PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Reproduksi Usia Dini terhadap Kesiapan Menghadapi Menar
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI
TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI
KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2012
NASKAH PUBLIKASI
DISUSUN OLEH :
ARUM TRI HIRASIANA DAMAYANTI
201110104182
PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
AISYIYAH YOGYAKARTA
PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN REPRODUKSI USIA DINI
TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENARCHE PADA SISWI
KELAS V SD MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2012
1
2 Arum THD , Mufdlillah- – ABSTRACT : This research used quasi experiment method with pretest
posttest with control group research design. Questionnaire was used as research instrument. The respondents of this research were 52 female students which divided into 26 female students as experiment group and 26 female students as control group. Wilcoxon matched paired and Mann Whitney test were used as statistic analysis tools. This research proved that there was significant difference between experiment and control group on the preparedness to face menarche with
p-value = 0,012 (p<0,05) , Z = -2,519, and average number 31,79 for experiment
group and 21,21 for control group. There is an effect of early age reproductive health education in preparedness to face menarche of fifth class female students Muhammadiyah Elementary School of Yogyakarta city year 2012. Key words : Reproductive health education
ABSTRAK : Penelitian membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara kesiapan menghadapi menarche pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p-value = 0,012 (p<0,05) dengan Z = -2,519, dan rerata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing sebesar 31,79 dan 21,21, sehingga terdapat pengaruh penyuluhan terhadap kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta. terdapat pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi usia dini terhadap kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Penyuluhan terhadap kesiapan menghadapi menarche menunjukkan adanya perubahan sikap sehingga harus menambah informasi terutama pada masalah kesehatan reproduksi agar terdapat kesiapan untuk menghadapi menarche. Kata Kunci : Penyuluhan kesehatan reproduksi
PENDAHULUAN
Hasil Survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebutkan bahwa pada umumnya orang tua masih menganggap masalah kesehatan reproduksi merupakan hal yang tabu dibicarakan, orang tua tidak memiliki kesiapann dan kesanggupan dalam menyampaikan masalah kesehatan reproduksi. Karena hal tersebut, remaja lebih senang dan terbuka membahas masalah kesehatan reproduksi dengan teman sebaya daripada dengan orang tua. Konsekuensinya remaja akan mendapatkan informasi yang kurang tepat bahkan banyak yang sering disalahartikan atau diselewengkan. Terkait dengan hasil survey diatas hasil survey lainnya menyebutkan bahwa remaja berumur 10- 24 tahun yang mendapatkan informasi kesehatan reproduksi dari guru 32%, dari tokoh agama (13%), dokter (9%), bidan/perawat (8%), dan tokoh masyarakat (7%). Sebagian besar remaja yaitu 83% lebih senang membicarakan masalah kesehatan reproduksi dengan teman sebaya (Iswarati, 2006: 120).
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi eksperimen) rancangan pretest-posttest dengan kelompok control (Pretest-
posttest with control group ). Dalam rancangan ini dilakukan randomisasi, artinya
pengelompokkan anggota-anggota kelompok control dan kelompok eksperimen dilakukan berdasarkan acak atau random. Kemudian dilakukan pretest (O1) pada kedua kelompok tersebut, diikuti intervensi (X) pada kelompok eksperimen. Setelah beberapa waktu dilakukan posttest (O2) pada kedua kelompok tersebut (Notoadmojo, 2002).
HASIL DAN PEMBAHASAN a.
Analisis bivariat Tabel 1 Distribusi kesiapan menghadapi menarche pada kelompok ekperimen sebelum penyuluhan
Kesiapan Frekuensi Persentase Baik 2 7,7 Cukup 17 65,4 Kurang 7 26,9
Total 26 100,0 Tabel 1 menjelaskan bahwa pada kelompok eksperimen sebelum penyuluhan sebagian besar responden termasuk kategori cukup siap dalam kesiapan menghadapi menarche sebanyak 17 responden (65,4%).
Tabel 2 Distribusi kesiapan menghadapi menarche pada kelompok
kontrol sebelum penyuluhan Kesiapan Frekuensi Persentase
Baik 2 7,7 Cukup 17 65,4 Kurang 7 26,9
Total 26 100,0 Tabel 2 menjelaskan bahwa pada kelompok kontrol sebelum penyuluhan sebagian besar responden termasuk kategori cukup siap dalam kesiapan menghadapi menarche sebanyak 17 responden (65,4%). Tabel 3 Distribusi kesiapan menghadapi menarche pada kelompok ekperimen sesudah penyuluhan Kesiapan Frekuensi Persentase
Baik Cukup
3
23 11,5 88,5
Total 26 100,0 Tabel 3 menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen sesudah diberi penyuluhan sebagian besar responden mempunyai kesiapan dalam menghadapi menarche dengan kategori cukup sebanyak 23 responden (88,5%).
Tabel 4 Distribusi kesiapan menghadapi menarche pada kelompok kontrol sesudah penyuluhan Kesiapan Frekuensi Persentase
Baik Cukup Kurang
1
23
2 3,8
88,5 7,7
Total 26 100,0 Tabel 4 menunjukkan bahwa pada kelompok kontrol sesudah diberi penyuluhan sebagian besar responden mempunyai kesiapan dalam menghadapi menarche dengan kategori cukup sebanyak 23 responden (88,5%).
a.
Pengaruh penyuluhan kesehatan reproduksi usia dini terhadap kesiapan menghadapi menarche.
Tabel 5 Hasil uji Wilcoxon pada kelompok eksperimen Perilaku Mean Z p-Value Keterangan
Pretest 8,25 -4,040 0,000 Signifikan Posttest 13,94
Hasil analisis wilcoxon pada kelompok ekperimen antara
pretest dan postest menghasilkan nilai Z hitung sebesar -4,040 dengan
taraf signifikansi p = 0,000 (p<0,05), sedangkan nilai Z
tabel
sebesar - 1,960.
Tabel 6 Hasil uji Mann Whitney kelompok eksperimen dan kontrol Perilaku Mean Z p-Value Keterangan
Kontrol 21,21 -2,519 0,012 (p<0,05) Signifikan Eksperimen 31,79
Hasil analisis Mann Whitney antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol menghasilkan nilai Z hitung sebesar -2,051 dengan taraf signifikansi p = 0,012 (p<0,05), sedangkan nilai Z
tabel
sebesar - 1,960.
PEMBAHASAN 1. Kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Suronatan dan SD Muhammadiyah Kauman sebelum penyuluhan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen maupun kontrol sebelum dilakukannya penyuluhan sebagian besar kesiapan responden dalam menghadapi menarche dikategorikan cukup sebanyak 17 responden (65,4%), sedangkan kategori baik hanya 2 responden (7,7%). Kesiapan responden dalam menghadapi menarche bukan hanya dipengaruhi oleh penyuluhan saja namun bisa juga dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan responden tersebut tentang menarche serta pengaruh oranglain yang dianggap penting seperti orangtua, kakak atau sodara dekat lalu bisa mereka peroleh dari berbagai sumber misalnya internet, buku, tenaga kesehatan dan laim lain. maka Semakin baik tingkat pengetahuannya maka semakin siap dalam menghadapi menarche.
2. Kesiapan Menghadapi Menarche pada Siswi SD Muhammadiyah Suronatan dan SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta Sesudah Penyuluhan
Hasil penelitian diketahui bahwa kesiapan siswa dalam menghadapi menarche setelah diberi intervensi termassuk dalam kategori cukup sebanyak 23 responden (88,5%), sedangkan kategori kurang menjadi tidak ada. Sebagai pembanding digunakan kelompok kontrol, dimana hasilnya menunjukkan kesiapan siswa dalam menghadapi
menarche termasuk dalam kategori cukup sebanyak 23 responden
(88,5%), namun pada kelompok ini masih terdapat kesiapan siswa dalam menghadapi menarche dalam ketegori kurang sebanyak 2 responden (7,7%). Namun Pada SD Muhammadiyah Kauman sebagai kelompok kontrol terjadi penurunan angka pada responden dengan kategori terjadi penurunan angka pada responden dengan kategori baik yaitu menjadi 1 responden (3,8%).
3. Pengaruh penyuluhan terhadap kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta
Hasil penelitian ini juga menunjukkan perbedaan rata-rata yang signifikan antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Rata- rata pada kelompok eksperimen sebesar 31,79 sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 21,21. Hal ini membuktikan bahwa kelompok yang diberi intervensi berupa penyuluhan lebih tinggi perubahannya daripada kelompok yang tidak diberi intervensi. Sehingga dapat dikatakan bahwa intervensi yang diberikan berhasil merubah kesiapan dalam menghadapi menarche .
Menurut Azwar kesiapan merupakan suatu keadaan bersiap- siap atau mempersiapkan sesuatu. Kesiapan remaja putri dalam menghadapi menarche. Kesiapan atau kesediaan untuk bereaksi terhadap suatu obyek dengan cara-cara tertentu, kesiapan yang dimaksud merupakan kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila individu tersebut dihadapkan pada suatu stimulus yang mengharapkan adanya respon.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh beberapa kesimpulan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta sebelum penyuluhan pada kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama termasuk kategori cukup sebanyak 17 responden (65,4%).
2. Kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta sesudah penyuluhan pada kelompok eksperimen dan kontrol sama-sama termasuk kategori cukup sebanyak 23 responden (88,5%), tetapi masih terdapat kesiapan kurang pada kelompok kontrol sebanyak 2 responden (7,7%).
3. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kesiapan menghadapi menarche pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan nilai p-value = 0,012 (p<0,05) dengan Z = -2,519, dan rerata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing sebesar 31,79 dan 21,21, sehingga terdapat pengaruh penyuluhan terhadap kesiapan menghadapi menarche pada siswa SD Muhammadiyah Kota Yogyakarta.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, peneliti member saran sebagai berikut:
1. Bagi Siswa SD Muhammadiyah Suronatan dan SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta
Penyuluhan kesehatan mengenai menarche menunjukkan adanya perubahan sikap, sehingga diharapkan dapat menambah informasi sehingga memiliki kesiapan menghadapi menarche.
2. Bagi Tenaga Pengajar di SD Muhammadiyah Suronatan dan SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta Diharapkan dapat digunakan sebagai masukan kepada kepala sekolah besarta guru dan karyawannya untuk lebih memperhatikan tentang kesehatan reproduksi remaja khususnya pada remaja putri untuk kesiapan menghadapi menarche.
3. Bagi Profesi Bidan Dapat memberikan informasi serta meningkatkan pelayanan kesehatan reproduksi bagi remaja khususnya remaja putri diwilayah kerjanya.
4. Peneliti selanjutnya Penggunaan media sebagai sarana penyampaian informasi kesehatan harus diperhatikan, sehingga pesan atau informasi yang ingin disampaikan dapat tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A., Joedo, P. 2003. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Binarupa Aksara: Jakarta
Direktorat Kesehatan Keluarga Dirjen Bina Kesehatan Keluarga Depkes Republik Indonesia. (2005). Pedoman Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja di
Puskesmas . Direktorat Kesehatan Keluarga Dirjen Bina Kesehatan Keluarga Notoatmodjo S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta
Notoatmodjo S. (2007). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta : Rineka Cipta