Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Teknologi Informasi dengan Metode Rapid Application Development (RAD) Pada Mebel Carpentry - Unika Repository
BAB IV HASIL ANALISIS SISTEM 4.1. Tahap Investigasi Awal Pada tahap investigasi awal peneliti melakukan wawancara dengan
pemilik mebel carpentry serta melakukan observasi dan dokumentasi di mebel Carpentry guna mengetahui sistem yang sedang berjalan di mebel Carpentry juga kendala atau masalah yang dapat menghambat kemajuan mebel Carpentry.
4.2. Tahap Analisis Kelemahan Sistem
Berdasarkan kendala atau masalah yang peneliti dapatkan pada tahap investigasi awal maka dilanjutkan dengan tahap analisis kelemahan sistem, berikut adalah uraian kendala atau masalah yang terjadi pada sistem mebel Carpentry yang sedang berjalan saat ini. Peneliti menemukan bahwa pencatatan masih dilakukan secara manual seperti pencatatan transaksi pesanan klien tentu dalam hal ini dapat mengakibatkan kesalahan pencatatan (human error), data berupa nota-nota mudah rusak dan hilang karena ada kemungkinan terselip, kesulitan dalam mencari berkas karena tidak ada salinan dokumen serta berkas mudah hilang dan rusak, kurangnya keamaman dalam penyimpanan data yang berupa berkas-berkas nota.
Peneliti juga menemukan kendala atau masalah lain seperti belum adanya pencatatan yang mengatur keluar masuknya persediaan, sehingga stok bahan sistem yang mengatur persediaan yang dapat memantau stok bahan baku, masalah lain yang penulis temukan yaitu belum adanya perhitungan harga pokok produksi yang tepat.
Berikut ini adalah uraian kendala atau masalah serta usulan perbaikan yang dapat dilakukan untuk mebel Carpentry :
No Temuan Akar Masalah Usulan
1. Pencatatan masih Baik pencatatan Dengan adanya dilakukan secara penjualan, pembelian, sistem komputerisasi manual. gaji karyawan masih maka proses dilakukan secara manual pencatatan hingga sehingga kurang efisien . pelaporan lebih teratur.
2. Kurangnya Bukti-bukti nota Dengan adanya keamaman dalam disimpan secara manual sistem komputerisasi penyimpanan untuk membuat laporan maka bukti-bukti data yang berupa secara manual sehingga berkas nota dapat berkas-berkas kurang efisien. tersimpan dalam nota. database sehingga lebih aman dan tidak hilang atau rusak.
3. Belum adanya sistem persediaan.
Stok persediaan belum dapat terkontrol dengan baik dan benar, karena tidak ad sistem pengontrolnya.
Dengan adanya sistem komputerisasi maka sistem persediaan akan mengatur keluar masuknya stok persediaan.
4. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
Harga pokok belum dihitung secara benar, seperti penggunaan bahan penolong belum terlalu diperhitungkan.
Perhitungan HPP yang benar dan tepat dapat disimpan kedalam sistem komputerisasi.
Tabel 4.1. Analisis Temuan Masalah 4.3.Tahap Analisis Kebutuhan Sistem
4.3.1. Perangkat Keras (Hardware)
Untuk mendukung pengoperasian program yang diterapkan
, dengan adanya sistem komputerisasi yang baru maka mebel Carpentry
memerlukan perangkat keras atau biasa disebut hardware, perangkat keras yang diperlukan yaitu PC yang terdiri dari CPU dan layar LCD yang nanti ya akan dioperasikan oleh admin.
4.3.2. Perangkat Lunak (Software)
Program ini akan dijalankan dengan menggunakan beberapa perangkat lunak antara lain :
1. Sistem Operasi : OS Microsoft Windows XP 2.
Sistem Aplikasi : XAMPP Control Panel 3. MySQL + HeidiSQL 7.0 4. Java
4.3.3. Kebutuhan Sumber Daya Manusia (Brainware)
Sumber daya manusia atau disebut brainware merupakan individu yang terlibat langsung dalam penggunaan komputer. Sumber Daya Manusia sangat diperlukan dalam pengoperasian program. Dalam mebel Carpentry ini brainware yang dibutuhkan adalah seorang administratror.
1. Administrator
Seorang administrator memiliki hak akses untuk menghapus, mengedit dan menambah semua database master seperti master barang dan jasa, master pembelian dan penjualan, dsb. Serta menginput data seperti penerimaan order, pembelian, penjualan, dsb.
4.3.4. Komponen Sistem Informasi
Peneliti menentukan kebutuhan komponen sistem informasi yang meliputi input, proses dan output yaitu sebagai berikut:
1. Input Input yang dilakukan ke dalam sistem informasi yaitu meliputi : a.
Input master data : login, daftar supplier, daftar pelanggan, paket, item, dsb.
b.
Input transaksi : pembelian, dan penjualan.
c.
Input pembayaran : kas/transfer.
d.
Input stok opname.
e.
Input saldo awal, asset, piutang, dan beban.
2. Proses Data yang telah diinput kemudian diproses sesuai prosedur kebutuhan sistem informasi akuntansi mebel Carpentry.
a.
Proses Login Dalam proses ini, administrator harus memasukkan username dan password. Proses login hanya diketahui owner dan administrator, administrator dilarang memberikan username dan password kepada karyawan lainnya. b.
Proses Transaksi Pembelian dan Penjualan Dalam proses ini transaksi pembelian akan diproses oleh sistem dengan menambah item persediaan dan akan disimpan datanya dalam laporan pembelian. Transaksi penjualan akan mengurangi item persediaan lalu disimpandan diproses berupa laporan penjualan dan laporan keuangan.
c.
Proses Stok Opname Dalam proses stok opname yang harus dilakukan pada akhir bulan, untuk menyesuaikan jumlah persediaan yang ada di gudang dengan jumlah persediaan dalam sistem informasi atau sistem yang telah terkomputerisasi.
3. Output Output yang dihasilkan dari input data yang kemudian melalui proses sitem informasi yaitu : a.
Laporan operasional : laporan stok opname.
b.
Laporan manajerial : laporan pembelian, dan laporan penjualan c.
Laporan keuangan : laporan laba rugi dan laporan neraca.
4.3.5 Analisis Perhitungan Harga Pokok Penjualan untuk Tiap Komponen
6. Kursi Sandaran Kecil 250.000
25
10. Kursi Minimalis 800.000
40
9. Kursi Panjang 1 1.000.000
20
8. Kursi Santai 300.000
30
7. Meja Minimalis 800.000
40
Pada penelitian ini digunakan data perusahaan selama 2 bulan, dalam 2 bulan mebel carpentry menjual barang dagangannya 625 unit yang terbagi menjadi 345 unit pada bulan November dan 280 unit pada bulan desember, maka rata-rata per bulannya 313 unit rata-rata kursi yang terjual yaitu 152 unit, rata-rata meja yang terjual 132 unit, dan rata-rata paket yang terjual 27 unit. Data ini diperoleh berdasarkan hasil penjualan yang ada pada mebel carpentry.
No Barang Harga Jual Penjualan per Bulan November
5. Meja Pantai 1.200.000
15
4. Paket Meja Makan 3.000.000
30
3. Meja Taman 2.000.000
30
2. Meja Kotak-Kotak 600.000
40
1. Kursi Taman 1.000.000
20
11. Meja Taman 2.000.000
19. Paket Meja Taman 3.000.000
Tabel 4.2 Data Barang dan Penjualan15 Total 280 Sub Total 625
24. Meja Pantai 1.200.000
25
23. Kursi Minimalis 800.000
30
22. Meja Taman 2.000.000
40
21. Meja Minimalis 800.000
20
20. Meja Balok-Balok 2.000.000
15
20
25
18. Kursi Taman 1.000.000
15
17. Paket Meja Tamu 2 1.800.000
25
16. Kursi Panjang 1 1.000.000
30
15. Kursi Sandaran Lengkung 350.000
10
14. Paket Meja Tamu 1 3.200.000
35
13. Kursi Panjang 2 800.000
30 Total 345 Desember
12. Kursi Panjang 2 800.000
Perhitungan rata-rata per bulan produk yang terjual :
345 unit terdiri dari 195 unit kursi, 135 unit meja, dan 15 unit paket.
Bulan Desember: 280 unit terdiri dari 110 unit kursi, 130 unit meja, dan 40 unit paket.
Rata-rata unit terjual per bulan : 345 unit + 280 unit= 313 unit
2 Rata-rata unit kursi yang terjual per bulan : 195 unit + 110 unit = 153 unit
2 Rata-rata unit meja yang terjual per bulan : 135 unit + 130 unit= 133 unit
2 Rata-rata unit paket yang terjual per bulan : 15 unit + 40 unit = 27 unit
2 Total rata-rata jam produksi dalam sebulan untuk semua jenis produk : (153 kursi X 1,5 jam) + (133 meja X 2,5 jam) + (27 paket X 3 jam ) = 644 jam Berikut merupakan perhitungan pada alokasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Alokasi Tenaga Kerja Langsung : Tenaga Kerja Langsung
10X1.500.000 = Rp 15.000.000
10X1.500.000 = Rp 15.000.000
5X1.500.000 = Rp 7.500.000 Rp 37 .500.000
Total Rata-Rata Jam Terjual 644 Jam BTKL per Jam Rp 58.230
Alokasi per jenis produk dalam unit : Jenis Jam yang BTKL/Jam BTKL/Unit dibutuhkan/Unit (Jam yang dibutuhkan/unit X BTKL/Jam) Kursi @1,5 Jam Rp 58.230 Rp 87.345/Unit Meja @2,5 Jam Rp 58.230 Rp 145.575/Unit Paket @3Jam Rp 58.230 Rp 174.690/Unit
BTKL atau biaya tenaga kerja langsung didapatkan dari gaji karyawan yang bersentuhan langsung dengan proses pembuatan mebel di gudang seperti pengrajin, bagian finishing, dan bagian packagaing, dengan masing-masing gaji untuk pengrajin Rp 1.500.000,00 mebel Carpentry memiliki 10 pengrajin, untuk bagian finishing Rp 1.500.000,00 mebel Carpentry memiliki 10 orang yang bekerja di bagian finishing, dan untuk bagian packaging Rp 1.500.000,00 mebel Carpentry memiliki 5 orang untuk bagian packaging.Biaya Tenaga Langsung diperoleh dari gaji karyawan yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Biaya Overhead untuk barang di mebel Carpentry meliputi, biaya gaji QC, biaya listrik, biaya penyusutan peralatan, biaya penyusutan bangunan, dan biaya penyusutan kendaraan.
Biaya Gaji QC 1. Biaya Gaji QC/Bulan Rp 1.900.000 Jam Kerja 1 Bulan
644 Biaya Gaji QC /Jam
2.950
- Biaya Gaji QC/Jam = 1.900.000= 2.950/jam
644 Alokasi per jenis produk dalam unit : Jenis Jam yang dibutuhkan/Unit
Biaya Gaji QC/Jam
Biaya Gaji QC/Unit (Jam yang dibutuhkan/unit X Biaya Gaji QC/Jam)
Kursi @1,5 Jam Rp 2.950 Rp 4.425/Unit Meja @2,5 Jam Rp 2.950 Rp 7.375/Unit Paket @3Jam Rp 2.950 Rp 8.850/Unit 2.
Biaya Listrik Perhitungan Biaya Overhead (BOP) listrik didasarkan pada jam kerja.
Nama BOP BOP Sesungguhnya
Total Jam Produksi per bulan untuk semua jenis produk
Biaya Listrik/Jam
Biaya Listrik Rp 1.700.000 644 jam 2.640/jam
- Biaya Listrik/Jam = 1.700.000= 2.640/jam
Alokasi per jenis produk dalam unit : Jenis Jam yang Biaya Biaya Listrik/Unit (Jam yang dibutuhkan/Unit Listrik/Jam dibutuhkan/unit X Biaya Listrik/Jam) Kursi @1,5 Jam Rp 2.640 Rp 3.960/Unit Meja @2,5 Jam Rp 2.640 Rp 6.600/Unit Paket @3Jam Rp 2.640 Rp 7.920/Unit
3. Biaya Penyusutan Peralatan Mebel Carpentry Harga perolehan dari peralatan adalah Rp 25.000.000,00 tanpa nilai residu.
Kemudian umur ekonomis peralatan adalah selama 5 tahun. Penyusutan menggunakan metode garis lurus, dan ditemukan nilai penyusutan per bulannya adalah Rp 718.056,00. Perhitungannya adalah sebagai berikut : No Nama Peralatan NB UE Penyusutan per Penyusutan per
Tahun Bulan
1. Mesin Serut Kayu 20.000.000 10 2.000.000 166.667
2. Mesin Gergaji 27.000.000 10 2.700.000 225.000
3. Mesin Amplas 25.000.000 10 2.500.000 208.333
4. Bor 4.000.000 10 800.000 66.667
5. Tatahan 1-7 cm 2.500.000 5 500.000 41.667
6. Palu 350.000 3 116.667 9.722 Total penyusutan peralatan untuk 1 bulan = 718.056 erhitungan Biaya Overhead (BOP) penyusutan peralatandidasarkan pada jam kerja.
Nama BOP BOP Sesungguhnya
Total Jam Produksi per bulan untuk semua jenis produk
Biaya Penyusutan/Jam
Biaya penyusutan Peralatan
Rp 718.056 644 jam 1.115/jam
- Biaya Penyusutan/Jam = 718.056 = 1.115/jam
644 Alokasi per jenis produk dalam unit :
Jenis Jam yang dibutuhkan/Unit BiayaPenyusutan/Jam BiayaPenyusutan/Unit
(Jam yang dibutuhkan/unit X BiayaPenyusutan/Jam)
Kursi @1,5 Jam Rp 1.115 Rp 1.673/Unit Meja @2,5 Jam Rp 1.115 Rp 2.788/Unit
4. Biaya Penyusutan Bangunan Mebel Carpentry Untuk penyusutan bangunan mebel carpentry menggunakan metode garis lurus. Harga perolehan untuk bangunan mebel carpentry adalah Rp
250.000.000, dengan nilai residu 30.000.000 dan masa manfaat selama 20 tahun.Alokasi biaya penyusutan bangunan pada mebel Carpentry dilakukan berdasarkan jumlah jam penjualan rata-rata per bulan. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Nilai Bangunan 250.000.000 Nilai Residu 30.000.000 UE 20 tahun Penyusutan per tahun 11.000.000 Penyusutan per bulan 916.667
Biaya Penyusutan per jam 142
- Biaya Penyusutan/Jam = 916.667= 142/jam
644 Jenis Jam yang dibutuhkan/Unit BiayaPenyusutan/Jam BiayaPenyusutan/Unit
(Jam yang dibutuhkan/unit X Biaya Penyusutan/Jam)
Kursi @1,5 Jam Rp 142 Rp 213/Unit Meja @2,5 Jam Rp 142 Rp 355/Unit Paket @3Jam Rp 142 Rp 426/Unit
5. Biaya Penyusutan Kendaraan Mebel carpentry memiliki sebuah kendaraan berupa kontainer dengan nilai perolehan 375.000.000 dengan nilai residu 100.00.000, umur ekonomis 20 tahun.
Biaya penyusutan kendaraan pada mebel Carpentry dihitung menggunakan metode garis lurus. Alokasi biaya penyusutan kendaraan pada mebel Carpentry dilakukan berdasarkan jumlah jam penjualan rata-rata per bulan. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
Nilai Kendaraan 375.000.000 Nilai Residu 100.000.000 UE 20 tahun Penyusutan per tahun 13.750.000
Penyusutan per bulan 1.145.833 Biaya Penyusutan per jam 1.779
- Biaya Penyusutan/Jam = 1.145.833 = 1.779/jam
644 Alokasi per jenis produk dalam unit :
Jenis Jam yang dibutuhkan/Unit BiayaPenyusutan/Jam BiayaPenyusutan/Unit
(Jam yang dibutuhkan/unit X BiayaPenyusutan/Jam)
Kursi @1,5 Jam Rp 1.779 Rp 2.669/Unit Meja @2,5 Jam Rp 1.779 Rp 4.448/Unit Paket @3Jam Rp 1.779 Rp 5.337/Unit
4.3.5.1. Menentukan Harga Persediaan Bahan Baku dan Penolong
Peneliti melakukan perhitungan untuk komponen persediaan bahan baku dan penolong yang digunakan oleh mebel Carpentry, untuk memudahkan perhitungan mka penulis mengunaka satuan yang digunakan dalam mebel Carpentry.
Berikut adalah tabel bahan baku dan bahan penolong dengan satuan yang digunakan :
No. Keterangan Satuan Harga
1. Kayu kubik 90.000.000
2. Amplas 80 m 11.000
3. Amplas 180 m 11.000
4. Amplas 240 m 11.000
5. Lem Epoxy kg 90.000
6. Kertas Packaging m 8.000
7. Tali Rafia m
85
8. Sekrup 6 pcs 200
9. Sekrup 7 pcs 300
10. Sekrup 8 pcs 350
Tabel 4.4 Bahan Baku dan Bahan Penolong4.3.5.2. Perhitungan Harga Pokok Penjualan Tiap Menu
Setelah perhitungan dasar bahan baku dan bahan penolong dilakukan maka harga pokok penjualan dapat dihitungan dengan cara menambahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead yang dihitung berdasarkan kebutuhan per produksinya.
1. Kursi Taman
Tabel 4.5 Perhitungan HPP Kursi Taman
Kursi Taman Jumlah
Bahan Baku :250.560 Kayu 0.02784X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,125X11.000 1.375 Amplas 180 0,125X11.000 1.375 Amplas 240 0,125X11.000 1.375 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 2,5X8000 20.000 Tali Rafia 7X85 595 Sekrup no 6 4X200 800
28.220
Total Bahan Pembantu Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
2. Kursi Panjang 1
Tabel 4.6 Perhitungan HPP Kursi Panjang 1 Kursi Panjang 1 Jumlah Bahan Baku :565.740 Kayu 0,06286X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,125X11.000 1.375 Amplas 180 0,125X11.000 1.375 Amplas 240 0,125X11.000 1.375 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 2X8.000 16.000 Tali Rafia 5X85 425 Sekrup no 7 4X300 1.200
24.450
Total Bahan Pembantu Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
3. Kursi Panjang 2
Tabel 4.7 Perhitungan HPP Kursi Panjang 2
Kursi Panjang 2 Jumlah
406.530
Bahan Baku :
Kayu 0,04517X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,125X11.000 1.375 Amplas 180 0,125X11.000 1.375 Amplas 240 0,125X11.000 1.375 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 3X8.000 24.000 Tali Rafia 7X85 595 Sekrup no 6 6X200 1.200
29.870
Total Bahan Pembantu Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
4. Kursi Minimalis
Tabel 4.8 Perhitungan HPP Kursi Minimalis
Kursi Minimalis Jumlah
Bahan Baku :560.520 Kayu 0,06228X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,16X11.000 1.760 Amplas 180 0,16X11.000 1.760 Amplas 240 0,16X11.000 1.760 Lem Epoxy 0,05X90.000 4.500 Kertas Packaging 2,5X8.000 20.000 Tali Rafia 4X85 340
Total Bahan Pembantu 30.120 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
HPP 690.925
5. Kursi Sandaran Kecil
Tabel 4.9 Perhitungan HPP Kursi Sandaran Kecil
Kursi Sandaran Kecil Jumlah
75.834
Bahan Baku :
Kayu 0,008426 X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,1X11.000 1.100 Amplas 180 0,1X11.000 1.100 Amplas 240 0,1X11.000 1.100 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 1,5X8.000 12.000 Tali Rafia 2,5X85 213
Total Bahan Pembantu 18.213 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
HPP 194.332
6. Kursi Santai
Tabel 4.10 Perhitungan HPP Kursi Santai
Kursi Santai Jumlah
81.972
Bahan Baku :
Kayu 0,009108X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,1X11.000 1.100 Amplas 180 0,1X11.000 1.100 Amplas 240 0,1X11.000 1.100 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 1,5X8.000 12.000 Tali Rafia 3,5X85 296
Total Bahan Pembantu 18.296 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
HPP 200.553
7. Kursi Sandaran Lengkung
Tabel 4.11 Perhitungan HPP Kursi Sandaran Lengkung Kursi Sandaran Lengkung Jumlah172.692
Bahan Baku :
Kayu 0,019188X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 87.345 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,1X11.000 1.100 Amplas 180 0,1X11.000 1.100 Amplas 240 0,1X11.000 1.100 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 1,5X8.000 12.000 Tali Rafia 3X85 255
Total Bahan Pembantu 18.255 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 4.425 Listrik
3.960 Biaya Penyusutan Peralatan 1.673 Biaya Penyusutan Bangunan 213 Biaya Penyusutan Kendaraan 2.669
Total Biaya Overhead
12.940
HPP 291.232
8. Meja Taman
Tabel 4.12 Perhitungan HPP Meja Taman
Meja Taman Jumlah
808.650
Bahan Baku :
Kayu 0,08985X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 145.575 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,25X11.000 2.750 Amplas 180 0,25X11.000 2.750 Amplas 240 0,25X11.000 2.750 Lem Epoxy 0,05X90.000 4.500 Kertas Packaging 4X8.000 32.000 Tali Rafia 7X85 595 Sekrup no 7 6x300 1.800
Total Bahan Pembantu 47.145 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 7.375 Listrik
6.600 Biaya Penyusutan Peralatan 2.788 Biaya Penyusutan Bangunan 355 Biaya Penyusutan Kendaraan 4.448
Total Biaya Overhead
21.566
9. Meja Balok-Balok
Tabel 4.13 Perhitungan HPP Meja Balok-Balok
Meja Balok-Balok Jumlah
988.200
Bahan Baku :
Kayu 0.1098X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 145.575 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,25X11.000 2.750 Amplas 180 0,25X11.000 2.750 Amplas 240 0,25X11.000 2.750 Lem Epoxy 0,025X90.000 2.250 Kertas Packaging 2X8.000 16.000 Tali Rafia 7X85 595 Sekrup no 8 2x350 700
27.795
Total Bahan Pembantu Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 7.375 Listrik
6.600 Biaya Penyusutan Peralatan 2.788 Biaya Penyusutan Bangunan 355 Biaya Penyusutan Kendaraan 4.448
Total Biaya Overhead
21.566
HPP 1.183.136
10. Meja Kotak 2
Tabel 4.14 Perhitungan HPP Meja Kotak 2
Meja Kotak 2 Jumlah
321.300
Bahan Baku :
Kayu 0,0357X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 145.575 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,125X11.000 1.375 Amplas 180 0,125X11.000 1.375 Amplas 240 0,125X11.000 1.375 Lem Epoxy 0,03X90.000 2.700 Kertas Packaging 2X8.000 16.000 Tali Rafia 4X85 340
Total Bahan Pembantu 23.165 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 7.375 Listrik
6.600 Biaya Penyusutan Peralatan 2.788 Biaya Penyusutan Bangunan 355 Biaya Penyusutan Kendaraan 4.448
Total Biaya Overhead
21.566
HPP 511.606
11. Meja Pantai
Tabel 4.15 Perhitungan HPP Meja Pantai
Meja Pantai Jumlah
542.700
Bahan Baku :
Kayu 0,0603X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 145.575 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,25X11.000 2.750 Amplas 180 0,25X11.000 2.750 Amplas 240 0,25X11.000 2.750 Lem Epoxy 0,05X90.000 4.500 Kertas Packaging 4X8.000 32.000 Tali Rafia 7X85 595 Sekrup no 6 4x200 1.200
46.545
Total Bahan Pembantu Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 7.375 Listrik
6.600 Biaya Penyusutan Peralatan 2.788 Biaya Penyusutan Bangunan 355 Biaya Penyusutan Kendaraan 4.448
Total Biaya Overhead
21.566
12. Meja Minimalis
Tabel 4.16 Perhitungan HPP Meja Minimalis
Meja Minimalis Jumlah
Bahan Baku :365.940 Kayu 0,04066x9.000.000
145.575
Biaya Tenaga Kerja Langsung Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,25X11.000 2.750 Amplas 180 0,25X11.000 2.750 Amplas 240 0,25X11.000 2.750 Lem Epoxy 0,05X90.000 4.500 Kertas Packaging 3X8.000 24.000 Tali Rafia 5X85 425
Total Bahan Pembantu 37.175 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 7.375 Listrik
6.600 Biaya Penyusutan Peralatan 2.788 Biaya Penyusutan Bangunan 355 Biaya Penyusutan Kendaraan 4.448
Total Biaya Overhead
21.566
HPP 570.256
13. Paket Meja Makan
Tabel 4.17 Perhitungan HPP Paket Meja Makan
Paket Meja Makan Jumlah
1.111.986
Bahan Baku :
Kayu 0,123554X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 174.690 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,65X11.000 7.150 Amplas 180 0,65X11.000 7.150 Amplas 240 0,65X11.000 7.150 Lem Epoxy 0,17X90.000 15.300 Kertas Packaging 8X8.000 64.000 Tali Rafia 12X85 1.020
107.770
Total Bahan Pembantu Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 8.850 Listrik
7.920 Biaya Penyusutan Peralatan 3.345 Biaya Penyusutan Bangunan 426 Biaya Penyusutan Kendaraan 5.337
Total Biaya Overhead
25.878
14. Paket Meja Taman
Tabel 4.18 Perhitungan HPP Paket Meja Taman
Paket Meja Taman Jumlah
1.309.770
Bahan Baku :
Kayu 0,14553X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 174.690 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,5X11.000 5.500 Amplas 180 0,5X11.000 5.500 Amplas 240 0,5X11.000 5.500 Lem Epoxy 0,11X90.000 9.900 Kertas Packaging 8X8.000 64.000 Tali Rafia 15X85 1.275 Sekrup no 6 8X200 1.600 Sekrup no 7 6X300 1.800
Total Bahan Pembantu 93.800 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 8.850 Listrik
7.920 Biaya Penyusutan Peralatan 3.345 Biaya Penyusutan Bangunan 426 Biaya Penyusutan Kendaraan 5.337
Total Biaya Overhead
25.878
15. Paket Meja Tamu 1
Tabel 4.19 Perhitungan HPP Paket Meja Tamu 1
Paket Meja Tamu 1 Jumlah
2.608.020
Bahan Baku :
Kayu 0,28978X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 174.690 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,89X11.000 9.790 Amplas 180 0,89X11.000 9.790 Amplas 240 0,89X11.000 9.790 Lem Epoxy 0,25X90.000 22.500 Kertas Packaging 8X8.000 64.000 Tali Rafia 12X85 1.020
Total Bahan Pembantu 116.890 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 8.850 Listrik
7.920 Biaya Penyusutan Peralatan 3.345 Biaya Penyusutan Bangunan 426 Biaya Penyusutan Kendaraan 5.337
Total Biaya Overhead
25.878
16. Paket Meja Tamu 2
Tabel 4.20 Perhitungan HPP Paket Meja Tamu 2
Meja Tamu 2 Jumlah
706.644
Bahan Baku :
Kayu 0,078516X9.000.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 174.690 Bahan Pembantu :
Amplas 80 0,45X11.000 4.950 Amplas 180 0,45X11.000 4.950 Amplas 240 0,45X11.000 4.950 Lem Epoxy 0,15X90.000 13.500 Kertas Packaging 6X8.000 48.000 Tali Rafia12X85 1.020 Sekrup no 6 4X200 800
Total Bahan Pembantu 78.170 Alokasi Biaya Overhead :
Biaya QC 8.850 Listrik
7.920 Biaya Penyusutan Peralatan 3.345 Biaya Penyusutan Bangunan 426 Biaya Penyusutan Kendaraan 5.337
Total Biaya Overhead
25.878
4.4 Desain Interface
4.4.1. Form Login
Form login digunakan untuk masuk ke dalam sistem terkomputerisasi yang telah dibuat, untuk masuk ke program user harus mengisi userename dan password. Lalu tekan tombol login, lalu muncul message welcome admin, klik ok maka menu utama akan terlihat.
Gambar 4.1 Form Login4.4.2. Form Utama
Pada tampilan form utama menampilkan beberapa menu yang nantinya digunakan dalam pengoperasian program, menu yang ada yaitu file, master data, data laporan, proses beli, dan proses jual.
Gambar 4.2 Form Menu Utama4.4.3. Form Master No Akun
Form master no akun digunakan untuk menginput no akun yang digunakan dengan cara mengisikan no akun, nama, dan keterangan.
Gambar 4.3 Form Master No Akun4.4.4. Form Saldo Kas & Bank
Form saldo kas dan bank digunakan untuk menginput data saldo pada kas dan bank yang berfungsi dalam pengelolan aset lancar. Form saldo dan kas terdiri dari pengisian kode, nama, dan saldo. Form ini berisikan cara pembayaran pembelian ataupun penjualan.
Gambar 4.4 Form Saldo Kas & Bank4.4.5. Form Master Data Barang dan Jasa
Master barang dan jasa digunakan untuk menginput barang apa saja yang diproduksi oleh mebel Carpentry, lalu bahan-bahan yang digunakan untuk membuat mebel, serta perlengkapan yang dipakai oleh mebel Carpentry. Form data jenis terdapat pada menu Master Data>Master Barang dan Jasa master barang dan jasa terdiri dari :
Kode : Pengisian kode dilakukan dengan diawali huruf depan komponen yang akan diinput, seperti contoh meja maka kode diawali huruf M, lalu diikuti dengan penomoran dengan melanjutkan angka sebelumnya, seperti contoh untuk kode meja
Pengkodean ini berlaku untuk semua komponen yang akan diinput pada form master barang dan jasa. Nama : Pengisian nama dilakukan dengan menginput nama komponen yang diinginkan.
Satuan : Pengisian satuan dilakukan dengan menginput satuan per komponen, seperti contoh piece untuk produk meja, kursi, liter untuk satuan bahan lem, dsb.
Jumlah : Jumlah diisikan saat pertama kali penginputan apabila perusahaan memiliki persediaan produk/bahan/dsb saat itu. Harga jual : Pengisian harga jual dilakukan pada penginputan produk yang akan dijual oleh perusahaan seperti contoh sebuah meja bundar seharga Rp 1.000.000,00.
Harga beli : Pengisian harga beli dilakukan pada penginputan bahan atau peralatan yang diperlukan. Jenis : Pengisian jenis dilakukan dengan memilih produk apabila menginput produk yang dijual oleh mebel Carpentry, memilih bahan jadi/komponen apabila menginput bahan baku dan bahan penolong yang digunakan mebel Carpentry, memilih perlengkapan apabila menginput perlengkapan.
Paket : Apabila jenis yang dipilih produk maka paket yang dipilih paket produk, sedangkan untuk jenis bahan jadi/komponen dan perlengkapan paket yang dipilih pakai stok.
-masing produk atau komponen min stoknya adalah 0.
Gambar 4.5 Form Master Data Barang dan Jasa4.4.6. Form Master Jenis
Form master jenis digunakan untuk menginput data jenis yang digunakan pada form barang dan jasa. Input form dengan menginput nama lalu klik simpan. Untuk mengedit klik tombol edit lalu ubah, jika ingin menghapus klik tombol hapus.
Gambar 4.6 Form Master Jenis4.4.7. Form Master Paket
Form master paket digunakan untuk menginput komponen yang digunakan dalam pembuatan mebel, sebagai contoh missal sebuah meja taman membutuhkan yang dibutuhkan. Form master paket juga menjadi acuan dalam pengurangan persediaan bahan apabila ada transaksi penjualan. Form master paket terdiri dari pengisian kode paket, kode komponen, dan qty komponen.,
Gambar 4.7 Form Master Paket4.4.8. Form Master Data Supplier
Form masterdata supplier digunakan untuk menginput data supplier yang digunakan oleh mebel Carpentry, dengan mengisikan kode supplier dengan pengkodean diawali oleh huruf S , nama supplier, alamat, telepon, keterangan dan titipan jika ada. Form ini akan berhubungan dengan pembelian persediaan.
Gambar 4.8 Form Master Data Supplier4.4.9. Form Master Data Pelanggan
Form master data pelanggan digunakan untuk menginput data pelanggan dengan mengisikan nama pelanggan, alamat, serta nomor telepon, form master pelanggan akan berhubungan apabila ada transaksi penjualan barang.
Gambar 4.9 Form Master Data Pelanggan4.4.10. Form Master Aset Tetap
Form master aset tetap digunakan untuk menginput aset apa saja yang dimiliki oleh perusahaan, dengan mengisikan no akun aktiva, no akun depresiasi, dan nominal aktiva, untuk mengisikan depresiasi per bulannya maka user mengklik tombol depresiasi yang ada disebelah kanan pada baris aktiva yang akan didepresiasi. Form master aset tetap akan berhubungan dengan neraca mebel Carpentry.
Gambar 4.10 Form Master Aset Tetap4.4.11. Form Master Hutang Awal
Form hutang awal digunakan untuk menginput hutang awal yang dimiliki mebel Carpentry sebelum sistem yang baru diterapkan. Form master hutang awal terdiri dari pengisian no faktur, nama, nominal, dan tanggal. Isi no faktur yang digunakan sebelum menggunakan sistem yang baru, nama, nominal, dan tanggal, lalu klik simpan.Untuk melunasi hutang awal pilih no faktur yang akan dilunasi lalu klik pelunasaan pada kolom proses.
Gambar 4.11 Form Master Hutang Awal4.4.12. Form Master Piutang Awal
Form hutang awal dCigunakan untuk menginput piutang awal yang dimiliki oleh mebel Carpentry. Form master piutang awal terdiri dari pengisian no faktur,nama, nominal, dan tanggal. Isi no faktur yang digunakan sebelum menggunakan sistem yang baru, nama, nominal, dan tanggal, lalu klik simpan.
Untuk melunasi piutang awal pilih no faktur yang akan dilunasi lalu klik pelunasaan pada kolom proses.
Gambar 4.12 Form Master Piutang Awal4.4.13. Form Neraca Awal
Form ini digunakan untuk mencari periode laporan neraca yang diinginkan. Pilih periode tanggal yang diinginkan kemudian tekan Cari. Untuk melihat print view laporan neraca tekan Print.
Gambar 4.13 Form Neraca Awal4.4.14. Form Pengeluaran Perlengkapan
Form pengeluaran perlengkapan digunakan untuk menginput data apabila perlengkapan telah dipakai. Form master pengeluaran perlengkapan terdiri dari pengisian kode barang, nama barang, jumlah, dan harga. Sebagai contoh yang termasuk perlengkapan yaitu amplop, klip, kertas, lem, dan barang yang habis pakai lainnya.
Gambar 4.14 Form Pengeluaran Perlengkapan4.4.15. Form Transaksi Beban
Form master beban digunakan untuk menginput beban-beban apa saja yang dikeluarkan oleh mebel Carpentry dalam suatu periode tertentu, yang nantinya akan masuk dalam laporan laba rugi. Form master beban-beban terdiri dari pengisian no akun, nama beban, nominal, dan tanggal pengeluaran beban.
Gambar 4.15 Form Transaksi Beban4.4.16. Form Pembelian
Form pembelian digunakan untuk menginput proses transaksi pembelian kepada supplier. Proses transaksi pembelian terdiri dari : Kode Supplier :Untuk mengisi kode supplier maka perlu dilakukan pengisian pada master supplier sehingga user dapat memilih nama supplier. Input data kode supplier dengan mengklik kotak di samping form.
Kode Barang :Untuk mengisi kode barang maka perlu dilakukan pengisian pada master barang dan jasa sehingga user dapat memilih nama item yang akan dibeli. Input data kode barang dengan mengklik kotak di samping form.
Nama barang akan muncul secara otomatis setelah user mengklik kode barang.
Jumlah : Jumlah diisikan sebesar jumlah barang yang akan dibeli. Harga Beli : Isikan harga beli barang yang ingin dibeli. Lalu klik tombol tambah, dan tombol simpan pada kiri bawah form. Kemudian akan muncul metode pembayaran serta invoice yang harus dilunasi Apabila barang yang dibeli lebih dari 1 jenis maka ulangi langkah tersebut, jika data barang yang ingin dibeli telah terinput semua maka klik tombol simpan, kemudian akan muncul metode pembayaran dan invoice, apabila barang yang dibeli lebih dari 1 jenis invoice yang keluar akan menjadi satu transaksi.
Gambar 4.16. Form PembelianForm pelunasaan pembelian digunakan untuk melunasi pembelian kepada supplier. Pada proses pelunasaan, user memilih nama ssupplier lalu masukan no faktur yang akan dibayarkan, setelah memasukan no faktur yang akan dibayarkan
user dapat memilih metode pembayaran, yaitu melalui kas apabali dibayar secara
langsung atau melalui bank BCA via transfer, kemudian klik ok maka akan muncul jumlah uang yang akan dibayarkan lalu klik ok.
Gambar 4.17 Form Pelunasaan PembelianGambar 4.18 Metode Pelunasaan PembelianGambar 4.19 Jumlah Pelunasan Pembelian4.4.17. Form Penjualan Form penjualan digunakan untuk menginput proses transaksi penjualan.
Proses transaksi penjualan terdiri dari : Data Pelanggan :Untuk mengisi data pelanggan maka perlu dilakukan pengisian pada master pelanggan sehingga user dapat memilih nama pelanggan. Input data kode supplier dengan mengklik kotak di samping form.
Kode Barang : Untuk mengisi kode barang maka perlu dilakukan pengisian pada master barang dan jasa sehingga user dapat memilih nama item yang akan dibeli. Input data kode barang dengan mengklik kotak di samping form.
Nama barang akan muncul secara otomatis setelah user memasukan kode
Jumlah Jual : Jumlah diisikan sebesar jumlah barang yang akan dijual. Harga Jual : Isikan harga jual barang yang akan dijual. Lalu klik tombol tambah, dan tombol order pada bawah form. Kemudian akan muncul metode pembayaran serta invoice yang harus dilunasi oleh pelanggan.
Apabila barang yang dijual kepada pelanggan lebih dari 1 jenis maka ulangi langkah tersebut, jika data barang yang akan dijual telah terinput semua maka klik tombol simpan, kemudian akan muncul metode pembayaran dan invoice, apabila barang yang terjual lebih dari 1 jenis invoice yang keluar akan menjadi satu transaksi.
Gambar 4.20 Form PenjualanProses produksi berjalan saat adanya transaksi penjualan, dimana setiap barang yang akan dijual memiliki bill of material yang terdiri dari bahan/komponen per itemnya yang tersimpan dalam master paket. Sehingga setiap barang yang dipesan oleh customer melalui proses penjualan otomatis akan memotong stok bahan.
4.4.18. Form Pelunasaan Penjualan
Form pelunasan penjualan digunakan apabila ada pelunasaan dari pelanggan. Pada proses pelunasaan penjualan, user memilih no faktur yang akandilunasi oleh pelanggan, setelah memilih no faktur yang akan dilunasiuser dapat memilih metode pembayaran, yaitu melalui kas apabali dibayar secara langsung atau melalui bank BCA via transfer, kemudian klik ok maka akan muncul form jumlah uang yang akan dilunasi lalu klik ok.
Gambar 4.21 Form Pelunasan PenjualanGambar 4.22 Metode Pelunasan PenjualanGambar 4.23 Jumlah Pelunasan Penjualan4.4.19. Form Opname
Form master opaname diisikan pada akhir bulan, untuk menghitung fisik persediaan yang sebenarnya dengan jumlah persediaan dalam sistem informasi atau sistem yang telah terkomputerisasi. Stok opname ini berfungsi apabila ada barang yang hilang, dicuri,dsb perusahaan dapat mengetahuinya. Form master opname terdiri dari :
Tanggal : Input tanggal setiap akhir bulan. Kode Barang:Masukan kode barang dengan cara klik enter kemudian pilih barang yang akan di stok opname.
Jumlah : Jumlah diisikan stok barang yang ada pada perusahan, sebagai contoh kayu pada sistem tercatat 10 kubik tetapi di gudang tercatat 9 kubik, maka kolom jumlah diisikan 9 kubik, sehingga pada sistem akan terlihat selisihnya.
Harga : Harga akan muncul secara otomatis.
Gambar 4.24 Form Opname4.4.20. Laporan Pembelian
Laporan pembelian menunjukan pembelian yang telah terjadi pada mebel Carpentry.
Gambar 4.25 Laporan Pembelian4.4.21. Laporan Penjualan
Laporan penjualan menunjukan penjualan yang telah terjadi pada mebel Carpentry, laporan ini dapat membantu mebel Carpentry untuk menentukan barang apa saja yang paling diminati oleh pelanggan.
Gambar 4.26 Laporan Penjualan4.4.22. Laporan Persediaan
Laporan persediaan digunakan untuk menunjukan saldo persediaan akhir sesuai dengan periode yang diinginkan. Laporan persediaan menunjukan angka persediaan awal pembelian, penjual, dan persediaan akhir pada periode tersebut. Pembelian dan penjualan berisikan transaksi selama satu periode tersebut, persediaan akhir didapat dari persediaan awal ditambah pembelian kemudian dikurangi penjualan.
Gambar 4.27 Laporan Persediaan4.4.23. Laporan Jurnal
Gambar 4.28 Jurnal Umum4.4.24. Laporan Laba Rugi
Gambar 4.29 Laporan Laba Rugi4.4.25. Laporan Neraca
Gambar 4.30 Laporan Neraca4.4.26. Laporan Perubahan Modal
Gambar 4.31 Laporan Perubahan Modal4.4.27.Laporan Arus Kas
Gambar 4.32 Laporan Arus Kas4.5 Desain Database
2. Tabel Tb_Akun
255
4. Keterangan Varchar
3. Nama Varchar 255
2. No_Akun Varchar 255
11
1. Id_transaksi Int
No. Nama Field Type Size
Tabel 4.22 Tabel Tb_Akun1. Tabel Tb_Aktiva
Tabel 4.21 Tabel Tb_Aktiva5. Nominal Double
4. Keterangan Varchar 255
11
3. Akun_Dep Int
11
2. Akun Int
11
1. Id_transaksi Int
No. Nama Field Type Size
6. Depresiasi Double
3. Tabel Tb_Beban
No. Nama Field Type Size
11
1. Id_transaksi Int
No. Nama Field Type Size
Tabel 4.25 Tabel Tb_Jenis5. Tabel Tb_Jenis
4. Tanggal Datetime
3. Kekurangan Double
2. Nominal Double
1. No_faktur Varchar 255
Tabel 4.24 Tabel Tb_Hutang_AwalTabel 4.23 Tabel Tb_Beban4. Tabel Tb_Hutang_Awal
5. Tanggal Date
4. Nominal Double
3. Nama Varchar 255
11
2. Akun Int
11
1. Id_beban Int
No. Nama Field Type Size
2. Nama Varchar 255
6. Tabel Tb_Laba_Awal
11
3. Nama Varchar 255
2. Username Varchar 255
1. Kode Varchar 255
No. Nama Field Type Size
Tabel 4.28 Tabel Tb_Master8. Tabel Tb_Master
3. Tanggal_log Datetime
2. Nominal Double
1. Id_transaksi Int
Tabel 4.26 Tabel Tb_Laba_AwalNo. Nama Field Type Size
Tabel 4.27 Tabel Tb_Log7. Tabel Tb_Log
4. Tanggal Datetime
3. Nominal Double
2. Saldo Varchar 255
11
1. Id_transaksi Int
No. Nama Field Type Size
4. Satuan Varchar 255
5. Jenis Int
14. Pakaistok Varchar 255
5. Harga Double
4. Selisih Float
3. Stok Float
2. Kode Varchar 255
11
1. Id_transaksi Int
No. Nama Field Type Size
Tabel 4.29 Tabel Tb_Opname9. Tabel Tb_Opname
13. Assembly Varchar 255
11
12. Tanggal Varchar 255
11. Minstok Float
10. Hargaawal Double
11
9. Stokawal Int
8. Harga_beli Double 9,2
7. Harga Double
11
6. Jumlah Int
6. Tanggal Datetime
10. Tabel Tb_Pelanggan
No. Nama Field Type Size
6. Hutang_awal Double
5. Diskon Double
4. Total_transaksi Double
3. Username Varchar 255
2. Kode_supplier Varchar 255
1. No_faktur Varchar 255