BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Load Balancing - BAB II TINJAUAN PUSATAKA FIX

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Load Balancing

  Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua

  atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Dapat dilakukan dengan cara memaksimalkan beberapa parameter yaitu delay, packet loss, jitter, availibility dan throughput menggunakan software winbox.

  Ada berbagai metode load balancing, antara lain yaitu : Static Route dengan

  

Address List, Equal Cost Multi Path (ECMP), Nth dan Per Connection Classifier

  (PCC). Setiap metode load balancing tersebut memiliki kekurangan maupun kelebihan tersendiri, namun lebih dari hal itu yang paling terpenting dalam menentukan metode load balancing apa yang akan digunakan adalah harus terlebih dahulu mengerti karakteristik dari jaringan yang akan diimplementasikan. Berikut ini adalah sedikit pengertian dari masing-masing metode load balancing dan disertakan pula kekurangan maupun kelebihannya.

  2.1.1 Static Route dengan Address List Static route dengan address list adalah metode load balancing yang

  mengelempokkan suatu range IP address untuk diatur agar dapat melewati salah satu gateway dengan menggunakan static routing.

  2.1.2 Equal Cost Multi Path (ECMP) Equal Cost Multi Path (ECMP) adalah pemilihan jalur keluar secara bergantian pada gateway.

  2.1.3 Nth

  Nth bukanlah sebuah singkatan. Melainkan sebuah bilangan integer (bilangan ke-N). Nth menggunakan algoritma round robin yang menentukan pembagian pemecahan connection yang akan di-mangle ke rute yang dibuat untuk

  load balancing .

  Pada dasarnya, koneksi yang masuk ke proses router akan menjadi satu arus yang sama. Walaupun mereka datang dari interface yang berbeda. Maka pada saat menerapkan metode Nth, tentunya akan ada batasan ke router untuk hanya memproses koneksi dari sumber tertentu saja. Ketika router telah membuat semacam antrian baru untuk batasan yang kita berikan di atas, baru proses Nth di mulai.

2.1.4 Per Connection Classifier (PCC)

  menspesifikasikan suatu paket menuju gateway suatu koneksi tertentu. PCC mengelompokkan trafik koneksi yang keluar masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-

  ECMP Dapat membagi beban jaringan berdasarkan perbandingan kecepatan diantara 2 ISP

  gateway karena load balancing .

  Kemungkinan terjadi terputusnya koneksi yang disebabkan perpindahan

  secara otomatis setiap 10 menit. Nth Dapat membagi penyebaran paket data yang merata pada masing-masing gateway.

  table yang merestart

  disebabkan oleh routing

  disconnection yang

  Sering terjadi

  Dapat terjadi overload jika yang aktif hanya pada client-client pada salah satu address list aja.

  

address, src-port dan dst-port. Mikrotik akan mengingat-ingat jalur gateway yang

  Per Connection Classifier (PCC) merupakan metode yang

  Dapat membuat topologi jaringan yang sederhana. Tidak ada diskoneksi pada client yang disebabkan perpindahan

  List

  dengan Address

  

Metode Kelebihan Kekurangan

Static Route

Tabel 2.1 Perbandingan masing-masing metode Load Balancing[3]

  telah dilewati di awal trafik koneksi. Sehingga pada paket-paket data selanjutnya yang masih berkaitan akan dilewatkan pada jalur gateway yang sama dengan paket data sebelumnya yang sudah dikirim[3].

  gateway karena load balancing . PCC Mampu menspesifikasi Dapat terjadinya

  gateway untuk tiap paket overload pada salah satu

  data yang masih gateway yang disebabkan berhubungan dengan data pengaksesan situs yang yang sebelumnya sudah sama. dilewatkan pada salah satu gateway.

2.2 Bandwidth

  Definisi dari bandwidth adalah banyaknya ukuran suatu data atau informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam sebuah jaringan di waktu tertentu. Manajemen bandwidth adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk manajemen dan mengoptimalkan berbagai jenis jaringan dengan menerapkan layanan Quality Of Service (QoS) untuk menetapkan tipe-tipe lalu lintas jaringan[4].

2.2.1 Manajemen Bandwidth

  Bandwidth Management System adalah sebuah metode yang diterapkan

  untuk mengatur besarnya bandwidth yang akan digunakan oleh masing – masing user di sebuah jaringan sehingga penggunaan bandwidth akan terdistribusi secara merata. Pengalokasian bandwidth yang tepat dapat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan kualitas suatu layanan jaringan Quality Of Service (QoS[4].

2.3 Parameter Kinerja Jaringan

  Quality of Service (QoS) dibutuhkan untuk memperhitungkan kualitas atau

  jaminan terhadap layanan yang akan diberikan sehingga didapat kualitas layanan yang baik untuk pengguna. Parameter yang digunakan yaitu delay, packet loss,

  jitter, availibility dan throughput dari sisi pengguna untuk menentukan QoS[1].

2.3.1 Delay

  Delay adalah jumlah seluruh waktu tunda suatu paket pada saat proses pengiriman paket dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya[1].

Tabel 2.2 Kategori Kualitas Delay[1]

  Delay Kategori

  < 150 ms Sangat Bagus 150 ms – 299 ms Bagus 300 – 450 ms Sedang

  >450 ms Buruk Rumus menghitung delay[8], yaitu :

  Delay = (Tr– Ts) (2.1)

  Dimana: Tr = Waktu penerimaan paket (detik) Ts = Waktu pengiriman paket (detik)

2.3.2 Packet Loss

  adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui jumlah

  Packet loss paket yang hilang[1].

Tabel 2.3 Kategori Kualitas Packet loss[1]

  Packet Loss Kategori

  0 % - 2% Sangat Bagus 3 % – 14 % Bagus 15 % – 24 % Sedang

  >25 % Buruk Rumus untuk menghitung packet loss[8], yaitu :

  Packet Loss = ( ) x 100% (2.2)

  Dimana: Pd = Jumlah paket yang mengalami drop (paket) Ps = Jumlah paket yang dikirim (paket)

  2.3.3 Jitter

  Adalah variasi dari nilai delay yang dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti peningkatan trafik secara tiba-tiba[1].

Tabel 2.4 Kategori Kualitas Jitter[1]

  Jitter Kategori

  0 ms Sangat Bagus 1 ms – 75 ms Bagus 76 ms – 125 ms Sedang 126 ms – 225 ms Buruk

  Rumus untuk menghitung jitter[8], yaitu :

  Jitter = ( )

  −

  ( ) (2.3)

  Dimana: Delay (A) = waktu tunda paket sekarang Delay (B) = waktu tunda paket sebelumnya

  2.3.4 Availibility

  Kesiapan (availability) merupakan sistem yang didesain untuk menghindari hilangnya layanan dengan mengurangi atau mengelola kegagalan serta meminimalkan waktu downtime yang direncanakan untuk sistem[7]. Untuk menentukan nilai rata – rata availibility dapat menggunakan rumus :

  Rumus untuk menghitung availibility[9], yaitu :

   (2.4)

  Dimana : MTBF (Mean Time Between Failure) = waktu rata-rata antar kerusakan.

  MTTR (Mean Time To Failure) = waktu rata-rata untuk mengerjakan reparasi.

  A (Availibility) = ketersediaan peralatan untuk beroperasi pada total jam operasi[10].

2.3.5 Throughput

  Throughput adalah kemampuan sebuah jaringan untuk melakukan pengiriman data. Untuk mengkonversi nilai throughput dari Mbps menjadi Kbps.

  Gunakan rumus sebagai berikut[1].

  Rumus untuk menghitung throughput[8], yaitu :

  ( ) Throughput =

   (2.5) ( )

  2.4 Jaringan Komputer

  Jaringan komputer (computer network) adalah dua atau lebih komputer yang berhubungan yang memiliki tujuan untuk berbagi data, pertukaran file data, dan mengijinkan komunikasi satu sama lain.

  Komputer, printer atau perangkat keras yang terhubung dengan jaringan dikenal dengan istilah node. Jaringan komputer yang paling sederhana, terdiri dari dua buah node. Jaringan tersebut dapat disusun oleh hubungan dua buah komputer atau perangkat keras.

  Komputer yang bersifat stand alone atau berdiri sendiri mempunyai banyak keterbatasan. Adanya jaringan komputer akan membuat komputer dapat melakukan banyak hal dan dapat membantu efisiensi dan efektivitas dalam dunia kerja. Sisi lain yang dapat dilihat manfaat adanya jaringan komputer adalah pertukaran data, sehingga tidak perlu lagi menggunakan media penyimpanan data seperti disket maupun flash disk dalam melakukan pemindahan data dari satu komputer ke komputer yang lainnya[3].

  2.5 Bentuk Jaringan

  Jaringan komputer dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian jika dilihat dari sisi geografis. Adapun bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut :

  2.5.1 Local Area Network (LAN)

  merupakan jaringan yang menghubungkan

  Local Area Network (LAN)

  komputer dan perangkat jaringan lainnya sehingga perangkat dapat berkomunikasi satu sama lain untuk berbagi sumber daya. Perangkat pada LAN kabel yang terhubung dengan menggunakan kabel murah. Karena keterbatasan di kejauhan, kinerja, dan pengelolaan, LAN biasanya terbatas pada kantor atau lantai yang bersifat pribadi atau lokal.

  Jaringan ini umumnya digunakan dalam lingkup yang kecil, seperti dalam suatu kantor atau kampus. Penggunaan jaringan LAN bertujuan untuk membagi sumber daya (resource sharing) atau bertukar informasi[3].

Gambar 2.1 Local Area Network (LAN)[3]

  2.5.2 Metropolitan Area Network (MAN) Metropolitan Area Network (MAN) merupakan jaringan yang lebih besar

  dari LAN yang terbatas pada kota ataupun kantor – kantor yang berdekatan. MAN menggunakan teknologi yang sama dengan LAN[3].

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (MAN)[3]

2.5.3 Wide Area Network (WAN)

  Wide Area Network (WAN) merupakan jaringan yang mencakup wilayah yang luas seperti kota, negara, ataupun dunia.

  Jaringan WAN menghubungkan jaringan – jaringan MAN menjadi suatu jaringan besar dengan berbagai macam layanan di dalamnya. Jaringan WAN dapat mencakup wilayah geografis yang sangat luas, bahkan dapat menghubungkan jaringan komputer antar negara. Jaringan internet dapat dikategorikan sebagai jaringan MAN[3].

Gambar 2.3 Wide Area Network (WAN)[3]

2.6 Topologi Jaringan

  Topologi menggambarkan metode yang digunakan untuk melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan. Topologi jaringan adalah susunan atau pemetaan interkoneksi antar node, dari suatu jaringan, baik secara fisik (real) dan logis. Jaringan komputer memilki banyak jenis topologi, namun ada 4 (empat) jenis topologi yang umum digunakan adalah Topologi Bus (Linier), Topologi Ring , Topologi Tree dan Topologi Star[3].

  2.6.1 Topologi Bus

  Jenis topologi bus ini menggunakan kabel tunggal, seluruh komputer saling berhubungan secara langsung menggunakan satu kabel saja. Kabel yang menghubungkan jaringan ini adalah kabel Koaksial dan dilekatkan menggunakan T-Connector [3].

Gambar 2.4 Topologi Bus[3]

  2.6.2 Topologi Ring

  Jenis topologi ring ini, seluruh komputer dihubungkan menjadi satu membentuk lingkaran (ring) yang tertutup dan dibantu oleh Token. Token ini berisi informasi yang berasal dari komputer sumber yang akan memeriksa apakah informasi tersebut digunakan oleh titik yang bersangkutan, jika ada maka token akan memberikan data yang diminta oleh titik jaringan dan menuju ke titik berikutnya[3].

Gambar 2.5 Topologi Ring[3]

  2.6.3 Topologi Tree

  Topologi Tree ini merupakan hasil pengembangan dari topologi star dan topologi bus yang terdiri dari kumpulan topologi star dan dihubungkan dengan 1 topologi bus. Topologi tree biasanya disebut juga topologi jaringan bertingkat dan digunakan interkoneksi antar sentral[3].

Gambar 2.6 Topologi Tree[3]

  2.6.4 Topologi Star

  Pada topologi jenis star ini, setiap komputer langsung dihubungkan menggunakan switch, dimana switch ini adalah sebagai pengatur lalu lintas seluruh komputer yang terhubung, karena menggunakan proses pengiriman dan penerimaan informasi secara langsung inilah yang menyebabkan biaya pemasangannya juga tinggi[3].

Gambar 2.7 Topologi Star[3]

2.7 Perangkat Jaringan

  Perangkat jaringan adalah semua komputer, peripheral, interface card dan perangakat tambahan yang terhubung ke dalam suatu sistem jaringan komputer untuk melakukan komunikasi data[4].

  2.7.1. Personal Computer (PC) Personal computer atau PC merupakan perangkat utama dalam suatu

  jaringan komputer. PC ini lah yang akan bekerja mengirim dan mengakses data dalam jaringan. Kemampuan suatu PC sangat menentukan sekali untuk kerja dari jaringan. Semakin tinggi kemampuan suatu PC maka akses yang dilakukan pun akan semakin cepat[4].

  2.7.2 Network Internet Card (NIC)

  NIC sering disebut Ethernet Card, digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer ke jaringannya. NIC memberikan suatu koneksi fisik antara kabel jaringan dengan bus internal komputer [4].

  2.7.3 Switch Switch merupakan perangkat penghubung yang memiliki banyak port yang

  memungkinkan sebuah workstation melakukan koneksi langsung ke workstation lainnya.

  Switch merupakan komponen yang cukup kecil dan fungsinya sama seperti

  hub, yaitu menghubungkan komputer-komputer untuk menjadi satu jaringan besar. Tidak seperti hub switch lebih bisa menilai paket data yang masuk ke dalamnya, switch bias melihat sumber dan tujuan data.

  Mayoritas switch sekarang mendukung kecepatan 10/100 Mbps Fast

  

Ethernet atau Gigabit Ethernet (10/100/1000). Jumlah slot yang bisa di dukung

  oleh switch juga beragam seperti hub, biasanya minimal 4 dan maksimal sangat banyak tergantung kebutuhan.

  Switch atau biasa disebut dengan “smart hub” merupakan alat yang

  digunakan sebagai repeater atau penguat untuk menghubungkan kabel – kabel UTP dari satu komputer ke komputer lain.

  Di bagian dalam switch biasanya terdapat routing yang dapat digunakan untuk melakukan koneksi antara satu komputer dengan komputer yang lain dalam LAN. Penggunaan Switch sendiri dapat mengurangi terjadinya traffic network yang biasa terjadi karena switch mempunyai kemampuan untuk meneruskan paket secara langsung ke port yang dituju[3].

Gambar 2.8 Switch[3]

2.7.4 Router

  Router adalah Sebuah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih jaringan (misalnya: LAN dan Internet) menggunakan koneksi tunggal ke ISP.

  Router juga merupakan suatu perangkat yang memiliki fungsi routing dan

  

forwarding. Router digunakan untuk menghubungkan suatu jaringan komputer

  dengan jaringan komputer yang lain berdasarkan subnet mask nya. Router dan jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya sedangkan berfungsi untuk penghubung beberapa alat membentuk suatu LAN[3].

  switch

  2.7.5 Routing

  Routing adalah mekanisme yang digunakan untuk mengarahkan dan menetukan jalur yang akan dilewati dan menentukan jalur yang akan dilewati paket dari satu device ke device yang berada di jaringan lain. Routing terdiri dari dua macam, yaitu:

  a. Routing Statik Metode routing yang menghubungkan ke host tujuan atau jaringan tujuan dimana administrator harus masuk ke routing table secara manual.

  b. Routing Dinamis Metode routing yang menghubungkan ke host tujuan atau network yang memiliki lebih dari satu rute. Routing dinamis digunakan untuk jaringan komputer yang besar dan kompleks[3].

  2.7.6 Hub

  Hub adalah istilah umum yang menunjukkan pada sebuah perangkat keras yang terdapat pada suatu jaringan komputer sebagai central connection point yang memiliki fungsi untuk menerima sinyal dari unit komputer yang lalu ditransfer ke komputer lainnya. Hub bertugas untuk mengubah sinyal transmisi jaringan sehingga dimungkinkan untuk menghubungkan lebih dari 2 komputer, kemudian dari konsep tersebut terciptalah sebuah network atau jaringan komputer yang masing-masing komputer tersebut bisa saling terhubung[3].

  2.7.7 Repeater Repeater bekerja meregenerasi atau memperkuat sinyal-sinyal yang masuk.

  Pada Ethernet kualitas transmisi data hanya dapat bertahan dalam range waktu dan jangkauan terbatas, yang selanjutnya mengalami degradasi. Repeater akan berusaha mempertahankan integritas sinyal dan mencega degradasi sampai paket- paket data menuju tujuan.

  Adapun kelemahan repeater, perangkat ini tidak dapat melakukan filter jaringan. Data (bits) yang masuk ke salah satu port dikirim ke luar melalui

  traffic

  semua port. Dengan demikian data akan tersebar ke segmen-segmen LAN tanpa memperhitungkan apakah data tersebut dibutuhkan atau tidak[4].

  2.7.8 Subnetting Subnetting adalah metode yang memungkinkan cara yang sederhana untuk

  masalah kebutuhan IP dan mengurangi jumlah nomor network yang biasa dikumpulkan.

  Fungsi dari subnetting adalah sebagai berikut.

  1. Mengurangi lalu lintas jaringan.

  2. Mengoptimalkan perfrorma jaringan.

  3. Menggabungkan konfigurasi jaringan dan toleransi kesalahan jaringan.

  4. Menyederhanakan manajemen jaringan. Contoh network 192.168.10.0, 168.20.0 dan 192.168.30.0 merupakan

  

subnet network tunggal dari 192.168.8.0. Subnet address dibuat dengan

  meminjamkan bit porsi host dan menjadikannya sebagai subnet. Jumlah bit yang dipinjam bervariasi tergantung pada nilai subnet mask[3].

  2.7.9 NAT (Network Address Translation)

  NAT merupakan suatu mekanisme dimana paket alamat IP dimodifikasi menjadi data yang berbeda dari aslinya. NAT memungkinkan komputer yang mempunyai address yang tidak terdaftar atau komputer yang menggunakan address private untuk bisa mengakses Internet.

  Dengan NAT, suatu jaringan yang besar dapat dipecah – pecah menjadi jaringan yang lebih kecil. Bagian – bagian kecil tersebut masing – masing memiliki satu alamat IP, sehingga dapat menambahkan atau mengurangi jumlah komputer tanpa mempengaruhi jaringan secara keseluruhan. Dalam Mikrotik NAT disebut juga sebagai masquerade yaitu fasilitas router untuk

  Ada 2 jenis utama NAT, yaitu : meneruskan paket dari IP asal ke IP tujuan[3]. a. Destination NAT Destination NAT merupakan proses mengubah alamat tujuan dalam paket dari IP public melalui firewall ke dalam suatu host. Kebanyakan balancers beban melakukan tujuan NAT secara default. Ini disebut juga sebagai half-NAT.

  b. Source NAT Source NAT merupakan penyeimbang beban perubahan alamat IP sumber dalam paket bersama dengan tujuan IP address translation, itu disebut sebagai sumber NAT. Ini disebut juga sebagai full-NAT karena melibatkan kedua sumber dan alamat tujuan. Sumber NAT umumnya tidak digunakan kecuali ada spesifik topologi jaringan yang membutuhkan sumber NAT[5].

  2.7.10 Gateway Gateway adalah (gerbang jaringan) sebuah perangkat yang dipakai untuk

  menghubungkan satu jaringan komputer dengan satu ataupun lebih jaringan komputer yang memakai protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer bisa diberikan kepada jaringan komputer lain yang protokolnya tidak sama atau berbeda. Itulah definisi gateway tersebut yang utama. Karena seiring dengan merebaknya dan berkembangnya internet, pengertian

  

gateway sering kali bergeser. Sering sekali pemula menyamakan gateway dengan

router yang sebenarnya itu tidaklah benar.

  Salah satu fungsi utama dari gateway yaitu melakukan protocol converting, supaya dua arsitektur jaringan komputer yang berbeda dapat saling berkomunikasi. Sebuah gateway jaringan adalah sistem internetworking yang menghubungkan 2 (dua) jaringan bersama-sama dan bisa dikonfigurasi dalam aplikasi software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras) ataupun keduanya.

  2.7.11 Firewall

  Firewall merupakan perangkat keamanan yang memisahkan jaringan internal dari jaringan eksternal, semua lalu lintas antara jaringan internal dan jaringan eksternal harus mengalir melalui firewall berdasarkan topologi jaringan. Firewall memberlakukan setiap kebijakan pengendalian keamanan dan akses dan melindungi jaringan internal dari pengguna yang jahat[5].

  2.7.11.1 Mikrotik Sebagai Firewall Firewall berfungsi menjaga keamanan jaringan dari ancaman pihak lain

  yang tidak berwenang. Mengubah, merusak, atau menyebarkan data-data penting perusahaan merupakan contoh ancaman yang harus dicegah Firewall beroperasi menggunakan aturan tertentu. Aturan inilah yang menentukan kondisi ekspresi yang memberitahu router tentang apa yang harus dilakukan router terhadap paket

  IP yang melewatinya. Setiap aturan disusun atas kondisi dan aksi yang akan dilakukan. Ketika ada paket IP lewat, firewall akan mencocokkannya dengan kondisi yang telah dibuat kemudian menentukan aksi apa yang akan dilakukan router sesuai dengan kondisi tersebut.

  Pada sistem operasi mikrotik, firewall sudah termasuk paket Mikrotik yang didalam direktori firewall sendiri terdapat 6 direktori :

  1. Mangle, untuk menandai paket dengan tanda khusus sebagai identitas paket tersebut.

  2. NAT, untuk memetakan suatu IP address ke IP address lain.

  3. Connection, untuk mengetahui informasi dari suatu koneksi yang aktif, seperti IP address asal dan tujuan beserta port yang digunakan, jenis protokol yang dipakai.

  4. Address-list, untuk mendefinisikan IP Address ke dalam group tertentu.

  5. Service-port, untuk mengaktifkan dan mengubah nomor port aplikasi.

  6. Filter, untuk menyaring paket yang masuk atau melewati router. Router akan meneruskannya jika paket diizinkan lewat dan sebaliknya.

  7. Export, untuk menyimpan/backup semua konfigurasi di dalam direktori firewall[5].

  2.7.11.2 Firewall Mangle

Firewall Mangle menandai paket agar dapat di arahkan sesuai dengan

rule routing yang ada dan penandaan paket sebelum masuk routing[5].

2.7.11.3 Firewall src-nat

  Firewall src-nat menggantikan sumber alamat paket IP ke alamat yang ditentukan oleh alamat dan port[5].

2.8 TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol)

  TCP/IP adalah protokol yang digunakan untuk berkomunikasi antar host dalam jaringan lokal dan di Internet. TCP / IP didukung dan termasuk dalam sistem operasi seperti Windows 9x, NT, 2K, XP,Vista, Mac OS, Linux, dan Unix.

  TCP/IP terdiri atas sekumpulan protokol yang masing – masing bertanggung jawab atas bagian – bagian tertentu dari komunikasi data. Protokol ini memungkinkan sistem apapun yang terhubung kedalamannya bisa berkomunikasi dengan sistem lain tanpa harus mempedulikan bagaimana remote system yang lain bekerja. TCP /I menggunakan model client – server dalam berkomunikasi dimana komputer user (client) meminta kepada komputer lain dan akan disediakan service tersebut oleh komputer server. TCP/IP memiliki 4 buah layer, yaitu : Network interface layer , internet layer, transport layer dan application layer.

  a.

   Application Layer

  Lapisan ini digunakan untuk memproses permintaan dari host dan untuk memastikan sambungan dibuat ke port yang sesuai. Port pada dasarnya adalah sebuah alamat yang digunakan untuk mengarahkan data ke aplikasi tujuan yang tepat.

  b.

   Transport Layer

  Lapisan ini digunakan dalam membangun jaringan koneksi, mengelola pengiriman data antara penerima dan pengirim, dan mengakhiri sambungan data. Ada dua protokol transport dalam TCP/IP transport layer.

  1. Transmission Control Protocol (TCP) TCP merupakan connection-oriented protokol, yang berarti menetapkan koneksi jaringan, mengelola transfer data, dan berakhir sambungan. Menetapkan protokol TCP seperangkat aturan atau pedoman untuk membangun koneksi.

  2. Use Datagram Protocol (UDP) UDP merupakan protokol connectionless, berarti ini paket UDP diangkut melalui jaringan tanpa sambungan yang didirikan dan tanpa penghargaan bahwa paket data tiba di tujuan. UDP berguna dalam aplikasi seperti konferensi video dan feed audio, dimana seperti pengakuan tidak diperlukan.

  c. Internet Layer Lapisan ini protokol yang digunakan untuk menangani dan routing paket data. Protokol yang merupakan bagian dari TCP/IP lapisan internet termasuk IP, ARP, ICMP, IGMP. Protokol yang merupakan bagian

  Borrowed Lapisan internet, yaitu :

  1. IP (Internet Protocol) Merupakan pengalamatan yang digunakan untuk mengidentifikasi sumber dan alamat tujuan pake data yang dikirimkan melalui jaringan IP. Alamat IP adalah alamat logis yang terdiri dari jaringan dan bagian alamat host, bagian jaringan yang digunakan untuk mengarahkan data ke jaringan yang tepat. Alamat host mengidentifikasi alamat ditugaskan secara lokal ke host.

  2. ARP (Address Resolution Protocol) ARP digunakan untuk menyelesaikan alamat IP ke alamat hardware untuk pengiriman akhir paket data ke tujuan.

  3. ICMP (Internet Control Message Protocol)

  ICMP digunakan untuk mengontrol aliran data dalam jaringan, kesalahan pelaporan, dan untuk melakukan diagnosa.

  4. IGMP (Internet Group Message Protocol)

  IGMP digunakan ketika satu host perlu untuk mengirim data ke banyak tujuan host disebut multicasting adalah alamat digunakan untuk mengirim paket data, alamat multicasting tidak ditugaskan untuk host dalam jaringan.

  d.

   Network Internet Layer

  Lapisan ini bagaimana host terhubung ke jaringan, bahwa penerima dapat menjadi komputer atau perangkat jaringan seperti router. Jenis jaringan yang menghubungkan host tidak ditentukan oleh TCP/IP protokol. Penerima bisa terhubung ke jaringan ethernet atau token ring atau router yang terhubung ke frame menyampaikan wide area network [5].

  2.9 Ethernet Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu.

  

Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat

  menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-

  duplex atau half-duplex.

  2.10 PING

  Pengertian Ping adalah salah satu program utilitas yang terdapat pada sebuah komputer yang dapat digunakan untuk melakukan pengecekkan status komputer host tertentu yang berada pada jaringan yang berbasis teknologi internet atau TCP/IP. Dengan menggunakan program ping maka kita dapat mengetahui apakah komputer yang kita gunakan terhubung dengan komputer lainnya atau dengan komputer yang akan kita akses. Status terhubung atau tidaknya suatu komputer diketahui setelah si pengguna menjalankan program ping yaitu dengan mengirimkan sebuah paket ke komputer tujuan yang berupa IP Address atau hostname, apabila komputer yang dituju tersebut dapat memberikan balasan paket maka dapat dipastikan bahwa komputer tersebut terhubung dengan komputer yang kita gunakan.

2.10.1 Fungsi dan Kegunaan Ping

  Fungsi dan Kegunaan Ping terdiri dari beberapa poin penting. Dimana masing-masing fungsi tersebut akan sangat membantu pengguna dalam pengoperasian komputer yang terhubung dengan suatu jaringan komputer. Berikut ini poin-poin mengenai fungsi dan kegunaan ping tersebut:

  1. Fungsi ping dapat digunakan untuk mengetahui kondisi komputer target, apakah komputer tersebut hidup atau mati.

  2. Fungsi Ping untuk mengetahui kualitas jaringan. Ping terdiri dari 2 proses, yang pertama pengiriman paket ke komputer target, jika paket yang dikirim bisa sampai ke komputer target maka dia akan mengirimkan kembali paket tersebut ke komputer kita. Proses ini membutuhkan waktu, biasanya dalam hitungan millisecond (ms). Semakin kecil ms yang didapat maka semakin baik jaringan tersebut, hal itu berarti waktu tempuh dalam mengirim dan menerima paket semakin cepat.

  3. Fungsi Ping untuk mengetahui ketersediaan jaringan. Ping juga dapat digunakan untuk melihat ketersediaan jaringan, terutama untuk memastikan apakah server, router, atau mesin gateway berjalan dengan baik atau tidak. Selain itu melalui program ping dapat diketahui kondisi infrastruktur, seperti kondisi kabel, lan card dan sebagainya.

  2.11 Failover Failover dalam istilah computer internetworking adalah kemampuan sebuah

  sistem untuk dapat berpindah secara manual maupun otomatis jika salah satu sistem mengalami kegagalan sehingga menjadi backup untuk sistem yang mengalami kegagalan[3].

  2.12 MAC Address

  MAC Address (Media Access Control Address) adalah sebuah alamat jaringan yang diimplementasikan pada lapisan data-link dalam tujuh lapisan model OSI, yang merepresentasikan sebuah node tertentu dalam jaringan. Dalam sebuah jaringan berbasis Ethernet, MAC address merupakan alamat yang unik yang memiliki panjang 48-bit (6 byte) yang mengidentifikasikan sebuah komputer, interface dalam sebuah router, atau node lainnya dalam jaringan[7].

2.12.1 Fungsi MAC Address

  Fungsi utama dari MAC Address adalah memudahkan untuk router dan perangkat jaringan lainnya untuk secara unik mengidentifikasi setiap jenis kebanyakan bentuk jaringan komputer dan telah berkembang digunakan untuk menunjukkan bahwa Institute of Electrical dan Electronics Engineers (IEEE) telah diadopsi sebagai standar industri[7].

  2.13 Mikrotik

  Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless.

  Mikrotik dapat digunakan dalam 2 tipe, yaitu dalam bentuk perangkat keras dan perangkat lunak. Dalam bentuk perangkat keras, Mikrotik biasanya sudah diinstalasi pada suatu board tertentu, sedangkan dalam bentuk perangkat lunak, Mikrotik merupakan satu distro Linux yang memang dikhususkan untuk fungsi router[3].

Gambar 2.9 Tampilan Mikrotik

  2.14 Winbox Winbox adalah sebuah utility yang digunakan untuk melakukan remote ke

  server mikrotik kita dalam mode GUI. Jika untuk mengkonfigurasi mikrotik dalam text mode melalui PC itu sendiri, maka untuk mode GUI yang menggunakan winbox ini kita mengkonfigurasi mikrotik melalui komputer client.

  Mengkonfigurasi mikrotik melalui winbox ini lebih banyak digunakan karena selain penggunaannya yang mudah, pengguna juga tidak harus menghafal perintah – perintah console.

  Fungsi Umum Winbox : a. Interface pengaturan router Mikrotik secara remote.

  b. Memberikan akses kepada admin untuk mengatur bandwidth jaringan.

  c. Memblokir situs tertentu.

  d. Membatasi kecepatan jaringan.

  e. Mengetahui dan mengatur alamat IP dan akses ke situs tertentu.

  f. Mengatur proxy[3].