AKIBAT HUKUM JUAL BELI ORGAN GIGI UNTUK KEPERLUAN PRAKTIKUM MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI
AKIBAT HUKUM JUAL BELI ORGAN GIGI UNTUK KEPERLUAN PRAKTIKUM MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI
TESIS Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Mencapai derajat sarjana S-2 Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan diajukan Oleh Zenia Adindaputri Utomo
NIM 15. C2. 0050 kepada FAKULTAS HUKUM DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
2018
TESIS
AKIBAT HUKUM JUAL BELI ORGAN GIGI UNTUK KEPERLUAN PRAKTIKUM MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI Diajukan oleh
Zenia Adindaputri Utomo Nim 15. C2. 0050
Telah disetujui oleh: Pembimbing I Valentinus Suroto, S.H., M.Hum tanggal …………………… Pembimbing II drg. Harry Pudjo Nugroho, M.H.Kes tanggal ………………………
PENGESAHAN
Tesis disusun oleh: Nama : Zenia Adindaputri Utomo
Nim : 15. C2. 0050 Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada hari / tanggal :
Susunan Dewan Penguji Dosen Penguji: 1.
(………………………….) Valentinus Suroto, S.H., M.Hum 2.
(…………………………) drg. Harry Pudjo Nugroho, M.H.Kes
3.
(…………………………) Dr. Endang Wahyati Y., S.H., M.H. Tesis ini telah diterima sebagai satu persyaratan untuk memperoleh gelar dalam pendididkan akademik Strata 2 Magister Hukum Kesehatan
Pada hari / tanggal : (Dr. Endang Wahyati Y., S.H., M.H.)
Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini dengan judul “Akibat Hukum Jual Beli Organ Gigi Untuk Keperluan Praktikum Mahasiswa Kedokteran Gigi.” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akibat hukum jual beli organ gigi dan perlindungan hukum jual beli organ gigi kepada mahasiswa dan dokter gigi.
Akibat hukum dari jual beli organ gigi untuk keperluan praktikum ini menimbulkan hak dan kewajiban antara dokter gigi sebagai penjual dan mahasiswa sebagai pembeli. Syarat subjektif dalam perjanjian jual beli ini tidak terpenuhi sehingga dapat dimintakan pembatalan oleh pihak yang dirugikan yaitu mahasiswa kedokteran gigi. Selama tidak ada upaya hukum pembatalan dari orangtua/wali mahasiswa atau mahasiswa yang bersangkutan, maka jual beli organ gigi pascapencabutan antara mahasiswa kedokteran gigi dengan dokter tetap sah menurut hukum. Dokter gigi sebagai bezit atas gigi pascapencabutan sah untuk memberikan kepada mahasiswa dan mendapat perlindungan hukum. Mahasiswa kedokteran gigi sebagai pembeli yang mempercayai adanya bezit pada dokter gigi juga akan dilindungi oleh undang-undang.
Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan pada Program Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyelesaian tesis ini banyak mendapatkan bimbingan, pengarahan, kritik, dan saran serta masukan yang sangat bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Prof. Dr. Frederik Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., M.S., I.E.C., sebagai Rektor Universitas Katolik Soegijapranata, yang telah memberi kesempatan penulis untuk menempuh Program Magister Hukum Kesehatan.
2. Dr. Marcella Elwina Simanjuntak, S.H., Cn., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum dan Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
3. Dr. Endang Wahyati Yustina, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang sekaligus dosen penguji yang memberikan masukan dan arahan dalam tesis ini.
4. Valentinus Suroto, S.H., M. Hum., selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan bimbingan, pengarahan, masukkan kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
5. drg. Hari Pudjo Nugroho, M.H.Kes., sebagai dosen pembimbing kedua yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mendapatkan bimbingan, pengarahan, masukkan kepada penulis sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang yang sudah memberikan ilmu pengetahuan dalam aspek hukum kesehatan.
7. Para staf secretariat Program Studi Pascasarjana Magister Hukum Kesehatan Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, yang telah membantu pengurusan administrasi dalam kegiatan belajar mengajar.
8. Kedua orangtua Papa Hin dan Mama Lani, kakak Bram, Joli dan Bello yang sudah memberi semangat, dukungan kepada penulis.
9. Rekan-rekan sejawat dokter gigi dan adik-adik FKG yang sudah bersedia diwawancara demi terbentuknya tesis ini.
10. Teman-teman Magister Hukum Kesehatan angkatan 24 Universitas Kat olik
Soegijapranata Semarang, yang telah berjuang bersama-sama dalam penyelesaian studi.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari penulis sehingga tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik, saran, serta masukan membangun demi kualitas yang lebih baik. Penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan memberikan informasi, bahan pembanding, dan masukkan bagi peneliti lain yang tertarik untuk meneliti masalah sejenis, serta menambah referensi ilmu pengetahuan di bidang hukum kesehatan.
Semarang, 24 Juli 2018 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
................................................................................ xii
HALAMAN PERNYATAAN
0
2
1
1
9
2
2
6
6
3
5
5
6
9
6
6
8 BAB IV
8
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Daftar Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia …………………………43
Tabel 2. Learning Outcome Sarjana Kedokteran Gigi pada Jenjang
6 KKNI…...45 Tabel 3. Persentase Cara Mahasiswa Kedok teran Gigi Memperoleh Gigi………50
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.Grafik Jumlah Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesia Tahun 2007- 2016…………………………………………………………………………….42