Devi Citra Yuliani BAB I

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

  Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh pihak yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman 2008, dalam Dewi, 2013). Laporan keuangan mempunyai karakteristik yaitu dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat diperbandingkan (Baridwan, 2004). Informasi laporan keuangan harus memiliki indikator yang baik karena informasi yang disajikan harus tepat waktu untuk mendukung pengambilan keputusan. Laporan keuangan mempunyai tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan dalam membuat keputusan-keputusan pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepada mereka (IAI, 2009).

  Pihak yang menggunakan laporan keuangan diantaranya yaitu investor dan manajemen. Laporan keuangan bagi investor digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait dengan investasi yang mereka lakukan, sedangkan laporan keuangan bagi manajemen digunakan untuk pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan dimasa mendatang. Informasi dalam laporan keuangan dapat bermanfaat apabila disajikan secara akurat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan oleh pengguna laporan keuangan, namun informasi tidak lagi bermanfaat apabila tidak disajikan secara akurat dan tepat waktu. Nilai dari ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan faktor penting bagi kemanfaatan laporan keuangan tersebut (Givoly dan Palmon 1982, dalam Rachmawati, 2008).

  Peningkatan kebutuhan informasi yang akurat dan tepat waktu mempengaruhi permintaan audit terhadap laporan keuangan. Dyer dan McHugh (1975) dalam Rachmawati (2008), menyimpulkan bahwa ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan elemen pokok bagi catatan laporan keuangan. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan memberikan andil yang besar untuk menjelaskan perubahan dalam perusahaan yang mempengaruhi pemakai informasi dalam membuat prediksi dan keputusan.

  Ketepatwaktuan penyampaian pelaporan keuangan dapat mempengaruhi relevansi informasi keuangan yang disajikan. Informasi pada pelaporan keuangan dikatakan relevan jika informasi tersebut disampaikan secara tepat waktu dan memiliki manfaat bagi pengguna informasi, sedangkan informasi keuangan dikatakan tidak relevan apabila terjadi penundaan dalam penyampaian laporan keuangan. Informasi sebagai bukti yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi keputusan individual. Namun, informasi baru akan bermanfaat bagi pemakainya apabila informasi tersebut tepat waktu.

  Tepat waktu diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Scott 2003, dalam Rachmawati, 2008).

  Ketepatwaktuan merupakan kualitas yang berkaitan dengan ketersediaan informasi pada saat dibutuhkan. Waktu antara tanggal laporan keuangan dan laporan audit (audit delay) mencerminkan ketepatwaktuan penyampaian laporan keuangan.

  Lamanya hari yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya, yang diukur dari tanggal penutupan tahun buku hingga tanggal dipublikasikan laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) disebut sebagai audit delay (Kusumawardani, 2013). Semakin panjang audit delay semakin lama auditor dalam menyelesaikan pekerjaan auditnya. Pentingnya

  

audit delay dalam penyampaian laporan keuangan serta faktor-faktor yang

  mempengaruhinya sebagai salah satu objek penelitian yang signifikan untuk diteliti lebih lanjut dalam penelitian ini.

  Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi audit delay salah satunya profitabilitas. Profitabilitas merupakan keberhasilan suatu perusahaaan untuk menghasilkan laba dalam satu periode. Tingkat profitabilitas diperkirakan mempengaruhi audit delay. Menurut Givoly dan Palmon (1982), dalam Rachmawati (2008), ketepatan waktu dan keterlambatan pengumuman laba tahunan dipengaruhi oleh isi laporan keuangan. Jika pengumuman laba berisi berita baik maka pihak manajemen akan cenderung melaporkan tepat waktu dan jika pengumuman laba berisi berita buruk, maka pihak manajemen cenderung melaporkan tidak tepat waktu.

  Faktor lain yang mempengaruhi audit delay yaitu solvabilitas. Solvabilitas mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi seluruh kewajiban-kewajibanya. Solvabilitas mengindentifikasikan jumlah modal yang dikeluarkan oleh investor dalam rangka menghasilkan laba. Proposi relatif dari hutang terhadap total aset mengidentifikasikan kondisi keuangan dari perusahaan. Proporsi yang besar dari hutang terhadap total aktiva akan meningkatkan kecenderungan kerugian dan dapat meningkatkan kehati-hatian dari auditor terhadap laporan keuangan yang akan diaudit (Carslaw dan Kaplan 1991, dalam Febrianty, 2011).

  Carslaw dan Kaplan, dalam Febrianty (2011), menemukan hasil penelitian adanya hubungan positif antara debt to asset ratio dengan audit

  

delay . Alasan yang dapat mendukung hubungan antara debt to asset ratio

adalah debt to asset ratio mengindikasikan kesehatan dari perusahaan.

  Proporsi debt to asset ratio yang tinggi akan meningkatkan kegagalan perusahaan sehingga auditor akan meningkatkan perhatian bahwa ada kemungkinan laporan keuangan kurang dapat dipercaya. Dengan demikian, auditor akan mengaudit laporan keuangan perusahaan dengan lebih seksama dan membutuhkan waktu yang relatif lama sehingga dapat meningkatkan audit delay.

  Size Perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala dimana dapat

  diklasifikasikan besar kecil perusahaan dengan berbagai cara antara lain dinyatakan dalam total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Keputusan ketua Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 menyebutkan perusahaan kecil dan menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) adalah badan hukum yang memiliki total aktiva tidak lebih dari seratus milyar, sedangkan perusahaan besar adalah badan hukum yang total aktivanya diatas seratus milyar. Menurut Machfoedz (1994), kategori size perusahaan dibagi menjadi tiga yaitu: Perusahaan Besar, Perusahaan Menengah, Perusahaan Kecil. Hasil penelitian Febrianty, (2011) menunjukan bahwa size perusahaan memiliki pengaruh terhadap audit delay yang berarti semakin besar suatu perusahaan maka semakin pendek audit

  

delay dan sebaliknya semakin kecil perusahaan maka semakin panjang audit

delay karena perusahaan besar biasanya memiliki sistem pengendalian intern

  yang baik, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan dalam penyusunan laporan keuangan yang memudahkan auditor dalam melakukan audit laporan keuangan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Boynton dan Kell (1996), dalam Febrianty (2011), menyatakan bahwa audit delay akan semakin lama apabila size perusahaan yang diaudit semakin besar, berkaitan dengan semakin banyaknya jumlah sampel yang harus diambil dan semakin luasnya prosedur audit yang dilakukan.

  Kantor Akuntan Publik juga dapat mempengaruhi lamanya audit

  

delay. Kantor Akuntan Publik adalah lembaga yang memiliki izin dari Menteri

  Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaanya. Menurut DeAngelo (1981), dalam Dewi (2013), menyimpulkan bahwa KAP yang lebih besar dapat diartikan kualitas audit yang dihasilkan lebih baik dibandingkan kantor akuntan kecil. Pengukuran Kantor Akuntan Publik dibagi menjadi dua yaitu KAP the big four dan KAP non the big four. Hasil penelitian Yuliyanti (2011), Ukuran Kantor Akuntan Publik dikatakan dapat berpengaruh signifikan terhadap audit delay, karena sebagian besar perusahaan sudah menggunakan jasa audit Kantor Akuntan Publik the big four yang dapat melakukan auditnya dengan cepat dan efisien.

  Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati (2008), yang menggunakan variabel profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, size perusahaan, ukuran KAP. Penggunaan populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2009-2013.

  Penelitian ini dilakukan agar perusahaan tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangan. Semakin tepat waktu laporan keuangan yang disampaikan, maka informasi yang terkandung didalamnya semakin bermanfaat. Sehingga informasi yang disampaikan tidak kehilangan nilai dalam mempengaruhi kualitas keputusan. Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Pengaruh Profitabilitas, Solvabilitas, Size Perusahaan dan Ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) terhadap Audit Delay.

1.2. Perumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalahnya adalah:

  1. Apakah secara statistik profitabilitas berpengaruh negatif terhadap

  audit delay ?

  2. Apakah secara statistik solvabilitas berpengaruh positif terhadap audit

  delay ?

  3. Apakah secara statistik size perusahaan berpengaruh negatif terhadap

  audit delay ?

  4. Apakah secara statistik ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) berpengaruh negatif terhadap audit delay ?

  1.3. Pembatasan Masalah

  Kompleksnya permasalahan yang ada dalam audit delay, yang begitu sering, maka peneliti memberikan batasan masalah dengan tujuan agar dapat lebih terarah pada sasaranya. Penelitian ini terbatas mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi audit delay diantaranya yaitu: profitabilitas, solvabilitas,

  

size perusahaan dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) pada perusahaan

  manufaktur sektor makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2013.

  1.4.Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah:

  1. Menganalisis secara statistik pengaruh negatif profitabilitas terhadap audit delay.

  2. Menganalisis secara statistik pengaruh positif solvabilitas terhadap audit delay.

  3. Menganalisis secara statistik pengaruh negatif size perusahaan terhadap audit delay.

  4. Menganalisis secara statistik pengaruh negatif ukuran kantor akuntan publik terhadap audit delay.

1.5. Manfaat Penelitian

  1.5.1 Bagi Praktisi

  Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi dan menjadi bahan pertimbangan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses audit dengan mengendalikan faktor-faktor dominan yang dapat menyebabkan terjadinya audit delay dalam penyampaian laporan keuangan.

  Sehingga diharapkan lamanya audit delay dalam penyampaian laporan keuangan dapat berkurang.

  1.5.2 Bagi Akademik

  Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi dan wawasan dalam penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh audit delay dalam laporan keuangan.