................................ 100

  4.2.10 Peran Orangtua bagi Pasutri Long Distance ............................ 103

  4.2.11 Makna Suami/Istri bagi Pasangan Long Distance .................... 106

  4.2.12 Faktor Penghambat Keutuhan Keluarga Long Distance .......... 109

  4.2.13 Faktor Pendukung Keutuhan Keluarga Long Distance ............ 113

  4.2.14 Keterbukaan Pasutri Long Distance .......................................... 115

  4.2.15 Strategi Pasutri Mempertahankan Keutuhan Keluarga ............. 119

  Bab 5 Implikasi Teoritik ................................................................................. 123

  5.1 Interpretasi Teoritik ........................................................................ 123

  Bab 6 Penutup ................................................................................................. 138

  6.1 Kesimpulan .................................................................................... 138

  6.2 Saran ............................................................................................... 139 Daftar Pustaka ................................................................................................. 141 Lampiran-Lampiran ........................................................................................ 146

  Lampiran 1 Pedoman Wawancara .............................................................. 146 Lampiran 2 Tabel Matriks Hasil Wawancara .............................................. 150 Lampiran 3 Transkrip Wawancara .............................................................. 173

  DAFTAR BAGAN

  2.1 Skema Kerangka Berpikir .................................................................. 50

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Keluarga bagi masyarakat secara umum dipahami dengan keberadaan

  suami dan istri yang seyogyanya hidup bersama di bawah satu atap. Keluarga secara tradisional dipahami sebagai sekelompok orang yang berhubungan satu sama lain melalui hubungan ikatan darah, perkawinan, atau adopsi dan tinggal bersama, membentuk unit ekonomi dan melahirkan serta membesarkan anak.

  Keluarga secara kontemporer dipahami sebagai hubungan di mana individu tinggal bersama dengan komitmen, membentuk unit ekonomi dan mengasuh anak, memiliki identitas yang melekat pada kelompok. Hubungan utama keluarga adalah antara suami-istri dan orangtua-anak.

  Melalui proses pernikahan, maka individu telah membentuk sebuah lembaga sosial yang disebut keluarga. Dalam keluarga yang baru terbentuk inilah, kemudian terdapat peran dan status sosial baru sebagai suami atau istri. Di kehidupan masyarakat tradisional, keluarga yang baru terbentuk tersebut tinggal dalam satu rumah bersama dengan anak-anak mereka atau bertempat tinggal bersama keluarga besar di lingkungan yang sama. Dalam proses kehidupan, masyarakat mengalami perubahan seiring dengan tuntutan kebutuhan dan kebijakan pembangunan atau kebijakan dalam industrialisasi telah memaksa seseorang untuk bermigrasi semi permanent, hal ini dikarenakan individu tersebut memiliki pekerjaan di sektor industri. Selain itu alasan melakukan migrasi pada pasangan suami istri ini dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah faktor karier, gengsi, dan lain-lain sehingga memaksa mereka untuk bermigrasi.

  Pasangan suami atau istri yang terpaksa melakukan migrasi semi permanent dengan dilatarbelakangi oleh faktor-faktor seperti yang telah dijelaskan pada paragraph sebelumnya dihadapkan kepada fakta bahwa jarak merupakan salah satu permasalahan dalam pasangan suami istri yang long distance. Tetapi dengan jarak yang masih dapat ditempuh dengan perjalanan pulang-pergi (PP) tidak akan menimbulkan permasalah terhadap fungsi kontrol dan reproduksi, hal ini berbeda dengan migrasi yang tidak dapat ditempuh dengan perjalanan pulang- pergi dalam waktu sehari bahwa fungsi kontrol dan reproduksi akan mengalami gangguan karena tidak dapat terpenuhi. Fenomena inilah yang disebut Long Distance Relationship atau Long Distance Marital in Relationship.

  Hubungan pernikahan yang Long Distance ini, pasangan suami istri dihadapkan pada permasalahan-permasalahan mengenai tanggung jawab terhadap keutuhan rumah tangga. Dengan keadaan suami dan istri yang long distance ini tentu dapat menimbulkan kekosongan peran-peran yang seharusnya dilakukan oleh suami dan istri layaknya pasangan yang tinggal seatap. Seperti dapat dilihat dalam kehidupan keluarga di mana suami istri umumnya memegang peranan dalam pembinaan kesejahteraan bersama, secara fisik, materi maupun spiritual (Ihromi, 1990: 1). Dalam pengertian ini keluarga dapat diibaratkan sebagai organisasi di mana setiap anggota keluarga yang ada diibaratkan sebagai organ- organnya yang saling melengkapi. Sebagai sebuah organisasi, masing-masing organ menempati posisinya masing-masing, bersinergi, sehingga roda organisasi itu bisa bergerak dan berfungsi (Murniati, 2004: 197). Istilah organisasi sendiri merujuk pada artikulasi dari bagian-bagian yang merupakan satu kesatuan (Soekanto, 2003: 333) sehingga dapat dikatakan bahwa keluarga merupakan sebuah organisasi yang mengintegrasi tiap-tiap bagiannya ke dalam sebuah sistem. Keluarga yang terorganisasi merupakan kesatuan sistem yang mampu menjalankan fungsinya dengan baik, yakni di mana tiap-tiap anggota keluarga yang ada mampu menjalankan peranan sosialnya dengan baik. Seperti diketahui dalam pelaksanaannya keluarga tentu mempunyai beberapa fungsi penting yang mungkin tidak dapat digantikan oleh siapapun, di mana dengan adanya fungsi- fungsi tersebut dapat memungkinkan setiap anggotanya untuk menjaga kelangsungan hidup dan juga mempertahankan hidup, baik secara biologis maupun psikologis.

  Fungsi-fungsi pokok dalam keluarga selanjutnya terwujud dalam sejumlah peranan yang harus dilakukan oleh setiap keluarga sehingga kelangsungan hidup keluarga tetap terjaga dan keutuhan keluarga terus berjalan. Dalam realita yang terjadi pada pasangan suami istri yang long distance, fungsi-fungsi keluarga mengalami perubahan dikarenakan pasangan suami istri tinggal secara terpisah karena keadaan yang mengharuskan pasangan tidak tinggal bersama di bawah satu atap. Perubahan fungsi keluarga ini, membawa implikasi terhadap keutuhan rumah tangga pada pasangan suami istri yang long distance. Tuntutan-tuntutan yang harus dipenuhi oleh masing-masing pasangan suami istri yang long distance terkadang tidak dapat dipenuhi seperti pada pasangan suami istri yang tinggal seatap, faktor jarak menjadikan kendala dalam pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan biologis pada pasangan suami istri yang long distance ini. Jika salah satu kebutuhan misalnya adalah kebutuhan biologis pada pasangan suami istri ini tidak dapat dipenuhi dengan baik, maka keutuhan dalam rumah tangga akan mengalami gangguan atau mengalami permasalahan serius.

  Memutuskan untuk hidup terpisah karena kondisi tertentu pastinya bukan suatu hal yang mudah dilakukan. Dalam menjalani long distance marital in

  relationships, banyak hal yang tentunya menjadi pertimbangan yang

  memberatkan, misalnya kebutuhan untuk berkomunikasi yang mungkin terabaikan dan kebutuhan psikologis serta biologis yang harus dipenuhi, dikhawatirkan hubungan mereka nantinya dapat berakhir di tengah jalan. Kondisi semacam ini bisa berbahaya yang dapat menjadi salah satu faktor seseorang untuk melakukan perselingkuhan. Tapi, hal ini memang tergantung pada bagaimana masing-masing pribadi dalam memanajemen suatu permasalahan dalam sebuah hubungan. Pasangan semacam ini (long distance relationship) memang punya tantangan sendiri.

  Permasalahan pada pasangan suami istri yang long distance di atas, penulis berasumsi bahwa pernikahan yang bertanggungjawab menjadi dambaan setiap keluarga di dunia ini. Pernikahan yang bertanggung jawab adalah pernikahan yang dapat menjaga hak dan kewajiban atas fungsi dari masing- masing anggotanya, serta menaruh perhatian terhadap lingkungan di mana ia hidup, sehingga akan terciptalah ketenangan dan kebahagiaan dalam masyarakat.

  Studi keluarga menjadi menarik untuk dikaji karena secara sosiologis keluarga merupakan kelompok sosial yang khas dan unik. Berbeda dengan grup atau kelompok sosial lainnya keluarga merupakan organisasi yang di dasarkan pada: a. Hubungan darah,

  b. Intergenerasi,

  c. Anggotanya dihubungakan secara biologis/keturunan dan affinal (hukum perkawinan), d. Aspek biologis dan affinal menghubungkan dengan keluarga yang lebih luas.

  Berbagai penelitian terdahulu telah banyak mengungkapkan tentang permasalahan-permasalahan keluarga misalnya, permasalahan pada pasangan suami istri yang long distance. Berikut ini adalah data penelitian terdahulu mengenai long distance pada pasangan suami istri:

  1. Astie Alfiani (2008): Strategi Komunikasi Pasangan Suami Istri Yang

  Menjalani Longdistance Marital Relationship Pada Awal Perkawinan Kerangka teori yang digunakan teori komunikasi interpersonal (De Vito).

  Penelitian ini hanya menekankan kepada permasalahan komunikasi dan strategi komunikasi pasangan suami istri yang long distance.

  2. Santiani (2010): Topik-topik Yang Dibicarakan Oleh Pasangan Suami Istri

  Yang Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Tulungagung Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi interpersonal (De Vito). Penelitian ini hanya memfokuskan kepada topik yang dibicarakan oleh pasangan suami istri yang long distance.

  3. Fitri Rahmanjani (2007): Pembagian Peran Pada Keluarga Tenaga Kerja

  Wanita (Studi Deskriptif tentang Pembagian Peran Keluarga Yang Isterinya menjadi Tenaga Kerja Wanita di Kecamatan Sumber Gempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kerangka teori yang digunakan adalah teori struktural fungsional (Talcott Parsons) dan teori struktur sosial dan anomie (Robert K. Merton). Penelitian ini hanya melihat pembagian fungsi peran yang dilakukan oleh isteri pada keluarga long distance di mana istri bekerja sebagai TKW untuk menciptakan keutuhan keluarga.

  Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian kali ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti sebelumnya yang ruang lingkupnya lebih banyak kepada lingkup studi komunikasi meskipun dalam topik yang sama, yakni long distance pada pasangan suami istri. Penelitian ini memfokuskan kepada ruang lingkup kajian studi sosiologi keluarga, yaitu penelitian ini mengenai cara penyesuaian pasangan suami istri dalam menjalani pernikahan yang long distance untuk menjaga keutuhan dalam hubungan rumah tangga yang dibangun bersama pasangan. Penelitian ini menjadi sangat penting karena jika dilihat melalui kacamata sosiologi, tujuan keluarga adalah mewujudkan kesejahteraan lahir (fisik, ekonomi) dan batin (sosial, psikologi, spiritual, dan mental). Setiap keluarga mempunyai tujuan yang baik dan mulia misalnya untuk mewujudkan keluarga yang “Sakinah, Mawwadah, Warrohmah”.

  Kehidupan pernikahan pasti mendambakan kebahagiaan yang merupakan hal utama yang menjadi tujuan dan sangat diharapkan dari sebuah pernikahan. Namun untuk mencapai suatu kebahagiaan pernikahan bukanlah sesuatu hal yang mudah karena kebahagiaan pernikahan akan tercapai apabila pasangan suami istri memiliki kualitas interaksi perkawinan yang tinggi. Dalam suatu pernikahan terkadang apa yang diharapkan oleh masing-masing individu tidak sesuai dengan kenyataannya setelah individu tersebut menjalani bahtera rumah tangga.

  Pernikahan menuntut adanya perubahan gaya hidup, menuntut adanya penyesuaian diri terhadap tuntutan peran dan tanggung jawab baru baik dari suami maupun istri. Usaha untuk menyesuaikan diri dalam pernikahan merupakan satu proses dinamis yang berlangsung seumur hidup. Pengalaman-pengalaman baru dalam interaksi di antara keduanya dan dengan orang-orang lain menuntut keduanya untuk selalu menyesuaikan diri secara baru. Kemudian peristiwa- peristiwa dan situasi-situasi hidup selalu memaksa mereka untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru itu. Misalnya setelah menikah harus tinggal secara terpisah karena pekerjaan atau pendidikan. Penyesuaian diri di dalam pernikahan adalah suatu istilah khusus untuk menunjukkan bagaimana suami istri secara bersama menjalankan tugas-tugas yang berhubungan dengan perkawinan demi tercapainya tujuan perkawinan. Keduanya bisa dikatakan telah menyesuaikan diri satu sama lain apabila keduanya sering mencapai kata sepakat dalam berbagai urusan keluarga dan sering melakukan tugas-tugas keluarga secara bersama serta saling menunjukkan afeksi terhadap satu sama lain.

  Selain itu dalam sebuah hubungan pernikahan juga dibutuhkan adanya rasa saling percaya satu sama lain. Adapun yang dimaksud dengan percaya di sini adalah adanya keyakinan atas perasaan serta jaminan dari pasangan untuk saling menepati janji guna mencari kesejahteraan dalam menjalani sebuah hubungan.

  Dalam sebuah hubungan, salah satu pihak akan berusaha untuk mempelajari pihak lain selama pihak lain tersebut dapat dipercaya. (Wood, 2004 p.213-214). Ada beberapa hal yang dapat dilakukan agar hubungan yang dijalani tetap berlangsung lama antara lain: membangun iklim yang mendukung terciptanya suatu hubungan yang utuh, menjadi pendengar yang baik bagi pasangan, adanya keterbukaan dalam hubungan, manajemen konflik yang baik, adanya respon yang baik terhadap pasangan, serta adanya variasi dalam aktivitas hubungan (Wood, 2004 p.320-322). Ketidakmampuan untuk melakukan tuntutan-tuntutan tersebut tidak jarang menimbulkan pertentangan, perselisihan dan bahkan berakhir dengan perceraian. Pernikahan jarak jauh dapat menjadi penyebab tidak terpenuhinya kebutuhan karena intensitas kebersamaan menjadi berkurang. Tidak terpenuhinya kebutuhan dalam pernikahan akan mengakibatkan individu mencari pemenuhan kebutuhan tersebut di luar pernikahan melalui perselingkuhan.

  Data kasus perceraian yang diperoleh dari MPA Jawa Timur pada bulan Maret 2013 menunjukkan bahwa dari tahun ke tahun angka perceraian di Jawa Timur makin meningkat. Pada tahun 2010 jumlah kasus perceraian mencapai 69.956 kasus, sedangkan pada tahun 2011 jumlahnya mengalami peningkatan menjadi 74.777 kasus, dan pada tahun 2012 terus mengalami peningkatan sebanyak 81.672 kasus. (jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar318/yexd1362718). Data lain kasus perceraian pada tahun 2013, para TKI dari Tulungagung menunjukkan bahwa angka perceraian di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur tergolong tinggi dengan rata-rata kasus talak/gugat cerai rata-rata mencapai 15-20 kasus per hari. Dari jumlah itu, kasus talak didominasi keluarga TKI, dengan latar belakang permasalah perselingkuhan serta faktor ekonomi. Alasan ketidakharmonisan dalam hubungan rumah tangga, menurutnya bisa terjadi lantaran pasangan cerai hidup terpisah (bekerja merantau/TKI), perkawinan usia dini, ataupun perselisihan lainnya.

  Salah satu alasan dari kehidupan perkawinan yang rapuh dewasa ini adalah tekanan sosial yang semakin lemah untuk memaksa suami istri tetap hidup bersama. Perubahan sosial yang begitu cepat membuat nilai-nilai tradisional berkembang ke arah yang tidak sejalan dengan nilai-nilai baru atau bahkan bertentangan dengan nilai-nilai baru itu. Akibatnya, kontrol-kontrol keluarga dan masyarakat menjadi lemah dan hal ini tentu saja menimbulkan penyimpangan tingkah laku individual. Hal ini bisa melebarkan jalan untuk tidak saling mengerti antara suami dan istri yang pada gilirannya dapat menghasilkan ketegangan dalam perkawinan dan berbagai persoalan lainnya menyangkut keutuhan pernikahan, misalnya perceraian. Dari data-data tersebut semakin memperkuat asumsi peneliti bahwa pasangan suami istri yang terpisah jarak memiliki resiko keterputusan hubungan/perceraian lebih tinggi, namun realitanya ada juga pasangan suami istri yang masih bisa mempertahankan keutuhan rumah tangganya meskipun mengalami long distance. Sehingga studi ini akan meneliti tentang bagaimana kehidupan sebuah keluarga (pasangan suami atau istri) yang mengalami long

  distance marital relationships masih dapat mempertahankan keutuhan pernikahannya.

  I.2 Fokus Permasalahan

  Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimanakah strategi pasangan suami istri untuk mempertahankan keutuhan keluarga pada pernikahan yang (long distance)?

  I.3 Tujuan Penelitian

  Dalam penelitian yang berjudul “Kehidupan Keluarga Long Distance

  Marital in Relationships” terdapat tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini

  yaitu untuk dapat menjawab fokus permasalahan mengenai strategi pasangan suami istri ketika long distance dan memahami kehidupan pasangan suami istri dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang mengalami long distance serta proses penyesuaian yang mereka bangun untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga. Sedangkan secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya analisis perubahan sosial terutama pada lembaga sosial keluarga sebagai media pembelajaran bersama atas fenomena-fenomena yang terjadi dalam masyarakat.

  I.4 Manfaat Penelitian

  I.4.1 Manfaat Teoritis Pertama, penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah keilmuan,

  memberikan sumbangan pemikiran, dan memperkaya wacana mengenai kehidupan keluarga terutama pada perubahan keluarga dan proses penyesuaian keluarga di era transisi yang berkaitan dalam ruang lingkup ilmu sosial khususnya Sosiologi Keluarga.

  Kedua, penelitian ini juga dimaksudkan dapat digunakan sebagai bahan

  pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya dengan topik yang sama mengenai Kehidupan Keluarga Long Distance Marital in Relationships.

  I.4.2 Manfaat Praktis Pertama, diharapkan penelitian ini dapat memberikan suatu pengetahuan

  dan pemahaman kepada masyarakat mengenai kehidupan keluarga pasangan suami istri yang long distance dalam menjaga keutuhan keluarga dan proses penyesuaian akibat perubahan sosial keluarga agar kehidupan rumah tangga dapat mencapai kebahagiaan.

  Kedua, hasil penelitian ini juga bisa digunakan untuk rujukan sebagai

  bahan pertimbangan bagi yayasan-yayasan, lembaga, maupun instansi sosial dan keagamaan dalam kaitannya dengan permasalahan-permasalahan rumah tangga seperti kasus-kasus perceraian pada pasangan suami istri maupun kasus-kasus lain yang ada kaitannya dengan kehidupan keluarga. Dan yang terakhir diharapkan dengan adanya penelitian ini bagi pasangan suami atau istri yang sedang mengalami long distance dapat menjadi masukan yang positif dan bermanfaat bagi kelangsungan hubungan rumah tangganya.

  I.5 Sistematika Laporan Laporan penelitian ini terbagi menjadi enam bagian. Bab I Pendahuluan.

  Bab II Kajian Pustaka Dan Teori. Bab III Metode Penelitian. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bab V Implikasi Teoritik. Bab VI Penutup berisi Kesimpulan Umum dan Saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN TEORI II.1 Studi Terdahulu Berbagai penelitian terdahulu telah banyak mengungkapkan tentang

  permasalahan-permasalahan keluarga. Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu mengenai long distance pada pasangan suami istri: (1) Astie Alfiani (2008): Strategi Komunikasi Pasangan Suami Istri Yang Menjalani Longdistance

  Marital Relationship Pada Awal Perkawinan Kerangka teori yang digunakan teori

  komunikasi interpersonal (De Vito). Penelitian ini hanya menekankan kepada permasalahan komunikasi dan strategi komunikasi pasangan suami istri yang long

  distance. (2) Santiani (2010): Topik-topik Yang Dibicarakan Oleh Pasangan

  Suami Istri Yang Menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Tulungagung Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi interpersonal (De Vito). Penelitian ini hanya memfokuskan kepada topik yang dibicarakan oleh pasangan suami istri yang long distance. (3) Fitri Rahmanjani (2007): Pembagian Peran Pada Keluarga Tenaga Kerja Wanita (Studi Deskriptif tentang Pembagian Peran Keluarga Yang Isterinya menjadi Tenaga Kerja Wanita di Kecamatan Sumber Gempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Kerangka teori yang digunakan adalah teori struktural fungsional (Talcott Parsons) dan teori struktur sosial dan anomie (Robert K. Merton). Penelitian ini hanya melihat pembagian fungsi peran yang dilakukan oleh isteri pada keluarga long distance di mana istri bekerja sebagai TKW untuk menciptakan keutuhan keluarga.

  Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian kali ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti terdahulu yang membahas tentang long distance yang ruang lingkupnya lebih banyak kepada lingkup studi komunikasi meskipun dalam topik yang sama, yakni long distance pada pasangan suami istri. Penelitian ini lebih memfokuskan kepada ruang lingkup kajian studi sosiologi keluarga, yaitu meneliti mengenai cara penyesuaian pasangan suami istri dalam menjalani pernikahan yang long distance untuk menjaga keutuhan dalam hubungan rumah tangga yang dijalani bersama tersebut. Penelitian ini menjadi sangat penting karena jika dilihat melaui kacamata sosiologi, tujuan keluarga adalah mewujudkan kesejahteraan lahir (fisik, ekonomi) dan batin (sosial, psikologi, spiritual, dan mental).

  Studi tentang pasangan suami dan istri yang long distance dan proses penyesuaian diri pada pasangan suami istri ketika long distance dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga diperlukan pembahasan mengenai hakekat keluarga itu sendiri yang dipahami oleh pasangan suami istri pada era transisi akibat perubahan sosial (industrialisasi), serta beberapa teori yang dipandang mempunyai beberapa implikasi terhadap studi tersebut.

  Studi keluarga menjadi menarik untuk dikaji karena secara sosiologis keluarga merupakan kelompok sosial yang khas dan unik. Berbeda dengan grup atau kelompok sosial lainnya keluarga merupakan organisasi yang didasarkan pada: a. Hubungan darah,

  b. Intergenerasi, c. Anggotanya dihubungakan secara biologis/keturunan dan affinal (hukum perkawinan), d. Aspek biologis dan affinal menghubungkan dengan keluarga yang lebih luas.

  Secara umum yang membedakan dengan organisasi sosial dan kelompok sosial adalah derajat hubungannya. Keluarga memiliki keintiman hubungan yang tidak terdapat pada hubungan sosial lainnya. Berbicara keluarga juga membicarakan kelembagaan (norma budaya).

  Melihat fenomena keluarga bisa dikaji berdasarkan level analisisnya, yakni makroskopik maupun mikroskopik (White dan Klein: 1996). Secara makroskopik dapat dilihat: a. Hubungan keluarga dengan institusi yang lebih luas.

  b. Membandingkan keluarga dengan beragam budaya.

  c. Struktur keluarga dari masa ke masa (periode sejarah).

  Secara mikroskopik dapat dillihat: a. Individu anggota keluarga.

  b. Hubungan personal antar anggota keluarga.