POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS- TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

  

POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN

DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS-

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

  

Studi Kasus pada

Perusahaan Tembaga dan Kuningan “MUDA TAMA” Desa Tumang,

Cepogo, Kabupaten Boyolali

Skripsi

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Wulan Ayu Mandasia Rasi Usfal

  Melambung jauh ter bang tinggi ber sama mimpi. Tenggelam dalam lautan emosi Setelah aku sadar dir i, Kau tlah jauh per gi Tinggalkan aku dalam mimpi yang tiada ber tepi Setiap orang pasti mempunyai mimpi, Yang harus dilakukan hanyalah Bangun.., Dan Kejar mimpi itu...

  Yogya, 15 Desember 2006 TERUNTUK: Gusti Yesus Kristus Papa & Mama

  Kel. Mikael Soeharsono Hadi Saputro Kel. Alloysius Abatan Usfal Sahabat-Sahabatku

&

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 22 Desember 2006 Penulis Wulan A. M. R Usfal

  

ABSTRAK

POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN

DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL,

TEKNIS-TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN

  

Studi Kasus pada

Perusahaan Tembaga dan Kuningan “MUDA TAMA” Desa Tumang,

Cepogo, Kabupaten Boyolali

Wulan Ayu Mandasia Rasi Usfal

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2006

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi industri kecil Tembaga

dan Kuningan MUDA TAMA ditinjau dari aspek Pasar, Finansial, Teknis-

Teknologi dan Manajemen untuk periode lima tahun kedepan, berdasarkan data

historis lima tahun terakhir.

  Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, dengan tempat

penelitian perusahaan Tembaga dan Kuningan MUDA TAMA Cepogo, Boyolali.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni- Juli 2006. Teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah wawancara, dokumentasi, observasi dan kuesioner. Teknik

analisis yang digunakan meliputi analisis Pasar, Finansial, Teknis-Teknologi dan

Manajemen.

  Hasil analisis pasar menunjukkan bahwa volume penjualan untuk periode

lima tahun kedepan berdasarkan data historis lima tahun terakhir mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun atau memiliki potensi yang baik. Dari analisis

finansial diketahui bahwa proyeksi laba terus akan meningkat untuk periode 2006-

2010. Hal tersebut ditunjukkan denga prosentase perubahan proyeksi laba dengan

menggunakan metode angka indeks. Hasil analisis aspek Teknis-Teknologi dan

Manajemen di tinjau dari sudut pandang pemilik perusahaan menunjukkan ada

potensi untuk periode lima tahun ke depan (Berdasarkan data historis lima tahun

  

ABSTRACT

POTENTIAL OF SMALL-SIZED COPPER AND BRASS INDUSTRY IN

TERMS OF THE MARKET, FINANCIAL, TECHNICAL-TECHNOLOGY

AND MANAGEMENT ASPECTS

  

Case Study in Copper and Brass Manufacturer “MUDA TAMA” Tumang

Village, Cepogo, Boyolali Regency

Wulan Ayu Mandasia Rasi Usfal

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2006

This research had purpose to know about the potential of small-sized

copper and brass industry MUDA TAMA in terms of the Market, Financial,

technical- Technology and Management Aspect for the next five years period,

based on historical data of latest five years.

  The research was case a study, conducted at copper and brass

manufacturer MUDA TAMA Cepogo, Boyolali, During June to July 2006.

Techniques used to collect data were interview, documentation, observation and

questioner. Techniques of data analysis were analysis of Market, Financial,

Technical-Technology and Management.

  The result of market analysis revealed that sales volume for the next five

years period based on the historical data of latest five years will increase. From

the financial analysis, it could be known that the profit will continously increase

for period 2006-2010.

  The result of analysis on technical-technology and Management aspects

from the owners prespective and employees revealed any potential for the next

five years (based on last five years historical data). It could be concluded that

MUDA TAMA manufacturer had good potential for forward five years.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah Bapa Yang Maha

Kuasa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN

KUNINGAN DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS-

TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN (Studi Kasus pada: perusahan

Tembaga dan Kuningan “MUDA TAMA” Cepogo, Boyolali)”.

  Adapun penulisan skripsi ini guna melengkapi syarat-syarat dalam

menyelesaikan studi dan mencapai gelar sarjana jurusan manajemen pada

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak yang selalu memberikan bimbingan dan dorongan serta

kesempatan, maka kiranya tidaklah berlebihan apabila pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapaku Yesus Kristus yang selalu menjadi tempat berkeluh kesah, berbagi tangis dan bahagia sehingga penulis tak pernah menyerah. Matur Sembah

  

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G, M.S., selaku Ketua jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dha rma.

  

5. Ibu Dra. C. Wahyu E.R. M.Si., selaku dosen pembimbing I yang dengan

sabar banyak memberikan pengetahuan, nasihat dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

  

6. Bapak A.Yudi Yuniarto.S.E.,M.B.A., selaku dosen pembimbing II yang

dengan sabar banyak memberikan pengetahuan, nasihat dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik

  

7. Bapak H. Supri Haryanto , selaku pemilik perusahaan MUDA TAMA

yang telah bersedia memberikan penulis kesempatan untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan.

  

8. Bapak Tri selaku pembimbing di perusahaan MUDA TAMA yang telah

banyak memberikan informasi mengenai perusahaan.

  

9. Kel. Soeharsono H. S & Kel. A. Abatan Usfal yang selalu

mengharapkanku untuk menjadi “seseorang”. Terimakasih atas semangat dan kasih sayang.

  

10. Adek-adekku, ADITYA USFAL, DANIEL USFAL, PRIMA AGUSTA kasih banget atas setiap tawa bahagia, tangis sedih dan haru, marah, kekonyolan dan kegilaan yang pernah terjadi...kalian saudara yang luar biasa.

12. beserta keluarga, Thanks for being a best partner

PIRALEKA PRATALI

  in my life...” Je Crois En Toi…

  13. Sahabat-sahabatku , YENNI MARIA, MARTHARIANA, ANITA KUSUMA, YANU KRISTIANA. Ingat pelajaran pertama kita adalah

  “KESABARAN”.... Semangat!!!!

  

14. Teman-temanku di , Walaupun singkat terimakasih telah menerimaku

G17 dengan baik.

  

15. Sahabat-sahabatku, Ka’ YOUN, LULU’, INDIL, LHOLHOK, BONIE

serta community. Kuliah terus?! Kapan Hangin’Out_nya?? “HO”

  

16. Teman-teman “CFC” (SHINTA, SANDRA, TATA’, SISIL, SHANTI,

DIAN, SITA, ENDAH, BAMBANG, RONI dll) perjuangan belum

  19. Teman-teman MAN ’02 khususnya kelas C ...

  Jiao...Yo ..!!!!

20. RUMAH LAVENDER,, BIOLA tak BERDAWAI, AKADEMOS,

BELAJAR NAKAL, SAMURAI X, TEWERAUT, MEMOAR

  dan semua tokoh di dalamnya, terima kasih telah PULAU BURU menghidupkan imajinasiku ditengah pembuatan skripsi yang melelahkan.

  Penulis menyadari bahwa apa yang telah penulis tuangkan dalam skripsi

ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan, pengalaman

dan kemampuan, yang ada pada penulis. Oleh karenanya saran dan kritik ya ng

sifatnya membangun sangat diharapkan oleh penulis demi kesempurnaan skripsi

ini dan penuh harapan skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.

  Yogyakarta, 22 Desember 2006 Penulis (Wulan A.M.R.Usfal)

  

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................... i

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

HALAMAN PENGESHAN ................................................................... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ........................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................ vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

ABSTRACT ........................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ............................................................................. ix

DAFTAR ISI ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

  1 A. Latar Belakang ..........................................................................

  1

  

A. Pengertian Industri Kecil .............................................................

  6 B. Kriteria Usaha Kecil .....................................................................

  7 C. Jenis Usaha Kecil .........................................................................

  7 D. Karakteristik Usaha Kecil ............................................................

  8 E. Kelemahan dan Keunggulan Industri Kecil .................................

  9 F. Forecasting ...................................................................................

  11 G. Analisis Potensi Kegiatan Bisnis .................................................

  13 BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

  23 A. Jenis Penelitian ............................................................................

  23 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................

  23 C. Subjek dan Objek Penelitian .........................................................

  23 D. Data Penelitian .............................................................................

  23 E. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................

  24 F. Teknik Analisis Data ........................................................................ 24

  

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................... 25

A. Sejarah Singkat Perusahaan dan Lokasi Perusahaan ......................

  26 B. Struktur Organisasi Perusahaan ....................................................... 27

  3. Analisis Teknis-Teknologi ....................................................... 57

  a. Ditinjau dari Sudut Pandang Pemilik.................................... 57

  b. Ditinjau dari sudut pandang Karyawan ............................... 60

  4. Analisis Manajemen ................................................................ 67

  a. Ditinjau dari Sudut Pandang Pemilik ................................... 68

  b. Ditinjau dari sudut pandang Karyawan ................................ 70

  B. PEMBAHASAN ............................................................................... 77

  1. Analisis Pasar ........................................................................... 77

  2. Analisis Keuangan ................................................................... 78

  3. Analisis Teknis-Teknologi ....................................................... 79

  4. Analisis Manajemen ................................................................ 80

  

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ..................... 82

A. Kesimpulan ..................................................................................... 82

  1. Analisis Pasar ........................................................................... 82

  2. Analisis Keuangan ................................................................... 82

  3. Analisis Teknis-Teknologi ....................................................... 82 4. Analisis Manajemen ................................................................

  82

  DAFTAR TABEL Tabel II. 1 Perbandingan unsur manajemen tradisional dan modern menurut Prof. Selo Sumardjan ...........................................

  22 Tabel IV. 1 Hasil penjualan perusahaan MUDA-TAMA tahun 2001-2005..................................................................

  44 Tabel IV. 2 Biaya produksi perusahaan tahun 2001-2005 .....................

  45 Tabel IV. 3 Biaya administrasi dan umum perusahaan tahun 2001-2005 ........................................................................... 45

Tabel IV. 4 Laba yang dihasilkan perusahaan tahun 2001-2005 ............ 46

Tabel V. 1 Proyeksi volume penjualan perusahaan ..............................

  49 Tabel V. 2 Proyeksi biaya baha n baku perusahaan................................

  51 Tabel V. 3 Proyeksi biaya tenaga kerja langsung perusahaan ............... 52

Tabel V. 4 Proyeksi biaya overhead pabrik perusahaan ........................ 53

Tabel V. 5 Proyeksi biaya usaha (administrasi dan umum) perusahaan ............................................................................. 54

Tabel V. 6 Proyeksi laba rugi perusahaan ............................................... 55

  Tabel V. 10 Reliabilitas kuesioner bagian 1 (Keadaan riil aspek teknis-teknologi lima tahun terakhir) ................................... 64 Tabel V. 11 Reliabilitas kuesioner bagian 2 (Proyeksi keadaan aspek teknis-teknologi lima tahun kedepan) ........................ 64 Tabel V. 12 Skala penilaian kriteria aspek teknis-teknologi ...................

  65 Tabel V. 13 Nilai rentang kriteria keadaan riil aspek teknis-tekologi lima tahun terakhir ............................................................... 66 Tabel V. 14 Nilai rentang kriteria aspek teknis-teknologi lima tahun kedepan ..............................................................

  67 Tabel V. 15 Validitas kuesioner bagian 1 (Keadaan riil aspek manajemen lima tahun terakhir) ................................. 72 Tabel V. 16 Validitas kuesioner bagian 2 (Proyeksi keadaan aspek teknis-teknologi lima tahun kedepan) ......................... 73 Tabel V. 17 Reliabilitas kuesioner bagian 1 (Keadaan riil aspek manajemen lima tahun terakhir).................................... 74 Tabel V. 18 Reliabilitas kuesioner bagian 2 (Proyeksi keadaan aspek manajemen lima tahun kedepan) ................................. 74

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV. 1 Struktur organisasi perusahaan ..................................

  39 Gambar IV. 2 Proses produksi perusahaan .......................................

  43

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 - Daftar pertanyaan untuk pemilik perusahaan

  • Kuesioner untuk karyawan Lampiran 2 - Perhitungan proyeksi biaya administrasi dan umum
  • - Perhitungan proyeksi biaya overhead pabrik

  • Perhitungan proyeksi biaya tenaga kerja langsung
  • Perhitungan proyeksi biaya bahan baku
  • Perhitungan proyeksi penjualan Lampiran 3 - Perhitungan nilai rentang kriteria aspek teknis-teknologi
  • Perhitungan nilai rentang kriteria aspek manajemen Lampiran 4 - Uji validitas kuesioner Lampiran 5 - Uji reliabilitas kuesioner

    Lampiran 6 - Data penjualan perusahaan MUDA-TAMA tahun 2001-2005

    Lampiran 7 - Tabel R

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah A. Dewasa ini perekonomian di Indonesia banyak mengalami tantangan

  ekonomi global dalam bentuk kompetisi dan liberalisasi. Tantangan ekonomi global tersebut berpengaruh pada kondisi perekonomian yang semakin tidak me nentu.

  Akibatnya adalah terjadinya krisis ekonomi, yang sampai sekarang pun masih belum bisa teratasi. Kondisi yang memprihatinkan ini tentunya sangat merugikan semua lapisan masyarakat, terutama masyarakat lapisan bawah yang notabene sebagian dari mereka menggantungkan hidupnya pada perusahaan-perusahaan besar yang tentunya juga sangat dirugikan atas terjadinya krisis ekonomi pada saat ini.

  Saat krisis ekonomi mulai terjadi di Indonesia dan berpengaruh buruk terhadap kelancaran dan perkembangan usaha perusahaan-perusahaan besar, industri kecil justru mampu bertahan. Hal yang menyebabkan industri kecil dapat bertahan di tengah krisis ekonomi yang sedang melanda Indonesia salah satunya adalah industri kecil lebih mengandalkan modal sendiri dari pada mengandalkan hutang, terutama hutang luar negri.

  Peran industri kecil sangat besar terhadap perekonomian di Indonesia,

  

kerja yang tentunya akan sedikit membantu mengurangi jumlah pengangguran yang

ada di Indonesia ini. Tetapi di sisi lain ada beberapa permasalahan yang perlu

ditangani dalam upaya meningkatkan kemampuan industri kecil ini. Pemasalahan

tersebut adalah: jumlah unit usaha industri kecil yang sangat banyak, kebanyakan

berada di daerah pedesaan yang belum dapat di jangkau oleh prasarana yang

memadahi, jenis usaha yang sangat banyak, dan kondisi yang berbeda-beda sehingga menyulitkan jangkauan pembinaan (Yayasan Produktivitas Indonesia, 1992:11) Sementara itu sebagian pengusaha industri kecil dan para karyawannya,

taraf pendidikanya masih rendah. Hal ini mengakibatkan lemahnya pengetahuan

mereka di bidang manajemen dan teknis. Selain itu mereka juga sulit menerima

gagasan-gagasan baru yang di perlukan untuk modernisasi industri kecil, juga sikap

mental yang mudah puas dengan hasil yang telah dicapai (Yayasan Produktivitas Indonesia, 1992:11) Tampaknya persoalan yang dihadapi oleh industri kecil di setiap negara

tidak jauh berbeda. Masalah kelemahan aspek manajerial, kendala keuangan dan

pemasaran produk merupakan hal yang menonjol dalam industri kecil (Sutojo Heru,

dkk, 1994:9). Selain aspek-aspek yang telah disebutkan di atas, masih ada banyak

aspek yang mempengaruhi kelangsungan usaha industri kecil dan dapat digunakan

sebagai tolak ukur potensi masa depan suatu usaha. Aspek-aspek tersebut antara lain : banyak usaha yang harus dilakukan untuk menyempurnakan usaha industri kecil di Indonesia, terutama dalam hal ini adalah industri tembaga dan kuningan.

  Oleh karena itu perhatian yang lebih maksimal dari pemerintah tentunya sangat dibutuhkan bagi industri kecil, yang sebagian besar dalam proses usahanya banyak melibatkan kaum ekonomi kecil. Merupakan suatu langkah yang baik untuk lebih memperhatikan para pelaku (pemilik usaha) industri kecil tembaga-kuningan dan industri- industri kecil lainnya di daerah-daerah yang merupakan basis industri, seperti di kabupaten Boyolali .

  Berdasarkan uraian tersebut penulis maka tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “POTENSI INDUSTRI KECIL TEMBAGA DAN KUNINGAN DITINJAU DARI ASPEK PASAR, FINANSIAL, TEKNIS- TEKNOLOGI, DAN MANAJEMEN” Rumusan Masalah B.

  Bagaimanakah potensi industri kecil tembaga dan kuningan MUDA TAMA di desa Tumang Cepogo kabupaten Boyolali untuk periode lima tahum kedepan bila ditinjau dari aspek pasar, finansial, teknis-teknologi dan manajemen ?

   Batasan Masalah C.

  D. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui potensi industri kecil di desa Tumang, Cepogo kabupaten Boyolali bila ditinjau dari aspek pasar, finansial, teknis- Teknologi dan manajemen.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan saran-saran dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan pada aspek pasar, finansial, teknis-teknologi dan manajemen setelah mengetahui potensi dari perusahaan di lokasi penelitian.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan sumber bacaan diperpustakaan dan sebagai acuan penelitian selanjutnya.

  3. Bagi Peneliti Kegiatan penelitian ini merupakan pengalaman penulis dalam menerapkan disiplin ilmu yang telah diperoleh selama kuliah dan dapat digunakan sebagai pembanding antara teori-teori dengan dunia usaha pada kenyataanya.

  F. Sistematika Penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori-teori yang mendukung dalam penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan alat analisis data. BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, tujuan

perusahaan, struktur organisasi, personalia dan proses produksi.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menganalisis masalah yang ada, kemudian di teliti dan ditambah dengan pembahasan. Dalam bab ini menyimpulkan dari keseluruhan uraian dan pembahasan, dengan demikian dapat dikemukakan saran dari pihak peneliti dengan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN Bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian, pengelolaan serta saran-

  saran yang perlu diberikan bagi pihak perusahaan dan keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Industri Kecil Menurut Abdul Salam, Kepala Urusan Kredit Bank Indonesia, kegiatan usaha mikro merupakan lapangan pekerjaan yang terbuka bagi setiap orang. Usaha ini umumnya tumbuh secara alamiah dan turun-temurun (Buletin Bina Swadaya, 1997:7). Sedangkan pengertian usaha kecil menurut UU No 9 th 1995

  adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan serta kepemilikan.

  Menurut Undang-undang No. 9 tahun 1995 Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00 dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar satu milyar Rupiah.

  Dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal kredit usaha kecil disebutkan bahwa yang dimaksud dengan usaha

B. Kriteria Usaha Kecil

  Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 th 1995, adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000,00

  2. Memiliki hasil penj ualan tahunan paling banyak Rp 1000.000.000,00

  3. Milik WNI

  4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki atau berafiliasi baik langsung ataupun tak langsung dengan usaha menenga atau usaha besar.

  5. Berbentuk usaha orang-perorangan, badan usaha yang berbadaan hukum termasuk koperasi.

C. Jenis Usaha Kecil

  Menurut Hari Murti Subanar Jaril usaha kecil dikelompokkan berdasarkan jenis produk atau jasa yang dihaasilkan maupun aktivitas yang dilakukan oleh usaha kecil sebagai berikut :

  1. Usaha perdagangan : keagenan, pengecer dan pengumpul barang-barang bekas.

  2. Usaha pertanian, meliputi perkebunan, perikanan, peternakan, produsen telor

4. Usaha jasa meliputi, konsultan, perencana, perbengkelan, transportasi, restoran.

D. Karakteristik Usaha Kecil

  Usaha kecil di Indonesia dalam UU No. 9 th 1995 memiliki karakteristik sebagai berikut :

  1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan cenderung tidak mengikuti kaidah administrasi pembukuan yang standar bahkan sering tanpa administrasi.

  2. Tidak memiliki sistem akuntansi yang memadai.

  3. Tidak memiliki anggaran kebutuhan modal.

  4. Tidak memiliki struktur organisasi dan pendelegasian wewenang.

  5. Modal terbatas.

  6. Kekurangan informasi bisnis.

  7. Pengalaman manajerial yang masih terbatas.

  8. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga sukar mengharapkan untuk mampu menekan biaya mencapai tingkat efisiensi jangka panjang.

  9. Kemampuan pemasaran dan negosiasi serta diversivikasi pasar sangat

E. Kelemahan dan Keunggulan Usaha/ Industri Kecil 1. Kelemahan-kelemahan Industri kecil.

  Ada beberapa permasalahan yang perlu ditangani dalam upaya meningkatkan kemampuan industri kecil. Permasalahan tersebut adalah : jumlah unit usaha industri kecil yang sangat banyak, kebanyakan berada di daerah pedesaan yang belum dapat dijangkau oloeh prasarana yang memadai, jenis usaha yang sangat banyak, dan kondisi yang berbeda-beda, sehingga menyulitkan jangkauan pembinaan.

  Sementara itu sebagian besar pengusaha industri kecil dan para karyawannya, taraf pendidikannya masih rendah. Hal ini mengakibatkan lemahnya pengetahuan mereka di bidang manajemen teknis. Selain itu mereka juga sulit menerima gagasan-gagasan baru yang diperlukan untuk modernisasi industri kecil, juga sikap mental yang mudah puas dengan hasil yang telah dicapai (Yayasan Produktivitas Indonesia, 1992 : 11)

  Usaha kecil dan koperasi juga mengalami berbagai kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Permasalahan yang bersifat eksternal berkaitan dengan masalah lingkungan pemerintah dalam bentuk peraturan perundang-undangan, pemberian fasilitas, pembinaan, kekurangmampuan dalam berorganisasi, lemahnya semangat kewirausahaan, rendahnya keterampilan manajemen, terbatasnya penguasaan teknologi, dan kekurangmampuan dalam pengendalian mutu (Sutojo Heru dkk, 1994 : 31)

  2. Keunggulan-keunggulan industri kecil Program pengembangan industri kecil di Indonesia merupakan kegiatan yang penting sekali dan harus mendapat prioritas yang besar mengingat (Mubyarto, 1979:69) : a. Industri kecil mampu memberikan lapangan kerja bagi penduduk pedesaan yang umumnya tidak bekerja secara penuh.

  b. Industri kecil memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja kepala keluarga, tetapi bagi anggota keluarga yang lainnya.

  c. Industri kecil mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat dan daerah sekitar secara efisien dan murah.

  Pengelolaan industri kecil akan senantiasa bertahan dalam kondisi perekonomian apapun, hal ini juga disebabkan karena (LPPM UAJY, 1992:21) :

  a. Produk-produknya masih merupakan kebutuhan sebagian besar c. Kehadiran industri kecil pada umumnya didukukung oleh daya beli masyarakat yang relatif rendah.

  d. Produknya relatif tidak dapat tersaingi oleh produk-produk industri besar, yang pada umumnya secara manual, sehingga sulit diprodukisi dengan padat modal.

  e. Tingkat upah rata-rata yang relatif rendah.

  F. forecasting Menurut Pangestu Subagyo (1986 : 1) Forecasting adalah peramalan

(perkiraan) mengenai sesuatu yang belum terjadi. Sedangkan menurut Gunawan

  

Adisaputra (1992 : 148) Forecasting adalah suatu cara untuk menaksir kondisi

bisnis di masa yang akan datang.

  Dalam menjalankan usahanya, sangat penting bagi perusahaan untuk

memperkirakan hal- hal yang terjadi di masa mendatang sebagai dasar untuk

mengambil keputusan. Untuk mencapai sukses dan berkembangnya suatu

perusahaan perlu adanya suatu cara yang tepat, sistematis dan dapat

dipertanggungjawabkan. Jadi, memperkirakan sesuatu pada waktu yang akan

datang berdasarkan data-data waktu lampau dapat digunakan untuk menyusun

  Trend atau sering disebut secular trend menurut Pangestu Subagyo (1986 :

32) adalah rata-rata perubahan (biasanya tiap bulan) dalam jangka panjang. Kalau

hal yang diteliti menunjukkan rata-rata pertumbuhan , sering disebut tren positif.

tetapi kalau hal yang diteliti menunjukan gejala semakin berkurang maka tren yang

kita miliki menunjukkan rata-rata penurunan atau sering disebut tren negatif.

  Tren jangka panjang (djarwanto Ps, 1990 : 265) adalah gerakan yang teratur,

regular atau rata-rata dari suatu data statistik dalam jangka waktu panjang. Tren

biasanya mengukur gerakan data statistik dari tahun ke tahun.

  Salah satu teknik forecast yang memiliki garis trend, yaitu least square

  = Dimana :

  • dengan persamaan (Adisaputra, 1992 : 159) : Y a bx

  Ya

  = n

  XYb

  =

2 X

  ∑ Langkah- langkah perhitungan (Subagyo, 1986 : 34) :

1. Data disusun sesuai dengan urutan tahunnya dan nilai X diletakkan sesuai dengan tahunnya.

  a Jika jumlah data (tahun) ganjil, maka nilai X pada tahun yang berada

  Misalnya n = 5,

  X X

  X X

  X

  1

  2

  3

  4

  5

  • 2 -1

  1

  2 b Jika jumlah data (tahun) genap, maka nilai X = 0 terletak diantara dua tahun yang mendekati tengah, sehingga untuk mempermudah perhitungan, setiap 1 tahun nilai X-nya berbeda 2 angka.

  Misalnya n = 6,

  X X

  X X

  X X

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  • 5 -3

  1

  1

  3

  5

  2

  2. Nilai XY dan nilai X dihitung, kemudian jumlah Y dicari, jumlah XY dan

  2 jumlah X . A dicari dengan rumus Y / n dan b dengan rumus

  XY / ( ) ( ) ∑ ∑

2 X .

  ( ) ∑

  =

  • 3. Nilai a dan b dimasukkan pada persamaan regresi linier Y a bx

G. Analisis Potensi Kegiatan Bisnis

  Dalam menganalisis potensi suatu kegiatan bisnis, digunakan aspek-aspek yang ada pada studi kelayakan bisnis. Aspek aspek tersebut antara lain: 1). Aspek Pasar

  Forecast penjualan (Adisaputra, 1992: 147) adalah proyek teknis kebijaksanaan tentang investasi dalam aktiva tetap. Dapat dikatakan pula bahwa forecast penjualan yang merupakan bagian dari perencanaan perusahaan, akan menentukan potensi penjualan dan luas pasar yang dikuasai mendatang.

  2). Aspek Finansial

  a. Pengertian laba Dalam aspek finansial laba atau profit sangat memegang peranan penting karena pada umumnya setiap kegiatan bisnis bertujuan untuk menghasilkan laba. Penghasilan bersih atau laba seringkali digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share), (Ikatan Akuntan Indonesia, 1994 : 24). Sedangkan menurut Ikatan Akuntan Indonesia keuntungan mencerminkan kenaikan manfaat ekonomi.

  Untuk mengetahui potensi finansial suatu perusahaan maka digunakan teknik peramalan laba untuk tahun-tahun mendatang berdasarkan data historis laba tahun-tahun yang lalu.

b. Meramalkan laporan rugi- laba

  Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang rasio biaya operasi, tarif pajak, beban bunga, dan rasio pembayaran deviden.

  Dalam kasus yang paling sederhana, dibuat asumsi bahwa biaya akan naik dengan laju yang sama sejalan dengan kenaikan penjualan ; dalam situasi yang lebih rumit biaya-biaya tertentu akan diramalkan secara terpisah. Namun, tujuan utama dari peramalan di bagian ini adalah untuk menentukan berapa banyak laba yang akan diperoleh perusahaan dan ditahan untuk diinvastasikan kembali dalam tahun yang diramalkan (Eugene F. Bringham dan Joel F. Houston, 2001:117).

  3). Aspek Teknik dan Teknologi Menurut Husein Umar dalam studi kelayakan bisnis, tujuan studi aspek teknis-teknologi adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak, baik pada saat pembangunan proyek atau operasional secara rutin .

  Sedangkan potensi dalam hal teknik dan teknologi lebih mengarah pada kemungkinan-kemungkinan perubahan proses produksi serta teknologi yang telah digunakan.

a) Standar mutu produk

  semakin besar pula manfaat yang dapat diperoleh oleh pembeliannya, (Ahyari, 1979:246-251) b) Pengendalian mutu Definisi untuk pengendalian mutu adalah keseluruhan cara yang digunakan untuk menentukan dan mencapai standar mutu (Mizuno, 1994:18). Ada juga definisi lain, pengendalian mutu adalah mengembangkan, mendesain, memproduksi dan memeriksa jasa produk yang paling ekonomis, yang paling berguna selalu memberikan kepuasan bagi konsumen (Ishikawa, 1990:50)

  c) Program pemeliharaan mesin yang efektif Menurut Direktur Operasi PT. Jhonson & Jhonson Indonesia Tony Katwojo suatu usaha peningkatan produktivitas dari suatu unit peme liharaan akan mengarah pada suatu usaha untuk : 1). Mengurangi biaya pemeliharaan

  Pembuatan suatu rancana dan prosedur pelaksanaan yang baik akan mencegah investasi dan pembiayaan yang berlebihan 2). Lebih terkendalinya suatu unit pemeliharaan

  Pelaksanaan pemeliharaan yang tepat, baik dari segi waktu maupun caranya akan mengurangi kerusakan mesin /alat sahingga interupsi terhadap proses produksi yang juga meningkatkan produktivitas produksi.

  

4). Meningkatnya masa kegunaan dari alat-alat dan mesin- mesin

Sehingga dapat menunda keharusan investasi dan mengurangi biaya depresiasi.

  d). Pemilihan Tek nologi Pilihan teknologi untuk berproduksi pada dekade milenium baru saat ini, baik untuk barang maupun jasa, telah dan sedang berkembang terus sesuai dengan kemajuan zaman. Hendaknya pemilihan teknologi membawa efisiensi yang tinggi pada proses produksi sekaligus menghasilkan produktivitas yang tinggi pula. Akan tetapi, selain keuntungan-keuntungan, juga terdapat kelemahan-kelemahan dalam atas perkembangan teknologi ini, misalnya teknologi tersebut belum tentu cocok dengan lingkungan internal perusahaannya ataupun eksternal perusahaannya.

  Berkaitan dengan pemilihan teknologi, biasanya suatu produk tertentu beberapa kriteria lainnya adalah kesesuaian dengan bahan mentah yang dipakai, keberhasilan pemakaian teknologi di tempat lain, kemampuan tenaga kerja dalam pengoperasian teknologi, dan kemampuan antisipasi terhadap teknologi lanjutan (Husein Umar, 2003: 96)

  4). Aspek Manajemen

a. Pengertian manajemen

  

Dalam literatur manajemen, terdapat batasan yang berbeda-beda

antara para penulis. menurut Lawrence A. Appley (Manullang, 1977:11), manajemen didefinisikan sebagai:

   “The art of getting thing done through people” Unsur-unsur manajemen atau disebut juga aspek-aspek manajemen adalah: (1) Perencanaan, (2) Pengorganisasian, (3) Penyusunan, (4) Pengarahan (5) Pengontrolan. Kelima hal ini disebut juga sebagai fungsi- fungsi atau tugas manajer (Manullang, 1977:12) .

  Untuk merealisasikan sesuatu tujuan, sudah jelas faktor- faktor produksi seperti alam, mesin- mesin, modal dan manusia (tenaga kerja) harus digerakkan. Manajemen beranggapan bahwa faktor kepada faktor produksi tenaga kerja ini, sesuatu tujuan dapat dicapai (Manullang, 1977:12).

  b. Definisi manajer Manajer adalah orang yang mencapai hasil tertentu melalui orang- orang lain. atau dengan kata lain manajer adalah orang yang mempunyai keahlian untuk menggerakkan orang-orang lain untuk melakukan pekerjaan tertentu untuk menghasilkan suatu tujuan tertentu (Manullang, 1977:12).

  c. Fungsi manajer dari sudut proses Fungsi manajer dari sudut proses yaitu terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan (Manullang,1977:18).

  1). Perencanaan adalah penetapan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan kemudian, dalam batas waktu tertentu dengan penggunaan faktor- faktor produksi tertentu untuk mendapatkan hasil tertentu.

  2). Pengorganisasian adalah menetapkan sistem organisasi yang dianut dan menetapkan pembagian pekerjaan, tugas-tugas dan sedemikian rupa sehingga tenaga kerja tersebut dapat menghasilkan tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.

  4). Pengarahan adalah pemberian instruksi- instruksi resmi kepada bawahan agar bawahan melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan tujuan semula perusahaan. 5). Pengawasan adalah penilaian akan pekerjaan bawahan baik yang sedang dikerjakan maupun yang sudah selesei dengan maksud mengadakan tindakan perbaikan bila perlu agar benar-benar sesuai dengan tujuan semula perusahaan d. Kegagalan manajemen Sebuah kegagalan usaha bukan hanya disebabkan oleh faktor produktivitas saja, melainkan juga pada kemampuan seni berusaha dan manajemen. Para ahli yang menyelidiki cenderung mengemukakan lima faktor utama kegagalan wirausaha yaitu: (1) Manajemen yang buruk, (2) Kelalaian, (3) Ketidakjujuran, (4) Kemalangan, (5) Bencana alam. The Small Business Administration Amerika serikat mengestimasikan bahwa antara faktor-faktor tersabut masalah manajemen yang buruk dikuasai melalui pengalaman, ketekunan dan disiplin (J Ravianto, 1989:19-18).

  e. Manajemen tradisional dan manajemen modern

Menurut Prof. Selo Soemardjan dalam seminar Manajemen

Pembangunan menurut budaya Indonesia di Bali tahun 1985, Manajemen tradisional lebih mementingkan kebahagiaan manusia dan keutuhan masyarakat daripada tujuan lain. Sedangkan manajemen modern lebih mementingkan efisiensi, evfektivitas dan produktivitas daripada tujuan lain. Berikut adalah perbandingan unsur tradisional dan modern dalam manajemen:

  Tabel II. 1 Perbandingan unsur manajemen tradisional - modern menurut Prof. Selo Sumardjan

TRADISIONAL MODERN

  Sumber : J. Ravianto, 1998

  Kesetiaan karyawan ditunjukkan kepada pemimpin sebagai panutan.

  Kesetiaan karyawan ditunjukkan kepada profesi (USA) atau perusahaan (Jepang). Keterampilan dikembangkan hanya dalam praktek dan pengalaman kerja

  Keterampilan dikembangkan dalam praktek dan kerja, ditambah training formal yang terorganisir. Disiplin kerja berkembang dalam hubungan antar individu, terutama dengan pimpinan

  Disiplin kerja diatur dalam peraturan formal. Kritik dan saran yang bersifat korektif dari bawah terhadap atasan tidak dibenarkan secara terbuka. cara mengajukannya lebih penting daripada isinya.

  Kritik dan saran dapat dilemparlkan secara terbuka. Kepentingan pribadi dan kepentingan dinas cenderung tercampur

  Kepentintingan pribadi dan kepentingan dinas dipisahkan dengan tegas Pekerjaan adalah unsur menciptakan kebahagiaan Bekerja adalah untuk berproduksi. Baik buruknya karyawan diukur lebih banyak dengan ukuran moral dan etik, daripada ukuran prestasi kerja. Dalam penerimaan karyawan acceptability lebih penting daripada capabillity.

  Baik buruknya karyawan diukur lebih banyak dengan ukuran prestasi kerja, daripada ukuran moral dan etik. Dalam penerimaan karyawan capabillity lebih penting daripada acceptabillity.

  Suatu kontrak dianggap sebagai sarana untuk memulai pekerjaan, karena itu dapat disimpangi menurut situasi yang nyata.

  Suatu kontrak berlaku mutlak (contract is sacred). Perubahan harus dengan persetujuan baru kedua belah pihak.

  Penghargaan non-materialterhadap karyawan lebih dihargai daripada penghargaan dengan uang Penghargaan dengan uang dan material dianggap lebih berharga daripada penghargaan non material.

  Suatu kantor atau perusahaan adlah tempat berkumpulnya orang-orang yang berhubungan atas dasar perasaan dan kekeluargaan

  Suatu kantor atau perusahaan adalah tempat untuk bekerja dengan maksud berproduksi.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus pada perusahaan MUDA-TAMA

  di desa Tumang, Cepogo Kabupaten Boyolali. Dengan demikian kesimpulan hanya bisa berlaku bagi perusahaan yang diteliti tersebut.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian Waktu penelitian : Selama bulan Juni sampai bulan Juli tahun 2006 Tempat penelitian : Penelitian di lakukan di desa Tumang, Cepogo Kabupaten

  Boyolali pada Perusahaan MUDA-TAMA

  C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah orang ya ng memiliki kapabilitas dan kompetensi untuk dimintai keterangan atau data penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah pemilik dan karyawan Perusahaan MUDA- TAMA di desa Tumang, Cepogo kabupaten Boyolali.

D. Data yang Diperlukan

  Data-data ya ng diperlukan dalam penelitian ini antara lain : 1. Gambaran umum dan perkembangan perusahaan secara singkat.

  2. Struktur organisasi.

  3. Hasil penjualan.

  4. Biaya produksi.

  5. Biaya administrasi dan umum.

  6. Data mengenai karyawan.

  7. Data laba yang diperoleh perusahaan.

E. Metode Pengumpulan Data

  Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam rangka memperoleh data yaitu:

  1. Wawancara Teknik wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada pemimpin perusahaan dan bagian-bagian yang berkaitan dengan penelitian ini. Wawancara digunakan untuk mendapatkan data gambaran umum perusahaan dan perkembangannya secara singkat serta struktur organisasi yang terdapat pada akan diteliti. Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data penjualan

produk, biaya produksi, administrasi dan umum, laba yang telah dihasilkan.

  3. Observasi Teknik observasi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada bagian-bagian yang berkaitan dengan penelitian. Observasi dilakukan untuk mendukung data tentang gambaran umun perusahaan MUDA-TAMA dan perkembangannya.